You are on page 1of 33
1 KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN AGUNG PEDOMAN NOMOR : 8-01 //Ikb/01/2021 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN 2021 BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Belakangan ini dunia dilanda pandemi virus corona disease (covid 19). Kementerian Kesehatan pada tanggal 04 Pebruari 2020 telah = menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona Virus (Infeksi COVID-19) Sebagai Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/216/2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja. Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19). Bahkan World Health Organization (WHO) telah menyatakan sebagai Pandemic pada tanggal 11 Maret 2020, Pembatasan interaksi fisik (Physical distancing) sebagai salah satu langkah yang disarankan untuk mencegah penyebaran dan peningkatan kasus Infeksi COVID-19. Hingga saat ini covid-19 belum berakhir, sedangkan pendidikan dan pelatihan Kejaksaan R.I. untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia tetap harus dilaksanakan dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang Tantangan tersebut harus dihadapi karena pada hakekatnya dalam tantangan ada peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik. Kemampuan menghadapi tantangan tersebut harus dimiliki oleh Badiklat Kejaksaan R.I, dengan metode Diklat yang sesuai dengan perkembangan jaman sehingga dibutuhkan terobosan dalam pelaksanaan Diklat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dengan slogan The New Way of Learning. Untuk itu dipandang perlu mengeluarkan Pedoman tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tahun 2021 . Maksud dan Tujuan Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi acuan pelaksanaan diklat tahun 2021 di masa pandemi covid-19, sehingga program kediklatan dapat berjalan dan menghasilkan serta menjamin ketersediaan sumber daya manusia Kejaksaan yang profesional, disiplin, taat azas dan berintegritas serta siap menghadapi tantangan jaman Pedoman ini bertujuan untuk mengatur dan menjamin kelancaran pelaksanaan diklat serta diterapkannya protokol kesehatan dalam pelaksanaan diklat pada masa pandemi covid-19 guna meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, membina sikap dan_perilaku peserta Diklat dalam menghadapi tantangan dan perubahan jaman dan kualitas penegakan hukum di Indonesia. . _Ruang Lingkup Lingkup Pedoman tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Tahun 2021 meliputi ; a. Pendahuluan; a.1. Latar Belakang: a.2. Maksud dan Tujuan; a.3. Ruang Lingkup; a.4. Dasar Hukum; a.5. Pengertian; s Pelaksanaan Diklat; 2 Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri; Bagian kesatu_ : Kejaksaan Tinggi Bagian kedua_: Kejaksaan Negeri Bagian Ketiga _: Cabang Kejaksaan Negeri Peserta Diklat; oa Penyelenggara Diklat; Pengamat Penegak Disiplin; Pengajar dan Widyaiswara; Tim Kesehatan; i. Tata Tertib Ruangan; |. Tata Tertib Apel; . Tata Tertib Ujian; |. Tata Tertib Ijin; m. Penilaian; Status Peserta; Kehadiran; es 3 ° Pelanggaran dan Sanksi; z Bagian Kesatu: Pelanggaran Bagian Kedua: Sanksi Keadaan Darurat 7 2 Penutup . Dasar Hukum a, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia; b. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil; e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); = ~ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia; Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER- 068/A/JA/2007 tanggal 12 Juli 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-037/A/JA/12/2009 tanggal 21 Desember 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER- 022/A/JA/03/2011 tentang = Penyelenggaraan — Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER- 015/A//JA/07/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Jaksa Agung Nomor — PER-022/A/JA/03/2011 tentang ~—Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia; Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER- 016/A/JA/O7/2013 tentang Peraturan Urusan Dalam di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia; Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER- O06/A/JA/O7/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019 tentang perubahan atas Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-OO6/A/JA/O7/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia: |. Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara dan Tenaga Pengajar di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia; m. Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia; n. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor Tahun 2021 tentang Penetapan Program Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2021 . Pengertian Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1) Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Badiklat, adalah unsur penunjang tugas dan wewenang Kejaksaan dibidang pendidikan dan pelatihan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Jaksa Agung 2) Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dan pembinaan sikap mental dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan (kompetensi), kemampuan profesional, integritas kepribadian, dan disiplin aparatur sipil negara pada Kejaksaan dan penegak hukum lainnya dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenang 3) Lingkungan Badiklat adalah lingkungan perkantoran di Badiklat, Sentra Diklat dan tempat lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan Diklat; 4) Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Pimpinan Badiklat yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Jaksa Agung dalam merencanakan, merumuskan kebijakan dan menyelenggarakan 5) 6) 7) 8) 9) 10) Diklat, melakukan — koordinasi_ dan __ sinkronisasi terhadap Perencanaan dan pelaksanaan Diklat, mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri di bidang Diklat, melakukan pemantauan, analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan Dikat, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Jaksa Agung; Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan selanjutnya disebut Kapus Mapim adalah merupakan unsur penunjang tugas dan fungsi Kejaksaan pada bidang tugas pendidikan dan pelatihan manajemen dan kepemimpinan yang secara_teknis_- dan _—_administratif bertanggungjawab kepada Kepala Badan Diklat; Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional selanjutnya disebut Kapus DTF adalah merupakan unsur penunjang tugas dan fungsi Kejaksaan pada bidang tugas pendidikan dan pelatihan teknis fungsional yang secara teknis dan administratif bertanggungjawab kepada Kepala Badan Diklat; Kejaksaan Tinggi adalah Kejaksaan di ibu kota propinsi dengan daerah hukum meliputi wilayah propinsi yang bersangkutan; Kejaksaan Negeri adalah Kejaksaan di ibu kota Kabupaten/kota dengan daerah hukum meliputi wilayah Kabupaten/kota yang bersangkutan; Cabang Kejaksaan Negeri adalah Kejaksaan di bawah wilayah hukum Kejaksaan Negeri yang telah ditentukan dengan daerah hukum tertentu yang telah ditentukan; Kantor adalah Badan Diklat Kejaksaan R.|., Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, Cabang Kejaksaan Negeri atau tempat yang di tetapkan oleh Kepala Badan, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri atau Kepala Cabang Kejaksaaan Negeri untuk pelaksanaan diklat; 11 12 13) 14 15) 16) 17) Kepala Kejaksaan Tinggi selanjutnya disebut Kajati adalah unsur pimpinan Kejaksaan Tinggi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi dan dibantu oleh beberapa orang unsur pembantu pimpinan dan unsur pelaksana; Kepala Kejaksaan Negeri selanjutnya disebut Kajari adalah unsur pimpinan Kejaksaan Negeri dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dan unsur pelaksana: Kepala Cabang Kejaksaan Negeri selanjutnya disebut Kacabjari adalah unsur pimpinan Kejaksaan Cabang Kejaksaan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Urusan Pembinaan, dan unsur pelaksana; Pelaksanaan Diklat dengan metode pembelajaran jarak jauh (virtual) yaitu metode Diklat yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi (Tl) atau aplikasi pengelolaan pembelajaran yang tersedia untuk — menunjang proses pembelajaran; Pelaksanaan Diklat dengan metode blended learning yaitu metode pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional) dan pembelajaran jarak jauh (virtual) dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran; Pelaksanaan Diklat dengan metode tatap muka_ yaitu mempertemukan pengajar/widyaiswara dengan peserta diklat dalam satu ruangan untuk belajar dimana terdapat model komunikasi synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif antara) sesama_ peserta diklat, peserta diklat dengan pengajar/widyaiswara, dan dengan peserta diklat lainnya; Peserta pendidikan dan pelatihan selanjutnya disebut peserta Diklat adalah Aparatur Sipil Negara dan atau bukan Aparatur Sipil Negara yang mengikuti diklat berdasarkan surat perintah atau penunjukan oleh pejabat yang berwenang, atau yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti diklat di lingkungan Badiklat; 18) 19) 20) 21 22 23) 24) 25) 26) 27) Pengamat penegak disiplin yang selanjutnya disebut Matgaklin adalah tim yang terdiri dari pegawai Badiklat yang ditunjuk untuk mengamati, menegakkan disiplin dan menjaga ketertiban peserta Diklat; Komandan Matgaklin adalah pejabat struktural Badiklat_ yang diberikan tugas tambahan oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan R_| untuk melaksanakan tugas sebagai pimpinan tim Matgaklin; Wakil Komandan Matgaklin adalah pejabat struktural Badiklat_ yang diberikan tugas tambahan oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan R.I untuk membantu tugas Komandan Matgaklin; Kegiatan pendidikan dan pelatinan adalah semua kegiatan yang telah ditetapkan/dijadwalkan oleh Badiklat untuk diikuti oleh peserta Diklat; Penyelenggara adalah tim yang terdiri dari pegawai Badiklat serta petugas lain yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatinan; \jin Khusus selanjutnya disebut IK adalah ijin untuk tidak mengikuti kegiatan diklat karena alasan penting; Ijin Berlibur selanjutnya disebut IB adalah ijin untuk keluar dari lingkungan Badiklat pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya untuk menginap di luar lingkungan Badiklat; jin Pesiar selanjutnya disebut IP adalah ijin untuk keluar dari lingkungan Badiklat pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya; Tim penilai pelanggaran (TPP) adalah tim yang diangkat oleh Kepala Badan dan terdiri dari para Jaksa senior dengan tugas menilai dugaan pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta Diklat; Keadaan darurat atau staat van oorlog enbeleg atau staat of emergency adalah suatu pernyataan dari pemerintah yang bisa mengubah suatu keadaan, bisa mengubah fungsi-fungsi pemerintahan, memperingatkan warganya untuk mengubah » 2 aktivitas, atau memerintahkan badan-badan negara untuk menggunakan rencana-rencana penanggulangan keadaan darurat Biasanya, keadaan ini muncul pada masa bencana alam, kerusuhan sipil, atau setelah ada pernyataan perang; 28) Pedoman pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021 adalah rangkaian petunjuk yang memberikan arah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021 BAB II PELAKSANAAN DIKLAT . Diklat dilaksanakan dengan metode a. pembelajaran jarak jauh (virtual); b. blended learning; c. pembelajaran tatap muka Bahan atau materi pembelajaran dapat diperoleh secara langsung melalui penyelenggara atau Pengajar/Widyaiswara atau dapat diunduh di website Badiklat Kejaksaan R.| atau menggunakan sarana elektronik lainnya; Kurikulum Diklat yang digunakan sebagai acuan utama program pembelajaran sesuai dengan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia; BAB III KEJAKSAAN TINGGI, KEJAKSAAN NEGERI, DAN CABANG. KEJAKSAAN NEGERI. Bagian Kesatu Kejaksaan Tinggi Kepala Kejaksaan Tinggi karena jabatannya merupakan penyelenggara dan pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Kapusdiklat Kepala Kejaksaan Tinggi dapat memberikan perintah kepada pejabat struktural, fungsional atau staf untuk menjadi penyelenggara, Matgaklin tim kesehatan, pelatih PBB, instruktur senam dalam pelaksanaan diklat = e - ” di wilayah hukumnya, dan dalam hal tertentu dapat menunjuk Widyaiswara/Pengajar atas persetujuan dari Kepala Badan; Kepala Kejaksaan Tinggi memerintahkan Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di wilayahnya dan memenuhi syarat mengikuti diklat, untuk mengikuti diklat dengan surat perintah Apabila ada tempat pelaksanaan diklat (metode virtual/blended learning) yang signal atau ketersediaan sambungan internetnya buruk, maka Kepala Kejaksaan Tinggi dapat memerintahkan peserta diklat untuk mengikuti diklat di Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Negeri terdekat yang memiliki siginal atau sambungan internet yang baik Kepala Kejaksaan Tinggi menyediakan ruang untuk kegiatan pelaksanaan diklat apabila dibutuhkan. Kepala Kejaksaan Tinggi dapat meminta petugas kesehatan untuk melakukan test covid kepada peserta diklat sebelum pelaksanaan diklat. Kepala Kejaksaan Tinggi menerima kelengkapan administrasi calon peserta diklat yang bertugas di wilayahnya, kemudian mengirimkannya secara kolektif ke Badiklat Kejaksaan R.|. Bagian Kedua Kejaksaan Negeri Kepala Kejaksaan Negeri karena jabatannya merupakan pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan secara berjenjang melalui Kajati Kepala Kejaksaan Negeri dapat memberikan perintah kepada pejabat struktural, fungsional atau staf untuk menjadi pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya. Kepala Kejaksaan Negeri menyediakan ruang untuk kegiatan pelaksanaan diklat. Kepala Kejaksaan Negeri dapat meminta petugas kesehatan untuk melakukan test covid kepada peserta diklat sebelum pelaksanaan diklat. Kepala Kejaksaan Negeri menerima semua kelengkapan administrasi calon peserta diklat yang bertugas di wilayahnya, kemudian N # rs a mengirimkannya ke Kepala Kejaksaan Tinggi untuk di kirimkan secara kolektif ke Badiklat Kejaksaan R_| Bagian Ketiga Cabang Kejaksaan Negeri Kepala Cabang Kejaksaan Negeri karena jabatannya merupakan pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan secara berjenjang melalui Kajari dan Kajati. Kepala Cabang Kejaksaan Negeri dapat memberikan perintah kepada pejabat struktural, fungsional atau staf untuk menjadi pengawas pelaksanaan diklat di wilayah hukumnya. Kepala Cabang Kejaksaan Negeri menyediakan ruang untuk kegiatan pelaksanaan diklat Kepala Cabang Kejaksaan Negeri dapat meminta petugas kesehatan untuk melakukan test covid kepada peserta diklat sebelum pelaksanaan diklat. . Kepala Cabang Kejaksaan Negeri menerima kelengkapan administrasi calon peserta diklat yang bertugas di wilayahnya, kemudian mengirimkannya ke Kepala Kejaksaan Tinggi melalui Kepala Kejaksaan Negeri untuk di kirimkan secara kolektif ke Badiklat Kejaksaan RI BAB IV PESERTA DIKLAT Peserta Diklat mempunyai hak a. Melaksanakan Ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing; b. Memperoleh uang saku; c. Menggunakan fasilitas ruang belajar, perpustakaan, ruang olah raga, rekreasi/seni dan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia di lingkungan Badiklat; d. Memperoleh atribut peserta, bahan pembelajaran diklat dan alat kelengkapan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan; e. Apabila pada saat berlangsungnya penyelenggaraan diklat peserta terinfeksi virus corona, tetap bisa mengikuti pembelajaran diruang atau lokasi khusus kecuali secara medis tidak memungkinkan. 2. Peserta Diklat mempunyai kewajiban a. Melengkapi semua persyaratan administrasi yang telah di tentukan; b. Mengikuti semua ketentuan pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh penyelenggara Diklat; c. Mentaati semua peraturan tata tertib yang berlaku; d. Menjalani tes kesehatan dan test covid sebelum mengikuti diklat; e, Membawa laptop yang dapat mendukung aplikasi zoom; f. Tidak menggunakan alat komunikasi selama proses pembelajaran tanpa ijin penyelenggara; g. Mengikuti semua ketentuan pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Badiklat; Menjaga kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan > dengan sabun/hand sanitaizer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik (physical distancing) selama mengikuti diklat; i. Sesegera mungkin melaporkan kepada Penyelenggara Diklat, Matgaklin atau Tim Kesehatan di Badiklat, Kejati, Kejari atau Cabjari dimana peserta diklat melaksanakan diklat jika mengalami gangguan kesehatan atau mengetahui salah satu atau beberapa peserta diklat mengalami gangguan kesehatan; j, Menegakkan dan menjaga nama baik Kejaksaan Republik Indonesia didalam maupun diluar lingkungan Badiklat; x Peserta diklat menggunakan seragam dinas pembagian berikut atributnya dan sepatu dinas pembagian warna hitam bertali serta kaos kaki polos warna hitam untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan sepatu hitam polos pembagian dengan hak maksimal 3 cm dan kaos kaki berwarna kulit/krem kecuali ditentukan lain; Melepas pangkat efektif dan tanda jabatan strukturainya selama mengikuti kegiatan diklat; 1 m. Khusus untuk peserta Diklat Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK), Pelatinan Dasar CPNS (Latsar CPNS) dan Diklat Pembentukan Jaksa, peserta laki-laki_ memangkas/mencukur rambut, kumis, Jenggot, jambang ukuran 0 (nol) cm, sedangkan peserta perempuan memotong rambut diatas kerah baju; 3 Peserta perempuan yang menggunakan pakaian muslim memakai penutup kepala (jilbab) sesuai dengan Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Jaksa Agung R.!. Nomor: Per-002/A/Ja/04/2018 Tentang Pakaian Dinas Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia; ° Mengikuti semua kegiatan Diklat sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan; Menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan di lingkungan Badiklat, Membentuk organisasi kelas yang terdiri dari Ketua Kelas, Wakil 7 a Ketua Kelas, Sekretaris, Bendahara, dan perangkat lainnya sesuai kebutuhan kelas dan apabila dalam satu angkatan Diklat terdiri dari beberapa kelas dapat dibentuk pengurus angkatan yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan perangkat lainnya sesuai kebutuhan; Mengisi formulir evaluasi yang disediakan; Peserta diklat wajib mengganti biaya apabila mengundurkan diri saat Diklat berlangsung dan apabila pengunduran diri tersebut tanpa o didasari alasan yang logis dan dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan dapat diserahkan ke aparat pengawasan fungsional untuk dilakukan pemeriksaan BABV PENYELENGGARA DIKLAT Penyelenggara Diklat terdiri dari Penyelenggara Pusat dan Daerah; 2. Tim Penyelenggara Diklat terdiri dari a. Penanggungjawab; b, Ketua merangkap anggota; c. Sekretaris merangkap anggota; dan d. Anggota. 3. Penyelenggara Diklat secara umum mempunyai hak a. Menggunakan fasilitas yang tersedia di lingkungan Badiklat untuk menunjang tugas penyelenggaraan diklat; b. Memperoleh atribut penyelenggara: cc. Mendapat honorarium sesuai dengan ketentuan 4. Penyelenggara Diklat secara umum mempunyai kewajiban untuk: a. Mentaati semua peraturan tata tertib; b. Sebelum melaksanakan tugas, penyelenggara diklat wajib menjalani tes kesehatan dan test covid; 9 . Pada saat melaksanakan tugas, penyelenggara diklat wajib menjaga kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun/hand sanitaiszer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik (physical distancing) serta dicek suhu tubuh apabila melebihi 37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit masih melebihi 37,5 C, segera diambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan; d. Dalam melaksanakan tugas, penyelenggara menggunakan Pakaian Dinas Harian (PDH) dan atribut penyelenggara: e. Membuat jurnal kegiatan yang berisi, tingkat kehadiran siswa, ketepatan waktu kedatangan peserta diklat, Widyaiswara/Pengajar, dan kualitas materi yang disampaikan serta keaktifan peserta dalam diskusi yang akan digunakan sebagai bahan laporan; 5. Khusus Penyelenggara Pusat mempunyai kewajiban untuk a. Mempersiapkan jadwal pembelajaran, dengan melakukan kegiatan : — Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran terkait dengan penyiapan jadwal pembelajaran; — Menyusun jadwal pembelajaran; - Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi / Kejaksaan Negeri / Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas untuk mensosialisasikan jadwal pembelajaran Menyiapkan Widyaiswara/Pengajar dengan - Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran untuk menyusun widyaiswara/ tenaga pengajar; — Berkoordinasi dengan widyaiswara/tenaga pengajar yang akan mengampu mata diklat; = Membuat surat permohonan ajar kepada atasan atau widyaiswara/ tenaga pengajar: - Membuat surat kepada kepala satuan kerja atau pimpinan lembaga untuk menunjuk widyaiswara/tenaga pengajar; - Memfasiltasi semua kebutuhan informasi dan sarana pembelajaran yang dibutuhkan oleh widyaiswara/tenaga pengajar; — Berkoordianasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas sehubungan informasi mengenai widyaiswara/ tenaga pengajar. Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, dengan — Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran untuk penyiapan sarana dan prasarana pembelajaran; — Berkoordinasi dengan bagian perlengkapan untuk memastikan ketersediaan sarana dan prasarana diklat; — Segera berkoordinasi dengan bagian perlengkapan jika ditemukan adanya kekurangan sarana dan prasarana atau jika ada gangguan sarana dan prasarana terkait dengan IT segera berkoordinasi dengan Pusat Daskrimti; — Selalu memeriksa kesiapan/ketersediaan sarana pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai; — Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/ Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas untuk memberikan informasi mengenai sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam pelaksanaan diklat sekaligus memastikan ketersediaan sarana dan prasarana di daerah; 16 d. Melaksanakan penerimaan peserta diklat, dengan melakukan kegiatan : - Berkoordinasi dengan Biro Kepegawaian JAM BIN dan Kejaksaan Tinggi dimana peserta diklat bertugas, untuk penerimaan administrasi peserta diklat; Melakukan pengecekan kepada calon peserta Diklat untuk memastikan telah melakukan registrasi secara online dan atau berkoordinasi dengan Tim Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), ~ Berkoordianasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/ Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas untuk pendataan peserta yang telah melaporkan diri untuk mengikuti diklat, pemeriksaan kelengkapan administrasi peserta diklat dan pembagian atribut kepada peserta diklat. e. Memfasilitasi pembelajaran secara virtual, dengan - Mempersiapkan ruang Command Centre/kelas virtual untuk digunakan Widyaiswara/Pengajar, - Melakukan absensi untuk peserta diklat dan Widyaiswara/ Pengajar; - Penyelenggara telah berada ruang Command Centre atau kelas virtual selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran dimulai; - Penyelenggara berkoordinasi_ dengan Kejaksaan Tinggi/ Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas dan memantau ruang belajar di daerah sebelum dan saat pembelajaran berlangsung. f. Melaksanakan ujian secara virtual, dengan - Menyiapkan sarana dan prasarana ujian yang akan dilaksanakan; - Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/ Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas pada saat pelaksanaan ujian; - Mendistribusikan soal ujian melalui sarana elektornik; - Melakukan absensi untuk peserta ujian dan Widyaiswara/ Pengajar; — Penyelenggara hadir 15 (lima belas) menit sebelum pelaksanaan ujian; — Menyampaikan tata tertib ujian kepada Peserta ujian; = Mengumpulkan hasil ujian melalui email atau sarana elektronik lainnya dan diserahkan kepada Widyaiswara/Pengajar dengan disertai Berita Acara. g. Membantu pelaksanaan penilaian/evaluasi dan pemberian Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP), dengan melakukan kegiatan — Berkoordinasi dengan Kasubbid Pengajaran terkait jurnal atau catatan yang dibuat sebagai bahan penilaian peserta diklat; - Mensosialisasikan tata cara evaluasi kepada peserta diklat dan pengajar/widyaiswara; — Berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas dalam rangka menyiapkan data yang dibutuhkan untuk pembuatan sertifikat peserta diklat; - Membuat dan mendistribusikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) kepada peserta diklat. h. Menyusun laporan penyelenggaraan diklat berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri, dimana peserta Diklat bertugas; i. Mengisi evaluasi penilaian terhadap peserta diklat dan Pengajar/ Widyaiswara 6. Khusus Penyelenggara Daerah mempunyai kewajiban untuk a. Menyiapkan sarana dan prasarana yang terdiri dari 1) Ruang pembelajaran; 2) Jaringan IT; 3) Asrama; 4) Ruang makan; 5) Atribut dan peralatan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan. Berkoordinasi dengan Asisten Pembinaan pada Kejaksaan Tinggi . Melaksanakan penerimaan peserta diklat, dengan melakukan kegiatan : - Melakukan registrasi peserta Diklat; - Melakukan test covid terhadap peserta Diklat dibantu oleh tim kesehatan daerah; — Membagikan atribut diklat dan peralatan kesehatan. Selalu memeriksa kesiapan/ketersediaan sarana pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai: Berkoordinasi dengan Penyelenggara Pusat untuk memberikan informasi mengenai sarana dan prasarana yang di butuhkan dalam pelaksanaan diklat sekaligus memastikan ketersediaan sarana dan prasarana di daerah Memfasilitasi pembelajaran secara virtual, dengan : - Melakukan absensi peserta diklat; - Penyelenggara telah berada di ruang pembelajaran selambat- lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran dimulai Melaksanakan ujian secara virtual, dengan - Menyiapkan sarana dan prasarana ujian yang akan dilaksanakan; - Melakukan absensi untuk peserta ujian; - Penyelenggara hadir 15 (lima belas) menit sebelum pelaksanaan ujian. Menyusun laporan penyelenggaraan diklat untuk diteruskan kepada Penyelenggara Pusat. N o 5. BAB VI PENGAMAT PENEGAK DISIPLIN (MATGAKLIN) . Matgaklin terdiri dari Matgaklin Pusat dan Matgaklin Daerah; Tim Matgaklin terdiri dari Komandan, Wakil Komandan, Sekretaris dan anggota sebagai pelaksana di lapangan . Pelaksana di lapangan terdiri dari Koordinator, Ketua dan Anggota . Matgaklin secara umum mempunyai hak a. Memperoleh atribut Matgaklin; b. Mendapat makan dan minum pada saat bertugas sesuai dengan ketentuan; c. Mendapat honorarium sesuai dengan ketentuan; Matgaklin secara umum mempunyai kewajiban a. Mentaati semua peraturan tata tertib; b. Sebelum melaksanakan tugas, Matgaklin wajib menjalani tes kesehatan dan test covid; c. Sebelum menjalan kan tugas, dicek suhu tubuh apabila melebihi 37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit masih melebihi 37,5 C tidak diperbolehkan menjalankan tugas dan segera diambil tindakan medis sesuai dengan protokol kesehatan; d. Pada saat melaksanakan tugas Matgaklin wajib menjaga kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun/hand sanitaiszer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik atau physical distancing: e. Menegakkan dan menjaga nama baik Kejaksaan Republik Indonesia didalam maupun diluar lingkungan Badiklat; f. Membina, mengarahkan dan memberikan keteladanan yang baik kepada peserta Diklat; g. Menggunakan seragam dinas pembagian berikut atributnya dan sepatu dinas pembagian warna hitam bertali serta kaos kaki polos warna hitam untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan sepatu hitam polos pembagian dan kaos kaki berwarna kulit/krem; h. Bagi Matgaklin laki-laki menata rambut, jambang dan kumis yang rapi serta tidak berjenggot; i. Bagi Matgaklin perempuan yang menggunakan pakaian muslim memakai penutup kepala (jilbab) sesuai dengan Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kejaksaan Nomor Per-002/A/Ja/04/2018 Tentang Pakaian Dinas Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia: j. Memelihara dan merawat fasilitas/peralatan di lingkungan Badiklat yang digunakan oleh Matgaklin; k. Melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan jadwal piket yang telah ditentukan; |. Turut menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan Badiklat; 6. Khusus Matgaklin Pusat mempunyai kewajiban: a. Berkoordinasi dengan Matgaklin Daerah dan atau Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dimana peserta Diklat bertugas sehubungan dengan kedisiplinan peserta Diklat; s Melakukan evaluasi peserta Diklat sebelum penutupan Diklat yang meliputi sikap dan perilaku peserta Diklat secara obyektif, transparan dan akuntabel dengan meminta data/laporan dari Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri dimana peserta Diklat bertugas dan atau tempat peserta Diklat mengikuti Diklat. 7. Khusus Matgaklin Daerah mempunyai kewajiban a. Berkoordinasi dengan Matgaklin Pusat dalam pelaksanaan tugas; b. Membuat laporan mingguan kepada Matgaklin Pusat yang berisi hasil pengamatan yang meliputi sikap dan perilaku peserta Diklat; c. Melakukan evaluasi peserta Diklat sebelum penutupan Diklat yang meliputi sikap dan perilaku peserta Diklat secara obyektif, transparan dan akuntabel dan melaporkan hasilnya kepada Matgaklin Pusat 1 BAB VII WIDYAISWARA/PENGAJAR Widyaiswara/Pengajar mempunyai hak: a. Mendapatkan jadwal pembelajaran dari penyelenggara Diklat; b. Mendapatkan makan dan minum pada saat tugas mengajar sesuai dengan ketentuan; c. Mendapat honorarium dan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan; Widyaiswara/Pengajar mempunyai kewajiban a. Mentaati semua peraturan tata tertib; b. Sebelum melaksanakan tugas, Widyaiswara/Pengajar__wajib menjalani tes kesehatan dan test covid; c. Setiap Widyaiswara/Pengajar, wajib melaksanakan _ protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitaizer dan menjaga jarak fisik atau physical distancing; d. Setiap Widyaiswara/Pengajar melaksanakan tugas belajar mengajar di ruangan yang disediakan di lingkungan Badiklat kecuali dalam hal/keadaan tertentu ditempat Widyaiswara/Pengajar; @. Sebelum masuk ke ruang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara virtual, Widyaiswara/Pengajar wajib dicek suhu tubuh apabila melebihi 37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit masih melebihi 37,5 C tidak diperbolehkan masuk ruang kelas dan segera diambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan; f Menyiapkan bahan ajar, soal ujian, mengoreksi hasil ujian dan memberikan nilai dengan rentang nilai paling tinggi 95 (sembilan puluh lima), paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ujian dilaksanakan sudah menyampaikan nilai ujian kepada penyelenggara untuk diklat yang waktu pelaksanaannya diatas 30 (tiga puluh) hari, sedangkan untuk Diklat yang waktu pelaksanaannya dibawah 31 (tiga puluh satu) hari paling lambat 3 (tiga) hari setelah ujian dilaksanakan sudah menyampaikan nilai ujian kepada penyelenggara; g. Mengisi evalusi penilaian terhadap peserta, penyelenggara dan penyelenggaraan diklat. BAB VIII TIM KESEHATAN 1, Tim kesehatan terdiri dari Tim Kesehatan Pusat yang di tunjuk oleh n Kepala Badan Diklat dan Tim Kesehatan Daerah yang di tunjuk Kajati: Tim kesehatan mempunyai hak a. Menggunakan fasilitas yang tersedia di lingkungan Badiklat untuk menunjang tugas kesehatan dalam penyelenggaraan diklat; b. Memperoleh atribut tim kesehatan dan alat pelindung diri (APD); c. Mendapatkan honorarium sesuai dengan ketentuan. . Tim kesehatan mempunyai kewajiban » |. Mentaati semua peraturan tata tertib; Zz Sebelum melaksanakan tugas, tim kesehatan wajib menjalani tes kesehatan dan test covid; c. Pada saat melaksanakan tugas tim kesehatan wajib menjaga kebersihan, menggunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun/hand sanitaizer dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik atau physical distancing; d. Memeriksa kesehatan peserta Diklat, penyelenggara, Matgaklin dan Widyaiswara/Pengajar sesuai dengan protokol kesehatan: Bila terdapat peserta Diklat, penyelenggara, Matgaklin dan » Widyaiswara/Pengajar yang terindikasi terkena virus corona, tim kesehatan wajib segera mengambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan; Memeriksa suhu tubuh peserta Diklat, penyelenggara dan Widyaiswara/Pengajar setiap hari sebelum masuk kelas dan s Matgaklin sebelum menjalankan tugas piket; ° Apabila ada peserta Diklat, penyelenggara, Matgaklin dan Widyaiswara/Pengajar yang sakit atau meninggal dunia setelah menerima informasi dari penyelenggara atau Matgaklin, tim kesehatan wajib segera mengambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan. BAB IX TATA TERTIB RUANGAN . Ruang atau kelas untuk kegiatan pembelajaran, sebelum dan setelah digunakan dibersihkan dengan disinfektan dan di setiap pintu ruang atau kelas disediakan hand sanitaizer; Sebelum masuk ke ruang atau kelas untuk kegiatan pembelajaran, peserta Diklat, penyelenggara dan Widyaiswara/Pengajar wajib cuci tangan dengan sabun/hand sanitaizer dan dicek suhu tubuh apabila melebihi 37,5 C ditunggu lima menit dan apabila setelah lima menit masih melebihi 37,5 C tidak diperbolehkan masuk ruang kelas dan segera diambil tindakan sesuai dengan protokol kesehatan; Peserta Diklat, penyelenggara dan Widyaiswara/Pengajar, selama berada di dalam kelas wajib menggunakan masker dan mengikuti ketentuan jaga jarak fisik atau physical distancing; . Jika peserta diklat berjumlah lebih dari 1 (satu) orang pada ruang atau kelas yang sama untuk pembelajaran virtual, tempat duduk setiap peserta Diklat diatur dengan jarak minimal 1 (satu) sampai 2 (dua) meter antara satu dengan lainnya: Peserta berada di ruang atau kelas yang telah ditentukan selambat- lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran dimulai; Peserta Diklat dilarang meninggalkan ruang atau kelas apabila Widyaiswara/Pengajar belum datang atau pembelajaran belum dimulai, kecuali untuk hal-hal yang mendesak setelah meminta ijin kepada penyelenggara; Peserta Diklat tidak diperbolehkan meninggalkan ruang atau kelas selama proses pembelajaran berlangsung, kecuali untuk hal-hal yang mendesak setelah meminta ijin kepada Widyaiswara/Pengajar dan atau penyelenggara; 8. Peserta Diklat dapat mengajukan pertanyaan setelah diberi kesempatan oleh Widyaiswara/Pengajar dengan cara mengirim pesan (chat) terlebih dahulu kepada penyelenggara atau mengangkat tangan dengan menyebut nama dan nomor Peserta; 9. Setiap pembelajaran sedang berlangsung, peserta dilarang melakukan hal-hal yang mengganggu proses pembelajaran; 10.Setiap pembelajaran sedang berlangsung, peserta wajib mengikuti secara sungguh-sungguh; 11.Selama jam pembelajaran peserta tidak diperbolehkan makan atau minum di dalam ruang atau kelas kecuali seijin Widyaiswara/Pengajar dan atau penyelenggara: 12. Selama pembelajaran alat komunikasi dimatikan dan disimpan ditempat yang telah ditentukan kecuali atas ijin Widyaiswara/Pengajar; 13, Penggunaan alat elektronik lainnya selain laptop/komputer tablet yang digunakan untuk pembelajaran, hanya dapat dipergunakan di dalam ruang atau kelas atas seijin Widyaiswara/Pengajar. BAB IX TATA TERTIB UJIAN Peserta Ujian A. Kewajiban peserta ujian a. Peserta wajib mengikuti semua ujian sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan; b. Peserta yang tidak mengikuti ujian tanpa alasan yang sah, maka dinyatakan tidak lulus untuk mata pelajaran yang di ujikan; c. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana huruf a dan b, peserta yang karena alasan yang sah tidak dapat mengikuti ujian pada tempat dan waktu yang telah ditentukan, atas — seijin Widyaiswara/Pengajar dapat melaksanakan ujian pada tempat dan waktu lain; d. Peserta hadir 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai; @. Apabila peserta telah menyelesaikan soal ujian segera konfirmasi kepada penyelenggara melalui sarana elektronik; f, Peserta diklat yang telah terkonfirmasi mengirimkan hasil ujiannya dapat meninggalkan ruangan ujian B. Larangan peserta ujian a, Mencantumkan tulisan atau kode lainnya kecuali jawaban ujian, nama dan NIP peserta; b, Melihat pekerjaan peserta lainnya atau mencontek baik secara langsung ataupun melalui sarana elektronik, atau melakukan perbuatan curang lainnya; c. Berbicara dan bekerjasama dengan peserta lainnya selama ujian; d, Menggunakan alat elektronik dan membuka buku untuk mencari jawaban soal ujian kecuali atas ijin Pengawas/Widyaiswara/Pengajar atau ditentukan lain oleh Widyaiswara/Pengajar, e. Keluar dari ruangan ujian kecuali atas ijin Pengawas dan atau Pengajar/Widyaiswara; f. Makan atau minum selama ujian berlangsung; g. Dalam hal peserta melakukan pelanggaran pada ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a sampai dengan huruf f, pengawas mencatat nama peserta yang bersangkutan, jenis pelanggaran yang dilakukan, dan berapa kali melakukan pelanggaran ketentuan ujian tersebut dilakukan pada lembar berita acara ujian dan disampaikan kepada penyelenggara dan atau Pengajar/Widyaiswara; h. Peserta yang melanggar ketentuan ujian akan mendapatkan pengurangan nilai dengan ketentuan sebagai berikut: - Peserta yang melanggar ketentuan ujian sebanyak 1 (satu kali) akan mendapatkan pengurangan nilai sebesar 5% dari nilai yang di berikan; - Peserta yang melanggar ketentuan ujian sebanyak 2 (dua kali) akan mendapatkan pengurangan nilai sebesar 15% dari nilai yang di berikan; - Peserta yang melanggar ketentuan ujian sebanyak 3 (tiga kali) akan mendapatkan pengurangan nilai sebesar 20% dari nilai yang di berikan. — Peserta yang melanggar ketentuan ujian lebih dari 3 (tiga kali) akan dinyatakan tidak lulus untuk mata diklat tersebut. i, Ketentuan pada bab ini, tidak menjadi penghalang untuk diterapkannya ketentuan hukuman pelanggaran di dalam pedoman ini. BAB XII TATA TERTIB IJIN Peserta diklat dapat diberikan ijin khusus, ijin berlibur dan jin pesiar; Peserta Diklat dapat diberikan jjin khusus karena alasan penting, yaitu a. Istri melahirkan; b. Keluarga dari garis keturunan lurus/semenda sampai derajat kesatu meninggal dunia; c. Peristiwa penting dan mendadak lainnya atas kebijakan penyelenggara: \jin Knusus dapat diberikan paling lama 3 (tiga) hari; Tata cara pengajuan ijin khusus a. Peserta mengajukan jin secara tertulis yang ditujukan kepada penyelenggara pusat yang berisi keterangan atau maksud pengajuan ijin, waktu pergi dan kembali, serta tempat yang hendak dituju oleh peserta melalui sarana elektronik; = Pengajuan surat ijin tersebut diberi catatan, saran dan pendapat dari Kepala Bidang Penyelenggara pada Kapusdiklat. Apabila peserta diklat mengajukan ijin khusus pada waktu pembelajaran sedang berlangsung, surat pengajuan tersebut dilampiri keterangan persetujuan dari Widyaiswara/Pengajar, Apabila kegiatan diklat sedang berlangsung, peserta yang diberikan ijin khusus tetap dihitung tidak mengikuti kegiatan diklat tersebut; |jin berlibur dan ijin pesiar hanya dapat diberikan apabila masa pandemi covid-19 berakhir; 8. Tatacara pengajuan jin berlibur dan pesiar : a. Peserta mengajukan jjin secara tertulis yang ditujukan kepada penyelenggara pusat dan atau daerah yang berisi keterangan atau maksud pengajuan ijin, waktu pergi dan kembali, serta tempat yang hendak dituju oleh peserta melalui sarana elektronik; Z Pengajuan surat ijin tersebut diberi catatan, saran dan pendapat dari Kepala Bidang Penyelenggara pada Kapusdiklat BAB XIII PENILAIAN Penilaian dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti kegiatan diklat sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan klasifikasi kelulusan bagi perserta; Penilaian dilakukan oleh pejabat struktural Badiklat, penyelenggara, Widyaiswara/Pengajar dan Matgaklin, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing; Komponen penilaian terhadap peserta meliputi unsur-unsur a. Aspek akademik yang mencakup pengetahuan, wawasan, serta kerjasama dan keaktifan dalam kegiatan akademik; b. Aspek sikap dan perilaku mencakup : kedisiplinan, kehadiran didalam semua kegiatan yang telah dijadwalkan, kepemimpinan, kerjasama, prakarsa, inovasi, dan keaktifan Penilaian terhadap sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dilaksanakan secara obyektif dan terbuka; Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) akan diatur lebih lanjut_melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan. BAB XIV STATUS PESERTA 1. Status Peserta di mulai setelah acara pembukaan Diklat dilaksanakan dan berakhir pada saat penutupan Diklat telah di laksanakan; 2. Peserta yang melakukan pelanggaran berat atau kejahatan sebelum menjadi peserta Diklat berdasarkan laporan resmi yang di terima oleh Badiklat dan telah di lakukan klarifikasi maka Kepala Badan dapat mencabut status peserta yang bersangkutan kemudian di kembalikan ke satuan kerja/instansi asalnya; 3. Peserta yang melakukan pelanggaran berat atau kejahatan setelah menjadi peserta diklat berdasarkan laporan resmi dari Tim Penilai Pelanggaran, maka Kepala Badan dapat mencabut status peserta yang bersangkutan kemudian di kembalikan ke satuan kerja/instansi asalnya atau menyerahkan penyelesaian masalah pelanggaran berat atau kejahatan tersebut kepada pejabat yang berwenang; 4, Kabadiklat dapat mencabut status Peserta sebagai peserta dan dikembalikan ke satuan kerja/instansi asalnya, tanpa melakukan pelanggaran berat dalam keadaan sebagai berikut a. Peserta yang belum melapor ke Badiklat selama 2 (dua) hari sejak tanggal pembukaan diklat; b. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan keadaan peserta tidak memungkinkan untuk tetap melanjutkan pendidikan; c. Peserta mengundurkan diri 5. Pencabutan status peserta sebagaimana dimaksud angka (2), angka (3) dan angka (4) dilakukan olah Kepala Badan setelah mendengar saran dan pendapat dari Kajati, Komandan Matgaklin, para Kapusdiklat, dan Kabid Penyelenggara BAB XV KEHADIRAN 1. Peserta yang terlambat 10 (sepuluh) menit tanpa keterangan setelah kegiatan diklat berlangsung atau keluar / tidak mengikuti kegiatan leblh N 2 a a N 29 awal 10 (sepuluh) menit tanpa keterangan dianggap tidak hadir di dalam kegiatan tersebut; Untuk dapat dinyatakan lulus, peserta harus memenuhi ketentuan kehadiran kegiatan diklat, yaitu untuk Diklat Teknis Fungsional (DTF) maksimal tidak menghadiri pembelajaran 5 %, sedangkan untuk Diklat Manajemen Kepemimpinan (Mapim) maksimal tidak menghadiri 18 (delapan belas) jam pembelajaran tanpa keterangan yang sah; Peserta yang mengalami sakit/kecelakaan karena mengikuti kegiatan diklat (bukan sakit bawaan) tidak di hitung sebagai faktor pengurang kehadiran; Perhitungan kehadiran peserta dilaksanakan pada saat rapat paripurna antara Kapusdiklat, Kabid Penyelenggara, penyelenggara, serta Matgaklin; Hasil perhitungan kehadiran peserta dilaporkan kepada Kepala Badan. BAB XVI PELANGGARAN DAN SANKSI HUKUMAN Bagian Kesatu Pelanggaran Jenis pelanggaran sebagai berikut: a. Pelanggaran ringan; b. Pelanggaran sedang; c. Pelanggaran berat Pelanggaran ringan yaitu a. Tidak menggunakan seragam dengan atribut peserta lengkap di dalam lingkungan Badiklat ataupun diluar Lingkungan Badiklat, kecuali pada saat di dalam gedung asrama, beribadah, olah raga atau kegiatan lain yang diijinkan; b. Tidak mengikuti kegiatan-kegiatan diklat atau terlambat mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang ditentukan sebanyak 1 (satu) kali tanpa alasan yang sah; c. Tidak menjaga kebersihan lingkungan; d. Potongan/tatanan rambut tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku; e. Sikap, tingkah laku, ucapan yang dinilai tidak pantas/tidak sopan; f. Makan dan atau minum pada saat kegiatan diklat sedang berlangsung tanpa ijin. 3. Pelanggaran sedang yaitu: a, Mengulang melakukan pelanggaran ringan sebanyak 5 (lima) kali b. Tidak mengindahkan petunjuk atau perintah pejabat struktural Badiklat, Kajati, Kajari, Kacabjari, penyelenggara__Diklat, Widyaiswara/Pengajar, pelatin, Matgaklin dan pengawas ujian dalam penyelenggaraan Diklat Meninggalkan ruang pembelajaran pada saat jam pembelajaran 9 tanpa alasan yang sah; Tidak memotong rambut setelah 3 (tiga) kali diberi peringatan; oo . Melakukan kegiatan diluar dari alasan jin yang diberikan. 4, Pelanggaran berat yaitu a. Mengulang melakukan pelanggaran sedang sebanyak 3 (tiga) kali; b. Menyimpan/membawa/menguasai senjata_api/tajam ~—selama mengikuti diklat dan berada di dalam atau di luar lingkungan Badiklat; c. Membawa, menyimpan, menerima, menguasai, memiliki, dan/atau menggunakan narkotika, psikotropika, obat - obatan terlarang, atau meminum minuman yang memabukkan atau barang terlarang lainnya didalam maupun diluar lingkungan Badiklat; 2. Melakukan tindak pidana; @ Melakukan perbuatan asusila atau melanggar _norma-norma masyarakat dan agama, seperti perselingkuhan atau perzinahan; Melakukan perkelahian baik di dalam maupun diluar Lingkungan Badiklat; g. Melawan Widyaiswara/Pengajar, penyelenggara, dan Matgaklin secara fisik dan/atau non fisik; Sengaja merusak fasilitas atau sarana di lingkungan Badiklat = i. Tidak mengikuti kegiatan pembelajaran atau kegiatan diklat lainnya sebanyak 5 (lima) sesi tanpa alasan yang sah; j. Memberikan atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu yang berwujud barang,uang, atau janji kepada Widyaiswara/Pengajar/ Penyelenggara/Pengawas Ujian/Matgaklin; k. Mengajukan alasan yang tidak benar/berbohong sehingga tidak ikut kegiatan diklat. Bagian Kedua Sanksi Hukuman . Peserta yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada Bagian Kesatu Pelanggaran dikenakan sanksi hukuman sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan . Peserta yang melakukan pelanggaran ringan dan sedang dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai disiplin; . Pelaksanaan sanksi hukuman ringan dan sedang diberikan oleh Matgaklin; Terhadap pelaksanaan sanksi ringan dan sedang dilakukan pencatatan oleh Matgaklin dengan mencantumkan nama peserta, kelas, jenis pelanggaran, jenis hukuman yang di jatuhkan, serta waktu dan tempat kejadian; Terhadap dugaan pelanggaran berat di bentuk Tim Penilai Pelanggaran yang akan menilai pelanggaran tersebut dan memberikan pendapatnya kepada Kepala Badan; Ketentuan mengenai jenis-jenis sanksi, proses pelaksanaan sanksi dan evaluasi sebagaimana dimaksud diatas akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RL BAB XVII KEADAAN DARURAT Apabila saat penyelenggaraan Diklat Ada peserta Diklat, Penyelenggara, Matgaklin, Widyaiswara/Pengajar maupun tim kesehatan yang terdeteksi positif Covid-19 maka akan dilakukan penanganan medis sesuai dengan protokol kesehatan; Ada suatu keadaan berupa kerusakan gedung, banjir, kebakaran dan sebagainya yang menyebabkan proses pembelajaran tidak bisa dilaksanakan, Kepala Badan dapat menghentikan atau menunda pelaksanaan proses pembelajaran. BAB XVIII PENUTUP . Kajati, Kajari, Kacabjari, Penyelenggara, Matgaklin, Widyaiswara/Pengajar, tim kesehatan dan peserta wajib mengetahui, memahami dan melaksanakan pedoman ini dengan sungguh-sungguh; . Semua peraturan yang terkait dengan pedoman ini sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman ini, dinyatakan tetap berlaku; . Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir setelah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021, dengan ketentuan apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan, akan diperbaiki seperlunya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Januari 2021 ‘epala Badan, wS TonyT. Spontana Ada peserta Diklat, Penyelenggara, Matgaklin, Widyaiswara/Pengajar maupun tim kesehatan yang terdeteksi vositif Covid-19 maka akan dilakukan penanganan medis sesuai dengan protokol kesehatan; Ada suatu keadaan berupa kerusakan gedung, banjir, kebakaran dan sebagainya yang menyebabkan proses pembelajaran tidak bisa dilaksanakan, Kepala Badan dapat menghentikan atau menunda pelaksanaan proses pembelajaran BAB XVIII PENUTUP . Kajati, Kajari, Kacabjari Penyelenggara, Matgaklin, Widyaiswara/Pengajar, tim kesehatan dan peserta wajib mengetahui, memahami dan melaksanakan pedoman ini dengan sungguh-sungguh; Semua peraturan yang terkait dengan pedoman ini sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman ini, dinyatakan tetap berlaku; . Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir setelah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tahun 2021, dengan ketentuan apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan, akan diperbaiki seperlunya Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Januari 2021 jepala Badan, Tony T Spontana

You might also like