You are on page 1of 10
"= Tekanan darah menunjukkan kekuatan yang dibentuk oleh desakan darah terhadap dinding pembuluh darah. Karena cairan mengalir dari bagian yang bertekanan tinggi ke bagian yang bertekanan rendah, maka tekanan dalam pembuluh darah paling tinggi terdapat dalam arteri, ‘menurun pada kapiler dan paling rendah dalam vena. + Jantung, adalah pompa yang bekerja secara intermitten (periahan-lahan), maka tekanan darah ddiukur pada tik tertinggi, yaitu tekanan sistofik (akibat kontraksi ventrikel) dan titik terendah, yaitu tekanan diastofk (akibat relaksasi ventrikel). & MEKANISME PENGATURAN @ RE Dalam otak (antara pons dan medulla) terdapat pusat vasomotor yang membantu mempertahankan tekanan arteriel tetap stabil agar dapat mempertahankan aliran darah ke jaringan dan organ tubuh, Didekac pusat vasomotor (dalam medulla) terdapat pusat pengendall jantung. Pusat vasomotor dan pusat pengendali jantung membutuhian input dari reseptor offeren. SEPTOR AFFEREN Input yang berkenaan dangan tekanan darah berasal dari baroreseptor (pressoreseptor) dan kemoreseptor. Baroreseptor distimulasi oleh peregangan dinding pembuluh darah akibat perubahan ekanan, Reseptor ini banyak terdapat pada dinding A, carotis interna dan dalam dinding Tengkungan aorta Bagian pada A. corotis yang mengandung baroreseptor disebut Sinus Corotis dan berfungsi memonitor tekanan darah ke otak. Lengkungan aorta yang mengandung baroreseptor disebut Sinus Aorta dan berfungsi memenitor tekanan darah seluruh cubuh. Tekanan darah raik, input baroreseptor yang masuk ke pusat vasomotor menghambat pusat vasokonstriktor dalam medulla dan exitosi pusat vagal. Hal ini menyebabkan penurunan denyut jantung, penurunan koneraksi jantung dan vosodilatasi sehingga tekanan darah akan turun, peningkatan tekanan CO;, dan peningkatan konsentrasi ion hidrogen. Terletak dekat baroreseptor. Yang terletak dalam A, carotis disebut Carotid bodies ; yang terletak pada lengkung Aorta disebut Aortic bodies. Impuls-impuls dari reseptor-reseptor ini berjalan ke otak (pusat pengatur jancung dan pusat vasomotor) melalui serabut afferen dalam N. vagus dan N. glossopharyngeus. Impuls efferen dari pusat-pusat tersebut, akibat perubahan cekanan darab, akan merubah denyut jantung, kekuacan kontraksi jantung dan ukuran pembuluh darah. & FARTOR-FARTOR YANG MEMPENGARUE! TEKANAN DARA 1, Volume Darah Jumah darah yang mengalir dalam tubuh secara langsung mempengaruhi tekanan darah. Kehilangan darah (mis. perdarahan) menyebabkan telanan darah curun. Sebaliknya penambahan volume darah (mis. transfusi darah) menyebablan cekanan darah naik. 2. Diameter Dan Elastisitas Arteri ‘© Bila diameter mengecil (vasokonstriks), maka tekanan darah akan naik. © Bila diameter melebar (vasodilatas)), maka tekanan darah akan turun. = Pembuluh darah dengan elastsitas baik (lentur) dapat mempertahankan cekanan darah tetap normal. Dengan bertambahnya usia, elastisitas menurun, sehingga ‘menyebabkan peningkatan tekanan sistolik. Curah Jantung, «+ Jumiah darah yang dipornpaian ke dalam arveri meningkat, maka. dinding pembuldh Garah mengembang. menyebabkan kenaitan tekanan daran. Deugan penyrunan furah jantung, jumlah darah yang didorong ke dalam pembuluh dara juga berkurang sehingga terjadi penurunan tekanan darah. 4, Usia = Tekanan darah bervariasi tergantung usia. Sejak lahir, tekanan darah terus meningkat dan mencapai puncak pada masa pubertas awal. Pada usia 17-18 e2hun tercapai tekanan darah dewasa yaitu 20/80 mmHg. 5, Latihan Aktivitas fisik akan meningkatkan curah jancung yang dengan sendirinya akan menaikkan tekanan darah. 6. Gerakan Valsava «Gerakan ini adalah usaha mengeluarkan nafas secara paksa dengan glottis, hidung dan mulut dalam dinding dada disertai pengempisan vena dinding dada, sehingga terjadi = Penurunan aliran darah ke jancung, = Jumlah darah yang masuk jantung berkurang, dan = Tekanan darah arteri menurun. 7. Posisi Lengan ‘© Dengan merubah posisi lengan, tekanan darah dapat berubah sebanyak £20 mmHg. ‘Agar hasil pengukuran tetap pasien harus duduk dengan posisi lengan ditopang ssecingg jantung, ‘® Tekanan darah juga dipengaruhi oleh rasa takut, rasa cemas, stress emosional — tekanan darah meningkat. J ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Manset © Manset harus dapat menucupi 1% - % panjang lengan atau paha pasien dan harus ccukup panjang agar dapat melingkari lengan/eungkai © Secara umum, lebar manset # 20 % lebih besar dari diameter tungkai/lengan © Manset orang dewasa : lebar = 5 sampai dengan 5,5 inchi (12-14 em), panjang (23 em). 2. Sfigmomanometer © Alat yang menunjukdkan nilai tekanan darah. Ada 2 macam : - Aneroid manometer : menggunakan angka dan jarum penunjuk. + Mercury manometer : menggunakan silinder berisi air raksa. © Permukaan atas air raksa berbentuk cembung dan disebue meniscus. Pembacaan dilakukan dengan melihat meniscus setinggi mata, 3. Stetoskop © Digunakan untuk mendengarkan bunyi di atas _arteri_ saat_tekanan dilepasidikeluarkan dari manset, Stetoskop terdiri dari diafragma (amplifying mech) bagian telinga. © Pembacaan tekanan darah_ dilakukan dengan mengkombinasikan pemakaian stetoskop dengan manometer. & ELERTRONIK SFIGMOMANEMETER + Terdiri dari mikrofon dan transduser yang dimasukkan ke dalam manset + —+ tidale memerlukan stetoskop. Lampu yang berkedip atau bunyi "bip” menunjukkan tekanan sistolik dan diastolik. & BUNYI ROROTKOFE ‘Adalah suatu seri bunyi yang terdengar melalui stetoskop saat mengukur tensi darah Fase |: bunyi yang jelas, redup, berirama, yang bertambah keras secara perlahan; suatu periode dimana darah mulai mengalir sepanjang arteri; merupakan tekanan sistolik. Fase : bunyi murmur. Fase 3 : bunyi menjadi lebih keras. Fase 4 : bunyi jelas, seperti meniup ; tekanan diastolik |, Fase 5 : bunyi menghilang; tekanan diastolik Il. ‘American Heart Association menganjurkan fase 5 sebagai tekanan diastolik. A} PROSEDUR PENGUKURAN TERANAN DARAH ‘Arter! brachialis adalah tempat yang paling umum digunakan dalam pengukuran cekanan darah 1. Mengukur tekanan A. Brachialis ‘A. Cuci tangan dengan sabun B. Siapkan alat-alat ~ Stetoskop - Sfigmomanometer dan manset ~ Kasa antiseptik - Kertas dengan pensil/pulpen C. Prosedur |. Jelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan. 2. Posisikan pasien (duduk). 3, Naikkan lengan baju dan lecakkan lengan pasien di atas meja secinggi jancung dengan siku dalam keadaaan lurus. 4, Pasang manset melingkari lengan atas + 2,5 s/d 5 em di atas fossa cub, perzengahan manset harus searah dengan A, brachial 5. Cek sfigmomanomezer —> permukaan air raksa menunjukkan 0. 6 Gunakan kasa antiseptik untuk membersinkan bagian telings dan diapragma stetoskop. 7. Pasang bagian telinga stetoskop ke dalam lubang telinga (mengarah ke depan, selang karet jangan menyilang dan harus tergancung bebas). 8, Tentukan dan raba A. brachialis pada fossa cubiti dan letakkan diapragmna di atas arteri tersebut. 9. Putar katup manset (searah jarum jam). 10. Pompa manset sampai air raksa berada + 30 mmHg di atas tekanan siscolik yang diperkirakan. 1. Buka katup secara perlahan (putar berlawanan arah jarum jam) sehingga keluar (kecepatan + 2-3 mmHg per denyut jantung). 12. Perhatikan baik-baik manometer dan catat titik dimana terdengar suara | kali, Ini adalah tekanan sistolik. 13. Teruskan mengeluarkan udara dan catat titik dimana suara | menjadi samar — telanan sistolik | 14, Udara terus dikeluarkan secara perlahan. 15. Catat tik dimana udara menghilang > tekanan sistolik tL 16. Keluarkan sisa udara dengan cepat. 17. Bersihkan diafragma dan catat hasil Il, Mengukur tekanan popliteal/paha © Pengukuran tekanan darah pada tungkal dilakukan pada keadaan tertentu seperti : = Penyakit voskuler perifer, — Keadaan dimana terdapat kontraindikasi pemasangan manset pada lengan, rmisal akibat cedera/operasi. © Secara garis besar sama, Hanya ada beberapa hal yang harus diperhatikan = Pasien berbaring telungkup dengan posisi lutut sedikit fleksi. = Menggunakan A. poplitea untuk memonitor tekanan drab, = Manset yang digunakan lebih lebar (£ 18 cm) dan dipasang sekeliling 2 bawah baha. Bagian tengah manset searah dengan A. popiitea. & PENCATATAN HASIL = Dicatat dalam suatu formulir bersama dengan canda vital lainny RINGKASAN Nilai-nilai yang didapat (rilai tanda vital) menggambarkan stotus fisiologis pasien. Nilai- nilai tersebut membantu terapis dalam = Penentuan goal pasien. = Perencanaan terapi = Penilaian respons pasien terhadap terapi yang diber = Melihat efektiftas terapi + Karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi tanda vital, maka agar bermakna tanda vital diambil/diukur lebih dari satu kali pada waktu tertentu, sehingga memudahkan bagi kita dalam memonitor perubahan status pasien. NAD 88 Pengertian © Nadi adalah aliranigelombang darah dalam arteri yang diakibatkan oleh kontraksi ventrikel kiri selama siklus jantung (yaitu | siklus komplit dari koneraksi dan relaksasi oot jancung) % Terjadinya Nadi © Pada setiap kali kontraksi, darah dipompakan ke dalam AO yang sudah penuh. Daya clastisitas dinding aorta memungkinkan AO mengembang dan menerima suplai darah baru. Kemudian darah didorong dan mengalir sepanjang arteri. Gelombang darah ini yang teraba sebagai nadi 38 Pada Sant Memeriksa Nadi Yang Dinitai Adalah: 1. Kecepatan, icama, isi dar kualitas dinding. © Kecepatan adalah jurnlah detak jantung/menit. menilai orang dewasa = 60-80 x/menit. 2. Iraina menunjukkan interval antara detakan. © Pada orang normal, irama reguler (beraturan) atau tetap dan menunjukkan wakeu ancara 2 derakan kurang lebih sama. 3. Isi adalah jumlah darah dinilai dari mudahnya nadi menghilangimelemah. © Volume meningkat: nadi lebar, kuat, fll pulse (penuh). © Volume lebih rendah : nadi kecil dan mudah menghilang, nadi lemah 4. Kwalitas pembuluh darah 8 Biasanya pada perabaan : licin, elastis, fleksibel dan relatif lurus. Dengan bertambahnya usia pembuluh darah menunjukkan perubahan skelerotik yaitu keras, seperti tambang, elastisitas menurun dan tidak licin, 8 Variasi Nadi 1. Alternating (pulsus alternas) © Terdapat fluktuasi ancara denyut lemah dan kuat tanpa adanya perubahan dalam wakeu siklus (nadi kuat dan lemah muncul bergantian). 2, Bigeminal 8 Diantara 2 buah nadi reguler terdapat waktu istirahat yang panjang. 3. Paradoxical (pulsus paradoxus) %8 Faktor-Faktor Yang Mempengarn hi Nadi 1, Usia = Nadi fetus : 120 -160ximenie = Nadi BBL : 70-170 (120x/menis) © Dengan pertambahan usia, madi secara perlahan menurun dan akan stabil pada usia dewasa. = Nadi OD :60-80 x/menit 2. Sex © Lakiclaki dewasa/anak sedikit lebih rendah dari pada perempuan dewasalanak. 3. Emosi © Berbagai emosi yang sedih, takut, cemas, nyerifrasa sakit akan meningkatkan nadi 4, Latihan © Dengan tatihan : = Kebutuhan ©2 suatu otot rangka meningkat = Terjadi vasodilatasi menyeluruh sehingga kapiler terbuka © Untuk memenuhi kebutuhan peningkatan ©, dan untuk memberi tambahan aliran darah ke ‘oto, denyut jantung bertambah nadi meningkat. Bagi Fisioterapis sangat penting memonitor kecepatan nadi pasien untuk menilai respon terhadap latihan. Sebelum melakukan latihan perlu mengetahui kecepatan maksimal yang diramalkan. Denyut jancung maksimal Sicencukan melalui cest atau dengan menggunakan rumus max HR=220-usia, Bagi orang dewasa sehat biasanya kecepatan nadi saat latihan selama 15'-30" tidak akan melampaui 60- 70 % HR. yang diramalkan. HR istirahat dan HR sub max rendah pada orang terlatih 38 Bentuk. Tubuh © Beneuk tubuh tinggi dan kurus biasanya mempunyai nadi yang lebih lambae d tubuh gemuk dan tegap. fari pada bentuk 3 Tempat Perabaan Nadi > Nadi dapat diraba pada daerah dimana arteri superficialis dapat distabilkan di atas permukaan ‘ulang, pulse point/tick nadi. 1. Temporal = Sebelah superior dan lateral dari mata = Dipakai bila nadi radial sult diraba. Karotid © Leher sebelah depan kanar-kiri di bawah dauntelinga di antara M, sternocleidomastoideus dan trachea. = Digunakan : = Pada arrest cardiac = Pada infant (| bulan -! tahun) = Untuk memonitor aliran darah ke otak Brachial = Bagian medial fossa cubiti = Memonitor tekanan darah Radial = Bagian radial pergelangan tangan pada basis jari| = Mudah didapat, sebagai tempat pemeriksaan rutin nadi Femoral Daerah inguinal = Digunakan pada arrest cardial = Untuk memonitor peredaran tungkal 6. Popliteal = Dibelakang lutuc (lebih mudah dalam keadaan fleksi lutut) = Untuk memonitor peredaran tungkai dan tekanan darah. 7. Pedal (dorsalis pedis) = Bagian dorsal, medial dari kaki ~ Memonitor peredaran tungkai 3 Nadi Apikal © Dimonitor dengan menggunakan stetoskop langsung pada apex jantung ‘> Digunakan bila tempat lain sult diraba, bisa karena : © Ada kontraindikasi © ‘Sulit palpasi, misal : BBL, beberapa pasien jantung 38 Prosequr Menilai Nadi |. Nadi perifer diperiksa secara palpasi , menggunakan ujung jar I Il, 1V 2 Nadi dari apex jancung didapat dengan menggunakan stetoskop 1. Nadi Perifer A. Cuci Tangan 8. Sediakan peralatan © Arloji Garum detik) © Kertas + pensil/pulpen C. Prosedur |). Beri penjelasan kepada pasien apa yang akan dilakukan, 2). Pasien divenangkan. 3). Pilih titik nadi yang akan dimonitor., 4). Letakckan 3 jari di atas tempat itu, beri cekanan sedikit untuk meraba, 5). Hitung madi selama 30° kemudian kalikan 2 (bila terdapat irregularitas (nadi tidak teratur) hitung selama 60°"). 6). Catat hasil 2. Nadi apikal A. Cuci tangan B. Sediakan peralatan = Stetoskop © Kapas antiseptik © Arloji (arum detik) © Kertas + pensil/pulpen C. Prosedur 1), Jelaskan kepada penderica 2). Pasien ditenangkan. 3). Gunakan kapas antiseptik untuk membersihkan bagian telinga stetoskop berikut dliafragma pada ICSS (ela iga 5) pada garis middlovicula yang ditarik sejajar sternum, 4), Hangatian diafragma dengan meletakkan pada telapak tangan. 5). Pasangkan bagian telinga dengan arah depan. 6). Letakkan diafragma di atas opex jantung dan hitung denyut selama 60°” terdengar “lubb-dubb". “lubb" menunjukkan penutupan katup atrioventricular (tricuspid dan mitra). “dubb” menunjukkan penutupan katup semilunar (aorta dan apulmuna)) 9). Cacat hasil 10), Sevetah dipakai, diapragma dibersihkan 11). Bila stetoskop akan digunakan oleh orang lain, maka bagian telinga juge dibersihkan. % Menilai Nadi Radiatoe-Apikat > Umumnya nadi radiaLopika! sama. Pada beberapa keadaaan (seperti penyakit jantung acau vaskuler okuisi), darah yang dipompakan dari ventrikel kiri tidak dapat mencapai daerah perifer atau menghasilkan nadi lemah. Pada keadaan demikian, nadi apikal lebih keras daripada nadi perifer (radial). Untuk pemeriksaan diperlukan 2 orang secara simultanibersama-sartc ‘menghitung jumlah denyutan masing-masing selama 60. Hasil dibandingkan, perbedaan nadi yang didapat nadi defisi. % Electronic Pulse Monstering = Menggunakan sensor untuk mendeteksi nad. ~ Dipakai untuk memonitor adi saat latihanfolah raga, = Terdiri dari suatu unit yang dioperasikan baterai yang dapat dilingkarkan pads pinggang/pergelangan tangan acau dicempatkan pada alat latihan (sepede). = Kebanyakan unit menggunakan kowat lead dengan distal sensor. Sensor biasanyz dipasang pada jari, cuping telinga atau dada. Sensor akan mengirim informasi HR kembali ke monitor. = Ada unit yang memasukkan program zone target HR dan penyimpangan informasi latihan. = Ada yang menggunakan wireless transmission. + Sensor logam datar. ~ Auditory signal

You might also like