Gerryt Maulana Y. 0 Nim K1A120097
FILSAFAT PANCASILA.
Pengertian Filsafat
> Istilah “filsafat’ secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan
philosophy (Inggtis) yang berasal dari bahasa Yunani grAocogtce
(Philosophia)
v
Kata philosophia merupakan kata majemuk yang terususun dari kata philos atau
philein yang berarti kekasih, sahabat, mencintai dan kata sophia yang berarti
kebijaksanaan, hikmat, kearifan, pengetahuan,
y
Philosophia secara harafiah berarti mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat
atau mencintai pengetahuan,
Arti Filsafat
Kata filsafat yg dim bhs Arab dikenal dengan istilah falsafah, dim bhs Inggris
dikenal dgan istilah philosophy, adalah berasal dati bahasa Yunani. philosophia, Kata
philosophia mepkan bentukan dari kata asal philo atau philein, yang berarti cinta atau
ingin, dan kata sophia yg berarti bijaksana atau pandai, atau tahu secara mendalam
dapat diterjemahkan bahwa orang yang berfilsafat adalah orang yang mendambakan
kebijaksanaan, dan mendambakan pengetahuan dalam arti yang sedalam2nya.
Pengertian Filsafat
Secara etimologi (asal usul kata), sebagaimana para ahli menjelaskan bahwa
istilah filsafat dalam bahasa Indonesia mempunyai padanan fafsafah dalam bahasa
Arab, philosophy dalam ba
asa Inggris, philosophia dalam bahasa latin, philosophie
dalam bahasa (Belanda, Jerman, dan Perancis)..Semua istilah itu bersumber dari istilah Yunani philosophia. Philein berarti
mencintai, sedangkan philos berarti teman, Sedangkan istilah sophos berarti bijaksana
dan sophia berarti kebijksanaan, Dengan demikian philosophia secara harafiah
(ctimologis) berarti_mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai
pengetahuan. Jadi Istilah philosophos pertama kali digunakan oleh Pythagoras. Ketika
Pythagoras ditanya, apakah engkau seorang yang bijaksana? Dengan rendah hati
Pythagoras menjawab, “saya hanyalah philosophos, yakni orang yang mencintai
pengetahuan’
Filsafat dapat pula di
proses dan filsafat dalam arti produk.
at dalam dua pengertian, yaitu; Filsafat dalam arti
= Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai
pandangan hidup, dan dalam arti praktis.
"Ini berarti_ Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman
dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-
hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara bagi bangsa Indonesia.
= Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai
pandangan hidup, dan dalam arti praktis.
"Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman
dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-
hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara bagi bangsa Indonesia.
Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan
rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan
tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh, Pancasila dikatakan sebagai filsafat, Karena Pancasila merupakan hasil
permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang
dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani)-Filsafat Pancasila: memberi
pengetahuan dan penngertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah
kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide
Philosophische Grondslag.Perenungan ini mengalir ke arah upaya untuk menemukan
nilai-nilai filosofis yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Filsafat Pancasila
menelaah Pancasila dari sudut intinya yg terdalam dan yg bersifat tetap (tdk berubah),
hakekat dari Pancasila itu sendiri,Pancasila dim konteks
sehingga menemu-kan i
kefilsafatan mrpkn asas atau pendirian hidup bgs Indonesia, menjadi dasar pedoman
bagi
ap dan tingkah laku manusia Indonesia dalam kehidupan mereka se-hari2.
Pancasila sebagai filsafat merupakan hasil perenungan yang mendalam dari
para penditi negara, yg kemudian disepakati dim bentuk perjanjian luhur bangsa, dan
pada tgl 18 Agustus 1945 disahkan & ditetapkan sbg dasar fils negara, Dgn demikian
Pancasila, sec filosofis normatif menjadi dasar, landasan moralitas dlm mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. Pancasila di
sit
i memiliki peranan strategis bagi eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
Pancas
‘merupakan dasar filsafat negara yang mewarnai seluruh peraturan
hukum yang berlaku” mengacu pada arti komprehensif atau menyeluruh, yaitu seluruh
peraturan yang berlaku di Indonesia harus mendasarkan diri pada Pancasila. Pancasila
sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag) di mana nilai-nilai filosofis
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari seluruh peraturan hukum yang
berlaku di Indonesia. Artinya, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan harus mendasari seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pancasila sebagai Genetivus Subjectivus
Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan
sebagai objek yang dicari landasan filosofisnya berdasarkan sistem- sistem dan cabang-
cabang filsafat yang berkembang di Barat. Misalnya, Notonagoro menganalisis nilai-
nilai Pang
la berdasarkan pendekatan subtansialistik filsafat Aristoteles Drijarkara
menyoroti nilai-nilai Pancasila dari pendekatan eksistensialisme religious.Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, Artinya nilai-nilai Pancasila
dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik untuk
menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, Nilai- nilai Pancasila tidak
hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang- undangan, tetapi juga nilai-
nilai Pancasila harus mampu menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan dasar
bagi pembangunan nasional
Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mengetahui hakekat dasar dari sila-sila Pancasila, Menurut Notonagoro, hakekat
dasar ontologis Pancasila adalah manusia, Sebab manusia merupakan subyek hukum
pokok dari sila-sila Pancasila, Hakekat dasar keberadaan dari sila sila Pancasila adalah
manusia. Epistemologi Pancasila dimaksudkan mencari sumber2 pengetahuan dan
kebenaran dari Pancasila
‘Sumber pengetahuan dalam epistemologi ada dua aliran, yakni empirisme dan
rasionalisme Rasionalisme adalah aliran filsafat yang berpendirian bahwa akal pikiran
merupakan dasar untuk mengetahui sesuatu, merupakan petunjuk untuk mencapai
kenyataan, dan merupakan alat untuk mencapai pengetahuan.Menurut aliran
rasionalisme semua sumber pengetahuan bersumber pada akal pikiran atau rasio.
Pelaksanaan Pancasila pada era reformasi cenderung meredup. Hal tsb terjadi
antara lain
> Ada anggapan sinis bhw mengembangkan serta mengkaji Pancasila dianggap
akan mengembalikan kewibawaan ORBA.
v
Banyak kalangan elit politik serta sebagian masy beranggapan bhw Pancasila
mrpakn label politik ORBA.
> Adanya globalisasi yang melanda Indonesia dewasa ini.
> Masyarakat terbius oleh kenikmatan hedonisme.
Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakekatnya membahas tentang nilai
praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila. Karena sila-sila Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiolo;
maka nilai-nilaiyang terkandung dalam Pancasila pada hakekatnya juga merupakan suatu kesatuan
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai
Pancasila
|stilah nilai dalam kajian filsafat dipakai untuk merujuk pada ungkapan abstrak
yang dapat juga diartikan sebagai “keberhargaan "(worth) atau “kebaikan” (goodnes),
dan kata kerja yang artinya sesuatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau
melakukan penilaian, Landasan aksiologis Pancasila merujuk kpd nilai2 dasar yg terdpt
di dim Pembukaan UUD 1945.Nilai2 dasar itu hrs menjiwai, menghayati nilai
instrumentalnya yang terdpt di dalam peraturan perundang-undangan berupa UUD
1945, Ketetapan MPR, UU/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Perda
FILSAFAT PANCASILA_2
(BERBAGAI KAJIAN TENTANG PANCASILA)1. Pancasila yang dipelarai harus berobyek: Objek Material Pancasila, yaitu cara-
cara hidup manusia Indonesia yg sudah menjadi kebiasaan (sdh membudaya)
Jadi bgs Indonesia sebagai obyek material Pancasila. Objek Formal Pancasila:
rumusan Pancasila yang benar, sehingga yg dibahas adalah persesuaian antara
rumusan Pancasila dengan cara- cara hidup bangsa Indonesia.
Pancasila yang dipelajari harus bermetode: Metode yaitu st cara utk mencari
persesuaian antara rumusan Pancasila dengan obyek materialnya sehingga
mencapai kebenaran. Metode Analitiko-Sintetik: dengan cara menguraikan
rumusan-rumusan Pancasila yang ada untuk dibuktikan kebenarannya terhadap
kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian tiap fakta digabungkan untuk dirumus-
kan secara umum, selanjutnya dipakai sbg pedoman hidup.
3. Pancasila yang dipelajari harus sistematik: Pancasila mempunyai susunan yg
harmonis dari bagian2 (sila-silanya) menurut aturan tertentu yg ada
hubungannya satu dgn lainnya dan saling mempengaruhi, sehingga semua
mrpkan kesatuan keseluruhan dan tidak ada kontradiksi di dalamnya.
4. Bersifat Universal: kebenaran yg diperoleh hrs ber-sifat universal, yaitu
kebenaran yang dicapai dari persesuaian beserta rumusannya hrs bersifat
umum, yang tdk terbatas oleh ruang dan waktu, di mana saja, kapan saja tetap
berlaku, schingga rumusannya itu dapat dipakai sebagai pedoman,
Pengetahuan Imiah Pancasila
> Apapun pengetahuan yang dihasilkan melalui analisis tentang Pancasila, harus
dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah-filosofis-religius
> Imiah karena Pancasila ini diformulasikan sebagai dasar negara
y
Filosofis karena dasar negara itu sekaligus adalah filsafat hidup bangsa
Indonesia,
v
Religius karena memang filsafat hidup bangsa Indonesia pada segala aspeknya
sangat dalam bernuansakan religiusitas,Di antara 4 tingkatan ilmu pengetahuan, yang merupakan pokok pembahasan
filsafat sbg ilmu adalah ilmu pengetahuan esensial, ia menjadi pokok pembahasan
filsafat sbg ilmu. Yang ingin dicapai ialah pengertian ttg hakekat atau zat atau inti sejati
atau inti mutlak obyek materialnya Filsafat Pancasila menelaah Pancasila dari sudut
intinya yg terdim dan bersifat tetap tdk berubah, yang disebut hakikat Pancasila.
Pancasila Dasar Negara
> Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, membawa konsekuensi logis bhw
nilai2 Pancasila dijadikan landasan pokok dan landasan fundamental bagi
penyeleng-garaan negara Indonesia.
> Pancasila berisi lima sila yg pada hakekatnya berisikan lima nilai dasar yg
fundamental.
Kajian Pancasila Secara Filosofis
1. Pancasila merupakan hasil pemikiran filsafati yang digali dari nilai-nilai luhur
bersifat fundamental dari kondisi sosio-kultural bgs Indonesia selama
perjalanan kesejarahannya, dalam kurun waktu berabad-abad lamanya
Sec filsafati, Pancasila digali dari nilai-nilai yang terkait dengan persoalan
hidup menghadapi diri sendiri, sesama makhluk, menghadapi Tuhan YME,
sampai pada rumusan lima sila dari Paneasila
3. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dim Paneasila meliputi dimensi universal
dan umum,
4, Pancasila tdk hanya memberikan acuan fundamental dalam hal_politik
kenegaraan, tetapi juga dalam hal moralitas dan etika kenegaraan, di mana
fundamen moral menjiwai fundamen politik
5. Fundamen politik negara atas dasar Persatuan bagi tercapainya Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, yang diproses melalui sistem Kerakyatan6. Fundamental moral negara terdiri atas Kemanusiaan yang adil dan beradab
dalam naungan Ketuhanan Yang Maha Esa.
7. Pancasila merupakan solusi seimbang dan bijaksana yang mempertemukan:
sekularisme dan religioisme, faham demokrasi liberal model barat yang modern
dengan faham demokrasi pedesaan yang tradisional, serta _faham
individualisme yang lebih mengedepankan kepentingan persorangan dan
kolektivisme yang lebih menekankan kepentingan bersama (umum)
Keberlakuan Pancasila Secara Filosofis,
> Keberlakuan filosofis (flasofische Geltung) merupakan prasyarat penting bagi
UUD 1945 karena produk hukum inilah yang paling tinggi kedudukannya
dalam sistem (tatanan) norma hukum positif kita,
> Demikian pula halnya, UUD 1945 adalah penjabaran yang paling dekat dengan
cita negara (Staatsidee) dan cita hukum (Rechtsidee) masyarakat, bangsa dan
negara kita
Keberlakuan Pancasila sec. Yuridis
> Perumusan Pembukaan UUD 1945 melewati proses yang sangat krusial dalam
sejarah ketatanegaraan Indonesia.
> Kompromi-kompromi yang dihasilkan dalam perumusan Pembukaan UUD
1945 itu sangat fundamental dengan pijakan-pijakan filosofis yang mendalam.
> Di sisi lain, perbedaan-perbedaan pendapat dalam pembahasan Batang Tubuh
UUD 1945 tidak memakan waktu yang berkepanjangan dan kompromi relatif
mudah dieapai,
y
Pembukaan UUD 1945 yang memuat dasar negara kita itu, keberadaannya
sebaiknya tidak perlu dipersoalkan Karena Pembukaan sudah_mempunyai
kedudukan yang kuat dan final setelah melalui perenungan filosofis yang
mendalam dan melewati proses perumusan yang sangat demokratis,Kajian Pancasila Secara Posisional,
1. Pancasila merupakan dasar falsafah negara (disebut dasar negara), yang
menjadi landasan berpijak (bertumpu) dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Pancasila merupakan ideologi negara, yang menjadi orientasi atau arah yang
dituju dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila menjadi rambu-rambu, yang memandu perjalanan bgs Indonesia dim
menjalani gerak dinamika kehidupan kesejarahannya di seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila merupakan falsafah hidup atau pandangan hidup atau jalan hidup
bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam melaksanakan kehidupan
berbangsa dan bernegara
5. Pancasila merupakan kepribadian nasional dan jati diri ke-Indonesia-an bangsa
Indonesia, yang melekat dan tertanam kuat dalam segala kiprah dan gerak
dinamika bangsa ini dalam mencapai cita
ita dan tujuan nasionalnya
FILSAFAT PANCASILA.
(Kesatuan dan Susunan Sila-Sila Pancasila)
Kesatuan Dan Susunan PaneasilaUntuk menjelaskan kesatuan dan susunan Pane:
‘la, menurut Notonagoro
an melalui tiga teori, yaitw
kesatuan Pancasila majemuk-tunggal yang bersifat organis,
2. bentuk susunan Pancasila hirarkhis piramidal, dan
Sila-sila Pancasila saling mengkualifikasi
Susunan Pancasila
‘Susunan Pancasila majemuk-tunggal mengandung arti:
>
> terdi
Pancasi
i dari 5 sila yang merupakan satu kesatuan yang bersifat organs.
v
Tiap bagian (sila) mempunyai kedudukan dan fungsi sendiri-sendiri
v
Meskipun antara bagian (sila) yang satu dan lain itu berbeda, namun tidak
saling bertentangan, melainkan saling melengkapi.
> Pancasila yang terdiri dari 5 bagian (sila) itu tdklah merupakan kumpulan dari
sila-sila yang boleh dilepaspisahkan satu sama lain,
> Pancasila dengan kelima silanya itu haruslah diartikan sebagai EKA
PANCASILA. Hal ini sesuai dgn fungsinya sbg dasar filsafat negara yang harus
merupakan suatu kesatuan,
> Kesatuan Pancasila bersifat organis mengandung arti bahwa sila-sila Pancasila
merupakan bagian yang tidak saling bertentangan, semua sila bersama-sama
‘menyusun satu kesatuan, dan tiap sila merupakan bagian yang mutlak.
> Jika dihilangkan satu sila, hilanglah fungsi Pancasila itu, dan sebaliknya jika
salah satu sila dilepas dari kesatuannya tidak berhubungan dengan yang
Jainnya, maka sila itu kehilangan kedudukan dan fungsinya,
Bentuk Susunan Pancasila
> Sistematis-Hirarkhis dan berbentuk piramidal mengandung arti:
> bahwa susunan sila-sila dari Pancasila tersusun secara hierarkhis (rangkaian
urutan bertingkat) dan memiliki bentuk piramidal.> Tiap sila dalam Pancasila mempunyai tempatnya sendiri-sendiri di dalam suatu
rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tdk bisa digeser atau dibolak-balik
Jetak dan urutan-urutannya,
> Dilihat dari intinya, urutan-urutan kelima sila dalam Pancasila menunjukkan
suatu rangkaian tingkat dalam “Iuas” dan “isi-sifatnya’
> Mengandung arti tiap-tiap sila Pancasila yang berada di belakang sila lainnya
itu lebih sempit “Iuasnya”, tetapi lebih banyak “isi-sifatnya” dan merupakan
penjelmaan atau pengkhususan sila-sila yang berada di mukanya.
Kesatuan Dan Susunan Pancasila
> Secara logik Pancasila tidak dapat diperas-peras, sebab kelima sila merupakan
satu kesatuan yang bulat dan utuh.
> Hubungan antara sila-sila (1-5) merupakan satu kesatuan keseluruhan yang
bersifat organis, dan sila-sila itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
> Secara ilmiah kelima sila dalam Pancasila merupakan satu totalitas yang
senafas dan sejiwa yang tidak mungkin dibagi-bagi atau diputar-balik tata
urutannya dalam cara pemahaman dan penerapannya.
v
Pancasila adaah satu totalitas yang sdh berupa suatu inti atau saripati yang tdk
boleh lagi diperas, krn st perasan hanya akan merusak nilai Pancasila itu sendin.
Bentuk Susunan Pancasila Yang Sistematis, Hierarkis, Berbentuk Piramidal
Konsekuer
> Jika urutan-urutan lima sila dianggap mempunyai maksud sistematis-hierarkis
dan berbentuk piramidal, maka di antara lima sila ada hubungan yang mengikat
yang satu kepada yang lain, sehingga Pancasila merupakan suatu kesatuan
bulat.
> Andai kata urutan-urutan lima sila Pancasila itu dipandang sebagai tidak
rmutlak, di antara sila satu dengan sila lainnya tdk ada sangkut pautnya, makaPancasila menjadi terpecah-belah, sehingga tdk dapat dipergunakan sebagai
suatu dasar kerohanian negara,
> Jika urutan-urutan lima sila Pancasila itu dipandang sebagai tidak mutlak, maka
tiap-tiap sila Pancasila dapat diartikan dalam bermacam-macam maksud, akan
‘menyebabkan kaburnya pengertian Pancasila, dan hilangnya makna Pancasila
sg dasar filsafat/ideologi negara.
Rumus Dasar Susunan Hierarkhis Piramidal Sila-Sila Pancasila
> Sila atau sila-sila yang disebutkan lebih dahulu mendasari, meliputi, dan
menjiwai sila-sila berikutnya,
> Sila-sila yang berada di belakang sila lainnya didasari, diliputi, dan dijiwai oleh
sila-sila yang mendahuluinya.
> Sila-sila yang kemudian merupakan penjelmaan atau pengkhususan sila-sila
sebelumnya.
Rumus Hierarkhis-Piramidal Sila-Sila Pancasila Dalam Hubungan Kesatuan
Antar Kelima Sila Dalam Pancasila:
> Sila I mendasari, meliputi, dan menjiwai sila 1 sila IIL, sila IV, dan sila V.
> Sila II didasari,
‘meliputi dan menjiwai sila TI, TV, dan V.
jputi dan dijiwai oleh sila I, selanjutnya sila IT ini mendasari,
> Sila III didasari, diliputi dan dijiwai oleh sila I dan sila II, selanjutnya sila 111
mendasari... dst. sila IV ....dst,, sila V dst
Penget Empiris
-Rasional Pancasila
> Menurut penget empiris Pancasila bahwa Pancasila merupakan cerminan
dari masyarakat Indonesia yang pada saat kelahirannya digali dari budaya
bangsa Indonesia sendiri> Penget rasionalis Pancasila menjelaskan bahwa Pancasila merupakan hasil
perenungan yang mendalam dari tokoh2 Kenegaraan Indonesia untuk
mengarahkan kehidupan bangsa Indonesia dalam bernegara.
FILSAFAT PANCASILA_3
(Pancasila Sebagi Sistem Filsafat)
Pengertian Sistem> Istilah sistem, menurut Tatang M. Amirin, (1992) diartikan sebagai metode atau
cara dan sesuatu himpunan unsur atau Komponen yang saling berhubungan satu
sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh,
> Menurut Tatang, istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang,
‘mempunyai pengertian: (1) suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak
bagian, (2) hubungan yang berlangsung di antara satwan-satuan atau komponen
secara teratur.
> Mengutip pendapat Rahmat, maka Udin S. Winataputra (2001) menyebutkan
bhw pengertian yang lengkap tentang sistem adalah:
1, Gabungan hal hal_-yang disatukan ke dim sebuah kesatuan yg konsisten
dengan kesalinghubungan (interaksi, interdependensi, interrelasi) yang
teratur dari bagian-bagiannya,
2. Gabungan hal hal (objek2, ide2, kaidah2, aksioma2, dll) yang disusun
dalam sebuah aturan yang koheren (subordinasi atau inferensi atau
generalisasi, dll) menurut beberapa prinsip (atau rencana atau
rancangan, atau metode) rasional atau yang dapat dipahami.
> Shore dan Voich, menjelaskan pengertian sistem adalah st kesatuan bagian2 yg
saling bethubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh sistem lazimnya memil
ciri-ciri sebagai berikut :
1, Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan, saling ketergantungan
4, Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama
(tujuan sistem)
5, Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Filsafat Pancasilav
Sistem filsafat sendiri merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu
sehingga perenungan awal yang dicetuskan para pendiri negara merupakan
bahan baku yang dapat dan akan terus merangsang pemikiran para pemikir
berikutnya.
> Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah
kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide
Philosophische Grondslag.
> Perenungan ini mengalir ke arah upaya untuk menemukan nilai-nilai filosofis
yang menjadi identitas bangsa Indonesia
v
Perenungan yang berkembang dalam diskusi-diskusi sejak sidang BPUPKI
sampai ke pengesahan Pancasila oleh PPKI, termasuk salah satu
momentum untuk menemukan Pancasila sebagai sistem filsafat.
Memahami Filsafat Pancasila
> Komprehensif mengadung arti bahwa sila-sila Pancasila hanya dapat dipahami
dan dimaknai secara menyeluruh (komperehensip). Memahami dan memaknai
sila-sila Pancasila tidak dapat dilakukan melalui perenungan yang bersifat
parsial dari masing-masing sila. Masing-masing sila-sila Pancasila esensinya
satu sama lain saling kait mengkait secara fungsional dan interaktif,
> Runtut (koheren) mengandung arti bahwa sila-sila Pancasila merupakan satu
kesatuan yang konsisten dan tidak saling bertentangan,
v
1. Adanya kesatuan dari kelima unsur silanya yang satu sama lain tidak dapat
di-pisah2kan,
> 2. Adanya keteraturan dari sila-silanya, yakni ber-eksistensi sec hierarhkis dan
koheren, serta konsisten, tak ada satupun di antara kelima silanya itu yg saling
bertentangan, Adanya keterkaitan dan saling hubungan antara sila yang satu
dengan sila-sila lainnya,v
3. Adanya kerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain guna
merealisasikan tujuan negara,
> 4, Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai, dan untuk mewujudkannya
Sudah banyak ahli yang mengupas dan mengkaji mengenai Pancasila sebagai
sistem filsafat dengan tujuan untuk mencari makna yang hakiki dan esensi dari
sila-sila Pancasila,
v
Melalui filsafat, nilai-nilai hakiki dan esensi sila-sila Pancasila dapat
dimengerti, dipahami
|. dipelajari, dan diyakini sebagai sesuatu yang mengadung
ajaran yang luhur, bukan saja sekedar sebagai dasar negara, tetapi sebagai
pedoman hidup (way of live) bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila
> Obyek material Fils. Pancasila: semua sila Pancasila yz memang unsur2nya
benar? ada dim kehidupan bgs Indonesia.
> Obyek formal fils.Pancasila: sudut pandang yang digunakan dim mengkaji
obyek materialnya, schingga dapat mencapai pengertian hakekat atau zat, atau
inti sejati, atau inti mutlak sila Pancasila,
Beberapa Contoh Nilai Pancasila Yang Dipraktekkan Masa Kejayaan Nusantara
1. Adanya keyakinan yang kuat dalam mengamalkan ajaran agama serta hidup
rukun dan damai dengan orang yang berbeda agama, sesuai dgn sila ke-1 dan
ke-2
Terwujudnya kerjasama atau gotong royong dim masy, cinta dan bangga
ila ke-3.
dengan nusantara, sesuai
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan, sesuai sila ke-4.
4. Pemerintahan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sangat memperhatikan kondisi
keadilan sosial rakyatnya, sesuai dengan sila ke-5.Pelaksanaan Pancasila
> Pelaksanaan Pancasila pada era reformasi cenderung meredup. Hal tersebut
vvy
terjadi antara lain:
‘Adanya globalisasi yang melanda Indonesia dewasa ini.
Masyarakat terbius oleh kenikmatan hedonisme,
Banyak kalangan elit politik serta sebagian masyarakat beranggapan bahwa
Pancasila merupakan label politik ORBA
‘Ada anggapan sinis bahwa mengembangkan serta mengkaji Pancasila dianggap
akan mengembalikan kewibawaan ORBA.
SOAL UAS DAN JAWABANNYA
Jelaskan secara ilmiah bagaimana proses terjadinya Pancasila Dasar Negara
Indonesia Ingat,tinjauan anda berdasarkan proses kausalitasBeri penjelasan apa
benar
ideologi Pancasila bersumber pada budaya bangsa Indonesia’
Uraikan secara jelas fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai ideologi
nasional4. Sekarang kita harus mengakhiri perdebatan seputar keberadaaan Pancasila
sebagai dasar negara dan sebagai ideologi nasional Justru yang penting kita
Jakukan adalah bagaimana kita mengimplemasikannya. Berikan pendapat dan
komentar anda terhadap pernyataan diatas.
5. Uraikan dengan jelas bagaimana konsepsi filsafat Pancasila
6. Jelaskan mengapa kesatuan dan susunan sila sila Pancasila di pandang sebagai
suatu sisitem kesatuan
7. Jelaskan bag:
‘ana Konsepsi dan keampuhan ideologi Pancasila dalam
menggelola keberagaman kehidupan kebangsaan,
8. Uraikan dengan jelas esensi landasan otologi,epitomologidan Tandasan
aksiologi filsafat Pancasila,
Jawaban :
1, Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati
atau lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau
fundament, tujuan yang menentukan arah Negara, pedoman yang
menentukan dan mencapai tujuan Negara. Dalam kedudukannya
sebagai dasar Negara, pancasila menetukan bahwa Negara Indonesia
adalah Negara yang menjadi pendukung antara Tuhan, manusia,
persattan, rakyat serta adil yang merupakan penguat dasar Negara,
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi
ketatanegaraan pada Negara Republik Indonesia harus berlandaskan
pada nilai-nilai pancasila. Artinya, pancasila harus senantiasa menjadi
ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk Negara.
Konsep pancasila sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarmo
dalam pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1
Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan pancasila sebagai dasar
Negara falsafah Negara atau filosophische gromdslag bagi NegaraIndonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh
seluruh anggota siding.
Ya, karena ideologi bangsa bersumber pada falsafah bangsa yang pada
hakikatnya merupakan hasil pendalaman filsafati yang kemudian
‘mengental dan mengendap sebagai kesimpulan yang mantab dalam
sikap pendirian hidup sehingga menjadi pandangan hidup,pandangan
hidup pada dasarnya adalah keyakianan keyankinan yang tertanam dan
berkembang dalam masyarakat tentang hakikat dan nilai nilai
kehidupan yang merupakan pedoman bagi tata kehidupan masyarakat
dan yang terbentuk dari perjalanan sejarah bangsanya.
Pancasila dalam kehidupan berbangsa sehari-hari, berfungsi dan
berperan sebagai dasar negara sekaligus menjadi ideologi persatuan
bangsa, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan ketatanegaraan yang meliputi bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,
‘Yang terpenting bukan hanya mengimplemasikannya tetapi kita juga
harus tau bagaimana Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai
ideologi nasional walaupun kita tau percuma kita tau Pancasila sebagai
dasar negara dan sebagai ideologi nasional tetapi tidak bisa menerapkan
nilai nilai Pancasila di dalam kehidupan kita sehari hari,
Konsep atau pengertian filsafat mengandung makna yang hakiki dan
kan berbaga
persoalan hidup melalui proses perenungan yang sangat mendalam,
esensi sebagai suatu metode atau cara untuk memec
Kritis, runtut (Koheren), rasional, menyeluruh (Komprehensif), dan
istematis.6. Karena Kesatuan Pancasila bersifat organis mengandung arti bahwa
sila-sila Pancasila merupakan bagian yang tidak saling bertentangan,
semua sila bersama-sama menyusun satu kesatuan, dan tiap sila
merupakan bagian yang mutlak. Jika dihilangkan satu sila, hilanglah
fungsi Pancasi
. dan sebaliknya jika salah satu sila dilepas dari
kesatuannya tidak berhubungan dengan yang lainnya, maka sila itu
kehilangan kedudukan dan fungsinya.
7. Kita Indonesia hidup dan bahagia dalam keberagaman, Walaupun kita
belum secara sempurna merealisasikan nilai-nilai Pancasila, tapi
eksistensi keindonesiaan sebagai bangsa dan Negara masih bertahan
berkat Pancasila,Dari Pane:
ila juga lah identitas nasional dalam wadah
Bhinneka Tunggal Ika terwujud. Selain itu Pancasila merupakan
national pride dilihat dari panjangnya sejarah lahir
8, Secara ontologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
la Pancasila,
upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari sila
Epistemologi Pancasila dimaksudkan mencari sumber2 pengetahuan
dan kebenaran dari Pancasila.Sumber pengetahuan dalam epistemologi
ada dua aliran, yakni_ empirisme dan rasionalisme.Rasionalisme adalah
aliran filsafat yang berpendirian bahwa akal pikiran merupakan dasar
untuk mengetahui sesuatu, merupakan petunjuk untuk mencapai
kenyataan, dan merupakan alat untuk mencapai pengetahuan.Menurut
aliran rasionalisme semua sumber pengetahuan bersumber pada akal
pikiran atau rasio.Menurut pengetahuan empiris Pancasila bahwa
Pancasila merupakan cerminan dari masyarakat Indonesia yg pada saat
kelahirannya digali dari budaya bgs Indonesia sendiri. Epistemologi
Pancasila sebagai swatu obyek kajian pengetahuan pada hakekatnya
meliputi masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan
pengetahuan PancasilaTentang sumber pengetahuan Pancasila,sebagaimana telah dipahami bersama adalah nilai~
lai yang ada pada
bangsa Indonesia sendiri,