Professional Documents
Culture Documents
2 Amrizal Saidi Edit
2 Amrizal Saidi Edit
Amrizal Saidi *)
*)
Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang
Dari Tabel 3.dapat dilihat bahwa kandungan 3. Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan
C-organik umumnya tergolong sedang sampai Kejenuhan Basa (KB)
tinggi. Kemudian kandungan N total berkisar dari Kapasitas tukar kation adalah kemampuan
sedang, kecuali untuk kecamatan Danau Kembar tanah untuk mempertukarkan kation-kation yang
yang tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena terikat pada permukaan koloid tanah dengan ka-
bahan organik dapat mempengaruhi tingkat keter- tion-kation dalam larutan tanah. Kapasitas tukar
sediaan unsur hara bagi tanaman, misalnya nitro- kation ditentukan oleh jumlah fraksi yang halus,
gen, pospor dan sulfur. Disamping itu bahan kandungan liat, susunan mineral liat dan kan-
organik juga berperan dalam meningkatkan KTK, dungan bahan organik tanah.
memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan Kejenuhan basa berhubungan dengan jumlah
ketersediaan air. Prosentase C-Organik menciri- kation-kation yang terikat pada koloid tanah.
kan kandungan bahan organik, sedangkan C/N Nilai kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa
menunjukkan tingkat dekomposisi bahan organik. di daerah survei dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4. Nilai kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa di daerah survei
Kab Solok
Lembah Gumanti 20.51 S 44.37 S
Danau Kembar 28.7 T 30.70 R
Lembang Jaya 22.1 S 50.40 S
Gunung Talang 18.4 S 65.15 T
Kab Tanah Datar
Pariangan 23.13 S 47.77 S
Salimpaung 23.50 S 43.64 S
X Koto 18.2 S 36.37 R
Kab Agam
IV Angkat Candung 17.67 S 70.7 T
Banuhampu S Puar 16.92 S 65.68 T
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa kapasitas 4. Kandungan P2O5 dan K Tersedia
tukar kation tergolong sedang pada lapisan atas, Kandungan P dalam tanah ditentukan dengan
kemudian untuk kejenuhan basa agak sedikit ber- dua cara yaitu untuk P-tersedia ditentukan de-
variasi namun angkanya tidak terlalu berbeda ngan Bray II sedangkan untuk K-tersedia dengan
yaitu berkisar dari 30 sampai 65%. Kecamatan menggunakan pelarut Amonium Acetat.
IV Angkat Candung, Banuhampu Sungai Puar Kandungan P dan K-tersedia di daerah studi
dan kecamatan Gunung Talang tergolong tinggi, dapat dilihat pada Tabel 5
Kemudian kecamatan Danau Kembar dan X Koto
tergolong rendah, sedangkan kecamatan-keca-
matan lainnya tergolong sedang.
Dari Tabel 5. dapat dilihat bahwa kandungan tinggi untuk semua kecamatan kecuali untuk ke-
pospor tersedia dan fosfor total tergolong sangat camatan X koto tergolong sedang.
tinggi.Maka dengan demikian tidak banyak Selanjutnya kandungan kation-kation yang
diperlukan pemberian pupuk P. Kemudian kan- dapat ditukar dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah
dungan K-tersedia umumnya tergolong sangat ini.
Kab Solok
Lembah Gumanti 3.54 R 1.13 S 1.33 ST 3.55 ST
Danau Kembar 2.71 R 1.30 S 1.34 ST 3.45 ST
Lembang Jaya 4.40 R 1.53 S 1.57 ST 3.67 ST
Gunung Talang 3.21 R 2.39 T 1.33 ST 3.18 ST
Kab Tanah Datar
Pariangan 3.69 R 3.05 T 1.27 ST 3.06 ST
Salimpaung 3.48 R 1.81 S 1.41 ST 3.51 ST
X Koto 2.78 R 1.27 S 0.57 S 1.81 ST
Kab Agam
IV Angkat Candung 3.79 R 3.38 T 1.40 ST 3.72 ST
Banuhampu S Puar 3.50 R 2.72 T 1.47 ST 3.49 ST
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa kandungan tergolong sangat tinggi untuk semua lokasi
Ca dapat ditukar umumnya tergolong rendah un- kecamatan.
tuk semua kecamatan, kemudian kandungan Mg Penilaian status kesuburan tanah berpedomen
dapat ditukar tergolong sedang sampai tinggi. pada TOR P3MT, Puslittan, (1983). sifat kimia
Sedangkan kandungan K dan Na dapat ditukar tanah yang dinilai untuk menentukan kesuburan
tanah adalah kapasitas tukar kation (KTK), Rekomendasi Pemupukan untuk tanaman
Kejenuhan Basa (KB), P2O5 total, dan kandungan Hortikultura
C-Organik. Hasil penilaian status kesuburan Berdasarkan hasil penguraian sifat kimia
tanah untuk tiap kecamatan dapat disajikan pada tanah diatas, maka disusun suatu rekomendasi
Tabel 7 pemupukan untuk pertanaman sayuran, cabe, to-
. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa umumnya mat, lobak dan lain. Rekomendasi ini merupakan
status kesuburan tanah di daerah studi tergolong rekomendasi sementara karena berdasarkan hasil
sedang kecuali untuk kecamatan X Koto tergo- analisis tanah untuk hampir semua daerah studi
long rendah. Hal ini terjadi karena pada daerah tidak begitu bervariasi yang umumnya status ke-
studi mempunyai curah hujan yang tinggi, se- suburannya tergolong sedang.
hingga basa-basa akan tercuci ke lapisan bawah Hasil rekomendasi pemupukan untuk daerah
atau dapat terjadi erosi yang berat, yang meng- studi sentra pertanaman hortikultura di Sumatera
akibatkan hilangnya sebahagian besar lapisan Barat dapat dilihat pada Tabel 8
tanah.
Kab Solok
Lembah Gumanti 0-20 cm 120-150 100-125 75-100
Danau Kembar 120-150 100-125 75-100
Lembang Jaya 0-20cm 120-150 100-125 75-100
Gunung Talang 0-20cm 120-150 100-125 75-100
Hilir Gumanti 0-20cm 120-150 100-125 75-100
Kab Tanah Datar
Pariangan 0-20 cm 120-150 100-125 75-100
Salimpaung 0-20 cm 120-150 100-125 75-100
X Koto 0-20cm 120-150 100-125 75-100
Kab Agam
IV Angkat Candung 0-20cm 120-150 100-125 75-100
Banuhampu S Puar 0-20cm 120-150 100-125 75-100
ten Padang Pariaman. Skripsi Sarjana Pertanian. Fakul- Rossyda Priyadarshini, dan Maroeto. 1997. Studi pengaruh
tas Pertanian Unand. Padang. transformasi penggunaan lahan terhadap dayadukung
Mulyadi, D. 1977. Suberdaya tanah kering. Penyebaran dan lahan. Dalam Perlindungan sumberdaya tanah untuk
potensinya untuk kemungkinan budidaya pertanian. mendukung kelestarian pertanian tangguh. Edisi khusus
Kongres Agronomi Indonesia. Jakarta. Kalikabi No 10-1997 page 98-103.
Pusat Kajian Pengembangan Lahan dan Pemukiman Unand. Saidi, A., Yulvareni, dan Zefno Fitri. 2002. Kajian sifat fisik
2001. Survei investigasi dan desain Agribisnis tanah Andisol dibawah beberapa jenis penggunaan lahan
hortikultura Sumatera Barat. Kerjasama Dinas Pertanian di kecamatan Lembang Jaya dan Danau Kembar Kabu-
dan Perkebunan Propinsi Sumatara Barat dengan PK- paten Solok. Jurnal Stigma. Oktober-Desember 2002.
PLP Unand. Vol X No 4. Halaman 289-293.
------------------------------oo0oo------------------------------