Professional Documents
Culture Documents
Es Krim Susu Kc. Tunggak
Es Krim Susu Kc. Tunggak
ABSTRACT
Ice cream could be make from cowpea milk. The making of ice cream was need stabilizer,
emulsifier and foaming agent. The most widely used of stabilizer was carrageenan, and the
emulsifier and foaming agent was whipping cream. The purpose of this study was to determine the
appropriate amount of carrageenan and whipping cream to produce the good properties and high
preference of cowpea milk ice cream. The research was conducted by Randomaized Complitely
Block Desain with 2 factors. The first factor was the amount of carrageenan (0,1%, 0,3%, 0,5%).
The second factor was the amount of whipping cream (10%, 20%, 30%) from the volume of milk,
and repeatly 3 times. The observation were the overrun, brightness (colour reader), texture
(pnetrometer), melting rate and sensory properties (the preference of color, texture, flavor and
overall). The good properties of ice cream produced by adding of 0,5% carrageenan and whipping
cream 30%. The ice cream had overrun 51,39%; texture 42,60 mm/10s; melting rate 13,47%/15
minute; brightness 89,28; the preference score of color, texture, flavor, and overall respectively
3,84; 3,92; 3,88 and 3,96 (rather like to like).
Pembuatan susu kacang tunggak perlu ini bertujuan untuk memperoleh jumlah
penambahan kacang tanah, agar terbentuk karagenan dan whipping cream yang tepat
emulsi. Hal ini karena kacang tunggak sehingga dihasilkan es krim susu kacang
rendah kandungan lemaknya, sedangkan tunggak dengan sifat fisik yang baik dan
kacang tanah tinggi kandungan lemaknya. disukai.
Kandungan lemak pada kacang tanah lebih
tinggi dibandingkan dengan kacang lainnya METODE PENELITIAN
yaitu sebesar 42,8% (Anonim, 2012a).
Pada pembuatan es krim diperlukan Alat dan Bahan
bahan penstabil. Penstabil yang umum Alat yang digunakan adalah
digunakan dalam pembuatan es krim yaitu timbangan digital, beaker glass, kain saring,
karagenan, gelatin, alginat, agar-agar, dan baskom, blender, saringan, hot plate
gum. Penstabil yang paling banyak (pemanas), spatula, freezer, thermometer,
digunakan dalam pembuatan es krim adalah cup es krim, ICM (Ice Cream Maker),
karagenan. Disamping itu harga karagenan colour reader, pnetrometer. Bahan utama
jauh lebih murah daripada jenis penstabil yang digunakan adalah kacang tunggak
lainnya. Peranan karagenan dalam berpolong pendek dan kacang tanah yang
pembuatan es krim dapat meningkatkan diperoleh dari Pasar Tanjung Jember, gula
viskositas, dan menyebabkan pembentukan pasir, whipping cream merk DP, karagenan
gel. Karagenan memiliki sifat mudah larut dan air.
dalam air panas, stabil terhadap perubahan
pH, dapat mencegah timbulnya kristal es Rancangan Penelitian
berukuran besar dan dapat memperbaiki Pada penelitian pendahuluan,
tekstur (Winarno, 2008). Jumlah penstabil penentuan jumlah whipping cream
yang biasa digunakan dalam pembuatan es dilakukan dengan mencoba menggunakan
krim adalah sebanyak 0,1% - 0,5% (Padaga whipping cream sebesar 0%, 10%, 20%,
dan Sawitri, 2005). 30%, 40% dari volume susu. Selanjutnya
Selain penambahan penstabil, dalam yang dipilih untuk penelitian yaitu 10%,
pembuatan es krim juga perlu penambahan 20% dan 30%. Pemilihan jumlah 10%, 20%
whipping cream yang berfungsi sebagai dan 30% karena pada penambahan
pengemulsi dan pembuih. Pengemulsi adalah whipping cream tersebut, tekstur es krim
senyawa yang ditambahkan pada pembuatan lebih lembut, warna lebih menarik dan rasa
es krim untuk memperbaiki struktur lemak lebih enak dibandingkan dengan es krim
dan distribusi udara dalam adonan es krim, tanpa whipping cream 0% dan penambahan
sehingga menghasilkan es krim dengan whipping cream 40%. Pada pembuatan es
karakteristik leleh yang baik (Padaga dan krim tanpa whipping cream (0%), tekstur es
Sawitri, 2005). Whipping cream digunakan krim yang dihasilkan kasar, warna kurang
untuk memperbaiki kualitas pembuihan menarik dan rasa kurang disukai.
melalui pembentukan rongga udara yang Sedangkan dengan penambahan whipping
lebih kecil, memperbaiki tekstur es krim, cream sebesar 40%, es krim yang dihasilkan
menghasilkan produk yang lembut, dan teksturnya terlalu lembut, rasanya terlalu
tidak mudah leleh. Penggunaan whipping gurih, sehingga kurang disukai.
cream dalam pembuatan es krim umumnya Pada penelitian utama, pembuatan
sekitar 10-30% dari volume susu (Padaga susu kacang tunggak (Praptiningsih, 1995),
dan Sawitri, 2005). dilakukan dengan cara mencuci dan
Pembuatan es krim dari susu kacang merendam 70 gram kacang tunggak dan 30
tunggak belum diketahui jumlah karagenan gram kacang tanah pada suhu kamar selama
dan whipping cream yang tepat. Penelitian 12 jam, kemudian dilakukan perebusan pada
151
Karakteristik Es Krim Susu Kacang Tunggak (Vigna unguiculata…
suhu 70oC selama 15 menit dan didinginkan. 2 faktor. Faktor A jumlah karagenan (0,1%,
Setelah itu dilakukan pengupasan kulit ari. 0,3%, 0,5%) , sedangkan faktor B jumlah
Langkah selanjutnya yaitu kedua bahan whipping cream (10%, 20%, 30%).
digiling secara basah dan panas selama 3 Masing-masing dilakukan dengan 3 kali
menit dengan penambahan air hangat suhu pengulangan.
50oC dengan perbandingan bahan dan air Data yang diperoleh dianalisis secara
1:8. Selanjutnya bubur yang diperoleh statistik menggunakan sidik ragam
diekstraksi dengan cara dipanaskan pada (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya
suhu 70oC selama 15 menit dan dipisahkan perbedaan. Apabila ada perbedaan maka
antara filtrat dengan ampas. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple
filtrat diendapkan selama 3 jam untuk Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi
mengendapkan patinya dan dibuang 5% (Gaspersz, 1991). Untuk menentukan
endapannya. Susu yang dihasilkan perlakuan yang terbaik dilakukan uji
o
dipasteurisasi pada suhu 70 C selama 15 efektivitas berdasarkan metode indeks
menit dan dihasilkan susu kacang tunggak. efektivitas (De Garmo, et al., 1984).
Pembuatan es krim susu kacang
tunggak dengan cara 350 ml susu kacang HASIL DAN PEMBAHASAN
tunggak dicampur dengan karagenan sesuai
perlakuan (0,1%, 0,3%, 0,5%) dari volume Sifat Fisik
susu. Campuran tersebut kemudian Overrun
o
dipasteurisasi pada suhu 80 C selama 15 Overrun es krim susu kacang tunggak
menit dan didinginkan selama 10 menit. yang dihasilkan berkisar antara 29,51%-
Kemudian ditambahkan gula sebanyak 51,39%. Data selengkapnya dapat dilihat
18,5%, whipping cream sesuai perlakuan pada Gambar 1.
(10%, 20%, 30%) dari volume susu dan
dicampurkan untuk membentuk adonan.
Selanjutnya dilakukan proses pembuihan
dan pendinginan selama ±30 menit
menggunakan ICM (Ice Cream Maker)
yang sebelumnya telah dibekukan dalam
freezer selama 24 jam. Adonan yang
dihasilkan kemudian dikemas dalam cup es
krim dan dilakukan proses pengerasan
(hardening) pada suhu ± -18oC selama 24
jam. Gambar 1. Nilai overrun es krim susu kacang
tunggak
Metode Analisis
Sifat-sifat yang diamati meliputi sifat Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan
fisik es krim yaitu overrun, kecerahan, bahwa semakin banyak jumlah penambahan
tekstur, kecepatan meleleh (Ristiarini, et al., karagenan maka overrun es krim susu
2004), dan sifat sensoris (uji kesukaan) kacang tunggak semakin tinggi. Hal ini
(Setyaningsih, et al., 2010), yaitu kesukaan dikarenakan karagenan dapat meningkatkan
warna, tekstur, rasa, dan kesukaan viskositas adonan sehingga menghambat
keseluruhan. penggabungan globula lemak dan buih.
Akibatnya overrun meningkat dengan
Rancangan Percobaan semakin banyak jumlah penambahan
Rancangan penelitian yang digunakan karagenan. Hal ini sesuai dengan hukum
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Stookes, semakin tinggi viskositas suatu
152
Karakteristik Es Krim Susu Kacang Tunggak (Vigna unguiculata…
fluida maka kecepatan gerak partikel Nilai tekstur es krim susu kacang
semakin rendah akibatnya menghambat tunggak berkisar antara 35,73 mm/10s -
gerak globula udara untuk menyatu. Dengan 42,60 mm/10s. Data selengkapnya dapat
demikian globula udara tetap terdispersi dan dilihat pada Gambar 3.
berukuran kecil-kecil sehingga
meningkatkan overrun es krim.
Selain itu, peningkatan jumlah
whipping cream meningkatkan overrun. Hal
ini dikarenakan whipping cream berfungsi
sebagai pengemulsi dan pembuih. Sehingga
semakin banyak jumlah whipping cream
maka buih yang terbentuk semakin banyak
dan buih terdistribusi merata sehingga
overrun es krim yang dihasilkan semakin
tinggi. Semakin banyak udara yang
terperangkap pada adonan menyebabkan
Gambar 3. Nilai tekstur es krim susu kacang
overrun semakin tinggi (Arbuckle, 2000). tunggak
153
Karakteristik Es Krim Susu Kacang Tunggak (Vigna unguiculata…
154
Karakteristik Es Krim Susu Kacang Tunggak (Vigna unguiculata…
Rasa
Nilai kesukaan rasa es krim susu
kacang tunggak berkisar antara 2,88 - 3,88
(tidak suka–suka). Data selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 7. Gambar 8. Nilai kesukaan keseluruhan es krim
susu kacang tunggak
Perlakuan Terbaik
Berdasarkan uji efektivitas,
menunjukkan es krim susu kacang tunggak
hasil perlakuan terbaik terdapat pada
perlakuan A3B3 (jumlah karagenan 0,5%,
whipping cream 30%). Es krim yang
dihasilkan mempunyai nilai overrun
51,39%, nilai kecerahan 89,28, nilai tekstur
42,60 mm/10s, kecepatan meleleh
Gambar 7. Nilai kesukaan rasa es krim susu 13,47%/15 menit, nilai kesukaan warna,
kacang tunggak tekstur, rasa, dan keseluruhan berturut-turut
adalah 3,84; 3,92; 3,88 dan 3,96 (agak suka
Gambar 7 menunjukkan nilai sampai suka).
kesukaan rasa tertinggi 3,88 (agak suka–
suka) adalah pada perlakuan A3B3 KESIMPULAN
(Penambahan karagenan 0,5%, whipping Jumlah karagenan dan whipping
cream 30%). Hal ini menunjukkan bahwa cream yang tepat pada pembuatan es krim
rasa es krim yang disukai adalah rasa gurih. susu kacang tunggak berdasarkan uji
efektivitas adalah pada perlakuan A3B3
Keseluruhan (jumlah karagenan 0,5%, whipping cream
Nilai kesukaan keseluruhan es krim 30%). Es krim yang dihasilkan mempunyai
susu kacang tunggak berkisar antara 2,92 - nilai overrun 51,39%, nilai kecerahan 89,28,
3,96 (tidak suka–suka). Data selengkapnya nilai tekstur 42,60 mm/10s, kecepatan
dapat dilihat pada Gambar 8. meleleh 13,47% per 15 menit, nilai
Gambar 8 menunjukkan nilai kesukaan warna, tekstur, rasa, dan
kesukaan keseluruhan tertinggi (3,96) keseluruhan berturut-turut adalah 3,84;
adalah pada perlakuan A3B3 (Penambahan 3,92; 3,88 dan 3,96 (agak suka sampai
karagenan 0,5%, whipping cream 30%). suka).
Jadi kesukaan keseluruhan es krim susu
kacang tunggak cenderung ditentukan oleh DAFTAR PUSTAKA
kesukaan tekstur dan rasa. Anonim. 2012a. Daftar Komposisi Bahan
Makanan. Depkes RI. Jakarta: Bhratara
Karya Aksara.
155
Karakteristik Es Krim Susu Kacang Tunggak (Vigna unguiculata…
Anonim. 2012b. Konsumsi Es Krim Per Kapita dari Sargassum sp. Jurnal Makanan
Masih Rendah. Tradisional Indonesia ISSN: 1410- 8968
http://surabaya.tribunnews.com/2012/06/1 Vol.I.
5/konsumsi-es-krim-per-kapita-masih-
Widiantoko, R. K. 2014. Pembuatan Es Krim
rendah. [12 April 2014].
Tempe-Jahe (Kajian Proporsi Bahan dan
Arbuckle W. S. 2000. Ice Cream Third Edition. Penstabil Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan
Avi Publishing Company. Inc West Port, Orgaanoleptik). Jurnal Pangan dan
Coneccticut. Agroindustri Vol.2 No.1 p.54-66.
Astawan. 2010. Teknologi Pengolahan Pangan Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi.
dan Gizi. Bogor: IPB Bogor: M-Brio Press.
Buckle, K. A , Edwars, R. A., Fleet, G. H dan Wirdayanti. 2012. Studi Pembuatan Mie Kering
Wootton M. 2007. Ilmu Pangan. Jakarta: dengan Penambahan Pasta Ubi Jalar
Universitas Indonesia Press (diterjemahkan (Ipomea Batatas), Pasta Kacang Tunggak
oleh Hadi Purnomo dan Adiono). dan Pasta Tempe Kacang Tunggak (Vigna
Unguiculata L.). Skripsi. Makassar:
De Garmo, E. P., Sullevan, W. E., dan Canana,
Universitas Hasanuddin
C. R. 1984. Engineering Economy Seventh
edition. New York: Macmilan Publishing Yuliani, L. N. 2001. Mempelajari penambahan
co. Inc stabilizer dan flavor terhadap stabilitas
emulsi serta overrun es krim sari tape.
Padaga, M. dan Sawitri, M. E. 2005. Es Krim
Skripsi. Bogor: Jurusan Teknologi Pangan
yang Sehat. Surabaya: Trubus Agrisarana
dan Gizi. Fakultas Pertanian Institut
Praptiningsih, Y. 1995. Peningkatan Stabilitas Pertanian Bogor
Emulsi Susu Kacang Tunggak dengan
Penambahan Kacang Tanah. Laporan
Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas
Jember
Ristiarini, S., Suprijono, M. dan Dhamarini, N.
2004. Velva Labu Kuning (Cucurbita
moschata, Duch) : Pengaruh Penambahan
CMC dan Pektin. Prosiding Seminar
Nasional dan Kongres PATPI, 17-18
Desember 2004. Jakarta: PATPI
Rukmana, R dan Oesman, Y. 2000. Kacang
Tunggak, Budidaya dan Prospek Usaha
Tani. Yogyakarta: Kanisius
Sayekti, R. S., Djoko, P. dan Toekidjo. 2012.
Karakterisasi Delapan Aksesi Kacang
Tunggak (Vigna unguiculata L.Walp) Asal
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Penelitian Vol 1 No.1, 2012.
Setyaningsih, D., Apriyantono, A. dan
Puspitasari, M. 2010. Analisis Sensori
untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor:
IPB Press.
Suprayitno, E., Kartikaningsih, H. dan Rahayu,
S. 2001. Pembuatan Es Krim dengan
Menggunakan Stabilisator Natrium Alginat
156