You are on page 1of 13
Line Balancing 8.4 Defenisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesia dan yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balanc- Perakitan) biasanya terdiri dari sejumlah area kerja yang a yang ditangani oleh seorang atau lebih opera- ggunakan bermacam- peralatan) ing (Lintasan dinamakan stasiun kerj tor dan ada kemungkinan ditangani dengan men; macam alat. Adapun tujuan utama dalam menyusun Line Balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasi- kan pada tiag-tiap stasiun kerja. Jika tidak dilakukan keseimbangan seperti ini maka akan mengakibatkan ketidak efesienan kerja di beberapa stasitn kerja, dimana antara stasiun kerja yang satu dengan stasiun kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak seimbang. Pembagian pek:rjaan ini disebut production-line balancing, assembly-line balancing atau tanya fine balancing. : an mesin-mesin yang dipakai pada proses akukan. Demikian juga di dalam membcli dan memiliki kapasitas yang diperlukan. Penyeimbang Perakitanpun haus dil Merancang mesir-mesin yang santana aves es yang, dipakad baik itu datany esi th Henny kapasiCns yang dibutubkan hat mest) yarn DCKeET terlalu cepat atan cant putas putus, dan Lain, sgetain itu pene aan dua mes yermperlan nat mematih penmnun maupun mengialpka qin pert dilakukan sginn secara (er sqasivn Kerja YAR ditangani scorang atau lebih agai alat akatt mengeriakan clemen kerja Ketiky vajanya. Jad dakar proses penwerjaan nua stasiun kerja terlibat dan “kan bertarnbal Fengkap pada setiap operat ranit protuk metewall farm produk, senna ala ha rgmennpatan’ pense laluinya. Waktu yang dibutubkan dal kerja biasany: stasinin Ke ampir set sw item vat stasiun yang il am meyelesaikan pekerjaan pada ing stasiun a disebut service time atau station yang tersedia pada masing-masing stasiun kerja Dimana waktu siklus biasanye sama dengan + Jangka waktu yang diperbolehkan masing nasi rime, Sedangkan WAkt disebut waktu siklus. waktu stasiun kerja yang paling bes untuk melakukan operas! pada stasiuin keri ditentukan oleh kecepatan assembly line, SCnINRRA seluruh workcenter atau stasiun kerja berbagi wakty sihtus yang sama, Waktu menganReut (tot rime) terjadi jika dari stasiug pekeriaan yang ditugaskan padanya membutuhkan waktu yang sedikit daripada waktu siklus yang telah diberikan, Maka selain untuk membentuk dan menyeimbangkitn beban kerja, fine balancing bertujuan juga untuk meminimisasikan waktu menganggur ketika operas) pengeriaan pada orkcenter erlangsung sesuai dengan urwan prosesnya, Schingga keseimbangan yang sempurna terjadi apabila dalam kerjaan tidak menimbulkan waktu menginggur, i. tidak mudah untuk ditsduksi menjadi model atau algoritma yang sederhana karena terial banyak fleksibilitas hilitas dari fakior manusianya, Hal ini divbabkan karena ‘lankan satu atas beberapa mesin sedur kerja yang ‘a siklus mesin, penugasan pel Pada Line balancing in' dan varial karyawan pada lintasan produksi men) ‘an melakukan pekerjaan lain seperti melihat pre in, memeriksa tool dianta bolum selesai dikerjaka 206 Sistem Produksi I nenangani setup mesin da ' ‘ esin dan inspeksi ckes eka a iseksi pekernan, meninggalkan toga atau ber in mereka atau be; ‘malas-malasan, t ak dan menyarankan Nau bepergian, memperbaiki en ‘tau hanya duduk | Perbaikan pada ab rnetnindetlan outa ent uduk menunggu pengan an material rena. Schinga dengan ko yng den material untuk a fintas ; siya pa inn ol aka, ake yn pri 3 schagaimana tin, ‘a dan mengulangii kat permintaan be Binya erubah. ian keseimbangan s¢ Masalah fine balancing telah memb pesar mungkin melebihi assembly i nk lene mel ine yang lazi thatian yang cukup . im. Bebs yang t crapa te fiverikan, Teknik lain dirnneaig untukincogieaee yang tlh aii uk menghasil i ordasarkan . silkan perdasar pertimbangan yang praktis, Peratian ut aliniicarad parus f emperoleh keseimbangan yang sempurna t adalah tidak mmemperoleh tata Tetak dan aliran yang optimal * tetapi untuk perasi produksi lainnya, Sehubungan dengan menghasilkan Pengalokasian elem en-elemen pada stasi ‘genta stasiun kerja dibatasi dua kendala utama yaitu, precedence constrain dan zont ibatasi oleh ‘ing constraint. A. Precedence Constraint Dalam pembagi; ji eo am pembagian elemen pekerjaan dapat disclesaikan den, " Dalam proses assembling ada di i yang haar Hae = ua kondisi yang 1, Tidak ada ketergantuny antungan dari komponen-k = u -komponen dal: pense Mm di sctiap komponen mempunyai kesem ratan wont anakan pertama kali dan disini dibutuhk t presedue ; penyeleksian untuk menentukan prioritas. fine Prosser Apabila s Ct Apabil satu komponen telah dipilih untuk diassemblin, mengassembling komponen lain dimulai Di aaah ai. Disinilah dinyatakan batasan precedence untuk pengerjaan k - s rece untuk pen; a gerjaan komponen: Line Batancing 207 ambarkan kondisi precedence “a cfektif yaitu dengan 1 ntuk menge perapa cara UI Ada bel ondisi ini secara it dalah unt tuk mmenggambarian Maksud dari diagram tnt ant tuk unt precedence, MaXs fam bentuk diagram, gunakan cigram PPT gcasan yang nyata dalan menggambarkan situa: enggunakan dua simbol nmi dapat disusw ence diagram Precedence a menggunakan dua simbol dasar: us ngan nomor atau hurufelemen a akan diberi nomor/huruf dasar Precedence 1, Elemen simbol, a4 da terkandung di peruratan untuk menyatal O-© Gambar 8.1 Elemen Simbol diagram dapat dis falah lingkaran det lamnya. Elemen aka kan identifikasi nakan anak panah untuk tar simbol, biasanya menggu panah ; a hubungan dari elemen simbol yang satu terhadap : nya i jan ae simbol lainnya. Precedence dinyatakan cae Pesjanian bahwa elemen pada ckor panah harus mendahului elemen p: kepala panah. Gambar 8.2 Hubungan Antar Simbol Gambaran ini dinyatakan bahwa elemen 1 harus mendahului (prece- dence) elemen 2 dan elemen 2 harus mendahului elemen BE a6 Sistem Produks! B. Zoning Constraint Sclain precedence constraint, pengalokasian dari clemen-elemen kerja pada stasiun kerja juga dibatasi oleh zoning constraint yang menghalangi atau mengharuskan pengelompokan clemen kerja tertentu pada stasiun tertentu. Zoning constraint yang negatif menghalangi pengelompokan clemen kerja pada stasiun yang sama. Misalnya operasi 1 mempunyai sifat antagonis dengan operasi 2 sebab bisa menyebabkan percikan/konseling api maka tidak dapat disatukan walaupun dari segi makna dapat disatukan, Scbaliknya zoning con- straint yang positif menghendaki pengelompokan clemen-elemen kerja pada 1 stasiun yang sama dengan alasan misalnya menggunakan peralatan yang sama dan peralatan itu mahal. 8.2 Masalah Line Balancing Masalah pada lintasan produksi akan kelihatan pada proses perakitan jika dibandingkan dengan proses pabrikasi. Dalam pabrikasi part-part biasanya membutuhkan mesin-mesin berat dengan waktu siklus yang panjang. Bila beberapa operasi dengan peralatan yang berbeda dibutuhkan dalam seri - seri, maka akan sangat sulit untuk menyeimbangkan panjangnya waktu siklus mesin, yang pada akhiraya akan menghasilkan rendahnya penggunaan kapasitas. Gerakan kontinu lebih dapat dicapai dengan operasi perakitan yang dilakukan secara manual jika operasi-operasi tersebut dapat dibagi-bagi menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil dengan waktu yang sanyat pendek. Semakin besar fleksibilitas dalam mengkombinasikan tugas-tugas tersebut, semakin tinggi pula derajat keseimbangan yang dapat dicapai. Hal ini membolehkan aliran yang mulus dengan menggunakan tenaga kerja Peralatan yang tinggi. Pengelompokan tugas-tugas yang akan dihasilkan pada lintasan Produksi yang seimbang membutuhkan informasi tentang waktu Pelaksanaan tugas, kebutuhan precedence (tingkat ketergantungan) yang Menentukan urutan yang fisible, dan tingkat output atau waktu siklus ine Batancing x09 a masalah fintasan produksi ditunjukkan an, Bentuk ula _diingink 3 an vada sonar pada halaman disebelah sebagai berikut: pada a UT OUTPUT INPI Pengelorrpokan tugas-tugas dalam Waktu pengedaan tug Coa sin ge precedence KSI capasilas ataupun scm = ‘output rate yang Output rate cm Tujuan : memaksimalisasikan penggunaan kapasitas keseluruhan Gamibar 8.3 Gambar Elemen-elemen Utama dari Masalah Lintasan Produksi alah Line Balancing tan produksi seunit produk biasanya ada k masing-masing elemen kerja dibutuh. = 1, 2,3, sey k) dan total waktu yang t produk adalah: 8.2.1. Pendefenisian Mas: Dalam lintasan peraki sejumtah k elemen kerja. Untul kan waktu proses selama t, (k dibutuhkan untuk merakit seuni K Pi=Sty ketemen juga dibatasi oleh hubungan precedence yang biasa diberikan olen diagram precedence. Gambar berikut menunjukkan salah satu bentuk diagram precedence. Simbol di dalam lingkaran menyatakan di lvar lingkaran menyatakan waktu elemen kerja dan nomor kerja i merupakan predecessor dari elemen pengerjaan elemen, Elemen kerja j jika proses perakitan menghendaki elemen kerja i dikerjakan lebih dulu sebelum elemen j 210 Sistem Produksi Gamb mbar 8.4 Gambar Precedence Diagram Apabila ada sc eee ute ¢lemen Q unit yang akan d na prod a ut ‘aka waktu siklus C secara mate lacie ae ic - Dan juga scandainya n menyatakan ans ee resi it perakitan dan Pi(j = 1,2,3, _n)meny aoe yaitu jumlah dari waktu yang ditugaskan pad << as Pada stasiun i untuk masing- D K Sr-Sn fl at Tujuan dasardaripada penyeimban, untuk menugaskan elemen-elemen ke berbagai cara dimana batasan precede menganggur minimal, yaitu: gan lintasan perakitan adalah ja pada stasiun kerja dalam nce tidak dilanggar dan wakeu 2 Min -p) di 2 )dimana c > p, (= 1,2,3,.....n) Maka minimisasi / Persamaan di atas s; a ates jumlah stasiun atau waktu siklus atau keduanya eau mana yang j ng mana yang akan memberikan hasi asil yang lebih bai ir rai i aik. Penyeimb, i perakitan mempunyai kombinasi yang sanget Lompicks os 8: leks dengan Line Balancing

You might also like