You are on page 1of 7

Nama : Jahrotul Laili

NIM : A41190923
Gol./abs. : B/8

Kinerja Fisiologi Benih Berdasarkan Kandungan Kimiawi

Kandungan biokimia benih berkaitan dengan viabilitas dan karakteristik daya simpan benih
(Mello et al.2010; Shaban 2013; Prajith et al. 2014). Setiap benih memiliki kandungan biokimia
dominan yang berbeda. Benih jenis seralia disusun oleh karbohidrat/pati yang tinggi sedangkan
benih dari family leguminoceae mengandung protein dan lemak yang tinggi. 
Penyimpanan benih bertujuan untuk menyediakan benih pada periode tanam berikutnya
dengan mempertahankan viabilitas dan vigor benih sebaik mungkin. Kandungan biokimia benih
dapat digunakan untuk mengetahui karakter daya simpannya. Benih dengan kandungan
karbohidrat tinggi biasanya memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan dengan benih
yang memiliki kadar lemak yang tinggi (Yuniarti et al. 2013).
Kadar air awal sebelum penyimpanan juga sangat menentukan masa simpan benih. Kadar
air yang ditekan serendah mungkin dalam batas tertentu dapat memperpanjang masa simpan
benih. Selain itu factor lingkungan seperti suhu dan kelembaban selama penyimpanan juga harus
dikondisikan, termasuk juga wadah kemas harus kedap udara.
Pada praktikum ini, akan menguji apakah terdapat perbedaan mutu fisiologi benih dengan
parameter viabilitas dan vigor benih pada kondisi biokimia yang berbeda setelah disimpan
selama beberapa minggu.
 Alat dan Bahan 
- Alat:
1. Moisture tester tipe Kett
2. Timbangan Digital
3. Sealer
4. Bak perkecambahan permanen
5. Wadah plastik
- Bahan:
1. Benih padi
2. Benih kedelai
3. Benih kacang tanah
4. Plastik kemasan 
5. Pasir (untuk uji daya kecambah)
6. Label 
 Prosedur Kerja
1. Lakukan pengukuran kadar air awal pada benih padi, kedelai dan kacang tanah
menggunakan moistute tester tipe Kett, masing-maisng sebanyak 2 ulangan
2. Timbang benih padi, kedelai dan kacang tanah sekitar 500 g
3. Kemas benih yang sudah ditimbang pada plastik kemasan dengan kondisi kedap udara
4. Simpan benih pada ruangan dengan suhu dan kelembaban terkendali selama 6 minggu
5. Lakukan pengamatan sebelum dan setelah simpan yang meliputi :
a. Kadar air benih 
b. Berat benih
c. Daya kecambah pada first count dan final count
d. Kecepatan tumbuh  setiap hari sejak first count sampai final count
e. Keserempakan tumbuh pada hari antara first count dan final count
 Hasil
1. Kadar air

SEBELUM SIMPAN SETELAH SIMPAN

KOMODITI % KADAR RERAT ULANGA % KADAR


ULANGAN RERATA
AIR A N AIR

1 15 1  
Padi 15 #DIV/0!
2   2  
1 18,5 1  
Kedelai 18,5 #DIV/0!
2   2  
Kacang 1 6,95 1  
6,95 #DIV/0!
Tanah 2   2  

2. Viabilitas
SEBELUM SETELAH
KOMODITI
SIMPAN SIMPAN
PADI 95 90
KEDELAI 66 48
KACANG TANAH 51 52

3. KST
SEBELUM SIMPAN
ULANGAN RERATA % KST
PERLAKUAN
1 % KST 2 % KST
PADI 30 60 38 76 68,00
KEDELAI 23 46 11 22 34,00
KACANG TANAH 10 20 4 8 14,00

SETELAH SIMPAN
ULANGAN RERATA % KST
PERLAKUAN
1 % KST 2 % KST
PADI 26 52 30 60 56,00
KEDELAI 7 14 6 12 13,00
KACANG TANAH 13 26 12 24 25,00
4. KCT

SEBELUM
SIMPAN
Rerat
KCT
PERLAKUA SAMPE HARI KE- a
N L 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
0 1
1 10,7
1 0 0 0 0 0 9 9 4 5 2 1 0 0
1 4
Padi 11,16
1 11,5
2 0 0 0 0 0 15 8 3 1 0 0 0 0
3 8
1 1 14,8
1 0 0 0 4 1 0            
2 8 2
Kedelai 15,59
1 1 16,3
2 0 0 0 2 1 0            
8 6 5
1 10,5
3 0 0 0 0 8 2 4 3 2        
3 0
Kacang Tanah 10,73
1 10,9
4 0 0 0 0 9 4 0 1 3        
5 7

SETELAH
SIMPAN
Rerat
KCT
SAMPE HARI KE- a
PERLAKUAN
L 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 13
0 1 2 4
2 14,7
1 0 0 0 0 0 25 2 0 0 1 0 0 0
0 3
Padi 14,16
2 13,5
2 0 0 0 0 0 22 1 0 0 0 0 0 0
1 8
1 14,4
1 0 0 3 7 2 3 1            
8 7
Kedelai 15,65
2 16,8
2 0 0 4 8 4 2 1            
0 2
3 0 0 0 0 6 8 6 2 1 3         8,10
Kacang Tanah 7,60
4 0 0 0 0 4 8 4 1 2 5         7,10

 Pembahasan
Kandungan biokimia benih berkaitan dengan viabilitas dan karakteristik daya simpan benih
(Mello et al.2010; Shaban 2013; Prajith et al. 2014). Setiap benih memiliki kandungan biokimia
dominan yang berbeda. Benih jenis seralia disusun oleh karbohidrat/pati yang tinggi sedangkan
benih dari family leguminoceae mengandung protein dan lemak yang tinggi. Proses
perkecambahan benih selain dipengaruhi oleh faktor fisik dari benih tersebut, juga dipengaruhi
oleh kandungan kimia yang ada. Kandungan kimia (chemical compound) pada benih
akan berpengaruh terhadap proses fisiologis dalam perkecambahan.
Pada hasil percobaan yang telah dilakukan, kandungan kimiawi benih berpengaruh
terhadap kinerja fisiologis benih. Pada parameter pengamatan viabilitas benih, terdapat
perbedaan pada benih sebelum disimpan dan benih setelah disimpan. Pada benih padi, persentase
viabilitas sebelum disimpan adalah 95%, namun setelah masa simpan viabilitasnya cenderung
menurun yaitu menjadi 90%. Dimana selisih viabilitas dari sebelum disimpan dan setelah
disimpan adalah 5%. Pada benih kedelai, viabilitas sebelum masa simpan adalah 66%,
sedangkan viabilitas setelah simpan didapatkan 48%. Selisih sebelum disimpan dan setelah masa
simpan adalah 18%. Sedangkan, pada benih kacang tanah viabilitas sebelum masa simpan adalah
51% dan setelah disimpan selama 6 minggu didapatkan viabilitas 52%. Dimana pada benih
kacang tanah setelah masa simpan viabilitasnya naik yaitu 1%.
Pada pengamatan terhadap keserempakan tumbuh, pada benih padi sebelum
penyimpanan didapatkan rata-rata 68% lalu setelah penyimpanan turun menjadi 56%. Pada benih
kedelai rata-rata persentase keserempakan tumbuhnya adalah 34%, lalu setelah masa simpan
turun menjadi 13%. Sedangkan pada benih kacang tanah didapatkan rata-rata persentase
keserempakan tumbuhnya yaitu 14%, lalu setelah masa simpan persentase keserempakan
tumbuhnya naik menjadi 25%. Hal ini diduga akibat dari kadar air dari benih kacang tanah
sebelum masa simpan memiliki kadar air yang terendah sehingga dapat mempertahankan daya
berkecambahnya setelah masa simpan. Sedangkan pada benih kedelai dan benih padi memiliki
kadar air awal cukup tinggi, sehingga kadar air yang tinggi tersebut dapat menurunkan daya
berkecambah benih selama masa simpan 6 minggu. Kadar air yang naik 1% saja, pernafasan
sudah naik 2 x, 2% empat kali dan 3% sepuluh kali, sehingga kecepatan deteriorasi dari benih
yang memiliki kadar air tinggi lebih cepat dibandingkan benih yang memiliki kadar air yang
lebih rendah.
Menurunnya daya berkecambah benih yang disimpan berhubungan dengan tingginya
kadar air menyebabkan struktur membran mitokondria tidak teratur sehingga permeabilitas
membran meningkat. Peningkatan permeabilitas menyebabkan banyak metabolit antara lain gula,
asam amino dan lemak yang bocor keluar sel. Dengan demikian substrat untuk respirasi
berkurang sehingga energi yang dihasilkan untuk berkecambah berkurang. Harrington (1983)
menyatakan bahwa suhu dan kadar air tinggi merupakan faktor penyebab menurunnya daya
berkecambah dan vigor benih.
Berdasarkan data hasil rata-rata kecepatan tumbuh di atas, menunjukkan bahwa benih
benih kacang tanah mengalami penurunan kecepatan tumbuh setelah masa simpan selama 6
minggu yaitu dari 10,73 menjadi 7,60. Sedangkan pada benih padi, kecepatan tumbuhnya
cenderung meningkat, yaitu dari 11,16 menjadi 14,16. Dan pada benih kedelai, kecepatan
tumbuhnya cenderung tetap dan tidak mengalami penurunan yang signifikan, yaitu 15,59
menjadi 15,65. Hal ini karena vigor dari benih kacang tanah sudah mulai menurun akibat dari
kandungan protein dan lemak yang paling tinggi.
Dari ketiga benih di atas, padi merupakan benih yang memiliki daya berkecambah,
keserempakan tumbuh, dan kecepatan tumbuh yang paling tinggi, dimana padi merupakan benih
yang banyak mengandung karbohidrat dibandingkan dengan kedelai dan kacang tanah yang
banyak mengandung protein dan lemak. selain itu, benih padi merupakan tipe benih ortodoks
yang memiliki masa dormansi benih dan masa simpan lebih lama dibandingkan benih kedelai
dan kacang tanah yang merupakan tipe benih rekalsitran yang tidak memiliki masa dormansi
benih dan masa simpan benih jangka pendek.
Bahwa kandungan protein dan lemak yang tinggi pada kacang-kacangan dapat
mempercepat masa deteriorasi pada benih. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
subantoro terhadap benih kedelai, yang menyatakan bahwa, Benih kedelai cepat mengalami
kemunduran di dalam penyimpanan, disebabkan kandungan lemak dan proteinnya relatif tinggi
sehingga perlu ditangani secara serius sebelum disimpan karena kadar air benih akan meningkat
jika suhu dan kelembaban ruang simpan cukup tinggi. Untuk mencegah peningkatan kadar air
selama penyimpanan benih, diperlukan kemasan yang kedap udara dan uap air (Aurellia et al,
2004).
Dan Menurut Suprapto (2001) benih kacang tanah mempunyai komposisi lemak 40-50%
dan protein 20-30%. Selanjutnya Kamil (1979) juga menjelaskan, jenis dan kadar zat makanan
yang terdapat . dalam benih dapat mempengaruhi daya simpan. Benih yang kadar lemak atau
minyaknya tinggi lebih rendah daya simpannya.
Proses perkecambahan benih selain dipengaruhi oleh faktor fisik dari benih tersebut, juga
dipengaruhi oleh kandungan kimia yang ada. Kandungan kimia (chemical compound)
pada benih akan berpengaruh terhadap proses fisiologis dalam perkecambahan.

 Kesimpulan
Benih yang memiliki kandungan lemak, protein dan kadar air tinggi cenderung lebih
cepat mngalami deteriorasi selama masa penyimpanan. Sedangkan benih yang memiliki
kandungan pati/karbohidrat tinggi lebih tahan lama masa simpannya dan deteriorasinya juga
lebih lama dibandingkan dengan benih yang memiliki kandungan protein dan lemak yan tinggi.

 Daftar Pustaka
Aurellia et al., 2004. Kajian Aspek Fisiologi dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai dalam
Penyimpanan. Disertasi Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian. UGM. Yogyakarta.
Harrington, J.F. 1972. Seed Storage and Longevity, Seed Biology. Vol. III, In Ed Kozlowsky,
T.T. Academic Press. New York.
Kamil, J. 1989 Teknologi Benrh Angkasa Raya. Padang.
Prajith, T.M., Anilkumar, C., Kurup, R., Baby, S., & Salim, N., 2014. Comparative analysis of
seed development and desiccation aspects of Saraca asoca (Roxb.) W.J.De wilde and
Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw.Asian Journal of Plant Sciences. 13 (4-8), 164-171.
Shaban, M. 2013. Effect of Water and Temperature On Seed Germination And Emergence As A
Seed Hydrothermal Time Model. Young Researchers Club, Boroujed Branch, Islamic
Azad University, Boroujerd, Iran. Int JadvBiol BiomRes. 2013;1(12):1686-1691 p
Subantoro, R. Studi Pengujian Deteriorasi (Kemunduran) Pada Benih Kedelai. Diakses tanggal
2 januari 2021. file:///C:/Users/YUSUF/Downloads/1578-3231-1-SM.pdf
Suprapto. 2001. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta
Zuhry, E. dan Yusuf, Y. 2007. Peranan Urea Dalam Penyimpanan Benih Kacang Tanah (Arachis
hipogaea'L). Diakses tanggal 2 januari 2021.
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/5565/ISI%20JURNAL
%20PENELITAN%20Vol.%20XVI%2C%20No.%201.%202007.pdf?
sequence=2&isAllowed=y

You might also like