1
2)
Sifat-Sifat dan pH Larutan Garam
Garam terdiri atas ion positif (kation) yang berasal dari basa dan ion negatif (anion) yang
berasal dari asam. Berdasarkan asam dan basa pembentuknya, garam dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Contoh garam dari asam kuat dan basa kuat adalah atrium klorida (NaCl). NaC! terion
sempurna di dalam air menurut reaksi berikut.
NaCl (aq) > Na* (aq) + C-(aq)
Sementara itu, reaksi ionisasi air berlangsung dalam kesetimbangan berikut.
H,0 (0) 5 H* (aq) + OH (aq)
lon Nat pada garam NaCl berasal dari basa kuat NaOH, sehingga tidak dapat bereaksi
dengan ion OH" dari air, Sementara itu, ion C- pada garam NaC! berasal dari asam kuat HCI,
sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion H' dar air. Oleh karena itu, garam yang berasal dari
asam kuat dan basa kuat tidak dapat ter rolisis. Nilai [H*] dan [OH"] dalam lak berubah
dengan adanya garam, sehingga pH-nya tetap sama dengan pH air murni (pH = 7). Dengan
kata lain, larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat ini bersifat netral.
Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contoh garam dari asam lemah dan basa kuat adalah natrium asetat (CH,COONa).
CH,COONa terionisasi di dalam air menurut persamaan reaksi berikut.
CH,COONa (aq) -» CH,COO" (aq) + Na*(aq)
‘Sementara itu, reaksi ioni
si air berlangsung dalam kesetimbangan berikut.
H,0 ()) 5 H*(aq) + OH (aq)
lon CH,COO- pada garam CH, COONaberasal dari asam lemah CH,COOH. lon CH,COO-
akan bereaksi dengan ion H’ dari air dan mengalami hidrolisis. Sementara itu, kation Na*
yang berasal dari basa kuat tidak bereaksi dengan air. Oleh karena hidrolisis hanya terjadi
pada ion sisa asam lemah, maka hidrolisis ini disebut sebagai hidrolisis parsial atau
hidrolisis sebagian. Reaksi hidrolisis parsial pada anion CH,COO- adalah sebagai berikut.
CH,COO- (aq) +H,0 (I) 5 CH,COOH (aq) + OH-(aq)
Oleh karena reaksi hidrolisisnya melepaskan ion OH", maka garam yang dihasilkan
dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.