Professional Documents
Culture Documents
Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Hidrokarbon Minyak Bumi Totalfinaelf Dengan Menggunakan Teknik Biopile Pada Skala Laboratorium
Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Hidrokarbon Minyak Bumi Totalfinaelf Dengan Menggunakan Teknik Biopile Pada Skala Laboratorium
net/publication/334964729
CITATIONS READS
0 559
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
[INDUSTRIAL PROJECT: GDP Filter] Anoxic-oxic Membrane Bioreactor for Azo Dye Biodegradation View project
All content following this page was uploaded by Sandra Madonna on 05 August 2019.
Abstract
Bioreruediation has become an important method for restoration of oil polluted environwent
by use of indigenous ot' exogefious microbial. Several factors such as aeration, use of bulking
agents and the type of miuobial species play a malor role in the remediation of oil-contatninqted
sites. Laboratoty study was caried out on the bioremediation af soil cantuminated with petroleum
hydrocarbon at Terminal Senipah TotalFinaElf site, East Kalimuntan. The rnaiar obiective of"this
r.esearch was to find the appropriate environment conditions for enhancing petroleum hydrocarbon
degradatian. The effect of bulking agents and inoculation of extraneous rhicrobial on
bior.emediation process were studied during 7A days in loboratory erperiment. Polluted soil was
treatedwith static ventilatedbiopile. Biopile was performance in laboratory scale ( 22 x jI cm)
using rice hulls, sawdust and grass as a bulking agents, NPK as iruorganic mrtrient-and a bacterial
consortium (indigenous or extraneous microbial). WH consentrations were determinated by
grwimetry ond gas chramatography. Between 33, 27 ?6 to 69, 4 % of initial TPH were removed
through biological process in. Decreasing af Total Petroleum Hydrocarbons €PH) was the
greatest at treatment of contaminated soil using fice hulls as the bulking agents and indigenous
bacterial consortium, that up to 69,4 % of lrydrocurbon contanninantts were degredated during 70
I.
days (fi.om 3$A2 tu 11720 mg HC &S ey wS Addttion of the extraneaus bacterial cansortium
insi gnifi cant enhance d the r eruoval oil fr om soil.
F
Sandra lul. dkk Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Hidrokarbon
NPK dan penambahan Bulking agerut yang sampling sendok dicuci dengan alkohol TOa/o
terpilih dari hasil penyisihan hidrokarbon dan air suling untuk mencegah terjadinya
terbesar pada Tahap I. kontaminan pada sampel. Dan setelah selesai
Parameter uji pada penelitian ini diantaranya pengambilan sampel, masing-masing sampel
pengukuran Total Petroleum Hidrokarbon tadi dicampur untuk mendapatkan sampel
(TPH) secara gravimetri dan menggunakan yang reprssentatif (sampel dari 5 titik x 2
teknik gas kromatografi, dan perhitungan sampel dari kedalaman masing-masing grid
populasi mikroba. Analisa dilakukan setiap 14 (10 rata-rata sampel).
hari sekali selama proses bioremediasi.
Reaktor yang digunakan dirancang seperti Perhitungan Populasi
yang terdapat pada Gambar 1. Perhitungan Total Bakteri dilakukan
dengan menggunakan metoda cawan hitung I
Pengambilan Sampel Total Plate Count (TPC) dengan cara
Pengambilan sampel pada setiap menaflaman bakteri dengan teknik spread
reaktor untuk dianalisis lebih lanjut, dilakukan plate pada medium Nutrient Agar (NA)
secara acak, dengan skema sampling seperti padat yang bagian atasnya dilapisi dengan
padaGambar 2. crude oil, dimana sebelumnya telah
Pengambilan sampel dilakukan pada dilakukan serangkaian pengenceran terhadap
setiap titik sampel diatas (4 g, C D dan E) 1 gr sampel tanah yang akan dianalisis.
dengan menggunakan sendok. Sampel diambil Analisis dilakukan secara duplo, perhitun$an
Bertama kali di permukaan tanah kemudian populasi dilakukan setelah 72 jam masa
dari bawah permukaan tanah di setiap titik inkubasi pada suhu kamar.
sampling, dimana setiap telah melakukan
Perporated
iil
Jurnal Biologi Lingkungan, Voume l, Nomor 2,Oldober 2002
81
ii;i
{ii
#q1,
il1
l;,
Sandra lv'Iadonna, dkk Bi oreme di asi Tanah Terkontamin asi Hidrokarb on
Pengukuran Total Petroleum Hidrokarbon organik dan NH:. Reaksi yang terjadi adalah
(rPrr) oksidasi zat organik dimana nitrogen organik
Untuk mengetahui penurunan TPH diubah menjadi ammonium. Setelah penam-
secara kuantitatif dilakukan analisa TPH bahan basa, ammonium didestilasi dan NH:
secara gravimetri dengan metoda Soxhlet ditangkap oleh larutan asam borat. Amonia
Extraction Method (Standard Methods, metode kemudian diukur dengan cara kalorimetri
5520 F). Dimana +
20 gr sampel tanah atau titrasi dengan asam.
ditambahkan 0,5 mL HCI pekat dan 25 gr
MgSO+.tIzO (anhidrous) diaduk sampai rata Pengukuran pH
dan dibiarkan selama 15-30 menit, kemudian pH medium diukur menggunakan pH
digerus dalam mortal sampai halus lalu meter, dengan cara melarutkan 1 gr tanah
dibungkus dalam kertas t}imbles dan kering yang telah dihaluskan dalam 5 mL air
dimasukan ke dalam labu pada alat ekstraksi. deionisasi lalu dihomogenkan dan kemudian
Tanah diekstraksi menggunakan pelarut n- diukur pHnya menggunakan pH meter.
hexan selama 4 jam (20 putaradam). Angka yang tertera pada pH meter menun-
Kemudian labu yang berisi minyak dan pelarut jukan nilai pH medium tanah.
ditambahakan 3 gr silika gel, dikocok selama 5
menit kemudian, campuran ekstrak dan pelarut Kelembaban Tanah dan Suhu
didestilasi untuk memisahkan pelarutnya. Kelembaban tanah dianalisis secara
Kemudian ekstrak yang ada ditimbang. gravimetri yang pada prinsipnya rnendapai-
Penentuan TPH yang terdapat pada sampel kan berat tanah yang konstan dengan cara'
menggunakan rumus (1) dan penukuran mengeringkan tanah di dalam oven pada
efisiensi bioremediasi menggunakan rumus suhu 105 0C sampai mencapai berat yang
e) konstan. Kandungan air yang ada adalah
Selain itu juga dilakukan pengukuran selisih berat tanah basah dengan berat tanah
Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) secara kering per berat tanah basah. Suhu tanah
kualitatif mengunakan alat Gas Kromatografi diukur menggunakan thermometer tanah
/Spektrofotometri Massa (GC/A{S) dengan dilakukan pada 5 lokasi secara acak dan
prinsip metoda ekstrasi dan kromatografi. hasilnya dilaporkan sebagai suhu rata-rata
Instrumen Gas Kromatografi/Spektrofotometri dan suhu kamar diukur menggunakan
Massa yang digunakan dengan merk Shimadzu thermometer.
GC MS.QP 5050A dengan nitrogen sebagai
gas pembawa. Analisa Data
Analisa data dilakukan terhadap
Pengukuran Total Nitrogen Penyisihan Total Petroleum Hidrokarbon
Kandungan nitrogen total dalam media (TPI| pada masing-masing perlakuan uji
diukur dengan mengunakan metoda Kjeldahl secara statistik menggunakan perangkat
Standart Method 4500-Norg B. Prinsip dari lunak SPSS versi 10.
metoda ini adalah mengukur kadar nitrogen
il
antara 10 sampai 400C, Kelembaban sampel bagi mikroba indigenous dalam
.ij. tanah berkisar antara 11 % sampai 12 yo penyisihan hidrokarbon.
i
ili dengan kondisi demikian tanah cendrung B. Tahap kedua dilakukan penambahan
lii bersifat kering untuk meningkatkan kelembab- perlakuan uji yaitu penambahan mikroba
an dilakukan penyiraman tanah setiap tiga hari eksogenous ke dalam media media dengan
i.
1, sekali. Kelembaban tanah sangat berpengaruh jenis bulking agent terpilih pada tahap
i';
terhadap aktifitas biologi di tanah. Air adalah pertama. Tujuannya yaitu untuk mengetahui
komponen utama dalam protoplasma bakteri, interaksi mikroba indigenous dan eksoge-
keberadaan air dalam jumlah yang memadai nous dalam mendegradasi polutan dan untuk
sangat penting bagi pertumbuhan dan mengetahui keefektifan proses bioremediasi.
kelangsungan hidup mikroba. Air berfungsi
ll sebagai media transport bagi nutrient yang Seleksi Bulking agent
iil
masuk kedalam sel. Kandungan air yang Berdasarkan hasil penelitian tahap pertama
:i..
sangat rendah di tanah dapat mengakibatkan diketahui bahwa dari ketiga jenis bulking
il
terbentuknya zona kering sehingga aktifitas agerut yang digunakan yaitu: sekam, serbuk
lli mikroba di daerah tersebut berkurang, gergaji dan
rumput. Media dengan
i.i sebaliknya terlalu banyak kandungan air tanah penambahan balking agent sekam mempu-
l.i dapat menghambat perfukaran gas dan nyai kemampuan tertinggi dalam penyisihan
!li menghambat masuknya oksigen kedalam tanah polutan hidrokarbon. Kemampuan penyisih-
iri
ii
Ail
*i
3,
i, Jurnal Biologi Linglatngan, Voume 1, Nomor 2,OWober 2007 83
$i
H
%
t;
Sandra M. dkk Bioreme di asi Tanah Te rkontamin asi Hidrokarb on
an hidrokarbon tertinggi ditentukan dari nilai dapat meningkatkan aktifitas mikroba indige-
konstanta penyisihan polutan hidrokarbon nous dalam mendegradasi hidrokarbon
pada akhir penelitian tahap pertama yaitu pada minyak bumi setelah 28 hari proses
hari ke 28 proses bioremediasi, kondisi bioremediasi hal ini ditunjukkkan dengan
medium dengan penambahan bulking agent nilai effisiensi degradasi hidrokarbon
jenis sekam dapat meningkatkan laju degradasi tertinggi yaitu 63 Yo yang diperoleh media
bakteri indigenous, hal ini ditunjukan dengan tersebut. Untuk tahapan penelitian selanjut-
konstanta penyisihan polutan hidrokarbon nya sekam digunakan sebagai bulking agent
yang terbesar yaitu 0.03523 ppm/hari. pada media dan dilakukan penambahan
Hasil analisis data penyisihan polutan mikroba eksogenous pada media tersebut.
minyak bumi dengan menggunakan program Kondisi lingkungan yang mendukung proses
SPSS versi 10.0 didapatkan bahwa data bioremediasi pada media dengan penambah-
penyisihan polutan hidrokarbon pada media an sekam sebagai bulking agent pada hari ke
yang mengandung sekam sebagai bulking 28 proses bioremediasi diantaranya : pH
agent mempunyai koefisien kolerasi G) tanah berada pada nilai 6.38, jumlalr populasi
sebesar 0.968 yang menunjukan kolerasi mikroba indigenous yaitu 55. 10 (sel/ml), '
antara dua data peubah (ln Perurunan suhu tanah 24aC dan kandungan air tanahZ}
konsentrasi polutan terhadap waktu (hari), %blb. Kondisi lingkungan tersebut dianggap
nilai 0.968 ini mendekati kolerasi sempurna kondisi optimum bagi media dengap
yaitu 1. Koefisien penentuan (r) yeng penambahan sekam piaa 28 hari ptos"'s
dihasilkan sebesar 0.937 yang berarti 0.937 bioremediasi, dimana pada kondisi tersebut
atau 93,7 Yo data dari ln penurunan kosentrasi dapat meningkatkan aktifitas bakteri indige-
polutan dapat diterangkan oleh data waktu atau nous dalam penyisihan hidrokarbon minyak
sebaliknya. Effisiensi degradasi pada peneli- bumi pada tanah terkontaminasi hidrokarbon
tian tahap pertama tertera pada Tabel2. minyak bumi tanah yang terkontaminasi
Hasil penelitian menunjukan bahwa minyak bumi dengan penambahan mikroba
media dengan penambahan sekam sebagai eksogenous.
bulking agerfi adalah media yang terbaik yang
Perlakuan Parameter
TPH pH Jumlah Suhu Kelembaba Total
mglkg Populasi (oc) n {%btb) Nitrogen
(seUrnl) x10 6 (%btb\
K 38490 5.4 44-5 23 11 0.0288
A 38302 5.3 51.5 23 t2 4.0477
B 25244 5.0 215 23 t2 0.0331
C 29LgA 5.9 130 5 .L) 11 0.0393
Tabel 2. Nilai Effrsiensi Degradasi Hidrokarbon Mnyak Bumi Pada Masing- Masing Perlakuan
25(x)0
200(x,
ls0()0
tdEo
5(m
0
12
W.ktrO.d)
+Sekam+MikrobaEksogenous
-}-Sekam
Garnbar 3. Grafik Peaurunan Total Petroleum Hidrokarbon Selama Proses Bioremediasi Pada
Media Sekam
L
SandrafuI. dkk B i oremedi asi Tanah Terkontaminasi Hidrokarb on
Tabel 3. Nilai Effisiensi Degradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Pada Masing-Masing Perlakuan
Setelah 70 Hari Proses Bioremediasi
40000
^ smoo
.?
35000
E zsom
g 2oooo
:E 15000
cF 10000
sooo
o
Gambar 4. Grafik Penurunan Total Petroleum Hidrokarbon Selama Proses Bioremediasi Pada
Setiap Perlakuan
Setelah hari ke 28 pada umumnya terjadi pada awal prosss bioremediasi, secara
penurunan jumlah populasi bakleri, penurunan keseluruhan diketahui terjadi pergeseran
ini bisa dikarenakan terjadinya pengurangan kromatogram ke arah kanan. Selain itu juga
atau defesiensi nutrisi yang ada pada masing- terjadi perubahan dalam jumlah puncak yang
masing media sehingga dapat menghambat terdeteksi pada masing-masing range waktu
pertumbuhan bakteri. retensi tertentu, dan berkurangnya luas area
Hasil pengukuran pH media selama 70 puncak yang terdeteksi pada masing-masing
hari pengamatan menunjukan bahwa nilai pH perlakuan. Hal ini menandakan bahwa pada
tanah tidak selalu bersifat asam. Hasil setiap perlakuan telah terjadi perubahan
penelitian pada pengukuran pH hari ke tujuh, komposisi hidrokarbon karena diduga telah
pH tanah pada media dengan rumput sebagai terjadi degradasi rantai karbon oleh mikroba
bulking agent tedadi peningkatan nilai pH. selama proses bioremediasi. Secara keselu-
Secara umum data hasil pengukuran pH terjadi ruhan pada awal proses bioremediasi,
penurunan pH media sekitar 0.3 sampai 1.1 senyawa-senyawa hidrokarbon karbon
unit dari pH awal. Secara keseluruhan hasil senyawa dengan panjang rarfiai karbon
analisa parameter uji pada masing-masing berkisar Cr-Cro tidak terdeteksi. Hal ini
perlakuan dapat dilihat pada Tabel4. dikarenakan senyawa-senyawa tersebut
Data yang tertera pada Tabel 4 mempunyai titik didih yang rendah dan telah
merupakan nilai parameter uji yang optimal mengalami proses penguapan sebelum proses
bagi masing-masing perlakuan dalam mende- bioremediasi dilakukan. Pada akhir proSes
gradasi hidrokarbon minyak bumi di tanah, bioremediasi pada perlakuan tersebut range
dilihat dari nilai effisiensi tertinggi yang panjang rantai karbon berkisar antara Cr:-
dihasilkan selama 70 hari proses bioremediasi. Cz.t. Masih terdapatnya senyawa-senyawa
Dari hasil analisa gas kromatografi secara yang terdeteksi dengan berat molekul tinggi
keseluruhan pada masing-masing perlakuan setelah proses bioremediasi. Hal ini
dapat diketahui bahwa profil kromatogram menandakan bahwa senyawa dengan rantai
pada akhir proses bioremediasi (hari ke 70), karbon panjang tersebut relatif lebih sulit
bila dibandingkan dengan profil kromatogram terdegradasi.
i.i. Tabel 4. Rekapitulasi Data Hasil Analisa TPH, pH, Total Nirtrogen, Suhu, Total koloni bakteri
l,i pada akhir proses bioremediasi
lt:
i.,.
|t'.,
Perlakuan Parameter
ir. TPH pH Jumlah Suhu Kelembaban TotaI
1,
ji
mglkg Popuiasi (oc) (%b/b) Nitrogen
i,r.
iji i
(seUml) (%b/b)
a:'
i:i:
K 37008 6.3829.10
6
24 ' l6 0.0288
A tt720 6.17 95.10 24 24.5 o.0477
iil.
B 16846 5.62 46,5.106 24 16 0.CI331
6
ii:
C 11458 6.75 i02,5.10 24 24.5 0.0393
D 11627 5.83 24-25108 24 T7,5 4.4452
1i Keterangan : K:
Kontrol, A: :
Media dengan penambahan sekam, B Media dengan penambahan
1:;,
serbuk gergaji, C :
Media dengan penambahan rumput, Media dengan D:
ii
ir
' penambahan sekam dan mikroba eksogenous.
ir
il
ii!.i
AI
li
ll
:
ii Jurnal Biologi Lingkungan, Voume l, Nomor 2,Olctober 2007 87
i:
g:
s
q
q
Sandra M, dkk B i o re me di asi T an ah T e rkont amin as i H i dr okar bo n
DAFTAR PUSTAKA
Cookson J. T. Ir. 1995. Bioremediation
Engineering, Design and Aplication.
Mc.Graw-Hill.Inc.USA
Eweis, et a1.1998. Bioremediation Principles.
Mc. Graw-Hill"Inc.Malaysia
Jorgensen, K.S., Pustine, J., Suorni,A,M.
2000. Bioremediation of Petroleum
Hydrocarbon-Contaminated Soil by
Composting in Biopile. J. Environment
Pollution, Yol.l07, p. 245-254.
Vasudevan, N., Rajaram, P. 20A1. Bioreme-
diation of Oil Sludge-Contaminated Soil.