LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM
INTEGRATED LEARNING (IL)
PRODI SARJANA KEBIDANAN STIKES BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Nama Mahasisiwa —» Nur Khsanah
NIM 12110220005
Mata Kuliah ‘Anatomi Fisiologi
Jenis Kompetensi _: Anatomi Fisiologi
Perasat Pemeriksaan Mata
Semester/Kelompok <1
a) Latar Belakang (Alasan apa yang mendasar persat tersebut dilakukan ditinyau dari
aspek fisiologi & patofisiologi serta dampak jtka tidak dilakukan)
‘Alat indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra
manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat
(mata), indra pendengar (telinga), indra pembau atau pencium (hidung), indra pengecap
(lidah) dan indra peraba (kulit).
Mata merupakan organ yang diciptakan Tuhan dan termasuk salah satu organ
vital yang penting nilainya, Manusia dapat memperolch informasi sebanyak 80% hanya
dengan melihat (Kurmasela al. 2013). Mata berbentuk seperti bola, kecuali tonjolan
yang berada didepan mata yaitu tempat masuknya cahaya, Bagian luar mata terdapat
sebuah lapisan putih dan kaku, keras disebut sclera. Daerah tonjolan mata terdapat
Japisan transparan yang dilewati cahaya disebut dengan korea (Syaifuddin, 2012)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu
alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata
dari gangguan lingkungan, Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat,
kelopak mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya
yang kuat, debu dan kotoran. Mata berfungsi sebagai indra penglihatan (fotoreseptor)
Reseptor mata adalah fovea centralis pada retina, yang merupakan lapisan mata terdalam
yang peka terhadap cahaya. Bola mata terdiri dari tiga lapisan yaitu Sklera, Koroid, dan
Retina, (Syaifuddin, 2012).
Lapang pandang atau organ mata adalah indera yang digunakan untuk melibat
lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mudah. Mataierupakan indera penglihatan yang, menerima rangsang berupa cahaya, (Kurmasela al
2013)
Refraksiialah tindakan atau proses membiaskan, Media refrakta terdir atas : kornea,
Jensa, dan badan kaca. Kornea merupakan tonjolan jemnih di mata depan dan elemen
pemfokus yang terfiksasi Korea memfokuskan bayangan dengan membiaskan atau
membelokkan berkas cahaya, Apabila kornea terlalu melengkung maka mata akan
perpenglihatan deka, dan apabila kelengkungan kornea kurang yang akan terjadi adalah
‘mata akan berpenglihatan jauh. (Anonim,2011),
Lensa memiliki pembungkus yang lentur dan ditopang di bawah tegangan oleh serat ~
serat penunjang. Saat otot mata berfungsi memfokuskan bayangan berelaksasi, egangan
ini menjaga agar lensa tetap gepeng dan berada pada dayanya yang paling rendah, dan
mata berfokus pada benda jauh. Titik ketika benda jauh terfokuskan saat otot- otot yang.
memfokuskan berelaksasi disebut titik jauh Lensa berubah menjadi bentuk yang lebih
bulat, terutama karena bagian depan menjadi lebih lengkung, daya pemfokusan lensa
kemudian menjadi lebih besar, benda yang terletak dekat dengan mata di bawa ke focus
di retina ‘Titik terdckat ketika benda masih dapat difokuskan saat lensa berada dalam
keadaan paling tebal, (Anonim,2011).
‘Aqueous humor mengisi ruang antara lensa dan kornea, Cairan ini terdiri dari air,
diproduksi terus-menerus, dan jumlzh cairan yang berlebih keluar melalui canalis
schlemm, Aqueous humor mengandung banyak Komponen darah dan menyalurkan zat
aizi ke lensa dan kornea yang tidak berpembuluh darah. Aqueous humor berfungsi untuk
‘mempertahankan tekanan internal mata (Anonim,2011).
‘Alasan mengapa bidan harus mempelajari cara memeriksa mata adalah agar bidan
mampu memeriksa mata pada pasiennya agar pasien tidak mengalami gangguan pada
‘mata dan supaya tidak salah dalam menggunakan alat medis untuk memeriksa mata
b) ‘Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
1.Px. Lapang Pandang
4 Mendeteksi kelainan tajam penglihatan
b Mencari lokasi kelainan disepanjang jaras saraf penglihatan
cMengetahui bentuk dan fungsi mata
2.Px. Otot Ekstra Okuler
‘a. Untuk mendeteksi kelainan pada bola mata
¢) Indikasi (Sasaran/objek dari tindakan)‘a. Mata merah dan nyeri
b.Pandangan kabur
d) Kontra Indikasi (Sasaran/objek yang tidak boleh dilakukan tindakan)
Tidak ada kontra indikast
an Alat & Bahan (Kebutuhan yang harus disediakan sesuat SOP)
1 Pemekriksaan Lapang Pandang,
ridak ade alat Khusus, bisa dengan jar tetunjuk atau suatu benda yang warnanya
menyolok (misalnya
f) Prosedur Pelaksanaan
}) TAHAP PRA INTERAKSI
| Mencuei tangan
>. Mendekatkan dan mempersiapkan alat secara ergonomis
e) Pe
bolpoint yang ujungnya berwarna merah, dsb)
(Urutan sistematika dari tindakan)
2) TAHAP ORIENTASI
| Melakukan identifikasi terhadap pasien
2.Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
3.Menjelaskan prosedur tindakan
4.Melakukan Kontrak waktu
5 Melakukan penguatan atau pengulangan terhadap tindakan yang akan
dilakukan
6 Meminta persetujuan / infomconsent
7.Menjaga privacy pasien
3) TAHAP KERJA
A.Pemeriksaan lapang pandang
| Pemeriksa memberikan instruksi pemeriksaan kepada pasien dengan jelas
2.Penderita menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri, telapak tangan tidak
bolch_menekan bola mata
3.Pemeriksaan duduk tepat didepan pasien dalam jarak antara 60 cm,
bethadapan, sama tinggi
4 Pemeriksaan menutup ,mata kanan dengan telapak tangan kanan, Lapang
pandang pemeriksa sebagai referensi (lapang pandang pemeriksa harus
normal). Mata pasien melihat mata pemeriksa
5.Objek atau ujung jari pemeriksa digerakkan perlahan lahan dari perifer ke
sentral (ke arah lateral, kemudian ke tengah kembali, lalu gerakan ke arah
medial, ke tengah kembali, ke arah superior dan inferior)6.Anjurkan klien untuk member isyarat dengan lisan apabila ia tidak dapat
‘melihat jari pemeriksa ketika digerakkan
7.Catat area yang tidak dapat di identifikasi oleh Klien
8.Kemudian diperiksa mata sebelahnya
9.Menyebutkan hasilnya
a. Lapang pandang penderita luasnya sama dengan lapang pandang pemeriksa
b-Lapang pandang penderita lebih sempit dari lapang pandang pemeriksa
(sebutkan didaerah mana yang mengalami penyempitan)
B.Pemeriksaan otot ekstra okuler
1, Pemeriksaan duduk tepat di depan pasien dalam jarak antara 60 cm, berhadapan,
sama tinggi
2. Penderita duduk, memndang onyek yang letaknya jauh (+ 6 m).
Nyalakan senter dari jarak 60 cm, sinar diarahkan pada glabella penderita.
Perhatikan reflex sinar matahari pada kornea, bila simetris berarti pasangan bola
‘mata dalam orbita sejajar (tampak pantulan sinar di tengah pupil, sedikit ke
medial)
Kemudian penderita diminta mengikuti gerakan ujung jari pemeriksa,
pensil/bolpoin yang digerakkan dari sentral ke perifer ke 6 arah cardinal tanpa
menggerakkan kepala (melirik saja)
Diperhatikan gerakan kedua mata, keduanya bebas ke segala arah ataukah ada yang
tertinggal7. Khusus untuk melihat gerakan bola mata ke bawah, angkatlah kedua kelopak atas
dengan ibu jari dan jari telunjuk
8. Untuk tes konvergensi, ujung jari/senter/ballpen/pensil dari jarak + 45 em di depan
pangkal hidung didekatkan ke arah pangkal hidung hingga jarak 5 cm samai 8 cm,
untuk menilai kekuatan konvergensi
4) TAHAP TERMINASI
| Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan,
2.Menyampaikan hasil pemeriksaan,
3.Membersihkan alat
4.Mencuci tangan
5.Mencatat hasil tindakan pada lembar dokumentasi
g) Kesimpulan, saran, dan advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan, serta
prosedur tindakan)
Ate . Bh (AHL
h) Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakansebagai bahan acuan dalam
penulisan)
Anonim. (2011). Sistem Indera Penglihat Manusta.
http //venasaphenamagna /201 1/02/fungsi-refaraksi-mata-dan-mekanisme. html
Kurmasela GP, Sacrang JSM, dan Rares L., 2013. Hubungan waktu penggunaan lap top
dengan keluhan Penglthatan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangt. Jurnal e-Biomed 1(1):291-299.Syaifuddin. 2012. Anatom: Fisiologi Kurikulim Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan
Kebidanan Edisi 4, EGC: Jakarta,
MANT..209L
Pati, 2:
Praktikan
be
(Nur Khasanah)
(Uswatun Kasanah,$ $.T..M.Kes.)