You are on page 1of 22
teal 1+ (RO)? 2 [cee] ‘a frsonor 1+ (RC) tan7* (@RO) C arg (Ue) = a. 9) =20(8 GaMBAR 3.2.1 Rangkaian RC dari Contoh 3.2), 3.3 KONVOLUSI DAN FUNGSI IMPULS. Sekarang kita kembali ke pengembangan teknik-teknik konvolusi untuk menganalisis sis temsistem waktu-kontinu, Seperti, Seperti halnya dengan sistem-sistem waktu diskret, berikut kita akan mengursikan masukan u(t) ke dalam suatu jumlah fungsi-fungsi impult dan selanjutnya menyatakan keluaran y(t) sebagai jumlahan tanggapan-tanggapan dat ‘masing-masing impuls. Tetapi, pertama-tama harus kita definisikan dahulu suatu fungi Di sinind Jmpuls waktu kontinu yang sesua. Kita awali dengan menghampiti suatu fung seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.3.1. Hamy si sebarang u(r) dengan suatu deret impul piran bagi u(t) adalah atau secar ut) = Y) wWnd)p,(t — nd) Proses pe Fung dikataka: Pian ane renys satu dan lebarnya A seperti ditunjullat (Curse pi (bl sepet tanjubkan dalam Gambar 3.3.1 menjadi kit mpuls ¢¢ as . Yang digunakan untuk menyatakan u(t). Pad ‘nction) Y4 Kila tulls sebagai suatu integral, Secara pera dengan f ®0 men GAMBAR 3.3.1 Hampiran u(t) melalui deret pulsa Patt) ulnd)pa (t= nd) i 2 ulna) fb “ b fi (a) (nso GAMBAR 3.3.2 (e) Pulsa satuan (b} Pulsa tergeser dan terskala, 2 “ C dari Contoh 3.24 14) = lim Y adnd)pg(t — nd) 470 neo = 1 a 1A)| > palt — 1 menganalisis sir eee y| ip. ( a |a | waktu diskret, i a :fungsi impuls u(x)a{t — nde 3) ‘ dai ee yeaa: sungsi Pisin diganti dengan variabel kontinu r, soa dr, dan kita definisikan (t — t) = lim rx(t — nA) tu deret impuls, Q Leh a tau secara setara dengan 1 (0) = lim 5 pall) 33.2) < Pioses pengambilan limit pada (3.3.2) secara skematis ditunjukkan dalam Gambar 3.3.3. Fungsi delta atau fungs: impuls, yang dilambangkan dengan 6(¢), secara kasar dapat Gomi’ Merupakan suatu pulsa yang mempunyai amplitudo tak terbatas dan lamanya oti ditunju Tation) nol. Hal ini sama dengan abstraksi terhadap muatan titik atau massa titik. Fungsi 1 menjadi jeolh MPU tersebut harus diperlakukan sebagai apa yang disebut fiungsi-diperluas (generalized akan u(t) a. Karena kita tidak dapat mendefinisikan nilainya titik demi titik seperti halnya Secara petla@” jyqua! litesfungsibiasa, Dengan menggunakan Gambar 3.3.3, dapat disimpulkan bahwa j ‘memiliki sifat-sifat sebagai berikut: «ay jjuas satuan epitan pulses 3 ‘Gampar 3.23 Feaver ‘ bilan limit pad enggunakan proses penal vets ‘Fongsiimpuls int dapat ie sete dapat membasiskan. svat barn fone dampen see et 2 ans ee takai (untuk ma J Midi = 1. Dengan mend EP pila 29 er rae kita peroleh pernyataa? menjadi 3{t) = lim s(t) | li ee i ii = lim ks(ke) G33 nee Karena itu, (3.3.4) merupak ‘Sebagai contoh, tinjau fungsi > +8) Fungsi-fungsi Diperluas ‘Funes ini tak negatif untuk semua ¢ dan mempunyai luas satu, Jadi limit dari barisan ful ini kita menyimpang 9 sifungs (0 diberkan oleh impuls dan fungsi-fungsi d k Jam bahasan kita mengenai EE Jika kita dibatasi unt al + kr’) dari seluruh integral, mak satu metodenya adalah « 6(@) adalah suatu fungsi [ | ‘orde, dan bernilai nol un u(t) = kstkt) adalah fungsiimpuls. Yaitu, 40) = lim 340) = tim | ——* ot Ie wow [(l + kt?) Barisan khusus dari fungsifungsi yang kita imps guriakan untuk mendapatkan fungsi imp’! ee enting. Pokok perhatian kita adalah pada sifat-sifat dari bentuk limiti™ funesfungsi Uji ini digu t Rt 3.3.3), Prosedur ini, Ketiga sifat yang telah Kita daftarkan di dopan bagi fungsi impuls dapat ditinh® “ari suatu instrumen pe secara lebih tepat ke dala ‘adalah im satu pendefinsian persamaan bagi 6(2). Persamaan ters “KY. Tinjautah hasil pen 34) to) dt = f(t) Pait to) 0 mbilan Limit GAMDAR 3.94 Pencuplitan pulsasemplt 0) isan fungeif Dengan menjg, _Hampiran tersebut berlaku Karena f(t) mempunyai kemiringan yang tidak tetap di seki- tar fo, Bila A berkurang, maka hampirannya menjadi lebih baik, dan bentuk limit (3.3.5) menjadi od lim i e slo li = | at = flea) 636 Karena itu, (3.3.4) merupakan definisi implisit cari 8(2). Fungsifungsi Diperluas ari barisan fMH6) Dj sini kita menyimpang sedikit untuk mengembangkan beberapa sifat tertentu dari fungsi impuls dan fungsi-fungsi diperluas, yang berkaitan. Sifat-sifat tersebut akan digunakan da- Jam bahasan kita mengenai konvolusi bagi sistem-sistem waktu-kontinu, Jika kita dibatasi untuk menggunakan 6(¢) hanya dalam suatu integral sebagai sebagian ari seluruh integral, maka bagaimanakah dapat kita tentukan sifat-sifat dari 8(¢)? Salah. satu metodenya adalah dengan menggunakan konsep fungsi-fungsi uj. Suatu fungsi uji (¢) adalah suatu fungsi yang Kontinu, memiliki turunan-turunan kontinu untuk semua orde, dan bernilai nol untuk daerah di luar suatu selang terbatas, Salah satu kelas fungsi uji ini adalah sty or kh) Katena sistem takubsh.waktu, maka KB(C = to) — kh(t = 0) ueSuap ueyutorp ney ueyjopounp wosIs eff “9PoloU enp UExeAexad wy yp 1) 756 oy T'S Yous epeg “nunuoy-NDAEM Wass ep sinduur-uedeFBuED Buy trepueyy orto neu oe oe ts Un a a STNdWI NVAVOONVL ISON TAVONaW. % Tut snsey-snsey weep uexEunBIp Burs9s eFAL BUEA wIE}a5 we mens uryedniowt (Dy suonyjory uedesuer isHuny “Worsis isdu4S0p neve wEMOUSg aes yopes ueyedniow e8¥ue) sqndum neve uedes#uer eyeUN ‘wiOIsIS WeTeP inpynins uenyeefuad reAunduou edu) seoun .wey-ye10y,. WHOIS UeXLIOUDUE snuEY Hy ue] urpeosied ureep sayerd yigay onl eBiue) uedeM@uey neve sinduny wep ssnjontoy dy [pssets 1210 Uy *uoX 94 BueA HBsaUD PATULOW — sinduut mens depeyso1 sity uesdusey ueyedniow ng — tiduios ond mens uexeuareyip wits ueyecuegay weep syed ep IPB, yale Sindun uexnseui meng [a1 waysis eped uexdesoaip uep ueyTseUp yepnus UrBuap ide x ue ueqnseus every yeejuewsog yejepe siyesd ueduepued pep ¥ w88ue) uedeimy . 24 + 9 BunsSue] uedunyryod we8uap wexSupuEgrO tur UeyEDWod yy Pumuuneieg °c's"¢ equiey unep uexzequeSp see Ip uEzeNIOX UEP wexnseur Funny o iG ce fe tno + 0S {e559 4.241500—1um2 (= x I o>) 0 plored wing ‘seye 1p jexBovuy Sungryzuoww wesuag “2 peu reBeqseq ymun (2-8 uP Wey ep esiays edtioqaq umyrequiesuow ueBvap ieiyp yepnut yeSues yexTojut se1eqSEIRE Be erly 20— of (e- Je - +00] if En Halle { Sa150° > ap cp.2= of s ) o- am] os a o> 0 Bay uarepe (yer OF AP BUPA WHOIS won V9 yorey, 8) PEA "OU 15 mp 1At19q TeBEqaS (G'9°¢) up Buck jeme veseAsrerekg uueuap ep weyejwn' reSeqae we sod depeyior ustowoy ut desaue) yprg “(<°9°€) HIN yg urpuesieg “Pies mua nee aM quyed “10 doyuy ext sen oped I out ueye (L'9e = Hol i 4 uap ruses were CE 2 Oo, ) weet 9? 0= (Oy Bray _gey ut? sy ust? Yetor9d ey Be] E496 ueytsesUoso " 0 (0) epee 0 = (Oho ener eneetundases oe eee AGG Da] + (now = eas dow | ia} ‘sjored ey y9'e) Hole URMEIEASIadtp BuEA nradas ( (¢'9°¢) eped tniadas sindur mesedsrad-ueyere siod yenefuny femjoy uede#Buey ureouw yn oo) [26 — IW = hn P17 depewat (5-9'¢) uesesoroypuows wduog, 5°9'€) Hep 0 = (O)« enyeg reve nef nag ut-uede3uey tsduny eped weyeusy (y'9'¢) uep (¢°9'¢) Aue TRAE YEYTUE| Fees (f9'¢) MeCUNTTUoM UNsuIC (i) Wun apoyo ENP uF IEAUIM CO's UEP EOE UeRWESIOg ovo) awe - en = {yajo unsuaqyp uezenoy yee ‘indun vedas funy ymepe (hy en smaoS 0= Out “ag = leper edueae gered ese Payeg nuresoq ‘1@souo uedurAuow! yer uep wep eAureMe eped Wars enyeg uedeaaUy (oT feve) Gn = [G02 + a"? + 2a) Jwvaq:0q enp-apso waysts yecunduvate EH UEATEPUE TU aporsts weir (yn = 107 equiafuous AONE depeygar wedow0y WUE Sued van2y UELOYEPUAL Mad yeuaSuow uenyerosued eped unyzeseprp Geiues Wael cen = OM ueliuap yurous Buee yee e245 exp uoponadip sedep (PM arent exces o>? o 0 1<0 t) Pembaca dapat membuktikan sendiri bahwa (D? + 2D + 2)fetsin t &(e)] = 4(t) . bagai Kasus Umum. Motode ini dapat kita perluas secara Jangsung pada sistem-sistem berorde-n, Untuk kasus umum, kita ambil LL) = (Dt + by-1D™! +--+ DEVO) = ao (3.6.19) dengan syarat awal (0) = y'(0) e- 40) = 0 Keluaran dinyatakan lagi oleh vo) = [im — auc) de (3.6.20) Dengan menyamakan turunan-turunan yang berturutan dari y(¢) dalam (3.6.20) dengan nol, kita peroleh, HQ) = = HQ) = 0 (0) (3.6.21) Re) ai fo ane a gua belah ruas (3 saa Lh] = 0 = n0-2(0) = 0, Ht" 9(0) = 1. adi Wo) = cidule) + c202tt) + + Cobalt) ‘ai mana syaratsyarat awal di atas dapat digunakan untuk mencari canoe ‘mana $ Cae nGe ator L akan OPE xia an a menggunal beneeyaktu, maka kita d a = contoh363 ’ Tinjou sebuah sistem yang dimodelkan oleh persamaan dferensial ee: L[y(o)}) = (0? = 10? ~ LO] = we) peal adalah semata-mat Shan h untuk (3.6.24)! Pemecahian homogennya adalah e', e~', re" dan te~t, Oleh Karena itu tangeapan-inpy anya adalah e e menganggap | () = [ere! + exe" — cyte! + cate JE) Kita telah mengangg: One ‘maka suku-suku yang n e (n — 1). imana Konstanz konstantanya dihitung dengcn menggunakan syarat.syarat aval picironan ike (n! 0) 0) 1+ = Contoh 3.6.4 HNO) = 0 =e, —, +e + ce x ; : : Tinjaulah rangkaian dal ae ae peeein Ectuaranta) ' WYO) = 1 = 0; ~c; ~ 305 + 3c oleh persamaan diferen Persamain-persamaan tersebut memberikan cy ‘a itu tanggapan impulsnya adalah “her=—hes=— 10,24, Oleh kaw Langkah pertama adalal 1 BO = 5 ~ 0 — te — te-H309 Pembaca dapat perlihatkan bahwa ‘a i De eat ole Mais re150)| = 40 5 Untuk melengkapi paragrat ini, kita Kembangkan metode fungslfungsi tanggapan.impuls terhadap stem sistem yang terk ‘masukan dalam be, a denne” PA Low), da pada sted uC) a ; uel tersebut untuk mental cena paksaan oleh 3 jau sebuah sistem dill na itu tangpa ‘Pain t) rat-syarat awal bce = Olt a Higa esti ea air aie impuls M(t) dicari dengan metode yang telah kita uraikan, Namun, di sini ita memakishan sistem Dukannya dengan u() melainkan dengan Ls u()}, Andalkan jada kedva bela ruas 3.6.26), LS] = u(t) G6.26) ite kerjakan operator Lp, maka LeALL HOD} = Lode) G.627) Dengan menggunakan sifat komutatif bagi operator-operator diferensial linear yang tak ubahawaktu, maka kita dapat menulis (3.6.27) sebagai LALoLSO]} = Loli) (3.6.28) Bandingkan dengan (3.6.24) kita lihat bahwa Lp[$(0)] = y(t). Yaitu, keluaran dari sistem awal adalah semata-mata Lp yang dioperasikan pada (0), Jaci tanggapan-impuls keselu- ruhan h untuk (3.6.24) haruslah A) = Loh] (3.6.29) Kita telah mengangeap bahwa L,, berorde lebih rendah dari pada L. Jika tidaklah demikian, ‘maka suku-suku yang mencakup (¢) dan turunannya akan dihasilkan dalam (3.6.29) kare- na turunan ke (n — 1) dan turunan lebih tinggi dati h pada umumnya tidak nol pada r=. = Contoh 3.6.4 Tinjaulah rangkaian dalam Gambar 3.6 1, dengan suatu tegangan sumber masukan u(r) dan tegangan keluaran y(¢) antara kapasitor. Dengan menuliskan dua persamaan loop kita per- oleh persamaan diferensial yang menghubungkan masukan dan keluaran sebagai (D? + 2D + 2)L yO] = (D + 1Lude)] (3.6.30) Langkah pertama adalah menentukan taaggapan impuls fidari sistem (D? + 2D + 2Ey())] Hag = e'sin 1&0 adi, fungsi tanggapan-impuls h dari (3.6.30) adalah Seg = (+ Lh] = (D + We 'sin 0) = —etsin E(t) + e “eos E(t) + ce 'sin f(t) + €”'sin £ &(0) Hw) = eteos 140) Keluaran y diberikan oleh 0= f ertreott— nue de, #0 esi Sika wadalah masukan tanga satan, maka # reat Cont ent 0 veatoh ini akan kita gu w= I eos (t — 1) de, te si belumny. fi r Beam Gambar 3.7.1. Pe = [evened V4 ec'sint—e~'cost, 120 ae atau 0, 1<0 ' Fungsi tangeapan-impu 3.7 TANGGAPAN FREKUENSI DAN FUNGSI TANGGAPAN IMPULS Seperti dalam sistem waktucdiskret, Kita dapat mengaitkan h dan H(e™), Pada umummya, untuk sebarang fungsi masukanw kita peroleh =hew Khusus untuk u(1) =e", kita peroleh keluaran = f Me eM) de iia & Olch Karena itu fungsi ss Ir MH) de 7) ‘Tetapi, untuk sistem-sistem linear yang tak membeitan hur Heo" pt ‘ Uubsh-waktu maka suatu masukan el seal ‘identik dengan HGj.o)e!", yakni Hijo) = [emia oe ] i ope etlean at mo ate ACL). | sea h angen. lt) den ht) oe ie f(t) tt) —~ x u0el ¢ : yO=ect) Comber 34-4 Perform RC ol Cnlch 35:2 p tg Mik pales dogs Yranecbn prmcn ie ; ablize Poa. in dy Pb lia - : eo Cee oe ber 34 Ki Ge gl fhe cs . af ates sy 0 bet defen ls ol, [etree dj Sete se CO ea a 5601 €L6 ae wl ee Ee Tnpls NCC) Caps alpen in ‘ hb ft tg.) LRrap lh: ek dice pl pie mag presi heey | U Ty] -alt | bef. atten ok repeyar Stn ole dhe bern UUs) J CD44 D Ho TSH I: wll. (3.03) Sa Sn ee cacy. Ain co. mynps ha baeel ihe gerbe | 406 Ct4) | x | ian hOF) able fe Fryope «(rl male ers debaibn oleh ju) [s uG@)hltadr abr) a 3h3 rapt 3 et el a po Navara | i fet pg 63) Pi Nok re bu (0) =O Gn (64. Dp ies mt a ine eae aaa Ho} LA Weeute tr C0 mies dle ia se PRO "(cube ef ene a ae " hoe TCDA LEK Cen ote 8 Dab to es barf pO) Mk mae be , pe (6.2) fh CE -1) fe, ble rhea hE- r) Jucndr6 “C69. SE7)chin mora prac 3b es EE ap nah a Oe a ee see he : Wa KOE T)t Gch CF)=0 eb) | AUD a ACE) Lee NUE) =o Glu) adel, {sk rane igre CL ferme 00) nln th Ge | hay (c io Gh () It (C8. 3-61) tt dupeeloh an fe Ak Bie ge igh. pre dys! ae OE ue (E)1y€E)- mG} Tb | Doman Jame de LW dip dey ridd clpomla cele “4 a Pld sb le) ~eye RU Co at EG Gs FEC — he | be) oh Vetom th Pipa fohoa CS dn b omerk pi bs 1. 4Sne Holos c Stn, 2 bn mer ie bold: 6 Med, Epc mp dan th aie ht =gn &3 (t) q tHe [ees E SCE) J--nk SCH Hees E See) = = ERO)E S| PWT =m t 2) tS Ct Bae FUE SH) ee oat ne AGRE he nach = ponte bbs lier Sees Hs ph Ds Hl fy penny al At Che" $oe ect) h()-o~ C16 : POs f f Px ae Pesie “Prsineer tics) mombyln 4 + 5 it \ : ao (ty (4 wet Larry) Bo ES Cp ha age fae pls ai ane a fea, “Bb ke vee, 2 i te =e : ee fig, 3 Beets a | fas Tips empires el BRE ped a fucmn Orde tgg ese) Pe tk fps nl £6 : Stead gambir debiach tn: inser pals pgs din Sin 86) bebe 22 FFE a =< —+ Inpls b dbp iern (orm snclign a StL Wut | oie rome bear J old a wf ator. Ree 5 co (in Slt)” - him Juke) Io peel ede unldermumblin get sigh dle PUL) bh ty Hv la “uj! Sah ‘ wy Cd Trapp = ganas eke pe Br Hs fags gina pvree py lees E ott) fg, G34) rage Wythe dipole hg rnfkelo “vinl he move: “Pompe Impl St lefihner + Sit loschees Coquislnte pear) dim sth beh OL (E) don b(t) adldsh, [toner ont Behe ag te ty fe bad Sy PCM ME: fe Od Cedane | 7 toh i Kaliay | i one Ath Hette mon goa rl oe [Tarn -titunn ord bing, S(t) / Try» beta Vo, den J LE)olmye § t) hk tguahby Dohee | fe ag? Oo wat AMO Ct) | YO) ser | be

You might also like