You are on page 1of 5

TUGAS

MANAJEMEN INDUSTRI

PRODUCT LIFE CYCLE (KOPI KAPAL API)

Oleh :

Nama : YUDHARIESHA KISWARA

BP : 0910952017

Dosen : IWAN SUKARNO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2010
KOPI KAPAL API

Kopi Kapal Api berawal dari tahun 1927 sebagai kopi dalam kemasan tanpa merk di Pasar
Pabean, Surabaya. Dikarenakan mutu yang selalu terkendali produk tersebut disambut secara
antusias oleh pasar. Pada saat itu, pasar di Indonesia belum pernah mendapatkan pilihan kopi
dengan kualitas sebaik Kapal Api

Ramuan istimewa Kapal Api menawarkan kualitas yang terbaik, rasa yang mantap dan aroma
yang memikat. Merupakan produk yang tepat untuk mengawali bangun pagi anda dan sekaligus
menemani anda sepanjang hari.
Sekali mencium aroma istimewanya, Anda langsung mengerti bahwa Kapal Api adalah kopi
terbaik yang ada di pasaran. Dibuat dari biji kopi pilihan serta diolah secara khusus, Kapal Api
memberikan standar baru dalam menikmati rasa dan sensasi secangkir kopi.
Untuk memenuhi kebutuhan akan kenikmatan kopi, konsumen kini mendapatkan pilihan yang
beragam mulai dari Kapal Api Special (kopi bubuk murni), Kapal Api Special Mix (kopi plus
gula), Kapal Api Kopi Susu (kopi, gula dan susu) sampai ke produk yang baru saja diluncurkan,
Kapal Api Mocha (kopi, gula, susu dengan campuran coklat).
Produk berkualitas prima yang didukung penuh oleh manajemen yang handal serta
distribusi yang merata, Kapal Api kini bukan hanya memimpin pasar di Indonesia, namun juga
telah berhasil memasuki pasar-pasar di Asia Tenggara dan dunia.

Product Life Cycle


 Introduction
Tingginya jenjang pendidikan bukan jaminan sukses bisnis seseorang. Soedomo Mergonoto alias
Go Tek Whie sudah membuktikannya. Cikal bakal kerajaan Kapal Api dibesut ayah Soedomo
pada 1927. Nama mereknya Kapal Api atau alat transportasi laut lantaran kendaraan laut itulah
yang berkesan bagi mereka, karena membawa leluhur Soedomo dari Cina merantau ke
Indonesia. Babak baru perkembangan bisnis Kapal Api dimulai pada 1975, ketika Soedomo
ditunjuk mengendalikan Kapal Api. Investasi awal dibenamkan dalam bentuk sewa pabrik di
Jalan Panggung IX/12 Surabaya, beli mesin goreng lokal Rp 150 ribu dan mesin giling Rp 10
ribu. Saat itu, Kapal Api baru mempekerjakan 10 orang. sebagai generasi kedua yang dipercaya
penuh menjadi nakhoda Kapal Api, Soedomo merasa perlu melakukan sejumlah terobosan.

 Growth
Pertama, soal mesin penggorengan, harus lebih canggih guna meningkatkan kapasitas produksi,
kualitas produknya makin bagus dan aroma kopi lebih harum. Kedua, membuat kemasan eceran.
Ketiga, promosi yang agresif. Keempat, kebutuhan lahan luas untuk pabrik dan kantor. Maka, ia
pun memutuskan memperluas pabrik dan merasa butuh kantor yang layak. Pada 1978 ia membeli
tanah seluas 1 hektare di Jalan Raya Gilang, Sidoarjo dengan harga Rp 1.250/meter2. Sekarang,
total lahan industri yang dimiliki Kapal Api mencapai 10 ha. Pabriknya sendiri menempati areal
3 ha. Sementara itu, kantornya menempati gedung berlantai tiga, berdiri di atas lahan 15 x 50
meter. Kini, mesin di Taman, Sidoarjo, sudah mencapai lima ton per jam. paling besar di
Indonesia.
 Maturity
Mengiringi langkah suksesnya mengerek Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi). Pada 1986 ia
mendirikan PT Sulotco Jaya Abadi, perusahaan yang memproduksi Kalosi Toraja Coffee. Pada
1990, lahir PT Excelso Multi Rasa yang membawahkan bisnis kedai kopi Excelso. Lantas di
1991 ia meluncurkan permen merek Relaxa dan Dorini di bawah bendera PT Agel Langgeng.
Pada 1994 mendirikan Monysaga Prima, produsen minuman dalam kemasan, di antaranya Ice
Mony, Jelly Juice, Coffee Cream, Milk Coffee dan Soy Bean Milk. Tidak ketinggalan, ia pun
menggarap ladang distribusi consumer goods (PT Fastrata Buana), dan pada 2000 mengakuisisi
PT Inasentra Unisatya produsen aneka permen, seperti Pindy, Morello, Dreamy dan Goldy.
Bisnis klinik kecantikan pun ia masuki melalui Miracle dan Meliderma. Di Surabaya, kedua
klinik kecantikan ini market leader untuk segmen berbeda: Miracle di kelas atas, sedangkan
Meliderma menyasar golongan menengah-bawah. Di samping itu, ia mendirikan pabrik mesin
kopi mini. Mesin seduh kopi itu dijual seharga Rp 20 juta ke McDonald's, Hotel Shangri-La,
Hotel Hyatt, dan hotel-hotel berbintang lain.
Hingga saat ini ada tujuh anak perusahaan yang bernaung dibawah perusahaan KAPAL API
GROUP, yaitu :
1. PT. Santos Jaya Abadi, memproduksi kopi Santos
2. PT. Sulotco Jaya Abadi, memproduksi kopi Kalosi Toraja
3. PT. Agel Langgeng, memproduksi permen Dorino dan permen Relaxa
4. PT. Buanatirta Adijaya, memproduksi permen Travela
5. PT. Manohara Asri, memproduksi berbagai merek makanan ringan, antara lain Kenji,
Colak-Colek, Iyes, Mayasi dan lain- lain.
6. PT. Excelso Multi Rasa, pengelola Coffee shop Excelso di beberapa kota di Indonesia
7. PT. Fastrata Buana, perusahaan distribusi kayu didalam dan luar negeri
 Decline
Di balik keberhasilan menelurkan produk baru, sejatinya Kapal Api juga tak luput dari batu
sandungan. Soedomo mengakui beberapa produknya gagal, seperti kopi Santos dan permen
Dorino, sehingga merugi sekitar Rp 1 miliar. "Kesalahan permen itu ketahuan setelah disurvei.
Ternyata, pasar suka permen rasa pedas (mint),"
REFERENSI
 http://uwiiii.wordpress.com/2010/03/22/
 http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-kopi-kapal-api/
 http://id.wikipedia.org/wiki/kopi kapal api

You might also like