You are on page 1of 14

IMPLEMENTASI UANG BEREDAR ȍM2Ȏ SEBAGAI PUBLIC GOODS AND FLOW

CONCEPT DAN UANG SEBAGAI PRIVATE GOODS AND STOCK CONCEPT


SRI RAMADHAN
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
E-mail: sal_ila@yahoo.com

Abstract
The theme of the article is "economy based on the principles of Islam". This paper tries to discuss the issue
of money supply (M2) as public goods and stock concept and public goods and flow concept. The point of
the problem discussed is about the function of money economically Islam and convention then how the
implementation of money supply (M2) as public goods and flow concept and money supply (M2) as private
goods and stock concept. To find the answer to this problem, use a literature study using the hermeneutical
approach by looking at the money supply data in a broad sense (M2) per year 2014 to 2016 published by
Bank Indonesia. It is concluded that the function of money from an Islamic economic point of view is as a
means of exchange and a unit of value, while in conventional economics the function of money apart from the
two points plus money as a means of exchange of wealth, money as a standard of delay payment. Furthermore
from the money supply data (M2) illustrated that money circulating in the position of money that is public
goods and stock concept. This Stock concept illustrates the weakness of M2 growth that is affected by the
contraction of Government's financial operations. This is reflected in the increase of government deposits, BI
and Banking. Deposits are more channeled on business activities in the form of stock concept, such as property
loans, compared to Working Capital Loans. While in view of Islamic economy money is public goods and
flow concept not public goods and stock concept. Because in Islamic economics there can be no accumulation
of money at one point, meaning money must flow like a flowing water. If the position of money in the stock
concept, it will damage the flow of the economy of society.

Keywords: Flow Concept, Private Goods, Public Goods

PENDAHULUAN yang dibutuhkannya dan secara bersamaan


Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, membutuhkan barang atau jasa yang
masyarakat tidak dapat melakukan semuanya dimilikinya. Oleh karena itu, dibutuhkan
secara seorang diri. Ada kebutuhan yang suatu sarana lain yang berfungsi sebagai media
dihasilkan oleh pihak lain, dan untuk pertukaran dan satuan pengukur nilai untuk
mendapatkannnya seorang individu harus melakukan sebuah transaksi. Media yang
menukarnya dengan barang atau jasa yang digunakan dalam melaksanakan transaksi
dihasilkannya. Namun, dengan kemajuan tersebut ialah dengan uang.
zaman, merupakan suatu hal yang tidak Uang adalah sarana dalam transaksi yang
praktis jika untuk memenuhi suatu kebutuhan, dilakukan masyarakat dalam kegiatan produksi
setiap individu harus menunggu atau mencari dan jasa. Baik uang itu berasal dari emas,
orang yang mempunyai barang atau jasa perak, tembaga, kulit, kayu, batu, dan besi.
146 JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Selama itu masih diterima oleh masyarakat dikenal dan dijadikan sebagai alat pembayaran
dan dianggap sebagai uang (Rozalinda, dalam mu’amalah manusia. Berdasarkan
2014). Uang memainkan peran yang sangat sejarah Islam, pada masa Rasulullah SAW.
penting dalam perjalanan kehidupan ekonomi mata uang menggunakan sistem bimetallic
masyarakat. Uang berhasil memudahkan standard (Mujahidin, 2013) (emas dan perak)
dan mempersingkat waktu dalam transaksi demikian juga pada masa Bani Umayyah dan
pertukaran barang dan jasa. Uang dalam Bani Abassiyah. Dalam pandangan Islam mata
sistem ekonomi memungkinkan perdagangan uang yang dibuat dengan emas (dinar) dan
berjalan secara efisien (Nasution, dkk, 2006). perak (dirham) merupakan mata uang yang
Namun efisiensi tersebut tergores dengan paling stabil dan tidak mungkin terjadi krisis
keberadaan uang beredar (M2) pada kegiatan moneter karena nilai intrinsik sama dengan
usaha yang berbentuk stock concept, seperti nilai riil. Mata uang ini dipergunakan bangsa
kredit properti, dibandingkan pada Kredit Arab sebelum datangnya Islam.
Modal Kerja (KMK). Perekonomian dengan sistem barter
Berdasarkan masalah perputaran uang terjadi karena pada waktu itu belum dikenal
beredar (M2) tersebut muncul pertanyaan dari sama sekali alat tukar yang disebut dengan
peneliti yaitu bagaimanakah pelaku ekonomi uang. Bahkan ketika itu belum disepakati satu
dalam menggunakan fungsi uang? Selanjutnya macam alat tertentu yang berfungsi sebagai alat
bagaimanakah sifat uang menurut ekonomi pembayaran (medium of exchange) (Mujahidin,
Islam?. 2013). Dalam al-Qur’an terdapat beberapa
ayat yang menunjukkan pengertian uang dan
Pengertian Uang keabsahan penggunaan uang sebagai pengganti
Secara etimologi uang berasal dari kata sistem barter. Kata-kata yang menunjukkan
al-naqdu-nuqud. Al-naqdu berarti yang pengertian ‘uang’ dalam al-Qur’an ada beberapa
baik dari dirham, menggenggam dirham, macam, yaitu (Mujahidin, 2013):
membedakan dirham, sementara al-naqd a. Dinar ( ‫) دﻳﻨﺎر‬, yaitu QS. Ali Imran : 75
berarti tunai (Rozalinda, 2014). Selanjutnya
b. Dirham ( ‫درا ﻫـﻢ‬/ ‫) درﻫـﻢ‬, yaitu QS. Yusuf : 20
para fuqaha menafsirkan emas dan perak
c. Emas dan perak ( ‫ﻓﻀـﺔ‬/‫) ذﻫـﺐ‬, penggunaan
sebagai dinar dan dirham. Uang dalam bahasa
kata-kata emas dan perak ini banyak
Arab disebut “Maal”, asal katanya berarti
terdapat dalam al-Qur’an antara lain pada
condong, yang berarti menyondongkan
QS. At-Taubah : 34.
mereka kearah yang menarik, dimana uang
sendiri mempunyai daya penarik, yang terbuat d. Waraq atau uang tempahan perak ( ‫) ورق‬,
dari logam misalnya; tembaga, emas, dan yaitu pada QS al-Kahfi ayat 19.
perak. Menurut Fiqh Ekonomi Umar RA e. Barang-barang niaga yang biasa dijadikan
diriwayatkan , uang adalah segala sesuatu yang alat tukar ( ‫) ﺑﻀـﺎ ﻋـﺔ‬, tersebut antara lain pada
QS. Yusuf ayat 88.
Implementasi Uang Beredar (M2) Sebagai Public Goods and Flow Concept... 147

Pembahasan mengenai uang juga terdapat penimbunan uang (iktinaz) (Karim, 2014)
dalam kitab “Muqaddimah” yang ditulis oleh Ibnu berarti memperlambat perputaran uang; uang
Khaldun. Beliau menjelaskan bahwa kekayaan tidak boleh idle (menganggur), uang harus
suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya diproduktifkan dalam bisnis riil. Hal ini berarti
uang di negara tersebut, tetapi ditentukan oleh memperkecil terjadinya transaksi, sehingga
tingkat produksi negara tersebut dan neraca perekonomian menjadi lesu. Oleh karena itu
pembayaran yang positif. Apabila suatu negara al-Ghazali melarang menjadikan uang dinar
mencetak uang sebanyak-banyaknya, tetapi dan dirham menjadi perhiasan, karena jika
bukan merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan dijadikan sebagai perhiasan berarti menarik
sektor produksi, maka uang yang melimpah uang dari peredaran dan memenjarakan
tersebut tidak ada nilainya. Sektor produksi uang. Selain itu, al-Ghazali juga menyatakan
merupakan motor penggerak pembangunan bahwa mencetak atau mengedarkan uang
suatu negara karena akan menyerap tenaga palsu lebih berbahaya daripada mencuri seribu
kerja, meningkatkan pendapatan pekerja, dan dirham. Mencuri adalah suatu perbuatan
menimbulkan permintaan (pasar) terhadap dosa, sedangkan mencetak dan mengedarkan
produksi lainnya. Menurut Ibnu Khaldun, jika uang palsu dosanya akan terus berulang setiap
nilai uang tidak diubah melalui kebijaksanaan kali uang palsu itu dipergunakan dan akan
pemerintah, maka kenaikan atau penurunan merugikan siapapun yang menerimanya dalam
harga barang semata-mata akan ditentukan oleh jangka waktu yang lebih panjang.
kekuatan penawaran (supply) dan permintaan Syarat-syarat Uang (Rozalinda, 2014)
(demand), sehingga setiap barang akan memiliki 1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari
harga keseimbangan. Misalnya, jika di suatu kota waktu ke waktu,
makanan yang tersedia lebih banyak daripada
2. Tahan lama,
kebutuhan, maka harga makanan akan murah,
3. Bendanya mempunyai mutu yang sama,
demikian pula sebaliknya. Inflasi (kenaikan)
harga semua atau sebagian besar jenis barang 4. Mudah dibawa-bawa,
tidak akan terjadi karena pasar akan mencari 5. Mudah disimpan tanpa mengurangi
harga keseimbangan setiap jenis barang. Apabila nilainya,
satu barang harganya naik, namun karena tidak 6. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan),
terjangkau oleh daya beli, maka harga akan turun 7. Dicetak dan disahkan penggunaannya oleh
kembali. pemegang otoritas moneter (pemerintah).
Merujuk kepada Al-Quran, al-Ghazali
Kriteria Uang (Kasmir, 2011)
berpendapat bahwa orang yang menimbun uang
adalah seorang penjahat, karena menimbun 1. Ada jaminan, harus dijamin oleh
uang berarti menarik uang secara sementara pemerintah supaya mendapat kepercayaan
dari peredaran. Dalam teori moneter modern, oleh masyarakat,
148 JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

2. Disukai umum, harus diterima oleh secara 2. Uang berdasarkan nilai


umum penggunaannya sebagai alat tukar, a. Bernilai penuh (full badied money),
3. Nilai yang stabil, harus memiliki kestabilan merupakan yang nilai intrinsiknya
dan ketetapan serta diusahakan fluktuasinya sama dengan nilai nominalnya.
sekecil mungkin. Apabila nilai uang b. Tidak bernilai penuh (representatif full
sering mengalami ketidakstabilan, maka badied money), merupakan uang yang
akan sulit untuk dipercaya oleh yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai
menggunakannya, nominalnya.
4. Mudah disimpan, harus mudah disimpan 3. Uang berdasarkan lembaga
diberbagai tempat termasuk dalam tempat a. Uang kartal, merupakan uang yang
yang kecil namun dalam jumlah yang diterbitkan oleh bank sentral baik
besar, uang logam maupun uang kertas
5. Mudah dibawa, harus mudah dibawa b. Uang giral, merupakan uang yang
kemanapun, mudah untuk dipindahkan diterbitkan oleh bank umum seperti
dari satu tempat ketempat lain, cek, bilyet giro, traveller chengue dan
6. Tidak mudah rusak, tidak mudah rusak credit card.
dalam berbagai kondisi, 4. Uang berdasarkan kawasan
7. Mudah dibagi, uang mudah dibagi kedalam a. Uang lokal, merupakan uang yang
satuan unit tertentu dengan berbagai berlaku di suatu negara tertentu.
nominal yang ada guna kelancaran dalam
b. Uang regional, merupakan uang yang
melakukan transaksi,
berlaku di kawasan tertentu yang lebih
8. Suplai harus elastis, uang yang beredar di luas dari uang lokal.
tengah masyarakat jumlahnya haruslah
c. Uang internasional, merupakan uang
mencukupi.
yang berlaku antar Negara.
Jenis-jenis Uang
Sejarah Uang
1. Uang berdasarkan bahan
Masyarakat Mekkah telah melakukan
a. Uang logam, merupakan uang dalam
perdagangan dengan menggunakan uang dari
bentuk koin yang terbuat dari logam,
Roma dan Persia. Uang yang digunakan ketika
baik dari alumunium, kupronikel,
itu adalah dinar Hercules, Bizantium dan
bronze, emas, perak, atau perunggu dan
dirham dinasti Sasanid Irak dan sebagian mata
bahan lainnya.
uang bangsa Himyar dan Yaman (Rozalinda,
b. Uang kertas, merupakan uang yang
2014). Ini menunjukkan bahwa bangsa Arab
bahannya terbuat dari kertas atau bahan
ketika itu belum memiliki mata uang sendiri.
lainnya.
Barulah tahun ke 18-H muali dicetak dirham
Implementasi Uang Beredar (M2) Sebagai Public Goods and Flow Concept... 149

Islam yang masih mengikuti model cetakan uang dengan membeli tembaga. Kemudian
Sasanid berukiran Kisra dengan tambahan mencetaknya menjadi mata uang koin (Karim,
kalimat Alhamdulillah pada sebagian dirham 2014). Pemerintah harus mencetak mata
dan kalimat Muhammad Rasulullah pada uang dengan nilai yang sebenarnya tanpa
dirham lainnya. Bahkan Umar saat itu sempat mencari keuntungan dari percetakan tersebut.
berfikiran untuk mencetak uang dari kulit Pemerintah harus melaksanakan kebijakan
unta; “Aku ingin (suatu saat) menjadikan moneter yaitu dengan mencetak uang sesuai
kulit unta sebagai alat tukar” (Nasution, dengan nilai transaksi di tengah masyarakat.
2006) namun niat ini urung dilakukan Ini menunjukkan bahwa Ibnu Taimiyyah
karena dikhawatirkan akan kelangkaan unta. sangat memperhatikan nilai instrinsik mata
Percetakan uang dirham ini dilanjutkan oleh uang sesuai dengan nilai logamnya. Teori
Usman dengan menggunakan kalimat Allahu Ibn Taimiyyah yang dikenal dengan hukum
Akbar, Bismillah, Barakah, Bismillahirabbi, “Gresham bad money drives out good money”
Allah, Muhammad dalam bentuk tulisan yang dilahirkan oleh Sri Thomas Gresham
Albahlawiyah (Rozalinda, 2014). (1519-1579) (Nasution, 2006).
Menurut Umar dalam Nasution (2006), Selain emas dan perak, baik di negeri Islam
uang sebagai alat tukar tidak harus terbatas maupun non Islam juga dikenal uang logam
pada dua logam mulia saja seperti emas yang dibuat dari tembaga atau perunggu.
dan perak. Kedua logam mulia ini akan Dalam fiqih Islam, uang emas dan perak
mengalami ketidakstabilan manakala terjadi dikenal sebagai alat tukar yang hakiki (thaman
ketidakstabilan pada sisi permintaan maupun haqiqi atau thaman khalqi), sedangkan uang
penawarannya. Oleh karena itu walaupun uang dari tembaga atau perunggu dikenal sebagai
dari kulit unta, maka juga dapat berfungis fulus dan menjadi alat tukar berdasarkan
sebagai uang. Karena sesungghunya suatu kesepakatan atau thaman istilahi (Iqbal,
barang yang telah berubah fungsinya menjadi 2009). Kemudian penggunaan emas dan
alat tukar (uang) maka fungsi moneternya akan perak sebagai uang memiliki kelemahan,
meniadakan fungsinya atau akan mendominasi diantaranya memerlukan tempat yang agak
fungsinya sebagai komoditas biasa. besar untuk menyimpan, merupakan benda
Selanjutnya menurut Ibnu Taimiyyah uang yang berat, sukar untuk ditambah jumlahnya
sebagai alat tukar bahannya bisa diambil dari (Sukirno, 2013). Untuk mengatasi kelemahan
apa saja yang disepakati oleh adat yang berlaku dari penggunaan mata uang emas dan perak
(‘urf) dan istilah yang dibuat oleh manusia sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar,
(Nasution, 2006). Maka dapat dipahami bahwa mulailah diperkenalkan jenis uang yang baru
uang tidak harus terbatas dari emas dan perak. yaitu uang kertas. Kemudian dari sisi sifatnya
Kemudian Ibnu Taimiyyah menganjurkan yang tidak memiliki nilai instrinsik sebesar
pemerintah agar tidak mempelopori bisnis mata nilai tukarnya, fulus ini lebih dekat kepada
150 JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

sifat uang kertas yang dikenal hingga saat Berdasarkan sekelumit tentang sejarah
sekarang ini. uang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Uang kertas ini juga dikenal pada uang pada mulanya dari emas dan perak,
pemerintah Usmaniyah tahun 1839 kemudian berlanjut kepada kulit unta.
menerbitkan mata uang yang berbentuk kertas Hingga pada akhirnya uang yang disepakati
banknote dengan nama yang sama. Pada perang terbuat dari uang kertas. Hingga uang yang
Dunia I tahun 1914, Turki seperti Negara beredar ditangan masyarakat saat ini ialah
lainnya memberlakukan uang kertas sebagai uang yang terbuat dari uang kertas. Kemudian
uang yang sah dan membatalkan berlakunya jenis mata uang yang dipakai untuk Negara
emas dan perak sebagai mata uang. Sejak ini Indonesia ialah dengan nama mata uang
mulailah diberlakukan uang kertas sebagai Rupiah kemudian disingkat dengan “Rp”
satu-satunya mata uang di seluruh dunia untuk seluruh daerah dan wilayah yang ada
(Nasution, 2006). seantero Negara Republik Indonesia.
Setelah dikeluarkannya Undang-undang
Fungsi Uang
Pokok Perbankan Nomor 13 Tahun 1968 yang
Pada awalnya fungsi uang hanyalah
menetapkan satuan hitung uang Indonesia
sebagai alat guna memperlancar pertukaran.
adalah Rupiah dan disingkat dengan Rp.
Namun sesuai dengan perkembangan zaman
Adapun jenis-jenis mata uang sebelum
fungsi uang sudah beralih dari alat tukar ke
keluarnya UU tersebut, yaitu (Kasmir, 2011):
fungsi yang lebih luas (Kasmir, 2011). Fungsi
1. ORI, uang Republik Indonesia yang
uang dalam sistem ekonomi konvensional
berlaku hanya di pulau Jawa saja, disamping
ialah sebagai alat tukar (medium of exchange),
mata uang lainnya.
satuan hitung (unit of account), penyimpan
2. URIDAB, uang Republik Indonesia hanya kekayaan (store of value), uang sebagai standar
di daerah Banten. pembayaran tunda (standard of deffered
3. URIPS, uang Republik Indonesia untuk payment). Sedangkan fungsi uang menurut
provinsi Sumatera. ekonomi Islam ialah sebagai medium of
4. URITA, uang Republik Indonesia untuk exchange dan unit of account (Rozalinda, 2014).
daerah Tapanuli. Medium of exchange bukan suatu komoditas
5. URIPSU, uang Republik Indonesia yang bisa diperjualbelikan dengan kelebihan
berlaku untuk daerah provinsi Sumatera baik secara on the spot maupun bukan. Satu
Utara fenomena penting dari karakteristik uang
adalah bahwa uang tidak diperlukan untuk
6. URIBA, uang Republik Indonesia untuk
dikonsumsi, uang tidak diperlukan untuk
daerah Aceh.
dirinya sendiri, melainkan diperlukan untuk
7. UDMP, Uang Dewan Mandat Pertahanan
membeli barang yang lain sehingga kebutuhan
daerah Palembang.
dapat terpenuhi (Nasution, 2006).
Implementasi Uang Beredar (M2) Sebagai Public Goods and Flow Concept... 151

Uang sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange) Wealth of Nations” pada tahun 1766 di Eropa,
Penggunaan uang sebagai alat tukar dapat Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya
dilakukan terhadap segala jenis barang dan jasa Ulumuddin” telah membahas fungsi uang
yang ditawarkan (Kasmir, 2011). Misalnya, dalam perekonomian. Beliau menjelaskan, uang
seseorang yang punya beras untuk memenuhi berfungsi sebagai media penukaran, namun
kebutuhannya terhadap lauk pauk, maka dia uang tidak dibutuhkan untuk uang itu sendiri.
cukup menjual beras untuk membeli lauk Maksudnya, adalah uang diciptakan untuk
pauk. Inilah fungsi uang sebagai alat tukar memperlancar pertukaran dan menetapkan
pada setiap transaksi dalam rangka pemenuhan nilai yang wajar dari pertukaran tersebut, dan
kebutuhan hidup manusia (Rozalinda, 2014). uang bukan merupakan sebuah komoditi. Jadi
dalam konsep Islam uang tidak termasuk dalam
Uang sebagai Satuan Nilai atau Standar fungsi utility, karena sebenarnya manfaat uang
Harga (Unit of Account)
bukan dari uang itu sendiri melainkan dari
Uang sebagai satuan harga menunjukkan fungsi uang (Karim, 2010). Menurut al-Ghazali,
nilai dari barang dan jasa yang dijual maupun uang diibaratkan cermin yang tidak mempunyai
dibeli. Uang tidak dibutuhkan untuk uang itu warna, tetapi dapat merefleksikan semua warna.
sendiri, karena uang tidak mempunyai harga, Maknanya adalah uang tidak mempunyai harga,
tetapi ia sebagai alat untuk menghargai semua tetapi merefleksikan harga semua barang. Dalam
barang. istilah ekonomi klasik disebutkan bahwa uang
Uang sebagai Penyimpan Kekayaan (store of tidak memberikan kegunaan langsung (direct
value atau store of wealth) utility function), yang artinya adalah jika uang
Dengan menyimpan uang berarti digunakan untuk membeli barang, maka barang
menyimpan kekayaan sejumlah uang yang itu yang akan memberikan kegunaan.
disimpan. Maksdunya ialah orang yang Ketika uang diperlakukan sebagai
mendapatkan uang kadang tidak mengeluarkan komoditas oleh system kapitalis, berkembanglah
seluruhnya dalam satu waktu, tetapi ia sisihkan apa yang disebut dengan pasar uang. Transaksi
sebagian untuk membeli barang atau jasa yang pada pasar uang ini tidak berlandaskan
ia butuhkan pada waktu yang ia inginkan. Atau motif transaksi yang riil sepenuhnya, bahkan
disimpan untuk hal-hal yang tidak terduga. sebagian besar diantaranya mengandung motif
spekulasi. Menurut data dari sebuah NGO
Uang sebagai Standar Pembayaran Tunai
(standard of deffered payment) asal Amerika Serikat, volume transaksi yang
terjadi di pasar uang (currency speculation
Misalnya transaksi yang terjadi pada
dan derivative market) berjumlah US $ 1,5
waktu sekarang dengan pembayaran ditunda
triliun hanya dalam sehari, sedangkan volume
pada waktu yang akan datang. Uang Dalam
transaksi yang terjadi dalam perdagangan
Pandangan al-Ghazali & Ibnu Khaldun, Jauh
dunia di sector riil US $ 6 triliun setiap tahun
sebelum Adam Smith menulis buku “The
152 JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

(Nasution, 2006). Inilah yang menciptakan Teori Permintaan Uang


satu kondisi perekonomian gelembung (bubble
1. Teori Permintaan Uang Menurut Teori
gum economic), suatu kondisi yang melibatkan
Klasik (Karim, 2006)
transaksi keuangan yang besar sekali, namun
Menurut pandangan ekonom klasik, fungsi
sesungguhnya tidak ada isinya karena tidak
uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya
dilandasi transaksi riil yang setara.
jumlah uang yang diminta berbanding
Dari terciptanya bubble gum economic ini
proporsional dengan tingkat output atau
Ibnu Taimiyyah sudah mengingatkan dalam
pendapatan. Bila tingkat output meningkat,
kitabnya “Majmu’ Fatwa Syaikhul Islam”
maka permintaan uang meningkat, begitu
tentang lima hal, yaitu (Nasution, 2006):
juga sebaliknya. Jumlah uang yang dipegang
1. Perdagangan uang akan memicu inflasi, oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai
2. Hilangnya kepercayaan orang terhadap nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu
stabilitas nilai mata uang akan mengurungkan nilai nominal dibandingkan dengan tingkat
niat orang untuk melakukan kontrak harga (real money balances) (Rahardja, 2005).
jangka panjang, dan menzalimi golongan Menurut Zelizer, baik mainstream
masyarakat yang berpenghasilan tetap ekonomi maupun pemikiran sosiologi klasik,
seperti pegawai, dalam memahami fenomena uang mempunyai
3. Perdagangan dalam negeri akan menurun beberapa kelemahan, yaitu (Mujahidin, 2007):
karena kekhawatiran stabilitas nilai uang, a. Fungsi dan karakteristik dari uang biasanya
4. Perdagangan internasional akan menurun, didefinisikan secara ketat dalam istilah
5. Logam berharga (emas dan perak) yang ekonomi.
sebelumnya menjadi nilai instrinsik mata b. Semua uang dipandang sama dalam
uang akan mengalir keluar negeri. masyarakat modern.
Berdasarkan uraian di atas tentang fungsi c. Fungsi dan atribut uang yang didasarkan
uang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada suatu tipe penggunaan uang secara
fungsi uang menurut ekonomi konvensioanl tunggal, seperti yang diajukan oleh
ialah uang sebagai alat tukar (medium of ekonomi klasik, dipandang sempit.
exchange), satuan hitung (unit of account), d. Struktur sosial dan budaya menentukan batas-
penyimpan kekayaan (store of value), uang batas yang tidak dapat dielakkan pada proses
sebagai standar pembayaran tunda (standard moneter dengan kontrol dan pembatasan
of deffered payment). Sedangkan fungsi uang terhadap arus dan likuiditas uang.
menurut ekonomi Islam ialah sebagai medium
Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar,
of exchange dan unit of account saja. Uang dalam
maka uang bersifat netral (money neutrality),
Islam tidaklah digunakan sebagai komoditi,
dalam arti uang hanya mempengaruhi tingkat
karena hal ini jelas dilarang dalam Islam.
harga. Pandangan ekonomi Islam mengenai
Implementasi Uang Beredar (M2) Sebagai Public Goods and Flow Concept... 153

uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept hal yang tidak diinginkan atau yang tidak
dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock terduga, misalnya sakit atau mengalami
concept. Pendapatan tersebut dinyatakan dalam kecelakaan. Permintaan uang untuk berjaga
persamaan kuantitas uang klasik (classical jaga juga berhubungan positif dengan tingkat
quantity of money). Frederic S. Mishkin pendapatan; jika pendapatan meningkat,
mengemukakan konsep Irving Fisher yang permintaan uang untuk berjaga jaga juga
menyatakan bahwa (Karim, 2010:77): meningkat.
MV = PT c. Motivasi spekulasi (mendapatkan
keuntungan) (speculation motive)
Dimana:
M : Jumlah uang Konsekuensi dari fungsinya sebagai
V : Tingkat perputaran uang penyimpan nilai (store of value) uang dapat
P : Tingkat harga barang
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan
T : Jumlah barang yang diperdagangkan
keuntungan. Motivasi menyimpan uang
Dari persamaan di atas dapat diketahui untuk memperoleh keuntungan disebut
bahwa semakin cepat perputaran uang (V↑), maka sebagai motivasi spekulasi (speculation motive).
semakin besar income yang diperoleh. Persamaan Keynes mengembangkan teori ini berdasarkan
ini juga berarti bahwa uang adalah flow concept. asumsi bahwa uang adalah salah satu dari dua
2. Teori Permintaan Uang Keynesian aset finansial yang dapat dimiliki masyarakat
(Karim, 2010:89) yang lainnya adalah obligasi (bond), yakni
Menurut teori ini ada 3 motivasi orang surat utang yang disertai janji mendapatkan
memegang uang yaitu untuk transaksi (transaction bunga. Jenis obligasi yang dimasukkan oleh
motive), berjaga jaga (precautionary motive) dan Keynes adalah obligasi yang jatuh temponya
memperoleh keuntungan (speculation motive ). tidak terbatas (consol bond) dan tidak memiliki
resiko gagal ditagih (defold).
a. Motivasi transaksi (transaction motive)
Dari pandangan di atas dapat ditarik
Permintaan uang untuk transaksi dalam
sebuah rumus (Karim, 2010: 89):
teori ini adalah sama dengan permintaan uang
Md = f (Y)
dalam teori klasik. Masyarakat memegang uang
Mdpre = f (Y)
(holding money) dalam rangka mempermudah
transaksi sehari hari. Permintaan uang untuk Mdsp = f (i)
Keterangan:
transaksi berhubungan positif dengan tingkat
Md = money demand
pendapatan, bila pendapatan meningkat, maka
f = fungsi utility
kebutuhan uang untuk transaksi meningkat. Y = pendapatan nominal
b. Motivasi jaga-jaga (precautionary motive) Konsep Uang Islam dan Konvensional
Hal lain juga orang lain memegang uang (Karim, 2010: 79):
adalah persiapan untuk menghadapi hal-
154 JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

a. Konsep Islam beberapa hal yang harus diperhatikan;


1. Uang tidak identic dengan modal yaitu akan terjadi (a) kelangkaan, (b) daya
2. Uang adalah public goods tahan (durability); harus tahan lama dan
hal ini berhubungan dengan fungsi uang
3. Modal adalah private goods
secara konvensional yang store of value, dan
4. Uang adalah flow concept
(c) nilai tinggi, mempunyai nilai tinggi
5. Modal adalah stock concept sehingga tidak membutuhkan junlah yang
b. Konsep Konvensional banyak dalam melakukan transaksi.
1. Uang sering kali diidentikkan dengan 2. Token Money, hal ini menyangkut persoalan
modal uang koin emas dan koin perak.
2. Uang (modal) adalah private goods 3. Deposit Money, semakin banyaknya
3. Uang (modal) adalah flow concept bagi penghasilan seseorang, maka dialihkan
fisher system penyimpanan uang dengan cara
menabung di bank.
4. Uang (modal) adalah stock concept bagi
Cambridge School
PEMBAHASAN
Analisis Uang Sebagai Public Goods And Stock
Concept, Public Goods And Flow Concept
Uang Sebagai Flow Concept
Semakin cepat perputaran uang akan
semakin baik. Seperti pada aliran air masuk dan
aliran air keluar. Sewaktu air mengalir, disebut
dengan uang, sedangkan apabila air tersebut
mengendap, maka disebut dengan capital.
Wadah tempat mengendapnya ialah private goods,
sedangkan air adalah public goods. Uang seperti
air apabila dialirkan maka air (uang) tersebut
akan bersih da sehat bagi ekonomi. Namun
sebaliknya jika air itu dibiarkan menggenang
Gambar 1. Konsep Uang dalam Islam
dalam suatu tempat (menimbun uang), maka
Tahapan perkembangan fungsi uang air tersebut akan kotor (Karim, 2010: 88).
(Karim, 2010:85-86), yaitu commodity money,
Uang Sebagai Public Goods
token money dan deposit money.
Ciri dari public goods adalah barang
1. Commodity Money, jika uang sudah
tersebut dapat digunakan oleh masyarakat
berfungsi sebagai komoditi, maka ada
tanpa menghalangi orang lain untuk
Implementasi Uang Beredar (M2) Sebagai Public Goods and Flow Concept... 155

menggunakannya. Seperti pemanfaatan jalan “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya


sebahagian besar dari orang-orang alim
raya yang dapat digunakan oleh siapa saja.
Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar
Sebagai public goods, uang dimanfaatkan lebih memakan harta orang dengan jalan batil dan
banyak oleh masyarakat yang lebih kaya. Hal mereka menghalang-halangi (manusia) dari
jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan
ini bukan karena simpanan di bank, melainkan emas dan perak dan tidak menafkahkannya
digunakan uang tersebut untuk asset, seperti pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
rumah, mobil, saham dan lain-lain. Sebaiknya mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih”.
uang digunakan untuk kegiatan produksi,
karena akan memberikan peluang yang sangat ”Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam
neraka jahannam, lalu dibakar dengannya
besar dari keuntungan yang akan didapat. dahi mereka, lambung dan punggung mereka
Jadi semakin tinggi tingkat produksi, maka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu
akan semakin besar kesempatan untuk dapat
sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari)
memperoleh keuntungan dari public goods apa yang kamu simpan itu.”
(uang) tersebut (Karim, 2010:89).
Konsep uang menurut Karim (2010)
Uang dalam ekonomi Islam adala sesuatu
sebagai flow concept dan public goods dalam
yang bersifat flow concept bukan stock concept.
ekonomi Islam adalah sifat uang itu mengalir
Artinya uang itu harus mengalir, beredar
dan berputar dengan cepat tanpa ada hambatan.
di kalangan masyarakat dalam kehidupan
Sedangkan public goods merupakan uang yang
ekonomi (Rozalinda, 2014: 294). Ekonomi
dimanfaatkan oleh banyak masyarakat untuk
Islam secara jelas telah membedakan antara
investasi yang digunakan pada sektor riil.
money dan capital. Dalam Islam, uang adalah
Impementasi uang sebagai flow concept dan
public goods/milik masyarakat, dan oleh
public goods di Indonesia menurut Karim
karenanya penimbunan uang (atau dibiarkan
(2010) terdapat di Bank Indonesia sebagai
tidak produktif ) berarti mengurangi jumlah
Bank Sentral Negara.
uang beredar. Implikasinya, proses pertukaran
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat
dalam perekonomian terhambat. Disamping
ditarik kesimpulan tentang public good and stock
itu penumpukan uang/harta juga dapat
conpect dan public good and flow concept, bahwa
mendorong manusia cenderung pada sifat-
dalam ekonomi Islam hanya memandang uang
sifat tidak baik seperti tamak, rakus dan malas
itu sebagai public good and flow concept. Dari
beramal (zakat, infak dan sadaqah). Sifat-sifat
public good and flow concept ini mengandung
tidak baik ini juga mempunyai imbas yang tidak
makna bahwa uang itu milik umum dan bisa
baik terhadap kelangsungan perekonomian.
beredar untuk yang lainnya. Jadi uang tidak
Oleh karenanya Islam melarang penumpukan/
hanya bertumpu pada satu orang saja. Uang
penimbunan harta, memonopoli kekayaan,
tidak lagi disimpan di bawah bantal, di rumah,
“al-kanzu” sebagaimana telah disebutkan
dicelengan dan lain sebagainya.
dalam QS. At Taubah 34-35 berikut:
156 JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Memperhatikan kepada teori permintaan Berdasarkan gambar di atas tampak bahwa


uang di atas tergambar dari laporan uang uang beredar dari tahun 2014 sampai dengan
beredar (M2) yang diterbitkan oleh Bank Februari 2017 yang paling tinggi berada pada
Indonesia. Bahwa dari data uang beredar posisi properti yang ditunjukkan oleh garis
(M2) tersebut tampak bahwa uang beredar merah. Uang beredar pada posisi properti 15 %
pada posisi uang yang bersifat public goods lebih tinggi dibandingkan dengan uang beredar
and stock concept. Uang beredar millik umum, pada posisi industri 12,1% pengolahan dan
namun berada pada posisi stock concept. Hal uang beredar PHR 7,1%. Walaupun pada posisi
ini menggambarkan kelemahan pertumbuhan properti ini pernah mengalami penurunan dari
M2 yang dipengaruhi oleh kontraksi operasi bulan Februari 2017 pada posisi 15 % yang
keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) yang sebelumnya pada bulan Januari 2017 berada
tercermin dari meningkatnya simpanan pada posisi 15,1 %. Menelaah kepada konsep
Pemerintah Pusat di BI dan Perbankan. permintaan terhadap uang dalam konsep
Simpanan tersebut lebih banyak disalurkan ekonomi Islam, tampak gambaran bahwa uang
pada kegiatan usaha yang berbentuk stock beredar pada posisi uang beredar sebagai public
concept, seperti kredit properti, dibandingkan goods and stock concept.
pada Kredit Modal Kerja (KMK). Sementara
dalam pandangan ekonomi Islam uang bersifat KESIMPULAN
public goods and flow concept yang mengandung Uang adalah suatu alat yang diciptakan
makna bahwa uang beredar milik umum sebagai pengganti sistem barter, yaitu system
dan mengalir untuk umum juga. Karena tukar menukar barang yang dimiliki dengan
dalam ekonomi Islam tidak boleh terjadi barang yang diinginkan. Seiring dengan
penumpukan uang pada satu titik, artinya berjalannya waktu sistem barter ini mengalami
uang harus mengalir ibarat air yang mengalir. kesulitan, yaitu ketidakseimbangan antara
Jika posisi uang pada stock concept, maka akan barang yang ditukar dengan barang yang
merusak alur perekonomian masyarakat. didapat. Hal ini memberikan kerugian
antara pihak yang melakukan barter. Melihat
fenomena tersebut, maka muncullah sistem
transaksi ekonomi dengan menggunakan
uang. Jika berbicara tentang uang tidak
aka nada habisnya, hingga saat ini banyak
orang berlomba-lomba mengumpulkan uang
untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini jelas
menimbulkan kekhawatiran terhadap mereka
Gambar 2. Perkembangan Kredit Properti,
yang mempunyai uang yang berlimpah
Industri Pengolahan dan PHR dan diperlukan tempat yang aman untuk
Implementasi Uang Beredar (M2) Sebagai Public Goods and Flow Concept... 157

menyimpan uang tersebut. Biasanya uang Kasmir. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan
disimpan di celengan, di bawah kasur dan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
lain-lain. Dengan cara ini menimbulkan
Kasmir. (2011). Bank dan Lembaga Keuangan
sifat uang menjadi stock concept bukan flow
Lainya. Jakarta: Rajawali.
concept. Sementara dalam ekonomi Islam
uang itu harus mengalir, beredar di kalangan Karim, Adiwarman. (2010). Ekonomi Makro
masyarakat dalam kehidupan ekonomi. Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Selanjutnya ekonomi Islam mengatakan uang
Karim, Adiwarman. (2014). Sejarah Pemikiran
itu harus public good/milik masyarakat. Namun
Ekonomi Islam. Jakarta: Grafindo.
jika memperhatikan uang beredar (M2) yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia, uang beredar Lubis, Suhrawardi, dkk. (2014). Hukum
pada posisi properti. Artinya uang beredar Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika.
tidak mengalir umum atau flow concept.
Mujahidin, Akhmad. (2007). Ekonomi Islam.
Selanjutnya fungsi uang dalam ekonomi Jakarta: Grafindo.
Islam ialah sebagai atal tukar (medium of
exchange) dan satuan nilai (unit of account), Mujahidin, Akhmad. (2013). Ekonomi Islam,
sementara dalam ekonomi konvensional Sejarah, Kosep, Instrument, Negara dan
fungsi uang selain dari dua poin tersebut Pasar. Jakarta: Grafindo.
ditambah dengan uang ekonomi konvensional Nasution, M. Edwin, dkk. (2006). Pengenalan
ialah sebagai alat tukar (medium of exchange), Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.
satuan hitung (unit of account), penyimpan
Rahardja, Pratama dan M. Manurung. (2005).
kekayaan (store of value), uang sebagai standar
Teori Ekonomi Makro. Jakarta: FE-UI.
pembayaran tunda (standard of deffered payment).
Namun sebagian dari pelaku ekonomi masih Ramadhan, Sri. (2016). Pasar Uang dan Pasar
menggunakan fungsi uang itu sebagai alat Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam.
komoditi, bukan sebagai alat tukar maupun Al-Masraf : Jurnal Lembaga Keuangan dan
satuan nilai, sebagaimana dalam ekonomi Perbankan, 1 (2): 197-210.
Islam. Uang sebagai komoditi ini jelas dalam
Rozalinda. (2014). Ekonomi Islam Teori dan
ekonomi Islam melarangnya, karena jika uang
Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi.
dijadikan suatu komoditi, maka uang tersebut
Jakarta: PT Raja Grafindo.
bisa diperjual belikan dengan kelebihan baik
secara on the spot maupun bukan. Subagyo, dkk. (2002). Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Yogyakarta. STIE
DAFTAR PUSTAKA YKPN.
Iqbal, Muhammad. (2009). Dinar The Real Sukirno, Sadono. (2013). Makro Ekonomi Teori
Money. Jakarta: Gema Insani. Pengantar. Jakarta: Grafindo.

You might also like