You are on page 1of 2

‫‪UAS Hadis KPI‬‬

‫‪Nama : Tio Wahyu Arizki Nanda‬‬


‫‪Kelas : A4‬‬
‫‪NIM‬‬ ‫‪: B91219131‬‬

‫ُح ْيفَةَ ع َْن أَبِي ِه قَا َل آ َخى َرسُو ُل هَّللا ِ ‪-‬صلى هللا عليه وسلم‬ ‫‪-‬ع َْن عَوْ ِن ْب ِن أَبِى ج َ‬
‫ان أَبَا ال َّدرْ دَا ِء فَ َرأَى أُ َّم ال َّدرْ دَا ِء ُمتَبَ ِّذلَةً‬
‫بَ ْينَ َس ْل َمانَ َوبَ ْينَ أَبِى ال َّدرْ دَا ِء فَزَا َر َس ْل َم ُ‬
‫ال‬ ‫ت إِ َّن أَخَ اكَ أَبَا ال َّدرْ دَا ِء لَي َ‬
‫ْس لَهُ َحا َجةٌ فِى ال ُّد ْنيَا‪ .‬قَ َ‬ ‫ال َما َشأْنُ ِ‬
‫ك ُمتَبَ ِّذلَةً قَالَ ْ‬ ‫فَقَ َ‬
‫صائِ ٌم‪ .‬قَا َل َما أَنَا بِآ ِك ٍل‬ ‫فَلَ َّما َجا َء أَبُو ال َّدرْ دَا ِء قَر َ‬
‫َّب إِلَ ْي ِه طَ َعا ًما فَقَا َل ُكلْ فَإِنِّى َ‬
‫‪َ .‬حتَّى تَأْ ُك َل‪ .‬قَا َل فَأ َ َك َل فَلَ َّما َكانَ اللَّ ْي ُل َذه َ‬
‫َب أَبُو ال َّدرْ دَا ِء لِيَقُو َم فَقَا َل لَهُ َس ْل َم ُ‬
‫ان نَ ْم‬
‫ان قُ ِم اآلنَ‬‫ْح قَا َل لَهُ َس ْل َم ُ‬
‫َب يَقُو ُم فَقَا َل لَهُ نَ ْم‪ .‬فَنَا َم فَلَ َّما َكانَ ِع ْن َد الصُّ ب ِ‬‫فَنَا َم ثُ َّم َذه َ‬
‫ك َعلَ ْيكَ َحقًّا‬ ‫ك َعلَ ْيكَ َحقًّا َولِ َ‬
‫ض ْيفِ َ‬ ‫ك َعلَ ْيكَ َحقًّا َولِ َربِّ َ‬
‫صلَّيَا فَقَا َل إِ َّن لِنَ ْف ِس َ‬
‫فَقَا َما فَ َ‬
‫ى ‪-‬صلى هللا عليه‬ ‫ق َحقَّهُ‪ .‬فَأَتَيَا النَّبِ َّ‬ ‫َوإِ َّن ألَ ْهلِكَ َعلَ ْيكَ َحقًّا فَأ َ ْع ِط ُك َّل ِذى َح ٍّ‬
‫ق َس ْل َم ُ‬
‫ان‬ ‫ك فَقَا َل لَهُ « َ‬
‫ص َد َ‬ ‫‪ ».‬وسلم‪ -‬فَ َذ َك َرا َذلِ َ‬

‫‪Jawaban:‬‬
‫‪1. Tulis Teks Hadis tersebut‬‬
‫ال آ َخى َرسُو ُل هَّللا ِ ‪-‬صلى هللا عليه وسلم‪ -‬بَ ْينَ َس ْل َمانَ َوبَ ْينَ أَبِى الدَّرْ دَا ِء فَ َزا َر َس ْل َمانُ أَبَا الدَّرْ دَا ِء‬ ‫ع َْن عَوْ ِن ْب ِن أَبِى ُج َح ْيفَةَ ع َْن أَبِي ِه قَ َ‬
‫َّب ِإلَ ْي | ِه‬ ‫اجةٌ فِى ال ُّد ْنيَا‪ .‬قَا َل فَلَ َّما َجا َء أَبُو الدَّرْ دَا ِء قَر َ‬ ‫ْس لَهُ َح َ‬ ‫ت إِ َّن أَ َخاكَ أَبَا الدَّرْ دَا ِء لَي َ‬ ‫ك ُمتَبَ ِّذلَةً قَالَ ْ‬ ‫ال َما شَأْنُ ِ‬ ‫فَ َرأَى أُ َّم الدَّرْ دَا ِء ُمتَبَ ِّذلَةً فَقَ َ‬
‫َب أَبُو الدَّرْ دَا ِء لِيَقُو َم فَقَ||ا َل لَ|هُ َس| ْل َمانُ نَ ْم‪ .‬فَنَ||ا َم ثُ َّم‬ ‫ال فَأ َ َك َل فَلَ َّما َكانَ اللَّ ْي ُل َذه َ‬ ‫ال َما أَنَا بِآ ِك ٍل َحتَّى تَأْ ُك َل‪ .‬قَ َ‬ ‫صائِ ٌم‪ .‬قَ َ‬ ‫طَ َعا ًما فَقَا َل ُكلْ فَإِنِّى َ‬
‫ك َحقّ|اً‬ ‫ً‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫ْح قَا َل لَهُ َس|ل َمانُ قُ ِم اآلنَ فَقَا َم|ا فَ َ‬ ‫َب يَقُو ُم فَقَ َ‬
‫ك َعلَيْ| َ‬ ‫ك َحق|ا َولِ َربِّ َ‬ ‫ص|ليَا فَقَ|ا َل إِ َّن لِنَف ِس|كَ َعلَيْ| َ‬ ‫ال لَهُ نَ ْم‪ .‬فَنَا َم فَلَ َّما َكانَ ِع ْن َد الصُّ ب ِ‬ ‫َذه َ‬
‫ق‬ ‫ص| َد َ‬ ‫َ‬ ‫«‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫|‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫|ا‬
‫|‬ ‫َ‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫|‬ ‫ل‬
‫َ ِ‬‫َ‬
‫ذ‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫|‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫وسلم‪-‬‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫‪-‬صلى‬ ‫ى‬ ‫ب‬‫َّ‬
‫َ ِ َّ‬ ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫ت‬‫َ‬ ‫أ‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫ُ‪.‬‬ ‫ه‬‫َّ‬ ‫ق‬ ‫ح‬ ‫ٍّ‬
‫ق‬
‫ِ َ َ‬ ‫ح‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ل‬‫َّ‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫ط‬‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ع‬ ‫َ‬ ‫أ‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫ا‬‫ً‬ ‫ّ‬ ‫ق‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫كَ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ع‬‫َ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫أل‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫إ‬ ‫و‬
‫َ َِ‬ ‫ا‬‫ً‬ ‫ّ‬ ‫ق‬ ‫ح‬ ‫كَ‬‫ي‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫َولِ َ ِ‬
‫ف‬ ‫ي‬ ‫ض‬
‫ْ‬
‫َسل َمانُ‬
‫‪2. Terjemahkan secara benar dan baik‬‬
‫‪dari 'Aun bin Abu Juhaifah dari bapaknya berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah‬‬
‫‪mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda’. Tatkala Salman bertandang (ziarah) ke rumah‬‬
‫‪Abu Darda’, ia melihat Ummu Darda’ (istri Abu Darda’) dalam keadaan mengenakan pakaian‬‬
‫‪yang serba kusut. Salman pun bertanya padanya, “Mengapa keadaan kamu seperti itu?” Wanita‬‬
‫”‪itu menjawab, “Saudaramu Abu Darda’ sudah tidak mempunyai hajat lagi pada keduniaan.‬‬
‫‪Kemudian Abu Darda’ datang dan ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abu‬‬
‫‪Darda’ berkata kepada Salman, “Makanlah, karena saya sedang berpuasa.” Salman menjawab,‬‬
‫‪“Saya tidak akan makan sebelum engkau pun makan.” Maka Abu Darda’ pun makan. Pada‬‬
malam harinya, Abu Darda’ bangun untuk mengerjakan shalat malam. Salman pun berkata
padanya, “Tidurlah.” Abu Darda’ pun tidur kembali.
Ketika Abu Darda’ bangun hendak mengerjakan shalat malam, Salman lagi berkata padanya,
“Tidurlah!” Hingga pada akhir malam, Salman berkata, “Bangunlah.” Lalu mereka shalat
bersama-sama. Setelah itu, Salman berkata kepadanya, “Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak,
bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak
tersebut.“
Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menceritakan apa yang
baru saja terjadi. Beliau lantas bersabda, “Salman itu benar.”

3. Apa pesan-pesan pokok yang ada dalam Hadis tersebut?


Pesan yang saya tangkap dalam teks hadis tersebut yaitu;
- Sesama muslim hendaklah saling menasehati apalagi ketika melihat saudaranya keliru atau
lalai dari ketaatan.
- bahwa setiap manusia itu memiliki haknya masing-masing dan saling berkesinambungan antara
hak dan kewajiban
- Istri memiliki hak yang mesti dijalani suami yaitu hubungan interaksi yang baik, ataupun juga
sebaliknya suami memiliki hak atas istri
- Hadits ini menunjukkan larangan menyusah-nyusahkan (memberatkan) diri dalam ibadah.

4. Bagaimana konteks hadis tersebut dengan realitas sekarang?


Dalam realitas saat ini tentu yang perlu diperhatikan kembali dalam kehidupan beragama
berbangsa dan bernegara yakni mengenai hak dan kewajiban yang harus diselaraskan, setiap
komponen berhak dan wajib menjalankan hak dan kewajibannya masing masing sesuai dengan
porsi dan peran yang sudah digariskan oleh Allah SWT.
Sebagai umat beragama tentu hak dan kewajiban kita seagai umat yaitu dapat menjalankan
ibadah dengan baik dan menjaga kerukunan antar umat beragama, juga sebagai masyarakat
berbangsa dan bernegara kita diwajibkan menghormati dan melaksanakan kewajiban yang
menjadi tanggung jawab kita sebagai masyarakat Indonesia.
Tidak lupa juga peran kita sebagai aparatur Negara yang mempunyai tanggung jawab untuk
dapat mengatur dan menjalankan peraturan agar terciptanya kemaslahatan bersama

5. Dari mencermati pesan hadis tersebut, maka menurut saudara, apa metode dakwah yang
dapat dipergunakan dan dikembangkan?
Menurut saya metode dakwah yang insyaAllah bisa diterima oleh mad'u yaitu dengan metode
dakwah bil lisan dan dakwah bil haal, dengan dakwah bil lisan kita sebagai dai bisa bercakap-
cakap secara langsung dengan itu kita akan mengetahui apa saja yang menjadi keluh kesah
mad'u dengan diadakanya tanya jawab dan interaksi lainnya yang memungkinkan seorang
mad'u akan langsung terpengaruh dengan dakwah yang kita sampaikan.
Selain itu kita sebagai dai juga bisa menggunakan metode dakwah bil haal dengan memberi
contoh terlebih dahulu, maka perbuatan-perbuatan kita akan dilihan oleh mad'u dan insyaAllah
bisa dicontoh dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin

You might also like