Professional Documents
Culture Documents
1
Fergie M. Mandagi
2
Jootje M. L. Umboh
3
Joy A. M. Rattu
1
Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
2
Ilmu Kesehatan Masyarakat
3
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail: fergiemandagi@yahoo.com
Abstract: The performance of nurses at the inpatient room in General Hospital Bethesda
GMIM Tomohon can be seen from the quality of nursing care. The performance of nurses in
implementing nursing care is a quality indicator at a hospital. This study aimed to determine
the relationship between motivation, competence, supervision and appreciation to the
performance of nurses in implementing nursing care at the General Hospital Bethesda GMIM
Tomohon. This was an observational study with a case control design. The case samples were
the executive nurses at the inpatient room. The sampling method that was used was
Lemenshow formula. The data were collected from questionnaire and observation sheet, and
be analyzed with the chi-square bivariate and multivariate logistic regression test. The results
showed that there was a significant relationship between motivation (OR 6,98, p=0,004),
supervision (OR 4,69, p=0,019), and appreciation (OR 19,79, p=0,000) to the performance of
nurses, meanwhile competence (OR 1,91, p=0,409) had no significant relationship with the
performance of nurses. The multivariate analysis showed that appreciation was the most
dominant variable that affected the performance with an Odds Ratio 16.513 and statistically
significant (p=0.004). The nurse’s performance was associated with motivation, supervision
and appreciaton. Therefore, those aspects that affect motivation, supervision and appreciaton
of work need to be managed properly in order to achieve the best performance of nurses.
Keywords: motivation, competence, supervision, apreciation, performance, nurse
Abstrak: Kinerja perawat di ruangan inap Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon
dapat ditentukan dari mutu asuhan keperawatan yang diberikan. Kinerja perawat dalam
menerapkan asuhan keperawatan merupakan indikator mutu pada suatu rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi, kompetensi, supervisi
dan penghargaan dengan kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan di Rumah
Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Sampel kasus dalam penelitian ini
yaitu perawat pelaksana di ruang inap. Pengambilan sampel menggunakan rumus Lemenshow.
Data dikumpulkan dengan kuesioner dan lembar observasi, kemudian dianalisis bivariat
dengan chi-square dan multivariat dengan uji regresi logisik. Hasil penelitian didapatkan
bahwa terdapat hubungan bermakna antara motivasi (OR 6,98, p=0,004), supervisi (OR 4,69,
p=0,019) dan penghargaan (OR 19,79, p=0,000) dengan kinerja perawat, sedangkan
kompetensi (OR 1,91, p=0,409) tidak terdapat hubungan bermakna dengan kinerja perawat.
Analisis multivariat menunjukkan aspek penghargaan merupakan variabel paling dominan
884
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...
mempengaruhi kinerja dengan nilai Odds Ratio 16,513 dan bermakna secara statistik
(p=0,004). Kinerja perawat sangat berhubungan dengan motivasi, supervisi dan penghargaan
kerja perawat, sehingga aspek-aspek yang memengaruhi motivasi, supervisi dan penghargaan
kerja perlu dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil kinerja perawat yang baik.
Kata kunci: motivasi, kompetensi, supervisi, penghargaan, kinerja, perawat
yang tidak lengkap adalah 82,2%. penentuan nilai setiap poin pertanyaan
Pengisian format merupakan indikator menggunakan metode Linkert Summated
penerapan asuhan keperawatan. Beberapa Ratings (LRS). Data yang diperoleh
hal juga yang ditemui adalah banyak dianalisis menggunakan uji chi-square dan
implementasi keperawatan yang dilakukan uji regresi logistik.
tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis faktor-faktor yang HASIL PENELITIAN
berhubungan dengan kinerja perawat dalam Hasil Uji Bivariat
menerapkan asuhan keperawatan di RSU a. Hubungan antara Motivasi Perawat
Bethesda GMIM Tomohon. dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
Asuhan Keperawatan di RSU Bethesda
METODE PENELITIAN GMIM Tomohon
Penelitian ini menggunakan metode Data pada Tabel 1 menunjukkan
observational analitik dengan pendekatan bahwa dari 31 responden dengan motivasi
potong lintang yang menjelaskan hubungan yang baik, 29,3% memiliki kinerja yang
variabel dalam penelitian ini, yakni metode baik sedangkan kinerja kurang baik
pengambilan data yang dilakukan dalam sebanyak 24,1%. Data juga menunjukkan
waktu bersamaan. Tujuan metode ini agar bahwa dari 27 responden dengan motivasi
diperoleh daya yang lengkap dalam waktu kurang baik, 6,9% memiliki kinerja yang
yang relatif singkat. baik sedangkan 39,7% memiliki kinerja
Penelitian ini dilaksanakan dibagian yang kurang baik. Dilihat dari nilai
rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon signifikansi sebesar 0,004 dengan demikian
pada bulan September 2015 sampai bulan probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari
November 2015. Populasi perawat yang 0,05 (0,004<0,05), maka H1 diterima atau
bekerja di ruang rawat inap RSU Bethesda ada hubungan antara motivasi perawat
GMIM Tomohon yang berjumlah 95 orang dengan kinerja perawat. Dilihat dari OR
Perawat Pelaksana. Besar sampel minimal (Odds Ratio) menunjukkan bahwa motivasi
digunakan rumus perhitungan sampel perawat yang baik akan membuat kinerja
dengan besar sampel untuk proporsi baik sebesar 6,9 kali lebih besar
tunggal karena N sudah diketahui, maka dibandingkan motivasi perawat yang
perhitungan besar sampelnya dihitung kurang baik.
dengan rumus Lemeshow di dapati 58
orang. Variabel Tergantung pada penelitian b. Hubungan antara Kompetensi Perawat
ini adalah Kinerja Perawat dalam dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
penerapan asuhan keperawatan dan Asuhan Keperawatan di RSU Bethesda
Variabel Bebas pada penelitian ini adalah GMIM Tomohon
Motivasi, Kompetensi, Supervisi dan Data pada Tabel 2 menunjukkan
Penghargaan. Data primer yang bahwa dari 36 responden dengan
dikumpulkan melalui kuesioner dan kompetensi yang baik, 25,9% memiliki
observasi terhadap responden sesuai kinerja yang baik sedangkan kinerja kurang
dengan besar sampel perawat di rawat inap baik sebanyak 36,2%. Data juga
RSU Bethesda GMIM Tomohon dan data menunjukkan bahwa dari 22 responden
sekunder diperoleh dari bagian catatan dengan kompetensi kurang baik,10,3%
medik dan observasi kinerja perawat di memiliki kinerja yang baik sedangkan
RSU Bethesda GMIM Tomohon. Sebagai 27,6% memiliki kinerja yang kurang baik.
alat ukur untuk mengumpulkan data dalam Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,409
penelitian ini dugunakan jenis instrumen dengan demikian probabilitas (signifikansi)
kuesioner daftar pertanyaan atau lebih besar dari 0,05 (0,409>0,05), maka
pernyataan mengenai faktor-faktor yang H1 ditolak atau tidak ada hubungan antara
berhubungan dengan kinerja perawat di kompetensi perawat dengan kinerja
RSU Bethesda GMIM Tomohon. Proses perawat.
886
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...
Tabel 1. Hubungan antara Motivasi Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon
Kinerja
Kurang OR
Motivasi Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
n % n %
Baik 17 29,3 14 24,1 31 53,4
6,98
Kurang Baik 4 6,9 23 39,7 27 46,6 0,004
(1,95-25,01)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0
Tabel 2. Hubungan antara Kompetensi Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon
Kinerja
Kurang OR
Kompetensi Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
N % N %
Baik 15 25,9 21 36,2 36 62,1
1,91
Kurang Baik 6 10,3 16 27,6 22 37,9 0,409
(0,60-6,00)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0
Tabel 3. Hubungan antara Supervisi Pimpinan dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon
Kinerja
Kurang OR
Supervisi Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
n % n %
Baik 16 27,6 15 25,9 31 53,4
4,69
Kurang Baik 5 8,6 22 37,9 27 46,6 0,019
(1,41-15,58)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0
Tabel 4. Hubungan antara Penghargaan Perawat dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon
Kinerja
Kurang OR
Penghargaan Baik Total % Nilai p
Baik (95% CI)
n % n %
Baik 19 32,8 12 20,7 31 53,4
19,79
KurangBaik 2 3,4 25 43,1 27 46,6 0,000
(3,95-99,16)
Total 21 36,2 37 63,8 58 100,0
Variabel P value OR
Motivasi 0,004 6,98
Kompetensi 0,409 1,91
Supervisi 0,019 4,69
Penghargaan 0,000 19,79
95% C.I
Variabel S. E Sig OR
Lower Upper
Penghargaan 1,28 0,004 16,513 3,357 91,006
Supervisi 1,17 0,424 0,394 0,040 3,870
888
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...
seseorang tetntang apa yang dikerjakan dimana salah satu definisi kompetensi
atau keterampilan melaksanakan pekerjaan adalah suatu kemampuan untuk
tersebut. Tapi hal tersebut tidak hanya melaksanakan suatu pekerjaan yang
sampai disitu, kompetensi juga termasuk dilandasi atas keterampilan dan
membuat produk dan teknologi yang pengetahuan serta sikap yang dituntut oleh
dibutuhkan. Dalam hal ini perawat bukan pekerjaan tersebut. Kompetensi terbentuk
hanya menerapkan asuhan keperawatan dengan adanya keselarasan antara mental
saja tapi perawat juga dapat dan keterampilan fisik. Tidak jarang
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dijumpai ada karyawan yang sangat
supaya pasien puas atas pelayanan yang termotivasi namun tidak memiliki
diberikan. kemampuan dan keterampilan yang
Dalam penelitian ini kompetensi yang diperlukan sehingga tidak bisa bekerja
meliputi pengetahuan yang cukup tentang dengan baik.13
SOP dalam melaksanakan asuhan Penelitian yang dilakukan oleh
keperawatan, mempunyai pengetahuan Mulyono et al.13 mendapatkan bahwa tidak
yang cukup tentang job description dalm ada hubungan antara kompetensi perawat
melaksanakan asuhan keperawatan, dengan kinerja perawat di Rumah Sakit
mempunyai kemampuan untuk mengatasi Tingkat III 16.06.01 Ambon. Penelitian
permasalahan yang timbul dalam yang dilakukan oleh Langingi14
melaksanakan asuhan keperawatan, mendapatkan ada hubungan antara
mempunyai keterampilan yang cukup kompetensi dengan kinerja perawat
dalam melaksanakan tindakan keperawatan pelaksana di Instalasi Rawat Inap C RSUP
sesuain SOP yang ada, mampu Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
mengoperasikan peralatan medis yang ada
dalam mendukung pelaksanaan tugas, c. Hubungan antara Supervisi Pimpinan
mampu untuk berkomunikasi yang baik dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan
dengan pasien yang dirawat, hubungan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
saya dengan profesi lain cukup harmonis, Umum Bethesda GMIM Tomohon
bisa membina hubungan yang baik dengan Berdasarkan hasil analisis bivariat
pasien yang dirawat, mampu melaksanakan dengan menggunakan uji Chi-square
semua yang diberikan sesuai target dan didapat bahwa nilai p = 0,019. Nilai p <
dapat bekerja sama dalam satu tim 0,05 menunjukkan terdapat hubungan yang
keperawatan yang ada tidak memiliki signifikan antara supervisi pimpinan
engaruh terhadap kinerja perawat. dengan kinerja perawatdalam menerapkan
Kompetensi perawat yang dilihat disini asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum
adalah kompetensi yang memeragakan Bethesda GMIM Tomohon.
perilaku pada saat memberikan pelayanan Supervisi merupakan bagian penting
sehingga kompetensi yang dinilai tidak dari manajemen keperawatan, karena
memiliki hubungan dengan penerapan dengan supervisi dapat mengatasi masalah
kinerja di Rumah Sakit Bethesda Tomohon. dalam organisasi dengan cepat. Tugas
Tidak ada hubungannya kompetensi pengawasan atau supervisi tidak bisa
dengan kinerja kemungkinan terjadi karena dipisahkan dari fungsi kepemimpinan.
variasi kompetensi terlalu luas, tidak hanya Supervisor atau pengawas di mata
terhadap perilaku dan pengetahuan saja. karyawan dianggap sebagai figur ayah
Hasil yang mungkin berbeda jika dengan peran yang bukan hanya
kompetensi difokuskan pada tipe, katagori mengawasi, mengarahkan juga harus bisa
atau hal lain yang berkaitan dengan menampung segala keluhan baik yang
kompetensi. berkaitan dengan pekerjaan maupun
Jika merujuk kepada definisi masalah-masalah pribadi yang menghambat
kompetensi seharusnya memang ada saat bekerja. Superviser juga harus
hubungan kompetensi dengan kinerja, mengetahui sejauh mana kemampuan
890
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...
bawahannya dan tingkat kerja samadiantara pengertian sehingga apa yang dilakukan
karyawan yang dibawahinya. Superviser bisa didokumentasikan dengan baik dan
harus mampu turun tangan untuk benar.
membantu memecahkan masalah tersebut Penelitian yang dilakukan oleh Syahrir
tanpa menunda-nunda. Sehingga dapat et al.16 mendapatkan bahwa ada hubungan
tercipta suasana kerja yang nyaman dan antara supervisi dengan pelaksanaan
menyenangkan. Seorang supervisor juga asuhan keperawatan di ruang rawat inap
harus mampu memotivasi karyawan dalam Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas Makassar. Penelitian yang dilakukan oleh
misalnya dengan memberikan pujian atau Hartati dan Handoyo17 mendapatkan bahwa
penghargaan atas apa yang telah dilakukan ada hubungan antara supervisi dengan
oleh karyawan dengan hasil yang baik dan pelaksanaan dokumentasi proses
sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal keperawatan di Intalasi rawat inap RSUD
tersebut selain dapat memacu semangat Perbalingga. Penelitian yang dilakukan
kerja karyawan juga dapat meningkatkan oleh Yanti dan Warsito18 mendapatkan
kepuasan kerja karyawan.15 bahwa ada hubungan antara supervisi
Penelitian ini selalu mengikuti dengan kualitas dokumentasi asuhan
pertemuan yang dilakukan oleh pimpinan keperawatan.
untuk pengarahan, dapat mengerti dengan
baik setiap arahan yang diberikan oleh d. Hubungan antara Penghargaan dengan
Pimpinan, terlibat secara aktif dalam setiap Kinerja Perawat dalam Menerapkan
rapat atau pertemuan perawat ruangan, Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
tindakan keperawatan biasanya dikonsul- Umum Bethesda GMIM Tomohon
tasikan terlebih dahulu dengan pimpinan, Berdasarkan hasil analisis bivariat
biasa melakukan komunikasi dengan atasan dengan menggunakan uji Chi-square
terhadap tugas-tugas keperawatan, didapat bahwa nilai p = 0,000. Nilai p <
komunikasi antara atasan dan bawahan 0,05 menunjukkan terdapat hubungan yang
berjalan lancer secara dua arah, pembinaan signifikan antara sistem penghargaan
yang dilakukan oleh pimpinan selalu dengan kinerja perawat dalam menerapkan
diterima dengan senang hati, arahan dan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum
pembinaan dari pimpinan selalu dijalankan Bethesda GMIM Tomohon.
dengan sebaik-baiknya, kepala ruangan Hal-hal yang bisa membuat
melakukan supervisi secara kontinu penghargaan bisa meningkatkan kinerja
terhadap pekerjaan dan saat supervisi dari adalah penghargaan yang telah ada mampu
kepala ruangan selalu berada di tempat menyentuh aspek profesionalisme dan
dapat meningkatkan kinerja perawat dalam kinerja perawat. Penghargaan dalam bentuk
menerapkan asuhan keperawatan di RSU finansial di RSU Bethesda sesuai dengan
Bethesda GMIM Tomohon. dasar perhitungan terhadap sistem grading
Penerapan pendekatan yang perawat sehingga bisa menyentuh aspek
diperuntukkan kepada pendokumetasian professional perawat dan kemampuan
asuhan keperawatan merupakan suatu perawat sehingga hal ini sangat dirasakan
kegiatan supervisi yang dapat dilakukan oleh perawat sehingga bisa meningkatkan
oleh pimpinan maupun kepala ruang. kinerja perawat dan kepuasan pasien.
Dengan adanya supervisi diharapkan Dalam penelitian ini penghargaan
memberikan pengarunh terhadap asuhan meliputi atasan memberikan pujian jika
pendokumentasian keperawatanyang baik bekerja dengan baik, ide-ide didengarkan
sehingga penilaian kinerja yang profesional dan dipertimbangkan oleh atasan, gaji yang
dan legal bisa dipertanggung jawabkan. diterima sesuai dengan UMP, menerima
Perawat yang melakukan pendokumen- intensif tambahan jika pekerjaan melebihi
tasian asuhan keperawatan adalah aspek target, saat lembur mendapatkan gaji
yang harus diberikan perhatian dan tambahan, puas dengan penghasilan,
891
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
peningkatan karir di rumah sakit berjalan merupakan variabel yang paling berperan
sesuai peraturan, selalu dilibatkan dalam terhadap kinerja perawat dengan nilai OR =
acara rumah sakit dan mendapat nilai yang 16,5 (CI 95% = 3,4-91,0) dibandingkan
baik dari atasan sehingga perawat bisa supervisi (OR = 0,4; CI 95% = 0,0-3,9).
meningkatkan kinerjanya. Hal ini berarti dengan perawat dengan
Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem penghargaan yang baik
menurut peneliti hal yang menyebabkan kemungkinan 16,5 kali akan membuat
penghargaan memiliki pengaruh terhadap kinerja baik dibandingkan sistem
kinerja adalah terletak pada kekuatan penghargaan yang tidak baik.
penghargaan itu sendiri yang sangat efektif Salah satu upaya yang dilakukan oleh
sebagai motivator perawat dalam bekerja suatu instansi, dalam hal ini adalah rumah
karena kekuatan untuk memotivasi sakit, dalam meningkatkan kinerja perawat
kebutuhan melalui pemberian penghargaan yaitu dengan pemberian penghargaan, baik
tidak lama. Penghargaan akan semakin kuat dalam bentuk barang ataupun gaji
memotivasi perawat seiring dengan tambahan. Pemberian penghargaan ini
perjalanan perawat dalam mengembangkan merupakan salah satu usaha dalam
dirinya dan dapat mempengaruhi persepsi meningkatkan kualitas dan kinerja perawat
individu terkait pemenuhan aspek-aspek dalam memenuhi kebutuhan perawat.
motivasi yang bersumber dari penghargaan. Perawat akan bekerja lebih semangat dam
Penelitian yang dilakukan oleh sesuai dengan harapan dari rumah sakit jika
Indrawaty dan Rattu10 mendapatkan bahwa rumah sakit memperhatikan dan memenuhi
ada hubungan antara pemberian imbalan kebutuhan perawat, baik materi maupun
dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat non materi.
Inap Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota- Jadi berdasarkan hasil penelitian ini
Kotamobagu. Penelitian yang dilakukan dengan adanya sistem penghargaan yang
Royani19 mendapatkan bahwa tidak ada baik bisa membuat perawat termotivasi
hubungan antara sistem Penghargaan dalam melakukan pekerjaannya. Jika
dengan kinerja perawat dalam perawat termotivasi dalam pekerjaannya
melaksanakan asuhan keperawatan di dan mendapat dukungan dan supervisi oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon pimpinan rumah sakit, bisa meningkatkan
Banten. Penelitian yang dilakukan oleh kinerja perawat yang diharapkan bisa
Hamsinah et al.20 mendapatkan bahwa membuat puas pasien yang menggunakan
tidak ada hubungan antara sistem rumah sakit akibat pelayanan yang
penghargaan dengan kinerja perawat di diberikan oleh perawat.
UPTD RSU Sayang Rakyat.
SIMPULAN
e. Variabel yang Paling Dominan Berdasarkan hasil dan bahasan
Berpengaruh terhadap Kinerja Perawat penelitian tersebut di atas dapat
dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM antara motivasi, supervisi dan penghargaan
Tomohon dengan kinerja perawat dalam menerapkan
Berdasarkan hasil analisis uji bivariat asuhan keperawatan di RSU Bethesda
dengan menggunakan uji Chi-square GMIM Tomohon Tidak terdapat hubungan
diketahui bahwa variabel bebas motivasi, antara kompetensi perawat dengan kinerja
supervisi pimpinan dan sistem penghargaan perawat dalam menerapkan asuhan
memiliki hubungan terhadap terhadap keperawatan di RSU Bethesda GMIM
kinerja perawat dalam menerapkan asuhan Tomohon. Penghargaan merupakan
keperawatan di Rumah Sakit Umum variabel yang paling dominan berpengaruh
Bethesda GMIM Tomohon. Pada analisis terhadap kinerja perawat dalam
multivariat dengan metode regresi logistik menerapkan asuhan keperawatan di RSU
menunjukkan bahwa variabel penghargaan Bethesda GMIM Tomohon.
892
Mandagi, Umboh, Rattu: Analisis faktor-faktor...
893
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
19. Royani. Hubungan Sistem Penghargaan 20. Hamsinah ST, Kamal A, Haskas Y.
dengan Kinerja Perawat dalam Hubungan antara Sistem Penghargaan
Melaksanakan Asuhan Keperawatan dengan Kinerja Perawat dalam
di Rumah Sakit Umum Daerah Melaksanakan Asuhan Keperawatan
Cilegon Banten [Tesis]. Jakarta: UI; di Unit Pelayanan Tekhnis Daerah
2010. RSU Sayang Rakyat. Jurnal STIKES
Nani Hasannudin. 2013;3(4):143-50.
894