1
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
KEJAKSAAN AGUNG
PEDOMAN
NOMOR : 8-01 //Ikb/01/2021
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TAHUN 2021
BABI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belakangan ini dunia dilanda pandemi virus corona disease
(covid 19). Kementerian Kesehatan pada tanggal 04 Pebruari 2020
telah = menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona Virus
(Infeksi COVID-19) Sebagai Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya. Keputusan tersebut ditindaklanjuti
dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.01/MENKES/216/2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat
Kerja. Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 21 tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease (Covid-19). Bahkan World Health Organization (WHO)
telah menyatakan sebagai Pandemic pada tanggal 11 Maret 2020,
Pembatasan interaksi fisik (Physical distancing) sebagai salah satu
langkah yang disarankan untuk mencegah penyebaran dan peningkatan
kasus Infeksi COVID-19. Hingga saat ini covid-19 belum berakhir,
sedangkan pendidikan dan pelatihan Kejaksaan R.I. untuk peningkatan
kapasitas sumber daya manusia tetap harus dilaksanakan dalam
menghadapi tantangan di masa yang akan datangTantangan tersebut harus dihadapi karena pada hakekatnya
dalam tantangan ada peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Kemampuan menghadapi tantangan tersebut harus dimiliki oleh
Badiklat Kejaksaan R.I, dengan metode Diklat yang sesuai dengan
perkembangan jaman sehingga dibutuhkan terobosan dalam
pelaksanaan Diklat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi dengan slogan The New Way of Learning.
Untuk itu dipandang perlu mengeluarkan Pedoman tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tahun 2021
. Maksud dan Tujuan
Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi acuan pelaksanaan diklat
tahun 2021 di masa pandemi covid-19, sehingga program kediklatan
dapat berjalan dan menghasilkan serta menjamin ketersediaan sumber
daya manusia Kejaksaan yang profesional, disiplin, taat azas dan
berintegritas serta siap menghadapi tantangan jaman
Pedoman ini bertujuan untuk mengatur dan menjamin kelancaran
pelaksanaan diklat serta diterapkannya protokol kesehatan dalam
pelaksanaan diklat pada masa pandemi covid-19 guna meningkatkan
pengetahuan, keahlian, ketrampilan, membina sikap dan_perilaku
peserta Diklat dalam menghadapi tantangan dan perubahan jaman dan
kualitas penegakan hukum di Indonesia.
. _Ruang Lingkup
Lingkup Pedoman tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Tahun 2021
meliputi ;
a. Pendahuluan;
a.1. Latar Belakang:
a.2. Maksud dan Tujuan;
a.3. Ruang Lingkup;
a.4. Dasar Hukum;
a.5. Pengertian;
s
Pelaksanaan Diklat;
2
Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri;Bagian kesatu_ : Kejaksaan Tinggi
Bagian kedua_: Kejaksaan Negeri
Bagian Ketiga _: Cabang Kejaksaan Negeri
Peserta Diklat;
oa
Penyelenggara Diklat;
Pengamat Penegak Disiplin;
Pengajar dan Widyaiswara;
Tim Kesehatan;
i. Tata Tertib Ruangan;
|. Tata Tertib Apel;
. Tata Tertib Ujian;
|. Tata Tertib Ijin;
m. Penilaian;
Status Peserta;
Kehadiran;
es
3
°
Pelanggaran dan Sanksi;
z
Bagian Kesatu: Pelanggaran
Bagian Kedua: Sanksi
Keadaan Darurat
7 2
Penutup
. Dasar Hukum
a, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia;
b. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);=
~
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia;
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020
tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
068/A/JA/2007 tanggal 12 Juli 2007 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Jaksa Agung Republik
Indonesia Nomor PER-037/A/JA/12/2009 tanggal 21 Desember
2009 tentang Perubahan atas Peraturan Jaksa Agung Republik
Indonesia tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
022/A/JA/03/2011 tentang = Penyelenggaraan — Pengawasan
Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
015/A//JA/07/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Jaksa Agung
Nomor — PER-022/A/JA/03/2011 tentang ~—Penyelenggaraan
Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia;
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
016/A/JA/O7/2013 tentang Peraturan Urusan Dalam di Lingkungan
Kejaksaan Republik Indonesia;
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-
O06/A/JA/O7/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019 tentang
perubahan atas Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia NomorPER-OO6/A/JA/O7/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia:
|. Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
tentang Standar Kompetensi Widyaiswara dan Tenaga Pengajar di
Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik
Indonesia;
m. Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020
tentang Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia;
n. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor Tahun 2021
tentang Penetapan Program Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
Republik Indonesia Tahun 2021
. Pengertian
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1) Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia
yang selanjutnya disebut Badiklat, adalah unsur penunjang tugas
dan wewenang Kejaksaan dibidang pendidikan dan pelatihan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Jaksa Agung
2) Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Diklat adalah
proses penyelenggaraan belajar mengajar dan pembinaan sikap
mental dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan dan
ketrampilan (kompetensi), kemampuan profesional, integritas
kepribadian, dan disiplin aparatur sipil negara pada Kejaksaan dan
penegak hukum lainnya dalam menjalankan tugas, fungsi dan
wewenang
3) Lingkungan Badiklat adalah lingkungan perkantoran di Badiklat,
Sentra Diklat dan tempat lain yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Diklat;
4) Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan selanjutnya disebut
Kepala Badan adalah Pimpinan Badiklat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Jaksa Agung dalam
merencanakan, merumuskan kebijakan dan menyelenggarakan5)
6)
7)
8)
9)
10)
Diklat, melakukan — koordinasi_ dan __ sinkronisasi terhadap
Perencanaan dan pelaksanaan Diklat, mengadakan hubungan kerja
sama dengan instansi/lembaga baik di dalam negeri maupun di luar
negeri di bidang Diklat, melakukan pemantauan, analisis dan
evaluasi terhadap pelaksanaan Dikat, serta pelaksanaan tugas lain
yang diberikan Jaksa Agung;
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan selanjutnya disebut Kapus Mapim adalah
merupakan unsur penunjang tugas dan fungsi Kejaksaan pada
bidang tugas pendidikan dan pelatihan manajemen dan
kepemimpinan yang secara_teknis_- dan _—_administratif
bertanggungjawab kepada Kepala Badan Diklat;
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional
selanjutnya disebut Kapus DTF adalah merupakan unsur
penunjang tugas dan fungsi Kejaksaan pada bidang tugas
pendidikan dan pelatihan teknis fungsional yang secara teknis dan
administratif bertanggungjawab kepada Kepala Badan Diklat;
Kejaksaan Tinggi adalah Kejaksaan di ibu kota propinsi dengan
daerah hukum meliputi wilayah propinsi yang bersangkutan;
Kejaksaan Negeri adalah Kejaksaan di ibu kota Kabupaten/kota
dengan daerah hukum meliputi wilayah Kabupaten/kota yang
bersangkutan;
Cabang Kejaksaan Negeri adalah Kejaksaan di bawah wilayah
hukum Kejaksaan Negeri yang telah ditentukan dengan daerah
hukum tertentu yang telah ditentukan;
Kantor adalah Badan Diklat Kejaksaan R.|., Kejaksaan Tinggi,
Kejaksaan Negeri, Cabang Kejaksaan Negeri atau tempat yang di
tetapkan oleh Kepala Badan, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala
Kejaksaan Negeri atau Kepala Cabang Kejaksaaan Negeri untuk
pelaksanaan diklat;11
12
13)
14
15)
16)
17)
Kepala Kejaksaan Tinggi selanjutnya disebut Kajati adalah unsur
pimpinan Kejaksaan Tinggi dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh seorang Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi dan dibantu oleh
beberapa orang unsur pembantu pimpinan dan unsur pelaksana;
Kepala Kejaksaan Negeri selanjutnya disebut Kajari adalah unsur
pimpinan Kejaksaan Negeri dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dan unsur pelaksana:
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri selanjutnya disebut Kacabjari
adalah unsur pimpinan Kejaksaan Cabang Kejaksaan dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Urusan Pembinaan,
dan unsur pelaksana;
Pelaksanaan Diklat dengan metode pembelajaran jarak jauh
(virtual) yaitu metode Diklat yang dilaksanakan dengan
memanfaatkan teknologi informasi (Tl) atau aplikasi pengelolaan
pembelajaran yang tersedia untuk — menunjang proses
pembelajaran;
Pelaksanaan Diklat dengan metode blended learning yaitu metode
pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka
(pembelajaran secara konvensional) dan pembelajaran jarak jauh
(virtual) dengan memanfaatkan berbagai macam media dan
teknologi untuk menunjang proses pembelajaran;
Pelaksanaan Diklat dengan metode tatap muka_ yaitu
mempertemukan pengajar/widyaiswara dengan peserta diklat
dalam satu ruangan untuk belajar dimana terdapat model
komunikasi synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif
antara) sesama_ peserta diklat, peserta diklat dengan
pengajar/widyaiswara, dan dengan peserta diklat lainnya;
Peserta pendidikan dan pelatihan selanjutnya disebut peserta
Diklat adalah Aparatur Sipil Negara dan atau bukan Aparatur Sipil
Negara yang mengikuti diklat berdasarkan surat perintah atau
penunjukan oleh pejabat yang berwenang, atau yang telah
memenuhi syarat untuk mengikuti diklat di lingkungan Badiklat;18)
19)
20)
21
22
23)
24)
25)
26)
27)
Pengamat penegak disiplin yang selanjutnya disebut Matgaklin
adalah tim yang terdiri dari pegawai Badiklat yang ditunjuk untuk
mengamati, menegakkan disiplin dan menjaga ketertiban peserta
Diklat;
Komandan Matgaklin adalah pejabat struktural Badiklat_ yang
diberikan tugas tambahan oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan R_|
untuk melaksanakan tugas sebagai pimpinan tim Matgaklin;
Wakil Komandan Matgaklin adalah pejabat struktural Badiklat_ yang
diberikan tugas tambahan oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan R.I
untuk membantu tugas Komandan Matgaklin;
Kegiatan pendidikan dan pelatinan adalah semua kegiatan yang
telah ditetapkan/dijadwalkan oleh Badiklat untuk diikuti oleh peserta
Diklat;
Penyelenggara adalah tim yang terdiri dari pegawai Badiklat serta
petugas lain yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatinan;
\jin Khusus selanjutnya disebut IK adalah ijin untuk tidak mengikuti
kegiatan diklat karena alasan penting;
Ijin Berlibur selanjutnya disebut IB adalah ijin untuk keluar dari
lingkungan Badiklat pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya
untuk menginap di luar lingkungan Badiklat;
jin Pesiar selanjutnya disebut IP adalah ijin untuk keluar dari
lingkungan Badiklat pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya;
Tim penilai pelanggaran (TPP) adalah tim yang diangkat oleh
Kepala Badan dan terdiri dari para Jaksa senior dengan tugas
menilai dugaan pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta
Diklat;
Keadaan darurat atau staat van oorlog enbeleg atau staat of
emergency adalah suatu pernyataan dari pemerintah yang bisa
mengubah suatu keadaan, bisa mengubah fungsi-fungsi
pemerintahan, memperingatkan warganya untuk mengubah»
2
aktivitas, atau memerintahkan badan-badan negara untuk
menggunakan rencana-rencana penanggulangan keadaan darurat
Biasanya, keadaan ini muncul pada masa bencana
alam, kerusuhan sipil, atau setelah ada pernyataan perang;
28)
Pedoman pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021
adalah rangkaian petunjuk yang memberikan arah pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan tahun 2021
BAB II
PELAKSANAAN DIKLAT
. Diklat dilaksanakan dengan metode
a. pembelajaran jarak jauh (virtual);
b. blended learning;
c. pembelajaran tatap muka
Bahan atau materi pembelajaran dapat diperoleh secara langsung
melalui penyelenggara atau Pengajar/Widyaiswara atau dapat diunduh
di website Badiklat Kejaksaan R.| atau menggunakan sarana elektronik
lainnya;
Kurikulum Diklat yang digunakan sebagai acuan utama program
pembelajaran sesuai dengan Keputusan Jaksa Agung Republik
Indonesia;
BAB III
KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI, DAN CABANG.
KEJAKSAAN NEGERI.
Bagian Kesatu
Kejaksaan Tinggi
Kepala Kejaksaan Tinggi karena jabatannya merupakan penyelenggara
dan pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Kapusdiklat
Kepala Kejaksaan Tinggi dapat memberikan perintah kepada pejabat
struktural, fungsional atau staf untuk menjadi penyelenggara, Matgaklin
tim kesehatan, pelatih PBB, instruktur senam dalam pelaksanaan diklat=
e
-
”
di wilayah hukumnya, dan dalam hal tertentu dapat menunjuk
Widyaiswara/Pengajar atas persetujuan dari Kepala Badan;
Kepala Kejaksaan Tinggi memerintahkan Pegawai Negeri Sipil yang
bertugas di wilayahnya dan memenuhi syarat mengikuti diklat, untuk
mengikuti diklat dengan surat perintah
Apabila ada tempat pelaksanaan diklat (metode virtual/blended
learning) yang signal atau ketersediaan sambungan internetnya buruk,
maka Kepala Kejaksaan Tinggi dapat memerintahkan peserta diklat
untuk mengikuti diklat di Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Negeri
terdekat yang memiliki siginal atau sambungan internet yang baik
Kepala Kejaksaan Tinggi menyediakan ruang untuk kegiatan
pelaksanaan diklat apabila dibutuhkan.
Kepala Kejaksaan Tinggi dapat meminta petugas kesehatan untuk
melakukan test covid kepada peserta diklat sebelum pelaksanaan diklat.
Kepala Kejaksaan Tinggi menerima kelengkapan administrasi calon
peserta diklat yang bertugas di wilayahnya, kemudian mengirimkannya
secara kolektif ke Badiklat Kejaksaan R.|.
Bagian Kedua
Kejaksaan Negeri
Kepala Kejaksaan Negeri karena jabatannya merupakan pengawas
pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan secara berjenjang melalui Kajati
Kepala Kejaksaan Negeri dapat memberikan perintah kepada pejabat
struktural, fungsional atau staf untuk menjadi pengawas pelaksanaan
diklat di wilayah hukumnya.
Kepala Kejaksaan Negeri menyediakan ruang untuk kegiatan
pelaksanaan diklat.
Kepala Kejaksaan Negeri dapat meminta petugas kesehatan untuk
melakukan test covid kepada peserta diklat sebelum pelaksanaan diklat.
Kepala Kejaksaan Negeri menerima semua kelengkapan administrasi
calon peserta diklat yang bertugas di wilayahnya, kemudianN
#
rs
a
mengirimkannya ke Kepala Kejaksaan Tinggi untuk di kirimkan secara
kolektif ke Badiklat Kejaksaan R_|
Bagian Ketiga
Cabang Kejaksaan Negeri
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri karena jabatannya merupakan
pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya dan bertanggung
jawab kepada Kepala Badan secara berjenjang melalui Kajari dan
Kajati.
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri dapat memberikan perintah kepada
pejabat struktural, fungsional atau staf untuk menjadi pengawas
pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya.
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri menyediakan ruang untuk kegiatan
pelaksanaan diklat
Kepala Cabang Kejaksaan Negeri dapat meminta petugas kesehatan
untuk melakukan test covid kepada peserta diklat sebelum pelaksanaan
diklat.
. Kepala Cabang Kejaksaan Negeri menerima kelengkapan administrasi
calon peserta diklat yang bertugas di wilayahnya, kemudian
mengirimkannya ke Kepala Kejaksaan Tinggi melalui Kepala Kejaksaan
Negeri untuk di kirimkan secara kolektif ke Badiklat Kejaksaan RI
BAB IV
PESERTA DIKLAT
Peserta Diklat mempunyai hak
a. Melaksanakan Ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing;
b. Memperoleh uang saku;
c. Menggunakan fasilitas ruang belajar, perpustakaan, ruang olah raga,
rekreasi/seni dan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia di
lingkungan Badiklat;
d. Memperoleh atribut peserta, bahan pembelajaran diklat dan alat
kelengkapan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan;e. Apabila pada saat berlangsungnya penyelenggaraan diklat peserta
terinfeksi virus corona, tetap bisa mengikuti pembelajaran diruang
atau lokasi khusus kecuali secara medis tidak memungkinkan.
2. Peserta Diklat mempunyai kewajiban
a. Melengkapi semua persyaratan administrasi yang telah di tentukan;
b. Mengikuti semua ketentuan pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan
oleh penyelenggara Diklat;
c. Mentaati semua peraturan tata tertib yang berlaku;
d. Menjalani tes kesehatan dan test covid sebelum mengikuti diklat;
e, Membawa laptop yang dapat mendukung aplikasi zoom;
f. Tidak menggunakan alat komunikasi selama proses pembelajaran
tanpa ijin penyelenggara;
g. Mengikuti semua ketentuan pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan
oleh Badiklat;
Menjaga kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan
>
dengan sabun/hand sanitaizer dan mengikuti ketentuan jaga jarak
fisik (physical distancing) selama mengikuti diklat;
i. Sesegera mungkin melaporkan kepada Penyelenggara Diklat,
Matgaklin atau Tim Kesehatan di Badiklat, Kejati, Kejari atau Cabjari
dimana peserta diklat melaksanakan diklat jika mengalami gangguan
kesehatan atau mengetahui salah satu atau beberapa peserta diklat
mengalami gangguan kesehatan;
j, Menegakkan dan menjaga nama baik Kejaksaan Republik Indonesia
didalam maupun diluar lingkungan Badiklat;
x
Peserta diklat menggunakan seragam dinas pembagian berikut
atributnya dan sepatu dinas pembagian warna hitam bertali serta
kaos kaki polos warna hitam untuk laki-laki, sedangkan untuk
perempuan sepatu hitam polos pembagian dengan hak maksimal 3
cm dan kaos kaki berwarna kulit/krem kecuali ditentukan lain;
Melepas pangkat efektif dan tanda jabatan strukturainya selama
mengikuti kegiatan diklat;1
m. Khusus untuk peserta Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK),
Pelatinan Dasar CPNS (Latsar CPNS) dan Diklat Pembentukan
Jaksa, peserta laki-laki_ memangkas/mencukur rambut, kumis,
Jenggot, jambang ukuran 0 (nol) cm, sedangkan peserta perempuan
memotong rambut diatas kerah baju;
3
Peserta perempuan yang menggunakan pakaian muslim memakai
penutup kepala (jilbab) sesuai dengan Peraturan Kejaksaan
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Jaksa Agung R.!. Nomor: Per-002/A/Ja/04/2018 Tentang
Pakaian Dinas Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia;
°
Mengikuti semua kegiatan Diklat sesuai dengan tempat dan waktu
yang telah ditentukan;
Menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan di lingkungan
Badiklat,
Membentuk organisasi kelas yang terdiri dari Ketua Kelas, Wakil
7
a
Ketua Kelas, Sekretaris, Bendahara, dan perangkat lainnya sesuai
kebutuhan kelas dan apabila dalam satu angkatan Diklat terdiri dari
beberapa kelas dapat dibentuk pengurus angkatan yang terdiri dari
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan perangkat lainnya
sesuai kebutuhan;
Mengisi formulir evaluasi yang disediakan;
Peserta diklat wajib mengganti biaya apabila mengundurkan diri saat
Diklat berlangsung dan apabila pengunduran diri tersebut tanpa
o
didasari alasan yang logis dan dibenarkan oleh peraturan
perundang-undangan dapat diserahkan ke aparat pengawasan
fungsional untuk dilakukan pemeriksaan
BABV
PENYELENGGARA DIKLAT
Penyelenggara Diklat terdiri dari Penyelenggara Pusat dan Daerah;
2. Tim Penyelenggara Diklat terdiri dari
a. Penanggungjawab;
b, Ketua merangkap anggota;c. Sekretaris merangkap anggota; dan
d. Anggota.
3. Penyelenggara Diklat secara umum mempunyai hak
a. Menggunakan fasilitas yang tersedia di lingkungan Badiklat untuk
menunjang tugas penyelenggaraan diklat;
b. Memperoleh atribut penyelenggara:
cc. Mendapat honorarium sesuai dengan ketentuan
4. Penyelenggara Diklat secara umum mempunyai kewajiban untuk:
a. Mentaati semua peraturan tata tertib;
b. Sebelum melaksanakan tugas, penyelenggara diklat wajib menjalani
tes kesehatan dan test covid;
9
. Pada saat melaksanakan tugas, penyelenggara diklat wajib menjaga
kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan dengan
sabun/hand sanitaiszer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik
(physical distancing) serta dicek suhu tubuh apabila melebihi 37,5 C
ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit masih melebihi
37,5 C, segera diambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan;
d. Dalam melaksanakan tugas, penyelenggara menggunakan Pakaian
Dinas Harian (PDH) dan atribut penyelenggara:
e. Membuat jurnal kegiatan yang berisi, tingkat kehadiran siswa,
ketepatan waktu kedatangan peserta diklat, Widyaiswara/Pengajar,
dan kualitas materi yang disampaikan serta keaktifan peserta dalam
diskusi yang akan digunakan sebagai bahan laporan;
5. Khusus Penyelenggara Pusat mempunyai kewajiban untuk
a. Mempersiapkan jadwal pembelajaran, dengan melakukan kegiatan :
— Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran terkait dengan
penyiapan jadwal pembelajaran;
— Menyusun jadwal pembelajaran;
- Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi / Kejaksaan Negeri /
Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas untuk
mensosialisasikan jadwal pembelajaranMenyiapkan Widyaiswara/Pengajar dengan
- Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran untuk menyusun
widyaiswara/ tenaga pengajar;
— Berkoordinasi dengan widyaiswara/tenaga pengajar yang akan
mengampu mata diklat;
= Membuat surat permohonan ajar kepada atasan atau
widyaiswara/ tenaga pengajar:
- Membuat surat kepada kepala satuan kerja atau pimpinan
lembaga untuk menunjuk widyaiswara/tenaga pengajar;
- Memfasiltasi semua kebutuhan informasi dan sarana
pembelajaran yang dibutuhkan oleh widyaiswara/tenaga
pengajar;
— Berkoordianasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri
Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas
sehubungan informasi mengenai widyaiswara/ tenaga pengajar.
Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, dengan
— Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran untuk penyiapan
sarana dan prasarana pembelajaran;
— Berkoordinasi dengan bagian perlengkapan untuk memastikan
ketersediaan sarana dan prasarana diklat;
— Segera berkoordinasi dengan bagian perlengkapan jika
ditemukan adanya kekurangan sarana dan prasarana atau jika
ada gangguan sarana dan prasarana terkait dengan IT segera
berkoordinasi dengan Pusat Daskrimti;
— Selalu memeriksa kesiapan/ketersediaan sarana pembelajaran
sebelum pembelajaran dimulai;
— Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/
Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas untuk
memberikan informasi mengenai sarana dan prasarana yang di
butuhkan dalam pelaksanaan diklat sekaligus memastikan
ketersediaan sarana dan prasarana di daerah;16
d. Melaksanakan penerimaan peserta diklat, dengan melakukan
kegiatan :
- Berkoordinasi dengan Biro Kepegawaian JAM BIN dan
Kejaksaan Tinggi dimana peserta diklat bertugas, untuk
penerimaan administrasi peserta diklat;
Melakukan pengecekan kepada calon peserta Diklat untuk
memastikan telah melakukan registrasi secara online dan atau
berkoordinasi dengan Tim Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP),
~ Berkoordianasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/
Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas untuk
pendataan peserta yang telah melaporkan diri untuk mengikuti
diklat, pemeriksaan kelengkapan administrasi peserta diklat dan
pembagian atribut kepada peserta diklat.
e. Memfasilitasi pembelajaran secara virtual, dengan
- Mempersiapkan ruang Command Centre/kelas virtual untuk
digunakan Widyaiswara/Pengajar,
- Melakukan absensi untuk peserta diklat dan Widyaiswara/
Pengajar;
- Penyelenggara telah berada ruang Command Centre atau kelas
virtual selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum
pembelajaran dimulai;
- Penyelenggara berkoordinasi_ dengan Kejaksaan Tinggi/
Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta
Diklat bertugas dan memantau ruang belajar di daerah sebelum
dan saat pembelajaran berlangsung.
f. Melaksanakan ujian secara virtual, dengan
- Menyiapkan sarana dan prasarana ujian yang akan
dilaksanakan;
- Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/
Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas pada
saat pelaksanaan ujian;- Mendistribusikan soal ujian melalui sarana elektornik;
- Melakukan absensi untuk peserta ujian dan Widyaiswara/
Pengajar;
— Penyelenggara hadir 15 (lima belas) menit sebelum pelaksanaan
ujian;
— Menyampaikan tata tertib ujian kepada Peserta ujian;
= Mengumpulkan hasil ujian melalui email atau sarana elektronik
lainnya dan diserahkan kepada Widyaiswara/Pengajar dengan
disertai Berita Acara.
g. Membantu pelaksanaan penilaian/evaluasi dan pemberian Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP), dengan
melakukan kegiatan
— Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran terkait jurnal atau
catatan yang dibuat sebagai bahan penilaian peserta diklat;
- Mensosialisasikan tata cara evaluasi kepada peserta diklat dan
pengajar/widyaiswara;
— Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri
Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas
dalam rangka menyiapkan data yang dibutuhkan untuk
pembuatan sertifikat peserta diklat;
- Membuat dan mendistribusikan Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) kepada peserta diklat.
h. Menyusun laporan penyelenggaraan diklat berkoordinasi dengan
Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri,
dimana peserta Diklat bertugas;
i. Mengisi evaluasi penilaian terhadap peserta diklat dan Pengajar/
Widyaiswara
6. Khusus Penyelenggara Daerah mempunyai kewajiban untuk
a. Menyiapkan sarana dan prasarana yang terdiri dari
1) Ruang pembelajaran;2) Jaringan IT;
3) Asrama;
4) Ruang makan;
5) Atribut dan peralatan kesehatan sesuai dengan protokol
kesehatan.
Berkoordinasi dengan Asisten Pembinaan pada Kejaksaan Tinggi
. Melaksanakan penerimaan peserta diklat, dengan melakukan
kegiatan :
- Melakukan registrasi peserta Diklat;
- Melakukan test covid terhadap peserta Diklat dibantu oleh tim
kesehatan daerah;
— Membagikan atribut diklat dan peralatan kesehatan.
Selalu memeriksa kesiapan/ketersediaan sarana pembelajaran
sebelum pembelajaran dimulai:
Berkoordinasi dengan Penyelenggara Pusat untuk memberikan
informasi mengenai sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam
pelaksanaan diklat sekaligus memastikan ketersediaan sarana dan
prasarana di daerah
Memfasilitasi pembelajaran secara virtual, dengan :
- Melakukan absensi peserta diklat;
- Penyelenggara telah berada di ruang pembelajaran selambat-
lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran dimulai
Melaksanakan ujian secara virtual, dengan
- Menyiapkan sarana dan prasarana ujian yang akan
dilaksanakan;
- Melakukan absensi untuk peserta ujian;
- Penyelenggara hadir 15 (lima belas) menit sebelum pelaksanaan
ujian.
Menyusun laporan penyelenggaraan diklat untuk diteruskan kepada
Penyelenggara Pusat.N
o
5.
BAB VI
PENGAMAT PENEGAK DISIPLIN (MATGAKLIN)
. Matgaklin terdiri dari Matgaklin Pusat dan Matgaklin Daerah;
Tim Matgaklin terdiri dari Komandan, Wakil Komandan, Sekretaris dan
anggota sebagai pelaksana di lapangan
. Pelaksana di lapangan terdiri dari Koordinator, Ketua dan Anggota
. Matgaklin secara umum mempunyai hak
a. Memperoleh atribut Matgaklin;
b. Mendapat makan dan minum pada saat bertugas sesuai dengan
ketentuan;
c. Mendapat honorarium sesuai dengan ketentuan;
Matgaklin secara umum mempunyai kewajiban
a. Mentaati semua peraturan tata tertib;
b. Sebelum melaksanakan tugas, Matgaklin wajib menjalani tes
kesehatan dan test covid;
c. Sebelum menjalan kan tugas, dicek suhu tubuh apabila melebihi
37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit masih
melebihi 37,5 C tidak diperbolehkan menjalankan tugas dan segera
diambil tindakan medis sesuai dengan protokol kesehatan;
d. Pada saat melaksanakan tugas Matgaklin wajib menjaga
kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan dengan
sabun/hand sanitaiszer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik
atau physical distancing:
e. Menegakkan dan menjaga nama baik Kejaksaan Republik Indonesia
didalam maupun diluar lingkungan Badiklat;
f. Membina, mengarahkan dan memberikan keteladanan yang baik
kepada peserta Diklat;
g. Menggunakan seragam dinas pembagian berikut atributnya dan
sepatu dinas pembagian warna hitam bertali serta kaos kaki poloswarna hitam untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan sepatu
hitam polos pembagian dan kaos kaki berwarna kulit/krem;
h. Bagi Matgaklin laki-laki menata rambut, jambang dan kumis yang
rapi serta tidak berjenggot;
i. Bagi Matgaklin perempuan yang menggunakan pakaian muslim
memakai penutup kepala (jilbab) sesuai dengan Peraturan
Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Kejaksaan Nomor Per-002/A/Ja/04/2018
Tentang Pakaian Dinas Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia:
j. Memelihara dan merawat fasilitas/peralatan di lingkungan Badiklat
yang digunakan oleh Matgaklin;
k. Melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan jadwal piket yang
telah ditentukan;
|. Turut menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan Badiklat;
6. Khusus Matgaklin Pusat mempunyai kewajiban:
a. Berkoordinasi dengan Matgaklin Daerah dan atau Kejaksaan
Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dimana peserta
Diklat bertugas sehubungan dengan kedisiplinan peserta Diklat;
s
Melakukan evaluasi peserta Diklat sebelum penutupan Diklat yang
meliputi sikap dan perilaku peserta Diklat secara obyektif, transparan
dan akuntabel dengan meminta data/laporan dari Kejaksaan
Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dimana peserta
Diklat bertugas dan atau tempat peserta Diklat mengikuti Diklat.
7. Khusus Matgaklin Daerah mempunyai kewajiban
a. Berkoordinasi dengan Matgaklin Pusat dalam pelaksanaan tugas;
b. Membuat laporan mingguan kepada Matgaklin Pusat yang berisi
hasil pengamatan yang meliputi sikap dan perilaku peserta Diklat;
c. Melakukan evaluasi peserta Diklat sebelum penutupan Diklat yang
meliputi sikap dan perilaku peserta Diklat secara obyektif, transparan
dan akuntabel dan melaporkan hasilnya kepada Matgaklin Pusat1
BAB VII
WIDYAISWARA/PENGAJAR
Widyaiswara/Pengajar mempunyai hak:
a. Mendapatkan jadwal pembelajaran dari penyelenggara Diklat;
b. Mendapatkan makan dan minum pada saat tugas mengajar sesuai
dengan ketentuan;
c. Mendapat honorarium dan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan;
Widyaiswara/Pengajar mempunyai kewajiban
a. Mentaati semua peraturan tata tertib;
b. Sebelum melaksanakan tugas, Widyaiswara/Pengajar__wajib
menjalani tes kesehatan dan test covid;
c. Setiap Widyaiswara/Pengajar, wajib melaksanakan _ protokol
kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan
sabun/hand sanitaizer dan menjaga jarak fisik atau physical
distancing;
d. Setiap Widyaiswara/Pengajar melaksanakan tugas belajar mengajar
di ruangan yang disediakan di lingkungan Badiklat kecuali dalam
hal/keadaan tertentu ditempat Widyaiswara/Pengajar;
@. Sebelum masuk ke ruang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
secara virtual, Widyaiswara/Pengajar wajib dicek suhu tubuh apabila
melebihi 37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit
masih melebihi 37,5 C tidak diperbolehkan masuk ruang kelas dan
segera diambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan;
f Menyiapkan bahan ajar, soal ujian, mengoreksi hasil ujian dan
memberikan nilai dengan rentang nilai paling tinggi 95 (sembilan
puluh lima), paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ujian dilaksanakan
sudah menyampaikan nilai ujian kepada penyelenggara untuk diklat
yang waktu pelaksanaannya diatas 30 (tiga puluh) hari, sedangkan
untuk Diklat yang waktu pelaksanaannya dibawah 31 (tiga puluh
satu) hari paling lambat 3 (tiga) hari setelah ujian dilaksanakan
sudah menyampaikan nilai ujian kepada penyelenggara;g. Mengisi evalusi penilaian terhadap peserta, penyelenggara dan
penyelenggaraan diklat.
BAB VIII
TIM KESEHATAN
1, Tim kesehatan terdiri dari Tim Kesehatan Pusat yang di tunjuk oleh
n
Kepala Badan Diklat dan Tim Kesehatan Daerah yang di tunjuk Kajati:
Tim kesehatan mempunyai hak
a. Menggunakan fasilitas yang tersedia di lingkungan Badiklat untuk
menunjang tugas kesehatan dalam penyelenggaraan diklat;
b. Memperoleh atribut tim kesehatan dan alat pelindung diri (APD);
c. Mendapatkan honorarium sesuai dengan ketentuan.
. Tim kesehatan mempunyai kewajiban
»
|. Mentaati semua peraturan tata tertib;
Zz
Sebelum melaksanakan tugas, tim kesehatan wajib menjalani tes
kesehatan dan test covid;
c. Pada saat melaksanakan tugas tim kesehatan wajib menjaga
kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan dengan
sabun/hand sanitaizer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik
atau physical distancing;
d. Memeriksa kesehatan peserta Diklat, penyelenggara, Matgaklin dan
Widyaiswara/Pengajar sesuai dengan protokol kesehatan:
Bila terdapat peserta Diklat, penyelenggara, Matgaklin dan
»
Widyaiswara/Pengajar yang terindikasi terkena virus corona, tim
kesehatan wajib segera mengambil tindakan sesuai dengan protokol
kesehatan;
Memeriksa suhu tubuh peserta Diklat, penyelenggara dan
Widyaiswara/Pengajar setiap hari sebelum masuk kelas dan
s
Matgaklin sebelum menjalankan tugas piket;
°
Apabila ada peserta Diklat, penyelenggara, Matgaklin dan
Widyaiswara/Pengajar yang sakit atau meninggal dunia setelah
menerima informasi dari penyelenggara atau Matgaklin, timkesehatan wajib segera mengambil tindakan sesuai dengan protokol
kesehatan.
BAB IX
TATA TERTIB RUANGAN
. Ruang atau kelas untuk kegiatan pembelajaran, sebelum dan setelah
digunakan dibersihkan dengan disinfektan dan di setiap pintu ruang
atau kelas disediakan hand sanitaizer;
Sebelum masuk ke ruang atau kelas untuk kegiatan pembelajaran,
peserta Diklat, penyelenggara dan Widyaiswara/Pengajar wajib cuci
tangan dengan sabun/hand sanitaizer dan dicek suhu tubuh apabila
melebihi 37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit
masih melebihi 37,5 C tidak diperbolehkan masuk ruang kelas dan
segera diambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan;
Peserta Diklat, penyelenggara dan Widyaiswara/Pengajar, selama
berada di dalam kelas wajib menggunakan masker dan mengikuti
ketentuan jaga jarak fisik atau physical distancing;
. Jika peserta diklat berjumlah lebih dari 1 (satu) orang pada ruang atau
kelas yang sama untuk pembelajaran virtual, tempat duduk setiap
peserta Diklat diatur dengan jarak minimal 1 (satu) sampai 2 (dua)
meter antara satu dengan lainnya:
Peserta berada di ruang atau kelas yang telah ditentukan selambat-
lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran dimulai;
Peserta Diklat dilarang meninggalkan ruang atau kelas apabila
Widyaiswara/Pengajar belum datang atau pembelajaran belum dimulai,
kecuali untuk hal-hal yang mendesak setelah meminta ijin kepada
penyelenggara;
Peserta Diklat tidak diperbolehkan meninggalkan ruang atau kelas
selama proses pembelajaran berlangsung, kecuali untuk hal-hal yang
mendesak setelah meminta ijin kepada Widyaiswara/Pengajar dan atau
penyelenggara;8. Peserta Diklat dapat mengajukan pertanyaan setelah diberi kesempatan
oleh Widyaiswara/Pengajar dengan cara mengirim pesan (chat) terlebih
dahulu kepada penyelenggara atau mengangkat tangan dengan
menyebut nama dan nomor Peserta;
9. Setiap pembelajaran sedang berlangsung, peserta dilarang melakukan
hal-hal yang mengganggu proses pembelajaran;
10.Setiap pembelajaran sedang berlangsung, peserta wajib mengikuti
secara sungguh-sungguh;
11.Selama jam pembelajaran peserta tidak diperbolehkan makan atau
minum di dalam ruang atau kelas kecuali seijin Widyaiswara/Pengajar
dan atau penyelenggara:
12. Selama pembelajaran alat komunikasi dimatikan dan disimpan ditempat
yang telah ditentukan kecuali atas ijin Widyaiswara/Pengajar;
13, Penggunaan alat elektronik lainnya selain laptop/komputer tablet yang
digunakan untuk pembelajaran, hanya dapat dipergunakan di dalam
ruang atau kelas atas seijin Widyaiswara/Pengajar.
BAB IX
TATA TERTIB UJIAN
Peserta Ujian
A. Kewajiban peserta ujian
a. Peserta wajib mengikuti semua ujian sesuai dengan tempat dan
waktu yang telah ditentukan;
b. Peserta yang tidak mengikuti ujian tanpa alasan yang sah, maka
dinyatakan tidak lulus untuk mata pelajaran yang di ujikan;
c. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana huruf a dan b, peserta
yang karena alasan yang sah tidak dapat mengikuti ujian pada
tempat dan waktu yang telah ditentukan, atas — seijin
Widyaiswara/Pengajar dapat melaksanakan ujian pada tempat dan
waktu lain;
d. Peserta hadir 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai;@. Apabila peserta telah menyelesaikan soal ujian segera konfirmasi
kepada penyelenggara melalui sarana elektronik;
f, Peserta diklat yang telah terkonfirmasi mengirimkan hasil ujiannya
dapat meninggalkan ruangan ujian
B. Larangan peserta ujian
a, Mencantumkan tulisan atau kode lainnya kecuali jawaban ujian,
nama dan NIP peserta;
b, Melihat pekerjaan peserta lainnya atau mencontek baik secara
langsung ataupun melalui sarana elektronik, atau melakukan
perbuatan curang lainnya;
c. Berbicara dan bekerjasama dengan peserta lainnya selama ujian;
d, Menggunakan alat elektronik dan membuka buku untuk mencari
jawaban soal ujian kecuali atas ijin Pengawas/Widyaiswara/Pengajar
atau ditentukan lain oleh Widyaiswara/Pengajar,
e. Keluar dari ruangan ujian kecuali atas ijin Pengawas dan atau
Pengajar/Widyaiswara;
f. Makan atau minum selama ujian berlangsung;
g. Dalam hal peserta melakukan pelanggaran pada ketentuan
sebagaimana dimaksud huruf a sampai dengan huruf f, pengawas
mencatat nama peserta yang bersangkutan, jenis pelanggaran yang
dilakukan, dan berapa kali melakukan pelanggaran ketentuan ujian
tersebut dilakukan pada lembar berita acara ujian dan disampaikan
kepada penyelenggara dan atau Pengajar/Widyaiswara;
h. Peserta yang melanggar ketentuan ujian akan mendapatkan
pengurangan nilai dengan ketentuan sebagai berikut:
- Peserta yang melanggar ketentuan ujian sebanyak 1 (satu kali)
akan mendapatkan pengurangan nilai sebesar 5% dari nilai yang
di berikan;- Peserta yang melanggar ketentuan ujian sebanyak 2 (dua kali)
akan mendapatkan pengurangan nilai sebesar 15% dari nilai
yang di berikan;
- Peserta yang melanggar ketentuan ujian sebanyak 3 (tiga kali)
akan mendapatkan pengurangan nilai sebesar 20% dari nilai
yang di berikan.
— Peserta yang melanggar ketentuan ujian lebih dari 3 (tiga kali)
akan dinyatakan tidak lulus untuk mata diklat tersebut.
i, Ketentuan pada bab ini, tidak menjadi penghalang untuk
diterapkannya ketentuan hukuman pelanggaran di dalam pedoman
ini.
BAB XII
TATA TERTIB IJIN
Peserta diklat dapat diberikan ijin khusus, ijin berlibur dan jin pesiar;
Peserta Diklat dapat diberikan jjin khusus karena alasan penting, yaitu
a. Istri melahirkan;
b. Keluarga dari garis keturunan lurus/semenda sampai derajat kesatu
meninggal dunia;
c. Peristiwa penting dan mendadak lainnya atas kebijakan
penyelenggara:
\jin Knusus dapat diberikan paling lama 3 (tiga) hari;
Tata cara pengajuan ijin khusus
a. Peserta mengajukan jin secara tertulis yang ditujukan kepada
penyelenggara pusat yang berisi keterangan atau maksud
pengajuan ijin, waktu pergi dan kembali, serta tempat yang hendak
dituju oleh peserta melalui sarana elektronik;
=
Pengajuan surat ijin tersebut diberi catatan, saran dan pendapat
dari Kepala Bidang Penyelenggara pada Kapusdiklat.
Apabila peserta diklat mengajukan ijin khusus pada waktu
pembelajaran sedang berlangsung, surat pengajuan tersebut dilampiri
keterangan persetujuan dari Widyaiswara/Pengajar,Apabila kegiatan diklat sedang berlangsung, peserta yang diberikan ijin
khusus tetap dihitung tidak mengikuti kegiatan diklat tersebut;
|jin berlibur dan ijin pesiar hanya dapat diberikan apabila masa
pandemi covid-19 berakhir;
8. Tatacara pengajuan jin berlibur dan pesiar :
a. Peserta mengajukan jjin secara tertulis yang ditujukan kepada
penyelenggara pusat dan atau daerah yang berisi keterangan atau
maksud pengajuan ijin, waktu pergi dan kembali, serta tempat yang
hendak dituju oleh peserta melalui sarana elektronik;
Z
Pengajuan surat ijin tersebut diberi catatan, saran dan pendapat dari
Kepala Bidang Penyelenggara pada Kapusdiklat
BAB XIII
PENILAIAN
Penilaian dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta dalam
mengikuti kegiatan diklat sebagai dasar pertimbangan untuk
menetapkan klasifikasi kelulusan bagi perserta;
Penilaian dilakukan oleh pejabat struktural Badiklat, penyelenggara,
Widyaiswara/Pengajar dan Matgaklin, sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing;
Komponen penilaian terhadap peserta meliputi unsur-unsur
a. Aspek akademik yang mencakup pengetahuan, wawasan, serta
kerjasama dan keaktifan dalam kegiatan akademik;
b. Aspek sikap dan perilaku mencakup : kedisiplinan, kehadiran
didalam semua kegiatan yang telah dijadwalkan, kepemimpinan,
kerjasama, prakarsa, inovasi, dan keaktifan
Penilaian terhadap sebagaimana dimaksud dalam angka (1)
dilaksanakan secara obyektif dan terbuka;
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) akan diatur lebih
lanjut_melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan.BAB XIV
STATUS PESERTA
1. Status Peserta di mulai setelah acara pembukaan Diklat dilaksanakan
dan berakhir pada saat penutupan Diklat telah di laksanakan;
2. Peserta yang melakukan pelanggaran berat atau kejahatan sebelum
menjadi peserta Diklat berdasarkan laporan resmi yang di terima oleh
Badiklat dan telah di lakukan klarifikasi maka Kepala Badan dapat
mencabut status peserta yang bersangkutan kemudian di kembalikan
ke satuan kerja/instansi asalnya;
3. Peserta yang melakukan pelanggaran berat atau kejahatan setelah
menjadi peserta diklat berdasarkan laporan resmi dari Tim Penilai
Pelanggaran, maka Kepala Badan dapat mencabut status peserta
yang bersangkutan kemudian di kembalikan ke satuan kerja/instansi
asalnya atau menyerahkan penyelesaian masalah pelanggaran berat
atau kejahatan tersebut kepada pejabat yang berwenang;
4, Kabadiklat dapat mencabut status Peserta sebagai peserta dan
dikembalikan ke satuan kerja/instansi asalnya, tanpa melakukan
pelanggaran berat dalam keadaan sebagai berikut
a. Peserta yang belum melapor ke Badiklat selama 2 (dua) hari sejak
tanggal pembukaan diklat;
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan keadaan peserta
tidak memungkinkan untuk tetap melanjutkan pendidikan;
c. Peserta mengundurkan diri
5. Pencabutan status peserta sebagaimana dimaksud angka (2), angka
(3) dan angka (4) dilakukan olah Kepala Badan setelah mendengar
saran dan pendapat dari Kajati, Komandan Matgaklin, para
Kapusdiklat, dan Kabid Penyelenggara
BAB XV
KEHADIRAN
1. Peserta yang terlambat 10 (sepuluh) menit tanpa keterangan setelah
kegiatan diklat berlangsung atau keluar / tidak mengikuti kegiatan leblhN
2
a
a
N
29
awal 10 (sepuluh) menit tanpa keterangan dianggap tidak hadir di dalam
kegiatan tersebut;
Untuk dapat dinyatakan lulus, peserta harus memenuhi ketentuan
kehadiran kegiatan diklat, yaitu untuk Diklat Teknis Fungsional (DTF)
maksimal tidak menghadiri pembelajaran 5 %, sedangkan untuk Diklat
Manajemen Kepemimpinan (Mapim) maksimal tidak menghadiri 18
(delapan belas) jam pembelajaran tanpa keterangan yang sah;
Peserta yang mengalami sakit/kecelakaan karena mengikuti kegiatan
diklat (bukan sakit bawaan) tidak di hitung sebagai faktor pengurang
kehadiran;
Perhitungan kehadiran peserta dilaksanakan pada saat rapat paripurna
antara Kapusdiklat, Kabid Penyelenggara, penyelenggara, serta
Matgaklin;
Hasil perhitungan kehadiran peserta dilaporkan kepada Kepala
Badan.
BAB XVI
PELANGGARAN DAN SANKSI HUKUMAN
Bagian Kesatu
Pelanggaran
Jenis pelanggaran sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan;
b. Pelanggaran sedang;
c. Pelanggaran berat
Pelanggaran ringan yaitu
a. Tidak menggunakan seragam dengan atribut peserta lengkap di
dalam lingkungan Badiklat ataupun diluar Lingkungan Badiklat,
kecuali pada saat di dalam gedung asrama, beribadah, olah raga
atau kegiatan lain yang diijinkan;
b. Tidak mengikuti kegiatan-kegiatan diklat atau terlambat mengikuti
kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan sebanyak 1 (satu) kali tanpa
alasan yang sah;
c. Tidak menjaga kebersihan lingkungan;d. Potongan/tatanan rambut tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
e. Sikap, tingkah laku, ucapan yang dinilai tidak pantas/tidak sopan;
f. Makan dan atau minum pada saat kegiatan diklat sedang
berlangsung tanpa ijin.
3. Pelanggaran sedang yaitu:
a, Mengulang melakukan pelanggaran ringan sebanyak 5 (lima) kali
b. Tidak mengindahkan petunjuk atau perintah pejabat struktural
Badiklat, Kajati, Kajari, Kacabjari, penyelenggara__Diklat,
Widyaiswara/Pengajar, pelatin, Matgaklin dan pengawas ujian dalam
penyelenggaraan Diklat
Meninggalkan ruang pembelajaran pada saat jam pembelajaran
9
tanpa alasan yang sah;
Tidak memotong rambut setelah 3 (tiga) kali diberi peringatan;
oo
. Melakukan kegiatan diluar dari alasan jin yang diberikan.
4, Pelanggaran berat yaitu
a. Mengulang melakukan pelanggaran sedang sebanyak 3 (tiga) kali;
b. Menyimpan/membawa/menguasai senjata_api/tajam ~—selama
mengikuti diklat dan berada di dalam atau di luar lingkungan Badiklat;
c. Membawa, menyimpan, menerima, menguasai, memiliki, dan/atau
menggunakan narkotika, psikotropika, obat - obatan terlarang, atau
meminum minuman yang memabukkan atau barang terlarang lainnya
didalam maupun diluar lingkungan Badiklat;
2.
Melakukan tindak pidana;
@
Melakukan perbuatan asusila atau melanggar _norma-norma
masyarakat dan agama, seperti perselingkuhan atau perzinahan;
Melakukan perkelahian baik di dalam maupun diluar Lingkungan
Badiklat;
g. Melawan Widyaiswara/Pengajar, penyelenggara, dan Matgaklin
secara fisik dan/atau non fisik;
Sengaja merusak fasilitas atau sarana di lingkungan Badiklat
=i. Tidak mengikuti kegiatan pembelajaran atau kegiatan diklat lainnya
sebanyak 5 (lima) sesi tanpa alasan yang sah;
j. Memberikan atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu yang
berwujud barang,uang, atau janji kepada Widyaiswara/Pengajar/
Penyelenggara/Pengawas Ujian/Matgaklin;
k. Mengajukan alasan yang tidak benar/berbohong sehingga tidak ikut
kegiatan diklat.
Bagian Kedua
Sanksi Hukuman
. Peserta yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
Bagian Kesatu Pelanggaran dikenakan sanksi hukuman sesuai dengan
berat ringannya pelanggaran yang dilakukan
. Peserta yang melakukan pelanggaran ringan dan sedang dikenakan
sanksi berupa pengurangan nilai disiplin;
. Pelaksanaan sanksi hukuman ringan dan sedang diberikan oleh
Matgaklin;
Terhadap pelaksanaan sanksi ringan dan sedang dilakukan pencatatan
oleh Matgaklin dengan mencantumkan nama peserta, kelas, jenis
pelanggaran, jenis hukuman yang di jatuhkan, serta waktu dan tempat
kejadian;
Terhadap dugaan pelanggaran berat di bentuk Tim Penilai Pelanggaran
yang akan menilai pelanggaran tersebut dan memberikan pendapatnya
kepada Kepala Badan;
Ketentuan mengenai jenis-jenis sanksi, proses pelaksanaan sanksi dan
evaluasi sebagaimana dimaksud diatas akan diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RL
BAB XVII
KEADAAN DARURAT
Apabila saat penyelenggaraan DiklatAda peserta Diklat, Penyelenggara, Matgaklin, Widyaiswara/Pengajar
maupun tim kesehatan yang terdeteksi positif Covid-19 maka akan
dilakukan penanganan medis sesuai dengan protokol kesehatan;
Ada suatu keadaan berupa kerusakan gedung, banjir, kebakaran dan
sebagainya yang menyebabkan proses pembelajaran tidak bisa
dilaksanakan, Kepala Badan dapat menghentikan atau menunda
pelaksanaan proses pembelajaran.
BAB XVIII
PENUTUP
. Kajati, Kajari, Kacabjari, Penyelenggara, Matgaklin,
Widyaiswara/Pengajar, tim kesehatan dan peserta wajib mengetahui,
memahami dan melaksanakan pedoman ini dengan sungguh-sungguh;
. Semua peraturan yang terkait dengan pedoman ini sepanjang tidak
bertentangan dengan pedoman ini, dinyatakan tetap berlaku;
. Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir setelah
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan, akan diperbaiki
seperlunya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Januari 2021
‘epala Badan,
wS
TonyT. SpontanaAda peserta Diklat, Penyelenggara, Matgaklin, Widyaiswara/Pengajar
maupun tim kesehatan yang terdeteksi vositif Covid-19 maka akan
dilakukan penanganan medis sesuai dengan protokol kesehatan;
Ada suatu keadaan berupa kerusakan gedung, banjir, kebakaran dan
sebagainya yang menyebabkan proses pembelajaran tidak bisa
dilaksanakan, Kepala Badan dapat menghentikan atau menunda
pelaksanaan proses pembelajaran
BAB XVIII
PENUTUP
. Kajati, Kajari, Kacabjari Penyelenggara, Matgaklin,
Widyaiswara/Pengajar, tim kesehatan dan peserta wajib mengetahui,
memahami dan melaksanakan pedoman ini dengan sungguh-sungguh;
Semua peraturan yang terkait dengan pedoman ini sepanjang tidak
bertentangan dengan pedoman ini, dinyatakan tetap berlaku;
. Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir setelah
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan, akan diperbaiki
seperlunya
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Januari 2021
jepala Badan,
Tony T Spontana