Professional Documents
Culture Documents
Kajian Identifikasi Potensi Dan Permasalahan Sumberdaya Air (Studi Kasus: Kabupaten Belitung)
Kajian Identifikasi Potensi Dan Permasalahan Sumberdaya Air (Studi Kasus: Kabupaten Belitung)
1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung, 40116
2
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung, 40116
ABSTRACT
This study aims to provide an overview of potential and problems of water resources contained in
Belitung District, as well as inputs for the Government Belitung Regency in order management and
utilization of water resources. The method used is the primary method of survey and secondary survey
methods. Primary survey methods include: surveys of ground water, spring surveys, and surveys of
surface water. While the method of secondary survey conducted through secondary data collection
and is a confirmation of the results of previous studies or Based on the information from the agencies
related to water resource management. The method of analysis used in this study is "Mock method".
Mock The method is a method for estimating the presence of water based on the concept of water
balance. Overall discharge calculations with Method Mock refers to water balance, where the volume
of total water on earth is fixed, only the circulation, and distribution varied. Based on the results of
the analysis has been done, can know the potential water resources are owned Belitung Regency
include: watershed and river discharge that has a large enough reliable; under-mined under the
savings used as raw water sources as ponds that use river water reservoir and water rain; and
groundwater. In addition to the potential, there are some problems related to water resources
management in Belitung District include: water pollution; flooding problems; dryness; as well as
deterioration of water quality problems.
Page | 1
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
di Kabupaten Belitung adalah belum atau badan yang memanfaatkan air tanah
dimilikinya informasi tentang sumberdaya air dangkal (sumur gali), survey mata air
di daerah, kalaupun ada, data masih kurang dilakukan melalui pengukuran debit mata air
lengkap dan belum terintegrasi dengan baik, dengan metoda pengukuran kecepatan arus
selain itu informasi ±informasi tersebut masih dalam saluran segi empat atau pembuatan
tersebar di berbagai institusi. Selain itu, bendung ukur takik-V, survey air permukaan
perusakan sumberdaya alam khususnya lahan (air sungai / hidrometri) dilakukan dengan
dan air tidak dapat dihindari. Air sungai yang mengamati elevasi bekas banjir yang terdapat
semula dapat digunakan untuk keperluan di batuan tepi danau/sungai maupun informasi
sehari ± hari oleh penduduk, sekarang telah dari penduduk setempat akan sangat
mengalami pelumpuran (sedimentasi debris) membantu dalam mengecek hasil perhitungan
yang parah, terkontaminasi oleh limbah banjir teoritas. Sedangkan metode survey
industri, limbah perumahan, limbah tambang, sekunder dilakukan melalui pengumpulan data
dan limbah pertanian sehingga penurunan sekunder dan bersifat konfirmasi terhadap
kualitas air tidak terhindarkan. hasil studi terdahulu ataupun berdasakan
Secara umum laju pembangunan yang informasi dari instansi yang terkait dengan
selalu meningkat, mengakibatkan penurunan pengelolaan sumberdaya air, seperti Dinas PU,
kualitas dan kuantitas sumberdaya alam dan PDAM, dan lain ± lain.
lingkungan sebagai konsekuensi yang sangat Metode analisis yang digunakan dalam
kompleks. Khususnya sumberdaya air yang penelitian ini adalah ³Metode Mock´. Metode
merupakan salah satu sumberdaya alam yang Mock adalah suatu metode untuk
sangat vital bagi kelangsungan hidup dan memperkirakan keberadaan air berdasarkan
kehidupan di berbagai sektor, dan perlu konsep water balance. Keberadaan air yang
mendapat perhatian sebelum kondisinya dimaksud di sini adalah besarnya debit suatu
semakin parah. daerah aliran sungai. Data yang digunakan
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti untuk memperkirakan debit ini berupa data
merasa tertarik untuk melakukan kegiatan klimatologi dan karakteristik daerah aliran
penelitian mengenai potensi dan permasalahan sungai. Metode Mock dikembangkan oleh Dr.
sumberdaya air di Kabupaten Belitung, F. J. Mock berdasarkan atas daur hidrologi.
sebagai langkah awal untuk mengetahui Metode Mock merupakan salah satu dari
potensi dan permasalahan sumberdaya air sekian banyak metode yang menjelaskan
yang dapat digunakan sebagai masukan bagi hubungan rainfall-runoff. Metode Mock
pengembangan sumberdaya air lebih lanjut. dikembangkan untuk menghitung debit
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan bulanan rata-rata. Data-data yang dibutuhkan
yang ingin diangkat dalam penelitian ini dalam perhitungan debit dengan Metode Mock
adalah bagaimana mengidentifikasi potensi ini adalah data klimatologi, luas, dan
dan permasalahan sumberdaya air di penggunaan lahan dari catchment area. Pada
Kabupaten Belitung ? dengan demikian, tujuan prinsipnya, Metode Mock memperhitungkan
penelitian ini adalah memberikan gambaran volume air yang masuk, keluar, dan yang
potensi dan permasalahan sumberdaya air disimpan dalam tanah (soil storage). Volume
yang terdapat di Kabupaten Belitung, serta air yang masuk adalah hujan. Air yang keluar
sebagai masukan bagi Pemerintah Kabupaten adalah infiltrasi, perkolasi, dan yang dominan
Belitung dalam rangka pengelolaan dan adalah akibat evapotranspirasi. Perhitungan
pemanfaatan sumberdaya.air. evapotranspirasi menggunakan Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah Aritmatik. Sementara soil storage adalah
metode survey primer dan metode survey volume air yang disimpan dalam pori-pori
sekunder. Metode survey primer meliputi : tanah, hingga kondisi tanah menjadi jenuh.
survey air tanah yang dilakukan dengan cara Secara keseluruhan perhitungan debit dengan
mengamati/mengunjungi sumur penduduk Metode Mock ini mengacu pada water balance,
Page | 2
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
dimana volume air total yang ada di bumi berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan
adalah tetap, hanya sirkulasi, dan distribusinya oleh berbagai faktor seperti pencemaran,
yang bervariasi. penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang
mengabaikan kelestarian lingkungan, dan
Studi Literatur perubahan fungsi daerah tangkapan air.
Menurut Undang ± Undang No. 7 Tahun Terdapat berbagai jenis sumberdaya air
2004 tentang Sumberdaya Air, air adalah yang umumnya dimanfaatkan oleh
semua air yang terdapat di atas maupun di masyarakat, seperti air hujan, air tanah, dan air
bawah permukaan tanah, termasuk dalam permukaan. Dari jenis air tersebut, sejauh ini
pengertian ini air permukaan, air tanah, air air permukaan merupakan sumber air tawar
hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat. yang terbesar digunakan oleh masyarakat.
Daya air menurut Undang ± Undang No. Untuk itu, air permukaan yang umumnya
7 Tahun 2004 adalah potensi yang terkandung dijumpai di sungai, danau, dan waduk buatan
dalam air dan atau sumber air yang dapat akan menjadi perhatian utama dalam
memberikan manfaat ataupun kerugian bagi penelitian ini. Secara garis besar sumberdaya
kehidupan dan penghidupan manusia serta air terdiri atas 2 kelompok yakni:
lingkungannya, sedangkan sumber air adalah
tempat/wadah air baik yang terdapat di atas Air Permukaan
maupun di bawah permukaan tanah. Air permukaan adalah air yang berada di
Sumberdaya air adalah kemampuan dan permukaan tanah dan dapat dengan mudah
kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan dilihat oleh mata kita, merupakan wadah air
oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial yang terdapat di permukaan bumi. Air
ekonomi, dan merupakan karunia Tuhan Yang permukaan dapat dibedakan menjadi dua
Maha Esa yang memberikan manfaat untuk jenis yaitu :
mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam segala bidang. Sumberdaya Pertama, Perairan Darat; Perairan darat
air adalah sumberdaya berupa air yang berguna adalah air permukaan yang berada di atas
atau potensial bagi manusia. daratan misalnya seperti danau, sungai, dan
Dalam Garis ± Garis Besar Haluan Negara lain sebagainya
(GBHN) 1999 ± 2004 disebutkan bahwa
sumberdaya air diarahkan sebesar ± besarnya
bagi kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan
keseimbangan lingkungan hidup,
pembangunan yang berkelanjutan,
kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal, serta penataan ruang yang
pengusahaannya diatur dengan undang-
undang.
Sumberdaya air merupakan salah satu
sumberdaya terpenting bagi kehidupan Gambar 1 Skema Aliran Air Permukaan
manusia dalam melakukan berbagai kegiatan,
termasuk kegiatan pembangunan.
Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan
pembangunan mengakibatkan meningkatnya
kebutuhan sumberdaya air. Dilain pihak,
ketersediaan sumberdaya air semakin terbatas,
bahkan dibeberapa tempat dapat dikatakan
Page | 3
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Kedua, danau; Danau adalah cekungan besar yang lebih landau; (3) Bagian hilir sungai
di permukaan bumi yang dikelilingi oleh terletak di daerah landai dan sudah mendekati
daratan dan digenangi oleh air tawar atau air muara sungai.
asin. Definisi lain menyebutkan danau adalah
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu : 1)
sejumlah air (tawar atau asin) yang
Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari
terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas,
hujan; 2) Sungai gletser adalah sungai yang
yang dapat terjadi karena mencairnya gletser,
airnya berasal dari gletser atau bongkahan es
aliran sungai, atau karena adanya mata air. yang mencair; 3) Sungai campuran adalah
Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju
rekreasi, dan olahraga. Ada banyak sekali tipe yang mencair; 4) Sungai permanen adalah
danau, dan umumnya dikelompokkan menurut sungai yang airnya relatif tetap; 5) Sungai
asal usulnya. Sejumlah besar danau di dunia periodik adalah sungai dengan volume air
terbentuk oleh gletser dan lembaran es. tidak tetap.
Beberapa danau terbentuk oleh angin atau air
hujan, sedang lainnya oleh gerakan bumi atau Kelima, Cekungan Air; Cekungan air tanah
kegiatan vulkanik. Danau memiliki ukuran
adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
luas dan dalam yang berbeda, tergantung pada hidrogeologis, tempat semua kejadian
cara terbentuknya.Air danau dapat berasal dari hidrogeologis seperti proses pengimbuhan,
berbagai sumber yakni: 1) Air sungai yang
pengaliran, dan pelepasan air tanah
mengalir ke dalam basin dan sebagai inflow; 2) berlangsung. Sebagian air hujan juga akan
Air yang berasal dari hasil pencairan salju dan masuk ke cekungan air tanah.
es; 3) Air hujan yang tertangkap langsung oleh
basin danau; 4) Air dari aliran permukaan
(over land flow) yang berasal dari air hujan Perairan Laut
jatuh; 5) Air yang berasal dari dalam tanah (air Perairan laut adalah air permukaan yang
tanah) yang permukaannya lebih tinggi dari berada di lautan luas. Contohnya seperti air
pada permukaan air danau sehingga air laut yang berada di laut
mengalir ke dalam danau; 6) Air yang berasal
dari mata air atau spring. Pertama, Air Tanah; Air tanah adalah air yang
Sesuai dengan daur hidrologis, air hujan terdapat di dalam tanah dan atau berada di
sebagian akan mengisi danau dan situ, baik bawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari
secara langsung atau tidak langsung seperti salju, hujan atau bentuk curahan lain yang
melalui mata air dan aliran sungai. meresap ke dalam tanah dan tertampung pada
lapisan kedap air. Air tanah terbagi lagi
Ketiga, Sungai; Sungai adalah air hujan atau menjadi dua yakni : (1) Air Tanah Preatis (Air
mata air yang mengalir secara alami melalui tanah preatis atau air tanah dangkal adalah air
suatu lembah atau diantara dua tepian dengan tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan
batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, tanah serta berada di atas lapisan kedap
danau atau sungai lain). Dengan kata lain air/impermeable. Air Preatis sangat
sungai merupakan tempat terendah dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya.
dipermukaan bumi yang terbentuk secara Pada musim kemarau jumlah air preatis
alamiah, berbentuk memanjang dan bercabang berkurang.
tempat mengalirnya air dalam jumlah besar. Sebaliknya pada
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, musim hujan jumlah
bagian tengah dan bagian hilir. air preatis akan
bertambah. Air
(1) Bagian hulu sungai terletak di daerah yang preatis dapat
relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun;
(2) Bagian tengah sungai terletak pada daerah
Page | 4
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Tabel 2
Koefisien Refleksi, r
Gambar 2 No Permukaan Koefisien
Skema Air Tanah (Dalam ± Dangkal) Refleksi
[r]
1 Rata-rata permukaan bumi 40 %
2 Air salju yang jatuh diakhir 40 ± 85 %
Hasil Penelitian musim ± masih segar
3 Spesies tumbuhan padang 30 ± 40 %
Parameter Mock pasir dengan daun berbulu
4 Rumput, tinggi dan kering 31 ± 33 %
Secara umum, parameter-parameter yang 5 Permukaan padang pasir 24 ± 28 %
6 Tumbuhan hijau yang 24 ± 27 %
akan dijelaskan ini mempengaruhi besarnya membayangi seluruh tanah
evapotranspirasi, Infiltrasi, groundwater 7 Tumbuhan muda yang 15 ± 24 %
storage dan storm run off. membayangi sebagian tanah
8 Hutan musiman 15 ± 20 %
Exposed surface (m), yaitu asumsi 9 Hutan yang menghasilkan 10 ± 15 %
proporsi permukaan luar yang tidak tertutupi buah
tumbuhan hijau pada musim kering dan 10 Tanah gundul kering 12 ± 16 %
11 Tanah gundul lembab 10 ± 12 %
dinyatakan dalam persen. Besarnya harga m ini, 12 Tanah gundul basah 8 ± 10 %
tergantung daerah yang diamati. Mock 13 Pasir, basah ± kering 9 ± 18 %
mengklasifikasikan menjadi tiga bagian daerah, 14 Air bersih, elevasi matahari 5%
450
yaitu hutan primer atau sekunder, daerah 15 Air bersih, elevasi matahari 14 %
tererosi dan daerah ladang pertanian. Besarnya 200
harga exposed surface ini berkisar antara 0%
sampai 50% dan sama untuk tiap bulan. Harga Koefisien Infiltrasi (if), adalah koefisien
m untuk ketiga klasifikasi daerah ini dapat yang didasarkan pada kondisi porositas tanah
dilihat dalam Tabel 1 berikut dan kemiringan daerah pengaliran. Koefisien
Infiltrasi mempunyai nilai yang besar jika
tanah bersifat porous, sifat bulan kering dan
kemiringan lahanya tidak terjal. Karena
dipengaruhi sifat bulan maka if ini bisa
Page | 5
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Page | 6
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Page | 7
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
bermakna bahwa setiap kali air danau atau 3 Badau Kolong Serkuk I
kolong dimanfaatkan, maka basin danau atau Kolong (Sungai Patah)
Kolong Badau
kolong tersebut akan terisi kembali dengan air
Kolong (Sungai Julang)
yang berasal dari sungai yang mempunyai Kolong (Sungai Batu)
akses dengan kolong atau danau dimaksud. Kolong (Sungai Ranggau)
4 Sijuk Kolong Aik Seruk
Dari ratusan kolong kolong yang terdapat di Kolong Terong I
Kabupaten Belitung, 3 kolong diantaranya Kolong Terong II
dimanfaatkan sebagai sumber air yang dikelola Kolong Air Selumar I
Kolong Air Selumar II
oleh PDAM. Dan ada beberapa yang dijadikan Kolong Air Selumar III
tempat rekreasi dan pemancingan. Adapun Kolong Aik Balong
Kolong (Sungai Sengkeli I)
kolong yang dimanfaatkan sebagai sumber air
Page | 8
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Page | 9
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Page | 10
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Page | 11
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
sebesar 60.386.688 liter. Jumlah ketersediaan kuantitas yang cukup pada musim hujan
air per hari yang dapat disediakan oleh Sungai terutama di Kecamatan Sijuk, Kecamatan
adalah sebesar 36.376.128 liter. Dengan Membalong, serta sebagian kecil di
demikian air baku yang dapat disediakan Kecamatan Tanjungpandan; 4) Masalah
berjumlah 96.762.816 liter/hari; (2) Kolong- penurunan kualitas air dimana air sungai yang
kolong bekas tambang, dimana secara semula dapat digunakan untuk keperluan
topografi bagus untuk dimanfaatkan sebagai sehari ± hari oleh penduduk sekarang telah
tabungan sumber air baku sebagai embung mengalami pelumpuran (sedimentasi debris)
penampung yang memanfaatkan air sungai dan yang parah, terkontaminasi oleh limbah
air hujan. Namun keberadaan kolong sebagai industri, limbah perumahan, limbah tambang,
sumber bahan baku air, untuk saat ini belum dan limbah pertanian sehingga penurunan
dapat direkomendasikan karena keberadaan kualitas air tidak terhindarkan.
logam berat yang terkandung dalam air kolong Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
tersebut seperti Pb, Zn, sehingga perlu disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
penanganan khusus dalam pengolahan limbah, 1) Perlu adanya manajemen sumber daya air
pH air masih berada di bawah 6,5, warna air untuk mengantisipasi kelangkaan air di masa
berada diatas 15 TCU. Untuk rekomendasi dari depan; 2) Untuk mengatasi banjir dapat
kolong-kolong ini hanya untuk cadangan air dilakukan melalui penanganan lunak, yaitu
baku yang biasanya berfungsi untuk pembuatan peraturan-peraturan yang mengatur
pengolontoran. Dari data kolong-kolong yang hal-hal yang terkait dengan penataan DAS dan
ada dan kemampuan suplesi dari debit andal badan sungai; pengendalian kolam air dan
dipergunakan debit andal 50%, karena pada sedimen di DAS; waduk pengendali banjir
umumnya kolong-kolong tersebut mempunyai (Flood Control Reservoir); retarding di sekitar
akses langsung ke sungai terdekat; (3) Air badan sungai; normalisasi sungai atau saluran;
Tanah, dimana berdasarkan hasil analisis tanggul/tembok banjir; reklamasi; pengelak
diketahui potensi air tanah yang terdapat di banjir; 3) Untuk mengatasi masalah
Kabupaten Belitung adalah sebesar 86,067 kekeringan, pada wilayah kekeringan ini perlu
liter/detik. dibangun embung-embung penangkap air,
Selain potensi tersebut diatas, terdapat sumur resapan, dan menutupi lahan-lahan yang
beberapa permasalahan terkait dengan rusak akibat penambangan dengan vegetasi
pengelolaan sumber daya air di Kabupaten yang dapat menahan air.
Belitung antara lain : 1) Pencemaran air yang
menyebabkan kualitas air sungai dan kolong Daftar Pustaka
yang terus menurun akibat dari kegiatan
penambangan, industri, pariwisata, pertanian, Baharuddin dan Sidarta. (1995). Geological
dan rumah tangga; 2) Masalah banjir yang Map Of the Belitung Sheet, Sumatera
disebabkan oleh factor alamiah seperti (1212, 1213, 1312, 1313) Scale 1 :
penggerusan dan sedimentasi dari DAS, serta 250.000, Geological Research and
factor berubahnya fungsi lahan akibat berbagai Development Centre, Bandung.
aktivitas yang menyebabkan air tidak dapat [Departemen PU Direktorat Sumberdaya Air].
meresap lagi sehingga mengakibatkan banjir ³,QYHQWDULVDVL .RQGLVL 6XQJDL dan
atau genangan air di beberapa wilayah; 3) 0XDUD GL %HOLWXQJ´ 3URYLQVL %DQJND
Masalah kekeringan yang disebabkan karena Belitung..
kondisi bebatuan yang terdapat di daerah ini
sebagai mana telah diuraikan diatas yang 0RFN )- ³/DQG &DSDELOW\ $SSUDLVDO
menyebabkan wilayah ini menjadi wilayah ,QGRQHVLD :DWHU $YDLODELOLW\ $SSUDLVDO´
kritis air, yang diartikan bahwa keberadaan air Bogor.
tanah sangat terbatas bahkan kemungkinan
langka. Air tanah di daerah ini hanya memiliki
Page | 12
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.11 No.2
Page | 13