You are on page 1of 8

Prospek Pemanfaatan Penyaring Sampah Sungai

dalam Implementasi Imbal Jasa Lingkungan


di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Segmen 2 Kota Bogor
Prospects of Solid Waste River Filters Utilization
in the Implementation of Payments for Environmental Services
on the Ciliwung River Basin Segment 2 of Bogor City

W AGE KOMARAW IDJAJA


Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Gedung Geostech 820, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314
wage.komarawidjaja@bppt.go.id

ABSTRACT
The purpose of this study was to get the model of technology’s role in the Payment for Environmental
Services (PES) in Ciliwung River Basin Segment 2. To achieve the objective, there are some activities
conducted (i) review of the condition and the waters quality of the Ciliwung River Basin Segment 2; (ii)
assess the possibility of alternative technologies utilization in PES implementation. Implementation of the
concept of PES is mainly based on the provision of compensation schemes to appreciate the efforts of
communities to manage ecosystems that can generate better environmental services. This concept is
expected to improve the utilization/management of the environment, particularly at Ciliwung River Basin
Segment 2 in the Bogor City. Environmental Services by adapting the technologies to clean river waste,
as an alternative technology that is implemented in Payments for Environmental Services (PES) to
suppress the amount of solid waste that pollutes the waters of the Ciliwung segment 2.

Keywords : ciliwung river basin segment 2, storet score, payment for environmental services (PES)

ABSTRAK
Tujuan telaah ini adalah sebagai suatu upaya untuk mendapatkan model peran teknologi dalam rangka
implementasi imbal jasa lingkungan atau Payment for Environmental Services (PES) di DAS Ciliwung
segmen 2. Berdasarkan alasan diatas maka dilakukan (i) penelaahan kondisi dan kualitas perairan
Daerah Aliran Sungai Ciliwung Segmen 2; (ii) kemungkinan pemanfaatan teknologi dalam imbal jasa
lingkungan. Implementasi konsep imbal jasa lingkungan ini terutama didasarkan pada pemberian
skema-skema kompensasi untuk menghargai upaya masyarakat dalam mengelola ekosistem yang
menghasilkan jasa-jasa lingkungan yang lebih baik. Konsep ini diharapkan dapat memperbaiki praktek-
praktek pemanfaatan/pengelolaan lingkungan, khususnya lingkungan perairan di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Ciliwung Segmen 2 di Kota Bogor. Jasa Lingkungan dengan mengadaptasikan teknologi
pembersih sampah sungai, sebagai alternatif teknologi dalam Imbal Jasa Lingkungan (PES) untuk
menekan jumlah sampah padat yang mengotori perairan DAS Ciliwung segmen 2.
Kata kunci : DAS Ciliwung Segmen 2, skor storet, jasa lingkungan (PES)

1. PENDAHULUAN titik (outlet). Oleh karena itu, pengelolaan DAS


merupakan suatu bentuk pembangunan wilayah
1.1 Latar Belakang
yang menempatkan DAS sebagai unit
Sungai Ciliwung yang mengalir dari daerah pengelolaan. Pada dasarnya pengelolaan DAS
Puncak (hulu Ciliwung) di Kabupaten Bogor, merupakan upaya manusia untuk mengendalikan
provinsi Jawa Barat dan melintas ke DKI Jakarta hubungan timbal balik antara sumber daya alam
(hilir Ciliwung) sangat berperan penting bagi dengan manusia dan keserasian ekosistem serta
kehidupan masyarakat sekitar Daerah Aliran meningkatkan kemanfaatan sumber daya alam
(1)
Sungai (DAS) Ciliwung. bagi manusia secara berkelanjutan .
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum Dalam rangka pengelolaan, DAS Ciliwung
didefinisikan sebagai suatu hamparan/kawasan dibagi menjadi 6 segmen. yakni Segmen 1
yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung termasuk kedalam Sub DAS Ciliwung Hulu,
bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, Segmen 2, 3 dan 4 merupakan bagian dari Sub
sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya DAS Ciliwung Tengah, serta Segmen 5 dan 6
melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18, No 1, Januari 2017, 37-44 37


merupakan bagian dari Sub DAS Cilwung Hilir, Kerusakan DAS diindikasikan oleh parameter
sebagaimana disajikan pada peta Gambar-1. hidrologis seperti (1) debit, (2) erosi, (3)
Segmen 2 adalah bagian dari Sub DAS pencemaran air sungai dan (4) sedimentasi.
Ciliwung Tengah yang masuk kedalam wilayah Upaya instansi pemerintah dalam mengatasi
(2)
administrasi Kota Bogor . Secara umum kondisi rendahnya pengelolaan DAS Ciliwung telah
topografi wilayah Kota Bogor bervariasi antara diwujudkan melalui intervensi berbagai program
datar dan berbukit (antara 0-200 mdpl sampai seperti, rehabilitasi hutan, pengelolaan
(1)
dengan >300 mdpl), dimana semakin ke arah sumberdaya air dan perencanaan tata ruang .
utara semakin datar dan sebaliknya semakin ke Selain itu telah banyak regulasi yang
selatan semakin berbukit. Sedangkan dari aspek diterbitkan oleh pemerintah pusat dan daerah
kemiringan lereng, sebagian besar (9.855.21 ha untuk mengatur pemanfaatan ruang DAS
atau 83,17%) wilayah Kota Bogor termasuk Ciliwung. Namun upaya tersebut belum
dalam klasifikasi datar dan landai. Demikian menunjukkan hasil yang diharapkan. Kinerja
halnya, secara umum semakin ke utara semakin pengelolaan DAS CIliwung makin buruk, hal
(3)
datar dan landai . tersebut diindikasikan dengan makin rusaknya
(4,5)
Persoalan sedimentasi, penurunan muka air kondisi fisik DAS Ciliwung .
suatu waduk, sungai, atau danau serta maraknya Kerusakan lingkungan di wilayah hulu
kejadian bencana alam akhir-akhir ini seperti tersebut, merupakan keuntungan ekonomi yang
longsor, banjir dan kekeringan, dapat dipandang hilang karena adanya biaya yang ditimbulkan
sebagai indikator tidak optimalnya pengelolaan atau diperlukan untuk pemulihan keadaan seperti
sumberdaya (alam dan manusia) dalam Daerah semula (alami). Sebaliknya perbaikan kualitas
(4)
Aliran Sungai (DAS) . Intervensi dan kebutuhan lingkungan merupakan keuntungan ekonomi
manusia dalam pemanfaatan sumber daya yang karena terhindarnya biaya yang ditimbulkan oleh
(6)
semakin meningkat membuat makin banyaknya kerusakan lingkungan .
(4)
DAS yang rusak dan kritis . Sebagai suatu Peran kelembagaan disini belum
gambaran perubahan penggunaan lahan, di DAS berlangsung dengan baik dikarenakan kurangnya
Ciliwung Hulu dan DAS Ciliwung Tengah, komunikasi antar lembaga untuk menyusun
disajikan pada Tabel-1. suatu kelembagaan yang menyatukan
Secara faktual, kerusakan DAS dan pengelolaan DAS, sebagaimana dikenal dengan
degradasi lahan terus meningkat setiap istilah “satu sungai dengan satu pengelola”.
tahunnya. Sebagaimana disebutkan, bahwa pada Alternatif pengelolaan lingkungan tersebut, perlu
tahun 1984 terdapat 22 DAS kritis dengan luas disegarkan dengan mengadopsi metoda Imbal
9.699.000 ha, pada tahun 1994 DAS kritis Jasa Lingkungan. Implementasi konsep Imbal
meningkat menjadi 39 dengan luas mencapai jasa lingkungan atau Payment for Environmental
12.517.632 ha dan pada tahun 2000 DAS kritis Services (PES) ini terutama didasarkan pada
menjadi 42 DAS dengan luas 23.714.000 ha. pemberian skema-skema kompensasi sebagai
Saat ini diperkirakan 13% atau 62 DAS dari 470 penghargaan kepada upaya masyarakat dalam
(1,4)
DAS di Indonesia dalam kondisi kritis . mengelola ekosistem untuk menghasilkan jasa-
(6)
jasa lingkungan yang lebih baik .

Gambar 1. Peta Segmentasi DAS Ciliwung dan Peta Pembagian Sub DAS di DAS
(1,2)
Ciliwung .

38 Prospek Pemanfaatan Penyaring… (Komarawidjaja, W)


Tabel-1. Penggunaan Lahan DAS Ciliwung Hulu dan DAS Ciliwung TengahTahun 1981 dan Tahun 1999.

Luas DAS Ciliwung Hulu (Ha) Luas DAS Ciliwung Tengah (Ha)
No. Jenis Penggunaan Lahan
1981 1999 1981 1999
1 Hutan 5312 5310 108 101
2 Kebun Campuran/Perkebunan 3266 3231 1837 1704
3 Kawasan Permukiman 255 506 1147 1961
4 Sawah Teknis 2270 2227 1499 1283
5 Sawah tadah Hujan 289 271 203 197
6 Tegalan/Ladang 3490 3338 2907 2456
7 Sungai/Setu 81 81 52 48
TOTAL 14963 14964 7663 7706
(5)
Sumber : Singgih, 2000

Jasa lingkungan diartikan sebagai mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
keseluruhan konsep sistem alami yang kelas dua, air yang peruntukannya dapat
menyediakan aliran barang dan jasa yang digunakan untuk sarana dan prasarana rekreasi
bermanfaat bagi manusia dan lingkungan yang air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,
(6,7)
dihasilkan oleh proses ekosistem alami . air untuk mengairi pertanaman, dan atau
Misalnya hutan sebagai ekosistem alami peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
selain menyediakan berbagai macam produk yang sama dengan kegunaan tersebut; kelas
kayu juga menyediakan produk non kayu tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan
sekaligus juga menjadi reservoir besar yang untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,
dapat menampung air hujan, menyaring air yang mengairi persawahan, dan atau peruntukan lain
kemudian melepasnya secara gradual, sehingga yang mempersyaratkan mutu air yang sama
air tersebut bermanfaat bagi kehidupan manusia. dengan kegunaan tersebut; dan kelas empat, air
Jasa hidrologis hutan tersebut akan yang peruntukannya dapat digunakan untuk
terancam seiring dengan meningkatnya laju mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
degradasi; untuk itu diperlukan adanya hubungan yang mempersyaratkan mutu air yang sama
(2)
hulu-hilir dalam bentuk penyediaan biaya atau dengan kegunaan tersebut .
dana kompensasi dari pengguna jasa lingkungan
di wilayah hilir. Pemanfaatan teknologi dalam
implementasi Jasa Lingkungan mungkin suatu KD. HALANG
peluang dalam rangka mendukung pengelolaan KATULAMP
DAS Ciliwung berkelanjutan. A

1.2 Tujuan
Tujuan telaah ini adalah sebagai suatu upaya
untuk mendapatkan model peran teknologi dalam
rangka implementasi imbal jasa lingkungan di
DAS Ciliwung Hulu segmen 2.

2. BAHAN DAN METODE


Untuk implementasi jasa lingkungan Ini, Gambar 2. Peta Lokasi Kajian DAS Ciliwung
(2)
dilakukan kajian deskriptif eksploratif melalui Segmen 2 di Kota Bogor .
pengumpulan data dan informasi sekunder yang Kajian ini dilaksanakan di DAS Ciliwung pada
terkait dengan permasalahan lingkungan dan Segmen 2 yang secara administrasi termasuk
aspek jasa lingkungan dan kelembagaan yang kedalam wilayah Kota Bogor, dimana dibagian
digunakan. hulu dibatasi oleh stasiun pengamatan kualitas
Selanjutnya dianalaisis secara desktiptif dan air di Bendung Katulampa dan dibagian hilir
dibandingkan dengan bakumutu lingkungan, segmen 2 dibatasi oleh stasiun pengamatan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 kualitas air di Kedung Halang, sebagaimana
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan disajikan pada Gambar-2.
Pengendalian Pencemaran Air, klasifkasi mutu Dengan mengetahui kualitas Air dan Kondisi
air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu: DAS Ciliwung pada Segmen 2 di Kota Bogor,
kelas satu, air yang peruntukannya dapat maka diupayakan alternatif teknologi lingkungan
digunakan untuk baku air minum, dan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dalam
peruntukan yang lain yang mempersyaratkan imbal jasa lingkungan.

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18, No 1, Januari 2017, 37-44 39


3. HASIL DAN PEMBAHASAN Badak merupakan lokasi stasiun pengambilan
sampel sungai Ciliwung sebelum mencapai titik
3.1 Status Kualitas Air DAS Ciliwung Segmen 2
pengambilan sampel di Kedung Halang (CL-03)
Menurut hasil perhitungan metoda Storet dan Babakan Pasar merupakan stasiun
pada Tabel-2 bahwa hasil analisis fisika-kimia air pengambilan sampel sekitar pertengahan stasiun
DAS Ciliwung Segmen 2 Kota Bogor, pengambilan sampel Katulampa (CL-02) dengan
(8,9)
menunjukkan nilai: -17 yang mengindikasikan CL-03 .
bahwa kondisi kualitas DAS Ciliwung Segmen 2 Sumber pencemar air DAS Ciliwung segmen
termasuk kelas C atau sedang, yaitu golongan 2 adalah bahan organik yang berasal dari limbah
kualitas air untuk kegiatan pertanian, perikanan cair domestik dan pembuangan sampah ke
(8)
dan peternakan. . sungai akibat perilaku masyarakat di sekitar DAS
Gambaran Kualitas air Segmen 2 di Kota yang kurang kesadaran memelihara lingkungan,
Bogor ini diwakili oleh stasiun pengamatan CL-02 yang ditunjukkan oleh hasil analisa laboratorium
di Katulampa dan stasiun pengamatan CL-03 di terhadap konsentrasi BOD dan COD di DAS
Kedung Halang. Hasil analisis Storet untuk Ciliwung Segmen 2 tersebut cenderung
kualitas air DAS Ciliwung Segmen 2 tahun 2011 meningkat di atas baku mutu kelas I untuk air
pada Tabel-2, termasuk kategori kelas C atau baku air minum menurut PP No. 82 tahun 2001
(9)
sedang. Sedangkan data kualitas air DAS tentang Pengelolaan Kualitas Air .
Ciliwung tahun 2014 mengindikasikan bahwa Bahkan beberapa hasil penelitian lain
DAS Ciliwung Segmen 2 semakin tercemar yang melaporkan, bahwa kualitas air DAS Ciliwung di
ditinjukkan oleh nilai Storet -28, meskipun masih Kota Bogor telah tercemar terutama oleh bahan
tergolong kategori Kelas yang sama, yaitu Kelas organik yang ditunjukkan oleh kandungan BOD
(8) (10,11)
C . yaang tinggi .
Tabel-2. Status Kualitas Air DAS Ciliwung
(8)
Segmen 2 Th 2011, Metoda Storet . 3.2 Introduksi Teknologi Lingkungan dalam
Implementasi Jasa Lingkungan
No. Parameter Unit Stasiun
CL-02 CL-03 Dari data kualitas air DAS Ciliwung Segmen
FISIKA 2 Kota Bogor, yang terus mengalam penurunan,
1 TDS mg/l 0 0 akibat sebagian besar limbah padat domestik
2 TSS mg/l 0 0 masuk ke perairan DAS tersebut, maka perlu
adanya langkah pengelolaan yang utuh. Salah
KIMIA
3 Ammonia mg/l 0 -2 satu antisipasi penurunan kualitas air di DAS
NH3-N Ciliwung Segmen 2 di Kota Bogor, khususnya
4 Total Fosfat mg/l PO4 0 0 untuk mengurangai secara fisik buangan sampah
5 BOD mg/l -8 -8 dan limbah domestik di badan air Sungai
6 COD mg/l -8 -8 Ciliwung segmen 2, diusulkan alternatif
7 Nitrat mg/l 0 0 penjaringan sampah dan limbah yang masuk ke
8 DO mg/l 0 0 Ciliwung segmen 2 menggunakan unit penjaring
9 pH - 0 0 sampah.
9 pH - 0 0
Ada beberapa konsep teknologi pembersih
Total Skor -16 -18 (12)
sampah sungai, antara lain yang mobile dan
Kelas C C (13,14,15)
Rata-rata -17
yang statik . Teknologi pembersih yang
mobile dimaskudkan peralatan bisa berpindah
Secara umum, pada tahun 2011 telah terjadi tempak sesuai kebutuhan, contohnya adalah
penurunan kualitas air dari hulu CL-02 (-16) konsep disain (a) Kapal pembersih sungai.
menuju hilir CL-03 (-18), dimana dapat dilihat, Konsep ini hanya bisa digunakan pada sungai
bahwa CL-02 tercemar oleh 2 parameter kualitas yang bisa dilayari oleh kapal untuk
air (BOD, COD) dan CL-03 tercemar oleh 3 membersihkan sampah dan mengeruk lumpur
(12)
parameter (BOD, COC dan Ammonia). Bahkan sungai . Sedangkan teknologi pembersih yang
pada Tahun 2014, CL-02 mendapat skore statik adalah konsep menempatkan alat
semakin buruk (-28) tercemar oleh 4 parameter pembersih pada suatu tempat yang menetap,
(BOD, COC, Ammonia, dan DO yang rendah) .
(8) antara lain alat (b) pembersih sampah sungai
Sementara menurut hasil penelitian lain, dengan penggerak kincir memanfaatkan tenaga
(13)
status kualitas lingkungan Segmen 2 di Kota air dan alat (c) pembersih sampah sungai
Bogor, menunjukkan antara lain konsentrasi BOD terintegrasi dengan sistem conveyor tenaga
(14,15)
yang tinggi di Kedung Badak dengan konsentrasi listrik .
34,7 mg/l, dan Fosfat di Babakan Pasar dengan Dengan kondisi DAS Ciliwung Segmen 2 di
konsentrasi 0,267 mg/l, dengan status kualitas air Kota Bogor, memiliki topografi yang landai,
(9)
termasuk kelas sedang sampai buruk . Kedung sungai relatif dangkal, berbatu dan debit sungai
fluktuatif, pemilihan teknologi (a) kapal pembersih

40 Prospek Pemanfaatan Penyaring… (Komarawidjaja, W)


sungai tidak memungkinkn beroperasi secara sesuai dengan sistim operasinya. Berdasarkan
optimal. Selanjutnya pemilihan teknologi (b) topografi lokasi dan batimetri sungai Ciliwung
pembersih sampah sungai dengan penggerak Segmen 2, beberapa lokasi dapat dijadikan
kincir tenaga air diperlukan penyesuaian stasiun penempatan peralatan, yakni sepanjang
kemampuan aliran sungai tersebut untuk sungai di daerah Sempur Kaler, Bantarjati dan
menggerakkan kincir, sehingga mampu Kedung Badak. Alat ini juga dapat juga
menggerakan unit pembersih sampah sungai diaplikasikan pada anak-anak sungai di Kota
tersebut secara mandiri, namun dengan debit Bogor yang akan bermuara di DAS Ciliwung
sungai tersebut yang bersifat fluktuatif, Segmen 2, sehingga semua sampah yang
dikawatirkan teknologi tersebut tidak bisa berpotensi masuk ke Sungai Ciliwung di Kota
beroperasi secara efektif. Bogor, akan terjaring oleh penempatan peralatan
Oleh karena itu, dengan pertimbangn status ini.
kondisi lingkungan sungai setempat, maka
3.3 Jasa Lingkungan
teknologi (c) pembersih sampah sungai sistem
conveyor, dimana operasional alat tersebut relatif Konsep pembayaran jasa lingkungan (PJL)
sama dengan teknologi (b), tetapi menggunakan atau payment for environmental services (PES)
tenaga listrik yang tersedia sepanjang tahun, dapat diadopsi dan dikembangkan di Indonesia,
menjadi alternatif untuk diimplementasikan dan namun perlu merumuskan mekanisme PJL yang
diharapkan mampu beroperasi secara optimal dapat diterima semua pihak dan diatur dalam
membersihkan sampah sungai DAS Ciliwung suatu regulasi sehingga mempunyai kepastian
(7)
Segmen 2 di wilayah Administrasi Kota Bogor. hukum untuk melaksanakannya .
Secara teknis sistem pembersih sampah Pembayaran jasa lingkungan (PJL)
sungai teknologi (C) ini sangat efisien baik dilihat didefinisikan sebagai suatu transaksi sukarela
dari biaya dan sistem kerjanya yang hemat atau mengikat secara hukum dimana sebuah
energi, karena bekerja dengan sistem sensor jasa lingkungan yang jelas dan dapat
secara terintegrasi yang dapat bekerja selama 24 teridentifikasi dimanfaatkan (dibeli) oleh para
jam tanpa berhenti, tahan berbagai cuaca, dan pemanfaat (pembeli) yang diperoleh dari para
dikendalikan serta dimonitor secara otomatis. penyedia jasa lingkungan yang merupakan
Sistem ini terdiri dari (a) sistem penjaring sampah sebuah pembayaran atas jasa lingkungan
sungai (bar screen); (b) sistem pengangkat ekosistem yang menginternalisasikan
sampah dan lumpur sungai; (c) sistem pemindah eksternalitas positif dalam penggunaan,
sampah sungai; dan (d) sistem kendali otomatis pengambilan dan pemanfaatan suatu
(16,17)
dan monitoring pembersih sampah dan lumpur sumberdaya .
(14,15)
sungai (Gambar-3) Menurut pakar tentang pembayaran jasa
Dengan bantuan papan pengarah apung (1), lingkungan dari Amerika Tengah
sampah dipermukaan terkumpul di sistim mendefinisikannya sebagai kompensasi jasa
(18)
penjaring, begitu pula lumpur di bawah terjaring ekosistem . Menurutnya, ada 4 klasifikasi jasa
oleh sistim penjaring (2) dan diangkat dengan ekosistem dalam rangka Millenium Ecosystem
Sistem Pengangkat (3) yang bekerja kontinu 24 Assessment (MEA), yaitu:
jam. Sistem Pengangkat ini mampu mengangkat
[1] Jasa Penyediaan (provisioning services):
sampah atas dan bawah dengan volume kurang
3 sumber bahan makanan, obat-obatan
lebih 1 m atau seberat kurang lebih 1 ton dalam
alamiah, sumberdaya genetik, kayu bakar,
setiap menitnya. Sampah yang terangkat
dipindahkan menggunakan Sistem Pemindah (4). serat, air, dan mineral;
dan diarahkan menuju kendaraan Pengangkut [2] Jasa Pengaturan (regulating services):
(5) untuk kemudian dibuang ketempat fungsi manjaga kualitas udara, pengaturan
penampungan/pembuangan. Keseluruhan iklim, pengaturan air, kontrol erosi,
operasi dalam sistem ini dimonitor dan penjernihan air, pengelolaan sampah,
dikendalikan secara otomatis melalui Sistem kontrol penyakit manusia, kontrol biologi,
(14,15)
Kendali Otomatis dan Monitoring (6) . dan pengurangan resiko;
Oleh karena itu, untuk pemasangan alat ini,
tentunya harus mengikuti kriteria tempat yang

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18, No 1, Januari 2017, 37-44 41


(14,15)
Gambar 3. Peralatan Pembersih Sungai

[3] Jasa Kultural (cultural services): identitas kata lain, pemanfaatan teknologi dalam jasa
dan keragaman budaya, nilai-nilai religius lingkungan perlu dikembangkan baik perangkat
dan spiritual, pengetahuan (tradisional dan kerasnya maupun perangkat lunak termasuk
formal), inspirasi, nilai estetika, hubungan regulasi didalamnya.
sosial, nilai peninggalan pusaka dan cagar
budaya (heritage), dan rekreasi; 4. KESIMPULAN
[4] Jasa Pendukung (supporting services): Dalam rangka memperbaiki kualitas
produksi utama, formasi tanah, produksi lingkungan suatu perairan, selain harus diurai
oksigen, ketahanan tanah, penyerbukan, terlebih dahulu unsur permasalahan utamanya,
ketersediaan habitat, siklus gizi dan lain-n. maka perlu disiapkan teknologinya, regulasinya
Dengan demikian masyarakat hendaknya dan pengelolanya. Dengan tersedianya teknologi
dapat memaknai suatu keadaan yang ramah lingkungan seperti alat pembersih sampah
disediakan oleh ekosistem dan sungai untuk mengelola Sungai di DAS Ciliwung
keberadaannya tergantung pada Segmen 2 Kota Bogor, tersedianya regulasi yang
kemampuan ekosistem tersebut dalam baik, adanya suatu lembaga lingkungan atau
menyediakan jasa lingkungan yang lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan
diinginkannya. yang berperan, maka sistem imbal jasa
lingkungan yang diinisiasi antara pihak yang
Dengan mengimplementasikan pemanfaatan
membutuhkan jasa lingkungan yang berada di
teknologi lingkungan pembersih sampah sungai,
hilir DAS, dengan pengelola lingkungan yang
maka dapat diartikan bahwa produk teknologi
lebih dominan berada di ekosistem DAS hulu dan
tersebut sudah mendukung jasa lingkungan
tengah diharapkan mampu beroperasi dan
dengan kategori klasifikasi [2] Jasa Pengaturan
berjalan berkelanjutan.
(regulating Service), antara lain berupa jasa
pengaturan air, kontrol erosi, penjernihan air,
PERSANTUNAN
pengelolaan sampah, sebagaimana telah
disebutkan diatas oleh pakar tentang Ucapan terima kasih disampaikan kepada
pembayaran jasa lingkungan dari Amerika Bapak Dr. Ir. Rudi Nugroho M.Eng selaku
(18)
Tengah . Direktur PTL yang telah menugaskan menyusun
Namun demikian, untuk menginisiasi dan hasil penelitian. Kepada Bu Tuti selaku Ketua
menjembatani kerjasama antara pihak yang WP, dan teman sejawat yang tidak dapat
membutuhkan jasa lingkungan yang berada di disebutkan satu persatu, yang telah membantu
hilir DAS, dengan pengelola lingkungan yang dan mendukung proses penelitian, penulisan,
lebih dominan berada di ekosistem DAS hulu dan dan penyempurnaan hasil penelitian ini.
tengah, tetap diperlukan pihak ketiga baik dari
pihak pemerintah maupun pihak lain, sehingga
kerjasama yang disepakati dapat saling
menguntungkan ke dua belah pihak. Dengan

42 Prospek Pemanfaatan Penyaring… (Komarawidjaja, W)


DAFTAR PUSTAKA 9. Astuti A. D., B. Iswanto, dan B. Somantri,.
(2008), Sumber Pencemar Das Ciliwung
1. Paimin, I.B., Prtamono, Purwanto, dan D.R.
Segmen 2 Serta Upaya Penanggulangannya,
Indrawati, (2012), Sistem Perencanaan
Jurnal Teknologi Lingkungan, ISSN 1829 –
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pusat
6572, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas
Penelitian dan Pengembangan Konservasi
Arsitektur Lansekap Dan Teknologi
dan Rehabilitasi, Balitbang, Kementerian
Lingkungan, Universitas Trisakti.
Kehutanan, Bogor, Indonesia, ISBN: 978-
602-99218-2-3. 10. Lewa, R.T., O. Komala, dan S.Y. Srie
Rahayu, Kualitas Air Sungai Ciliwung di Kota
2. Anonimus, (2013), Koordinasi 6 Wilayah
Bogor, Program Studi Biologi, FMIPA,
Segmen DAS Ciliwung,
Univiversitas Pakuan,
http://ciliwunginstitute.blogspot.co.id/2013/03/
http://ejournal.unpak.ac.id/download.php?file
koordinasi-6-wilayah-segmen-das-
=mahasiswa&id=455&name=Robertus%20(0
ciliwung.htmlhttp://ciliwunginstitute.blogspot.c
61108701).pdf. Diiunduh 30-12-2016.
o.id/2013/03/koordinasi-6-wilayah-segmen-
das-ciliwung.html, Kementerian Lingkungan 11. Soewandita, H., dan N. Sudiana, (2010),
Hidup Republik Indonesia, Studi Dinamika Kualitas Air DAS Ciliwung,
JAI 6 (1) : 24-33.
3. Anonimus, (2014), Laporan Akhir
Penyusunan Layanan Persampahan Kota 12. Wiranegara M. A. M. Konsep Desain Kapal
Bogor, Pembersih Sungai : “Studi Kasus Sungai
http://sanitasi.kotabogor.go.id/docs/post/singl Kepetingan Sidoarjo” Presentasi Tugas
e/23-laporan-akhir-penyusunan-layanan- Akhir. Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas
persampahan-kota-bogor-tahun-2014.html Teknologi Kelautan. Institut Teknologi
Diunduh 05 Desember 2016 Sepuluh Nopember. Surabaya
4. Pawitan, H., (2002), Hidrologi DAS Ciliwung 13. Budi, A. S., (2013), Kincir Angin
dan Andilnya Terhadap Banjir di Jakarta. Pengangkat Sampah Permukaan dan
Makalah Lokakarya Pendekatan DAS dalam Melayang Memanfaatkan Tenaga Air dengan
Menanggulangi Banjir Jakata, Satu Kincir Penggerak, Skripsi. Jurusan
diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Univ. Sebelas
IPB, bekerjasama dengan Andersen Consult, Maret. Surakarta.
Jakarta, 8 Mei 2002.
14. Tjahjono, H., dan W. Komarawidjaja, (2014),
5. Singgih, I., (2000), Kajian Hidrologi DAS Teknologi Mekanisasi Pembersih Sampah
Ciliwung Menggunakan Model HEC-1, Tesis Sungai, JHI 9(1): 9 -16, ISSN 1907 -1043.
M.S. PS Pengelolaan DAS, Program
15. Anonimus, (2010), Laporan Mekanisasi
Pascasarjana IPB, Bogor.
Pembersih Sampah Sungai Secara
6. Salim, E, (2005), Resource Management Terintegrasi, Badan Pengkajian dan
Aspects of Sustainable Development, Penerapan Teknologi – Kementerian Riset
Makalah dalam Lokakarya Nasional: Strategi dan Teknologi, Laporan Teknis, Tidak
Pengembangan Pembayaran dan Imbal Jasa Dipublikasikan.
Lingkungan di Indonesia, Jakarta 14 -15
16. Devani, H. I., (2015),..Peran Kelembagaan
Pebruari 2005, ICRAF – Bappenas, Jakarta.
Tata Kelola Air Dalam Pengelolaan Sumber
7. Saridewi, T.R., S. Hadi, A. Fauzi, dan I. W. Daya Agraria Di Daerah Aliran Sungai.
Rusastra, (2014), Penataan Ruang Daerah Skripsi, Laporan Studi Pustaka Sebagai
Aliran Sungai Ciliwung dengan Pendekatan Syarat Kelulusan Kpm 403 Pada Mayor
Kelembagaan dalam Perspektif Pemantapan Sains Komunikasi Dan Pengembangan
Pengelolaan Usaha Tani, Forum Penelitian Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi
Agro Ekonomi, Volume 32 (2): 87-102. Dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
8. Komarawidjaja, W., (2016), Mengarahkan
Analisis Status Kualitas Lingkungan Perairan 17. Wibowo, L. R., (2013), Analisis Kebijakan
DAS Ciliwung Menggunakan Metode Storet, Publik Pengembangan Model Kelembagaan
Technical Note 4, Triwulan II, Program Kompensasi DAS Ciliwung (Public Policy
Deseminasi, Es - 3.2.5., Pusat Teknologi Analysis on the Development of a
Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi Compensation Institution Model at Ciliwung
Pengembangan Sumberdaya Alam, Badan Watershed), Jurnal Manusia dan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Tidak Lingkungan, Vol. 20 No.3 : 353-366.
Dipublikasi.

Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18, No 1, Januari 2017, 37-44 43


18. Rosa, H., S. Kandel, and L. Dimas, (2003), Vera Dian Damayanti), Prisma (Program
Kompensasi Jasa Lingkungan dan Riset Salvador untuk Pembangunan dan
Masyarakat Pedesaan, Pengalaman dari Lingkungan), El-Salvador. C.A.
Benua Amerika dan Isu-isu Utama
Penguatan Strategi Masyarakat (Penerjemah

44 Prospek Pemanfaatan Penyaring… (Komarawidjaja, W)

You might also like