You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sering kita mendengar kata “ organisasi” dalam kehidupan dilingkungan
masyarakat maupun dunia pekerjaan atau kampus, namun terkadang kita sering
dibingungkan oleh definisi dari organisasi dengan segala aspek dan istilah yang
menyertainya. Banyak referensi dan pendapat dari para pakar manajemen dan
organisasi di dunia , namun secara umum dapat didefinisikan pengertian
organisasi sebagai suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama ( sekelompok
tujuan ).
Istilah Struktur Organisasi menunjukkan bagaimana tugas akan dibagi,
siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola
interaksi yang akan diikuti. Struktur organisasi memiliki tiga komponen berupa :
 Kompleksitas : mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada termasuk
tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan dalam
hirarki, serta tingkat penyebaran secara geografis
 Formalisasi : menunjukkan tingkat sejauh mana organisai menyandarkan diri
pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku anggotanya.
 Sentralisasi : mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan
keputusan.
Sedangkan pengertian “Disain Organisasi “ lebih menekankan sisi
manajemennya dengan mempertimbangkan konstruksi dan mengubah struktur
untuk mencapai tujuan organisasi.
Perspektif Sistem menggambarkan bagaimana cara kerja sebuah
organisasi, sedangkan karakteristik dari sistem terbuka meliputi :
 Kepekaan terhadap lingkungan; ketergantungan antara sistem dengan
lingkungannya

1
 Umpan balik
 Cyclical character
 Negatif enthropy; menunjukkan kemampuan memperbaiki diri untuk
menghindari kehancuran

1.2. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian / definisi organisasi,
b. Menjelaskan struktur organisasi
c. Menjelaskan prinsip-prinsip dalam berorganisasi
d. Menjelaskan jenis-jenis organisasi
e. Menjelaskan contoh organisasi

1.3. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
b. Bagaimana struktur organisasi ?
c. Apa saja prinsip-prinsip dalam berorganisasi ?
d. Apa saja jenis-jenis organisasi ?
e. Apa saja contoh organisasi ?

1.4. Manfaat
a. Sebagai pedoman dalam melakukan suatu organisasi
b. Sebagai penambah pengetahuan
c. Sebagai dasar acuan dalam berorganisasi yang baik dan benar

2
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Organisasi


Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik internal
maupun eksternal. Dua aspek yang utama dalam sebuah organisasi yaitu
departementasi dan pembagian kerja yang merupakan acuan dasar proses
pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai sebuah tujuan bersama, “ sedang Chester I.
Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota
kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan
kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.

2.2. Struktur Organisasi


Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.

3
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja

2.3. Prinsip-prinsip Organisasi


Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik perlu diperhatikan
beberapa prinsip organisasi , meliputi antara lain :
a. Perumusan tujuan secara jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk :
 Pedoman kearah mana organisasi akan dibawa
 Landasan bagi organisasi tersebu
 Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan
 Menentukan program, prosedur dan kiss me ( koordinasi, integrasi,
simplifikasi, sinkronisasi dan mekanisme )
b. Pembagian tugas dan pekerjaan, yang dapat dibedakan menjadi :
 Pembagian atas dasa r wilayah atau teritorial
 Pembagian atas dasar jenis produk yang dihasilkan
 Pembagian atas dasar sasaran / obyek kegiatan
 Pembagian atas dasar fungsi
 Pembagian atas dasar waktu
c. Delegasi kekuasaan, agar dapat efektif maka perlu diperhatikan hal sebagai
berikut :
 Harus diikuti adanya pertanggung jawaban
 Diberikan kepada orang yang tepat

4
 Dibarengi pemberian motivasi
d. Rentangan kekuasaan, menurut seorang pakar dikatakaan bahwa batas jumlah
maksimum yang dapat dikendalikan secara efektif seorang pimpinan adalah
berkisar antara lima sampai delapan orang bawahan. Faktor lain yang
berpengaruh adalah : kejelasan tugas, wewnang dan tanggung jawab tiap
orang; kompleksitas jalinan hubungan kerja; kemampuan dari tiap orang;
corak pekerjaan; stabilitas organisai dan tenaga kerja; serta jarak dan waktu.

2.4. Jenis-jenis Organisasi


A. Organisasi Profit
Adalah suatu organisasi yang tujuan utamanya hanya berorientasi
mencari keuntungan atau komersil.
Contoh organisasi profit :
• Perusahaan Besar
• Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Ritel, dll
• Perusahaan Kecil
• Koperasi
• Perusahaan Multinasional

B. Organisasi Non Profit/Nirlaba


Adalah suatu organisasi yang tujuan utamanya adalah mendukung
atau terlibat aktif dalam berbagai aktifitas publik tanpa berorientasi mencari
keuntungan moneter atau komersil.
Contoh organisasi nirlaba :
• Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota
• Lembaga Pendidikan Negeri
• Yayasan Sosial,

5
Ciri-ciri Organisasi Profit dan Nonprofit (BKM/LKM)
Aspek Organisasi Profit Organisasi Non Profit
1. kepemilikan Pendiri, Pemilik, Modal Komunitas, Pengelola
ditetapkan berdasarkan
musyawarah komunitas
2. Orientasi Keuntungan Ekonomi Visi/misi: Pemberdayaan
(Laba) Keuntungan masyarakat.
yang diperoleh Keuntungan yang
dinikmati oleh pemilik diperoleh didayagunakan
kembali untuk
menjalankan berbagai
program kerja guna
mencapai visi/misi
3. Sumber Pendanaan Investor dan Pengguna Donasi
jasa/produk CSR
APBN/APBD
4. Jenis Layanan Produk dan atau Jasa Berbagai program dan
Layanan layanan untuk
memperbaiki dan
meningkatkan
kesejahteraan dan
layanan publik
komunitas yang
dilayaninya
5. Pertanggungjawaban Pada pemilik dan Komunitas yang
Investor dilayaninya, Publik, serta
Pihak-pihak yang
menjadi sumber
pendanaan

6
C. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum.
Anggota koperasi:
 Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
 Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota
koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27
(Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang
membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki
identitas ganda.fact Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh
anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam
setiap keputusan yang diambil koperasi.fact Pembagian keuntungan koperasi
(biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan
andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan
pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang
dilakukan oleh anggota.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Koperasi berlandaskan hukum


Koperasi berbentuk Badan Hukum sesuai dengan Undang-Undang
No.12 tahun 1967 ialah: “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan.
Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus
bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi
usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum

7
pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui
dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus. Secara umum, Variabel
kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan
(growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per
provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif
dan nonaktif). Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil
usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat
mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share)
koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak
dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota
atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan.
Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan
sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan
usaha.

Fungsi dan peran koperasi


Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan
bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
 Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi
para pelajar bangsa.

8
Prinsip koperasi
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota
tersebut dalam koperasi).
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
 Kemandirian.
 Pendidikan perkoprasian.
 kerjasama antar koperasi.
Jenis-jenis koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi
konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi
dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
 Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman.
 Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen
dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
 Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku
dan penolong untuk anggotanya.
 Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan
penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
 Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa
lainnya.

Sumber modal koperasi


Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan
usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas
modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:

9
 Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap
anggota.
 Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu,
misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap
bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
 Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang
dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
 Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri,
pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
 Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian
dan tidak mengikat.
adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai
berikut:
 Anggota dan calon anggota
 Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan
perjanjian kerjasama antarkoperasi.Bank dan Lembaga keuangan
bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
 Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

10
 Sumber lain yang sah

Mekanisme pendirian koperasi


Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-
tama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi
membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan
mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi
(ketua, sekertaris, dan bendahara). Setelah itu, koperasi tersebut harus
merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu. Lalu
meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan
baik dan benar.

Pengurus koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu
rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih
seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian
umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan
anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk
memimpin koperasi yang bersangkupan, sedangkan ternyata bahwa yang
dapat memenuhi syarat-syarat ialahmereka yang bukan anggota atau belum
anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi
resminya belum meminta menjadi anggota). Dalam hal dapatlah diterima
pengecualian itu dimana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota
pengurus koperasi.

Perangkat organisasi koperasi


 Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus
melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu, termasuk

11
pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan
pengawas.
 Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai
dan diserahi mandate untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik
dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh
anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya,
pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat
anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi.
Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.

 Pengawas
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan
pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh
anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak
mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak
ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh
AD/ART koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam
manajemen koperasi perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim
manajemen.

D. ORGANISASI MAHASISWA
Adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di
lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari
kampus. Para aktivis Organisasi Mahasiswa Intra Kampus pada umumnya
juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis
independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok
kegiatan lainnya. Saat Pemilu Mahasiswa untuk memilih Pemimpin Senat
Mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstra kampus sangat terasa. Berikut
adalah beberapa organisasi kemahasiswaan Intra Kampus:

12
a. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa adalah Lembaga intra
Kemahasiswaan tingkat Universitas. Dewan Mahasiswa ini sangat
independen, dan merupakan kekuatan yang cukup diperhitungkan sejak
Indonesia Merdeka hingga masa Orde Baru berkuasa. Ketua Dewan
Mahasiswa selalu menjadi kader pemimpin nasional yang diperhitungkan
pada jamannya. Dewan Mahasiswa berfungsi sebagai lembaga eksekutif
b. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang
menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif).
Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu
mahasiswa setiap tahunnya.
c. Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa intra
kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas
tertentu. Umumnya bersifat otonom dalam kaitannya dengan organisasi
mahasiswa di tingkat Fakultas seperti Senat Mahasiswa dan Badan
Eksekutif Mahasiswa. Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan umumnya
dalam konteks keilmuan, penalaran dan pengembangan profesionalisme.
Sebagai contoh : Himpunan Mahasiswa Agroteknologi dan Agribisnis
(Fakultas Pertanian)

13
STRUKTUR ORGANISASI KEMAHASISWAAN

FAKULTAS PERTANIAN

BEM DPMF

HIPMA HIPMA

AGROTEKNOLOGI AGRIBISNIS

MAHASISWA

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota
untuk mencapai tujuan.
 Struktur organisasi terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja
 Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik perlu diperhatikan beberapa
prinsip organisasi , meliputi antara lain : Perumusan tujuan secara jelas,
Pembagian tugas dan pekerjaan, Delegasi kekuasaan.
 Jenis-jenis organisasi ada dua yaitu profit seperti koperasi dan non profit
seperti organisasi mahasiswa ( Dewan Mahasiswa, BEM, dan Himpunan
Mahasiswa )

3.2. SARAN
 Makalah dapat dijadikan acuan penulis dalam berorganisasi. Sehingga dapat
memajukan organisasi yang telah ada.
 Dengan adanya makalah ini mahasiswa secara khusus dan masyarakat secara
umunya dapat menambah pengetahuan mereka tentang organisasi secara
umum.
 Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.id
www.wikipedia.com
www.dasmen.organitation.html

16

You might also like