Professional Documents
Culture Documents
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah di terbuka kepada publik, karena kegiatan peme-
Kabupaten Lombok Timur, pasal 5 ayat (3) rintah adalah dalam rangka melaksanakan amanat
menyatakan bahwa Pemegang Kekuasaan Penge- rakyat (Mulyana, 2006; Pratolo, 2008).
lolaan Keuangan Daerah melimpahkan sebagian Laporan keuangan sektor publik merupakan
atau seluruh kekuasaannya kepada sekretaris representasi terstruktur posisi keuangan akibat
daerah selaku koordinator Pengelolaan Keuangan transaksi yang dilakukan. Sebagai organisasi yang
Daerah, kepala satuan kerja Pengelola Keuangan mengelola dana masyarakat, Pemerintah Kabu-
Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keua- paten Lombok Timur harus mampu memberikan
ngan Daerah (PPKD) dan kepala SKPD selaku pertanggungjawaban publik melalui laporan keua-
Pejabat Pengguna Anggaran/Barang Daerah. Selan- ngannya. Penyajian informasi yang utuh dalam
jutnya, pasal 8 menjelaskan bahwa PPKD selaku laporan keuangan akan menciptakan transparansi
Bendahara Umum Daerah (BUD) menunjuk peja- dan nantinya akan mewujudkan akuntabilitas
bat di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Keua- (Nordiawan, 2010). Semakin baik penyajian lapo-
ngan Daerah selaku Kuasa BUD yang bertang- ran keuangan pemerintah daerah maka akan
gungjawab kepada PPKD dan ditetapkan berda- berimplikasi terhadap peningkatan terwujudnya
sarkan keputusan Bupati. akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Akse-
Komposisi dan alokasi belanja pemerintah sibilitas laporan keuangan merupakan kemudahan
daerah akan berdampak terhadap pertumbuhan bagi seseorang untuk memperoleh informasi
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sejalan mengenai laporan keuangan. Akuntabilitas yang
dengan penelitian Sularso dan Restianto (2011), efektif tergantung kepada akses publik terhadap
alokasi belanja modal memberikan pengaruh laporan keuangan yang dapat dibaca dan dipahami
positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian (Mulyana, 2006). Masyarakat sebagai pihak yang
Yustie dan Heriqbaldi (2014) menyimpulkan memberi kepercayaan kepada pemerintah untuk
bahwa belanja modal berpengaruh signifikan mengelola keuangan publik berhak untuk
terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di mendapatkan informasi keuangan pemerintah
Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, kinerja untuk melakukan evaluasi terhadap pemerintah
APBD atau pengelolaan keuangan daerah yang (Mardiasmo, 2002).
baik dapat meningkatkan kesejahteraan dan Mulyana (2006), Bandariy (2011), Aliyah dan
kepercayaan masyarakat (Murtin, 2008). Nahar (2012), dan Wahyuni (2014) telah mela-
Menurut Grosso dan Gregg (2011) untuk kukan penelitian untuk menguji secara empiris
mencapai kepuasan masyarakat, maka salah satu pengaruh penyajian laporan keuangan dan akse-
cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah sibilitas laporan keuangan terhadap transparansi
menerbitkan laporan keuangan dan laporan kinerja dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
pemerintah untuk menjaga akuntabilitas dan Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa
transparansi. Apabila pemerintah tidak akuntabel penyajian laporan keuangan daerah dan aksesibi-
dan transparan, maka akan menimbulkan dampak litas laporan keuangan daerah berpengaruh positif
negatif kepada masyarakat, seperti kurangnya dan signifikan terhadap transparansi dan akun-
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah tabilitas pengelolaan keuangan daerah. Sukhemi
(Judith et al., 2009) serta timbulnya korupsi dan (2010) melakukan penelitian untuk memberikan
penyalahgunaan wewenang (Ridha dan Basuki, bukti empiris tentang pengaruh penyajian neraca
2012). Menurut Jones et al. (1985) dan Steccolini daerah terhadap akuntabilitas keuangan daerah
(2002) ketidakmampuan laporan keuangan dalam dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
melaksanakan akuntabilitas, tidak saja disebabkan penyajian neraca daerah berpengaruh secara positif
karena laporan keuangan yang tidak memuat dan signifikan terhadap akuntabilitas keuangan
semua informasi relevan yang dibutuhkan para daerah.
pengguna, tetapi juga karena laporan tersebut tidak Selanjutnya, Mustafa (2012) dan Sande (2013)
dapat secara langsung tersedia dan aksesibel menguji secara empiris pengaruh penyajian lapo-
kepada para pengguna potensial. Salah satu ran keuangan daerah dan aksesibilitas laporan
prasyarat untuk dapat meningkatkan transparansi keuangan terhadap akuntabilitas pengelolaan keua-
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara ngan daerah oleh para pengguna Laporan keua-
(pusat dan daerah) adalah dengan melakukan ngan. Hasil penelitian mereka menunjukkan
reformasi dalam penyajian laporan keuangan. bahwa penyajian laporan keuangan daerah dan
Pemerintah harus mampu menyediakan semua aksesibilitas laporan keuangan daerah berpengaruh
informasi keuangan relevan secara jujur dan positif dan signifikan terhadap akuntabilitas penge-
29
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
lolaan keuangan daerah. Hasil penelitian tersebut Welc et al. (2004). Tolbert dan Mossberger (2006)
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan menguji perilaku masyarakat terhadap pelaksanaan
oleh Safitri (2009) yang menemukan bahwa e-government dan pengaruhnya terhadap keperca-
penyajian laporan keuangan daerah tidak berpe- yaan masyarakat kepada pemerintah. Hasil
ngaruh terhadap penggunaan informasi keuangan penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksa-
daerah, dan aksesibilitas laporan keuangan daerah naan e-government meningkatkan persepsi masya-
berpengaruh dan signifikan terhadap penggunaan rakat terhadap transparansi pemerintah. Semen-
informasi keuangan daerah. tara, hasil penelitian Welch et al. (2004) mene-
Berbeda juga dengan penelitian yang dila- mukan bahwa penggunaan e-government dan
kukan Pasaribu (2011) yang bertujuan untuk website pada masyarakat berhubungan positif
mengetahui pengaruh penyajian laporan keuangan dengan kepuasan masyarakat kepada pemerintah.
SKPD dan aksesibilitas laporan keuangan SKPD Keberadaan website pemerintah Kabupaten
terhadap transparansi dan akuntabilitas penge- Lombok timur yakni http://lomboktimurkab.go.id/
lolaan keuangan SKPD. Hasil penelitiannya menu- merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
njukkan bahwa penyajian laporan keuangan SKPD transparansi dan akuntabilitas pemerintahan di
dan aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh Kabupaten Lombok Timur. Melalui website
terhadap transparansi dan akuntabilitas penge- tersebut masyarakat dapat mengakses berbagai
lolaan keuangan SKPD, penyajian laporan aktivitas pemerintah dan perkembangan kegiatan
keuangan SKPD berpengaruh negatif terhadap pelaksanaan APBD (e-monev), layanan sistem
transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan pengadaan barang yang dilakukan secara elek-
SKPD, dan aksesibilitas laporan keuangan SKPD tronik (e-procurement) melalui link LPSE serta
berpengaruh terhadap transparansi dan akunta- data-data penting lainnya yang sangat dibutuhkan
bilitas laporan keuangan SKPD. oleh para pemangku kepentingan (public-stake-
Riyansa et al. (2015) menguji secara empiris holders) yakni: pejabat birokrasi, wakil rakyat/
pengaruh penyajian laporan keuangan dan aksesi- DPRD, pengusaha, LSM, akademisi, wartawan dan
bilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas masyarakat lainnya. Walaupun begitu masih
pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten banyak data-data penting yang belum bisa diakses
Padang Pariaman. Hasil penelitiannya menun- (belum tersedia) dalam sub menu “Transparansi
jukkan penyajian laporan keuangan tidak berpeng- Info” pada menu “Pemerintahan” yakni data-data
aruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah
keuangan daerah dan aksesibilitas laporan keua- Kabupaten Lombok Timur seperti laporan neraca
ngan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas dan realisasi anggaran, DPA SKPD, laporan
pengelolaan keuangan daerah. APBD, laporan rencana umum pengadaan, dan
Studi tentang transparansi dan akuntabilitas laporan penerimaan ZIS, serta link LPSE (e-
terhadap kepercayaan masyarakat pada pemerintah procurement) yang masih belum bisa diakses
salah satunya dilakukan oleh Rahmawati (2013) sampai saat ini1.
yang meneliti pengaruh transparansi dan akun- Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas
tabilitas pemerintah daerah terhadap kepuasan dan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten
kepercayaan masyarakat di Daerah Istimewa Lombok Timur tahun anggaran 2014, BPK RI
Yogyakarta yang terbagi dalam lima kabupaten/ (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia)
kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada menemukan 15 kasus masing-masing 6 (enam)
pengaruh akuntabilitas dan transparansi peme- kasus ketidakpatuhan dan kecurangan dalam peng-
rintah daerah terhadap kepuasan dan kepercayaan ujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-
masyarakat kepada pemerintah daerah. Fard dan undangan dan 9 (Sembilan) kasus kelemahan
Rostamy (2007) juga meneliti pengaruh akunta- dalam sistem pengendalian intern pada Pemerintah
bilitas terhadap kepuasan dan kepercayaan masya- Daerah Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan
rakat. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas LKPD
akuntabilitas pemerintah mempengaruhi keperca- periode Tahun Anggaran 2014, pemerintah daerah
yaan masyarakat kepada pemerintah dengan Kabupaten Lombok Timur masih mendapatkan
peningkatan kepuasaan masyarakat atas kinerja predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang
pemerintah. disebabkan oleh permasalahan aset yang belum
Penelitian yang berhubungan dengan trans-
paransi pemerintah telah dilakukan diantaranya 1 diakses jum’at, 22 Januari 2016
oleh Tolbert dan Mossberger (2006) dan oleh
30
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
diselesaikan secara menyeluruh dan tata kelola Perbedaannya dengan penelitian ini adalah
laporan keuangan yang kurang baik. Bahkan penelitian ini lebih menekankan untuk menguji
menurut BPK RI, pemerintah daerah Kabupaten pengaruh transparansi dan akuntabilitas penge-
Lombok Timur memiliki tingkat pelanggaran atau lolaan keuangan daerah oleh pemerintah terhadap
nilai temuan diatas angka Planing Materiality. kepercayaan public-stakeholder. Penelitian ini juga
Laporan hasil pemeriksaan BPK RI tersebut mengembangkan pengujian menggunakan analisis
menunjukkan bahwa kondisi Kabupaten Lombok Partial Least Square (smartPLS).
Timur belum berhasil melaksanakan salah satu Dari penelitian ini, diharapkan dapat mem-
misi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah berikan kontribusi praktis berupa informasi yang
Daerah Kabupaten Lombok Timur periode 2013- berguna dalam perumusan arah dan kebijakan
2018 yang menyatakan yakni “meningkatkan tata terkait akuntabilitas dan transparansi pelaporan
kelola pemerintahan yang baik”. Terkait dengan keuangan pemda. Dalam hal teoritis, penelitian ini
misi tersebut, pemerintah menetapkan tujuan yang menjadi literatur tambahan dalam pengembangan
ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, konsep good government governance, khususnya
yaitu “Mewujudkan pengelolaan pemerintahan terkait aspek akuntabilitas dan transparansi di
yang efektif dan efisien”, yang sasarannya adalah lembaga pemerintahan.
meningkatnya profesionalisme dan kesejahteraan
aparatur, penataan kelembagaan perangkat daerah,
meningkatnya penguatan kapasitas pemerintahan TINJAUAN LITERATUR DAN
desa, meningkatnya akuntabilitas kinerja peme- PERUMUSAN HIPOTESIS
rintah daerah, meningkatnya akuntabilitas kinerja
pengelolaan keuangan daerah, ketersediaan doku-
Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah
men perencanaan di semua SKPD, meningkatnya
terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan
kemitraan eksekutif dan legislatif, serta mencegah
Daerah
praktek KKN.
Penelitian-penelitian terdahulu yang telah
Teori keagenan menjelaskan mengenai dua
diuraikan di atas menunjukkan adanya perbedaan
pihak yang melakukan kesepakatan atau kontrak
hasil penelitian (gap research) tentang pengaruh
penyajian dan aksesibilitas laporan keuangan ter- yang memiliki permasalahan berupa asimetri infor-
masi. Pada sektor publik, (pemda) sebagai pihak
hadap akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
yang menyelenggarakan pelayanan publik memiliki
keuangan daerah. Hal ini menjadi salah satu alasan
informasi lebih banyak sehingga dapat membuat
peneliti untuk menguji dan menganalisa kembali
keputusan atau kebijakan yang hanya memen-
pengaruh penyajian dan aksesibilitas laporan
tingkan pemerintah dan penguasa serta menga-
keuangan sebagai faktor penentu akuntabilitas dan
baikan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
transparansi pengelolaan keuangan daerah di
Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini meng- Bupati dan Wakil Bupati selaku agen yang diama-
nahi prinsipal (rakyat) harus mampu memper-
eksplorasikan pengaruh penyajian dan aksesibilitas
tanggungjawabkan dan mempertanggungjelaskan
laporan keuangan daerah terhadap transparansi
kinerjanya. Di dalam mengelola amanah, Bupati
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
dan Wakil Bupati adalah pihak yang terinformasi
serta mengelaborasi pengaruh transparansi dan
dari pada prinsipal. Untuk tujuan mekanisme
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah terha-
kontrol tentang apa yang telah dilakukan oleh
dap kepercayaan public-stakeholders.
Rahmawati (2013), Fard dan Rostamy (2007), manajer (Sekertaris Daerah, Kepala SKPD, Kepala
SKPKD dan Kepala Badan-Badan), maka laporan
Tolbert dan Mossberger (2006), dan Welch et al.
keuangan daerah yang disusun merupakan meka-
(2004) telah melakukan penelitian tentang penga-
nisme tanggung jawab dan tanggung jelas terhadap
ruh transparansi dan akuntabilitas pemerintah
kinerjanya kepada Bupati sebagai penguasa penge-
terhadap kepuasan dan kepercayaan masyarakat
lola keuangan daerah, yang selanjutnya disam-
pada tempat dan waktu yang berbeda tetapi
menemukan hasil yang sama dimana transparansi paikan sebagai pertanggungjawaban Bupati kepada
rakyat (pemilik).
dan akuntabilitas pemerintah berpengaruh positif
Penyajian informasi yang utuh dalam laporan
dan signifikan terhadap kepuasan dan kepercayaan
keuangan akan menciptakan transparansi dan
masyarakat. Penelitian-peneltian tersebut memba-
nantinya menciptakan akuntabilitas (Nordiawan,
has mengenai transparansi dan akuntabilitas
2010). Dengan demikian, maka semakin baik
pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah.
31
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
penyajian laporan keuangan daerah maka semakin kepercayaan kepada pemerintah untuk mengelola
transparan pengelolalaan keuangan daerah. Berda- keuangan publik berhak untuk mendapatkan
sarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan informasi keuangan pemerintah untuk melakukan
hipotesis sebagai berikut: evaluasi terhadap pemerintah (Mardiasmo, 2002).
H1a: Penyajian laporan keuangan daerah berpe- Semakin mudah masyarakat mengakses laporan
ngaruh positif dan signifikan terhadap trans- keuangan daerah, maka semakin transparan dan
paransi pengelolaan keuangan daerah. akuntabel pengelolaan keuangan daerah oleh agen
yang telah dipilih oleh rakyat (prinsipal). Situasi ini
Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah hendaknya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan daerah untuk membuka segala informasi yang
Daerah dibutuhkan oleh prinsipal maupun public-stake-
holders lainnya. Berdasarkan uraian di atas, maka
Teori keagenan menyatakan bahwa agen dan dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
prinsipal memiliki kepentingan yang berbeda H2a: Aksesibilitas laporan keuangan berpenga-
(Eisenhardt, 1989). Prinsipal tentu menginginkan ruh positif dan signifikan terhadap transpa-
hasil kinerja yang baik dari agen dan agen ransi pengelolaan keuangan daerah.
berkewajiban mempertanggungjawabkan kinerja-
nya kepada masyarakat (prinsipal) melalui laporan Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah
keuangan yang berkualitas (Puspita dan Martani, terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
2010). Nordiawan (2010) menegaskan penyajian Daerah
informasi yang utuh dalam laporan keuangan akan
menciptakan transparansi dan nantinya akan Dalam teori agensi, informasi akuntansi
menciptakan akuntabilitas. Semakin baik peme- manajemen digunakan untuk dua tujuan, yakni:
rintah daerah dalam menyajikan laporan keua- pertama, digunakan untuk pengambilan keputusan
ngan, maka semakin meningkat akuntabilitas oleh prinsipal dan agen; kedua, digunakan untuk
pengelolaan keuangan daerah (Mudhofar dan mengevaluasi dan membagi hasil sesuai dengan
Tahar, 2016). Berdasarkan uraian di atas, maka kontrak kerja yang telah dibuat dan disetujui
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: (Raharjo, 2007). Kemudahan dalam mengakses
H1b: Penyajian laporan keuangan daerah berpe- laporan keuangan pemerintah sebagai agen sangat
ngaruh positif dan signifikan terhadap akun- penting bagi prinsipal sebagai bentuk pertanggung-
tabilitas pengelolaan keuangan daerah. jawaban atas kontrak atau program-program
pemerintah yang dibahas dalam musrenbang
Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah pemerintah ataupun janji-janji yang pernah disam-
Terhadap Transparansi Pengelolaan Keuangan paikan oleh pemerintah (agen) dalam kampa-
Daerah nyenya. Akuntabilitas yang efektif dipengaruhi oleh
akses publik terhadap laporan pertanggungjawaban
Dalam teori keagenan, tanggung jawab yang maupun laporan hasil pemeriksaan. Akses publik
ditunjukkan pemerintah daerah sebagai agen tidak difasilitasi melalui media, seperti surat kabar,
hanya berupa penyajian laporan keuangan yang majalah, radio, stasiun televisi, dan internet, serta
lengkap dan wajar, tetapi juga pada bagaimana forum yang memberikan perhatian langsung atau
mereka mampu membuka akses dan meng- peranan yang mendorong akuntabilitas pemerintah
ungkapkan laporan keuangan untuk para pema- terhadap masyarakat (Shende dan Bennet, 2004).
ngku kepentingan yang berkepentingan dengan Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan
laporan keuangan. Pemerintah daerah sebagai agen hipotesis sebagai berikut:
akan menghindari risiko berupa ketidakper- H2b: Aksesibilitas laporan keuangan berpenga-
cayaan public-stakeholders terhadap kinerja ruh positif dan signifikan terhadap akunta-
mereka (Safitri, 2009). bilitas pengelolaan keuangan daerah.
Aksesibilitas laporan keuangan merupakan
kemudahan bagi seseorang untuk memperoleh Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah dan
informasi mengenai laporan keuangan. Penggu- Kepercayaan Public-Stakeholder
naan informasi keuangan yang efektif tergantung
kepada akses publik terhadap laporan keuangan Salah satu prinsip kepemerintahan yang baik
yang dapat dibaca dan dipahami (Nordiawan, menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun
2010). Masyarakat sebagai pihak yang memberi 2000 adalah transparansi menciptakan keper-
32
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
cayaan timbal-balik antara pemerintah dan masya- ungkapan atas aktivitas dan kinerja finansial peme-
rakat melalui penyediaan informasi dan menjamin rintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan
kemudahan di dalam memperoleh informasi yang dengan laporan tersebut (Mardiasmo, 2002).
akurat dan memadai. Seluruh public-stakeholders Akuntabilitas publik bertujuan untuk mendorong
memiliki kesempatan memperoleh akses informasi terciptanya kinerja yang baik dan terpercaya.
yang terkait dengan pemerintahan daerah. Bila Semakin tinggi tingkat akuntabilitas pengelolaan
agen dan prinsipal memiliki informasi yang seim- keuangan daerah maka semakin tinggi kepercayaan
bang, maka akan mengurangi perilaku oportunis public-stakeholders terhadap pemda (Mardiasmo,
pihak agen dan dapat meminimalisir anggapan 2002 ).
bahwa agen tidak dapat dipercaya. Semakin ter- Dalam sudut pandang signalling theory,
buka pengelolaan keuangan daerah maka semakin pemda selaku agen akan berupaya mengurangi
meningkatkan kepercayaan public-stakeholders asimetri informasi keuangan daerah dengan cara
terhadap pemda. menghasilkan informasi laporan keuangan yang
Teori Pensinyalan (Signalling Theory) dalam berkualitas dan berintegritas. Secara kongkrit,
ranah publik diwujudkan dalam bentuk penyusu- pemerintah daerah melalui auditor inspektorat
nan laporan keuangan yang berkualitas, pening- daerah melakukan reviu terhadap laporan keua-
katan sistem pengendalian intern, dan pengung- ngan daerah dan perlu mendapatkan opini baik
kapan yang lebih lengkap. Sinyal tersebut meru- dari pihak independen, dalam hal ini adalah BPK
pakan bentuk keterbukaan/transparansi yang RI. Sinyal positif dalam bentuk akuntabilitas dan
berimplikasi terhadap meningkatnya kepercayaan transparansi ini menunjukkan kepada masyarakat
masyarakat kepada pemerintah (Puspita dan bahwa pemda telah melaksanakan kewajiban dan
Martani, 2010). Sementara, dalam konsep Steward- tanggungjawabnya sebagai pengemban amanat
ship Theory mengasumsikan bahwa agen bekerja rakyat (Puspita dan Martani, 2010). Semakin baik
didasari pada asas kepercayaan pada pihak sinyal (akuntabilitas) yang disampaikan, maka akan
yangmemiberikan wewenang, dimana manajemen semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat
dalam suatu organisasi dicerminkan sebagai good (Gunawan, 2000).
steward yang melaksanakan tugas yang diberikan Penelitian Rahmawati (2013) menunjukkan
oleh atasannya secara penuh tanggungjawab bahwa akuntabilitas pemda berpengaruh terhadap
(Sakinatantri, 2002). Dalam penelitian ini, pemda kepuasan dan kepercayaan masyarakat kepada
bertindak sebagai good stewards yang mengarah- pemda. Untuk itu pemda harus menjaga keper-
kan semua kemampuan dan keahliannya dalam cayaan masyarakat dengan meningkatkan akunta-
menyajikan dan menyediakan informasi yang ber- bilitas pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan
manfaat bagi organisasi dan para pengguna infor- uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan
masi keuangan pemerintah, baik secara langsung adalah sebagai berikut:
atau tidak langsung melalui wakil rakyat/legislatif H4: Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
dalam rangka mewujudkan transparansi dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. kepercayaan public-stakeholders.
Menurut Tschannen-Moran dan Hoy (2001),
salah satu aspek kepercayaan itu adalah keter-
bukaan (openess), sehingga semakin transparan/ METODE PENELITIAN
terbuka pengelolaan keuangan pemda, maka ke-
percayaan masyarakat semakin meningkat kepada Populasi dan Sampel
pemerintah daerah sebagai good steward. Berda-
sarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan Populasi dalam penelitian ini adalah Sekre-
hipotesis sebagai berikut: tariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan
H3: Transparansi pengelolaan keuangan daerah Daerah (DPRD), semua Satuan Kerja Perangkat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Daerah (SKPD) dan Badan-Badan pada pemda
kepercayaan public-stakeholders. Kabupaten Lombok Timur, yang selanjutnya
disebut public-stakeholders internal. Dewan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah dan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), pengusaha,
Kepercayaan Public-Stakeholder Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan atau
Yayasan, dan wartawan di Kabupaten Lombok
Akuntabilitas publik dalam konteks organisasi Timur, selanjutnya disebut sebagai public-
pemerintah adalah pemberian informasi dan peng- stakeholders eksternal (Nugraha, 2007).
33
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
Teknik pengambilan sampel yang digunakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
sampel dengan pertimbangan tertentu untuk men- populasi (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini
dapatkan sampel yang refresentatif (Sugiyono, analisis data statistik inferensial menggunakan
2010). Adapun pertimbangan dalam pengambilan analisis PLS (Partial Least Square) mulai dari peng-
sampel adalah sebagai berikut: ukuran model (outer model), model struktural
(inner model), dan pengujian hipotesis. Ada
(1) Sampel yang diambil berasal dari public- beberapa tahapan dalam PLS yaitu :
stakeholders internal adalah kepala dinas/
badan, kasubag keuangan dan auditor inspek- (1) Konseptualisasi Model; Pemodelan dalam
torat pemerintah daerah kabupaten Lombok PLS terdiri atas inner model dan outer model
Timur dengan pertimbangan bahwa sampel (Hartono dan Abdillah, 2009). Outer model
yang dipilih ini pejabat terkait yang mema- (model pengukuran) menggambarkan hubu-
hami dan bertanggungjawab atas penyajian ngan indikator dengan variabel latennya,
dan ketersediaan laporan keuangan daerah. sedangkan inner model (model struktural)
Jumlah sampel yang diambil 83 orang terdiri menggambarkan hubungan antar variabel
dari 30 kepala SKPD/Badan, 30 Kasubag laten.
keuangan, dan 23 auditor Inspektorat peme- (2) Menentukan metode analisa algorithma;
rintah daerah kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan skema algorithma
(2) Sampel dari public-stakeholders eksternal PLS Path/struktural weighting.
sejumlah 150 orang yang terdiri dari 50 (3) Menentukan metode resampling; Penelitian
anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur, ini mengunakan metode bootstrapping karena
aktivis LSM dan Yayasan sebanyak 35 orang metode ini lebih sering digunakan dalam
dan Wartawan sebanyak 35 orang merupakan model persamaan struktural dan karena
pengguna informasi keuangan daerah. program SmartPLS 3.0 hanya menyediakan
Pengusaha sejumlah 30 orang adalah pem- metode resampling bootstrapping.
bayar pajak/retribusi yang merupakan salah (4) Menentukan diagram jalur; Diagram jalur
satu sumber pendapatan daerah, dalam penelitian disajikan dalam Gambar 1.
Indikator yang digunakan untuk mengukur Outer model, sering juga disebut (outer
masing-masing variabel penelitian disajikan pada relation atau measurement model), mendefinisikan
Tabel 1. bagaimana setiap blok indikator berhubungan
dengan variabel latennya (Ghozali, 2008).
Analisis Data
Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Penelitian ini menggunakan dua teknik analisa
data statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik Uji Validitas
inferensial (Sugiyono, 2013).
Ghozali (2006) mendefinisikan uji validitas
Statistik Deskriptif sebagai alat untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Terdapat dua uji
Menurut Sugiyono (2013) Statistik deskriptif validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis convergent validity dan discriminant validity.
data dengan cara mendiskripsikan atau mengg- Convergent validity (Validitas Konvergen) dinilai
ambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana berdasarkan loading factor indikator-indikator yang
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan mengukur konstruk tersebut (Hartono, 2011).
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika
berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang
Statistik Inferensial ingin diukur. Namun, demikian untuk penelitian
tahap awal dari pengembangan skala pengukuran
Statistik inferensial, (sering juga disebut nilai loading factor 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup
statistik induktif atau statistic probabilitas), adalah (Ghozali, 2008). Discriminant validity (Validitas
34
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
35
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
36
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
Evaluasi Model Struktural (Inner Model) γ1-4 = gamma (kecil), koefisien pengruh variabel
eksogen terhadap endogen
Goodness of Fit γ5-6 = gamma (kecil), koefisien pengaruh variabel
endogen terhadap endogen
Goodness of fit pada inner model diukur λ = koefisien model pengukuran (outer weight);
menggunakan R square variabel laten dependen, Q = zeta (kecil), galat model struktural
square predictive relevance untuk model struktural ε = epsilon, galat model pengukuran
yang digunakan untuk mengukur seberapa baik
nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga
estimasi parameternya. Nilai Q square lebih dari 0 HASIL DAN PEMBAHASAN
menunjukkan model memiliki predictive relevance
yang baik, dan sebaliknya jika nilai Q square Distribusi dan Pengembalian Kuesioner
kurang dari atau sama dengan 0 menunjukkan
model kurang memiliki predictive relevance. Jumlah kuesioner yang disebar kepada res-
ponden sebanyak 233 kuesioner. Namun Kue-
T-statistic sioner yang kembali sebanyak 183 kuesioner dan
terdapat kuesioner yang rusak atau tidak dapat
Apabila koefisien T-statistik pada tabel Path digunakan sebanyak 6 (enam) kuesioner. Kuesio-
Coefficient output PLS 3.0 (T-hitung) menunjukan ner yang rusak atau tidak dapat digunakan
koefisien yang lebih besar (>) dari t-tabel (1,68), disebabkan karena ada beberapa pernyataan/
maka hasil ini menggambarkan variabel tersebut pertanyaan yang tidak ditanggapi oleh responden.
signifikan dan dapat diartikan bahwa terdapat Jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 50
pengaruh yang bermakna pada variabel laten kuesioner. Kuesioner yang dapat digunakan/diolah
terhadap variabel laten lainnya. sebanyak 177 kuesioner. Secara ringkas data
penyebaran dan pengembalian kuesioner disajikan
Persamaan Model Struktural (Inner Model) pada Tabel 2.
Persamaan model struktural (inner model) Karakteristik Responden
dalam penelitian ini berdasarkan Gambar 1:
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin,
TP = γ1PLK + γ3ALK + ζ1 jumlah responden pria adalah sebanyak 138 orang
AP = γ2PLK + γ4ALK + ζ2 atau 77,9 %, dan responden wanita sebanyak 39
KS = γ5TP + γ6AP+ζ3 orang atau 22,03 %. Karakteristik responden
berdasarkan umur menunjukkan bahwa mayoritas
Keterangan: responden dalam penelitian ini berusia 36 – 45
PLK = Penyajian laporan keuangan daerah tahun sebanyak 84 responden atau 47,46 %. Ini
ALK = Aksesibilitas laporan keuangan Daerah mengindikasikan bahwa responden berada pada
TP= Transaparansi Pengelolaan Keuangan Daerah rentang usia produktif dalam bekerja. Berdasarkan
AP = Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah jenjang pendidikan, sebagian besar responden
KS = Kepercayaan stakeholders
37
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
memiliki pendidikan S1 sebanyak 117 responden validity, sehingga harus dikeluarkan dari model.
atau 66,10 %, yang mengindikasikan bahwa Kemudian setelah indikator yang tidak valid
responden memiliki kemampuan yang baik dalam dikeluarkan dari model, maka dilakukan analisis
mempelajari dan memahami laporan keuangan. PLS Algorithm kembali untuk pengujian tahap II.
Berdasarkan profesi/jabatan, Sebagian besar Hasil evaluasi outer model tahap II menunjukkan
responden dalam penelitian ini adalah aktivis bahwa semua indikator memiliki nilai loading
LSM/Yayasan yang merupakan public-stakeholder factor diatas 0.7, sehingga dinyatakan memenuhi
eksternal sebanyak 33 responden atau 18,64 %. convergent validity. Selanjutnya, indikator reflektif
perlu diuji discriminant validity dimana nilai
Karakteristik Variabel korelasi cross loading dengan variabel latennya
harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi
Data-data yang diperoleh melalui kuesioner terhadap variabel laten yang lain.
berupa tanggapan-tanggapan responden terhadap Discriminant validity dapat diukur dengan
pernyataan-pernyataan positif yang berhubungan melihat nilai average variance extracted (AVE),
dengan indikator masing-masing variabel diukur akar average variance extracted (AVE) dan nilai
dengan skala likert. Berikut disajikan statistik korelasi antar konstruk seperti pada Tabel 7. Dari
deskriptif karakteristik variabel pada Tabel 4. Tabel 7 dapat dilihat semua indikator reflektif
Dari Tabel 5 di atas, terdapat 2 indikator yang masing-masing konstruk sudah valid berdasarkan
memiliki nilai loading factor dibawah 0.7 yaitu uji discriminant validity yakni nilai AVE berada di
indikator AP3 pada variabel Akuntabilitas Penge- atas 0,5 dan ditunjukkan juga oleh nilai akar AVE
lolaan Keuangan Daerah (AP) dengan nilai loading dan korelasi konstruk dengan item pengukuran
factor sebesar 0.685, dan indikator KS3 pada (indikator) lebih besar daripada ukuran konstruk
variabel Kepercayaan Stakeholder dengan nilai tersebut dengan konstruk lainnya. Setelah uji
loading factor sebesar 0.603. Hal ini berarti kedua validitas, dilakukan uji realibilitas data dengan
indikator tersebut tidak memenuhi convergent melihat nilai composite reliability dan Cronbach
38
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
39
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
Tabel 8. Composite Reliability dan Cronbach’s Goodness of fit pada inner model diukur
Alpha menggunakan koefisien determinasi R square (R²)
Composite Cronbachs variabel laten depende (lihat Tabel 10). Pada
Konstruk Tabel 10 dapat disimak bahwa nilai 0,672 untuk
Reliability Alpha
ALK 0.914 0.858 konstruk AP yang berarti bahwa aksesibilitas
AP 0.890 0.834 laporan keuangan daerah (ALK) dan penyajian
KS 0.931 0.913 laporan keuangan daerah (PLK) mampu menje-
laskan varians akuntabilitas pengelolaan keuangan
PLK 0.921 0.885
daerah (AP) sebesar 67.2 % dan sisanya sebesar
TP 0.877 0.825
32.8 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
variabel PLK dan ALK. Nilai R-Square juga
Evaluasi Model Struktural (Inner Model) terdapat pada KS dan TP. Konstruk TP menda-
patkan nilai 0,623 yang berarti bahwa aksesibilitas
Hasil evaluasi inner model disajikan lebih laporan keuangan daerah (ALK) dan penyajian
lengkap dalam Tabel 9. Dari tabel 9 di atas dapat laporan keuangan daerah (PLK) mampu men-
dikrtahui nilai t-statistik, nilai signifikansi p-value jelaskan varians transparansi pengelolaan keuangan
hubungan antar variabel dan nilai koefisien masing- daerah (TP) sebesar 62.3 % dan sisanya sebesar
masing variabel. Berikut persamaan inner model 37.7 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
yang dihasilkan : variabel PLK dan ALK. Selanjutnya KS menda-
patkan nilai 0,679 yang berarti bahwa transparansi
(1) TP = 0,259 PLK + 0,656 ALK + ζ pengelolaan keuangan daerah (TP) dan akun-
(2) AP = 0,520 PLK + 0,414 ALK + ζ tabilitas pengelolaan keuangan daerah (AP)
(3) KS = 0,352 TP + 0,483 AP + ζ mampu menjelaskan varians kepercayaan public-
stakeholders (KS) sebesar 67,9 % dan sisanya
Keterangan : sebesar 32,1 % dijelaskan oleh konstruk lain di luar
PLK = Penyajian laporan keuangan daerah penelitian ini.
ALK = Aksesibilitas laporan keuangan Daerah
40
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
41
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
pada aset dan utang yang mereka kelola. Hasil Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) seba-
penelitian ini menunjukkan t-statistik sebesar gai salah satu prasyarat untuk memenuhi prinsip
13,459 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,68 dan transparansi dan akuntabilitas pegelolaan keuangan
dengan nilai signifikansi P-Value sebesar 0.000, daerah. Di dalam demokrasi yang terbuka, akses
lebih kecil dari alpha sebesar 0,5 % (0,05), maka ini diberikan oleh media, seperti surat kabar,
hipotesis 2a yang menyatakan bahwa penyajian majalah, radio, stasiun televisi, dan website dan
laporan keuangan daerah (PLK) berpengaruh forum yang memberikan perhatian langsung atau
positif dan signifikan terhadap akuntabilitas peranan yang mendorong akuntabilitas pemerintah
pengelolaan keuangan daerah (AP) diterima. Ini terhadap masyarakat (Shende dan Bennet, 2004).
artinya, semakin baik informasi keuangan yang Semakin mudah masyarakat mengakses laporan
disajikan dalam laporan keuangan maka semakin keuangan daerah maka akuntabilitas pengelolaan
meningkat akuntabilitas pengelolaan keuangan keuangan daerah semakin meningkat. Hasil uji
daerah (AP) yang dilakukan oleh pemerintah. hipotesis menunjukkan t-statistik sebesar 8,244
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lebih besar dari t-tabel sebesar 1,671 dan dengan
Mulyana (2006), Nasution (2009), Bandariy (2011), nilai signifikansi p-value sebesar 0.000, lebih kecil
Aliyah dan Nahar (2012), dan Wahyuni (2014) dari 0,05, maka hipotesis 2b yang menyatakan
yang menyatakan bahwa secara parsial dan bahwa Aksesibilitas laporan keuangan daerah
simultan penyajian laporan keuangan berpengaruh (ALK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
signifikan dan positif terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (AP)
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Pene- dapat dibuktikan dan diterima.
litian ini juga sejalan dengan penelitian Sukhemi Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
(2010), Mustafa (2012), Sande (2012) dan Mulyana (2006) tentang pengaruh penyajian neraca
Wahyuni (2013) yang menyatakan, penyajian daerah dan aksesibilitas laporan keuangan terha-
laporan keuangan (PLK) berpengaruh positif dan dap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Hasil penelitiannya menunjuk-
keuangan daerah (AP) kan bahwa penyajian neraca daerah dan aksesi-
Dari hasil analisis statistik deskriptif, rata-rata bilitas laporan keuangan secara parsial dan
responden memberi tanggapan atas penyajian simultan berpengaruh signifikan terhadap trans-
laporan keuangan daerah Kabupaten Lombok paransi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
Timur adalah jujur, relevan, dapat dibandingkan daerah. Aliyah dan Nahar (2012), Mustafa (2012),
dan dapat dipahami. Responden juga memberi Wahyuni (2014) yang meneliti tentang pengaruh
tanggapan atas akuntabilitas pengelolaan keuangan penyajian laporan keuangan dan aksesibilitas lapo-
yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan ran keuangan terhadap transparansi dan akunta-
daerah akuntabel. Semakin baik penyajian laporan bilitas pengelolaan keuangan daerah. Hasil pene-
keuangan maka semakin meningkat akuntabilitas litiannya menunjukkan bahwa penyajian laporan
pengelolaan keuangan daerah (AP). Akuntabilitas keuangan dan aksesibilitas laporan keuangan
keuangan pemerintah daerah Kabupaten Lombok secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan
Timur dilakukan dalam bentuk pengungkapan, terhadap transparansi dan akuntabilitas penge-
dan ketaatan terhadap peraturan perundangan- lolaan keuangan daerah. Hasil penelitian ini juga
undangan. Selain itu hal ini juga didukung dengan mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
memublikasikan laporan keuangan melalui media, Sande (2013) dan Riyansa et al. (2015) yang
seperti: surat kabar, majalah, radio, stasiun televisi, meneliti tentang pengaruh aksesibilitas laporan
dan website, serta forum yang memberikan perha- keuangan daerah terhadap akuntabilitas pengelo-
tian langsung atau peranan yang mendorong akun- laan keuangan daerah.
tabilitas pemerintah. Dari analisis statistik deskriptif, dapat dike-
tahui bahwa rata-rata tanggapan responden atas
Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah aksesibilitas laporan keuangan pemerintah daerah
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Lombok Timur adalah tersedia,
Daerah terbuka dan mudah diakses. Begitu juga mengenai
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, rata-
Untuk menciptakan akuntabilitas pengelolaan rata responden mengatakan akuntabel. Ini menun-
keuangan daerah, pemda harus menyampaikan jukkan bahwa statistik deskriptif penelitian ini
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keua- mendukung hasil uji hipotesis H2a yang menya-
ngan kepada masyarakat dengan mengembangkan takan bahwa aksesibilitas laporan keuangan daerah
42
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
berpengaruh positif dan signifikan terhadap trans- statistik deskriptif penelitian ini mendukung hasil
paransi pengelolaan keuangan daerah. Ini berarti uji hipotesis 3 yang menya-takan bahwa
semakin meningkat aksesibilitas laporan keuangan transparansi pengelolaan keuangan daerah
daerah semakin meningkat akuntabilitas penge- berpengaruh positif dan signifikan terhadap
lolaan keuangan daerah. kepercayaan public-stakeholder. Dari hasil ini
maka dapat disimpulkan semakin transparan
Pengaruh Transparansi Pengelolaan Keuangan pengelolaan laporan keuangan pemerintah daerah,
Daerah Terhadap Kepercayaan Public- maka public-stakeholder lapo-ran keuangan daerah
Stakeholder akan memberi kepercayaan yang semakin tinggi
kepada pemda.
Mardiasmo (2005) menjelaskan bahwa trans-
paransi berarti keterbukaan (openness) pemerintah Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dalam memberikan informasi yang terkait dengan Daerah Terhadap Kepercayaan Public-
aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada Stakeholder
pihak-pihak yang membutuhkan informasi (lihat
juga: Ulum dan Sofyani, 2016). Salah satu prinsip Akuntabilitas publik bertujuan untuk mendo-
kepemerintahan yang baik menurut Peraturan rong terciptanya kinerja yang baik dan terpercaya.
Pemerintah No. 101 tahun 2000 adalah transpa- Semakin tinggi tingkat akuntabilitas pengelolaan
ransi menciptakan kepercayaan timbal-balik antara keuangan daerah maka semakin tinggi kepercayaan
pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan public-stakeholders terhadap pemerintah daerah
informasi dan menjamin kemudahan di dalam (Mardiasmo, 2002). Untuk menjaga kepercayaan
memperoleh informasi yang akurat dan memadai. stakeholder, pemerintah daerah sebagai steward
Hasil uji hipotesis penelitian ini adalah t-statistik akan bertindak secara kolektif dan bersama-sama
sebesar 4,405 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,68 dengan jajarannya mempertanggungjawabkan peng-
dan dengan nilai signifikansi p-value sebesar 0.000, eloalaan keuangan daerah dan sumber daya
lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis 3 yang lainnya (Mardiasmo, 2002). Hasil uji hipotesis
menyatakan transparansi pengelolaan keuangan penelitian ini menunjukkan t-statistik sebesar
daerah berpengaruh terhadap kepercayaan public- 5,009 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,671 dan
stakeholder diterima. dengan nilai signifikansi P-Value sebesar 0.000,
Penelitian ini mendukung hasil penelitian lebih kecil dari 0,5 % (0,05). Dengan demikian
Rahmawati (2013) yang meneliti pengaruh trans- maka hipotesis 4 yang menyatakan akuntabilitas
paransi dan akuntabilitas pemerintah daerah pengelolaan keuangan daerah berpengaruh positif
terhadap kepuasan dan kepercayaan masyarakat di dan signifikan terhadap kepercayaan stakeholder
Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini juga dapat diterima.
mendukung hasil penelitian Tolbert dan Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Mossberger (2006) dan hasil penelitian Welch, Rahmawati (2013) yang meneliti pengaruh trans-
et.al (2004). Penelitian Tolbert dan Mossberger paransi dan akuntabilitas pemerintah daerah
(2006) menguji perilaku masyarakat terhadap pela- terhadap kepuasan dan kepercayaan masyarakat di
ksanaan e-government dan pengaruhnya terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh akunta-
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelak- bilitas pemerintah daerah terhadap kepuasan dan
sanaan e-government meningkatkan persepsi kepercayaan masyarakat kepada pemda. Hasil
masyarakat terhadap transparansi pemerintah. penelitian ini juga mendukung penelitian yang
Dan hasil penelitian Welch, et.al (2004) mene- dilakukan oleh Fard dan Rostamy (2007) yang
mukan bahwa penggunaan e-government dan meneliti pengaruh akuntabilitas terhadap kepuasan
website pada masyarakat berhubungan positif dan kepercayaan masyarakat. Hasil penelitiannya
dengan kepuasan masyarakat kepada pemerintah. mengindikasikan bahwa akuntabilitas pemerintah
Analisis statistik deskriptif menjelaskan bahwa mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada
rata-rata tanggapan responden atas transparansi pemerintah dengan peningkatan kepuasaan masya-
pengelolaan keuangan daerah pemerintah kabu- rakat atas kinerja pemda.
paten lombok timur adalah transparan. Responden Analisis statistik deskriptif menjelaskan bahwa
juga memberi tanggapan atas kepercayaan public- rata-rata tanggapan responden atas akuntabilitas
stakeholder kepada pemda Kabupaten Lombok pengelolaan keuangan daerah pemerintah Kabu-
Timur adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa Paten Lombok Timur adalah akuntabel. Tangga-
43
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
pan responden atas kepercayaan public- Penelitian ini memberikan bukti bahwa
stakeholder terhadap pemda Kabupaten Lombok penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh
Timur menunjukkan bahwa sebagian besar res- positif dan signifikan terhadap akuntabilitas penge-
ponden menyatakan percaya terhadap pemda. Hal lolaan keuangan daerah. Semakin baik penyajian
ini menunjukkan bahwa hasil statistik deskriptif laporan keuangan Pemda Kabupaten Lombok
mengenai akuntabilitas pengelolaan keuangan Timur akan semakin akuntabel pelaporan keua-
daerah dan kepercayaan public-stakeholder sesuai ngan pemerintah daerah tersebut. Penyajian
dengan hipotesis 4 yang menyatakan bahwa akse- laporan keuangan yang jujur, relevan, dapat
sibilitas laporan keuangan daerah berpengaruh dibandingkan dan dipahami merupakan wujud dari
positif dan signifikan terhadap transparansi akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Selain
pengelolaan keuangan daerah. Semakin akuntabel penyajian laporan keuangan yang baik, keter-
pengelolaan keuangan daerah, maka semakin bukaan atau aksesibilitas laporan keuangan juga
meningkat kepercayaan public-stakeholder terha- sangat penting dalam sebuah pertanggungjawaban.
dap pemda. Penelitian ini memberikan bukti bahwa akse-
sibilitas laporan keuangan daerah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap akuntabilitas penge-
SIMPULAN2 lolaan keuangan daerah. Hal ini menunjukkan
bahwa laporan keuangan yang terbuka, tersedia
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan dan mudah diperoleh oleh masyarakat akan
memberikan bukti empiris pengaruh penyajian dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan
aksesibilitas laporan keuangan daerah terhadap daerah. Pemerintah daerah Kabupaten Lombok
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keua- Timur telah berusaha memberikan kemudahan
ngan daerah dan dilanjutkan dengan menguji dan menyediakan data-data yang berhubungan
pengaruh transparansi dan akuntabilitas penge- dengan pelaksanaan program dan sebagian aktivi-
lolaan keuangan daerah terhadap kepercayaan tas keuangan pemerintah melalui website pemda.
public-stakeholders. Pengujian dilakukan dengan Penelitian ini memberikan bukti bahwa terdapat
menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). pengaruh positif dan signifikan transparansi penge-
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa lolaan keuangan daerah terhadap kepercayaan
penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh public-stakeholders. Hal ini menunjukkan bahwa
positif dan signifikan terhadap transparansi penge- keterbukaan dalam laporan keuangan akan mela-
lolaan keuangan daerah. Semakin berkualitas hirkan kepercayaan para pemangku kepentingan
Penyajian laporan keuangan daerah maka trans- kepada pemerintah daerah. Oleh karena itu, peran
paransi pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah website pemerintah daerah Kabupaten Lombok
Kabupaten Lombok Timur semakin meningkat. Timur perlu ditingkatkan kapasitasnya agar public-
Penyajian laporan keuangan yang berkualitas ada- stakeholder dapat dengan mudah mengakses
lah penyajian laporan keuangan yang jujur, relevan, laporan keuangan daerah.
dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Hasil Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa
penelitian ini juga memberikan bukti bahwa terda- terdapat pengaruh positif dan signifikan akunta-
pat pengaruh positif dan signifikan aksesibilitas bilitas pengelolaan keuangan daerah terhadap
laporan keuangan daerah terhadap transparansi kepercayaan public-stakeholders. Artinya, penge-
pengelolaan keuangan daerah. Hal ini menun- lolaan keuangan daerah yang akuntabel akan
jukkan bahwa laporan keuangan daerah yang meningkatkan kepercayaan stakeholder kepada
terbuka, tersedia dan accesable akan meningkatkan pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa
transparansi pengelolaan keuangan daerah. Pemda pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur dapat memanfaatkan perlu meningkatkan akuntabilitas pengelolaan
website pemerintah daerah untuk memublikasikan keuangan daerahnya agar kepercayaan public-
laporan keuangan daerah sebagai wujud transpa- stakeholders kepada pemda semakin meningkat.
ransi pengelolaan keuangan daerah. Keterbatasan penelitian ini dapat menjadi
bahan evaluasi dan masukan bagi peneliti selan-
jutnya. Keterbatasan yang dihadapi dalam pene-
litian ini antara lain adalah penelitian ini hanya
2 Penggunaan istilah stakeholder dan public-stakeholder menggunakan stakeholder laporan keuangan pada
pada artikel ini digunakan silih berganti dengan maksud Pemda Kabupaten Lombok Timur, sehingga gene-
yang disamakan. ralisasi hasil penelitian ini tidak dapat diberlakukan
44
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
45
Jurnal Akuntansi dan Investasi, 18 (1), 28-47: Januari 2017
46
Nurrizkiana et al. – Kepercayaan Public-Stakeholders
47