You are on page 1of 253
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 81 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTER! PERHUBUNGAN, DEPARTEMEN PERHUBUNGAN JLMERDEKA MARAT 8 JAKARTA 10410 wey ee MENTERT PERNUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat =: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 2993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI_ JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 ahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lint. Jalan, telah diatur ketentuan mengenai rambu- rambu lalu lintas di jalan; bahwa ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu diatur lebih lanjut @engan Keputusan Menter{, Perhubungan; Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 03, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) ; Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang alu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lombaran Negara Nomor 3480) jo. -Undang-undang Nomor 22 Tahun 1992 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Penangguhan Mulai Ber iaku- nya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 99, Tambahan Lembaran — Wega’ Nomor 3494); Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1905 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3293); a Woenetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1990 tentang Jalan Tol (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3405); Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 4990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3410); Peraturan Pemerjntah Nomor 43 Tahun 15933 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembayan Negara Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529); - Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Pékok Organisasi Departemen,; Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Oxganisasi OSepartemen sebagaimana telan diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1993; Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 91/OT. 002/Phb-80 dan KM 164/0T.002/Phb-90 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhu- pungan, sehagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM $8 Tahun 1991; MEMUTUS KAN: dengan mencabut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 17 Tahun 1991 tentang Rambu Lalu Lintas di Jalan; KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RAMBU-RAMBO LALU TINTAS DI JALAN. (2) BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertana Pengertian Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: oe Rambu-rambu alu lintas di jalan yang selanjutnya disebut rambu adalah ‘salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan; Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan antuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan’ pemakai jalan; Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan; Rambu Perintah adalah rambu yang aigunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilaku- kan oleh pemakai jalan; Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan pétunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan; Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu; Daun Rambu adalah pelat aluminium atau bahan \ogam lainnya tempat ditempelkan/ dilekatkan- nya rambu; Tiang Rambu adalah batangan logam atau bahan lainnya untuk menempelkan atau melekatkan aun rambu; B} xO. (1) (2) Refleksi Retro adalah sistem pemantulan cahaya sinar yang datang, dipantulkan Kembali sejajar ke arah sinar datang, terutama pada maiam hari atau cuaca gelap. Direktur Jenderal, adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Pasal 2 Rambu berlaku sesvai arah lalu lintas yang bersangkutan. Lokasi penempatan rambu harus memper- timbangkan: a. kondisi jalan dan lingkungan; b. kKondisi lalu lintas; c. aspek Keselamatan, Keamanan, Keter- tiban dan kelancaran lalu lintas. BAB IL JENTS DAN FUNGSI RAMBU Pasal 3 Rambo sesuai dengan fungsinya dikelompokkan menjadi 4 jenis : a. b. c. da. a) rambu peringatan; ramnbu larangan; vambu perintah; rambu petunjuk. Bagian Pertama Rambu Peringatan Pasal 4 Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat berbahaya di bagian jalan didepannya. (4) (2) a) (a) «s) (6) (7) (8) Q) (2) @) (4) Rambu peringatan ditempatkan sekurang~ kurangnya pada jarak 50 meter atau pada jarak tertentu sebelum tempat bahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas, cuaca dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris, permukaan jalan, dan kecepatan rencana jalan. Rambu peringatan dapat dilengkapi dengan papan tambahan. Jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya, dapat dinyatakan dengan papan tambahan’ apabila jarak antara rambu dan permulaan bagian jalan yang berbahaya tersebut tidak dapat diduga oleh pemakai jalan dan tidak sesuai dengan keadaan biasa. Rambu peringatan dapat diulangi dengan keten- tuan jarak antara rambu dengan awal bagian jalan yang berbahaya dinyatakan dengan papan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3). Warna dasar xambu peringatan berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitan. Rambu peringatan adanya jembatan angkat atau persilangan sebidang dengan rel kereta api sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 1 Nomor 24 Keputusan ini. Bentuk, lambang, warna dan arti rambu peringatan sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 1 Keputusan ini. Pasal 5 Bentuk rambu peringatan adalah bujur sangkar sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 1 Nomor la sampai dengan Nomor 1h dan Nomor 2a sampai dengan Nomor 23. Bentuk rambu peringatan empat_ persegi panjang sebagaimana dalam Lampiran I Tabe) 1 Nomor ii, 1}, 24a, 24b, 24c’ serta Nomor 25. Semua rambu peringatan, titik-titik sudutnya dibulatkan. Ukuran rambu peringatan sebagaimana dalam Lampiran III Tabel T Keputusan ini. (3) (a) (2) (3) (4) (3). (6) ql) (2) (3) (4) (5) (6) Bagian Kedua Rambu larangan Pasal 6 Rambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pema- kai jalan. Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan dimulai. Rambu larangan dapat dilengkapi dengan papan tambahan. Untuk memberikan petunjuk pend -huluan pada pemakai jalan dapat ditemputkan rambu petunjuk lain pada jarak yang layak sebelum titik larangan dimulai. Warna dasar rambu larangan berwarna putib dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Bentuk, lambang, Warna dan arti rambu larangan sebagaimana daiam Lampiran I Tabel 2 A Keputusan ini. Pasal 7 Bentuk rambu larangan segi delapan sama sisi sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nomer la. Bentuk rambu larangan segitiga sama sisi dengan titik-titik sudutnya dibulatkan seba- gaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nomor \b. Bentuk rambu larangan silang dengan ujung-ujungnya diruncingkan sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nemor le dan 1d. Bentuk rambu larangan lingkaran sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nomor le sampai dengan Nomor lic. Bentuk rambu larangan empat persegi panjang Sebagaimans dalam Lampiran I Tabel 2A Nomor 12. Ukuxran rambu larangan sebagaimana dalam Lampiran If Tabel 2A Keputusan ini. (6] @ (2) (3) a) (s) (6) a) a) @y) qa) Bagian Ketiga Rambu Perintah Pasal 8 Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh penakal alan. Rambu porintah wajib ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai. Rambu perintah dapat dilengkapi dengan papan tambahan. untuk memberikan petunjuk pendahuluan pada pemakai jalan dapat ditempatkan rambu petunjuk pada jarak yang layak sebelum titik kewajiban dimuiai. Warna dasar rambu perintah berwarna biru dengan lambang atau tulisan berwarna putin serta merah untuk garis serong seLigai batas akhir perintah. Bentuk, lambang, warna dan arti rambu perin- tah sebagaimana calam Lampiran I Tabel 2B. Ukuran rambu perintah sebagaimana dalam Lampiran III Tabel 2B. Bagian Keempat Rambu Petunjuk Pasal 9 Rambu petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk ‘mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan Jain-lain bagi pemakai jalan. Rambu petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga ‘mempunyai daya guna sebesar- besarnya dengan memperhatikan keadaan jalan dan kondisi lalu lintas. Untuk menyatakan jarak dapat digunakan papan tambahan atau dicantumkan pada rambu itu sendiri. a (4) (5) (6) ) (8) (3) QQ) (2) (a) Rambu petunjuk dapat djulangi dengan keten- tuan jarak antara rambu dan objek yang dinyatakan pada rambu terseabut dapat dinyata- kan dengan papan tambahan. Rambu petunjuk yang menyatakan tempat fasili- tas umum, batas wilayah suatu daerah, situasi jalan, @an rambu berupa kata-kata serta tempat khusus dinyatakan dengan warna dasar biru. Rambu petunjuk pendahulu jurusan rambu petunjuk jurusan dan rambu penegas jurusan yang menyatakan petunjuk arah wntuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah/ wilayah serta rambu yang menyatakan nama jalan di nyatakan dengan warna dasar hijauw dengan lambang dan/atau tulisan warna putih. Khusus rambu petunjuk jurusan kawasan dan objek wisata dinyatakan dengan warna dasar coklat dengan lambang danfatau tukisan warna putih. Bentuk, lambang, warna dan arti rambo petunjuk sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 3 Keputusan ini. Ukuran rambu petunjuk sebagaimana dalam Lampiran III Tabel 3 keputusan ini. Bagian kKelima Papan Tambahan Pasal 10 Papan tambahan digunakan untuk memuat ke~ terangan yang diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, Jarak-jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manaje- men dan rekayasa lalu lintas. Papan tambahan menggunakan warna dasar putih dengan tulisan dan bingkal berwarna hitam. _Papan tambahan tidak boleh menyatakan suatu keterangan yang tidak berkaitan dengan rambu- nya sendiri. (8) (4) Bentuk, lambang, keterangan atau tulisan, warna dan arti papan tambahan- sebagaimana, dalam Lampiran II Keputusan ini. Bagian Keenan Rambu Sementara Pasal 12 (2) Rambu sementara adalah rambu lalu lintas yang tidak dipasang secara tetap dan digunakan dalam keadaan dan kegiatan tertentu. (2) Ketentuan mengenai bentuk, lambang, warna dan arti rambu sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini berlaku pula untuk rambu sementara. (3) Untuk kemudahan penggunaan rambu_ sementara dapat dibuat dalam bentuk “portabel" dan/atau “variabel". Bagian Ketujuh Bentuk, Ukuran Huruf dan Angka Pasal 12 (1) Rambu petunjuk jurusan menggunakan huruf kapital pada huruf pertama, dan selanjutnya menggunakan huruf kecil dan/atau seluruhnya menggunakan huruf kapital dan/atau huruf kecil. (2) Rambu larangan dan peringatan menggunakan huruf kapital dan/atau huruf kecil. (3) Penulisan huruf yang menyatakan satuan panjang dan berat ditulis dengan huruf kapi- tal dan/atau huruf kecil. (4) Bentuk dan ukuran huruf serta angka rambu sebagaimana dalam Lampiran III Keputusan in 9) (4) (2) (3} Bagian Kedelapan Rambu Berupa Kata-kata Pasal 13 Peringatan, larangan, perintah dan petunjuk yang tidak dapat dinyatakan dengan lambang dapat dinyatakan dengan kata-kata. Rambu yang menggunakan kata-kata, harus mudah dibaca, singkat dan mudah dimengerti. Untuk daerah-daerah tertentu bila perlu dapat menggunakan 2 (dua) bahasa, bahasa Indonesia Si atas dan bahasa asing di bawah. BAB Itt KEKUATAN HUKUM RAMBU Pasal 14 Pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah danfatau larangan sebagai hesil manajemen Lalu lintas, ditetapkan dengan: a. Keputusan Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk untuk pengaturan lalu lintas pada jalan nasional dan jalan tol, kecuali jalan nasional yang terletak di Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II dan Kotamadya Daerah Tingkat II, serta diumumkan dalam Berita Negara; Peraturan Daerah Tingkat I, untuk pengaturan pada jalan propinsi, kecuali jalan propinsi yang berada dalam Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II dan jalan propinsi yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat II, serta diumumkan dalam Berita Daerah; Peraturan Daerah Tingkat Ti, untuk pengaturan lalu lintas pada jalan kabupaten/kotamadya, jalan nasional dan jalan propinsi serta diumumkan dalam Berita Daerah. (10) Pasal 15 Pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 harus dinyatakan dengan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan/atau alat pemberi isyarat Jalu Lintas. Pasal 16 (1) Rambu yang bersifat perintah atau larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 mempunyai kekuatan hukum setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemasangan. (2) Tanggal pemasangan rambu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diumumkan kepada pemakai jalan oleh instansi yang berwenang menyelenggarakan rambu. Pasal 17 (1) Jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) digunakan untuk menberikan informasi kepada pemakai jalan. (2) Pemberian informasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui media massa cetak atau media massa elektronika, atau media lain yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pasel 18 Pencabutan rambu harus diinformasikan kepada pemakai jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2). BAB IV PENYELENGGARAAN RAMBU Pasal 19 Perencanaan, pengadaan, pemasangan dan pemeliha- raan rambu dilakukan olel a. Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk, untuk jalan nasional dan jalan toi kecuali jalan nasional yang berada dalam Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II atau yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat IT; au b. Pemerintah Daerah Tingkat I, untuk jalan propinsi, kecuali jalan prepinsi yany berada dalam Ibu Kota xabupaten Daerah Tingkat IT atau jalan propinsi yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat IT; c. Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten, untuk: 1) jalan kabupaten; 2) jalan propinsi yang berada dalam Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II, dengan persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I; 3) jalan nasional yang berada dalam Jbu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II dengan persetujuan Direktur Jenderai. qd. Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya untuk: 1) jalan kotamadya; 2) jalan propinsi yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat II, dengan persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I; 3) jalan nasional yang: berada dalam Kotawadya Daerah Tingkat II dengan persetujuan Direktur Jenderal. Pasal 20 Penyelenggara jalan tol dapat melakukan peren- Ganaan, pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu di jalan tol setelah mendengar pendapat Direktur Jenderal. Pasal 21 Instansi, badan usana atau warga negara Indonesia dapat melakukan pengadaan, pemasangan dan pemeli- haraan xvambu dengan ketentuan: a. penentuan lokasi dan penempatannya nendapat persetujuan pejabat sebagaimana dalam Pasal 14; be memenuhi persyaratan teknis sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan ini- 2] a) (2) (3) qa) (2) Qa) BAB V PENEMPATAN RAMBU Bagian Pertama Jarak Penempatan Rambu Pasal 22 Rambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas, di luar jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dan tidak merintangi lalu jintas kendaraan atau pejalan kaki. Penempatan rambu sebagaimana dimaksud ayat (1) mudah dilihat dengan jelas oleh pemakai jalan. Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbang~ kan lokasi dan kondisi lalu lintas, rambu dapat ditempatkan di sebelah kanan atau di atas daerah manfaat jalan. Pasal 23 Jarak penempatan antara rambu yang terdekat dengan bagian tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter. Penempatan rambu di sebelah kanan jalan atau di atas daerah manfaat jalan harus mempertin- bangkan faktor-faktor antara lain geografis, geometris jalan, kondisi lalu lintas, jarak pandang dan kecepatan rencana. Rambu yang dipasang pada pemisah jalan (median) ditempatkan dengan jarak 0,30 meter dari bagian tepi paling luar dari pemisah jalan. 3) a) (2) oO) (4) Bagian Kedua Ketinggian Penempatan Rambu Pasal 24 Ketinggian penempatan rambu pada sisi jaian minimum 1,75 meter dan maksimum 2,65 meter diukur dari permukaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah, atau papan tambahan bagian bawah apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan. Ketinggian penempatan rambu di lekasi fasili- tas pejalan kaki minimum 2,00 meter dan maksimum 2,65 meter dGiukur dari permukaen fasilitas pejalan kaki sampai dengan sisi gaun-rambu bagian bawah atau papan tambahan bagian bawah, apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan. Khusus untuk rambu peringatan sebagaimane dalam Lampiran I Tabel 1 Nomor 1i dan Nomor 1j ditempatkan dengan ketinggian 1,20 meter diukur dari permukaan jalan sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah. Ketinggian penempatan rambu di atas daerah manfaat jalan adalah minimum 5,00 meter diukur dari permukaan jalan Sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah. Bagian Ketiga Penempatan Rambu Menurut Ukuran (a) (2) @) Pasal 25 Ukuran daun rambu terdird dari ukuran besar, ukuran sedang, ukuran Kecil, dan ukuran sangat kecil. Daun rambu ukuran besar ditempatkan pada jalan dengan kecepatan rencana lebih dari 80 km pexjam. Daun rambu ukuran sedang ditempatkan pada . Jalan dengan kecepatan rencana lebih dari 60 ‘km perjam. 04) (4) (5) m @) @) Daun rambu ukuran kecil ditempatkan pada jalan dengan kecepatan rencana lebih dari 60 km perjam atan kurang. Dalam keadaan tertentu dengan pertimbangan kondisi lalu lintas, dapat ditempatkan daun rambu rambu ukuran sangat kecil. Bagian Keempat Penempatan Rambu Peringatan Pasal 26 Rambu peringatan sebagaimana dalam Lampiran 1 Tabel I ditempatkan pada sisi jalan sebelum tempat atau bagian jalan yang berbahaya dengan jarak: a. minimum 180 meter, untuk jalan dengan kecepatan rencana lebih dari 100 km perjam; minimum 100 meter, untuk jalan dengan kecepatan rencana lebih dari 60 km perjam sampai dengan 100 km perjam; c. minimum 80 meter, untak jalan dengan kecepatan lebih dari 60 km perjam sampai dengan 80 km perjam; a. minimum 50 meter, untuk jalan dengan kecepatan rencana lebin dari 60 km perjam atau kurang. Apabila diperlukan penegasan atau pengulangan rambu peringatan dilengkapi dengan papan tambahan, kecuali rambu peringatan sebagai mana dalam Lampiran I Tabel 1 Nomor 1i dan 13. Rambu peringatan sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 1 Nomor 1i dan 1} ditempatkan pada sisi sebelah luar bahu jalan atau jalur lalu lintas dimulai pada awal tikungan sampai dengan akhir tikungan, jarak antara masing- masing rambu sesuai dengan kebutuhan. (15) (4) ql) (2) (3) (4) (4) untuk rambu péringatan sebagaimana dalam Lampiran [ Tabel 1 Nomor 22a jarak penem- patannya diukur dari perlintasan kereta api yang terdekat dan untuk rambu peringatan Tabel 1 Nomor 22b jarak penempatannya diukur dari rel kereta api yang terdekat serta dapat dilengkapi dengan rambu peringatan Tabel 1 Nomor 24a, 24b, dan 24c. Bagian Kelima Penempatan Rambu Larangan Pasal 27 Rambu larangan ditempatkan sedekat mungkin pada awal bagian jalan dimulainya rambu larangan,. Untuk rambu larangan sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nomor le, 4a, dan 4b ditempatkan pada sisi jalan pada awal bagian jalan dimulainya rambu larangan. rambu larangan Tabel 2A Nomor lla, 11b, dan llc ditempatkan pada bagian jalan berakhirnya rambu larangan; Rambu larangan sebagaimana Lampiran I Tabe] 2A Nomor 4a dan 4b yang ditempatkan secara berulang dengan jarak lebih dari 15 m, dapat dilengkapi dengan papan tambahan yang menyatakan jarak tertentu. Bagian Keenam Penempatan Rambu Perintah Pasal 28 Rambu perintah sebagaimana dalam Lampiran t Tabel 2B Namor 4a ditempatkan sedekat mung- kin pada awal bagian. jalan dinulainya perintah. (16) (2) G3) (4) qQ) (2) (3) (4) Ramkt: perintah sebagaimana dalam Lampiran 1 Tabe! 25 Nomor 1a dan 1b ditempatkan pada sisi seberang jalan dari arah lalu lintas datarg. Rambu perintah sebagaimana dalam Lampiran I abel 2B Nowor,1c, 1d, le, dan 1f, 2a dan 2b ditempatkan pada sisi jalan sesuai perintah yang diberikan oleh rambu tersebut. Rambe perintah sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 28 Nomor 3a dan 3b-dan 3c ditempatkan di sisi jalan pada pagian awal lajur atau bagian jalan yang wajib dilewati. Rambu perintah sebagaimana dalam Lampiran 1 Tabel 28 Nomor 5b dan 6b ditempatkan di sisi jalan pada batas akhir berlakunya rampu perintah Tabel 2B Nomor Sa dan 6a. Bagian Ketujuh Penezpatan Rambu Petunjuk Pasal 29 Rambu pecunjuk ditempatkan pada sisi jalan, pemisah jalan atau di atas daerah manfaat jalan sebelum tempat, daerah atau lokasi yang aitunjuk. Rambu petunjuk sebagaimana dalam Lampiran 1 Tabel 3 Noor 1a sampai dengan 1g ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi yang ditunjuk dengan jarak maksimum 50 meter, dan untuk rambu petunjuk Tabel 3 Nomor 1d apabila Giperlukan penempatannya dapat diulang dengan jarak minimum 250 meter. Rambu petunjuk sebagaimana dalam Lampiran I abe) 3 Nomor 2a sampai dengan Nomor 3 ditem- patkan sebelum lokasi yang ditunjuk dan jarak menuju lokasi dinyatakan dalam rambu tersebut. Rambu petunjuk sebagaimana dalam Lampiran 1 Tabel 3 Honor 4a, 4c, 5, 6a, 6b, 6c, 6g, 6i, dan 6k, 6r, 7 dan 8 ditempatkan pada ‘awal petunjuk tersebut dimulai. 07] (3) (6) (9) qa (2) Rambu petunjuk sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 3 Nomor “4b, 4d, 6h, 63, dan Gq ditempatkan pada bagian jalan pada akhir berlakunya rambu yang bersangkutan. Rambu petunjuk sebagaimana pada Lampiran I Tabel 3 Nomor 6d, 6k sampai dengan 6p, dan 6s, 94 sampai dengan 94, ditempatkan pada Jokasi yang ditunjuk dan untuk petunjuk awal sebelum lokasi yang ditunjuk tersebut dapat dipasang cambyu yang sama dilengkapi dengan papan tambahan yang menyatakan jarak. Rambu petunjuk sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 3 Nomer Ge dan 6f ditempatkan pada awal bagian jalan. Rambu petunjuk sebagaimana pada Lampiran f Tabel 3 Nomor 6k yang dilengkapi dengan papan tambahan dengan tulisan *Terminal", dapat digunakan sebagai petunjuk awal lokasi terminal. Khusus rambu petunjuk sebagaimana pada Lampiran I Tabel 3 Nomor 6 sampai dengan Nomor 9 dapat ditempatkan sebelum lokasi dalam 1 (satu} rambu sesuai dengan fasilitas yang tersedia pada lokasi. Bagian Kedelapan Penempatan Rambu Sementara Pasal 30 Rambu sementara dapat ditempatkan pada bagian jalan sebelum, pada, dan sesudah lokasi di tempat keadaan darvurat atau kegiatan tertentu dengan menggunakan rambu yang dapat dipindah-pindah dan/atau isi pesannya dapat diubah-ubah, Rambu sementara yang ditempatkan sebelum lokasi sebagaimana dimaksod dalam ayat (1) perupa rambu peringatan. 118) (3) 4) (s) Q) (2) (3) Rambu sementara yang ditempatkan pada lokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa rambu perintah dan/atan rambu tarangan. Rambu sementara yang ditempatkan sesudah lokasi, menyatakan akhir berlakunya rambu tersebut. Rambu sementara dapat dilengkapi dengan papan tambahan sesuai kebutuhan. Bagian Kesembilan Penempatan Papan Tambahan Pasal 31 Papan tambahan ditempatkan dengan jarak 5 sentimeter sampai dengan 10 sentimeter dari sisi terbawah daun rambu, dengan ketentuan lebar papan tambahan secara vertikal tidak nmelebini sisi daun rambu. uUkuran perbandingan papan tambahan antara panjang dan lebar adalah 1 (satu) berbanding 2 (dua). Papan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dapat ditempatkan pada: a. rambu peringatan sebagaimana dalam Lampiran I abel 1 Nomor 24a, 24b, 24c, dan 25; b. ‘rambu larangan sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nomor 12; c. xambu petunjuk — sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 3 Nomor 1a sampai dengan Nomor 3, 6q dan 7- 09) (4) Pesan yang ta at dalem pepen tambahan harus persifat khusus, singkat , jelas dan mudah serta copat dimengerti oleh penakai jalan. Bagian Kesepuluh Penempatan Rambu Yang Berpasangan Pasal 32 {1} Rambu larangan sebagaimana dalam Lampiran I Tabel 2A Nomor if penempatannya harus di- sertai dangan rambu petunjuk Tabel 3 Nomor 7. (2) Rambu perintah sebagaimana dalam Lampixan I JTabel 2B Nomor Sa dan 6a penempatannya harus diakhiri dengan rambu perintah Tabel 2B Nomor Sb dan 6b. (3) Rambu larangan Tabel 2A Nomor 6 dan 3 penem- patannya harus diakhiri dengan larangan Tabel 2h Nomor 11a dan i1b. (4) Rambu petunjuk sebagainana Tabel 3 Nemor 5 penempatannya harus didahului dengan ranbu peringatan Tabel 1 Nomor 10. Bagian Kesebelas Penempatan Papan Nama Jalan Pasal 33 (1) Papan nama jalan aitempatkan pada awal sisi ruas jalan. {2) Untuk menyatakan nama jalan di persimpangan tiga tipe T, papan nama jalan ditempatkan di seberang jalan menghadap arus lalu Lintas datang. 5 (20) qa) (2) (3) (4) (5) (6) BAB VI PEMASANGAN RAMBU Bagian Pertama Pemasangan Posisi Rambu Pasal 34 pada kondisi jalan yang lurus atau melengkung ke kiri, rambu yang ditempatkan pada sisi jalan, ‘pemasangan posisi rambu digeser 3° (derajat) searah jarum jam dari posisi tegak lurus sumbu “jalan kecuali rambu petunjuk scbagaimana dalam Lampiran I Tabel 3 Nomor 5, 6k, 6r, 8 dan rambu petunjuk fasili- tas Tabel| 3. Nomor 9, pemasangan posisi rambunya sejajar dengan sumbu jalan. Pada kondisi jalan yang melengkung ke kanan, rambu petunjuk yang ditempatkan pada sisi jalan, pemasangan posisi rambu tegak lurus terhadap sumbu jalan. Rambu jalan yang ditempatkan pada awal pemisah jalan dan di atas daerah manfaat jalan, pemasangan posisi rambu tegak lurus terhadap sumbu jalan. Posisi rambu tidak boleh terhalangi oleh bangunan, pepohonan atau benda-benda lain yang dapat berakibat mengurangi atau menghi- langkan arti rambu tersebut. Pemasangan daun rambu pada satu tiang maksi- mum 2 (dua) buah daun rambu. Daun rambu harus dipasang pada tiang yang khusus disediakan untuk pemasangan daun rambu. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS q) Pasal 35 Direktur Jenderal melaksanakan perbinaan dan pangawasan teknis terhadap penyelenggaraan rambu. Ry (3) (3) qa) (2} (3) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi: a. penentuan persyaratan teknis rambu; b. penentuan petunjuk tekhis, meliputi penetapan, pedoman, prosedur danfatau tata cara penyelenggaraan rambu; c. pemberian pembinaan teknis dalam rangka meningkatkan kemampwan dan keterampilan ' teknis para penyelenggara rambu; Pengawasan teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi: ay kegiatan pemantauan dan penilaian atas penyelenggaraan rambu; b. kegiatan pemberian saran teknis dalam penyélenggaraan rambu, BAB ¥IIL KETENTUAN LAIN~LAIN Pasal 36 Setiap orang dilarang menempelkan sesuatu atau menambah sehingga mengurangi arti dari rambu, atau memasang sesuatu yang menyerupal rambu. Penyelenggara rambu wajib menjaga dan memeli- fara kondisi rambu, agar dapat berfungsi séebagaimana ditetapkan dalam Keputusan ini. Penyelenggara rambu wajib mencabut rambu yang tidak berfungsi lagi. (22} BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 37 Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 17 September 1993. KARTA Salinan. Keputusan ini disampaikan kepada : onlay. tin (fat 12-693), Para Menteri Kabinet Pembangunan VI; Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan para Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan; Direktur Jenderal Perhubungan Darat; Direktur Jenderal Bina Marga; Para Gubernur Oaerah Tingkat 17 Para Kepala Kepolisian baerahj Para Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan; Para Kepala Dinas LLAJ. Ry LAMPIRAN | KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR "61 tahun 1993 TANGGAL : 9 Seotomber 1993 TABEL | NOMOR, BENTUK, LAMBANG, WARNA DAN ARTI RAMBU PERINGATAN Peringatan tikungan berbahaya Peringatan tentang adanya tikungan berbahaya atau urutan beberapa tikungan berbahaya dinyatakan dengan rambu berikut : 1a. Tikungan ke kiri 1b. & Tikungan ke kanan te. & Tikungan tajam ke Kiri 1d, & Tikungan tajam ke kanan te. Tikungan ganda, tikungan, pertama ke Kiri if. Tikungan ganda, tikungan pertama ke kanan 19. Banyak tikungan, atau urutan beberapa tikungan, tikungan pertama ke kiri th. Banyak tikungan, atau urutan beberapa tikungan, tikungan pertama ke karan, ti. Pengarah tikungan ke kanan. 4, <) Pengarah tikungan ke kir Peringatan Turunan dan tanjakan berbahaya Untuk memberi peringatan tentang turunan dan tanjakan dinyatakan dengan rambu berikut : 2a. Turunan 2. & Turunan curam 2c. & Tanjakan 2d. oy Tanjakan terjal Peringatan jalan menyempit n di muka akan menyempit dinyatakan dengan rambu berikut Peringatan bahwa jal 3a. Penyempitan di kiri dan kanan jalan 3b. Penyempitan di Kir jafan 3c & Penyempitan di kanan jalan 3d. Jembatan atau penyempitan di jembatan oe > Pengurang i i at, a) Pengurangan fajur kanan Peringatan Jembatan Angkat Peringatan tentang jembatan angkat dapat dilengkapi dengan rambu Tabel | nomor 24a, 24, dan 24c, dinyatakan dengan rambu berikut : Jembatan angkat ® Peringatan Tepi air Peringatan bafaya adanya tepian air atau tepian jurang dinyatakan dengan rambu berikut : 5. Jalan menuju tepian air, tepian jurang ® Peringatan Jatan tidak datar Peringatan tentang jalan bergelombang atau adanya cembungan atau cekungan, dinyatakan dengan rambu berikut : 6a, Jalan tidak datar, bergelombang atau berbukit- bukit ® 6b. Jalan cembung atau jembatan cembung 7. Peringatan Jalan ticin Peringatan banwa jalan licin, dinyatakan dengan rambu berikut : Jalan licin & Peringatan Kerikil lepas Peringatan tentang bagian jalan yang mungkin terdapat kerikil lepas, dinyatakan dengan rambu derikut : Kerikil lepas © 9. Peringatan Longsoran Peringatan tentang bagian jalan yang terdapat bahaya dari jongsoran tanah atau batu yang berjatunan, dinyatakan dengan rambu berikut Sa. Longsoran tanah atau batu yang berjatuhan dari sebelah ki jalan 9%, Longsoran tanah atau batu yang berjatuhan dari sebelah kanan jalan. e © 10. WW. 12, 13. Peringatan Penyeberangan orang Peringatan tentang penyeberangan orang, dinyatakan dengan rambu berikut : 10. Penyeberangan orang Peringatan banyak anak-anak Peringatan tentang suatu bagian jalan yang sering dilintasi anak-anak, misalnya jalan keluar dari sekolah atau lapangan bermain, dinyatakan dengan rambu berikut : 1" Banyak anak-anak Peringatan banyak orang bersepeda Peringatan suatu tempat banyak orang bersepeda dan sering menyeberang jalan, dinyatakan dengan rambu berikut 12, Banyak orang bersepeda dan sering menyeberang jalan Peringatan banyak satwa Peringatan tentang suatu bagian jalan yang terdapat bahaya karena banyak hewan dan sering menyeberang dinyatakan dengan rambu yang menggambarkan satwa jinak atau liar yang paling sering ditemukan di tempat itu, dinyatakan dengan contoh rambu berikut : 13a, Banyak satwa jinak dan sering menyeberang jalan 13b. Banyak satwa liar dan sering menyeberang jalan 14, 15, 16. 17. 18. Peringatan pekerjaan jalan Peringatan tentang adanya pekeriaan yang sedang dilakukan pada bagian jalan yang akan Gilewati, dinyatakan dengan rambu berikut 14, ‘Ada pekerjaan di jalan Peringatan lampu pengatur lalu lintas Peringatan tentang bagian jalan dimana lalu lintas diatur dengan lampu pengatur lalu lintas tiga warna, dinyalakan dengan rambu berikut : 16. Lampu pengatur lalu lintas Peringatan lintasan pesawat terbang Peringatan tentang bagian jalan yang sering dilintasi oleh pesawat yang terbang rendah. yang Sedang lepas landas atau mendarat di lapangan terbang, dinyatakan cengan rambu berikut : 16. & Lintasan pesawat terbang Peringatan angin dari samping Peringatan tentang bagian jalan yang sering terjadi hembusan angin kencang dari samping, dinyatakan dengan rambu berikut : 7 & Angin det samoing Peringatan ta lintas dua arah dan satu arah Peringatan tentang bagian jalan dengen lalu lintas dua arah tanpa bangunan pemisah inyatakan dengan rambu berikut : ve & Lat tas ua aah 19. Peringatan tentang bagian jalan dengan bangunan pemisah dinyatakan dengan rambu berikut : 18b. ‘Awal bangunan pemisah untuk falu lintas dua arab. 180. Akhir banigunan pemisah untuk lalu lintas dua arah, 18d. ‘Awal bangunan pemisah untuk ‘alu lintas satu arah. Peringatan persimpangan jalan Peringatan tentang adanya persimpangan jalan dengan ketentuan harus mendahulukan lalu lintas sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Pasal 4 PPL No. 28 Th. 1981), dinyatakan dengan rambu berikut 1 & Parsiparge mat 19. Persimpangan tiga sisi kiri 190. Persimpangan tiga sisi kanan 194. Persimpangan tiga serong sii 19e. Cy Persimpangan tiga serong ii 20. 191. 19g. 19h. 19, 19). 19k, 191, 19m. SPSS SOHOD Persimpangan tiga serong kanan Persimpangan tiga serong kenan Persimpangan tiga type T Persimpangan tiga type Y Persimpangan tiga ganda kiri kanan Persimpangan tiga ganda kanan kiri Persimpangan tiga ganda kiri Persimpangan tiga ganda kanan Peringatan persimpangan dengan prioritas. Peringatan tentang adanya persimpangan dengan prigritas atas lalu lintas lainnya, dinyatakan dengan rambu berikut 20a. ® Persimpangan empat dengan prioritas at. 22. 20b. Persimpangan tiga sisi kiri dengan prioritas 20¢. Persimpangan tiga sisi kanan dengan prioritas 204. Persimpangan tiga serong kiri dengan prioritas 208. Persimpangan tiga serong kanan dengan prioritas 20r. Persimpangan bundaran dengan prioritas, Peringatan ruang bebas Peringatan tentang tinggi dan lebar ruang bebas pada bagian jalan dinyatakan dengan contoh rambu berikt aia Tinggi ruang bebas .....m 21b. Lebar ruang bebas o@ Peringatan persilangan datar dengan lintasan kereta api Persilangan datar dengan lintasen kereta api dinyatakan dengan rambu berikut : 22a, Persilangan datar._—_ dengan lintasan kereta api berpintu ® 23. 24, 25, 22b. Persilangan datar dengan lintasan kereta api tanpa pintu Peringatan berhati-hati Peringatan tentang bagian jalan yang berbahaya setaln dari bahaya-bahaya yang diuraikan dalam nomor 1 sampai nomor 22 Tabel | Lampiran ini, dinyatakan dengan rambu berikut : 23. Hati-hati Untuk menegaskan jenis bahaya tersebut digunakan papan tambahan. Peringatan jarak Pada tempat atau bagian jalan yang berbahaya antare lain lintasan kereta api atau jembatan angkat, sesuatu rambu dapat ditempatkan secara berulang dengan menambahkan rarnbu peringatan jarak dibagian bawahnya sebagai berikut : 24a, Rambu tambahan menyatakan Jarak 450 m 24b. Rambu tambahan menyatakan jarak 300 m 24c. Rambu tambahan menyatakan jarak 50 m Rambu peringatan berupa kata-kata Peringatan berupa kata-kata dinyatakan dengan contoh rambu berikut. Peringatan tentang bahaya tanah longsor dimusim hujan. TABEL 2A NOMOR, BENTUK, LAMBANG, WARNA DAN ARTI RAMBU LARANGAN, Larangan berjalan terus Larangan untuk berjalan terus dan wajib berhenti sebelum meneruskan perjalanan dinyatakan dengan rambu berikut ta, Dilarang —berjalan —_terus, wajid bertenti sesaat dan meneruskan perjalanan se~ telah mendapat kepastian aman dari alu lintas arah lainnya, Diarang berialan torus apabia —mengakibatkan rntangavhambetengangou- an bag tau tins dav ara isin yong wai “a danuickan, te. Ditarang berslan torus pa- da persiangan perslangan Sebideng.intasan koeta ap al tunggal, wai Deron sosaat untuk mondapat kepastan aman 14 Dilarang_beriatan tevus pas =< da. porslangan persiangan Sebidang intasan Kereta aN asi jalur ganda, wai berhenti ‘sesaat untuk mondapat kepastian aman te. Dilarang berjalan_terus, walid berhenti dan mene- ruskan perjaianan setelah melaksanakan —sesuatu kegiatan / kewajiban ter- tentu, seperti contoh rambu berikut. ® Wajid berhenti_ untuk pemeriksaan Cukai. it Dilarang berjalan_terus, wajib berhenti sesaat sebelum —bagian jalan tertentu dan meneruskan perjaianan setelah menda- hulukan kendaraan yang datang dari arah depan secara bersamaan. Larangan dan pembatasan masuk. Larangan masuk bagi semua kendaraan dinyatakan dengan cambu berikut : 2a. Larangan masuk bagi semua kendaraan ber- motor maupun tidak ber- motor dari kedua arah 2b. Larangan masuk bagi semua kendaraan_ber- motor maupun tidak ber- motor. Larangan masuk bagi alu lintas tertentu Larangan masuk bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu dinyatakan dengan rambu berikut : 3a Larangan masuk bagi ken- daraan bermotor roda empat dan lebih. ab. Larangan masuk bagi se- mua kendaraan bermotor roda tiga. 3c. Larangan masuk bagi ken- daraan bermotor roda dua 3d. 3e. 3t. 3h, ai, 3. 3k. ®®@S@SOD@@H Larangan masuk bagi se- mua kendaraan bermotor. Larangan masuk bagi Bus. Larangan masuk bagi mobil barang. Larangan masuk bagi kenda- raan bermotor dengan kere- ta gandeng, Larangan masuk bagi kenda- raan bermotor dengan kere- ta tempel Larangan masuk bagi kenda- raan Dermotor untuk keper- Ivan khusus, antara lain Forklift, penggilas jalan, tractor. Larangan masuk bagi delman dan sejenisnya Larangan masuk bagi ge- robak, pedati dan sejenisnya. Larangan masuk bagi ge- robak dorong dan sejenis- nya. Larangan masuk bagi ge- robak dan dokar. Larangan masuk bagi semua kendaraan tidak bermotor ®@@®e@@ 30. Larangan masuk bagi sepeda ap. Larangan masuk bagi becak 3q. Larangan masuk bagi sepeda dan becak or. Larangan masuk bagi peja~ tan kaki Larangan berhenti dan larangan parkir. Larangan berhenti dan farangan parkir bagi semua kendaraan dan pemakai jalan dinyatakan dengan rambu berikut : 4a. Larangan__berhenti_ sampai dengan jarak 15 m dari tempat pemasangan rambu menurut arah atu tintas, kecuali dinyatakan lain dengan papan tambahan, 4b. Larangan parkirsampai dengan jarak 15 m_ dari tempat pemasangan rambu menurut arah alu lintas, kecualidinyatakan fain dengan papan tambahan. Larangan membelok dan berganti arah Larangan membelok kekanan, Kekiri atau berbalik arah dinyatakan dengan rambu berikut : Sa Larangan berbelok kekiri bagi kendaraan bermotor Mmaupun tidak bermotor un- tuk masuk jalan simpangan atau berpindah jatur yang searab lalu lintas. 5b. Larangan berbelok kekanan bagi kendaraan bermotor maupun tidak bermotor un- tuk masuk jalan simpangan atau berpindah jalur_ yang searah lalu tintas. 5c. Larangan berbalik arah bagi Kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Larangan mendahului Larangan mendahului kendaraan bermotor maupun tidak bermotor dinyatakan dengan rambu berikut : 6 Larangan mendahului kenda- raan lain yang berjatan di depan Larangan menggunakan isyarat suara Larangan menggunakan isyarat suara atau mengeluarkan suara lain yang mengganggu dinyatakan dengan rambu berikut : 7 Larangan menggunakan isyarat suara \arangan untuk dimensi dan berat kendaraan tertentu Larangan masuk bagi kendaraan dengan berat dan dimensi yang melebin: batas tertentu di nyatakan dengan contoh rambu berikut : 8a. ab. Be. 80. Be. a. ag. O08 @©@86O0@ Larangan masuk bagi ken- éaraan dengan panjang lebih dati... . Larangan masuk bagi ken: daraan dengan lebar lebih dari ......m Larangan masuk bagi ken: daraan dengan tinggi lebih dar Larangan masuk bagi ken- daraan tidak bermotor de- gan panjang lebih da- Larangan masuk bagi ken- daraan yang seluruh be: rat termasuk —muatannya lebih dari 5 ton Larangan masuk bagi ken- daraan dengan muatan sumbu lebih dari 8 ton, Larangan masuk bagi wandaraan dengan Muatan Sumbu Terberat (ust) lebih besar dari 10 ton atau ukuren lebar tidak melebihi 2.500 milimeter atau ukuran — panjang tidak melebini 18.000 milimetar. Bh. Larangan = masuk bags kendaraan dengan Muatan lebih besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2,500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebini 18.000 milimeter Bi. (iv) darangan | masuk — bag: kendaraan dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) lebih besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebini 2.500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter. Bj. Larangan masuk bagi kendaraan dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) lebih besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebini 2.100 milimeter atau ukuran —panjang tidak melebihi 9.000 milimeter. Larangan meledihi batas kecepatan tertenty Larangan meiai Larang i alas Kecepatan maksimum dinyatakan dengan contoh rambu ikl : Larangan kecepatan kendaraan lebih dari 40 ken per jam, 10. 1. 12. Larangan batas jarak iringan Larangan mengemudikan kendaraan kurang dari jarak tertentu dengan kendaraan didepannya dinyatakan dengan contoh rambu berikut : 10. Larangan mengikuti_ken- daraan di depan kurang dari jarak 15 m. Batas akhir berlakunya larangan Batas akhir berlakunya suatu rambu larangan dapat dinyatakan dengan contoh rambu berikut : Batas akhir _ kecepatan ‘maksimum 40 km per jam @ 4 ta. 1b. Balas akhir —_larangan mendahului kendaraan lain. Batas akhir semua larangan setempat terhadap kenda- raan bergerak. He. Rambu larangan berupa kata-kata Larangan berupa kata-kata dinyatakan dengan contoh rambu berikut. DILARANG MENOAMULUE DAR) SEBELAH Kil Larangan untuk mendahului TABEL 2B NOMOR, BENTUK, LAMBANG, WARNA, DAN ARTI RAMBU PERINTAH Perintah arah yang diwajibkan. Arah yang di wajibkan bagi kendaraan bermotor dan tidak bermotor dinyatakan dengan: rambu berikut : fa. Wajid mengikuti arah ke kiri tb. Wai mengikuti arah ke kanan. to Wajid mengikuti arah_ yang ditunjuk. 1d. Wajib mengikuti arah_ yang itunjuk, te. Wajid berjalan lurus ke depan 1 Waiib mengikuti arah_ yang ditentukan pada bundaran. Perintah memilin arah diwajibkan Perintah mengikuti salah satu arah yang diwajibkan dinyatakan dengan rambu berikut 2a, Wajib mengikuti salah satu arah yang ditunjukan 2b. Walid mengikuti salah satu arah yang ditunjukan. Perintah mengikuti lajur yang ditunjuk. Untuk menunjukkan lajur atau bagian jalan yang harus dilewati oleh pemakai jalan dinyatakan dengan rambu berikut : Ba. Lajur atau agian jalan yang wajib dilewati. 3b, Lajur atau baglan jalan yang wajib ditewati. 3c. Wajib melewati salah satu lajur yang di tunjuk. Perintah untuk memakai jalur jalan tertentu, Perintah untuk menggunakan jalur jalan tertentu bagi pemakai jalan yang diwajibkan dan menyatakan kepada pemakai jalan lainnya tidak berhak menggunakan jalur jalan tersebut, dinyatakan dengan rambu berikut da. ‘Wajib untuk pejalan kaki 4b, Wajid untuk falu lintas bersepeda. 4c. ‘Waiib untuk lalu fintas becak. 4d. Wajib untuk pengendara berkuda. de. Wajib untuk alu lintas dokar at, Wajib untuk faiu _lintas pedati 4g. Wajib untuk lalu lintas pedati, gerobak dorong dan dokar Perintah batas kecepatan minimum yang diwajibkan. Perintah untuk mengemudikan kendaraan tidak kurang dari kecepatan minimum yang diwajibkan dinyatakan dengan contoh rambu berikut 5a. Perintah kecepatan mini- mum yang diwajibkan. 5b. Batas akhir kecepatan mini- ‘mum yang diwajibkan Perintah untuk wajib memakai rantai pada ban Perintah untuk wajib memakai rantai pada ban bagi kendaraan bermotor pada jalan tertentu dinyatakan dengan rambu berikut 6a, Waiib memakai rantal pada ban. 6b. Bates akhir wajib_ memakai rantai pada ban. TABEL 3 NOMOR, BENTUK, LAMBANG, WARNA DAN ARTI RAMBU PETUNJUK Rambu pendahulu petunjuk jursan Petunjuk pendahulu tentang jurusan kota atau daerah pada persimpangan dinyatakan dengan contoh rambu berikut : fa. ac Rambu pendahulu petunjuk jurusan pada persimpangan di depan. 1b. Rambu pendahulu petunjuk jurusan yang _menunjukkan arah daerah, 1c. Rambu pendahulu petunjuk jurusan untuk menyatakan arah yang harus ditempuh pada suatu daerah. 4d. =a } Rambu pendahulu petunjuk % CmBITUNG jurusan yang menyatakan = arah untuk mencapai suatu tempat keluar dari jalan tol. te. — Rambu pendahuli petunjuk (aes Patt jurusan yang menyatakan = lajur kiri yang harus dilewati untuk jurusan yang dituju, 1 Rambu pendahulu. petunjuk am Jurusan yang menyatakan lajur keman yang harus dilewat! untuk jurusan yang dituju. Rambu pendahulu petunjuk jurusan yang menyatakan adanya pilihan lajur sesuai jurusan pada persimpangan 19. Rambu petunjuk jurusan Petunjuk tentang jurusan ke suatu kota atau tempat dengan kondisi jalan tertentu di nyatakan dengan contoh berikut : 2a, Rambu petunjuk jurusan ke Purwakarta dengan jarak 70 km 2b. Rambu petunjuk _jurusan menyju jalan tol Jagorawi 20. =< Rambu petunjuk jurusan ke SS pelabuhan udara. 2d. Rambu _petunjuk jurusan untuk wisata ke arah per- kemahan, 20. Rambu petunjuk —jurusan untuk wisata ke arah pe- sanggrahan pemuda 21, Rambu petunjuk jurusan ke daerah: wisata Dieng dengan jarak 10 km. 2g. Rambu petunjuk jurusan ke daerah Taman Nasional. Rambu penegasan Penegasan mengenai jerak dan jurusan satu kota atau daerah dinyatakan dengan contoh rambu berikut : SMe Gio 4 Jalan ini menuju ke Tomohon dengan jarak 3 km dan Tondano 15 km. Rambu petunjuk batas wilayah suatu daerah atau kota Petunjuk memasuki atau keluar dari batas wilayah suatu daerah atau kota dinyatakan dengan contoh rambu berikut : da, ey Masuk batas wilayah kota ) Kediri 4b. Keluar batas wilayah kota Kediri enon 4c. hare ‘Awal batas wilayah Jalan Tol 4d. Akhir batas wilayah Jalan Tol Jagorawi Penyeberangan orang Petunjuk untuk menyatakan tempat menyeberang bagi pejalan kaki dinyatakan dengan rambu berikut : 5. A ‘Tempat penyeberangan orang Petunjuk Jain lain 6a. Jalan satu arah kanan, untuk mempertegas arti dapat di- gunakan .papan tambahan dibawahnya dengan tulisan ” SATU ARAH ". . Jalan satu arah kiri, untuk mempertegas arti dapat di- gunakan papan tambahan dibawahnya dengan tulisan ” SATU ARAH ”. Jalan satu arah ‘urus, untuk mempertegas arti dapat di- gunakan papan tambahan dibawahnya dengan tulisan "SATU ARAH ". | Rambu petunjuk tempat ber- E) ; balik arah Ge. fi Jalan buntu 6f. (a Jalan buntu 6h. A Batas akhir jalan Tol 6i. Khusus kendaraan bermotor 6. Pat Batas akhir jalan yang khusus P| untuk kendaraan bermotor 6k. Tempat pemberhentian bus 6. Awal lajur bus: 6m. Bagian lajur yang dapat digunakan lalu tintas lainnya 6n. Rambu yang menjelaskan bahwa akan memasuki jalan yang mempunyai tajur khu- sus bus 60. Lajur bus searah dengan arah lal lintas 6p. Lajur bus berlawanan arah dengan arah laly lintas 6a. AKHIR LAJUR BU Akhir lajur bus 6. ‘Tempat pemberhentian ken- gop daraan dengan lintasan tetap (Trem, Kereta Api, Aero- movel ) 6s. Rambu petunjuk memasuki daerah_penggunaan sabuk pengaman Ramby petunjuk prioritas Petunjuk bahwa pemakai jaian yang bersangkutan mendapat prioritas berjalan lebih dahulu dari lalu fintas arah berlawanan dinyatakan dengan rambu berikut 7. i Mendapat prioritas atas lalu 4 lintas dari arah depan. Petunjuk parkir Rambu untuk menyatakan sepaniang sis! jalan dimana rambu tersebut ditempatkan dapat digunakan untuk parkir kendaraan dinyatakan dengan rambu berikut : 8. ‘Tempat parkir Petunjuk fasilitas Rambu yang member tahukan fasilitas-fasilitas yang mungkin dibutuhkan bagi pemakai jalan, dinyatakan dengan contoh rambu berikut Qa. Rumah sakit ey 9b. 9c. 9d, 9, oF. 9h. gi. ADR HRPAE & Balal pertoiongan pertama Bengkel perbaikan kendaraan Telepon umum Pompe bahan bakar Hotel dan motel Rumah makan Kedai kopi Tempat wisata 9. 9. ot. 9m. Qn. 9p. 9r, EO bE) be! &) Bb) ‘Tempat berjalan kaki ‘Tempat berkemah Tempat kereta kemah ‘Tempat berkemah dan kereta kemah Pesanggrahan pemuda Rumah ibadat umat Islam Rumah ibadat umat Kristen Rumah ibadat umat Hindu 10. 9s. Rumah ibadat umat Budha a. Museum 9u. Stadionapangan —_terbuka {STADIUM/ SPORT FIELD) ov. Lapangan Gantole ( GLIDING ) ow. Gedung/Bangsai Olah Raga (SPORT HALL ) Papan Nama Jalan Untuk memberitahuken nama-nama jalan dinyatakan dengan contoh rambu berikut r Papan nama jalan menunjukkan eee ao nama jalan Jend. Sudirman LAMPIRAN II LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 ‘Tahun 1993 TANGGAL : 9 September 1993 PAPAN TAMBAHAN, Untuk menyatakan suatu petunjuk, peringatan, Tarangan atau perintah yang hanya berlaku untuk waktu-waktu, hari-hari, jarak-jarak dan jenis kenda- raan tertentu ataupun perina) lainnya sebagai hasil manajemen dan re~ kayasa lalu lintas dengan contoh sebagai berikut = 1 Jarak dari rambu sampai awal basin olan yong oebahaya atau awal daerah dimena per- aturan borlaku, sebagaimana contoh dimaksuc. Panjang bagian jalan yang ber- bahaya atau panjang daerah dimana peraturan berlaku, se- bagaimana contoh dimaksud ga. Berlakunya rambu sesuai arah panah ke kiri 10 meter 3b. Beriakunya ramibu sesuai arah panah kekiri dan kanan masing masing 5 meter 3c. Berlakunya rambu sesuai arah panah ke kanan 10 meter 3A, ‘Awal berlakunya —rambu sesuai arah panah lalu lintas, ke depan KHUSUS BUS 06°°- 159° KECUAL! BUS BANYAK JURANG. LICIN DIWAKTU. HUJAN Pengulongan —_berlakunya rambu sesual arah pana laluy lintas ke depan dan ke bolakang Akhir Verlakunya — rambu sesuai arah panah Berlakunya rambu_ sesual dengan keterangan pada papan tambahan Berlakunya rambu —sesuai waktu yang ditentukan Berlakunya rambu bagi semua kendaraan kecuali bus Papan Tambahan untuk me- negaskan jenis bahaya yang dimaksud Tabel 1 No, 23 (ati-hati) LAMPIRAN [IL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAI NOHOR RM 61 Tahun 1993 TANGGAL —: 9 Septerber 1993 Oe BENTUK DAN UKURAN RAMBU PERINGATAN TABEL } No. 1a dan 1b : RAMBU PERINGATAN TIKUNGAN KE KIRI DAN TIKUNGAN KE KANAN avst [ef el ele [ef fe fap afefifafale seepe reel | aso [9] 16) age fase | ise} vs ile aa f sof ss fase (ar Kecit soo} 9} se] ste | van | goof ise fire | sf ae fas |e | aos] ar sedang to | rz | on] aa | at | aso | ass fier | a3 | ssf asf ios | ase] a atser soo} ve | 22 | 266 | ave | 300 | 230 fuss | as | 6s} sos} a3 | aoa] se ABEL 1 No. 1¢ dan 1d : RAMBU PERINGATAN TIKUNGAN TAJAM KEKIRI DAN TIKUNGAN TAJAM KEKANAN wen tel [Tafel efofetr[efe[afelepeqe sung teeit [cso] gf asf at | os | os | ter ecitl ca] a] icf af is] ar] asd sedang nso | az} inf a0 | ae | ct | ee tesar gaa fas | az | 251] nia | sat | ast wjouel oe] a ufo} al a a} swe] a se} uf] se TABEL 1 No. le dan if = RAMBU PERINGATAN TIKUNGAN PERTAMA KEKIRI DAN TIKUNGAN PERTAMA KE KANAN GANDA, TIKUNGAN wore (ss) fap afcfofefe] cpa fale seagat teetl [aso] a fasta] sa] se] asf as] se] ose tacit soa} alas fasot io ar] aot se | 1s | coe ‘Sedang ro | sz fas] ace] arf ton} asf rs] se | as fear goo} 1s [ae] cae aes Page ai) gn daz | ane qaget 1. NO. 19 dan th RAMaU URUTAN PERTAMA PERINGATAN BANYAK TIKUNGAN, TIKUNGAN, KANAN ATAU KEKIRI BEBERAPA x ATAU TIKUNGAN [omnia Taal ele a] a ye] tfan ef sya Sangat Lecil | 80] of] te | as wef te] rsp rs) ae | too | erate so] up Tecil wo} a} ie} a Af an {ior at io} im | ee se} cel ay ‘sedang We fiz} is} ad soz] arias} as | i6z | ie | ass] 8 mW) sol ar aesar etal par see} a3 fs | ar] 190 | as | att) NW AS TABEL 1 No. Ti dan 13 : RAMBU PERINGATAN PENGARAH TIKUNGAN KE KANAN DAN KEKIRI R Ukuran (mm) A 8 c Do € R Sangat Keci] | 450 | s0a| 225] 300 | 13 | 37 Kecil 600 | 750] 300) 375 | 22 | 37 Sedang 750 | 900) 375] 450 | 25 | 47 Besar g00 |1200) 450] 600 | 28 | 56 TAGEL] No. 2a dan 2c : RAMBU PERINGATAN TURUNAN DAN TANJANKAN Ukuran (mm) A 8 c 0 € [ F R Sangat xeci1 | 450 { 9 | 16 | 167 eo | 225 | 37 Kecil soo | 9 | 16 | 250 ] 119 | 4ea | 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 313 | 149 | 610 | 47 Besar soo | is | 22 | 375 | 179 | 7a2 | 56 uae JNO. 2b dan 2d : RAMSU PERINGATAN TURUNAN CURAM DAN TANJANKAN TERJAL ukuran (nm) A T_ Be] ¢}] o — sangat Keci1 | aso | 9 | 16 | 187 | 62 Kecil soa | 9 | 16 | 250] 83 Sedans 750 | 12 | 19 } 312 | 104 Besar 900 | 16 | 22 | 375 | 124 raset 1 No. 3a : RAMBU PERINGATAN JALAN PENYEMPITAN OI KIAZ DAW KANAN JALAN ukuran (mn) «a {ef{clo|e Fe s |r Sangat kecit | 450 | 9 | 16 | so] 23 | 125 { 100 | 37 ~ Kecil soo | sj te { 67] 17 | 167 | 133 | 37 Sedang yso | 12 | 19 | 24 | 21 | 209 | 166 | 47 Besar soo | 16 | 22 | 100 | 25 | 250 | 193] 56 = 4aBe 1 No. 9d dan 36 : RAMBU PERINGATAN PENYEMPITAN DI KIRI DAN KANAN JALAN Ukuran (mm) A a,c] o € F s R Sacgat Kecil [| 450 | 9 | 16 | 50 12 | 125 | 100 | 37 Kecil 600 | 9] 16 | 67 17 | 187 | 133) 37 Sedang 750 | 13 | 19 | @4 | 20 | 211 | 169 | 47 Besar s00 | 16 | 22 | 100 | 25 | 250 | 200 | 56 TABEL 1 No. 3d : RAMBU PERINGATAN JEMBATAN ATAU PENYEMPITAN DI JEMBATAN ukuran (mm) A afc] o & F c R Sangat Keci] aso | 9 | 16 | 27 37 | t6a | 225 | a7 Kecil 600 | 9 | 16 | 50 so | 225 | 300 | 37 Sedang 7so | 12 | 19 | 62 62 | 261 | 375 } 41 Besar goo | 16 | 22 | 75 75 | 337 | 450 | 56 TABEL1 No. 3e dan 3f : RAMBU PERINGATAN PENGURANGAN LAJUR KIRI DAN LAJUR KANAN Sangat Kect) 37 Kecil 37 Sedang 47 Besar 56 aseL 1 No. 4 : RAMBU PERINGATAN JEMBATAN ANGKAT ukuran (mm) A 8 c o € F 6 H R sangat keci1 | 450 | 9 | 16 | 184] 4s | 43 | 79 | 199 | 37 Kecil soo | 3 | 16 | 245] 60 | sa | tos | 265 | 37 Sedang 7s0 | 12 | 19 | 306] 75 | 72 | 131 | 331 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 367| 90 | a7 | 157 | 397 | sé yet 1 No. 5 : RAMBU PERINGATAN JALAN MENUJU TEPIAN AIR, TEPIAN JURANG Ukuran (mn) Sangat Keci? Kecil Sedang Besar yaBEL 1 No. 6a : RAMBU PERINGATAN JALAN TIDAK DATAR BERGELOMBANG ATAU BERBUKIT-BUKIT Ukuran (mm) A al c|o e F 6 R Sangat Kecil 450 | 9 | 16 | 37 iss | 110 | 82] 37 Kecil 600 | 9 |} 16 | so | 201 | 147 | 110] 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 62 | 251 | 184 | 137 | 47 Besar 900 | 16 | 22 | 75 | 301 | 220 | 165 | 56 TABEL 1 No. 6D : RAMBU PERINGATAM JALAN CEMBUNG ATAU JEMBATAN CEHBUNG thuran (as) | A etel [yeu] e | sangat feeil [so] af ne] 2 | ge) 388 as [ar | 128 goof a] is] ae | ter) Seo tag | ar] 188 watz [as [af age | 1 60 | oF | 250 soo fis | a2] a2 | ar tag | $6 | 282 raset 1 No. 6c : RAMBU PERINGATAN JALAN GEKUNG ukuran (mm) A alclo € F 6 R Sangat Keci1 | 450 | 3 | 16 | 135 | 186 | 67 | s2 | 37 Kecil soo | 9 | 16 | 180 | 248 | a0 | 70] 37 Sedang 7so | 12 | 19 | 225 | 310 | 112 | 97 | 47 Besar goo | 16 22 | 270 375 | 135 | 108 | s6 r: iauet Vit RAMBU PERINGATAN JALAN LICIN | ukuran (mm) a al clo E F R Sangat Kecit | 450 | 9 | 16 | 118 | 163 | tes | 37 | kee soo | 3 | 16 | isa | 217 | 2a7 | a7 | Sedang 780 | 12 | 19 | 200 | 270 | 313 | 47 | sesar soo | 16 | 22 ) 237 | s2s | avo | 56 yageL | No. 8 : RAMBU PERINGATAN KERIKIL LEPAS Ukuran (mm) A Bj} oc] o E R Sangat Kecil | 450 | 9 | 16 | 143 | 348 | 37 Kecil 600 | 9 | 16 | 191 | 464 37 Sedang 7s0 | 12 | 19 | 239 | sao | 47 Besar g00 | 16 | 22 | 286 | 696 | 56 BEL 1 No. 9a dan 9b : RAMBU PERINGATAN LONGSORAN TANAH ATAU BATU YANG BERJATUHAN DARI SEBELAH KIAI JALAN DAN KANAN JALAN ukuran (mm) A 8 c o Sangat Keci1 | 450 | 9 | 16 | 202 | 195 | 37 | 360 | 37 Kecil 600 | 9 | 16 | 270 | 260 | 50 | 480 | 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 337 | 325 | 62 | 600 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 405 | 190 | 75 | 720 | 56 q48EL 1 No. 10 : RAMBU PERINGATAN PENYEERANGAN ORANG Ukuran (mm) a9 | 16 | 209 3 | 16 | 270 12 | 19 | 350 16 | 22 | 419 Sangat Kecil Kecil Sedang Besar ° TABEL 1 No.11 : RAMBU PERINGATAN BANYAK ANAK~ANAK uUkurar (mm) A pi] oc| o € | F 6 R Sangat Keci1 | 450 | 9 | 16 | 324 | 128 | 105 | 130 | 37 kKecil 600 | 3 | 16 | 486 | 193 | 157 | 195 | 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 608 | 241 | 196 | 244 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 729 } 289 | 236 | 293 | 56 qageL 1 No.12 : RAMBU PERINGATAN BANYAK ORANG BERSE?SDA DAN SERING HENYESERANG JALAN Ukuran (mm) a ae} clo e R Sangat Keci1 | 450 | 9 | 16 | 125 1s | 37 Kecil soo | 9 | 16 | 167 | 20] 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 212 | 25 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 250 | 30] 56 yaBeL 1 No.13a : RAMBU PERINGATAN BANYAK SATWA JINAK DAN SERING MENYEBERANG JALAN ukuran (mm) A sj cl]o E F G R Sangat Kecil | 450 | 9 {| 16 | 80 {| 118 | 173 | 156 | 37 Kecil 600 | 9 { 16 | 119 | 158 | 231 | 208 | 37 Sedang 750 | 12} 19 | 150 | 200 | 294 | 263 | 47 Besar 900 | 16 | 22 | 181 | 241 | 353 | 316 | 56 JABEL 1.NO.13b : RAMBU PERINGATAN BANYAK SATWA LIAR OAN SERING MENYEBERANG JALAN uUkuran (mm) ce] .o € F G R Sangat Kecil 1s | tao | 150 | 110 | 100 | 37 Keci] 16 | 271 | 200 | 165 | 150 | a7 Sedang 19 | 33a | 250 | 206 | 187 | 47 Besar 22 | 406 | 300 | 247 | 225 | 56 yABEL 1 No. 14 : RAMBU PERINGATAN ADA PEKERJAAN DI JALAN Ukuran (mm) A el oc] o R Sangat Kecit | 450 | 9 | 16 | 289 | 37 Keci? 600 | 3 | 1€ | 385 | 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 481 | 47 Besar soo | 16 | 22 | 577 | 56 AGEL 1 NO.TS RAMBU PERINGATAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS ururen em [| a | ef e] oe frist e Sangat Kecil 450 9 16 75 200 56 120 37 Kecil 600 9 16 36 262 mW 167 37 ‘Sedang 750 12 19 125 340 ea 187 AT Besar 900 16 22 144 390 106 350 S6 TABEL 1 No.16 : RAMBU PERINGATAN LINTASAN PESAWAT TERBANG ukuran (mm) A Bl] cj] o & F G R Sangat kecil | 450 | 9 | 16 | 171 | 168 | 162 | 162 | 37 Kecil 600 | 9 | 16 | 257 | 252 | 243 | 243 | a7 Sedang 750 | 12 | 19 | 321 | 315 | 304 | 304 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 305 | 378 | 365 | 365 | 56 ABEL 1 No. 17 2 RAMBU PERINGATAN ANGIN DARI SAMPING Ukuran (mm) A B| c] o E R Sangat Kecil | 450 | 9 | 16 | 315 | 225 37 Kecil soo | 9 | 16 | 420 | 300 | 37 Sedang 7so | 12 |] 19 | 525 ) 375 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 630 | 450 | 56 ABEL 1 .No.18a : RAMBU PERINGATAN LALU LINTAS DUA ARAH Ukuran (mm) A s| clo E F G a Sangat Kecil | 450 | 9] 16 | 32] so | 150 | 142 | 37 Kecil 600 | 9} 16 | 49 | 75 | 225 | 213 | 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 61 93 | 281 | 266 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 73 | 112 | 337 | 319 | 56 TABEL 1 No. 18b : RAMBU PERINGATAN AWAL BANGUNAN PEMISAH UNTUK LALU LINTAS DUA ARAH — a a tieran (a8) t ‘let: [*]*] Sangat Kecil wt] as [soo] as} ro} as Par q Kaci WO] 100 | 425] 190} 90] 205] ar Sedang, 2124 125 [$30 | 160 | 1S | aes] ar Qesar 285 | $50 | 640 | tas] 138] 310] 86 quae. 1 No. 18¢ : RAMBU PERINGATAN AKHIR BANGUNAN PEMISAH UNTUK LALU LINTAS DUA ARAH ‘kuran (ea) Sangat Kecil Kecil Sedang Besar TABEL 1 No. 18d : RAMBU PERINGATAN AWAL BANGUNAN PEMISAH UNTUK LALU LINTAS SATU ARAH [tern afalclojele aso] 9] 15] so | sar] 75] 300] ss} to} ass] ar so | 2] 15| sr | 110 | roo | eas | 130} so} 20s | at vso | s2 | 19 faa | are | 2s | sao | aso | ns | 22s | ar 255 | 10 | eco | t95 | 135 | 310 | 6 Sangat Kecil Keil sedang Besar TABEL | No.19m : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN EMPAT ukuran (mm) A s| clo E R Sangat Kecil | 450 | 9 | 16 | 150 | 75 | 37 Kecil 600 | 2 | 16 | 200 | 100} 37 Sedang 7so | 12 | 19 | 250 | 125 | 47 Gesar g00 | 16 | 22 | 300 | 150] 56 TABEL 1 No.19b dan 19¢ : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TIGA SI KIRI DAN KANAN ukuran (mn) A wl] cf] o E R Sangat Keci1 | 450] 9 | 16 | 150 | 75 | 37 Kecil soo | | 16 | 200 | 100 | 37 Sedang 7so | 12 | 19 | 250 | 1258 | 47 Besar g00 | 16 | 22 | 500 | 150] 56 qwsEL 1 No.19d, 19e, 19f dan 199 : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TIGA SERONG KIRI DAN KANAN ukuran (mm) 16 | 125 | 75 16 | 164 | 100 1g | 208 | 125 22 | 250 | 150 sangat Kecil kecil sedang Besar TABEL 1 No.19h : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TIGA TYPS T [[xeran (mm) ~[ele>ofelr] «er Sangat Kecit | «50 | 9 | 16] 75 | 31 | 203 | 159] 37 Kecil 600 9 16 100 37 275 212 37 Sedang 750 12 19 125 47 344 266 47 Besar 16 22 150 56 412 319 56 TABEL 1 No. 494 + RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TIGA TYPE Y Ukuran (mm) A pt c}oo & F elon Sangat Kecit | 450 | 9 | 16 | 142] 45 | 169 | 75) a7 keciT soo | 9 } 16) 14a | Go | 227 | too} 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 194 | 75 | ana | tas] a7 Besar soo | 16 | 22 | 221 | 90 | a4t | i50] 56 ABEL 1 No. 193 dan 19k : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TZGA GANDA KIRI KANAN DAN KANAN KIRI uUkuran (mm) A al c|{o — F S R Sangat Kecil | 450 | 9 | 16 | 337] 67) se | 45 37 Kecil soo | 9 | 16 | 450 | 30 | 75 | 60 3 Sedang 7so | 12 | 19 | sez | 112 | 94 | 75 47 Besar goo | 16 | 22 | 675 | 135 | 112 | 90 56 TABEL 1 No. 191 dan 19m ! RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN, TIGA GANDA KIRI DAN KANAN ukuran (inn) A si clo & F G R Sangat Kecii | 450 | 9 67 | #6 as | a7 Kecil soo | 9 go | 75 so | oar Sedang 750 | 12 112 | 94 15 | at tas fata po {56 Besar soo | 16 yageL 1 No. 20a : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN EMPAT DENGAN PRIORITAS ukuran (mm) A sj} cf o — F G R sengat Keci1 | 450 | 3 | 16} 68 | 95 | 57 | 226 | 37 a Kecil soo | 9 | 16 | 91 | 127 | 76 | 301 | 37 sedans vso | 12 | 19 | 114 | 159 | 95 | 376 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 136 | 190 | 114 | 4st | 56 TABEL 1 No. 20b dan 20¢ : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TIGA SIST KIRI DAN KANAN DENGAN PRIORITAS ukuran (mm) A e{c}|o e —j— Sangat Kecil { 450 | 9 | 16 | 68 | 95 | 57 | 226 | 37 kecil 600 | 9 | 16 91 | 127 | 76 | 301 37 Sedang 7so | 12 | 19 | 114 | 159 | 95 | 376 | 47 Besar goo | 16 | 22 | 136 | 190 | 114 | 451 56 RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN TIGA SERONG KIRI DAN SERONG KANAN DENGAN PRIORITAS TABEL 1 No. 20d dan 20€ Sangat fecil ais | ar | ss | tos | sso} ar | tse | 66 | 289) 35 us| as} ios | rs | ar ar] aoa] rs | 25] a3 3M] aot | nat | at | ase sb} ter | ano | aarl aay JABEL 1No. 20f : RAMBU PERINGATAN PERSIMPANGAN BUNDARAN DENGAN PRIORITAS [won oo [= [=] Sangat Kecil Kecil Sedang Besar TABEL 1 No. 21a : RAMBU PERINGATAN TINGGI RUANG BEBAS ... M Ukuran (mm) ° € Fe R Sangat Kecil 6s | s2| 90] 37 Keci] g0 | 70 | 120 | 37 Sedang 114 | 87 | 150 | 47 Besar 136 | 105 | 180 | 56 yaBeL 1 No. 21D z RAMBU PERINGATAN LEBAR RUANG BEBAS ... M Ukuran (mm) A Bi clo € F Sangat Kecil | 450 | 9 | 16 | 6a | 52 | 90 Kecil soo | 3 | 16 | a0 | 70 | 120 Sedang 750 | 12 | 19 | 116 | 97 | 150 Besar g00 | 16 | 22 | 136 | 105 | 180 37 37 47 56 ABEL 1 No. 22a : RAMBU PERINGATAN PERSILANGAN DATAR DENGAN LINTASAN KERETA API BERPINTU wwf) } a lal cfoletefejufale sucgat Kecil | so} 9 {te ] an] ze} wy) ae] se] a6] ar Aecil soo} af as} a] a] wf ras] as] as) a sedans weft {a} so] ary sf se] a] a] a asi goo} | az} so] as} sof sar] une] sz] se yaggl 1 No. 22b : RAMBU PERINGATAN PERSILANGAN DATAR DENGAN LINTASAN KERETA API TANPA PINTU Ukuran (mn) A B c o € F R Sangat Keci1 | 450 | 9 | 16] 30} 18 | 12] 27 Kecil 600 | 9] 16 | ao] 24! 16 | 37 Sedang so | 12 | 19 | so; 30 | 20] 47 Besar goo | 16 | 22 | 60 | 36 | 24 | 56 TABEL 1 No. 23 : RAMBU PERINGATAN HATI - HAT Ukuran (mm) A sj] cj o € R Sangat Kecil | 450} 9 | 16 | 75 | 265 | 37 Kecil 600 | 9 | 16 | 100 | 353 | 37 Sedang 750 | 12 | 19 | 120 | 442 | & Besar 900 | 16 | 22 | 150 | 530 | 56 TABEL 1 No. 24 : RAMBU PERINGATAN JARAK \ 7 B 74 f ] 1} | : : — | ukuran (mm) | A ef cls e F G R Sangat Keci1 | 450 | 15 | 110] 640 | 7s0l 60 | 37 | 45? keci} 600 | 20 | 150] 850 | 1000] 80 | 50 | 45° Sedang 780 | 25 | 190|1060 | 1250] 100 62 | 45° Besar goo } 30 | 220/1280 | 1500] 120 | 78 | 45° yade) 1 No. 25 : Ranbu Peringatan serupa Kata-kata minimal 1600 tm dan maksimal 4000 mm minimal 1200 tim dan maksimal 1600 mm minimal 1$ mm dan maksimal 60 mm a minimai 40 mm menggunakan seri D sesuai Lampiran V. Keputusan ini LAMPIRAN IIT > KEPUTUSAN MENTERI PEQH/9UNCAN ol Tahun 1995, September 1 BENTUK DAN UKURAN RAMBU LARANGAN TABEL 2 A No. ta : RAMBULARANGAN: SERJALAN TERUS, -WAJIB SERHENTI SESAAT DAN MENERUSKAN PERJALANAN SETELAH MENOAPAT KEPASTIAN AMAN DARI LALU LINTAS ARAM LAINNYA —+ Ukuran (mm) A alc D € Fe Sangat Kecil | 450 | 9 | 150 | 1s0 | 75 | 198 Kecil 600 | 16 | 200 | 200 | 100 | 250 Sedang 750 | 19 | 250 | 280 | 125 | 313 Besar goo | 22 | 300 | 300 | 150 | 375 JABEL 2A No. 1b : RAMBU LARANGAN SERJALAN TERUS APABILA MENGAKI~ BATKAN RINTANGAN/HAMBATAN/GANGGUAN BAGI LALU LINTAS DARI ARAH LAIN YANG WAJIB OIDAHULUKAN & c ¥ iy r ukuran (mm) A 8 c] eR Sangat Keci? 4so | 9 | 75 | 37 Kecil 600 | 16 | 100 | 37 Sedang 750 | 19 ) 125 | 50 Besar 900 | 25 | 150 | 75 TABEL 2A No. 1c : RAMBU LARANGAN BERJALAN TERUS PADA PERSTLANGAN PERSILANGAN SEBIDANG LINTASAN KERETA API JALUR WAJIB BERHENTI SESAT TUNGGAL , KEPASTIAN AMAN. UNTUK —MENDAPAT Ukuran (mm) ope 1000 200 | 100 20 120° TABEL 2A No. 1d : RAMBU LARANGAN BERJALAN TERUS PADA PERSILANGAN PERSILANGAN SEBIDANG LINTASAN KERETA API JALUR WAJIB BERHENTI GANDA, KEPASTIAN AMAN. SESAT UNTUK MENDAPAT —o— Ukuran (mm) A 8 c o| Ej R ro00 | 200 | voo | 20 | 0 | 120° & yseL 2A Ro. te : RAMBU LARANGAN BERJALAN TERUS, WAJIB BERHENTI DAN HENERUSKAN PERJALANAN SETELEAH MELAKSANAKAN SESUATU KEGIATAN / KEWAJIBAN TERTENTU, SEPERTI CONTOH RAMBU BERIKUT (WASIB BERHENTI UNTUK PEMERIKSAAN CUKAT). IBEA | a 5 | ' Ukuran (mm) A Bloc o E Sangat Kecil | 450 | 45 |] 60 | 240] 80 Kecil 600 | 60 | 80 | 320] 80 Sedang 780 | 75 | 100 | 400 | 100 Besar g00 | 90 | 120 | 4a0 | 120 ABEL 2A No. If : RAMBU LARANGAN BERJALAN TERUS, WAJI8 BERHENTI SESAAT SEBELUM BAGIAN JALAN TERTENTU DAN MENER- USKAN PERJALANAN SETELAH MENOAHULUKAN KENDARAAN YANG OATANG DARI ARAH DEPAN SECARA BERSAHAAN. mo Gorn tm fe fe] e pepe sangat Keci1 | 450 | 45 | 270 Keci soo | 60 | 360 Sedang 750 | 75 | 450 Besar g00 | 90 | 540 TABEL 2 ANO. 2a : RAMBU LARANGAN HASUK BAGI ."SEHUA KENDARAAN BERMOTOR HAUPUN TIDAK BERMOTOR DARI KEDUA ARAH Ukuran (mm) Sangat Kecil Kecil Sedang Besar qaBEL2 ANo. 2b : RAMBU_LARANGAN MASUK 8AGI SEMUA — KENDARAAN BERMOTOR MAUPUN TIDAK BERMOTOR. fe sentinedaetif mains) ukuran (mm) a [ae © Sangat Kecil 450 75 375 Kecil 600 100 500 Sedang 750 125 620 Besar soo | 150 | 750 TABEL 2A No. 3a : RAMBU LARANGAN MASUK BAGI KENOARAAN BERMOTOR RODA ENPAT DAN LESIN. ef e].° Ukuran (mm) A e | Sangat Keci1 | aso | a5 | es | 191 | 232 Kecil 600 | 60 | 6a | 255 | 310 Sedang 750 75 75 319 387 Besar 900 a 90 382 465 SEL 2A No. 3b: RAN@U _LARANGAH BERHOTOR \ MASUK OA TIGA. BAGI SEMUA Ukuran (mn) A alc} o € Sangat Kecil | aso | as | 45 | 225 | 180 kecil 600 | 60 | 60 | 300 | 240 Sedang 750 | 75 | 75 | 375 | 300 Besar 200 | 30 | 30 | 450 | 360 KENDARAAN TABEL 2A No. 3c : RAMEU LARANGAI! MASUK @4GI. RODA OURS. KENDARAAN Ukuran (mm) A 8 T c} o E Sangat Keci! | 450 | «5 | 45 | 360 | 270 Kecil 600 | 60 | 60 | 480 | 360 Sedans 7s0 | 75 | 75 | 600 | 450 Besar 900 | 30 | 30 | 720 | sao BERVOTOR ABEL 2A No. 3c : RAMBU LARANGAN NASUK BAGI KENDARAAN SERMOTOR. = Ukuran (mm) Sangat Kecil Kecil Sedang Besar TASEL 2A Me. RAMEY LARANGAN MASUK —— [Uxuren (mm) A e[ cf] of e Sangat Keci? aso | 45 | 45 | 120 | 200 kecil 600 | 60 | 60 | 160 } 400 Sedang 750 | 75 | 75 | 200 | soo Besar 300 90 90 240 600 TABEL 2A No. Sf : RAMBU LARANGAN MASUK BAGI HOBIL BARANG. t-— Ukuran (mm) A B c oO € sangat Keci? | 450 | 45 | 45 | 105 | 300 Kecil 600 60 60 140 400 750 75 75 V7S 500 300 | 90 | 90 | 210 | Goo TABEL 24 No. 2g : RAMBU LARANGAN MASUK BAGI KENOARAAI GéNGAN KERETA GANDENG. NN BERMOTOR uUkuran (mm) A 8B c sangat Kecit | 450 | 45 | 45 Keci} 800 | 60 | 60. Sedang 750 15 7s gesar 200 | 30 | 80 yaBeL 2A No. 3h RAMBU DENGAN KERETA TEMPEL. LARANGAN MASUK BAGI KENDARAAN, BERHOTOR ukuran (mm) A a} c| o E Fl G q sangat Kecil | 450 } 45 | 45 | 265 | 14 | 40 | 28 | 116 keci] 600 | Go | Go | 353 |.18 | 53 | 10 | 154 sedang iso | 75 | 75 | 441 | 23 | 66 | 13 | 193 Besar g00 | 90.| 90 | s2a | 27 | 79 | is | 231

You might also like