You are on page 1of 25
PERCOBAAN?1 POLARITAS TRANSFORMATOR 1.4 Tojoan (0) Untok mengetahui kejelasan arti dari polaritas bila svato transformator digonakan. (b) Menonjokkan bagoimana menentukan polaritas dari transformator. 1.2 Prinsip Kerja Svatu transformator sederhana dengan dua buah tlitan yang terpisah adalah ditunjokkan pada gambar 1.1 (a), Untuk menggambarkan prinsip dasar yang sama dari transformator di gambarkan pada gambar 1.1 (b). dengan litkitan primer dan sekunder mempunyai arah yang sama pada satu inti serta llitan masuk dan keluarnya di beri tanda, Jika tegangan bolak balik di hubongkan pada terminal A-C arvs akan mengalir dan akan menghasilkan flok bolak balik pada inti magnetic. Akibatnya tegangan indoksi dihasilkan pada tilitan AC dimana akan menoronkan arvs yang mengalirmelalui titan tersebut. Tegangan indoks! ini dinamakan dengan tegangan balik "em? Hobongan antara tegangan somber dengan tegangan emf pada bagian primer dapat di hobongkan dengan kedva sel yang di hubungkan antara bagian positip dengan positip, negatip dengan negatip, seperti di tunjokkan pada gambar 1.1 (c). Mereka memponyai polaritas yang sama, ‘tetapi terminal tegangan adalah pada posisi yang berlawanan sehingga tidak ada arvs yang mengalir di dalamnyo. Poda transformator kita dapat mengatakan bahwa polaritas dari tegangan emf pada ilitan primer adalah sama dengan polaritas tegangan sumber, kembali posisi kedva tegangan saling berlawanan satu sama tainnya, Pengarvh dari tegangan emf adalah mengurangi arvs yang mengalir pada transformator tersebut. (a) (b) Gambar 1.1. SUSUNAN DARI TRANSFORMATOR, Lilitan sekunder di iit pada inti yang sama dengan titan primer. Hal ini digonakan untuk kelvaran tegangan dari transformator tersebut, frekvensi dan magnitude tergantung dari jmlah Ulitan, Dengan dasar gambar 1.1 (b) polaritas dari tegangan induksi sisi sekunder yang terdapat ada terminal O-E akan sama dengan polaritas dari tegangan primer yang melalui terminal A-C. Polaritas iolitan sekunder dapat di balk dengan membalik hubungan pada terminalnya. Selama pembvatan dimungkinkan semoa tilitan pada transformator dil pada arah dan putaran yang sama, searah dengan jarom jam atau berlawanan dengan jarum jam. Jka hal tersebot dilakokan maka Ulitan yang pertama akan selalo mempunyai polaritas yang sama. Poda umonya penggunaan transformator tidak memerlukan pengetahuan mengensi polaritas dari lilitan, tetapi dimana dua lilitan transformer harus dihubungkan parallel dimana akan membuat polaritasnya benar, dengan kata lain arus yang besar yang mengatir pada tilitan sekunder akan ‘merusak. Hal ini khususnya sangat penting pada sistem distribusi daya. Pada suatu transformer yang mensopply beban industry misalnya motor, pemanas dan yang lain, da atav lebih beban sekunder dimongkinkan ontuk di hubungkan seri atau parallel pada tingkat tegangan dan arus yang disediakan. Kembali pada potaritas untok iitan sekunder harus di ketahui Menyusun polaritas transformator Bila perincian dori lilitan transformator tidak diberikan, kita dapat mengambil test untuk. menetapkan polaritas. Pada percobaan tersebut salah satu terminal iitan primer di buat menjadi satu dengan salah sato terminal sekunder. Tegangan AC yang di jinkan ontok digunakan pada sisi primer dan perbedaan tegangan antara kedva buah terminal yang harus di okor. Kita kemodia dapat ‘menentokan hubungan polaritas ontuk kedu’ Tegangon yang diberikan adalah tegangan minimum yang melalui titan yang sama dimana, memberikan polaritas yang sama. Bila perbandingan tegangan dari kedua titan adalah nol bila polaritasnya sama, Untuk jumlah perbandingan yang tain, tegangan yang melalui titan adalah berbeda antara tegangan lltan itu sendiri(polaritas sama) atav jomlah tegangan itu sendiri ( untuk polaritas yang berlawonan, Bila suatu transformator mempunyai lebih dari sato liltan sckonder pada test yang sama dapat diperpanjang untuk mengkode polaritas pada selurvh lltan, Rangkaian yang digonakon untuk percobaan polaritas besaran bolak balik di berikan pada. gambar 12. eh i PERCOBAAN III TES BEBAN NOL DAN HUBUNG SINGKAT 3.1, Tojoan a) Untuk memahami cara menentokan rugi bes! melalui tes beban nol. 1b) Untok mengetahui harga cos 8. ) Untok memahami cara menetukan rug tembaga dalam tes hobung singkat. 3.2. Teori Dasar 3.2.1 Pengokuran Beban Nol Dalam keadaon tanpa beban bila kumparan primer dihubungkan dalam keadaan dengan somber tegangan \V1 seperti pada gambar 3.1, maka akan mengalir harga arus lo. Gambar 3.1. RANGKAIAN EKUIVALEN TRAFO BEB8AN NOL 1S : Cengan demikian dari pengokuran beban nol dapat diketahui harga Ro dan Xn. Rangkaian Percobaan Prosedor pereobaan : 1. Rangkoian seperti gambar datas. 2. Variae pada posisi nol volt. 3. Suitch sumber di ON" kan. 4. Varioc dinaikkon tiap step seperti dolam tabel dan hati ~ hati kolav menaikkan tidak boleh melebini arus nominal. 5. Catat hasilnya dalam tabel 3.1 Tabel 3.1, Iron Loss yu) A) cos Watt (W) iw) Not Nom) 3.2.2. Pengokuran Hobung Singkat Dalam pengokuran ini, yang dimaksod dengan hobng singkat berarti impedansi beban ZL diperkecit menjadi nol, sehingga hanya impedansi Zek = Rek + jXek yang membatasi arvs, Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil, harvs dijaga agar tegangan yang masuk (Vhs) cokup kecil sehingga arvs yong dihasitkan tidok melebihi arus nominalnya. Harga lo akan relatif bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga pada pengukuran ini dapat diabaikan, Cengan mengokur tegangan Vhs, arvs ths dan daya Phs akan dapat dihitung parameter Gambar 3.2 RANGKAIAN HUBUNG SINGKAT Dengan demikian dari pengokuran hubung singkat dapat ditentokan harga Rek dan Xek, sedang rangkaiannya dapat dithat pada gambar 3.2. datas Berdasarkan gambar 3.2. tersebut juga depat dipasang Wattmeter untuk menentokan aya maksimom yang diamtil oleh transformator, atatu dicari dengan rumos : We VR, Dalam test hubung singkat ini, salah sato ujong trafo dihubong singkat, dalam hal ii sisi yang bertegangan rendah. Jadi arvs maksimom yang mengalir dapat dibaca Ampere meter (A) yoito It dan tegangan hubong singkat terbaca pada Voltmeter (V) = sc serta daya maksimam yang diambil oteh trafo dapat dibawwa oleh Wattmeter (W). Prosedor Percobaan : 1. Rangkailah seperti gambar datas. 2. Variac pada posisi nol volt 3. Switch sumber di “ON" kan. 4, Variae dinaikkan tiap step seperti dalam tabel dan hati ~ hati kalaw menaikkan tidak boleh melebihi arus nominal 5. Catat hasilnya dalam tabet 3.2. TABEL 3.2. vu KAD W (Watt) 3.3, Peralatan yang Digonakan : © Transformator 1 fasa : 1 buah © Variae 1 fasa Tovah © Wottmeter Tboah © Cos phi meter +1 buah, © Voltmeter val © Amperemeter Tbvah 3.4. Togas 1. Buat analsa data dar’ keda percoboan tersebut, 2. Rogi ~ rvgi apa soja yang ada pada trafo tersebut. 3. Boat kesimpulan dari hasil percobaan. PERCOBAAN II PEMBEBANAN TRANSFORMATOR SATU FASA 21 TUJUAN Untuk mengetahui karakteristk trafo berbeban 2.2Prinsip Dasar Apabila kumparan sekonder dintubungkan dengan beban Zt, maka arvs lx mengalir pada komparan sekonder, dimana 2 = 2 that gambar 2.1. Gambar 2.1 Rangkaian Ekvivalen transformator Berbeban Aus beban 12 akan menimbolkan gaya gerak magnet (gym) N2I2 yang cenderung menentang arvs fioks (0) bersama yang telah ada akibat arvs pemagnetan Im. Agar floks bersama tidok berubah ilainyo, pada kumparan primer harus mengolir pada komparon primer menjadi I2=10+2 Bila rogibesidabaikan maka lo = lm Untok menjaga floks tetap tidak bervbah sebesar gam yang dihasitkan oleh pemagnetan Im soja, berlake hobongan NI l= NVM ~ NZ 12 = NIUM +12) -N2I2 NNDIM = NTIM + N1I2" -N212 Sehingga Nin=N212 Bila im dianggap kecit 12 = 11 NiM=N212 ataw hn/iz = as “Nw st ~ Voltage “Transformer Gambar 2.2. Rangkaian Pengyjian Trafo Berbeban 23 ALAT YANG DIPERLUKAN 1. Transformator satu fasa b. Voltmeter c. Ammeter d. Wattmeter wow 8 OR e. Power faktor f. Bebam R,L,C satu fasa 2.4 Langkah Percobaan a. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.2 dengan beban R b. Saklar ON dengan sumber AC satu faso, sebelom saklar ON teliti semua hobongan vrangkcian. ¢. Baca semva alat ker, sesvai dengan harga perubahan beban, d. Buat tabel seperti gambar 2.1 . Ulangi langkah a sampai b dengan beban indoktif (L) dan kapasitif (C). Tabel 2.1 RA) v2M | Ww2tW) nal WW) | Efisiens' Not Vio lan van 125% lan 2.5Pertimbongan Hosil a, Buat gratik dari tabel 2.1 n_v2 aw b. ka ila tidak sama, apa sebabnya Jelaskan Poktikom MOTOR DC 11 TUJUAN ~. Mengetahvi besar arvs start yang hubongannya dengan menjaga kumparan jangkar supaya tidak cepat rusak ~. Menggambarkan karakteristik pvtaran (n-) fongsi arus medan (ln) 12 MENJALANKAN MOTOR DC 1.2.1. Prinsip Kerja Ketika motor pertama kali djalankan dari Kondisi diam. Kecepatan EMF lawan (E) masih sama dengan nol. Dari persamaan V- Untok E = 0 dan R, yang cokep kecil, maka |, yang mengalir akan cokup besar, Untok ‘menghindari arus jangkar (I.) yang cokup besar ini, biasanya pada saat start dipasang tahanan mola secara seri dengan tahanan jangkar. Dengan berputarnya rotor, maka secara perlahon teaangan indoksi lawan (E) akan dibangkitkan. Bersamaan dengan ini maka tahanan mola tersebut ilainya harus dituronkon. 12.2. Cara Start Dengan Reostat Prinsip dasar dari cara menjalankan dan cara menentokan ritai tahanan asot dapat dijelaskan berdasarkan gambar 1.1. Berdasarkan gambar 1.1 kita dopat menentokan besarnya tahanan pada tiap ~tiap stud dengan langkah ~ langkah berikut: — Pada saat lengan A pertama kali menyentuh “stud 1", maka besarnya arvs yang mengalir adalah: las 12 123 fan Disebut “stud” Gambar 1.1 Pengawalan Motor DC Selang beberapa lama lengon A pada sted 1 dan menjelang pindah ke “stud 2", EMF lawan v-e1 CE) sudoh moncol,sehingga ars yang mengalirmerjodi: |= SE 13 = Setelah tengan A pindah ke stud 2, maka pertama kali arvs mengalir adalah. a4 Dari persamaan (1.3) dan (1.4) dapat digeroleh hubongan imax _ RI min ~ 2“ = Setelah beberopa saat lengan A berada pada stud 2 maka, EMF baik menjadi E, don arus ‘yong mengolir menjadi _ V=E2 poe = Sont pertama kali lengon A pindah ke stud 3 maka EMF naik agi menjadi E, dan arvs yang mengalir: Ven R3 le Dar’ persamaan (5) dan (6) digeroleh hobungan Imax _ 1 Tin Setelah beberapa sant lengan A berada pada stud 3 maka EMF noik lagi menjadi €, dan rvs yang mengalir , 88 nw” Ra wel Dari persamaan (1.8) dan (1.9) diperoleh hubungan Imax _ RI min ~ 2” Sika persamaan (1.6), (1.7), (120) direlasikan, maka, Imax RI _R2_ RB Tne Bm ore Ll adi :R, = KR, R=KR, R=KR Dalam menentokan besarnye Imax dan Imin tergantung terhadap beban, 1.2.3, Macam — macam Alat Start Untok Motor DC. Untok starting motor OC, alat yang sring digonakan adalah three point starting rheostat four point start rheostat dan automatic start, Disebut three point start rheostat karena pada terminalnya terdapat 3 buah ujong, yaitu A (armature), F (eld), dan L line). Sedanokan pada four point starting rheostat terdapat 4 buah vjuna, yato L (tine), Line), F (field) dan A (armatore) boik type pertama mavpon type kedva, dilengkopi dengan holding coit (M), Holding coi berfungsi sebagai pelindong motor bila terjadi ganaguan sumber tegangan. Bila | = 0, maka kemagnetan pada holding coil akan ilang sehingga pegas menarik lengan (engkol) tontok Kembali pada posisi off, Oleh karena ito bila tegangan somber hidup Kembali, jangkar tidak akan mengalami kerosokan. Untok lebih jelanya dapat ditihat pada gambar 1.2 dan 1.3. perbedoan antara type ini terletak pada holding coit (M) dimana pada three-point start rheostat, holding coil terpasang seri terhadap liltan penguat magnet, sedangkan pada four point starting rheostat, holding coil (M) terpasang pararel dengan jala ~ jala. Untuk type automatic start, peralatonnya dilengkapi dengan kontaktor yang digerakkon secara elektromagnetik. Kontak ~ kontak tersebut bekerja secora berurutan dan mengator tohanan yang tersambung, Gombar 1.2 Three-point Start Rheostat Gambar 1.3 Four-point Starting Rheostat 1.3. PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC 13). sip Kerja. Pengaturan putaran memegang peranan penting dalam motor DC. Untuk motorDC potaran (n) diromuskan V=la. Ra 13. Dimana Vt = Tegangan Jepit Motor l= arus jangkar Ra = tahanan jangkar = floks Dar’ persamaan diatas putaran dapat diator dengan mengubah vbah harga _, Ra dan Vt/ 1.3.2, Pengaturan Tegangan Jepit Pengaturan ini hanya berlakupada motor dengan penguatan terpisah. Sistemnya lebih dikenal hobongan word leonard. Pertimbangan dari rumos Vt bervbah-la Ra, eer a4 Gambar 1.4. Hubongan Word Leonard Untok — konstan dan la. Konstan persamaan ini merupakan garis torus. n (pvtaran) sebanding dengan mengature putaran sebanding dengan Vt dan Vt diatur dengan mengatur putaran medan generator. Pervbahan tegangan Vt _mempunysi batas yong cokup lebar kodang_kadang pengatoran Vt ini juga dibarengi dengan pengatoran floks medan motor yoitv dengan mengator tahanan medan Rf. 1.3.3. Pengatoran dengan Tahanan Luar (Ra) Menyjsipkan tahanan variable secara seri terhadap tahanan jangkar sehingga dengan demikian tahanan jangkarpon dapat diatur berarti pola kecepatan motpr dapat dikontrol, Cara ini jarang dipakei, karena penambahan tahanan seri terhadap tahanan jangkar menimbolkan rug panes. Gambar 1.5. Rangkaian Motor OC dengan Menambahkan Tahanan Variabel pada Jangkor. 1.3.4, Pengaturon Dengan Floks ( ) Dari persamaan diatas ternysta pada Vt dan la Ra konstan. Perputaran n akan bertambah kalav menjadi Kecil, Langkah yan 9 dilakokan menyisipkan tahanan variable yang dipasang secara seri terhadap komparan medan, dapat diator arus medan if dan floks ( ), Besar floks yang bisa dicopai oleh kumparan medan terbatas, Kecepatan yang dapat diatorpon terbatas. Kecepatan terendah didapatkan dengan membuat tahanan variabel sama dengan nol Sedangkan kecepatan tertinggi dibatas! oleh perencanaan motor dimana gaya sentrifugal ‘maksimom tidak sampai merusak motor. Gambar 1.6, Rongkaian Pengganti Motor OC dengan menambahkan Tahanan Variabel pada Medan. 114, PERCOBAAN MENJALANKAN MOTOR DC 14.2, Alat Yang Digonakon = Motor DC yang terdapat dalam panel. 14.2 Langkah Percobaan 1 Catat spesifikasi dari motor DC yang dipakai 2 Ukor nilai R setiap stod. 3. Buat rangkaian seperti gambar 4.4, 4 Pada saat start posisitahanan medon kondlsi moksimom. 5 Posisi handle stort ada pada posi start. Setelah switch S ditutop, atorlah handle start pada setiap stud dan catat arvs |, dan €, pada setiap stud. Buat dalam tabel 4.1 Starter PA n “of N ‘Supply Gambar 1.7 Rangkaian Percobaan Tabel 11 R v 1.4.3. PERTIMBANGAN HASIL 1. Kenapa pada motor OC disini saat pengawalan perlo diberi tahanan awal 2 jelaskan ! 2. Apa yong terjai bila hal no 1 dats tidak dllakokan 2. 1.5, PERCOBAAN PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC. 1.8.1. Langkah Percobaan 1. Boat rangkaian seperti gambar 1.8 Starter —_o orn é Svpply Gombar 1.8. Rangkaian Percobaan 2. dalankan motor OC, setelah berjalan aturloh harga RF step- perstep sehingga didapatkon putaran nominal, 3. catat harga fa, V, Idan Potaran (n) dalam table 1.2/ Tabel.2 V volt) 1a) lav) A) Nrpm) 15.2. PERTIMBANGAN HASIL 1. Gambar karakteristik putaran dengan arus pengoat 2. Apa yang terjadi bila arus penguat pada motor din tidak ada Patton PEMBANGKITAN 2 GAYA GERAK LISTRIK GENERATOR DC 2.1.TUJUAN ~ Mengerti prinsip kerja generator OC yang ada hubungannya dengan terminal bila arvs penguat dirvbah-robah 22. PRINSIP KERJA Berdasorkan hukum Faraday mengatakon bila didalam medan magnet terdapat soato batang kondoktor yang digerakkan maka konduktor tersebut terbangkit gaya gerak listrik. Gambar 2.1 Batang Kondoktor Didalam Medan Magnet 2.2.1 Prinsip Dan Fungsi Pengatoran Pada prinsipnya konversi energi baik dari enerai istorik menjadi energi mekanik atau ener mekanik menjadi energi listrik berlangsung melalui mediom medan magnit, Medium medan magnit ini diperoleh dengan jalan memberi penguatan pada kumparan medannya. Prinsip penguatan ditinjav dari fongsinya sebagai generator dapat diartikan sebagai berikut : “Apabila dalam mediom medan magnit diberikan eneroi mekanik. Maka akan dibangkitkan energi listrik”. Jadi jelas fungsinya enguatan ontok memperoleh medium medan magnit yang menonjang konversi tersebut diatos. 2.2.2. Penguatan pada Generator DC Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian. 1. Pengoatan Terpisah Moksudnya pada komparan membotuhkan sumber tegangan arus dari luar, misalnya dari bateroi atau occ. Adapon cara pengaturannya arus yangmelalui komparan medan tersebot dapat dilakokan dengan menggunakan tahanan pengatur atau tahanan geser yng dilengkapi dengan amper meter yong dihubungkan seri dengan somber. Fungsi amper meter disini untuk mengetahoi besarnya penguatan medan yang diberikan. Dalam pengaturan medan ini ternyata floks yang ditimbotkan oleh arus penguat mempunyoi batas-batas kejenvhan, maka fluks tersebut akan tetap konstan walavpon arus penguatan diperbesar. Dan karakteristik ini dapat dilihat bahwa pada arvs penguatan diperkecit maka yang timbul akan turon pola dengan lintasan sendivi, pada saat arvs lintasan sama dengan nol. Tidak akan mencapai nol fluks yang ditimbutkan, akan tetapi bberada dalam posivsi tertentu yaitu yang merupakan floks sisa remanensi Pada sistem terpisah ini yoito memponyai daya output generator mendekati sama dengan generator itu sendiri. Tetapi juga terdapat kerugian yaito membutohkansuber tenaga dari war. Gambar 2.2 Konstruksi generator OC penguat terpisah Gambar 2.3 Rangkaian generator DC penguat terpisah 2, Penguat sendiri ‘Maksudnya adalah pada sistem ini tidak dibutuhkan sumber tegangan atau arvs dari luar, cokup dari generagtor itu sendiri, Adapon cara menghobongkan medan belitan dengan jangkar dan rangkaian luar atav jala jala generatordenganm penguatan sendiri terbagi ‘menjadi 3, yaitu: penguatan seri, eenguatan shont dan penguatan kompond Edit with WPS Of Gambar 2.4 Konstroksi Generator DC Shont Gambor 2.5 Rangkaian Generator DC Shunt 2.3, ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN Pasangan motor DC dan generator DC yang telah tersediya, 2.4, LANGKAH PERCOBAAN fit with WPS OR 1. Periksalah dan catatlah spesifikasi motor DC dan generator DC yang tertera di papan Namanyo. 2. Boatlah rangkaian seperti pada gambar 2.3 3. Periksa arah putaran motor sudah sesvai atav belum, Kalav sudah seswai, aturlah kecepatan pada ratingnyo. 4, Atur Rr dan naikkan arvs medan Ir secara bertahap dan catatlah GGL indoksi E (embacaan V) pada tabel 2.1. S, Ulangilangkah 2 sampai 4 dengan rangkoian diganti seperti gambar 2.5, Tabel 1.1 1A) EM 2.SPERTIMBANGAN HASIL 1. Gambarkan garis tegangan fongsi arus medan dan data pada tabel 6.1 2. Adakah perbedaan penguatan percobaan anda, kalav adda jelaskan, 3. Apa perbedaan generator OC dengan generator sinkron,

You might also like