Professional Documents
Culture Documents
Azhara - Fkik
Azhara - Fkik
SKRIPSI
Oleh:
AZHARA
107101002907
2014 M/1435 H
ii
iii
ABSTRACT
Vision problems can not be separated from the role of light, because people will
not be able to see an object when there is no light upon the objects which then reflected
to the eye. Therefore, the activity on the environment is very necessary attention to
adequate lighting for long periods will result in eyestrain if not matched with adequate
illumination intensity. Under standard illumination intensity increase eyestrain.
This research is descriptive. The sample is the number of measurement points in
the library. Questionnaires were administered to a total sampling of library visitors.
Picture library lighting levels are measured and compared with existing standards.
The results of measurements of lighting at 171-140 lux large table, reception
desk and computer desk 117-224 lux at 1st Floor 55-120 lux, which is not the position of
the table under the light does not match the standard. The results of subjective response
of visitors 46 people say lighting does not match the standard, 2 of 3 people said library
manager lighting only meet 85% of the standard. Associated support facilities in
accordance with standard lighting. Armature in accordance with the standard conditions.
Lighting is not managed according to the standard library.
Not all points FKIK lighting in accordance with the standard library. Necessary
to improve the management and deployment settings to improve the quality of the
illumination light FKIK library.
ii
iv
ABSTRAK
Masalah penglihatan tidak bisa lepas dari peran cahaya, karena manusia tidak
akan dapat melihat suatu benda bila tidak ada cahaya yang menimpa benda tersebut yang
kemudian dipantulkan ke mata. Oleh sebab itu, aktivitas pada lingkungan sangat perlu
memperhatikan penerangan yang cukup karena dalam jangka waktu lama akan
berdampak pada kelelahan mata jika tidak diimbangi dengan intensitas penerangan yang
memadai. Intensitas penerangan dibawah standar meningkatkan kelelahan mata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel adalah jumlah titik
pengukuran di perpustakaan. Kuesioner diberikan pada total sampling pengunjung
perpustakaan. Gambaran tingkat pencahayaan perpustakaan diukur kemudian
dibandingkan dengan standar yang ada.
Hasil pengukuran pencahayaan di meja besar 171-140 lux, meja resepsionis
117-224 lux dan meja komputer lt.1 sebesar 55-120 lux,posisi meja yang tidak dibawah
cahaya tidak sesuai standar. Hasil respon subyektif pengunjung 46 orang mengatakan
pencahayaan tidak sesuai standar, 2 dari 3 orang pengelola perpustakaan mengatakan
pencahayaan hanya memenuhi 85% dari standar. Sarana penunjang terkait pencahayaan
sesuai dengan standar. Kondisi armature sesuai dengan standar. Pencahayaan
perpustakaan tidak dikelola sesuai standar.
Belum semua poin-poin pencahayaan di perpustakaan FKIK sesuai dengan
standar. Perlu dilakukan peningkatan pengelolaan dan pengaturan penyebaran cahaya
untuk meningkatkan kualitas pencahayaan perpustakaan FKIK.
iii
v
iv
vi
v
vii
Telp./Hp : 089610361640
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Kerja
2011 : Praktik Kerja Lapangan Departemen Environment
Health and Safety PT. Tata Wisata
2012 : Marketing PT.Melia Sehat Sejahtera
2014 : Marketing Supervisor PT. Shafco Multi Trading
Marketing Supervisor PT. Azzahra Megah Pratama
vi
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, yang telah memberi kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa penulis curahkan kepada
Rosul tercinta, Nabi Muhammad saw yang telah membawa kebenaran yaitu Islam dan
telah menjadi suri tauladan bagi umatnya.
Skripsi ini disusun dalam rangka sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama penyusunan Skripsi ini, penulis selalu mendapat motivasi, bantuan dan
dukungan. Penulis sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan skripsi ini, diantaranya :
1. Kedua orang tua penulis. Papa Sudiyono dan Mama Zahrah Amir Mar’ie. Terima
kasih untuk semua hal yang sudah diberikan, yang juga senantiasa mendoakan
setiap langkah dan keyakinanya bahwa penulis akan menjadi sosok sukses kelak.
2. Hanif, Adik laki-laki yang ketika terdesak bisa berubah jadi kakak dan motivator.
Big Hug Bro
3. Prof.Dr (hc). dr. M. K. Tajudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Febrianti, SP, MSi selaku Ketua program studi Kesehatan Masyarakat.
5. Ibu Minsarnawati,S.KM,M.Kes selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih
penulis ucapkan atas waktu , semua arahan, motivasi, dan kepercayaanya serta
kebaikan dalam bimbingannya kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dr.Ela Laelasari, S.KM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih
penulis ucapkan atas waktu, semua arahan, masukan, bimbingan, dan inspirasi,
serta SMS pengingat untuk penulis selama penyusunan skripsi.
vii
ix
Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kesalahan datangnya dari
Penulis selaku manusia yang dhaif. Saran dan kritik sangat Penulis harapkan demi
terciptanya perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
viii
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………… i
ABSTRAK ……………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………… iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………… vi
KATA PENGANTAR ……………………………………… vii
DAFTAR ISI ……………………………………… ix
DAFTAR TABEL ……………………………………… xii
DAFTAR BAGAN ……………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………… xiv
DAFTAR GRAFIK ……………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………… 5
1.3 Pertanyaan Penelitian ……………………………………… 5
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………… 6
1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………… 7
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………… 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencahayaan ……………………………………… 9
2.1.1 Sumber Cahaya ……………………………………… 9
2.1.2 Standar Pencahayaan ……………………………………… 12
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pencahayaan ……………………………………… 17
2.3 Aplikasi pencahayaan di tempat kerja …………………………………….... 18
2.4 Efek Pencahayaan Di Bawah Standar ………………….…………………... 21
2.5 Metode Pengukuran Pencahayaan ……………………………………… 24
2.5.1 Tata cara menggunakan Lux meter ……………………………………… 28
2.6 Kerangka Teori ……………………………………… 30
BAB III KERANGKA KONSEP DAN
DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep ……………………………………… 31
3.2 Definisi Operasional ……………………………………… 33
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ……………………………………… 36
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………… 36
4.3 Populasi dan Sampel ……………………………………… 36
4.4 Instrumen Penelitian ……………………………………… 37
4.5 Pengumpulan Data ……………………………………… 39
4.6 Pengolahan Data ……………………………………… 39
4.7 Analisis data ……………………………………… 40
ix
xi
BAB V HASIL
5.1 Gambaran Umum Perpustakaan Fakultas ……………………………………… 41
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
5.2 Gambaran tingkat pencahayaan di ……………………………………… 43
lingkungan perpustakaan FKIK
berdasarkan Peraturan
1405/Menkes/SK/XI/2002
5.2.1 Penentuan Titik Pengukuran ……………………………………… 43
5.2.2 Gambaran data hasil pengukuran ……………………………………… 43
pencahayaan di perpustakaan FKIK
5.3 Respon Subyektif pengunjung terkait ……………………………………… 48
pencahayaan di perpustakaan FKIK
5.4 Respon Subyektif pengelola perpustakaan ……………………………………… 54
terkait pencahayaan di perpustakaan FKIK
5.5 Sarana Penunjang beraktivitas terkait ……………………………………… 55
pencahayaan di perpustakaan FKIK
5.6 Kondisi armatur perpustakaan FKIK ……………………………………… 57
5.7 Pemeliharaan Pencahayaan perpustakaan ……………………………………… 59
FKIK berdasarkan SNI 03-6575-2001
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian ……………………………………… 61
6.2 Gambaran tingkat pencahayaan di ……………………………………… 61
perpustakaan FKIK berdasarkan
peraturan 1405/Menkes/SK/XI/2002
6.3 Respon Subyektif pengunjung terkait ……………………………………… 64
pencahayaan di perpustakaan FKIK
6.4 Respon Subyektif pengelola perpustakaan ……………………………………… 65
terkait pencahayaan di perpustakaan FKIK
6.5 Sarana Penunjang beraktivitas terkait ……………………………………… 66
pencahayaan di perpustakaan FKIK
6.6 Kondisi armatur perpustakaan FKIK ……………………………………… 67
6.7 Pemeliharaan pencahayaan perpustakaan ……………………………………… 70
FKIK berdasarkan SNI-03-6575-2001
BAB VII KESIMPULAN & SARAN
7.1 Simpulan ……………………………………… 72
7.2 Saran ……………………………………… 73
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………… xvii
x
xii
DAFTAR TABEL
xi
xiii
DAFTAR BAGAN
xii
xiv
DAFTAR GAMBAR
xiii
xv
DAFTAR GRAFIK
xiv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan Hal
Kuesioner Penelitian Pencahayaan Perpustakaan FKIK xv
Lembar Observasi xvi
Output SPSS xvii
Denah Titik pengukuran Pencahayaan Perpustakaan FKIK xviii
Digital Lux Meter xix
Standar Operasional Lux Meter xx
xv
BAB I
PENDAHULUAN
(Health) menurut UU No. 23 tahun 1992 adalah “keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup secara sosial dan
mencapai tujuan.
dari berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku yang
bahan berbahaya.
kerja seperti faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi dan faktor psikologi
1
2
penerangan itu sendiri adalah suatu cahaya yang mengenai suatu permukaan
benda atau obyek yang menyebabkan terang permukaan benda tersebut dan
Masalah penglihatan tidak bisa lepas dari peran cahaya, karena manusia
tidak akan dapat melihat suatu benda bila tidak ada cahaya yang menimpa
benda tersebut yang kemudian dipantulkan ke mata. Oleh sebab itu, aktivitas
dalam jangka waktu lama akan berdampak pada kelelahan mata jika tidak
ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan
Tanpa dapat melihat benda-benda dengan jelas maka aktivitas di dalam ruang
menunjang hasil observasi. Dalam Darudi (2006), para akar ilmu pengetahuan
diantaranya :
lain.
kelelahan mata pada tenaga kerja bagian operator mesin. Menurut penelitian
perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan masih dibawah 300 lux
(Eka, 2014).
tersebut masih dibawah standar, yang dapat menjadi salah satu faktor keluhan
perpustakaan rata-rata lebih dari satu jam yang artinya mahasiswa juga
lingkungan dan sejalan dengan Eko (2003) bahwa lingkungan kerja yang
tergolong dalam aktivitas visual yang tinggi. Pencahayaan yang baik dan cukup
memadai.
dalam pencapaian tingkat pencahayaan yang baik dan cukup pada gedung atau
(1405/Menkes/SK/XI/2002) ?
6
tahun 2014 ?
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 berdasarkan SNI 03-
6575-2001 ?
Kesehatan (1405/Menkes/SK/XI/2002)
Jakarta
bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh dengan cara pengisian kuesioner dan pengukuran
langsung.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencahayaan
fungi kognitif dan emosional. Informasi yang masuk 90% melalu visual. Mata
menjadi organ yang penting dalam melakukan pekerjaan dan profesi oleh
Cahaya yang masuk melalui mata melewati proses biokimia melalui saraf.
hipotalamus. Jika cahaya Infra merah yang masuk ke mata dengan suhu tinggi
yaitu pertama, penerangan alami adalah penerangan yang berasal dari cahaya
lampu, dan yang ketiga adalah penerangan alami dan buatan yaitu
9
10
Penerangan alami adalah sumber dari cahaya matahari atau terangnya langit.
sebagai berikut :
yang dilakukan.
tempat kerja yang berlebihan. Jika hal itu terjadi, maka di usahakan suhu
mencapai 60° C atau lebih sehingga ruangan terasa tidak nyaman dan lampu
kemerahan.
Lampu jenis ini lebih dikenal dengan nama lampu fluorescent atau
listrik menjadi ultra violet pada saat aliran listrik melalui gas-gas misalnya
Argon, Neon, uap Mercuri, tergantung dari zatzat fluorescent maka lampu TL
matahari.
Secara prinsip lampu ini sama dengan lampu TL, tetapi dengan
tekanan tinggi radiasi cahayanya tergantung dari jenis gas dan tekanan yang
gelombang yang berwarna ungu, biru, kuning, dan hijau. Warna cahaya yang
Lampu mercuri dapat dikombinasikan dengan lampu pijar atau lampu tabung
mercuri diberi lapisan zat fosfor untuk mengubah radiasi ultra violet menjadi
cahaya yang berwarna merah. Lampu ini dapat menurun sampai 30%. Bila
mengalami kenaikan diatas 5% maka lampu akan rusak karena panas (Deni,
2010).
12
yang mengalami keluhan kelelahan mata pada tingkat pencahayaan <300 lux
mata pada tingkat pencahayaan ≥ 300 lux (P2) sebesar 33,3%. Pencahayaan
yang dibutuhkan untuk kegiatan membaca adalah 300 lux (UNEP, 2006).
dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu.
Penerangan yang buruk adalah penerangan yang terlalu gelap atau terlalu
menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat Harus mempunyai
(2009) adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan.
Tabel 2.1
Standar Tingkat Pencahayaan Menurut Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002
Sumber Kepmenkes,2002
langsung (direct glare) atau kesilauan karena pantulan cahaya dari permukaan
14
cahaya yang tidak diinginkan (Unwanted light) yang dapat menyebabkan rasa
yaitu:
seseorang yang mengendarai mobil pada malam hari dimana lampu dari
keadaan ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Keadaan ini
dialami oleh orang yang bekerja pada siang hari dan menghadap ke
jendela atau pada saat seseorang menatap lampu secara langsung pada
malam hari.
3. Reflected Glare yaitu pantulan cahaya yang mengenai mata kita dan
pantulan cahaya ini berasal dari semua permukaan benda yang mengkilap
lebih mengganggu dari pada disability glare atau discomfort glare karena
3. Penerangan dengan jalan lain itu tidak boleh menyebabkan panas yang
kerja lain, maka suhu itu tidak boleh naik melebihi 320C. Dalam hal itu,
yang tetap dan menyebar serta semerata mungkin dan tidak boleh
berkedip-kedip.
pekerjaan.
bermanfaat untuk :
kerja yang baik dapat mengurangi tingkat kesalahan sebesar 30-60% serta
mengurangi keluhan pada mata dan sakit kepala, nausea, dan sakit leher
berdampak secara langsung. Faktor lain yang mempengaruhi adalah suhu. Suhu yang
tidak tepat dapat menyebabkan stres, termasuk ketegangan mata. Suhu disini dapat
menyebabkan iritasi mata dikarenakan suhu yang tinggi dapat meningkatkan emisi
genting kaca dan sebagainya. Cahaya dari sumber alam ini sangat baik untuk
sangat diperlukan untuk kesejahteraan dan keselamatan ditempat kerja. Oleh karena
itu, disadari adanya pengaruh negatif dari penerangan yang tidak memenuhi
persyaratan. Tenaga kerja akan mengeluarkan tenaga yang lebih besar bila
pencahayaan dalam bekerja menjadi lebih kecil dan sebaliknya beban kerja yang
menjadi lebih ringan bila pencahayaan ditempat kerja ditambah. Begitu pula dengan
kebutuhan penerangan untuk tempat kerja tergantung pada jenis pekerjaan tertentu.
sendiri adalah suatu cahaya yang mengenai suatu permukaan benda atau obyek yang
menyebabkan terang permukaan benda tersebut dan obyek benda-benda yang berada
pencahayaan terlalu besar atau pun kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan
cahaya yang diterima oleh mata. Akibatnya mata harus memicing silau atau
berkontraksi secara berlebihan, karena jika pencahayaan lebih besar atau lebih kecil,
pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat diterima oleh mata.
Pupil akan mengecil jika menerima cahaya yang besar. Hal ini merupakan salah satu
bahaya fisik lingkungan kerja yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan
menjadi salah satu indikator yang penting untuk menunjang aktivitas dalam bekerja
pencahayaan tugas memberikan cahaya untuk tempat kerja. Menurut Rostron (2005)
mengkategorikanya menjadi 3:
Gambar 2.1
Macam-macam arah pencahayaan
Sumber Rostron,2005
Cahaya yang dipantulkan oleh lampu dari arah atas kepala akan lebih
baik untuk kegiatan membaca. Karena sinar dari lampu tidak menimbulkan
21
bayangan manusia yang jatuh ke permukaan meja ketika orang sedang membaca
Gambar 2.2
Posisi Sumber Cahaya
Sumber Rostron,2005
Cahaya adalah bagian dari lingkungan alam kita, seperti udara dan air,
cahaya digunakan untuk kenyamanan dan aktivitas orang dan, seperti pemanasan dan
ventilasi, dapat dikontrol dengan cara teknis. Pencahayaan ini berhubungan dengan
Pekerjaan Eye bawah pencahayaan yang tidak pantas bisa menjadi penyebab yang
Tabel 2.2
Tabel gejala dan yang menyebabkan SBS
Allergens Hypersensitivity
ETS Allergy
Sumber Rostron,2005
kelelahan mata, kelelahan mental, keluhan pegal disekitar mata, kerusakan alat
dikerjakannya secara jelas, cepat, dan tanpa upaya yang tidak perlu. Lebih dari itu
penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan
yang buruk dapat berakibat sebagai berikut : kelelahan mata dengan berkurangnya
daya dan efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan pegal-pegal di daerah mata, dan
menunjukan gejala kelelahan mata yang sering muncul antara lain: kelopak mata
terasa berat, terasa ada tekanan dalam mata, mata sulit dibiarkan terbuka, merasa
enak kalau kelopak mata sedikit ditekan, bagian mata paling dalam terasa sakit,
perasaan mata berkedip, penglihatan kabur, tidak bisa difokuskan, penglihatan terasa
silau, penglihatan seperti berkabut walau mata difokuskan, mata mudah berair, mata
pedih dan berdenyut, mata merah, jika mata ditutup terlihat kilatan cahaya, kotoran
mata bertambah, tidak dapat membedakan warna sebagaimana biasanya, ada sisa
bayangan dalam mata, penglihatan tampak ganda, mata terasa panas, mata terasa
mata, akan tetapi penerangan yang terlalu kuat dapat menyebabkan kesilauan,
adalah insiden fluks bercahaya per satuan luas diukur dalam lux (lx). Untuk
1. Penerangan setempat: obyek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan. Bila
merupakan meja kerja, pengukuran dapat dilakukan di atas meja yang ada.
2. Penerangan umum: titik potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan pada
setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai. Jarak tertentu tersebut
1) Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi: titik potong garis horizontal
panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 1(satu) meter.
Gambar 2.3
Titik Potong ruangan kurang dari 10 m
Sumber SNI,2004
3) Luas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100 meter persegi: titik potong
garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak setiap 3 (tiga)
meter.
Gambar 2.4
Gambaran titik potong luas 10m-100m
Sumber SNI,2004
26
5) Luas ruangan lebih dari 100 meter persegi: titik potong horizontal
ruangan dengan luas lebih dari 100 meter persegi seperti Gambar
2.5
Gambar 2.5
Gambaran titik potong luas lebih dari 100m
Sumber SNI,2004
Tabel 2.3
Tingkat Pencahayaan Minimum yang Direkomendasikan
Tingkat pencahayaan
No Fungsi ruangan Keterangan
(Lux)
meter dan bacaan yang dibuat pada titik-titik grid pada 85 cm di atas permukaan
lantai. Jumlah titik grid dan jarak mereka didefinisikan dalam peraturan dan
pedoman nasional dan bervariasi dengan desain pencahayaan, jenis pekerjaan dan
ukuran ruangan. Perhatian khusus adalah dianjurkan untuk tempat kerja masing-
tinggi dan sumber cahaya: matahari, lampu, langit terlihat. Tercermin silau, sering di
permukaan yg tidak silau. Namun, jendela kaca, layar atau kaca meliputi lebih dari
1. Titik ukur diambil pada suatu bidang datar yang letaknya pada ketinggian 0,75
2. Dalam pengukuran, lebar ruang dibagi atas beberapa titik. Titik terdekat dengan
lubang cahaya efektif berjarak 1/6 lebar ruang. Titik selanjutnya dengan interval
1/3 bagian. Banyaknya titik pengukuran tergantung pada lebar bidang pengukuran
(Sukawi,2013)
lubang cahaya efektif. Titik ukur ditentukan berdasarkan perhitungan titik ukur
utama (TUU) terletak di tengah di antara kedua dinding samping berjarak 1/3 lebar
ruang dari lubang cahaya, titik ukur samping (TUS) terletak pada jarak 0,5 meter
dari dinding samping berjarak 1/3 lebar ruang dari lubang cahaya, titik ukur
tambahan (TUT) diletakkan sedemikian rupa sehingga jarak antar titik ukur menjadi
sensor.
29
penerangan
penerangan.
30
Bagan 2.1
Kerangka Teori
1. SNI 03-6575-
Standar Pencahayaan Perpustakaan 2001
2. 1405/Menkes/S
K/XI/2002
BAB III
pencahayaan yang ada kurang memenuhi persyaratan. Faktor penyebab ini yang
yang dipaparkan teori peneliti angkat menjadi kerangka konsep. Sehingga bagan
31
32
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Tingkat pencahayaan
Respon Subyektif
Kesesuaian Standar Pencahayaan
Perpustakaan
Sarana penunjang pencahayaan
Kondisi armatur
Pemeliharaan pencahayaan
33
Ukur
1. Tingkat Intensitas cahaya dalam ruangan Lux Meter Lux dan Ratio
(1405/Menkes/SK/XI/2002) 100%)
Kemudian di persentase
terbuka) menggunakan
Kondisi ruang di perupustakaan
pencahayaan
tertutup atau bukaan sesuai Observasi
buatan
pencahayaannya.
2.Terbuka, jika
hanya
meggunakan
34
Ukur
pencahayaan
alami
(Suptandar,1999)
benda- silau
Jenis permukaan benda-benda dalam
benda dalam 2.Menyerap, jika
ruang (memantulkan atau menyerap) Observasi
ruang tidak membuat
sesuai dengan peruntukkannya.
(memantulkan silau
atau (Suptandar,1999)
menyerap)
terang) ruangan
terang). membuat
suasana
ruangan
menjadi terang
(Suptandar,1999)
Udara dalam Udara dalam ruang (asap rokok dan Lembar 1. Ada Asap Ordinal
Observasi
ruang (asap sebagainya) saat pengukuran. Checlist dalam ruang
35
Ukur
sebagainya) Asap
(Suptandar,1999)
lampu
lampu
(SNI 03-6575-
2001)
standar SNI
36
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
perpustakaan meliputi aspek fisik dan respon subjektif pengunjung. Penelitian ini
dilakukan selama Maret- Juni 2014. Keluhan subjektif yang dirasakan oleh
Jakarta yang diilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juni tahun 2014.
4.3.1 Populasi
36
37
4.3.2 Sampel
1. Kuesioner.
dari responden salah satunya berbentuk angket atau kuesioner. Kuesioner tertutup
memilih pada kolom yang sudah disediakan pada kolom yang sudah disediakan
Kedua, jenis kuesioner tersebut lebih praktis dan sistematis. Ketiga, keterbatasan
38
Lembar ini akan dibawa peneliti untuk melakukan penilaian secara langsung ke
lokasi yang ditentukan. Lembar observasi ini akan menjadi penilaian secara
3. Lux meter
Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat. Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi.
Hampir semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto, dan
layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto
sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak
cahaya yang diserap oleh sel,maka arus yang dihasilkan lebih besar.
Cara pengukurannya yaitu sensor ditempatkan pada tempat kerja atau pada
tempat dimana intensitas cahaya harus diukur, dan alat akan secara langsung
memberikan hasil pembacaan pada layar panel. Agar tidak terjadi kesalahan
pengukuran maka sensor harus ditempatkan tepat pada tempat kerja untuk
diperhatikan oleh operator saat melakukan pengukuran yaitu operator harus berhati-
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Seluruh data yang terkumpul baik data primer maupun data sekuner akan
diolah melaui tahap-tahap pengolahan data. Pengolahan data terdiri dari serangkaian
tahapan yang harus dilakukan agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan
1. Data coding
2. Data editing
diolah, data diteliti apabila ada kesalahan dan diperbaiki serta diperiksa
40
kelengkapannya.
3. Data structure
dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan. Pada saat menggunakan data
structure, bagi masing-masing variabel perlu ditetapkan nama, skala ukur variabel
4. Data entry
data di dalam komputer. Pada penelitian ini pemasukan data dilakukan pada
software statistik.
5. Data cleaning
yang tidak relevan atau yang tidak akan diangkat menjadi penelitian.
dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan dengan membuat tabel dan
BAB V
HASIL
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 046 ditetapkan pada tanggal 22 Mei Tahun
2004 tentang Pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Desember 2005 s.d 2010. Saat ini, tahun 2012, perpustakaan dipimpin oleh PJS
KAUR Perpustakaan yakni ibu Dwi Susy Yenti, SE, dan perpustakaan dikelola oleh
4 orang, yakni Lolytasari, M.Si., M.Hum., Dra. Ida Darawati, Imas Fathonah, S.IP
perkembangan dimulai dari koleksi buku, dan e-book. Jumlah koleksi secara
keseluruhan hingga saat ini ada 4.678 judul, 8.829 eksemplar. Saat ini perpustakaan
MyPustaka.
41
42
Sampai saat ini, 2 (dua) tahun operasional, Perpustakaan FKIK telah memiliki
koleksi terdiri 1637 judul dengan 3760 eksemplar. Koleksi CD 37 buah dan jurnal
1.259 exemplar yang terdiri dari 50 judul jurnal kedokteran, 4 judul jurnal kesehatan
bersifat umum, 24 judul jurnal agama, 13 judul majalah dan 185 judul makalah. Dan
telah melanggan koran sebanyak 1 (satu) judul. Dan juga telah menyediakan layanan
pencahayaan berada sejajar tanpa ada sumber cahaya khusus untuk menyinari lokasi
Sumber OE,2003
setempat adalah obyek kerja, berupa meja kerja maupun peralatan. Titik
2. Meja besar
3. Meja Resepsionis
4. Meja komputer
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel 5.1
44
Tabel 5.1
Hasil Pengukuran Pencahayaan Di Meja Besar Lt.1 Perpustakaan FKIK 2014
/TITIK (%)
adalah 57% dari standar. Untuk denah dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 5.2
Hasil Pengukuran Pencahayaan Di Meja Resepsionis Perpustakaan
FKIK 2014
/TITIK (%)
MEJA RESEPSIONIS
yang belum memenuhi standar yaitu 300 lux. Meja resepsionis 2 yang
menunjukan hasil pengukuran paling jauh dari standar yaitu hanya 39%.
Tabel 5.3
Hasil Pengukuran Pencahayaan Di Meja Komputer Lt.1 Perputakaan
FKIK 2014
No LOKASI PENGUKURAN RATA- Keses- Ket
PENGUKURAN I II III RATA uaian
/TITIK (%)
MEJA KOMPUTER lt.1
secara bervariasi. Hasil pengukuran yang terendah adalah 18% yaitu pada
sebesar 40%.
47
Tabel 5.4
Perbandingan Hasil Pengukuran Berdasarkan Posisi Pencahayaan Di
FKIK 2014
Lokasi Tepat dibawah lampu Keses- Tidak tepat dibawah Kesesu-
Pengukuran uaian lampu aian
Meja besar 413 405 410 409 Sesuai 328 317 307 317 Sesuai
lt.1
Meja besar 476 462 452 463 Sesuai 196 162 167 175 Tdk Sesuai
lt.2
Meja sekat Tidak ada 112 105 110 109 Tdk Sesuai
baca lt.1
Meja sekat Tidak ada 106 112 113 110 Tdk Sesuai
baca lt.2
standar. Hasil pengukuran tertinggi memiliki nilai 463 lux dan hasil
Tabel 5.5
Keluhan Subyektif Pengunjung Terkait Pencahayaan Di Perpustakaan
FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
Kesesuaian
Frekuensi 1 8 5 11 12 9 4 50
mengatakan 100% pencahayaan sesuai dengan standar hanya 4 orang dan tingkat
pencahayaan hanya 14% sesuai dari standar dikatakan dari 1 responden. Paling
FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat
Grafik 5.1
Pendapat Tentang Pencahayaan
Grafik 5.2
Keluhan Subyektif Ruangan Terasa panas Karena Lampu
50
lampu 18 orang dan yang mengatakan lampu tidak menyebabkan ruanga terasa
panas 32 orang.
3. Lampu Berkedip
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat pada Grafik
5.3
Grafik 5.3
Gambaran keluhan subyektif Lampu Perpustakaan Berkedip
4. Penyebaran Cahaya
Grafik 5.4
Gambaran Respon Subyektif Penyebaran Pencahayaan Di Perpustakaan
FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat
Grafik 5.5
Gambaran Frekuensi keluhan saat beraktivitas di Perpustakaan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat
Grafik 5.6
Frekuensi Kesan pertama saat masuk ke Perpustakaan FKIK
beda ketika memasuki Perpustakaan. Yang paling banyak adalah merasakan suhu
pengap 7 orang dan sisanya tidak merasakan kesan apapun(biasa saja) sebanyak
10 orang.
Grafik 5.7
Frekuensi keluhan subyektif ada tidaknya bayangan saat beraktivitas
saat beraktivitas. Yang mengatakan merasa ada bayangan sebanyak 14 orang dan
Tabel 5.6
Keluhan Subyektif Pengelola Perpustakaan Terkait Pencahayaan Di
Perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2014
pencahayaan
Frekuensi 2 1 3
perpustakaan secara subyektif dinilai sudah hampir memenuhi standar 85% oleh
Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 5.7
56
Tabel 5.7
Gambaran Hasil Observasi Tata Letak Sarana Penunjang Beraktivitas
Terkait Pencahayaan Di Perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2014
menggunakan
pencahayaan buatan
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan SNI 03-6575-
Tabel 5.8
Kondisi Armatur sesuai dengan standar SNI 03-6575-2001
pemasangan
berdasarkan distribusi
cahaya
58
menempel di armatur
armature mengurangi
cahaya lampu
didapatkan seluruh aspek dinyatakan sesuai dengan standar. Armatur yang dipasang
cahaya yang keluar dari lampu dan tidak ada korosi pada armatur.
59
Tabel 5.9
Gambaran pemeliharaan pencahayaan Perpustakaan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 Berdasarkan SNI 03-
6575-2001
2. Bagaimana anda tahu kalau ada Berdasarkan hasil Tidak sesuai, harus
lampu di perpustakaan yang rusak laporan dari kepala nya dari hasil
sekali
pengguna sekali
jika ada keluhan dan laporan. Perencanaan penggantian lampu tidak terjadwal, tidak
ada jadwal pembersihan lampu secara teratur, yang menentukan lampu yang akan
dipakai tergantung stok yang ada dan pengelola sendiri tidak mengetahui jenis lampu
yang digunakan.
61
BAB VI
PEMBAHASAN
perpustakaan.
pengaplikasianya.
standar yaitu 300 lux akan menimbulkan keluhan kelelahan mata. Pekerjaan kantor
yang berganti-ganti menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat Harus
banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan (Ruslan, 2009). Ketentuan
61
62
pengukuran meja besar yang bertempat tepat dibawah lampu maka hasil
pengukuran lux akan diatas 300 lux yang artinya sesuai dengan standar.
Untuk meja besar hasil yang didapat tidak terlalu jauh dari standar,jika
pengukuran meja besar yang tidak pas di bawah cahaya lampu maka hasil
yang belum memenuhi standar yaitu 300 lux. Meja resepsionis 2 yang
menunjukan hasil pengukuran paling jauh dari standar yaitu hanya 39%.
Hasil yang paling tinggi hanya menunjukan angka 75%. Meja Resepsionis
secara bervariasi. Hasil pengukuran yang terendah adalah 18% yaitu pada
sebesar 40%.
dari standar. Hal tersebut dikarenakan lokasi meja komputer memang sama
sekali tidak disinari lampu langsung,posisi di sudut yang diatasnya hanya ada
dibawah 100 lux. Jika disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan di meja
memerlukan fokus mata. Belum lagi faktor cahaya dari komputer yang
kelelahan.
pengukuran tertinggi memiliki nilai 463 lux dan hasil pengukuran terendah
45 lux.
Karena disana disediakan stop kontak untuk charger. Lokasi ini menjadi
yang ditemukan adalah semua meja sekat baca baik yang di lantai 1 atau
1 atau 2 ada dua posisi,yaitu yang dibawah cahaya lampu langsung atau tidak
dibawah cahaya lampu. Untuk rak buku yang tepat dibawah cahaya lampu
berkebalikan untuk rak buku yang tidak mendapat cahaya lampu nilainya di
bawah 100 lux. Karena itu sangat tidak disarankan membaca buku terlalu
pencahayaan sesuai dengan standar hanya 4 orang dan tingkat pencahayaan hanya
65
14% sesuai dari standar dikatakan dari 1 responden. Paling banyak responden
ruangan terasa panas karena lampu 18 orang dan yang mengatakan lampu tidak
membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat Harus mempunyai kekuatan antara
300 luks. Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek yang
dikerjakannya secara jelas, cepat, dan tanpa upaya yang tidak perlu. Lebih dari
itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik
penerangan yang buruk dapat berakibat sebagai berikut : kelelahan mata dengan
daerah mata, dan sakit kepala di sekitar mata, kerusakan alat penglihatan dan
mata, akan tetapi penerangan yang terlalu kuat dapat menyebabkan kesilauan,
depan komputer, pencahayaan yang sesuai standar 300 lux haruslah terpenuhi
hampir memenuhi standar 85% oleh 2 orang dan pencahayaan sudah sesuai
yang cukup dikarenakan berada tepat di bawah lampu. Penilaian pengelola hanya
secara langsung. Faktor lain yang mempengaruhi adalah suhu. Suhu yang tidak
tepat dapat menyebabkan stres, termasuk ketegangan mata. Suhu disini dapat
menyebabkan iritasi mata dikarenakan suhu yang tinggi dapat meningkatkan emisi
dinding terang dan tidak ada asap dalam ruangan. Semua aspek lain yang
2. Efisiensi Cahaya.
3. Koefisien Penggunaan.
menjadi :
5. dan lain-lain.
reflektor
69
debu di udara dan jenis armaturnya. Tidak ada aturan yang pasti untuk menentukan
jadwal ini, faktor biaya, kesesuaian waktu pelaksanaan dan efisiensi sistem
Perancang sistem tata cahaya adakalanya harus memilih sistem tata cahaya
berdasarkan informasi tentang tugas visual atau lingkungan yang tidak lengkap.
Sebagai contoh, sifat pekerjaan yang akan dilakukan di dalam suatu ruangan tidak
diketahui, atau jenis permukaan atau detail penyekatan ruangan belum ditentukan
pada saat keputusan rancangan sistem tata cahaya dibutuhkan. Bila hal ini terjadi,
pengalamannya. Jika sistem tata cahaya terdiri dari susunan teratur dari satu jenis
armatur, maka sistem pemilihan armatur ini dapat digunakan. Sistem pemilihan
akan berkurang dengan mengendalikan luminansi dari armatur pada suatu arah
direkomendasikan ;
70
cahaya yang keluar dari lampu dan tidak ada korosi pada armatur.
agar kinerja sistem selalu berada pada batas-batas yang ditetapkan sesuai
dilakukan sejak tahap perancangan, maka beban listrik dan biaya awal dapat
melakukan ini maka kinerja sistem akan berkurang. Fluks luminus lampu akan
penurunan kinerja ini berbeda untuk setiap jenis lampu. Selain itu, akumulasi debu
pada lampu, armatur dan permukaan ruangan juga akan menurunkan Fluks
luminus yang akan diterima oleh bidang kerja. Agar tindakan pemeliharaan pada
71
sistem tata cahaya bangunan. Buku ini berisi data dan informasi lengkap mengenai
pencahayaan.
4. Daftar pemakaian listrik untuk pencahayaan sesuai dengan jumlah lampu dan
jenisnya.
ruangan (dan kaca) akan mengurangi faktor refleksi (dan transmisi) cahaya yang
jika ada keluhan dan laporan. Kondisi ini terjadi karena teknisi yang mengelola
Kesehatan.
72
BAB VII
7.1 Simpulan
untuk yang tepat dibawah cahaya lampu nilai lux diatas 300 lux,tapi untuk titik
yang tidak dibawah lampu hanya kurang dari 100 lux,jauh dibawah standar yaitu
300 lux.
a. Meja besar Lt.1: Ada 6 meja yang menunjukan hasil pengukuran di bawah
standar.
ukur yang tepat dibawah lampu menunjukan hasil sesuai standar. Masih ada
7. Respon subyektif terdiri dari 6 pertanyaan yang isinya kesan yang dirasakan
orang mengatakan 85% sesuai standar dan 1 orang mengatakan 100% sesuai
standar.
72
73
memenuhi standar yang ada. Kondisi ruangan tertutup,jenis benda dalam ruangan
menyerap cahaya,warna dinding terang dan tidak ada asap dalam ruangan.
7.2 Saran
1. Diharapkan selalu mengecek kondisi lampu sehingga jika ada yang sudah
sekat
meja besar yang tepat dibawah lampu dan jangan membelakangi lampu
74
dibawah standar.
75
DAFTAR PUSTAKA
Surabaya.
http://kulitcantik.jawabali.com/mata-sexy/dampak-sistem-pencahayaan-
bagikesehatan-mata.
Prestasi Pustaka,.
Ilyas ,Sidarta. 1991. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Jakarta
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0611/28/ipt02.html.
Kroemer, K. H. E & Grandjean. 2000. Fitting the Task to the Human a Textbook of
Menteri Perburuhan Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 1995. Penelitian Pengaruh
Rai, Padmanaba Cok Gd. 2006. Pengaruh Penerangan Dalam Ruang Terhadap
Rostron, Jack. 2005. Building Syndrome Concepts, issues and practice Edited by & FN
Cendekia,
Setiawan,Deni. 2010. Analisis Kelelahan Mata Pekerja Sebelum Dan Sesudah Bekerja
Diponegoro Semarang
Suma’mur PK. 1993. Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV. Haji
Masagung,
Suma’mur PK. 1996. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: CV. Haji Masagung,
77
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Saya Azhara, mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat, peminatan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) bermaksud akan melakukan penelitian mengenai ” GAMBARAN PEMENUHAN
STANDAR PENCAHAYAAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN
2014”. penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Pada Penelitian ini peneliti akan bertanya
mengenai kondisi perpustakaan terkait pencahayaan. Wawancara ini akan berlangsung selama 5-10 menit.
Responden diharapkan menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Setiap jawaban anda akan
dijaga kerahasiaannya dari siapapun dan tidak akan mempengaruhi penilaian terhadap kinerja anda,
kemudian kuesioner akan disimpan oleh peneliti. Partisipasi responden bersifat sukarela, responden dapat
menolak untuk menjawab atau tidak melanjutkan wawancara. Untuk itu Saya mohon kiranya Bapak/Ibu
dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang mendalam untuk kesediaan Anda menjadi
responden pada penelitian ini.
79
Bersedia secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan judul ” GAMBARAN PEMENUHAN
STANDAR PENCAHAYAAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN
2014”. Telah mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan sadar akan manfaat
dan adanya risiko yang mungkin terjadi dalam penelitian ini. Saya akan memberikan informasi yang benar
sejauh yang saya ketahui dan saya ingat.
Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Jakarta,.... ................... 2014
Azhara (.....................................)
80
LEMBAR OBSERVASI 1
Mejabesar lt.1
Mejabesar lt.2
Mejasekatbaca
lt.1
Tidakada
Mejasekatbaca
lt.2
Tidakada
Rakbuku lt.1
Rakbuku lt.2
83
LEMBAR OBSERVASI 2
Suptandar,1999
1. Kondisiruang 1. Tertutup [ ]
(tertutupataubukaan) 2. Bukaan
2. Sesuai standar
2. Sesuai standar
4. Jenispermukaanbenda- 1. Memantulkan [ ]
bendadalamruang 2. Menyerap
(memantulkanataumenyerap)
5. Warna-warnadinding 1. Gelap [ ]
(gelapatauterang) 2. Terang
2. Sesuai
84
LEMBAR OBSERVASI 3
berdasarkanpemasangan dipasangmasukkedalamlangit-langit.
dipasangmenempelpadalangit-langit.
langit.
berdasarkanarahcahaya
2. Semi langsung
3. Difus
4. Langsung-tidak langsung
6. Tidak langsung
menempel di armatur
2. Tidak ada
armature 2. Tidak
mengurangicahayalampu
5. Apakahadakorosipadaarmatur 1. Ya [ ]
2. Tidak
86
LEMBAR WAWANCARA 1
CeklisPemeliharaanSaranaPencahayaanBerdasarkanSNI 03-6575-2001
u (terjadwal)
lampuperpustakaan
pengecekankondisilampuperpustakaan
akandigunakan di perpustakaan
perpustakaannsudahsesuaidenganstandar
digunakan,energy yang
Frequency Table
pendapat tentang pencahayaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lampu Berkedip
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
lampu berkedip
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
penyebaran cahaya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pencahayaansesuaistandar
DENAH PERPUSTAKAAN FKIK LT.1
KET: Pencahayaantdksesuaistandar
1. Mejabesar
Posisiduduk (pengunjung)
2. Mejakomputer
3. Mejasekat/baca
4. Rakbuku
5. Mejaresepsionis
25
Ruangan
34
1
92
Meja komputer/sekat
)
Ket:
Dibawah standar
Rak buku
93
1.1 Prosedur ini menampilkan metode standar untuk pengoperasian Custom LX-204
Digital Lux Meter
1.2 Custom LX-204 Digital Lux Meter adalah merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengukur kuat atau lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan
atau tempat tertentu.
2.0Tanggung Jawab
2.1 Batas pengoperasian alat Custom LX-204 Digital Lux Meter untuk individu yang
menggunakan harus di bawah arahan seseorang kompeten yang dapat melakukan
penilaian bahaya dan telah menunjukkan kompetensi yang memuaskan dalam
menggunakan alat pengukuran ini.
2.2 Personil yang dilakukan pemantauan pencahayaan di tempat kerja dengan alat ini
94
4.0 Kewaspadaan
4.1 Pemeriksaan Bahaya : Pengoperasian pada pengukuran ini tidak menyebabkan
pemaparan dari segala bentuk dari bahan kimia, fisika ataupun bahaya
radiologi. Alat pengukuran ini juga didisain khusus secara signifian agar tidak
mengganggu faktor ergonomis dalam kegiatan bekerja yang rutin. Alat ukur ini
juga tidak menhasilkan limbah yang berbahaya atau bahaya lingkungan.
95
4.2 Alat Pelindung Diri : tidak diperlukan APD dalam mengoperasikan alat ini.
4.3 Kalibrasi Lux Meter : kegagalan dalam pengkalibrasian Custom LX-204 Digital
Lux Meter sebelum digunakan dapat menyebabkan penurunan nilai atau
kesalahan hasil pengukuran. Validasi cara pengkalibrasi dapat dilihat sesuai
dalam point 5.0 setiap kali sebelum digunakan dan ketika pekerja bekerja
dilingkungan dengan pencahayaan di bawah nilai standar pencahayaan.
5.0 Prosedur
5.1 Peralatan :
5.1.1 Sensor cahaya
5.1.2 Tombol power ON/OFF
5.1.3 Battery Compartment
5.1.4 Tombol M/H min-max
5.1.5 Display
5.1.6 Tombol D/H
5.1.7 Tombol Range
5.1.8 Tombol Lux/Fc
5.2 Fungsi dan Aplikasi
Adapun fungsi dan aplikasi Custom LX-204 Digital Lux Meter adalah sebagai
berikut.
5.2.1 Fungsi
Custom LX-204 Digital Lux Meter Alat untuk mengukur pencahayaan
ditempat kerja yang diterima pekerja selama waktu bekerja.Sensor pada alat
menangkap cahaya. Energi cahaya yang menyinari sel foto diteruskan oleh
sel foto menjadi energi arus listrik. Hasil dari pengukuran yang dilakukan
akan ditampilkan pada layar panel. Pembacaan hasil yang ditampilkan oleh
layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap
oleh sensor.
5.2.2 Aplikasi
Luxmeter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat
atau lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu.
96
Apabila kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita
dapat menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan.
Sehingga, dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar. agar tingkat
pencahayaan ruangan sesuai dengan fungsi ruangan. Fungsi ruangan yang
dimaksud adalah jenis aktifitas yang dilakukan di dalam ruangan tersebut.
Biasanya alat ini banyak digunakan pada arsitektur, penelitian, fotografi, dan
lain-lain.
5.3 Prinsip Kerja dan Cara Pemakaian
5.3.1 Dasar penggunaan Pengukuran dengan Custom LX-204 Digital Lux Meter
sebagai berikut :
1. Pasang baterai pada tempatnya.
2. Tekan tombol power ON/OFF, maka alat akan menunjukkan angka 0.00,
maka alat dapat digunakan
3. Buka sensor cahaya layar jika alat menunjukkan tanda “OL” tekan tombol
R untuk menggeser range pengukuran antara 200, 2000, 20000 atau
200000.
4. Letakkan alat di atas meja kerja atau di tempat ruangan kerja setinggi 100
cm atau 1 meter dari lantai.
5. Arahkan sensor cahaya pada permukaan daerah yang akan diukur kuat
penerangannya
6. Tunggu hingga angka stabil, setelah stabil Baca angka yang tertera pada
layar panel
7. Tekan tombol D/H untuk menghetikan angka saat pengukuran
8. Tekan tombol M/H untuk melihat nilai maksimum dan minimul nilai
pengukuran pencahayaan
9. Tekan tombol Lux/Fc untuk merubah satuan pengukuran dalam Lux atau
Fc
10. Jika sudah selesai pengukuran, tutup kembali sensor cahaya
11. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
97
7.0 Referensi
7.1 Custom LX-204 Digital Lux Meter Manual Training.
7.2 http://www.slideshare.net
98