Nama_: Vergiawan Aldrianto Putra
Nim —: 19027087
Jurusan : Seni Rupa
Prodi :Desain Komunikasi Visual
TTL _ :Lubuklinggau,26 September 2001
Account Social Media
IG: @egialdp
FB : Vergiawan Aldrianto Putra
Riwayat Pendidikan
SD Negeri 16 Tanjung Agung
SMP Negeri 2 Tanjung Agung
SMAN I Unggulan Muara EnimSejarah Fotografi
Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab yang menulis bahwa citta dapat dibentuk dari
‘cahaya yang melewati sebuah Iubang kecl, hal ini dikemukakannya pada talun 1000 M. Kurang lebih
400 tahun kemudian, Leonardo da Vinci juga menulis mengenai fenomena yang sama, Namun, Battista
Della Porta, juga menulis hal tersebut sehingea dia yang dianggap sebagai penemu prinsip kerja
kamera melalui bukunya, Camera Obscura Awal abad 17 Hmuwan Italia, Angelo Sala menemukan
‘bahwwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, wamanya akan berubah menjadi hitam. Babkan saat itu,
dengan komponen kimia tersebut ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama
an proses kimia seteah gambar-gambar itu
terckam schingga permanen, Pada 1727, Johan Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di
Jerman juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia
‘memastikan bahora komponen perak i
menjadi hitom karena cahaya dan bukan oleh panas. Pada
tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang herkebangsaan Ingaris, hereksperimen untuk merekam
gambar postif dari citra yang telah metatui tensa pada kamera obscura yang sekarang ini disebut
kamera, tapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize
‘membuat gambar-gambar negative pada kulit tau kertas puih yang telah disaputi Komponen perak dan
‘menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran, tahun 1824, setelah melalui berbagai proses
ppenyempurnaan oleh berbagai negara, akhimmya Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograph berhasil
‘membuat gambar permanen pertama yang disebut “FOTO” Pembuatannya dengan tidak menggunakan
kamera, melalui proses yang disebutnya Heliogravure atau proses kerjanya mirip lithograph dengan
‘menggunakan sejenis aspal yang disebutnya Bitumen of Judeasebagai bahan kimia dasarnya, Agustus
1827, setelah saling meayurati beberapa waktu sebelumaya, Niepee berjumpa dengan Louis Dague
pria Perancis dengan beragam Keterampilan tapi dikenal sebagai pelukis. Mereka merencanakan
keerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera. Tahun 1829, Niepee secara resmi
bbekerja sama dengan Daguerre tetapi Niepee meninggal dunia pada tahun 1833, Pada tanggat 7 Januari
1839, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Dagurre mengumumkan
hhasil peneli
ian, Penelitiannya selama ini kepada Akademi tlmu Pengetahunn Perancis Hasil Kerjanya
‘yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut Daguerretype yang tak dapat diperbanyak atau reprint
‘atau repro, Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil dan Daguereetype tertua yang masih
‘ada hingga kini diciptakannya tahun 1837. Akademi dan Galeri Fotografi di Yogyakarts27 Tanggal 25,
Januari 1839, William Henry Fox Talbot, seorang ikmuwan Inggris memaparkan hasil penemuaaays
berupa proses fotografi modem kepada Institut Kerajaantnggris. Berbeda dengan Dague
‘menemukan sistem negative-postif (bahan dasar: pera nitrat, diatas kertas). Walaupun telah
‘menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa yang sekarang kita istilahkan: Contact
Print (print yang dlibuat tanpa pembesaran atau pengecitan). Junil840, Talbot memperkenatkan
Calotype perbaikan dari sistem sebelumnnya juga menghasilkan negative diatas kertas. Dan pada
‘Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor Keponakan Niepee memperkenalkanpen ggunaan kaca sebagai
base negativemenggantikan Kertas. Pada januari 1850, seorang abli kimi
Ingaris Robert Binghammemperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsifoto yang saat itu cukup popular dengan
sebutan WET_PLATE Fotografi, Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan, penggunaan rol
Film mulai dikenal. Juni 1888, George Eastman seorang Amerika menciptakan revolusi fotografi dun
has penelitiannya di tahun 1877. I menjual produk baru dengan merk KODAK berupa sebuah
kamera box Keil dan ringan yang telah berisi rot film (dengan bahan kimmia perak bromide) untuk 100,
‘exposure, Bila selurub film diguak
Kamera inivang diisi film dikirim ke perusshaan Eastman
uwstukdiproses, Setelah itu kamera dikirimkankembali dan ¢elah berisi rol film yang baru Berbeda
dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis,produk baru tersebut memungkinkan sigpasaja
dapat memotret dengan leluasa, Hingga kini perkembangan fotografi terus mengalami perkembangan
dan berevolusi menjadi flm-film digital yang mutakhir tanpa menggunakan rol film. Selanjutnya
secara bertahap, fotografi berkembang ke arah penyempurnaan teknik dan kualitas gambarnya samps
pada akhir abad ke-19 fotografi telah mencapai kualitas hasil yang mendekati seperti yang diken
sekarang. Namun, sebenarnya perkembangan foto seni di Indonesia sendir telah berkembang di akhir
bad 18. Orang Indonesia yang telah membuat foto-foto indah menawan di dalam studio maupun di
lam bebas, folo-foto itu jelas sekali bernapaskan seni seperti yang dikenal sekarang. Obyek, lighting,
dan komposisinys jelas sckali diperhitingkondengan teliti saat pengambilan gambar. Pencetakan
Fotonya pun sangat brilian, schinggahasl fotonya menjadi indah dan menawan bagaikan lukisan foto
piktorial.Perbedaan yang dapat dilihat dengan jelas adalah sebagin besar foto terekam beku Sika
‘memotret manusia, maka si model diwajibkan diam dalam beberapa saat, Hal ini dikarenakan teknologi
fotografi saat itumasinsederhana, Body kamera berukuran besar sedangkan filmnya mash dalam
bbentuk lembaran (bukan rol), bahkan bahan dasarnya kaca atau seluloid, dagan kepekaan (ASA) yang
‘masih rendah. Mekanis pada fensa juga sangat sederhana, bahkan banyak lensa yang mempunyai sat
bukaan diafigama dan tidak disertai lembarandaun diaftagma sebingga pemotretan dilakukan dengan
‘cara membuka dan menutup lensaFotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat, Melali
pperusshaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta
‘menjual roll film dan kamera boks yang prakts, sejatan dengan perkembangan dalam dunia fotog
‘melalui perbaikan fensa, shutter, film dan kertas foto, Tahun 1950, untak memudahkan pembidikan
pada Kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai
‘memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon,
‘Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasorkan. Kamera Polaroid mampu
‘menghasifkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.Fotografi kemudian
berkembang dengan sangat_cepst, Melalui perusahsan Koda Eastman, George Eastman
mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll fim dan kamera boks yang praktis,
sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan Kertas
foto-Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulsilah
digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera
Nikon yang kemudian disusul dengan Canon, Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land
jsarkan Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan
ddan penestakan fim,Kamera Analog dan Digital
1. Kamer
analog
Kamera analog atau disebut kamera manual merupakan kamera yang masih
‘menggunakra pita/roll film dan tidak menggunakan sensor untuk menangkap gambar.analog
berarti sebuah sinyal yang ditangkap dan diproses secara keseluruhan dengan Kontinyuhasil
dari kamera ini kemudian di cetak atau dicuci menggunakan bahan kimiawi.Kamera analog,
‘mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu elemen optik berupa berbagai macam lensa, elemen
kimia berupa film scluloid 35 mm, serta clemen mekanik.kamera analog dibandrol dengan
harga yang lebih murah dari pada kamera digital. penagkapan dan jumlah cahaya yang masuk
lebih banyak sehingga hasil gambar yang dicuci lebih jemih.kualitas gambar lebih jemnih
dibandingkan repsentasi negatif dari seluloidnya.dalam menggunakan kamera analog, harus
menghapal seluruh pengaturan kamera sebelum —memotret, untuk —menghasifkan
sgambar-gambar yang berbeda-beda Kamera analog tidak menggunakan memory card, baterai,
dan hasil fotonya tidak dapat diakses langsung melalui komputer.dari segi desain kamera film
rmemiliki bentuk lebih besar untuk menampung semua film pada roll kamera dan juga karena
rmemiliki pengaturan cermin prisma yang diantara teknologi kamera berlensa kamera film
yang terdahulu terbuat dari bahan metal.yang membuatnya menjadi sangat berat tapi
desainnya kuat. Sedangkan model terbaru terbuat dari bahan plastik yang menjadikannya
lebih ringan dan lebih mudah digenggam.kamera tersebut tahan untuk digunakan untuk
rmemotret banyak gambar serta posisi tiap tombol pada kamera mudah dijangkau dan di
pegang.
Jenis-jenis kamera analag
1. Kamera SLR (Single Lens Reflex)
Kamera SLR sangat akurat dalam pengaturan aperture, flash, maupun filter apabila rana
pada kamera SLR ditekan maka secara otomatis cermin akan berputar dan membuat film
kamera terkena cahaya, Sementara itu, Ketika rana tidak ditekan maka cermin, akan
memblokir eahaya yang akan masuk ke dalam film sehingga membuat lensa diubah.
2. Kamera TLR (Twin Lens Reflex)
Kamera TLR adalah jenis kamera analog yang berbentuk persegi panjang dan memiliki
dua mata, Maksud dari ‘dua mata’ tersebut adalah kamera ini mempunyai dua lensa yang
sama, Masing-masing lensa memiliki fungsi dimana lensa pertama berfungsi untuk melihat
sementara lensa kedua berfungsi sebagai lensa pengambilan.kamera TLR yaitu dapat
digunakan untuk memotret gambar-gambar yang bergerak cepat dan sangat cocok untuk foto
candid.
3. Kamera rangefinderkamera rangefinder tidak mempunyai cermin refleks. Fungsi dari dua viewfinder
berbeda-berda. Viewfinder yang pertama berfungsi untuk melihat objek sementara yang
lainnya berfungsi untuk mengatur fokus pada lensa.Kelebihan dati kamera rangefinder adalah
‘dapat menggunakan shutter speed yang lambatmeski cahaya redup.
4, Kamera point and shoot
Kamera ini bekerja secara otomatis.kamera point and shoot mempunyai flash intemal
serta system pencahayaan yang disesuaikan dengan kondisi cahaya,
5. Kamera instant
Kamera instant bekerja dengan cara adanya reaksi bahan kimia pada film di dalam
kamera. Hal tersebut membuat setiap gambar yang dipotret hasilnya langsung dapat dilihat
ddan dicetak secara langsung kamera instant adalah proses pengambilan gambar dan hasil
‘cotak sangat mudah, setiap pemotretan hanya mencetak satu foto alias sistemnya ekslusif.
KelebihanKamera analog
1, Harga lebuh murah.pengguna kamera analog hanya membutubkan biaya tambahan untuk
‘membeli roll filmnya,
2. Rentang yang dinamis.artinya gambar yang duhasilkan lebih detail dalam menangkat foto
‘tam pitih dan halus dalam pengambilan gambar.
3. Terdapat roll film,
Kekurangan kamera anlaog
1. Jumlah ekposur terbatas,
2. Perlu Daya atau baterai yang banyak
3. Hasil foto tidak dapat diedit
4, Kamera sudah terkesan kuno
2. Kamera digital
Kamera digital adalah kamera yang dirancang serba digital kamera digital merupakan
kamera modem yang tidak memerlukan roll film dalam kameranya.penyimpanan kamera
digital berupa foto digitalselain menangkap foto kamer digital juga bisa merekam video.
‘kamera ini sudah memiliki kemampuan sensor foto yang di milikinya dan menggunakan
perangkat Charged Coupled Device (CCD).beerbeda dengan kamera analog, kamera ini sudah
‘menggunakan slot kartu memori sebagai penyimpan gambar sehingga pengambilan foto lebih
banyak dari pada menggunakan roll film, Hasil gambar dapat langsung dipindahkan ke laptop
‘atau perngangkat penyimpanan lain seperti Cl
‘kamera digital juga dapat diedit terlebih dahulu sebelum dicetak kamera ini memiliki vasiasi
atau hardisk ekstemall kemmudian dicetak.hasil
cekposur yang beragam untuk mmdukung pengguna dalam pengambilan gambar dengan efek
blur dan pencahayaan yang halus pada kamera hasil foto/gambar berupa piksel.piksel adalahbagian atau elemen dari sebuah susunan gambar, yang diatur secara bersamaan untuk
‘membentuk sebuah gambar dalam tampilan perangkat visual, seperti komputer. Gambar akan
tampil pada insensitas dan bagian terkecil dari tiap warna yang di miliki, Semakin banyak
kapasitas piksel yang dimiliki sebuah kamera, semakin baik resolusi gambar tersebut, Pada
kamera digital juga terdapat LCD untuk memudahkan pengguna dalam melihat dan
mendapatkan sebuah ide tentang bagaimana tampilan gambar tersebut sebelum fotonya
diambil.Layar LCD juga memungkinkan penggunanya untuk menyusun komposisi dalam foto
sebelum mengambil gambar-kamera digital juga memiliki lensa optik zoom yang handal,
tuntuk mendaptkan hasil gambar yang jauh penggunaan optical zoom akan menghasilkan lebih
banyak detail yang dapat diperoteh dan hanya membutubkan sedikit jumlah piksel untuk
ditampitkan agar
pertama yaitu Auto/Simple Mode, yang secara otomatis mengatur kontrol kamera, berikutnya
ih jemi selain itu juga kamera ini memiliki modus pemotretan otomatis
yaitu Intelligent/Auto Mode, yang merupakan kostumisasi kamera yang bekerja untuk
‘menyesuaikan tampilan gambar dalam pemotretan. Terakhir adalah Program PE Mode yang
‘mengkombinasikan kontrol kamera dan penggunanya untuk memotret gambar.
Jenis-jenis Kamera Digital
1. Compact Digital/kamera saku
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel dan sederhana.dengan fitur
standar yang mudah untuk digunakan,kamera ini cocok untuk siapa saja untuk mengabadikan
setiap momen,
2. Kamera Mirrorless
Kamera mirrorless adalah kamera yang tidak memiliki cermin dari jendela bidik optik
(viewfinder) seperti kamera DSLR, namun kualitas gambar yang dihasilkan setara karena
image sensor yang digunakan sama besar.karena itu, ukuran kamera mirrorless lebih keeil dan
ringan dari kamera DSLR dengan bentuk yang kompak dan lensanya bisa diganti-ganti.
3. Kamera Prosumer
Kamera Prosumer adalah sebuah kamera hasil perpaduan dari kamera DSLR dan juga
kamera DSLR dan kamera pocket terdapat pada bentuk
kamera Prosumer yang mirip DSLR namun lebih kecil. kata Prosumer diambil dari kata
kamera saku, Perpaduan jenis-j
PROfessional dan conSUMER. Kamera ini berjenis point and shootmemiliki fitur yang lebih
Tengkap dari kamera saku, antara lain pengaturan exposure dan ISO secara manual
4, Kamera DSLR
Kamera DSLR. merupakan kamera lensa tunggal yang memanfaatkan cermin untuk
‘mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder.viewfinder (jendela bidik) adalah lubang kecil
dibelakang kamera tempat kita mengintip objek foto.kamera ini Vmemiliki fitur yang lebihomplit dan mampu menghasilkan gambar yang memuaskan dalam kualitas gambar yang
ihasilkan,
5. Boutique Camera
Disebut sebagai kamera butik Karena bentuk kamera ini stylist dan clegan.kamera ini
mempunyai sensor full frame, bahkan metebihi kemampuan kamera DSLR sekalipun, kamera
butik ini rata-rata mengunakan sensor full frame atau APS-C dengan kualitas foto atau
‘gambar yang tidak perlu diragukan lagi
6. Kamera aksi
Kamera aksi digunakan untuk merekam video ketimbang foto, Dengan bentuknya yang
portable, dan berukuran lebih kecil dari kamera saku membuatnya mudah dipasang dimana
saja termasuk di atas kendaraan atau di atas helm.digunakan untuk merekam video ketimbang,
foto. Dengan bentuknya yang portable, dan berukuran lebih kecil dari kamera. saku
‘membuatnya mudah dipasang dimana saja termasuk di atas kendaraan atau di atas helm.
7. Medium format Camera
Kamera ini merupakan kamera yang menggunakan roll film, Besarnya format fil pada
kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang dirckam diatas kamera.biasa digunakan untuk
epentingan komersial dari sebuah produk karena mampu menghasilkan gambar yang sangat
detail tidak sembarang orang yang memiliki kamere inijkarena hrganya dibanderol cukup
‘mabal yakni 100 juta lebih perunitnya,
Kelebihan kamera Digital
1. Beresolusi tinggi
2, Dapat mengubah kecepatan film
3. Mampu menyimpan banyak gambar
4, Hasil foto dapat diedit
5. Foto dapat dicetak
6, Lebih instan/eompact
7. Scbagai Investasi usaha
8. Sensitivitas tinggi
Kekurangan kamera digital
1, Harga lebih mahal dari kamera analog
2. ukuran lebih besar dan berat
3. Semakin besar resolusi semakin besar ukuran penyimpanan
4, Menggunkan bateraiAngle adalah sudut pengambilan foto yang menekankan posisi kamera pada
situasi tertentu dalam membidik sebuah objek.ada 6 jenis angle dalam fotograti,yaitu
A. Eye View Angle
Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah
kamera memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita melihat objek secara
biasa.Pengambilan angle ini kebanyskan untuk memotret_ manusia dan
aktifitasnya.Eye view angle banyak dipakai untuk memotret manusia secara close-up.
‘Aura terkuat manusia berada di sorot matanya, dan pendekatan ini memungkinkan
kita untuk menangkap aura itu.Selain foto close-up, fotografer beraliran human
interest mengoptimalkan eye view angle untuk merekam Keseharian manusia dan
interaksinya tethadap lingkungan.
B. Low angle
Low angle mengambil sudut pengambilan foto yang lebih rendah dari obyek
foto.low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan
tangguh.teknik ini digunakan untuk menonjolkan kekuatan benda-benda berukuran
biasa, seperti mobil, rumah, atau manusia ataupun berukuran besar seperti
pohon,gedung dan wahana.Dengan komposisi yang tepat, teknik low angle juga akan
menghasilkan foto surreal dengan dimensi obyek yang tidak tampak normal.
C. High AngleHigh angle yaitu pengambilan gambar yang dilakukan dari sudut yang lebih
tinggi dari obyek. Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang
difoto.High angle menghasilkan kesan obyek yang rendah, kesepian, dan sepi. Teknik
i menghasilkan gambar yang lebih terfokus, tidak melebar, dan sederhana.tikni ini
cocok dipakai untuk memotret makanan, buku, dan obyek lain yang sifatnya pipih.
D. Bind Eye View
Sudut pemotretan Bird Eye View, posisi objek berada di bawah atau lebih rendah
dati kita berdiri, dari sudut pandang ini dalam memotret harus memiliki area pandang
yang sangat luas, termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan benda —
benda di sekeliling-Teknik ini umumnya digunakan untuk memotret gambar
pemandangan atau landscape. Cakupan frame yang lebar menghasilkan presentasi
gambar yang luas, namun tidak mendetail. Pengambilan gambar bird eye angle banyak
mmelibatkan kamera yang diposisikan di bangunan tinggi atau benda melayang seperti
drone, helikopter, dan balon terbang.
E, Frog View Angle
Frog View Angle memiliki sudut pengambilan gambar yang jauh lebih rendah
dati obyek. Untuk mendapat angle ini, seorang fotografer harus tiduran di atas tanah,
Frog view angle dapat memberikan sudut pandang yang benar-benar berbeda,
mengingat kita jarang melihat obyek dari bawah.Teknik ini mengambil obyek di
sekitar kita, seperti manusia dan hewan, dan menjadikannya berukuran besar dan
masif,
F, Canted Angle
Caned Angle menghasilkan gambar bersudut, schingga garis horizon foto tidak
paralel terhadap batas bawah frame kameraCanted angle bisa digunakan untuk
beragam tipe fotografi, mulai_ dari landscape, portrait, sampai street
photography.tujuan utama canted angle adalah untuk mengacak orientasi dan
membingungkan orang yang melihat foto.dalam dunia sinematografi, canted angle
dapat menghasilkan nuansa psikologis agar penonton merasakan tensi tinggi dari
konflik pada gambarAda beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti. sudut
emiringan, level vertikal, dan depth of field dari obyek foto. Tetap pethatikan
proporsijangan sampai dalam menggunakan angle ini secara berlebihan, schingga
membuat foto tidak enak dipandangDe{th OF Field(DOF) adalah entang jarak ynag dimiliki subjek foto untuk
menghasilkan Variasi ketajaman/fokus pada foto yang dihasilkan.ada dua jenis DOF
yaitu DOF sempit dan DOF lebar.
A. DOF Lebar
Sebagian besar dari objek yang terdekat sampai objek terjauh memiliki ketajaman
‘yang merata.untuk menghasilkan DOF lebar akan menggunakan aperture bukaan
keciv/angka besarsemakin Kecil aperture semakain Iuas jarak fokus atau area
ketajaman foto.
B. DOF Sempit
Berarti hanya bagian tertentu saya yang memiliki area ketajaman,sementara blur
‘Aidak fokus,untuk mendapatkan dof sempit gunakan aperture bukaan besar(angka
kecil).semakin besaraperture,semakin sedikit area tajam foto.
Faktor penetu DOF
1) Aper
re Lensasemakin Kecil aperture, semakin luas depth-of-field (artinya semakin banyak
bagian yang tajam) dan sebaliknya, semakin besar aperture semakin sempit
depth-of-field (semakin sedikit bagian yang tajam).
2) Panjang Fokus Lensa
Menggunakan lensa wide-angle Anda akan mendapatkan keuntungan dari
depth-of-field yang las, yang membuatnya mudah untuk menjaga semua bagian
obyek dalam foto dalam fokus. Semakin lebar sudut view, semakin besar dept-of-field
Sebaliknya jika menggunakan lensa tele maka depth-of-field lebih terbatas. Semakin
besar focal-length lensa tele, semakin membatasi zona ketajaman.
3) Jarak Kamera ke Obyek
Semakin dekat kamera dengan obyek foto maka semaki terbatas depth-of-field
atau ruang ketajaman, Bahkan, saat pengambilan foto close-up atau macro
maka ruang ketajaman akan menjadi sangat sempit hanya beberapa milimeter di
depan dan di belakang obyek.
3. Exposure
Exposure/eksposur adalah jumlah cahaya, paparan cahaya yang terima oleh
sensor dalam kamera pada suatu pemotretan,jika paparan cahaya yang diterima
terlalau banyak atau terlalu lama maka hasil foto menjadi terlalu terang/over
exposure.begitupun sebaliknya jika terlalu gelap/under exposure.terdaapat tiga clemen
‘menurut Petterson sebagai segitiga exposure,yaitu :‘A. Shutter Speed
Shutter speed adalah lamanya waktu shutter/rana terbuka hingga tertutup, saat
kita memotret dengan menekan tombol shutter. Semakin lama waktu shutter atau rana
terbuka dan tertutup, maka semakin besar peluang cahaya yang masuk dan
menghasilkan foto yang terangJika ingin memotret gerakan cepat (olahraga atau
kendaraan berjalan) maka Anda membutuhkan shutter speed yang sangat cepat pula
yaitu kisaran 1/500 - 1/1000, Namun jika Anda memotret subjek diam maka nilai
aman untuk mendapatkan hasil yang baik dan mencegah “hand shake (getaran oleh
tangan)" yaitu gunakan shutter speed 1/100 - 1/250,
B Aperture/Diagfragma
Aperture / diafragma adalah lebar sempitnya bukaan lensa. Semakin lebar bukaan
pada lensa maka semakin banyak pula cahaya yang masuk, dan hasilnya dapat
meningkatkan kecerahan pada foto Anda. Selain itu, lebar sempitnya bukaan aperture
juga mempengaruhi ruang ketajaman pada gambar (depth of field).Nilai aperture
itulis dalam satuan "f" semakin ke
il nilai aperture maka semakin lebar bukaan
pada lensa, begitupula sebaliknya,
€. 1$O(International Organization for Standardization)
ISO adalah ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya, ISO adalah
pengaturan untuk menentukan tinggi rendahnya pencahayaan pada hasil foto.Pada
kondisi cahaya sangat minim dan anda membutubkan pengaturan dukungan dari ISO
untuk memaksimalkan kualitas cahaya pada foto
4. FocusIstilah fokus sesuai terminologi artinya titik tempat berkumpulnya sinar yang
melalui sebuah optik atau lensasebuah gambar yang fokus didapat dengan
‘menempatkan kumpulan sinar pada satu titik yang tepat berada di film atau di sensor
(disebut focal plane).Lensa kamera, seperti layaknya mata manusia, idealnya harus
bisa memfokus pada benda yang berada dekat ataupun jauh dengan sama
baiknya.Namun terdapat batas terdekat dimana lensa bisa mengunei fokus, sementara
batas terjauh biasa disebut dengan infinity (tak terhingga).ada dua jenis fokus pada
kamera yaitu Auto focus dan Manual focus.
‘A. Auto Focus
1, One Shot AF
One Shot AF umumnya digunakan untuk memotret obyek yang diam, Saat
tombol shutter ditekan setengah, kamera akan mengunci fokus sekali saja. Jika fokus
sudah terkunci, biasanya ada suara beep-beep sebagai tanda bahwa tombol shutter
siap ditekan penuh, Jika kita sudah terlanjur menekan penuh tombol shutter saat
obyek bergerak menjauh atau mendekat, maka kemungkinan hasil foto akan
miss-focus (kehilangan fokus). One-Shot AF cocok digunakan memotret landscape,
still life, studio dan indoor,
2. Al Servo AF
AI Servo digunakan untuk obyck yang bergerak dengan jarak fokus yang
berubah-ubah. Ketika tombol shutter ditekan setengah, kamera akan terus
menyesuaikan fokus secara terus menerus.Jenis AF ini cocok digunakan untuk
‘memotret olah raga, balapan, burung, satwa dan memotret anak-anak saat bermain.
Penggunaan Al Servo biasanya dipadukan dengan drive mode Continuous untuk
‘memotret bertubi-tubi dengan sekali tekan tombol shutter.
3. Al Focus AF
AI Focus merupakan kolaborasi dati One-Shot dan AI Servo, Saat tombol shutter
ditekan setengah, jika obyek diam maka kamera akan menggunakan One-Shot AF
‘mengunci fokus dengan suara beep halus. Tapi jika obyek tiba-tiba bergerak, kamera
akan otomatis beralih ke AT Servo untuk mendeteksi dan menyesuaikan fokus dengan
pergerakan obyek.1. Pemandangan
A. Landscape
Diagfragma :5,0
ISO :200
Focal Length : 42 mm
Shutter Speed: 1/125
B.Potrait
Diagfragma :1,8
Iso :3200
Focal Length :50mm
Shutter Speed: 1/40002. Komposisi Warna
Diagfragma :14
HB Warna Compliment Iso 200
Focal Length : 55 mm
Shutter Speed: 1/20
3. DOF Sempit
a/
we
Diagfragma :1,8
Iso 2100
Focal Length : 50 mm
Shutter Speed: 1/20004. DOF Luas
ee
Diagfragma :16
Iso 2100
Focal Length : 50 mm
Shutter Speed: 1/40
5. Siluet
Diagfragma :13
Iso 100
Focal Length : 20 mm
Shutter Speed: 1/500Diagfragma :4
Iso :800
Focal Length : 21 mm
Shutter Speed: 1/4000
7. Pannin
Diagfragma :22
ISO :100
Focal Length : 55 mm
Shutter Speed: 1/20 jDiagfragma :22
Iso 100
Focal Length : 21 mm
Shutter Speed: 1/30
Diagfragma :5,6
Iso :3200
Focal Length : 55 mm
Shutter Speed: 1/20010. Slow Motion
Diagfragma :4
ISO 800
Focal Length : 21 mm
Shutter Speed: 1/4000
Diagfragma :22
ISO :100
Focal Length : 55 mm
Shutter Speed: 1/2012. Cahaya Samping
Diagfragma :6
Diagfragma :5,6
Iso 100
Focal Length : 55 mm
Shutter Speed: 1/200
IsO :400
Focal Length : 45 mm
Shutter Speed: 1/6012. Bebas
Diagfragma :5,6
IsO 1000
Focal Length : 35 mm
Shutter Speed: 1/125Katalog Pameran
Katalog adalah daftar yang berisi informasi tentang bahan pustaka atau dokumen
yang terdapat pada perpustakaan, toko buku, maupun penerbit tertentu, Katalog
umumnya memudahkan orang untuk melihat daftar beberapa informasi_ yang
disajikan.Katalog pameran seukuran buku juga di Barat biasanya memiliki foto
berwarna dari setiap item yang dipamerkan, dan juga dari karya terkait lainnya yang
tidak dipamerkan (biasanya lebih kecil dan seringkali hitam putih), Akan ada
deskripsi katalog formal singkat untuk setiap item, dan biasanya teks interpretatif
sering berjumlah satu atau lebih halaman, Buku yang dihasilkan akan memiliki
setidaknya satu esai pengantar, seringkali beberapa, catatan kaki, bibliografi , dan
peralatan kritis lainnya.Katalog pameran merupakan salah satu jenis koleksi gambar
yang dikelola perpustakaan seni. Katalog pemeran mendokumentasikan karya seni
yang dipamerankan dalam pameran karya seni, Dokumentasi tersebut _tersimpan
dalam format foto-foto karya seni yang dipamerkan dalam sebuah pameran karya seni.
Fungsi katalog pemeran sebagai wakil dari koleksi yang dipamerkan dalam sebuah
pemeran karya seni.
Prinsip Katalog Pameran
Yang paling dibutuhkan oleh katalog adalah konten visual dari pameran.Artinya,
fotografinya harus luar biasa. Itu harus menangkap dan menampilkan daya pikat
visual yang luar biasa dari objek-objek dalam pertunjukan itu sendiri. katalog yang
baik harus tetap membawa sesuatu tentang rasa, temperamen, sikap, nuansa
pertunjukan, sambil mengungkapkan sesuatu. yang —pentingtentang _sifat
subjeknya.katalog pameran menampilkan karya masing-masing seniman, telusuri
nama seniman sebagai kata kunci atau subjek dengan kata "pameran",Tempat
pameran sering disebut dalam istilah subjek.katalog pameran yaitu katalog dirancang
sekreatif mungkin agar dapat menarik perhatian para pengunjung untuk
mengeksplorasi karya yang dipamerkan. Tidak hanya soal perancangan mengenaitampilan katalog / cover katalog itu sendiri, Isi dari katalog itu juga harus menarik,
baik dari segi penataan informasinya, penggunaan huruf yang digunakan, memuat
informasi yang lengkap secara singkat, jelas, dan padat.Katalog pameran dibagikan
secara gratis kepada pengunjung pameran karya seni, Kondisi ini menyebabkan
metode akusisi katalog pameran hanya hibah atau hadiah.
Jenis Jenis Katalog Pameran
Jenis katalog pameran terdiri dari selebaran, buku, maupun katalog eletronik.
Jenis katalog pameran tergantung si perupa dan kebutuhan pameran itu sendiri apakah
untuk kebutuhan pameran bersama ataukah pameran tunggal. Jika katalognya
berbentuk buku, maka dapat dijadikan sebagai dokumentasi / literasi maupun koleksi
selain dijadikan panduan untuk melihat karya seni yang dipamerkan.Kalau seniman
menginginkan katalog berbentuk buku, tentu halamannya lebih tebal. Manfaatnya
juga banyak. Selain untuk panduan melihat karya seni yang dipamerkan juga bisa
sebagai dokumentasi/literasi, katalog banyak berisikan informasi, sejauh mana
capaian artistik seniman, Sudah berapa karya seninya berpindah tangan ke pihak
kolektor. Katalog pameran bisa sebagai informasi yang praktis dan mudah disimpan,
agar sewaktu-waktu diperlukan bisa merespon kembali. Sebaiknya perupa membuat
katalog dengan format baru, sclain format yang pernah diluncurkan atau didesainnya.FOTOGRAFI POTRET, SEBAGAI MEDIA VISUAL
PENCITRAAN DIRI.
‘Wulandari
Program Studi Desain Komunikasi Visual,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indeaprasta PGRI
51 Nangka $8 Tanjung Barat, Jakarta Selatan, 12530
Abstrak.
‘Tradisi ‘portraiture’ setelah abad ke XIX lebih didominsi olch kemunculan fotografi sebagai medium pencipta
‘arya potret fotografi. Hal ini tidaklah lepas dari adanya berbagaiinovasi fotografi baik yang menyangkut bahan,
lat, teknologi dan baragam upaya teknis kreaif yang memungkinkan munculaya varian tampilan genre karya
fotografi di dunia seni rupa, Peneltian ini bertyjuan untuk mengetahui Fotografi potret sebayai salah satu genre
dalam domain fotografi ternyata memiliki satu tradisi yang bermula dari perkembangan piktorialisme dalam
sejarah senirupa. Keinginan manusia untuk meagabdikan dirinya baik secara fiskal maupun bentuk imajinya
‘erimplementasikan dalam tradisi pottet-tampilan jai dri dalam mata visual
Kata kunci: Fotografi, Media, Vsusl, Pencitran Diri
PORTRAIT PHOTOGRAPHY, AS VISUAL MEDIA IMAGING SELF
Abstract
Tradition ‘portraiture’ after the XIX century was dominated by the emergence of photography as a median
creator portrait photography. It's not separated from the xood photographic innovations concerning materials,
‘equipment, technology and technical baragam creative efforts that enable the emergence of variants ofthe genre
display works of fine art photography inthe world. Ths study aims to determine he portrait photography ax one
fof the genre in the domain of Photography turned out to have a tradition tha stems from developments in the
history of art piktorialisme. Human desire o devote himself both physically and form imajinya implemented in
the tradition of portrait-display identity in the visual dimension.
Keywords: Photography, Medi, Visual, Imaging SelfJURNAL DESAIN | Volume 01, Nomor 03 | Mei 2014: 163-218
155N 23390107
PENDAHULUAN
‘erkisah dalam sebush cerita Yunani,
tentang seorang pemuda tampan bernama
Narcissus yang secara kebetulan melihat
refleksi dirinya di permukaan air danau
sebagaimana bayangan dalam cermin. la
jatuh cinta terhadap sosok refleksi dirinya
ddan akhiraya rela mati tenggelam dengan
terjun ke dalam danau demi cintanya pada
sosok representasi bayangannya_ send
Bila dikaitkan maka kisah ini berhubungan
dengan fotografi dalam konteks bahwa
manusiamempersepsidirinya dan
menyukairefleksi dirinya yang secara
Kebetulan media fotografi berhasil
mengabadikan bayangan cermin tersebut
dalam bentuk genre karya fotografi potret.
Secara etimol
. itilah potret merupakan
tuk bahasa dari kata benda ‘portrait
portraiture (Inggris) yang berasal dari kata
‘portraire’ (Perancis) atau kata ‘protahere”
(Latin), yang artinya ‘gambar’ atau
“PICTURE: — especially a pictorial
representation (as. painting) of a person
usually showing his face” (Webster New
Collegiate Dictionary, 1981:p.890). Kamnus
Jainnya menyatakan: "PORTRAIT: Painted
picture, drawing, photograph, of a
person...."(The Advanced — Learner's
Dictionary of Current English, 1962: p.
752). Sedangkan dalam The Columbia
Encyclopedia disebutkan bahwa portrait
adalah:
The likeness of a person either in painting
‘or sculpture has been a favorite art subject
at all times...From the middle of the 19*
cent. An increasingly large role in the field
of portraiture has been played by
Photography.
Kesan kemiripan (likeness) imaji: manusia
telah banyak ditampilkan pada awalnya
dalam bentuk seni lukis dan seni patung,
Pada perkembangan—_selanjutnya
‘mediumnya berubah setelah ditemukannya
fotografi sebagai alat perekam_sekaligus
‘mengabadikan objek foto manusia sebagai
subjek karya fotografi pada. pertengahan
aabad XIX yang lalu
Dari aspek historis,tradisi penghadiran seni
potret dalam bentuk lukisan dan seni patung
sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala
Apa yang sudah dilakukan oleh bangsa
Mesit kuno beberapa ribu tahun yang silam
‘menunjukkan hal ini sebagaimana yan
terdapat pada artefak Jukisan pote yang
dilukiskan. pada setiap penutup peti-mati
atau sarkofagus raja atau —-Keluarga
bbangsawan merek
Disamping itu juga ada_yang_berbentuk
patung potret ataupuntopeng yang
dlipakaikan pada mumi raja-rajanya seperti
pada patung —potret Nefertiti dan
Tutankhamen,
Gombar I Nefertiti
(Suber, aleahacy blogspot.com)Poet, Sehagni Media Visual Peneiran Di, (Wilanari)
Gearhar 2 Taanbhamen
(Sunber, ww-gonomad.com)
Dalam hal ini, gambar potret yang
dilukiskan pada penutup peti mati tersebut
berfungsi sebagai “tanda peounjuk visual”
‘dentitas pribadi dari si mati, Dengan kata
hain, adanya kepereayaan bahwa si raja
yang mati bisa hidup Kembali untuk
‘meneari tubwh lamanya akan secara mudah
dapat dilakukan Karena ada “anda
Petunjuk? potret dirinya di atas peti mati
rebut.
Hal tersebut juga dikuatkan dengan adanya
upaya untuk mengawetkan tubuh si raja
yang sudah meninggal dalam bentuknya
Sebagai mummy. ‘Tradisi tersebut di
Jembagakan hanya bagi kaum bangsawan
tau raja-raja Mesir kuno yang diasumsikan
sebagai dewa yang memiliki kemungkinan
untuk bisa hidup ke kelak
emudian hari. Hal ini tiada lain untuk
‘mendukung kepercayaan mereka terhadap
ide tentang masih adanya “kehidupen
sesudah kematian” atau ‘yang mati bisa
hidup Kembali” nant
Pada zaman Yunani kuno tradisi_potret
terkat tidak hanya dengan kisah Narciccus
saja tetapi juga pada upaya mereka dalam
meneiplakan patung dewa-dewi mitologi
mereka, Konon untuk menciptakan patung
seorang dewi Venus atau Aphrodite yang
dikatakan-memiliki Kecantikan yang luar
biasa, maka si pematung —_harus
mengumpulkan sebanyak sepuluh wanita
cantik dari seluruh Yunani untuk bisa
dijadikan sebagai paduan kecantikan sosok
ddewi mereka,
Hal ini tentu juga berlaku bagi penciptaan
patung dewa-dewi mereka yang diciptakan
memenuhikreteria'likeness’ seperti
manusia (sesuai dengan ide besar zamannya
yaitu. Humanism) dan juga diharapkan
memiliki ketampanan dan keyagahan yang
melebihi dari apa yang. dimiliki oleh
manusia biasa,
Kenyataan bahwa dewa-dewi mereka
ditampilkan sebagai sosok manusia tiada
Tain arena sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh ilsuf Yunani_ Protagoras
bbahwa: “Man is the measure of all things.”
Hal ini juga didukung pula oleh pernyataan
Sophocles: “Many are the wonders of the
world, and none so wonderful as man.”
Yang menyiratkan fakta bahwa sosok
‘manusia yang ‘indah’ telah digunakan
sebagai bentuk rujukan tampilan “potrt’
dewa-dewi mitologi yang tersermin dalam
karya-karya seni classic mereka,
Sebagaimana pada zaman Yunani kuno
bahwa karya poet dewa-dewi merupakan
medium untuk dipuja sebagai alat ritual,
maka pada zaman Romawi tradisi pouretJURNAL DESAIN | Volume 01, Nomor 03 | Mei 2014: 163-218
15sN2339.0107
juga berfungsi sama, Hal ini tertampitkan
pada bentuk patung pualam potret kaisar
Romawi, Augustus, yang dipuja dan
dipposisikan di tempat pemujaan khusus.
Kehadiran patung potret Augustus dengan
berbagai attribute Kekaisarannya yang
didukung oleh sikap gesturnya memperjelas
nyata diri dari seorang yang terhormat dan
dihormatirakyatnya,
Bentuk tradisi potret pada zaman Romavi
juga dinampakkan pada atribut “potret
kaisamya yang diukirkan sebagai relief
pada baju besi untuk berperang panglima
perang Romawi. Hal ini disengaja
ifungsikan unutk memberikan tekanan
psikologis pada musuh-musuhnya
disamping juga dapat meningkatkan spirit
juang bagi yang memakainya yang secara
simbolik mengesankan bahwa ‘sang kaisar
‘maju ke medan perang bersama mereka
Potret sang kaisar sering juga ditempatkan
sebagai relief rendah pada wang logam
sebagai_alat tukar_menu
eseharian masyarakat.
Dalam onteks ini maka potret kaisar
berfungsi sebagai alat dan symbol legalitas
twansaksi yang diakui secara umum serta
‘mengisyaratkan adanya hegemoni politis
terhadap daerah yang ditaklukkan,
‘Tradisi potret pada zaman Pertengahan di
Barat yang dianggap sebagai —periode
dimana” hegemoni keagamaan — sangat
dominan sangatlah terkait dengan persepsi
dan nai kesakralan agama yang ada, Setiap
representasi karya seni yang menampilkan
potret figure suci keagamaan harus melalui
persetujuan pemimpin keagamaan,
Gamber 3 Parag porer Angus
(Sumber: ts org)
Hal ini terkait dengan tampilan ikon-ikon
yang diyakini harus mengikutipetunjuk
“eanon’ tertentu dan dijauhkan dari
tampilan bentuk yang menyimpang karena
bisa memberikan bias intrepretasi Keimanan
yang_menyimpang dari ajaran dogmatik
‘yang ada,
‘Zaman Renaissance merupakan era
Kebangkitan spirit humanitas dengan
mengedepankan nilai-nilai _kemanusiaan.
‘Tradisi potret juga menampilkan semangat
zamannya. Hal ini dibarengi dengan
emajuan di bidang perdagangan antar
bangsa schingga menimbulkan Kelas sosial
baru yang disebutkaum borjuis dengan
segala gaya hidup —barunya. -Kalau
sebelumnya penciptaan seni potret hanya
diperuntukkan bagi subjek-subjek
eagamaan maka Keberadaan kaum inilah
yang mempopulerkan seni potret_secaraFotograf Pte, Sebagsi Media Visual Penitraan Dis, (Wulamdar
sekuler. Dalam arti bahwa dominasi kaum
theokrasi sudah mulai terkikis oleh nila
nilai Kemasyarakatan yang mereka anut
dengan menciptakan seni potret baik berupa
seni lukis maupun seni patung sebagai
uupaya aktualisasi diri mereka sendit.
Perubahan sikap pandang ini adalah refleksi
atau spirit zaman humanism sebagaimana
yang terlihat pada lukisan pada potret
Monalisa karya Leonardo da Vinci
Seni potret telah beralih penampilannya ke
bentuk yang lebih sekuler dan-membumi
Merupakan suatu hal yang. terpandang
dalam masyarakatnya pada waktu itu bila di
ah mereka terpampa
karya seni potret mereka dan keluarganya.
Hal ini bisa j
‘meningkatkan status so
i upaya
Gambar 4 Lukisan “Monalse
Pada zaman ini pula telah ditemukan dan
didayagunakan appararus disebut camera
obscura dalam rangka untuk mendukung
ide ‘likeness’ dalam penciptaan karya lukis
terutama seni potret.. Apparatus ini pulalah
yang nantinya menjadi prototipe kamera
modem dengan penambahan lensa, katup
ana dan diafragma yang berhasil_ mulai
dlikembangkan di pertengahan abad XIX di
erancis dan Inggris,
Daguerreotype dan Calotype
telah memantapkan_perkembangan potret
fotografi di Eropa dan Amerika serta ke
Asia dan Indonesia, Di samping karena
tekniseksposur yang
cepat dengan ditemukannya bahan yang
lebih peka cahaya, maka fotografi potret
semakin digemari dengan tampilnya banyak
studio. fotografi, seniman fotografi, dan
jenis bentuk karya fotografi yang
diperdagangkan pada masa itu
masala semakin
Keberadaan dan perkembangan fotografi
tidak saja-meningkatkan ‘ati ditinya’
sebagai satu ‘genre’ senirupa yang baru
tetapi juga semakin menguatkan ide zaman
Renaissance dengan membantu para pelukis
potret. Si pelukis tidak perlu lagi berlama:
Jama memperlakukan modelnya untuk
bertahan berjam-jam atau berhari-hari guna
dilukis potret.
Khusus di Indonesia, wadisi powet telah
dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit
raja Hayam Wuruk dengan
perkasa Gajah Mada
a wakiu ity ada
Champa yang
uuusan dari
menawarkan salah seorang putrinya agar
Waruk
tidak
dipermaisurikan oleh Hayam
dengan harapan agar negaranya
diserang oleh MajapahitJURNAL DESAIN | Volume 1, Nomor 03 | Mei 2014: 163-218 ISSN 2339-0107
Sedangkan dalam —sejarah_fotograf
Gambar 5 Candi Trowulan, Gerbang Majapohit
(sunber, www aroundeuidescom)
‘Utusan tersebut membawa potret diri sang
pputri Champa tersebut dalam lukisan di atas
ain sutra, Hal ini tertuliskan pada karya
akawin Empu Tantular,
Demikian juga dalam sejarah seni rupa
Indonesia juga telah dikenal beberapa tokoh
pelukis potret pada zamannya, Raden Saleh,
Basuki Abdulah, Affandhi, dil. Dan tokoh~
tokoh pematung potret, Adhy Soenarso,
Trubus dan lain-lain seni rupawan yang
juga pernah melukis dan membuat patung
pouet.
Indonesia, dikenal —pionir fotografi
Indonesia, seorang Jawa dati Yogyakarta
bbermama Kassian Cepas yang juga memulai
fotografi potet.
Gander 8 Kasion Cephas
(Sumber: diawatempodoetoe multiply com)
Ta menciptakan seni fotografi_potretnya
pada paruh abad XIX dengan subjek-subjek
fotonya dari kalangan _Kasultanan
Yosyakarta, yaitu Hamengku Buwono VIL
ddan kerabainya. termasuk juga beberapa
penari keraton serta beberapa potret diti
Chepas dan keluarganya,
Pada zaman modern, tradisi foto pouret di
Indonesia mengikuti ‘trend’ sebagaimana
yang juga berkembang di Ivar negeri
Fenomiena foto studio potret berkembangFotoprafi Pure, Sebagai Media Visual Pencivann Dis, (Walandari)
pesat dengan menampikan foto keluarga
format yang lebih besar, kualitas foro yang
baik dan ditampitkan’ dengan beragam
varian tekstur kertas foto. Nostalgia pada
tradisi poet zaman pra-fotografi- dahulu
yang bermula dari seni lukis potret
ampaknya telah dicoba untuk
dimunculkan kembali.
Hal ini terihat pada tampilan foto potret
dengan kertas foto dengan seting latar
belakang dan pencahaysan yang Khusus
schingga tampilan foto potretnya_ persis
seperti lukisan cat minyak di atas canvas.
Perkambangan lainnya pada fenomena
studio foto yang ada di samping foto potret
pribadi atau Keluarga adalah pelayanan
untuk pemotretan perkawinan baik itu
dengan tampilan tradisional, casual,
‘maupun secara gaya Barat modern,
eee
Gamba 7 History of Camera
(Simber: aly)
Tradisi ‘portraiture’ setelah abad ke XIX
lebih didominasi oleh kemunculan fotografi
sebagai_medium pencipta karya potret
fotografi. Hal ini tidaklah lepas dati adanya
berbagai inovasi fotografi baik yang
meayangkut bahan, alat, teknologi dan
bbaragam —upaya teknis kreatif yang
‘memungkinkan munculaya varian tampilan
genre karya fotografi di dunia seni pa.
Secara teknis, penampilan potret manus
iabadikan tidak hanya bagian wajahnya
saja sebagai bentuk nyata dirinya tetapi bisa
juga ditampilkanseperempat badan,
separuh badan, dan seluruh tubuh. Sebuah
arya potret secara kreatif diciptakan dan
itampilkan dalam berbagai jenis posi
objek fotonya atau model, varian ukuran,
ragam sisi pandang, dan nuansa pewaraan
yang beragam dalam bentuk penampilannya
Sebagai potret sosok tunggal maupun dalam
elompok. Pada dasamya potret harus
rmenyajikan gambaran yang kuat tentang
arakter asl yang sejujurjujumya dari
objek.
PENUTUP
Keinginan manusia_mengabadikan dan
rmerckam manusia sebagai objek fotonya
‘merupakan elanjutan dari perkembangan
seni rupa terutama seni lukis potret.
Kehadiran fotografi ke dunia justru telah
‘mempermudah proses penciptaanya dengan
arakteristik yang dimilikinya
Fotografi menawarkan suatu has rekaman
yang memiliki nilai “likeness” yang
memadai dalam waktu produksi yang
relative singkat dan dapat diproduksi atau
iduplikasi tanpa batas baik dalam hal
uantitas, besaran, dan rekayasanya,JURNAL DESAIN | Volume 01, Nomor 03 | Mel 2014: 163-218 ISSN 2339-0107
Fotografi potret sebagai salah satu genre
dalam domain fotografi temyata: memilik
satu tradisi yang —bermula dari
perkembangan piktorialisme dalam sejarah
seniupa, Keinginnmanusia untuk
‘mengabdikan dirinya baik secara_fsikal
‘maupun bentuk ‘imajinya
terimplementasikan dalam tradisi_potret-
‘tampilan jati dirt dalam matra visual
Hal ini berkembang secara lebih. mantap
dengan ditemukannya fotografi yang pada
bentuknya yang paling awal_ merupakan
“alat bantu gambar’. Namun dalam
perkembangannya secara bertahap dan
inovatif akhimya membentuk —disinya
sebagai enttas seni visual yang mandi
DAFTAR PUSTAKA.
Atok Sugiarto, 2004 Fotografer serba bias.
Jakarta: Gramedia
Soeprapto Soedjono. 2007 Pot ~ Pourri
Forografi. Jakarta: — Universitas
‘Trisakti
218