Professional Documents
Culture Documents
Tugas Tutorial 10 Maret 2021 - Hillary Pelenkahu - 18021105062
Tugas Tutorial 10 Maret 2021 - Hillary Pelenkahu - 18021105062
OLEH :
HILLARY PELENKAHU (18021105062)
DOSEN :
VERONICA KUMURUR, ST., M.Si., Dr
CYNTHIA ERLITA VIRGIN WUISANG, ST., M.UrbHabMgt., PhD
FELA WAROUW, ST., M.Eng., Ph.D
MATA KULIAH :
PERENCANAAN KAWASAN PERBUKITAN, PESISIR DAN PULAU KECIL
KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya buatan. Atau kawasan di luar yang telah ditetapkan kawasan lindung.
2
- Kawasan Peruntukan Industri : (a) kawasan industri; dan/atau
(b) sentra industri kecil dan menengah\
- Kawasan Pariwisata
- Kawasan Hutan Rakyat
- Kawasan Pertahanan dan Keamanan
KAWASAN HUTAN
Menurut UU No 41 Tahun 1999 hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan Hutan adalah
wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya
sebagai hutan tetap. Pengukuhan kawasan hutan adalah rangkaian kegiatan penunjukan,
penataan batas, dan penetapan kawasan hutan (PERMEN Kehutanan RI No 44 Tahun 2012
Tentang Pengukuhan Kawasan Hutan)
Hutan mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. fungsi konservasi : kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya.
b. fungsi lindung : kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah, dan
c. fungsi produksi : kawasan hidup yang mempunyai fungsi pokok memperoduksi hasil
hutan.
Perusakan hutan sudah menjadi kejahatan yang berdampak luar biasa, terorganisasi, dan
lintas negara yang dilakukan dengan modus operandi yang canggih, telah mengancam
kelangsungan kehidupan masyarakat sehingga dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
perusakan hutan yang efektif dan pemberian efek jera diperlukan landasan hukum yang kuat.
Dalam UU No. 18 Tahun 2013, Perusakan hutan adalah proses, cara, atau perbuatan merusak
hutan melalui kegiatan pembalakan liar, penggunaan kawasan hutan tanpa izin atau
penggunaan izin yang bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian izin di dalam
kawasan hutan yang telah ditetapkan, yang telah ditunjuk, ataupun yang sedang diproses
penetapannya oleh Pemerintah.
Pemanfaatan sumberdaya alam hutan apabila dilakukan sesuai dengan fungsi yang
terkandung di dalamnya, seperti adanya fungsi lindung, fungsi suaka, fungsi produksi, fungsi
wisata dengan dukungan kemampuan pengembangan sumberdaya manusia, ilmu
pengetahuan dan teknologi, akan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai (Rahmawaty, 2004
USU). Hasil hutan didefinisikan sebagai benda-benda hayati, non hayati dan turunannya yang
berada di dalam dan dihasilkan oleh hutan. Hasil hutan sendiri dapat dibagi menjadi dua,
yaitu hasil hutan kayu dan non kayu. Masyarakat umum lebih banyak mengenal hasil hutan
kayu daripada hasil hutan non kayu (HHNK), karena di Indonesia pemanfaatan kayu telah
3
berlangsung lama. Contoh hasil hutan non kayu di antaranya: rotan, gaharu, getah jelutung
dan lain-lain.