You are on page 1of 41
MATRIKS INVERS 5.1. MATRIKS INVERS DEFINISI : Sebuah matriks bujur sangkar A berordo n : an an co an ay 82 oe Qn ayy Aq2 oe Aan disebut mempunyai invers bila ada suatu matriks B, sehingga AB = BA = I,. Matrik B disebut invers matriks A, ditulis A~!, merupakan matriks bujur sangkar berordo n. Contoh (5.1) : Carilah invers dari A = [2 1 4 3 Penyelesaian : Misalkan A“! = fa, aj] maka berlaku | 2 1) fa a ay ay 4 3) [as ag 5 : 1 Bila dikalikan: [2a, +a, 2 +a |= [1 0 4a, +3a, 4a; + 3ay 0 1 atau: 2a, + a3 = I, 2a, + ay =0 4a + 3a = 0, 4a + 3a = | dan bila kita selesaikan diperolah a, " a = My, ay = "oy ay = -2, ag = 1 fdiAt= [% hb 2 1 Catatan (1) : Dapat diselidiki pada contoh di atas, bahwa AA“! = A“'A = I, Cara seperti di atas hanya baik untuk matriks yang berordo kecil, yaitu untuk n = 2. Untuk ordo-ordo yang lebih besar akan dibicarakan segera dalam bab ini. Catatan (2) : Ternyata bahwa matriks-matriks yang mempunyai invers adalah matriks- matriks yang nonsingular (determinannya # 0 atau ranknya r = n). Invers bila ada, tunggal (hanya satu) Berlaku sifat : ao «aly 5.2. MATRIKS ADJOIN (CLASSICAL ADJOINT) DAN INVERS Pandang matriks A = (aj) di atas. Kita sebut kofaktor dari elemen aj sebagai Ajj maka transpose dari matriks (Aj) disebut MATRIKS ADJOIN dari A. adj A= [Ay An owe Ant WA AS Ain Am a Ann Contoh (5.2) : Kita hendak mencari matriks adjoin dari A= [2 3 unk Maka kofaktor dari kesembilan elemen dari A adalah sebagai berikut : An=+ |4 2] = -18. An=- [o 2[ = 2, +15 [iiss As=+ ]O -4) = 4, Ay=- [4 -4] = -1, ee | J-1 5 a 2 «| = 4, An=- [2 3f = 15 ft 4 Au 3. «| = 0, An=- [2, 4] = -4, 4 2 0° 2 Ay =+ if Bi 8 0-4) Jadi adj. A = [-18 -11 -10 2 4 -4 4 5 -8 Dengan pertolongan matriks adjoin kita dapat mencari invers suatu matriks, menggunakan rumus adj.A AN , dengan syarat det(A) # 0. (Lihat Soal 5.15). Senay ons" ) #0. ) Contoh (5.3) : Pada Contoh 5.1, kita dapat mencari A“! dengan menggunakan matriks adjoin sebagai berikut : A= [2 1 4 3) maka Ay = 3; Ay = 4; Agr = 1s Ay Contoh (5.4) : Pada Contoh 5.2 kita dapat mencari A~! sebagai berikut : det(A) = | 2 3 4) = 2 4 2) + 3 04 0 4 2 -I 5 4 2 1 -l = = -36- 10 --46 adj.A 1 -18 -I1 -10 Jadi A“! = = 2 14 4] = det(A) 46 4 5 -8 eee hy hy Ths eae aa 6 han 5.3. HUBUNGAN DENGAN TRANSFORMAS! ELEMENTER (a) Bentuk Normal Suatu Matriks Bentuk matriks A, berukuran (m x n) dengan rank r > 0, selalu dapat diubah dengan transformasi elementer menjadi salah satu bentuk di bawah ini yang sering disebut bentuk normal. Pep oe dimana I, adalah matriks identitas berordo r dan 0 adalah matriks nol. Contoh (5.5) : Ubahlah matriks A = menjadi bentuk normal, dan tunjukkan transformasi elementernya. Petunjuk : Kita usahakan mengubah semua elemen di bawah diagonal a), menjadi nol, dengan transformasi elementer baris. Setelah itu dengan transformasi clementer kolom kita jadikan nol elemen-elemen di atas diagonal tersebut. Penyelesaian : As f3 1 2) Ht? 1 2 0 1 _ 2 5 1 3 7 fe a! -I -l 1 I 1) Hy? 1 0 2 -l - 0 0 4 2 0 0 0 0 0 1 roy) Kee [1 0 2 20 0 0 0 0 0 0 ae 0 coos Ho Hy 4 Ky! Ky!) Ky" 1 0 0 GO, 0 = a) 0 0 0 0 0 0 0 0 Catatan (3) : Apabila kita mengalikan matriks elementer baris H (matriks yang didapat dari satu kali transformasi elementer baris terhadap matriks I) dengan suatu matriks A, maka HA = matriks hasil transformasi elementer terhadap A dari jenis H yang sama. Contoh (5.6) : eee | a 2 1 3) =B 13 4) = 3.04 «4 270! 2 0 1 Matriks elementer Hy): [1 0 0] = Hiterlihat bahwa 1 1 0 0 0 1 HA= [1 0 of j2 1 3] = 3B 1 oto} ft 3 1 3.04 4 o o if [2 0 1 ot Contoh (5.7) : > 0 — = oe a oI ta ergeml we =o 0 o Hyd) = |i -1] danHA= [1-1 2 4 «1 Oe! 0 1 1) ol Catatan (4) : Misalkan K matriks elementer kolom (yang didapat dari satu kali transformasi elementer pada kolom dari matriks I). Maka AK = matriks hasil transformasi elementer kolom terhadap matriks A dari jenis K yang sama. Contoh (5.8) : Az [2 3 1] K3\(? 40 2) ~ o 1 3) 0 3] sedangkan RN -ow RO Re le Oke 1 Ks 0 1 0 0 0 1 Terlihat bahwa AK=[2 3 1] [1 0 1 4 0 2) 0 Lo 1 3 | 0 0 1 | 2 ‘ 3 4 0 6 0 1 7 Catatan (5) : Matriks B disebut ekivalen dengan A(B ~ A), yaitu B diperoleh dari A dengan satu atau sederetan transformasi-transformasi elementer baris dan/ atau kolom dari A, maka selalu ada matriks P dan Q sedemikian sehingga PAQ = B, berdasarkan Catatan (3) dan (4) di atas. Contoh (5.9) : 0 1 : | Diketahui A = 3 1 2 1 2 1 L dan misainya dilakukan transformasi elementer sebagai berikut : | Rae | wi (3 1 2] Ks | or y= 302 3, ~ 1 2 0 [2 1 3 =B | j3 23 02 1 Jadi A ~ B (atau B~ A). Sedangkan Hy0)= [1 0 0] dan 110 0 0 1) Kx) = [° 0 ‘| 0 1 0 li 0 o| Sebut Hp) = P dan K, (1) = Q, ternyata bahwa pag = [1 0 of [3 1 2] [0 0 1 1 tof jo t tf fo to oo tf [tr 2 of [1 0 0 | = [2 1 3]-.B ; 3 = 3 LO fs Wy 207 208 (b) Mencari Invers dengan Transformasi Elementer Matriks bujur sangkar A berordo n yang non-singular mempunyai bentuk normal J,, maka selalu ada matriks-matriks bujur sangkar P dan Q sedemikian sehingga PAQ = I,. P dan Q diperoleh seperti pada Contoh 5.9 di atas, dimana P didapat dari sederetan transformasi elementer baris dan Q dengan sederetan transformasi elementer kolom terhadap matriks I,. Contoh (5.10) : A= I - 7 1 4 6 eae kita hendak mencari P dan Q sedemikian sehingga PAQ = 1. Kita gandengkan matriks I di muka A, akan kita jadikan nol lebih dahulu elemen-elemen di bawah diagonal utama, dengan transformasi elementer baris. 10 0 tf 3 2] HycP 10 0 t 3 2] Hy o1 01 4 6] ~ -1 100414 00 1 2 5 7] Hy |-2 0 1 0 -1 3 100 1 3 2) HW? 100 13 2 -1 1001 4) ~ -1 10 O11 4 31100 7. My") yp 0 0 1 DisiniP =| 1 0 -- 1 0 hth th |, lalu kita lanjutkan dengan transformasi elementer kolom dan menggandengkan Idi bawah matriks segitiga atas tadi. 1 3 2 1 o 1 4 0 o o1 Ky, | 0 1 0 Of Ky | 1 0 1 0 0 o o 1 0 Di siniQ = 1-3 10 0 1 4 o o 1 Jelas terlihat PAQ = r 10 | 13 -1 10 1 4 hy | [2 5 Dapat dicatat bahwa : Hy('4)(0). Hy) 1 eee 1 0 0 0 1 0 ee 0 0 lO eel-e | Ky Ky) 1 3 0 1 0 -2 0 1 0 0 1 0 o o 1 0.0 1 Jadi : Hy). Hy). Hs). Hai “PD) 0 1 0 0 4 o 1 0 1] Kx |o 0 1 2 1 3 10 0 Ot 1 oo 1 1-3 10 o 1 4| =h o 0 | Hs). Aa P0) o 0] |1 0 0| = Pdan [ Ohi 2 © O imo 0 Ky) 1) Wi ol 4 o 1 A. Kay) . Kyi) . Ky) = 1 Dari PAQ = I kita peroleh p'PAQQ™! = PQ! > A = P'Q' = (QPY! atau AT = QP Maka pada contoh di atas : A! = QP. 1 3 10 1 0 0 ee o 1 44 -t 1 of = yy 0 0 1 My My My oe Catatan (6) : Kita dapat pula mencari invers dengan hanya melakukan transformasi elementer baris. Setelah matriks A menjadi matriks segitiga atas, maka baris yang lebih bawah dapat kita pakai “menyapu” semua elemen di atas diagonal utama menjadi nol, Cara seperti ini sering disebut cara Penyapuan. Contoh (5.11) : Dari Contoh 5.10 di atas, kita dapat mencari invers dari A =|1 3 2 1 4 6 25 7 [: O07) (ee on” (i 0 O13 On o tolia 6 ~ “rot Of O 4 4p~ o oO 112 5 7 HW L2 0 ty o -t 34 oo oft 2) Hy? o of 13 2] Hy ele! 08 0 4) -o1 oo 1 4) ~ 5 aor 1 loo 7 a Sse eels tes » fy, 1%, ml, 0 0 % % +,10 1 0) yy lo 1 0 Bae UO yh 10 0 4 Jadi PA =TatauP=At= [2 -"%, 1%] yy th | Leh th Nhl 210 5.4, MENCARI MATRIKS INVERS DENGAN SEKATAN (PARTISI) Kalau matriks berukuran besar, kadang-kadang lebih mudah bila dikerjakan secara bertahap, dengan membagi matriks tersebut menjadi submatriks-submatriks pbuat sekatan/partisi), buah submatriks (matrik bagian) dari matriks A adalah suatu matrik yang diperoleh dari A dengan menghapuskan beberapa baris/kolom A (ataupun sama sekali tidak menghapuskannya, artinya A merupakan submatriks A sendiri). Misalnya : Azfa ob ¢ We [2 hj]. misalnya bentuk submatriks (a, b) dengan ienghapuskan baris 2, baris 3, dan kolom 3, ataupun [ac ej duperoleh dengan menghapuskan baris 2 dan kolom 2 \pabila suatu matriks A kita pecah-pecah menjadi submatriks-submatriks dlengan member sekatan-sekatan garis horizontal di antara dua baris dan garis Nertikal di antara dua kolom, maka matriks A tadi dikatakan telah dipartisi. Contohnya + ash le be ce ataupun fa J bo ¢ ate_£ jd Leiot e{ hoy [8 pb j a dan lain-lain. Jadi kita mempunyai banyak cara untuk membentuk partisi-partisi dari suatu matriks. Pemecahan ope ee | a@Te f {et ho j ataupun a elec (Cs) d “| f a bukan suatu partisi, sebab misalnya pada (*) garis vertikal tidak memisahkan seluruh kolom 1 dan 2 dan pada (**) sekarang matriks-matriks yang telah dipartisi maka = | (Q) Jumlah A+B =[P+T Q+u [R+V 0 Sew asalkan syarat-syarat penjumlahan matriks terpenuhi (artinya ukuran-ukuran P=T,Q=U,R=V,S=W). (2) Perkalian AB = P Q T U R Ss v WwW PT+QV. PU+QW RT+SV _RU+SW asalkan segala syarat untuk perkalian dan penjumlahan dapat dipenuhi. 22 Contohnya : 2 a 20 1 1344 12,3 0 217 0 0 4 0 =|[2 1][2 4] +/3] @ o f2 4) [1] + [31@ 1o3}ft 2 1 1 3] 1/3 1 (0 2) |2 4) + @) © 0) @ 2 [tt] + Me 12 3 =|[5 10] + [0 9 sj + [9] = [5 10][14 5 10 0 0} | 3 5 10) |13 2 4 + @ 0 © + (2) @ 4 @n = fs 10 14 5 10 13 24 22 Perkalian dan penjumlahan seperti di atas berlaku pula untuk matriks partisi dengan ukuran-ukuran yang lain. Yang penting diperhatikan cara melakukan partisi supaya perkalian dapat dilakukan. (3) Det(A) = det(P) det(S) — det(Q) det(R), (asalkan P, Q, R, S bujur sangkar). Pandang sekarang matriks bujur sangkar A berordo n yang mempunyai invers A“! = B. Kita lakukan partisi sebagai berikut : Au | Ag Bi | Bo (xp, @x@ @xp) | @xa@ As |>o>p7 Be |—--—+~--— An An Bu | Ba (qxp) | (q xq) (axp) | @xP) 23 dimana p +q=n Karena AB = BA = I, maka diperoleh : @) AuBu + AnBa (ii) AyBiz + ApBao = 0 (iii) ByAy, + Bas) = 0 (iv) ByAi2 + ByAg = 1, =I Misalkan By = L"', dari (ii) Byy = —(Ay'Ay)L, dari (iii) By, = -L“'(Ag) Ay)", dari) By = Aj! ~ Au 'AnBo: = Ay + (Ann) L(A An) dan bila disubstitusikan ke (iv) : Ss arqd o- o o- o oc-o conc baat i nS a o G - ——r—~—s—‘“CS_O_Cms eo ate gene 225 226 oaeae Hadi Ag! = [2s og ee 10: 12) 26), Ys 1-2 4s 2s 2 2 Ys Catatan : Transformasi-transformasi elementer baris di atas adalah : (a) Hy" (b) Hai, Hai, Ha (c) 23; @ Hp, Hes (e) Hage 3) Hy), Hye?) (HY, Aygo), Hyg, Hyg Carilah harga x, y, z, dan w yang memenuhi susunan persamaan linier berikut : 2x + dy + 32 + Qw = 1 3x + 6y + Sz + 2w = 1 2x + Sy + 22 - 3w = 0 4x + Sy + 1dz + l4w = 0 Penyelesaian : Persamaan-persamaan linier di atas dapat kita tulis AX = B yaitu : ENON a3. 2 x] = [1 6 5 2 fy 1 5 2 3} |e 0 7 14 14) w 0 Di sini dapat mencari jawab X dengan invers dari A; AX = B > X = AB. Kita telah mendapatkan A™! pada Soal 5.22, Jadi | x=[x] y Zz w J | = 8, 1 Ws 1 45) | 0 ie |e0) Jadi x = 6, y =-2,2=-1,w=0. 5.24, Uraikan A = Penyelesaian : 4 1 1 12 0 j ee “4 sebagai perkalian dua buah matriks segitiga. Kita tahu bahwa dengan sederetan transformasi elementer terhadap matriks bujur sangkar A yang nonsingular, akan didapat matriks-matriks segitiga sedemikian sehingga PAQ = I. Jadi P'(PAQQ! Pg! | (P'P)A(QQ*) = PQ! atau A = P/Q? Dapat dicatat bahwa invers dari matriks segitiga, juga berupa matriks segitiga. Kita kerjakan : 1 0 ol 0 0 “0 | "% 0 "% 0 cts Yo Mg ls o | o| i] 4 1 1 12 12 6 ROO Hy) Hx!) Hy!) % 0 o 1 0 0 4 0 Hag My ay ia % 0 ‘36 ‘lg og Min ° e 12 0) Hc? 4) Hy) ° 0} Hy o| ~ 0) Hy 228 Hn Yin Me Untuk mencari Q : 1 3 0 1 Oo @g 0 0 o o 1 0 — —— — — — —| Ky —_-— 1 0 of ~ 1 O70 0 0 o 1 0 Ted <3). 0) o 1 0 o 0 0 Dengan matriks adjoin kita peroleh : Pl=144 ['% 0 O| = ‘ha ‘he 0 ee dan Q" So 0 o 1 0 o o t A=PiQ! = (eared = woo ROO 12 12 u =o a ROO oon ° oo corn nNwooe wRose 3 2 0 0 Carilah A-!, B-! (gunakan matriks adjoin), dan C"' (dengan cara penyapuan). Apakah hubungan antara A!, B-!, dan C-'? Penyelesaian : Dengan matriks adjoin, A? =- [1 -2] = |-1 2 2 3 2 3 dan B= [3 -4]_, sedangkan C”! kita cari sebagai oe 3 berikut : fe 08 00 fle 0 0) Bae o 1 0 OF 2 1 0 OF ~ 0 0 t 0 F 0 0 3 4] Hy oo oo t 1 o 0 2 3 1 o 0 of 3 2 6 of 4% “yh 1 0 0 | 0 -y 0 Of BE? oo 1 0} 0 0 3 4{ HM 0 0 % 1 | 0 0 0 ') He y% 0 0 OL 1 % 0 0 Hy.) 2 3 0 Of 0 1 0 0 ~ 0 0 % Of 0 0 1 4%) Had oO 8 510 Oo 1 -- 2 0 Of 1 60 0 0 20 OO 090 5 270 0 ft © 0 0 2 3 f 0 0 oO 1 Tadi@g! (el 2 20 | 210 2 3 0 «0 0 0 3 -4 0 0 2 3 ‘Ternyata bahwa C"! = [" 0 | 0 | By Jadi dapat pula disimpulkan bahwa bila C= Maka = [A 0 0 BI dan untuk buktinya dapat pembaca cari dari rumus-rumus matriks invers dengan sekatan, dimana Aj, dan Ao, diganti dengan matriks 0 5.7. SOAL-SOAL_LATIHAN 5.26. Carilah invers dari matriks-matriks berikut (bila ada). @ fs 6] jy f2 1 4 | 3 0 Gi) [43] (ivy [N22 | 4 3] 2 wd | ow [3 6| 1 4 $5.27. Carilah adj.A dan A“! bila : @ A= 230 1 : 0 Gi) A Hi Z = 1 1 1 3 I 0 0 2 1 1 1 1 5.28. 5.29 5.30. (i) A= [4 0 5 Dengan mempergunakan matriks-matriks invers pada Soal 5.27. Carilah jawab susunan persamaan-persamaan berikut : (i) x+y = 3 xtytz = 0 2 +z = 2 (ii) x + 2y +22 0 ax +y 0 xtytz = 1 (iii) 4x +52 = 9 y - 62 4 6x + 8z 14 Carilah invers dari matriks AB bila A= 3 2 4 2 j 1 Apakah matriks-matriks berikut nonsingular ? Carilah inversnya ! Ose il 5 4 2 - 6 1 3 0 O10 71 0 @ fto2 3 4 5 6 7 8 Be Ss 8 14 aoeaeaes aE 231 §.31. Carilah bentuk normal matriks-matriks berikut : wi) Ha aY oO i I 1 (ii) 1 a 1 3 1 0 2 -l -t Gi) ft 2 3 4 302 1 0 A i 5.32. Ubahlah B ke bentuk normal N, dan carilah matriks-matriks P dan Q sedemikian sehingga PBQ = N, bila B= [1 3 6 -1| 1 4 5 1 1 5 4 a 5.33. Carilah matriks-matriks P dan Q sedemikian sehingga PAQ = I, bila @) A= 2 1 3 (ii) | 5 0 1 0 2 1 2 3 [1 I 3 6 3 3 5.34. Setelah didapat P dan Q pada Soal 5.33. Carilah A! 5.35. Carilah A“! dengan cara penyapuan, bila A @ | 2 1 -l 1 -l 1 -l 2 (i) -wan —- Row 1 1 - 1 7 Soon 2 -l 5.36. Carilah dengan sekatan, invers dari matriks : @ (ii) wrnnn 2 0 3 0 3 1 3 {) coauw coun neoce 0 1 2 2 5.37. Carilah jawab susunan persamaan linier berikut dengan mencari lebih dahulu matriks invers : @ xtyt zt we us x+2y+ 32+ dwt Su = x+3y+ 62+ 10w + 15u = x + dy + 102 + 20w + 35u = x + Sy + 152 + 35w + 70u = cooo- (i) 10x + Ty + 82+ Tw= 32 Tx + Sy + 62+ Sw= 23 8x + 6y + 102+ 9w= 33 7x + 5y + 92+ 10w = 31 5.38. Uraikan A menjadi perkalian 2 buah- matriks segitiga, bila : A= }j1 2 3 3 8 9 5.39. Carilah invers dari A = [; 1 ‘| 233 5.40. Tunjukkan bawa A = 2 1 0 1 a 2 1 1 tidiak mempunyai baik invers kiri maupur1 invers kanan. 5.41. Cacilah salah satu invers kiri dari A= | 1 2 4g 0 3 L Jawab : 5.26. (i) 5 -6 4 7 (iii, dan (iv) tidak ada. Gi) [oO "% 1 rh 527. (i) My }-) A 1 @ -1 [1 0 2 a 01 4 311. 6 2 2 «0 oes (iit) VQ 8 0 -5 36 2 24 5.28. (i) Ny "a, = di) 2, 6, 5; ii) 1, 2, 1 5.29. Tak ada. 5.30. Singular. 7 7 EE ee 531 Jn o] . [nb oo 0 5a09 ty OG 0-0 Q=|/1 -3 o 4 0 0 o 0 5.33, dan 5.34: @® Male 1 Tc 2-1 p= |[% 0 0 % 2-1 (i) At = 1 3 5 P= 0 ny 5 5.35. (1) Vg 2 5 5 -l pf 1 2 Sf —'/. a 2 y, 1 - o . 0 "5 1 5 0 7 (i) Vf 30 20-15 30-11-18 30 «120 21 15 12 6 15-7 536.) [3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 5 3 2 2 3 2 @ —5 4 0 0 6 5 0 0 0 0 2 = 0 0 -1 I sa. [5 -10 1 -5 1 10 30-35 19 4 10 -35 46-27 6 SG et 1 + 6 4 I rr i 68 = -I7 10 10 -I7 5 3 6 10 S) 7 5, -10, 10, -5, dan 1, 1, 1, 1. | 53s. [1 0 0 1 2 1 I 0 0 1 302 1 0 0 s3. fo Oo , [4 % 1 3 0 0 o 4 My CSC yp Me 0 [ Vy Pas CONTOH PROGRAM Bab 5 INVERS MATRIKS ORDO 2 10 ‘menghitung invers matriks ordo 2 10 PRINT’MATRIKS: “:PRINT 30 PRINT’ AB“ 40 PRINT” C C “PRINT 50 PRINT “ Harga A 70 PRINT “ Harga B 90 PRINT “ Harga C 110 PRINT “ Harga D :*:INPUT D 130 DET=A*D-B*C 140 IF DET=0 THEN PRINT’TIDAK ADA INVERS*:GO TO 220 150 P=D/DET 160 Q=-B/DET 170 R=-C/DET 180 S=A/DET 190 PRINT"MATRIKS INVERS : “PRINT 200 PRINT USING” ###H.##";;PRINT USING"#HHE.##°;Q 210 PRINT USING"H#H#.##";;PRINT USING" ###.#9";S 220 END MATRIKS AJOIN 20 ‘program matriks ajoin CLS:PRINT’MASUKKAN ORDO MATRIKS >1*:PRINT GOSUB 380 IF N=2 THEN GOSUB 970:GOTO 260 ‘Mencari submatriks minor 70 W = 1’baris E = 1:'kolom \ FOR K = 1 TO NY Lo 100FOR $= 1 TON te 110 IF KW WHEN B(K\S)=A(K,S) GOTO 190 2 120 B(K,S)=A(K+1,8) 130 NEXT S ~ 140 NEXT K 150 FOR L =.1 TO Net 160 FOR R= 1 TO N-1 170 IF LeE THEN 190 88ss 8s 180 B(R,L)=B(R,L+1) 190 NEXT R 200 NEXT L 210 ‘menghitung determinan 220 GOTO 450 230 KOFA(E,W)=(-1)\(W+E)*DET 240 IF E

You might also like