You are on page 1of 13
ee ™ 190 1 Perancangan Struktur Beton Bertulang (Berdasarkan SNI 2847:2013) 9.1 Pendahuluan Proses analisis dan desain untuk elemen kolom seperti telah dibahas dalam Bab 7 Udak memperhitungkan beberapa faktor seperti tekuk, perpendekan clastis, dan kemuing rn 8 timbulnya momen sekunder akibat deformasi lateral. Namun demikian faktor-faktor ters, = harus dipertimbangkan dalam proses desain bila kolom termasuk dalam kategori kolom a 7 Beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi proses elemen kolom panjang adalah tinggi/pan kolom, ukuran penampang, rasio kelangsingan dan kondisi tumpuan ujung. ‘ang Elemen kolom dengan rasio kelangsingan yang tinggi akan memiliki reduksi Kekuatan besar pula dibandingkan dengan Kolom dengan rasio kelangsingan yang kecil. Rasio kelangsiye® merupakan rasio antara panjang kolom, J, dengan jari-jari girasi, r. Sedangkan iati-jeni pines r= VI/A , dengan I adalah momen inersia penampang dan A adalah luas Penampang Untuk penampang persegi dengan lebar b dan tinggi h, maka Le bh12, 1, = Phy dan A = bh. Schingga r, = IZA = 0,288h, dan 1, = yI/A = 0,288. Sedangkan untuk kolom dengan Penampang lingkaran berdiameter D, memiliki 1, = 1, = 7D/64 dan A = 7D4/4, sehingga ; 1, = 0,25D, * Secara umum, kolom dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut: 1. Kolom dengan rasio kelangsingan yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan Pengekang laters] ataupun dinding geser. 2 Kolom dengan rasio kelangsingan menengah yang menyebabkan perlunya reduksi dalam perhitungan kekuatannya. Jenis kolom ini tidak memerlukan pengekang lateral. 3. Kolom dengan rasio kelangsingan kecil, reduksi kekuatan tidak memberikan efek signifiken dan dapat diabaikan, Jenis kolom ini telah dibahas dalam Bab 7 dan 8. 9.2 Panjang Efektif Kolom Panjang Kolom yang dipergunakan untuk menentukan rasio kelangsingan kolom adalah fungsi lari panjang efektif kolom (K,). Panjang efektif kolom ini merupakan fungsi dati dua buah fakes tama, yaitu: 1. Panjang tak terkekang, J, merepre- ii [| sentasikan tinggi tak terkekang kolom antara dua lantai tingkat. Nilai ini 7 diukur dari jarak bersih antar pelat Ss lantai, balok, ataupun elemen struktur b Jain yang memberikan kekangan lateral i NX pada kolom. Pada sistem slab datar (flat SSS >y slab) dengan Kolom kapital, panjangnya S 1, dihitung dari sisi atas pelat pada L bagian bawah kolom hingga ke sisi L ly bawah kolom kapital di atasnya. Apabila NI kolom ditopang oleh balok-balok yang Ss memiliki tinggi berbeda pada kedua arah, ‘cabs I, harasdihitung pada Kedua argh ania hed beentong tak ioe fo) : .1 Panjang ben! terkekang: fpebe een) penamp ang kolom Niet” elt deter (ot poe, () sl dtr (tb) (ed) ferbesariah yang dimasukkan sebagai pelat dengan kolom kapital; (d} sistem balok pelat (Sumber: ACI Design Handbook SP-17(09).) Dipindai dengan CamScanner : nes beton bertulang dapat diambil dengan menggunakan persamaan empiris seperti pada aan Bab9 + Kolom Panjang | 199 gatu parameter av Gambar 9,1 Menunjukkan Perhitungan Panjan, galt = g Kerap dijumpai. 1B asus Y anjang efektif, k. Ini merupakan rasig antara jarak dua titil P panjang tak terkekang dari elemen kolom tersebur, Kolom d wera? “ype sendi, dengan panjang tak terkekang sebere ly dan vj Be gsomen sama dengan nol adalsh I, jugs, memiliki aa mem ike kedua tumpuan ujung adalah jepit, momen nol terjadi pada nrektyene z dh 2 HOT, sehingge k= O.5I,/l, = 0,5. Nilai k dapat ditentukan pula den eat esas romParn pada Gambat 9.2, dengan telebih dah gan menggunakan pomos lu men, shitung falet 7 pada sisi ates dan bawah dari Kolom, yaitu; ® ‘tKtor tahanan ujung yp, 4, untuk beberapa Ik dengan momen nol m dengan tumpuan kedua Jarak ant: faktor Panjany dan We = ZElllc kolom p= v= Sail babe alam memperhitungkan faktor wp pada suatu titik, maka harus Giperhitungkan semua balok gankolom yang bertemu pada titik tersebut. Untuk tumpuan ujung Derupa sendi, nilai ‘w dapat diambilsebesar 10. Sedangkan untuk tumpuan jepit, nila ap dapat diambil sebesar 1,0. Nilai wy, G27 Ws YAE telah dihitung selanjutnya dapat diplot pada nomogram dalam Gambar 9.2, dan hubungkan keduanya hingga memotong garis bagian tengah yang menyatakan nilai k. Dua tuah nomogram dalam Gambar 9.2 tersebut dapat digunakan untuk portal tanpa goyangan (diberi kekangan lateral) dan portal bergoyang (tanpa kekangan lateral), Sebagai contoh, jika nilai J, = 2,0 dan py = 3,0, faaka untuk jenis Portal tak bergoyang akan diperoleh nilai k = 0875, (9.1) WA k WB WA k WB ow xe a $005 10 50.0 iam ° 2 001 Too. 100: 100 999: igre 59) wll. 50 200. 305 30. os 30 Bas = 20. 20 190 p30 300 +08 3 . 10. 10 5 f 38 88 88 38 07 7 50 50 9% tor 98 40 ep 40 oe oan eee 20 ad o8 20 06 = tas 02 aise 02 10. 19 oO o1 | ° le ° ° i Fy 0 {0} Portal Tok Bergayang (b} Portol Bergoyang > GAMBAR 9,2 Nomogram untuk menentukan faktor panjang efektit, k. stig Pethitungan nilai ~p tersebut, dibutubkan besaran jari-jari girasl penampang yang + (eet ditentukan oleh modulus elastsitas dan momen inersia penarmpang. Untuk modulus 27 dan 28 pada Bab 2, yaitu: Dipindai dengan CamScanner ee a avon yruxtur Beton vertulant ska SN! 2847:2013) narigat > 19 (eraasarkan Sf 1 retet £, = 0,083.0'* Yf, 23) atau B, = 4.700 Vf. (24 Modulus elastisitas untuk tulangan bajanya dapat diambil sebesar £, = 200.000 Mpa, ‘Momen inersia penampang akan bervariasi sepanjang ene ee ergentng vada Ling retak penampang dan tulangan baja terpasang, Untuk menghitung Mor Mak ee El da balok dan kolom harus diperhitungkan, dan momen inersia penarpang dep i séped dicantumkan dalam peraturan SNI 2847:2013 Pasal 10.10.4.1 sebagai 2 Elemen struktur tekan; Kolom I= 0,701, Dinding Geser (tidak retak) 0,701, Dinding Geser (retak) I= 0,35), Elemen struktur lentur: Balok I= 0,351, Pelat datar dan slab datar J = 0,251, dengan J, adalah momen inersia bruto dari penampang. Sebagai alternatif, momen inersia untuk elemen struktur tekan dan lentur dapat dihitung dengan persamaan berikut: Untuk elemen struktur tekan: 4)[ M, —_ Pi = alli - pr OB 8751, 9, 1=090 +25 3 b Bah OSB; § 08751, (02) dengan P, dan M, diperoleh dari kombinasi beban yang ditinjau, atau dari kombinasi P, dan i, yang menghaslkan nai terkeci] untuk J. Nill J sendiri tidak perlu diambil lebih Kecl dai 0,35), Untuk elemen struktur lentur: 5, I= (0,10 + 25p) liz - 027] I, < 0.51, (93) Apabila clemen lentur yang ditinjau merupakan bagian dari struktur menerus, maka I dapat Giambil dari nilai rata-rata yang didapat melalui Persamaan 9.3 untuk daerah momen positif dan hegatif. Nilai J sendiri tidak perlu diambil kurang dari 0,25i,. Apabila ada beban lateral tetap yang bekerja, maka momen inersia untuk elemen struktur tertekan harus dibagi dengan (1 + 8,,), dengan B,, adalah rasio antara beban aksial tetap terfaktor ‘maksimum terhadap beban aksialtefektor maksimum dari Kombinasi beban yang sama, Nai tidak boleh diambil lebih dari 1,0, 9.3 Batasan Rasio Kelangsingan (kI,/r) Suatu elemen struktur kolom dapat dikategorikan sebagai kolom pendek (seperti dalam bahasan pada Bab 8) atau kolom panjang. Batasan antara kolom pendek da:: kolom panjang sangat ditentuken Oleh rasio Kelangsingannya, Batasan tersebut diberikan dalam SNI 2847:2013 Pasal 10.10.1 yang ‘menyatakan bahwa efek kelangsingan boleh diabaikan untuk: Dipindai dengan CamScanner Bab9 + Kolom Panjang | 01 np struktur tekan bergoyang, apabila: ! Elem' i, ssn 6 glemen sruktur tekan tak bergoyang, apabila: " Ki, iM, ss 34-12 (<2 FS M12 Ge) <40 Bs dan M, adalah momen ujung terfaktor pada ke Fae oot spabll tera Pada kolom, dengan M, > M,. Rasio M,/ 4M bernilai posit apabila terjadi Kelengkungan tunggal, dan bernilst negatif apabila terjadi qelengkangan gande. yariabel k dalam Persamaan 9.4 dan 9.5 merupakan faktor Panjang efektif, sedangkan |, serupakan panjang tak terkekang dari clemen kolom, dan r adalah jati-jari girasi penampang yang dapat diambil sebesar 0,3h untuk penampang perseg atau 0,25 kali diameter Penampang lingkaran. Apabila ternyata faktor kelangsZagan Penampang harus diperhitungkan dalam proses desain, aka perencanaan elemen struktur teken harus didasarkan pada gaya dalam dan momen torhilter fost analsis orde dua, yang memperhitungkan non-linieri tekan, goyangan lateral, durasi beban, susut dan rangkak serta interakesi dengan pondasi. Momen tual (termasuk hasil analisis orde dua) pada elemen struktur tekan, balok penopang atau struktur hin tidek boleh melebihi 1,4 kali momen yang dihasilkan dari analisis orde pertama, Selain nenggunakan analisis orde Kedua, diperkenankan pula melakukan analisis dengan menggunakan metode perbesaran momen. 9.4 Metode Perbesaran Momen Portal Tak Bergoyang Langkah awal dalam proses desain kolom panjan dianalisis termasuk jenis portal bergoyang atau tidal dapat dikategorikan tak bergoyang apabila 1. Pertambahan momen ujung kolom hasil analisis orde kedua tidak lebih dari 5% hasil analisis orde pertama, g adalah menentukan apakah portal yang ik. Elemen struktur kolom pada suatu portal EP, 2 Q= 7 5 005 (9.6) Ib} to) > GAMBAR 9.3 (a) Kelengkungan tunggal; (b) kelengkungan ganda. Dipindai dengan CamScanner UZ | Perancangan struktur Beton ertulang (Berdasarkan SN! 2847 2013) dan V,, adalah beban vertikal total dan gay2 geser lantai total pada tin ' lab simpangan relatif antar tingkat orde pertama pada tingkat me a 1, adalah panjang Yar tat Sti dengan EP, lemen struktur Kolom yang diukur dati as fe tig ditinjau, dan dy ada akibat V,. Panjang kumpul pada portal akwwe yang memikul beban tekan, dalam hal ini Kolo b ak ulkan momen sekunder. Apabila momen sekun, Mf, ditambabkan pada momen lentur yang bekerja pada kolom, M,, maka momen lentup de, yang timbul adalah M = M, + M’. Suatu ‘metode pendekatan untuk memperkirakan bat yrs in votal M adalah dengan mengalikan M, dengoh suatu faktor, yang disebut sebage ge” lebih besar daripada 1,0, Atau dengan in tt lain, perbesaran momen, 6, yang sama dengan at00 hasil analisis struktur secara elastis de, a M = 6M, dengan 8 > 1,0. Momen M, diperoleh dari an-beban terfaktor yang bekerja pada kolom, dan M, merupakan mone, menggunakan bebi kerja pada Kolom baik pada wjung maupun pada tengah bentang spabila a, maksimum yang bel beban yang bekerja dalam arah transversal. ahui bahwa pengaruh kelangsingan pada eleme, 4 - 12M,/M, < 40 (Petsamaen Seperti telah dituliskan sebelumnya, diket: struktur tak bergoyang dapat diabaikan apabila rasio ki,/r < 3 ia 34 - 12M,/M,, maka pengaruh kelangsingan hanys unakan metode perbesaran momen, yang prosedurny, Secara umum, elemen str" mengalami simpangan lateral yang menimb 9,5), Apabila rasio ki,/r lebih besar daripad: diperhitungkan, Salah satunya dengan meng adalah sebagai berikut: TTentukan bahwa kolom yang dianalisis termasuk bagian dari portal tak bergoyang, dex L. tentukan panjang tak terkekang, 1, serta faktor panjang efektif, k. 2. Hitung kekakuan kolom dengan menggunakan persamaan: 0,28, + Ele ae -755 7) 0,48, oo “ FT Ba a) dengan E, =4.7004f, E, = 200.000 MPa J, = momen jinersia bruto penampang terhadap sumbu yang ditinjau I, = momen inersia tulangan baja Ban = beban tetap aksial terfaktor maksimum 1,2D ‘ins = —beban aksial terfaktor maksimum 12D + 1.6L 3. Tentukan besarnya beban tekuk Euler, P: El (09) a : Gunakan nilai Ef, k dan J, yang diperoleh pada langkah 1 dan 2. . yang dipergunakan untuk menghitung faktor perbesaran momen: 04M, Hi, 204 4. Hitung nilai C, (9.10) C,, = 0,6 + Dipindai dengan CamScanner Bab 9» Kolom Pan eens vang | 205 jo M,/M, bernilai positif untuk kelengkun, an tunggal, dan dan nj Jom yany i da. Untuk Kolom yang memikul beban traney, egatif untuk kel iambi ersal di lengkungan rial Cy harus diambil sama dengan 1,0, sat él antara kedua tumpuannya, maka ituns faktor perbesaran momen, bi (9.11) ngan P, adalah beban aksial terfaktor 7 He : da a dan P. serta C,, telah dihitung dalam akan desain kolom dengan beban aksial t erfaktor P,, serta momen M, yang besarnya: M, = 8M, dengan M, adalah momen ujung terfaktor yang terbesar. 7. Nii momen ujung terfeltor maksimurm, M,, yang bekerja, (9.12) harus diambil tidak kurang daripada: Moin 2 P,(15 + 0,03h) (9.13) Angke 15 dan h dinyatakan dalam mm, = Contout 9:1 sebuah penampang kolom ditunjukkan dalam Gamber C.9.1, memikul { beban aksial tekan Pr = 600 KN, dan P, = 480 KN, serta momen lentur 65 My = 150 KN-m dan M, = 125 Nm. Kolom tersebut merupakan eee 420] mi bagian dari struktur portal tak bergoyang dan memiliki kelengkungan tunggal terhadap sumbu kuatnya. Panjang tak terkekang dati kolom tesebut adalah sebesar J, = 5,75 m, dan asumsikan momen pada kedua ujang kolom adalah sama besar. Periksa kecukupan kolom dengan menggunakan f; = 27,5 MPa dan f, = 400 MPa, Penyelesaian: 1. Hitung beban ultimit yang bekerja: »2Pp + 1,6P, = 1,2(600) + 1,6(480) = 1.488 kN .2Mp + 1,6M, = 1,2(150) + 1,6(125) = 380 KN-m € = 380/1.488 = 0,25537 m = 255,37 mm 2 Petiksa apakah kolom termasuk dalam kategori kolom panjang. Karena kolom merupakan bagian dari rangka portal tak bergoyang, maka asumsikan k = 1,0, r = 0,3h = 0,3(550) = 165 mm, dan |, = 5.750 mm, sehingga: 0x 5.750 _ 54 95 165 4029 ~0—-0---0-—-@ 350, Py= > GAMBAR 69.1 ing diabaikan jika Kir < 34- Untuk kolom tak bergoyang, pengaruh kelangsingan penampa M, = M, dan M,/M, beraitai 12MJ/M,, Dengan anggapan momen kedua ujung sama besan, Positif untuk kelengkungan tunggal. Maka: ‘i harus diperhitungkan 34-12 x = 34 ~ 12(1) = 22 < Ady/r sehingge efek kelangsingan a Dipindai dengan CamScanner 204 1 Perancangan struktur Betor n Bertulang (Berdasarkan SNI 2847:2013) 9.7: Hitung EJ dengan menggunakan Persamaan it Ee a. Hitung . 4500 i = 4,700R27,5 = 24.640 MPa = 4 E, = 200.000 MPa b. Hitung momen inersia: ; = Ly 350 x 550? = 4.852.604.166,7 mm! ~ 2 A, = Al = 4(660) = 2.640 mm? $50 - 130) _ 257,848,000 mm* i 242.460) aT J 232 12Pp 121600) _ o4g4 Bans = T2p, + 16P, 1.488 c. Besar nilai ET adalah: re ODE, + Ede _ 0,2(24.640)(4.852.604.166,7) + 200.000(232,848 ~ 14 Bans 1 + 0,484 EI = 47,495 x 10"? Nemm? Hitung besarnya beban tekan Euler, P,: _ ET _ 1? x 47,495 x 107 © (KI? (1,0 x 5.750)? 0) = 14.178.032,7 N = 14.178 kN Hitung C,, dari Persamaan 9.10: 0,4M, Cp = 006 + Fr = 0,6 + 0,4(1,0) = 1,0 > 0,4 a Hitung faktor perbesaran momen: dari Persamaan 9.11: ¢ 1,0 ai =—"_ = a = is - THE = b1627>1,0 yee 1 - 488 O75, 0,75 x 14.178 Hitung momen rencana, M, = 6,,M, dan beban aksial tekan, P,. Asumsikan @ = 0,65. Malt = 1.488 _ n= Ggs = 2:289,23 KN = 380. M, = j 65 = 584,62 km M, = 8M, = 1,1627(584,62) = 679,74 kNem Maka besarnya eksentrisitas rencana, e = 679,74/2.289,23 = 0,2969 m = 296,9 mm x 300° tens ¢< 2/3d (= 328,33 mm), maka asumsikan terjadi Keruntuban tekan. Tena » nominal penampang dengan e = 300 mm, seperti diberikan dalam Contoh 84. 8 Pi, = 8,181,25a + 994.290 - 2.640f, ‘ Ambil jumlaban momen terhadap A, r Pre [G(4-$)+6(d- ai] em es are 3004210 = 5100 ei Pit [8:181.250 (485 - 3) + 994.290 (485 - 65) Dipindai dengan CamScanner Bab. Pra = 7-780,210 ~ 802080? + 818.827,06 Kolom Panjang | 205 selesiikan persamaan ({) dan (i), sehingga diperoleh ¢ = NilaiP, yang diperoleh ini lebih besar daripada beban a KN, sehingga ukuran Penampang dan periksa asumsi nilai @: a = 267,5375 mm rei mm, dan P, = 2.326,22 i 9 ¢= 314,75 mm (0,003) = Sie * 0,003 = 0,016 < 0,002, maka } = 0,65 4, = 485 mm > CONTOH 9.2 . 7 ConTOH 9:2 periksa Kembali kekuatan kolom dalam Contoh 9.1 apabila [, = 3,0 mn, Penyclesaian: 1, Beban nominal yang bekerja adalah P,, = 2.289,23 KN dan M, = 584,62 kN-m ¢ = M,IP,, = 584,62/2.289,23 = 0,25537 m = 255,37 mm = 250 mm 2, Periksa apakah kolom termasuk dalam kategori kolom panjang. Karena kolom merupakan bagian dari rangka portal tak bergoyang, maka asumsikan k = 1,0, r = 0,3h = 0,3(550) = 165 mm, dan J, = 3.000 mm. Sehingga: Ei, _ 1,0 x 3.000 rT T65 Jodi pengaruh kelangsingan dapat diabaikan. 3, Kapasitas tekan nominal penampang kolom dengan e = 250 mm sudah dihitung dalam Contoh 84 yaitu P, = 2.652 KN, yang lebih besar daripada beban tekan nominal yang terjadi yaitu sebesar 2,289,23 KN. M, = 18, -nole 18 < 34-1272 (62) 9.5 Metode Perbesaran Momen Portal Bergoyang Efek kelangsingan dapat diabaikan pada elemen struktur kolom yang merupakan bagian portal bergoyang, jika ki,/r kurang dari 22. Prosedur untuk menentukan faktor perbesaran momen pada portal bergoyang dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Tentukan apakah portal termasuk portal bergoyang atau tidak, tentakan faktor panjang efektif, k dan panjang tak terkekang J, 2. Hitung besarnya EI, P, dan C,, dengan menggunakan Persamaan-persamaan 9.7 hinge 9.10, 3. Faktor perbesaran momen dapat dihitung dengan persamaan berikut: (9.14) =~ 210 6, G Namun bila 8, yang dihasilkan besarnya melebihi 1,5, analisis orde Kedua, atau dengan menggunakan persamaan: 1 (9.15) =—= 210 = TIP, 75EP, maka 5, harus dihitung berdasarkan 2 Dipindai dengan CamScanner yertulang (Berdasarkan Ni 2847:2013) UB | perancangan Struktur Beton 8 rertikal terfaktor yang bekerja pada gy, ‘eluruh kapasitas tekan kolom-kolom bergoyang pada aay ting akan Persamaan 9.9, dan k ditentukan seperti pada anal 7 nggunakan nomogram untuk portal bergoyan, iss pon 8 namun By, diganti dengan B,, Nilai B,, da 8: Nia ban lateral bekerja dalam durasi eile me diam pada kasus khusus sebagai “a8 sng mika! beban tekanan lateral tangy any dengon ZP, adalah jumlah seluruh beban dan SP, adalah jumlah s dihitung dengan menggu! tak bergoyang, namun dengan me! diambil sesuai Persamaan 9.7 atau 9. sama dengan nol, Karena umumnya be Beban lateral yang bekerja tetap hanya dijumpai struktur yang berdiri pada tanah miring yang met pada satu sisi saja. 4, Hitung momen ujung, M, dan My yang telah diperbesar: M, = Myyy + Mis (9, My = May + 8a a yang diperoleh dari kondisi tak bergoyang, sedges dengan M,,, dan M,,, adalah momen eroleh dari kondisi bergoyang. M,, dan My, adalah momen yang dip 5, Apabila M, lebih besar dari M, yang dihasilkan dari analisis struktur, maka momen ‘Yang digunakan untuk desain kolom adalah: 1M, = May, + 5-Ma, Elemen struktur tekan dapat didesain terhadap beban terfaktor aksial P, dan momen M, pad, i, Pada (9.18) pada Persamaan 9.18 apabila: 4, ies. (9.19) Sebagai tambahan elemen struktur tekan tersebt i ut hi i Sa Sts momun, y= BM 3M on didesain terhadap beban terfaktor lyr < 33. Id - (9.20) a => ConToH 9.3 Desainlah interic i — — i perseg pada lantai pertama dari bangunan gedung kantor berlantai - a adalah sebesar 4,85 m, sed: inggi lantai een a ,85 m, sedangkan tinggi lantai dal mae oe lene merupakan bagian dari portal bergoyang. Beban-beban ar pada pertama akibat beban gravitasi dan beban angin ditabelkan sebagel pert denis Bebon "°° 2, Beban Alsial (kN) Bebon Mati (D} 190 a Bebon Hidup (l) 620 5 Beban Angin (WI 9 7 Dipindai dengan CamScanner . Bab9 * Kolom Panjang | 997 386.0 m= 18 m 8@6,0 m= 48 m yp GANBAR 69.30 Gunakan f¢ = 35 MPa, f, = 400 MPa. Asumsikan um ANSERP pul bahwa beban untuk kolom eksterior ad; atk yolom sudut dianggap memikul beban sebesar VV / penyelesaian ; : 1, Hitung beban terfaktor yang bekerja dengan menggunakan kombinasi Beban _Momen Lentur ETI untuk balok adalah sebesar 40.700 alah 2/3 beban kolom interior, sedangkan 3 beban kolom interior. pembebanan yang ada: ‘bontidup (6207 geben Angin (W) 0.7 & Persomcan No Kombinasi Beban Mi Ma Mig Man My May ma. 14D 2366 60.2 102.2 60.2 1022 602 102.2 i) 2 1,204 1,61 3020 94.8 1644 94.8 164.4 948 1644 3 1,20+0,5L 2338 65.1 1116 65.1 1116 65.1 1116 is) 4 1,20+0,5W 2028 85.1 121.1 85.1 121.1 516 876 335 335 5 1,20-0,5W 2028 18.1 54.1 181 54.1 516 87.6 -335 -335 6 = 1,2D+1,0W+0,51 2338 132.1 178.6 132.1 178.6 65.1 111.6 67 67 MF 1,20-1,0W+0,5L 2338-19 446-19 446 65.1 1116-67-67 tig B0.9+ 1,0W 1521 105.7 1327 105.7 132.7 387 657 -07 67 “9 _0.90-1,0W 1521-283 -1.9 -1.3 20.3 65.7 387 -67 -67 Dari kombinasi tersebut, dipilih nilai maksimum P, dan M, yang mungkin terjadi, yaitu: P,=3,020 KN M, = 164,4 kN-m Schingga besar eksentrisitas yang terjadi adalah: M, _ 164,4 saan = = 54,43 mm ? 3.020 0,05443 m u Periksa tethadap syarat eksentrisitas minimum: il = 450 fnin = 15 + 0,03h = 15 + 0,03(450) = 28,5 mm < 54,43 mm (asumsikan h = 450 mm) aS SS = ee ee Dipindai dengan CamScanner sii 2847-2013) 208. | Perancangan Struktur Beton Bertulang (eerdasarkan rolom dengan menggunakan grafik-grapy i acuan awal diambil ukuran kolon, 48 te tan nila P, = 3020 KN, 4, 250mg eS! x nampang Jam hal ini sebagal 7 serta menggun® 3. Lakukan desain awal pe dijelaskan sebelumnya. Dal a 450 mm dengan nilai y = 07 seria 1" Nilai K, dan R, dihitung sebagai berikut: , p 3.020 x 10) sings , _ 3.020 x 10" _ = 9, = ora = O65 x 35 x 450 x 450 a 54,43 54,43 _ 09,0792 = 0,655 x “Fey Maka dari grafikt pada Gambar C.9.3.b diambil p, = 0.01. Sehingga A, = 01504455 2.025 mm?. 50 mm x 450 mm dengan tulangan memayy. ‘Maka digunakan kolom berukuran 4 x 45 i (= 2.640 mm?), Gambar penampang kolom ditunjukkan dalam Gambar C93. 8 405 4, Periksa kelangsingan penampang: ‘ (450)" _ 5,417.187.500 mm* E, = 4.700 V35 = 27.800 mp, Lee Untuk penampang kolom, maka besar momen inersia bruto direduksi menjadi 1 = qj Kolom lantai dasar dengan panjang 4,85 m memiliki EI/J, sebesar: © EI 0,7(3.417.187.500) (27.800) EY _ OPO ANTONIE = 13.711.024.484 Nema = : 7 aa 13.711.024.484 N: 13.711,02 km Kolom lantai kedua dengan panjang 3,35 m memiliki EI/l, sebesar: Bis 0,7(3.417.187.500)(27.800) = 19,850.289.179 N-mm = 19.850,29 Nm i 3.350 18 INTERACTION DIAGRAM RS-60.7 4 0.08 = 5 i195 MPa} % = 0.08177 So 1420 Mo) r bon fe” ON 4029 : 320 12 oF E/E = aus $ M0 : ‘ 6 ev eel | : F 450 as 0,50} 4 > GAMBAR (9.3. : 04 - : oe, 02 FP oon ‘ 0.0 i 0,00 00: $010 015 020 ons 0.30 9,3: > GAMBAR C9. Re Pe/ieAyh a Dipindai dengan CamScanner Bab 9 = Kolom pa nua balok El/! = 40.700 kNm, dengan 1 = mers |g tuk $2 al = 0,35(40.700) = 14.245 kN.m, le 0.351,, maka: ajutoye faktor tahanan ujung, wp dapat dihitung: Ha sd Z(EI/) _ 13.7102 + 19.850.29 SOLO? + 19.850,29 Wa = SCEIM,) 204.248) = 1,178 W, =O (untuk tumpuan jepit) fik pada Gambar 9.2 Untuk portal be A, _ 17 x 4850 _ FT = “03% 450 = 4203 par gral *goyang, diperoleh =117, ‘ elebihi 22 tapi kurang dari Nilai Ki,/t 8 dari 100. Sehin, wens diperhitungkan dalam perencanaan, S88 Pengaruh kelengsingsn penampang wilai 4/7 = 4.850/(0,3x450) = 35,93, Maka Be = 38 i 36 [Pe 3020x198 VA, 35 x 450 x 450 Karena nilai l/r < $3,62, maka M,,, tidak perlu dtkalikan fektor perbesaran, 6g Hitung nilai P E, = 27.800 MPa E, = 200.000 MPa J, = 3.417.187.500 mm* Tye = 2,640(320/2)? = 67,584,000 mm* Untuk perhitungan EI portal bergoyang, maka nilai 84, dapat diambil sama dengan nol. Sehingga, 1 Ot Elle = 2:2(27,800)(3.417.187.500) + 200.000(67.584.000) 14+ Ba ss EI = 32.516.362.499.999,99 N.mm = 32.516x10° Nmm _ TET _ 77°(32.516 x 10°) ©" (KL, (17 « 4.85077 Pada lantai pertama ada 14 buah kolom interior, 18 kolom eksterior serta 4 buah kolom sudut, Maka = 9.966.587,89 N = 9.966,6 kN BP, = 14(2.338) + 18 (2 x 2.338] +4 (§ 2.338] = 63.905,33 ky EP, = 14(9.966,6) + 22 (3 x 9,966,6] = 285.709,2 KN 1 = 1 = 1,425 > 1,0 6, =P ws0eas *) 1 O758p, 1 075 285.7092 : 1M, = My, + 8M, = 164,4 + 1,425(67) = 259,88 KN'm * Beban rencana adalah P, = 2.338 KN dan M, = 259,88 kN-m, sehinggs My. 259.88 = 9.44115 m= 11115 mm > pin (= 285 mm) 2.338 0 Dipindai dengan CamScanner aa 210 | Perancangan Struktur Beton Bertulang (Berdasarkan SNI 2847:2013) Lakukan analisis penampang seperti pada Gambar C.9.4.¢, dengan P,, = 2.338 KN, M, = 259 44 1,320 mm*, Analisis dilakukan sepery Pada 8. KN-m, @ = 0,65, ¢ = 111,15 mm, serta A, = Contoh 11.4. Dari hasil analisis diperoleh a = 263,36 mm, ¢ = 329,2 mm, $P, = 257.4 dan $M, = 280,34 kN-m. 0,003 (385.= 3292) - o,0005 < 0,002 (# = 0,65) : ( 329,2 ) v one e Dipindai dengan CamScanner

You might also like