You are on page 1of 11

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM
TOMOHON

1
Fergie M. Mandagi
2
Jootje M. L. Umboh
3
Joy A. M. Rattu

1
Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
2
Ilmu Kesehatan Masyarakat
3
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail: fergiemandagi@yahoo.com

Abstract: The performance of nurses at the inpatient room in General Hospital Bethesda
GMIM Tomohon can be seen from the quality of nursing care. The performance of nurses in
implementing nursing care is a quality indicator at a hospital. This study aimed to determine
the relationship between motivation, competence, supervision and appreciation to the
performance of nurses in implementing nursing care at the General Hospital Bethesda GMIM
Tomohon. This was an observational study with a case control design. The case samples were
the executive nurses at the inpatient room. The sampling method that was used was
Lemenshow formula. The data were collected from questionnaire and observation sheet, and
be analyzed with the chi-square bivariate and multivariate logistic regression test. The results
showed that there was a significant relationship between motivation (OR 6,98, p=0,004),
supervision (OR 4,69, p=0,019), and appreciation (OR 19,79, p=0,000) to the performance of
nurses, meanwhile competence (OR 1,91, p=0,409) had no significant relationship with the
performance of nurses. The multivariate analysis showed that appreciation was the most
dominant variable that affected the performance with an Odds Ratio 16.513 and statistically
significant (p=0.004). The nurse’s performance was associated with motivation, supervision
and appreciaton. Therefore, those aspects that affect motivation, supervision and appreciaton
of work need to be managed properly in order to achieve the best performance of nurses.
Keywords: motivation, competence, supervision, apreciation, performance, nurse

Abstrak: Kinerja perawat di ruangan inap Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon
dapat ditentukan dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan. Kinerja perawat dalam
menerapkan asuhan keperawatan merupakan indikator mutu pada suatu rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi, kompetensi, supervisi
dan penghargaan dengan kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan di Rumah
Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Sampel kasus dalam penelitian ini
yaitu perawat pelaksana di ruang inap. Pengambilan sampel menggunakan rumus Lemenshow.
Data dikumpulkan dengan kuesioner dan lembar observasi, kemudian dianalisis bivariat
dengan chi-square dan multivariat dengan uji regresi logisik. Hasil penelitian didapatkan
bahwa terdapat hubungan bermakna antara motivasi (OR 6,98, p=0,004), supervisi (OR 4,69,
p=0,019) dan penghargaan (OR 19,79, p=0,000) dengan kinerja perawat, sedangkan
kompetensi (OR 1,91, p=0,409) tidak terdapat hubungan bermakna dengan kinerja perawat.
Analisis multivariat menunjukkan aspek penghargaan merupakan variabel paling dominan
884
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...

mempengaruhi kinerja dengan nilai Odds Ratio 16,513 dan bermakna secara statistik
(p=0,004). Kinerja perawat sangat berhubungan dengan motivasi, supervisi dan penghargaan
kerja perawat, sehingga aspek-aspek yang memengaruhi motivasi, supervisi dan penghargaan
kerja perlu dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil kinerja perawat yang baik.
Kata kunci: motivasi, kompetensi, supervisi, penghargaan, kinerja, perawat

Tenaga kesehatan sebagai sumber daya individu perawat dipengaruhi oleh 3


manusia dalam menjalankan pelayanan variabel yaitu variabel individu, variabel
kesehatan di rumah sakit merupakan organisasi dan variabel psikologis.6
sumber daya yang penting dan sangat di Variabel individu, terdiri dari kemampuan,
butuhkan untuk mencapai kinerja yang keterampilan, pengetahuan, demografi dan
optimal.1 Berhasil tidaknya suatu latar belakang keluarga. Variabel psikologi
perusahaan termasuk perusahaan yang terdiri dari persepsi, sikap, motivasi,
bergerak dalam bidang jasa pelayanan kepribadian dan belajar. Variabel
kesehatan seperti rumah sakit tergantung organisasi terdiri dari sumber daya,
pada kemampuan sumber daya manusia imbalan, beban kerja, struktur, supervisi
dalam menjalankan aktivitasnya.2 dan kepemimpinan. Kinerja klinis perawat
Pelayanan kesehatan di Indonesia, dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
khususnya pelayanan kesehatan di rumah eksternal, faktor internal adalah
sakit saat ini sedang mendapat perhatian keterampilan dan motivasi perawat,
dari masyarakat. Pelbagai keluhan dari sedangkan faktor eksternal adalah
masyarakat yang menyangkut kualitas supervisi, gaya kepemimpinan dan
pelayanan di rumah sakit haruslah monitoring.7
mendapat kepedulian dari pihak pengelola RSU Bethesda GMIM merupakan
dan penyelenggara layanan rumah sakit. rumah sakit umum tipe C yang ada di Kota
Kendala manajemen dan pelaksanaannya Tomohon dengan kapasitas berisi 224
perlu untuk segera diatas atau tempat tidur. RSU Bethesda GMIM
3
diminimalkan. Tomohon meliputi pelayanan 4 spesialisasi
Kinerja (performance) menjadi isu dasar dan spesialisasi lainnya baik untuk
dunia saat ini. Hal tersebut terjadi sebagai rawat jalan maupun rawat inap. Tenaga
konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap keperawatan yang ada di RSU Bethesda
kebutuhan akan pelayanan prima atau GMIM Tomohon dari hasil data bulan
pelayanan yang bermutu tinggi yang tidak Oktober 2015 terakhir ialah sebanyak 180
terpisahkan dari standar, karena kinerja orang seluruhnya. Tingkat pendidikan Ns
diukur berdasarkan standar. Perawat sebanyak 15 orang, S1 sebanyak 6 orang,
diharapkan dapat menunjukkan kontribusi D4 sebanyank 4 orang, D3 sebanyak 88
profesionalnya secara nyata dalam orang, D1 sebanyak 3 orang dan SPK
meningkatkan mutu keperawatan, yang sebanyak 64 orang.
berdampak terhadap pelayanan kesehatan Data yang ada menunjukkan bahwa
secara umum pada organisasi tempatnya perawat di RSU Bethesda GMIM Tomohon
bekerja, dan dampak akhir bermuara pada belum memperlihatkan kinerja yang
kualitas hidup dan kesejahteraan maksimal. Hal ini terlihat dari penerapan
masyarakat.4 Salah satu metode dalam asuhan keperawatan di ruangan inap RSU
menilai kinerja perawat yaitu dengan Bethesda GMIM Tomohon dari bulan
melihat standar asuhan keperawatan. Desember 2013, yaitu dari 3934 Berkas
Standar asuhan keperawatan adalah suatu Status Pasien yang ada, hanya 702 berkas
pernyataan yang menguraikan kualitas yang terisi lengkap, sedangkan 3232 berkas
yang diinginkan terkait dengan pelayanan lainnya tidak terisi lengkap, ini
keperawatan terhadap klien.5 menunjukkan bahwa pengisian format
Gibson menyatakan bahwa kinerja secara lengkap sebesar 17,8%, sedangkan
885
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

yang tidak lengkap adalah 82,2%. penentuan nilai setiap poin pertanyaan
Pengisian format merupakan indikator menggunakan metode Linkert Summated
penerapan asuhan keperawatan. Beberapa Ratings (LRS). Data yang diperoleh
hal juga yang ditemui adalah banyak dianalisis menggunakan uji chi-square dan
implementasi keperawatan yang dilakukan uji regresi logistik.
tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis faktor-faktor yang HASIL PENELITIAN
berhubungan dengan kinerja perawat dalam Hasil Uji Bivariat
menerapkan asuhan keperawatan di RSU a. Hubungan antara Motivasi Perawat
Bethesda GMIM Tomohon. dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
Asuhan Keperawatan di RSU Bethesda
METODE PENELITIAN GMIM Tomohon
Penelitian ini menggunakan metode Data pada Tabel 1 menunjukkan
observational analitik dengan pendekatan bahwa dari 31 responden dengan motivasi
potong lintang yang menjelaskan hubungan yang baik, 29,3% memiliki kinerja yang
variabel dalam penelitian ini, yakni metode baik sedangkan kinerja kurang baik
pengambilan data yang dilakukan dalam sebanyak 24,1%. Data juga menunjukkan
waktu bersamaan. Tujuan metode ini agar bahwa dari 27 responden dengan motivasi
diperoleh daya yang lengkap dalam waktu kurang baik, 6,9% memiliki kinerja yang
yang relatif singkat. baik sedangkan 39,7% memiliki kinerja
Penelitian ini dilaksanakan dibagian yang kurang baik. Dilihat dari nilai
rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon signifikansi sebesar 0,004 dengan demikian
pada bulan September 2015 sampai bulan probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari
November 2015. Populasi perawat yang 0,05 (0,004<0,05), maka H1 diterima atau
bekerja di ruang rawat inap RSU Bethesda ada hubungan antara motivasi perawat
GMIM Tomohon yang berjumlah 95 orang dengan kinerja perawat. Dilihat dari OR
Perawat Pelaksana. Besar sampel minimal (Odds Ratio) menunjukkan bahwa motivasi
digunakan rumus perhitungan sampel perawat yang baik akan membuat kinerja
dengan besar sampel untuk proporsi baik sebesar 6,9 kali lebih besar
tunggal karena N sudah diketahui, maka dibandingkan motivasi perawat yang
perhitungan besar sampelnya dihitung kurang baik.
dengan rumus Lemeshow di dapati 58
orang. Variabel Tergantung pada penelitian b. Hubungan antara Kompetensi Perawat
ini adalah Kinerja Perawat dalam dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
penerapan asuhan keperawatan dan Asuhan Keperawatan di RSU Bethesda
Variabel Bebas pada penelitian ini adalah GMIM Tomohon
Motivasi, Kompetensi, Supervisi dan Data pada Tabel 2 menunjukkan
Penghargaan. Data primer yang bahwa dari 36 responden dengan
dikumpulkan melalui kuesioner dan kompetensi yang baik, 25,9% memiliki
observasi terhadap responden sesuai kinerja yang baik sedangkan kinerja kurang
dengan besar sampel perawat di rawat inap baik sebanyak 36,2%. Data juga
RSU Bethesda GMIM Tomohon dan data menunjukkan bahwa dari 22 responden
sekunder diperoleh dari bagian catatan dengan kompetensi kurang baik,10,3%
medik dan observasi kinerja perawat di memiliki kinerja yang baik sedangkan
RSU Bethesda GMIM Tomohon. Sebagai 27,6% memiliki kinerja yang kurang baik.
alat ukur untuk mengumpulkan data dalam Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,409
penelitian ini dugunakan jenis instrumen dengan demikian probabilitas (signifikansi)
kuesioner daftar pertanyaan atau lebih besar dari 0,05 (0,409>0,05), maka
pernyataan mengenai faktor-faktor yang H1 ditolak atau tidak ada hubungan antara
berhubungan dengan kinerja perawat di kompetensi perawat dengan kinerja
RSU Bethesda GMIM Tomohon. Proses perawat.
886
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...

Tabel 1. Hubungan antara Motivasi Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon

Kinerja
Kurang OR
Motivasi Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
n % n %
Baik 17 29,3 14 24,1 31 53,4
6,98
Kurang Baik 4 6,9 23 39,7 27 46,6 0,004
(1,95-25,01)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0

Tabel 2. Hubungan antara Kompetensi Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon

Kinerja
Kurang OR
Kompetensi Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
N % N %
Baik 15 25,9 21 36,2 36 62,1
1,91
Kurang Baik 6 10,3 16 27,6 22 37,9 0,409
(0,60-6,00)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0

Tabel 3. Hubungan antara Supervisi Pimpinan dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon

Kinerja
Kurang OR
Supervisi Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
n % n %
Baik 16 27,6 15 25,9 31 53,4
4,69
Kurang Baik 5 8,6 22 37,9 27 46,6 0,019
(1,41-15,58)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0

c. Hubungan antara Supervisi Pimpinan hubungan antara supervisi perawat dengan


dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan kinerja perawat. NIlai OR (Odds Ratio)
Asuhan Keperawatan di RSU Bethesda menunjukkan bahwa supervisi perawat
GMIM Tomohon yang baik akan membuat kinerja baik
Data pada Tabel 3 di atas sebesar 4,7 kali lebih besar dibandingkan
menunjukkan bahwa dari 31 responden supervisi perawat yang kurang baik.
dengan supervisi yang baik 27,6%
memiliki kinerja yang baik sedangkan d. Hubungan antara Penghargaan Perawat
kinerja kurang baik sebanyak 25,9%. Data dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
juga menunjukkan bahwa dari 27 Asuhan Keperawatan di RSU Bethesda
responden dengan supervisi kurang baik GMIM Tomohon
8,6% memiliki kinerja yang baik Data pada Tabel 4 di atas
sedangkan 37,9% memiliki kinerja yang menunjukkan bahwa dari 31 responden
kurang baik. Dilihat dari nilai signifikansi dengan penghargaan yang baik, 32,8%
sebesar 0,019 dengan demikian probabilitas memiliki kinerja yang baik sedangkan
(signifikansi) lebih kecil dari 0,05 kinerja kurang baik sebanyak 20,7%. Data
(0,019<0,05), maka H1 diterima atau ada juga menunjukkan bahwa dari 27
887
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

responden dengan penghargaan kurang bawah 0,25 (Tabel 5).


baik,3,4% memiliki kinerja yang baik Selanjutnya dilakukan analisis
sedangkan 43,1% memiliki kinerja yang multivariat variabel motivasi, supervisi dan
kurang baik. Dilihat dari nilai signifikansi penghargaan. Uji dilakukan dengan analisis
sebesar 0,000 dengan demikian probabilitas regresi logistik untuk mengetahui variabel
(signifikansi) lebih kecil dari 0,05 yang paling berpengaruh terhadap kinerja
(0,000<0,05), maka H1 diterima atau ada perawat. Hasil akhir uji multivariat dengan
hubungan antara penghargaan perawat menggunakan regresi logistik dapat dilihat
dengan kinerja perawat. Nilai OR pada Tabel 6 yang menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa sistem penghargaan penghargaan merupakan variabel yang
perawat yang baik akan membuat kinerja paling berperan terhadap kinerja perawat
baik sebesar 19,79 kali lebih besar dengan nilai OR = 16,5 (CI 95% = 3,4-
dibandingkan penghargaan perawat yang 91,0) dibandingkan supervisi (OR = 0,4; CI
kurang baik. 95% = 0,0-3,9). Hal ini berarti dengan
perawat dengan penghargaan yang baik
Hasil Uji Multivariat kemungkinan 16,5 kali akan membuat
Hasil uji bivariat menghasilkan nilai p kinerja baik dibandingkan sistem
dari variabel motivasi, supervisi dan sistem penghargaan yang tidak baik.
penghargaan terhadap kinerja perawat di

Tabel 4. Hubungan antara Penghargaan Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon

Kinerja
Kurang OR
Penghargaan Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
n % n %
Baik 19 32,8 12 20,7 31 53,4
19,79
KurangBaik 2 3,4 25 43,1 27 46,6 0,000
(3,95-99,16)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0

Tabel 5. Hasil Seleksi Bivariat Penelitian

Variabel P value OR
Motivasi 0,004 6,98
Kompetensi 0,409 1,91
Supervisi 0,019 4,69
Penghargaan 0,000 19,79

Tabel 6. Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik

95% C.I
Variabel S. E Sig OR
Lower Upper
Penghargaan 1,28 0,004 16,513 3,357 91,006
Supervisi 1,17 0,424 0,394 0,040 3,870

888
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...

BAHASAN perawat akan baik berasal dari motivasi


a. Hubungan antara Motivasi Perawat perawat yang memang baik. Jadi apabila
dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan seorang perawat memiliki motivasi yang
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit baik untuk mencapai tujuannya, maka
Umum Bethesda GMIM Tomohon kinerja akan meningkat. Meningkatnya
Berdasarkan hasil analisis bivariat kinerja perawat, dalam penelitian ini
dengan menggunakan uji Chi-square menyangkut asuhan keperawatan, akan
didapat bahwa nilai p = 0,004. Nilai p < meningkat pula kinerja rumah sakit
0,05 menunjukkan bahwa terdapat tersebut. Dengan demikian, makin
hubungan yang signifikan antara motivasi meningkatnya motivasi perawat secara
perawat dengan kinerja perawat dalam individu akan meningkatkan kinerja
menerapkan asuhan keperawatan di Rumah individu, kelompok maupun rumah sakit
Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. tersebut.
Motivasi yang dimiliki perawat dilihat Penelitian yang dilakukan oleh
dari hasil observasi adalah baik, perawat Sengkey, dkk mendapatkan bahwa ada
melakukan tugas dengan cepat tanggap dan hubungan yang bermakna antara motivasi
terlihat bersemangat, dari kinerja yang dengan kinerja perawat di IRD Medik BLU
dilakukan perawat terlihat baik didukung RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.9
dengan peneliti mewawancarai pasien Penelitian yang dilakukan oleh Indrawaty
tentang kinerja perawat, pasien mengatakan dan Rattu mendapatkan bahwa ada
puas dengan pelayanan yang diberikan hubungan yang signifikan antara motivasi
perawat dan pasien mengatakan secara dengan kinerja perawat di Irina Rumah
umum pelayanan kinerja perawat dirumah Sakit Datoe Binangkang Kota
sakit ini baik, dengan seringnya dilakukan Kotamobagu.10 Penelitian yang dilakukan
evaluasi dirumah sakit ini menunjukkan Mahendra dan Brahmasari mendapatkan
tugas perawat terkontrol dan terarah. bahwa ada hubungan yang signifikan antara
Motivasi merupakan perasaan atau motivasi kerja dengan kinerja perawat
pikiran yang mendorong seseorang pelaksana di Ruang rawat inap RSJ Menur
melakukan pekerjaan atau menjalankan Surabaya. Penelitian yang dilakukan oleh
kekuasaan terutama dalam berperilaku agar Muttaqillah, dkk mendapatkan bahwa
seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan motivasi kerja yang diberikan oleh perawat
keinginanya tidaklah mudah didapat pada BLUD RSJA mempunyai pengaruh
apabila tanpa usaha yang maksimal. Dalam positif terhadap peningkatan kinerja
memenuhi kebutuhanya seseorang akan perawat. 12
berperilaku sesuai dengan dorongan yang
dimiliki dan apa yang mendasari b. Hubungan antara Kompetensi Perawat
perilakunya, dengan demikian dapat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
kekuatan. Motivasi yang memberikan Umum Bethesda GMIM Tomohon
kekuatan seseorang berperilaku dapat Berdasarkan hasil analisis bivariat
berasal dari interen ataupun eksteren. Teori dengan menggunakan uji Chi-square
motivasi memberikan penjelasan tentang didapat bahwa nilai p = 0,409. Nilai p >
kebutuhan dan keinginan seseorang serta 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat
menunjukan arah tindakannya.8 hubungan yang signifikan antara
Motivasi yang juga merupakan kondisi kompetensi perawat dengan kinerja
dari perawat tersebut yang bisa mendorong perawat dalam menerapkan asuhan
seorang perawat untuk berperilaku menuju keperawatan di Rumah Sakit Umum
tujuan yang ingin dicapainya. Motivasi Bethesda GMIM Tomohon.
juga bisa membuat seorang perawat untuk Kompetensi yang merupakakn
memprediksi perilaku apa yang akan kemampuan seseorang untuk dapat
dilakukan. Dalam hal ini perilaku dari bekerjasama dipengaruhi oleh pengetahuan
889
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

seseorang tetntang apa yang dikerjakan dimana salah satu definisi kompetensi
atau keterampilan melaksanakan pekerjaan adalah suatu kemampuan untuk
tersebut. Tapi hal tersebut tidak hanya melaksanakan suatu pekerjaan yang
sampai disitu, kompetensi juga termasuk dilandasi atas keterampilan dan
membuat produk dan teknologi yang pengetahuan serta sikap yang dituntut oleh
dibutuhkan. Dalam hal ini perawat bukan pekerjaan tersebut. Kompetensi terbentuk
hanya menerapkan asuhan keperawatan dengan adanya keselarasan antara mental
saja tapi perawat juga dapat dan keterampilan fisik. Tidak jarang
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dijumpai ada karyawan yang sangat
supaya pasien puas atas pelayanan yang termotivasi namun tidak memiliki
diberikan. kemampuan dan keterampilan yang
Dalam penelitian ini kompetensi yang diperlukan sehingga tidak bisa bekerja
meliputi pengetahuan yang cukup tentang dengan baik.13
SOP dalam melaksanakan asuhan Penelitian yang dilakukan oleh
keperawatan, mempunyai pengetahuan Mulyono et al.13 mendapatkan bahwa tidak
yang cukup tentang job description dalm ada hubungan antara kompetensi perawat
melaksanakan asuhan keperawatan, dengan kinerja perawat di Rumah Sakit
mempunyai kemampuan untuk mengatasi Tingkat III 16.06.01 Ambon. Penelitian
permasalahan yang timbul dalam yang dilakukan oleh Langingi14
melaksanakan asuhan keperawatan, mendapatkan ada hubungan antara
mempunyai keterampilan yang cukup kompetensi dengan kinerja perawat
dalam melaksanakan tindakan keperawatan pelaksana di Instalasi Rawat Inap C RSUP
sesuain SOP yang ada, mampu Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
mengoperasikan peralatan medis yang ada
dalam mendukung pelaksanaan tugas, c. Hubungan antara Supervisi Pimpinan
mampu untuk berkomunikasi yang baik dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
dengan pasien yang dirawat, hubungan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
saya dengan profesi lain cukup harmonis, Umum Bethesda GMIM Tomohon
bisa membina hubungan yang baik dengan Berdasarkan hasil analisis bivariat
pasien yang dirawat, mampu melaksanakan dengan menggunakan uji Chi-square
semua yang diberikan sesuai target dan didapat bahwa nilai p = 0,019. Nilai p <
dapat bekerja sama dalam satu tim 0,05 menunjukkan terdapat hubungan yang
keperawatan yang ada tidak memiliki signifikan antara supervisi pimpinan
engaruh terhadap kinerja perawat. dengan kinerja perawatdalam menerapkan
Kompetensi perawat yang dilihat disini asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum
adalah kompetensi yang memeragakan Bethesda GMIM Tomohon.
perilaku pada saat memberikan pelayanan Supervisi merupakan bagian penting
sehingga kompetensi yang dinilai tidak dari manajemen keperawatan, karena
memiliki hubungan dengan penerapan dengan supervisi dapat mengatasi masalah
kinerja di Rumah Sakit Bethesda Tomohon. dalam organisasi dengan cepat. Tugas
Tidak ada hubungannya kompetensi pengawasan atau supervisi tidak bisa
dengan kinerja kemungkinan terjadi karena dipisahkan dari fungsi kepemimpinan.
variasi kompetensi terlalu luas, tidak hanya Supervisor atau pengawas di mata
terhadap perilaku dan pengetahuan saja. karyawan dianggap sebagai figur ayah
Hasil yang mungkin berbeda jika dengan peran yang bukan hanya
kompetensi difokuskan pada tipe, katagori mengawasi, mengarahkan juga harus bisa
atau hal lain yang berkaitan dengan menampung segala keluhan baik yang
kompetensi. berkaitan dengan pekerjaan maupun
Jika merujuk kepada definisi masalah-masalah pribadi yang menghambat
kompetensi seharusnya memang ada saat bekerja. Superviser juga harus
hubungan kompetensi dengan kinerja, mengetahui sejauh mana kemampuan
890
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...

bawahannya dan tingkat kerja samadiantara pengertian sehingga apa yang dilakukan
karyawan yang dibawahinya. Superviser bisa didokumentasikan dengan baik dan
harus mampu turun tangan untuk benar.
membantu memecahkan masalah tersebut Penelitian yang dilakukan oleh Syahrir
tanpa menunda-nunda. Sehingga dapat et al.16 mendapatkan bahwa ada hubungan
tercipta suasana kerja yang nyaman dan antara supervisi dengan pelaksanaan
menyenangkan. Seorang supervisor juga asuhan keperawatan di ruang rawat inap
harus mampu memotivasi karyawan dalam Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas Makassar. Penelitian yang dilakukan oleh
misalnya dengan memberikan pujian atau Hartati dan Handoyo17 mendapatkan bahwa
penghargaan atas apa yang telah dilakukan ada hubungan antara supervisi dengan
oleh karyawan dengan hasil yang baik dan pelaksanaan dokumentasi proses
sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal keperawatan di Intalasi rawat inap RSUD
tersebut selain dapat memacu semangat Perbalingga. Penelitian yang dilakukan
kerja karyawan juga dapat meningkatkan oleh Yanti dan Warsito18 mendapatkan
kepuasan kerja karyawan.15 bahwa ada hubungan antara supervisi
Penelitian ini selalu mengikuti dengan kualitas dokumentasi asuhan
pertemuan yang dilakukan oleh pimpinan keperawatan.
untuk pengarahan, dapat mengerti dengan
baik setiap arahan yang diberikan oleh d. Hubungan antara Penghargaan dengan
Pimpinan, terlibat secara aktif dalam setiap Kinerja Perawat dalam Menerapkan
rapat atau pertemuan perawat ruangan, Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
tindakan keperawatan biasanya dikonsul- Umum Bethesda GMIM Tomohon
tasikan terlebih dahulu dengan pimpinan, Berdasarkan hasil analisis bivariat
biasa melakukan komunikasi dengan atasan dengan menggunakan uji Chi-square
terhadap tugas-tugas keperawatan, didapat bahwa nilai p = 0,000. Nilai p <
komunikasi antara atasan dan bawahan 0,05 menunjukkan terdapat hubungan yang
berjalan lancer secara dua arah, pembinaan signifikan antara sistem penghargaan
yang dilakukan oleh pimpinan selalu dengan kinerja perawat dalam menerapkan
diterima dengan senang hati, arahan dan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum
pembinaan dari pimpinan selalu dijalankan Bethesda GMIM Tomohon.
dengan sebaik-baiknya, kepala ruangan Hal-hal yang bisa membuat
melakukan supervisi secara kontinu penghargaan bisa meningkatkan kinerja
terhadap pekerjaan dan saat supervisi dari adalah penghargaan yang telah ada mampu
kepala ruangan selalu berada di tempat menyentuh aspek profesionalisme dan
dapat meningkatkan kinerja perawat dalam kinerja perawat. Penghargaan dalam bentuk
menerapkan asuhan keperawatan di RSU finansial di RSU Bethesda sesuai dengan
Bethesda GMIM Tomohon. dasar perhitungan terhadap sistem grading
Penerapan pendekatan yang perawat sehingga bisa menyentuh aspek
diperuntukkan kepada pendokumetasian professional perawat dan kemampuan
asuhan keperawatan merupakan suatu perawat sehingga hal ini sangat dirasakan
kegiatan supervisi yang dapat dilakukan oleh perawat sehingga bisa meningkatkan
oleh pimpinan maupun kepala ruang. kinerja perawat dan kepuasan pasien.
Dengan adanya supervisi diharapkan Dalam penelitian ini penghargaan
memberikan pengarunh terhadap asuhan meliputi atasan memberikan pujian jika
pendokumentasian keperawatanyang baik bekerja dengan baik, ide-ide didengarkan
sehingga penilaian kinerja yang profesional dan dipertimbangkan oleh atasan, gaji yang
dan legal bisa dipertanggung jawabkan. diterima sesuai dengan UMP, menerima
Perawat yang melakukan pendokumen- intensif tambahan jika pekerjaan melebihi
tasian asuhan keperawatan adalah aspek target, saat lembur mendapatkan gaji
yang harus diberikan perhatian dan tambahan, puas dengan penghasilan,
891
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

peningkatan karir di rumah sakit berjalan merupakan variabel yang paling berperan
sesuai peraturan, selalu dilibatkan dalam terhadap kinerja perawat dengan nilai OR =
acara rumah sakit dan mendapat nilai yang 16,5 (CI 95% = 3,4-91,0) dibandingkan
baik dari atasan sehingga perawat bisa supervisi (OR = 0,4; CI 95% = 0,0-3,9).
meningkatkan kinerjanya. Hal ini berarti dengan perawat dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem penghargaan yang baik
menurut peneliti hal yang menyebabkan kemungkinan 16,5 kali akan membuat
penghargaan memiliki pengaruh terhadap kinerja baik dibandingkan sistem
kinerja adalah terletak pada kekuatan penghargaan yang tidak baik.
penghargaan itu sendiri yang sangat efektif Salah satu upaya yang dilakukan oleh
sebagai motivator perawat dalam bekerja suatu instansi, dalam hal ini adalah rumah
karena kekuatan untuk memotivasi sakit, dalam meningkatkan kinerja perawat
kebutuhan melalui pemberian penghargaan yaitu dengan pemberian penghargaan, baik
tidak lama. Penghargaan akan semakin kuat dalam bentuk barang ataupun gaji
memotivasi perawat seiring dengan tambahan. Pemberian penghargaan ini
perjalanan perawat dalam mengembangkan merupakan salah satu usaha dalam
dirinya dan dapat mempengaruhi persepsi meningkatkan kualitas dan kinerja perawat
individu terkait pemenuhan aspek-aspek dalam memenuhi kebutuhan perawat.
motivasi yang bersumber dari penghargaan. Perawat akan bekerja lebih semangat dam
Penelitian yang dilakukan oleh sesuai dengan harapan dari rumah sakit jika
Indrawaty dan Rattu10 mendapatkan bahwa rumah sakit memperhatikan dan memenuhi
ada hubungan antara pemberian imbalan kebutuhan perawat, baik materi maupun
dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat non materi.
Inap Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota- Jadi berdasarkan hasil penelitian ini
Kotamobagu. Penelitian yang dilakukan dengan adanya sistem penghargaan yang
Royani19 mendapatkan bahwa tidak ada baik bisa membuat perawat termotivasi
hubungan antara sistem Penghargaan dalam melakukan pekerjaannya. Jika
dengan kinerja perawat dalam perawat termotivasi dalam pekerjaannya
melaksanakan asuhan keperawatan di dan mendapat dukungan dan supervisi oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon pimpinan rumah sakit, bisa meningkatkan
Banten. Penelitian yang dilakukan oleh kinerja perawat yang diharapkan bisa
Hamsinah et al.20 mendapatkan bahwa membuat puas pasien yang menggunakan
tidak ada hubungan antara sistem rumah sakit akibat pelayanan yang
penghargaan dengan kinerja perawat di diberikan oleh perawat.
UPTD RSU Sayang Rakyat.
SIMPULAN
e. Variabel yang Paling Dominan Berdasarkan hasil dan bahasan
Berpengaruh terhadap Kinerja Perawat penelitian tersebut di atas dapat
dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM antara motivasi, supervisi dan penghargaan
Tomohon dengan kinerja perawat dalam menerapkan
Berdasarkan hasil analisis uji bivariat asuhan keperawatan di RSU Bethesda
dengan menggunakan uji Chi-square GMIM Tomohon Tidak terdapat hubungan
diketahui bahwa variabel bebas motivasi, antara kompetensi perawat dengan kinerja
supervisi pimpinan dan sistem penghargaan perawat dalam menerapkan asuhan
memiliki hubungan terhadap terhadap keperawatan di RSU Bethesda GMIM
kinerja perawat dalam menerapkan asuhan Tomohon. Penghargaan merupakan
keperawatan di Rumah Sakit Umum variabel yang paling dominan berpengaruh
Bethesda GMIM Tomohon. Pada analisis terhadap kinerja perawat dalam
multivariat dengan metode regresi logistik menerapkan asuhan keperawatan di RSU
menunjukkan bahwa variabel penghargaan Bethesda GMIM Tomohon.
892
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...

DAFTAR PUSTAKA yang Berhubungan dengan Kinerja


1. Ridwan LF. Pengaruh Motivasi Intrinsik Perawat di Instalasi Rawat Inap
dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota
Kinerja Perawat Suatu Kajian Kotamobagu. JIKMU. 2012;2(1):44-
Literatur. Bandung: Universitas 52.
Padjajaran; 2013. 11. Mahendra IGNT, Brahmasari IA.
2. IIyas Y. Kinerja, Teori, Penilaiandan Pengaruh Kepemimpinan terhadap
Penelitian, Pusat Kajian Ekonomi Disipin Kerja dan Kinerja Perawat
Kesehatan. Jakarta: FKM UI;2002. Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSJ
3. Surbanegara. Diamond Health Drill dan Menur Surawaya, Jurnal Ilmu
Kepemimpinan Dalam Manajemen Ekonomi dan Manajemen. 2014;1(1):
Rumah Sakit. Yogyakarta: Penerbit 22-42.
Andi, 2005. 12. Muttaqillah, Lubis AR, Majid MSA.
4. Anonimous. 2006. Pelatihan Keterampilan Pengaruh Stress Kerja dan Motivasi
Manajerial Sistem Pengembangan Kerja terhadap Kinerja Perawat Serta
Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK), Implikasinya pada Kinerja Badan
Jakarta. Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
5. Herwyndianata, Balqis, Darmawansyah. Jiwa (BLUD RSJ) Aceh. Jurnal
Analisis Faktor Yang Berhubungan Manajemen Pascasarjana Universitas
Dengan Kinerja Perawat Dalam Syiah Kuala. 2015;4(1):144-53.
Penerapan Standar Asuhan 13. Mulyono HM, Hamzah A, Abdullah AZ.
Keperawatan Di Unit Rawat Inap Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
RSU Anutapura Palu tahun 2013. Kinerja Perawat Di Rumah Sakit
Makassar: Universitas Hasanudin; Tingkat III 16.06.01 Ambon. Jurnal
2013. AKK. 2013;2(1):18-26.
6. Anwar AA. Hubungan Pengetahuan, 14. Langingi ARC. Hubungan Faktor Internal
Motivasi Dan Supervisi Dengan dan Eksternal dengan Kinerja Perawat
Kinerja Perawat Dalam Pelaksana di Instalasi Rawat Inap C
Melaksanakan Patient Safety Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Manado [Tesis]. Manado: Universitas
[Tesis]. Makassar: Universitas Sam Ratulangi; 2015.
Hasanuddin; 2012. 15. Mulyaningsih. Peningkatan Kinerja
7. Hasmoko EV. Analisis Faktor-Faktor Yang Perawat dalam Penerapan MPKP
Mempengaruhi Kinerja Klinis dengan Supervisi oleh Kepala Ruang
Perawat Berdasarkan Penerapan di RSJD Surakarta. Gaster.
Sistem Pengembangan Manajemen 2013;10(1):57-70.
Kinerja Klinis Di Ruang Rawat Inap 16. Syahrir MH, Haskas Y. Hubungan
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Supervisi dengan Pelaksanaan
Semarang [Tesis]. Semarang: Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Universitas Diponegoro; 2008. Inap RSUD Labuang Baji Makassar.
8. Musta’an, Haryanti S. Hubungan antara Jurnal STIKES Nani Hasannudin.
Motivasi dengan Kinerja Perawat 2012;1(1):1-11.
ditinjau dari Dokumentasi Asuhan 17. Hartati, Handoyo. 2011. Pengaruh
Keperawatan di RS Paru Dr. Ario Motivasi Dua FAktor Herzberg
Wirawan Salatiga. Jurnal Ilmu terhadap Pelaksanaan Dokumetasi
Keperawatan Indonesia. 2010;1(1):1- Proses Keperawatan di Instalasi
12. Rawat Inap RSUD Purbalingga.
9. Sengkey JF, Kandou GD, Tilaar CR. Jurnal Ilmiah Kesehatan
2011. Hubungan antara Karakteristik Keperawatan. 2011;7(1):26-34.
Individu dan Motivasi Kinerja 18. Yanti RI, Warsito BE. Hubungan
Perawat di Instalasi Rawat Darurat Karakteristik Perawat, Motivasi dan
Medik Badan Layanan Umum RSUP Supervisi dengan Kualitas
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Dokumentasi Proses Asuhan
JIKMU. 2011;1(3):148-54. Keperawatan. Jurnal Managemen
10. Indrawati DP, Rattu AJM. Faktor-faktor Keperawatan. 2013;1(2):107-14.

893
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

19. Royani. Hubungan Sistem Penghargaan 20. Hamsinah ST, Kamal A, Haskas Y.
dengan Kinerja Perawat dalam Hubungan antara Sistem Penghargaan
Melaksanakan Asuhan Keperawatan dengan Kinerja Perawat dalam
di Rumah Sakit Umum Daerah Melaksanakan Asuhan Keperawatan
Cilegon Banten [Tesis]. Jakarta: UI; di Unit Pelayanan Tekhnis Daerah
2010. RSU Sayang Rakyat. Jurnal STIKES
Nani Hasannudin. 2013;3(4):143-50.

894

You might also like