You are on page 1of 17
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor Kiasifikasi Lampiran Perinal GEDUNG KARYA ‘TELP.021) 3508138, Fax (021) 3807202, 3506129, JL. MERDEKA BARAT NO. 8 Soe, 980 nat | eterno god JAKARTA 10110 Home Page: Mtp/nubdat dephub.goid Ad .502/10/6/DJPD/2019 Jakarta,25 Februari 2019 Penting/Segera 1 (satu) berkas Kepada Percepatan Penerapan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Yth. 1. Kepala Dinas Perhubungan Bermotor Provinsi DK! Jakarta 4. 2. Kadishub Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia di Tempat Menindaklanjuti Surat Edaran Nomor SE.1/AJ.502/DRJD/2018 Tentang Perubahan Penggunaan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor Berupa Buku Uji, Tanda Uji dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor menjadi Kartu Uji dan Tanda Uji (sebagaimana terlampir), bersama ini kami sampaikan beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum beralih pada penerapan bulti lulus uji berkala kendaraan bermotor sebagai berikut: a. Unit pelaksana uji berkala kendaraan bermotor wajib memiliki penetapan akreditasi dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat dan bagi yang belum memiliki penetapan akreditasi agar segera mengajukan permohonan akreditasi kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Cq. Direktur Sarana Transportasi Jalan b. Melakukan perubahan Peraturan Daerah terkait retribusi pengujian kendaraan bermotor pada bagian buku uji, tanda uji dan tanda samping kendaraan bermotor menjadi kartu uji berupa kartu pintar (smart card) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan Ri, telah diatur bahwa jasa penerbitan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor dikenakan biaya yang disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah); c. Pengusulan APBD terkait dengan perubahan alokasi anggaran yang sebelumnya pengadaan barang buku uji, tanda uji dan tanda samping menjadi penganggaran jasa penerbitan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (sebagaimana terlampir); “Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua” d. Peralatan penunjang yang perlu dipersiapkan oleh masing-masing Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) Kabupaten/Kota dalam penerapan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor berupa kartu pintar (smart card) sebagai berikut: 1) Komputer (PC Unit); 2) Sistem informasi pengujian kendaraan bermotor; a) Bagi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) yang sudah memiliki sistem informasi pengujian kendaraan bermotor dapat melakukan percobaan integrasi kartu pintar (smart card) dengan sistem informasi pengujian kendaraan bermotor yang sudah dimilki oleh masing-masing UPUBKB Kabupaten/Kota dengan mengunduh software, driver dan panduan pada link sebagai berikut (hitps:/drive.google.com/ open?id=1MU|W6Vnj2b32-EWOB20A4piy2H1xmEz4), sedangkan untuk pencetakan Kartu dapat dilakukan setelah masing-masing UPUBKB Kabupaten/Kota berhasil terintegrasi dan memiliki printer pencetak kartu serta dalam proses pengintegrasiannya akan didampingi oleh tim dari Direktorat Sarana Transportasi Jalan; b) Untuk UPUBKB yang belum memiliki sistem informasi pengujian kendaraan bermotor, akan menggunakan aplikasi_ penerbitan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, + Kementerian Perhubungan RI Printer pencetak dan personalisasi kartu uji (smart card); Printer pencetak sertifikat; Card reader (untuk smart card); ‘Smartphone yang memiliki fitur Near Field Communication (NFC); Menyiapkan jaringan data dan server khusus pengujian kendaraan bermotor serta menjamin keberlanjutannya. e. Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidang sistem informasi; f Setelah proses integrasi berhasil antara aplikasi kartu pintar (smart card) dengan sistem informasi pengujian kendaraan bermotor yang sudah dimiliki oleh masing-masing UPUBKB Kabupaten/Kota, maka langkah selanjutnya adalah Perjanjian Kerjasama antara Kepala Dinas Pethubungan Provinsi DKI Jakarta/Kabupaten/Kota dengan Direktur Sarana Transportasi Jalan terkait dengan penganggaran jasa penerbitan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 18 jenis pengadaan jasa penerbitan bukti Iulus uji berkala kendaraan bermotor termasuk dalam pengadaan Swakelola Tipe Il dan Pasal 47 menyebutkan bahwa pelaksanaan Swakelola Tipe Il dilakukan dengan kesepakatan kerjasama antara PA/KPA dengan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah Lain pelaksana Swakelola (sebagaimana terlampir); se a2422 2. th, Direktur Jenderal Perhubungan Darat; Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah _NIP. 19651015 198803 1 002 g. Untuk memperoleh kartu uji berupa kartu pintar (smart card), Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta/Kabupaten/Kota mengajukan permohonan kebutuhan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat q Direktur Sarana Transportasi Jalan dengan format permohonan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.2874/AJ.402/DRJD/2017 Tanggal 2 Juni 2017 tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor (sebagaimana terlampir); h. Surat permohonan kebutuhan kartu uji berupa kartu pintar (smart card) yang telah diterima selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan penerbitan surat perintah bayar yang dilengkapi dengan kode billing pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh Direktorat Sarana Transportasi Jalan yang terintegrasi dengan SIMPONI Kementerian Keuangan RI; Pendistribusian kartu uji berupa kartu pintar (smart card) menjadi bagian dari jasa penerbitan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor dan pendistribusian akan dilakukan setelah dilakukan pembayaran yang disetorkan kepada Kas Negara sebagai PNBP melalui bank persepsi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Kementerian Keuangan. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Kementerian Dalam Negeri RI: 3. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; 4. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Darat; 5. Para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat di seluruh Indonesia; 6. Ketua Umum tkatan Penguji Kendaraan Bermotor Indonesia (IPKB!), pResioen REPUBLIK MDONESIS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Fengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai eran penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk peningkatan pelayanan publik dan pengembangan perekonomian nasional dan daerah; b. bahwa untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu pengaturan Pengadaan Barang/Jasa yang memberikan pemenuhan nilai manfaat yang sebesar-besarnya (value for money) dan kontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri, peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta pembangunan berkelanjutan; ©. bahwa Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerinteh scbagaimana telah beberapa kali diubah, teralthir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubehan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jase Pemerintah masih terdapat kekurangan dan belum menampung perkembangan kebutuhan Pemerintah mengenai pengaturan atas Pengadaan Barang/Jasa yang bail, 4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Mengingat idih.lkgpp.go.id (1) 2) (3) 4) 8) &) “ty, REPUBLIK INDONESIA -23- BABIV PERENCANAAN PENGADAAN Bagian Kesatu Perencanaan Pengadaan Pasal 18 Perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara, jadwal, dan anggaran Pengadaan Barang/Jasa Perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari APBN dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) setelah penetapan Pagu Indikatif. Perencanaan Pengadaan yang dananya bersumber dari APBD dilakukan bersamean dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggeran Perangkat Daerah (RKA Perengkat Daerah) setelah nota kesepakatan Kebijalcan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Perencanaan pengadaan terdiri atas: @. Perencanaan pengadaan melalui Swakelola; dan/atau b. Perencanaan pengadaan melalui Penyedia, Perencanaan pengadaan melalui Swakelola meliputi a. penetapan tipe Swakelola; b, penyusunan spesifikasi teknis/KAK; dan ©. penyusunan perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya (RAB) (6) Tipe ... jidih.tkpp.go.id (6) 4 ® = 24 - ‘Tipe Swakelotalsebageimana dimaksud pada ayat (5) huruf a terdiri atas: a. Tipe I yaitu Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh, Kementerian /Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran; b. (GBEMBP yoim swakelola yang direncanskan dan diewasi oleh _Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanekan olch Kementcrian/Lembaga/Perangkat Daerah Jain pelaksana Swakelola; ©. Tipe Ill yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian /Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Ormas pelaksana Swakclola; atau 4. Tipe IV yaitu Swakelola yang direncanakan olch Kementerian /Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan dilaksanalkan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola. Pereneanaan pengadaan melalui Penyedia meliputi a. penyusunan spesifikasi teknis/KAK; b. penyusunan perkiraan biaya/RAB; ©. pemeketan Pengadaan Barang/Jase; d. Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa; dan €. penyusunan biaya pendukung. (8) Hasil ... idih.lkpp.go.id REPUBLIK MDONESIA -49- BAB VI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI ‘SWAKELOLA Bagian Kesatu Pelaksanaan Pasal 47 (1) Pelaksanaan Swakelola tipe I dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: @ PA/KPA dapat menggunaken —_—_pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain dan/atau tenaga abi; b, Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% (ima puluh persen) dari jumlah Tim Pelaksana; dan ©. Dalam hal dibutuhkan Fengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia, dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden ini (2) Pelaksanaan Swakelola tipe” I1/) dilakuken dengan ketentuan sebagai berilut: a PA/KPA melakuken Kesepalatais Kexja] samt dengan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola; dan b. PPK menandatangani Kontrak dengan Ketua Tim Pelaksana Swakelola sesuai dengan kesepakatan ‘kerja sama sebagaimana dimaksud pada huruf a. (3) Pelaksanaan Swakelola tipe Ill dilakukan berdasarken Kontrak PPK dengan pimpinan Ormas. (4) Pelakeanaan idih.lkpp.go.id KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KAR) TELP.(021) 2506138, Fax (021) 2507202, 606129, Sue cen ‘Sova sone, See, e069, sct7a dL, MERDEKA BARAT NO. 8 '3806143, 3952220 Emat ‘ijenhubdet@cephd. god JAKARTA 10110 Home Page: hip:/hubéet.dephvb 908 SURAT EDARAN NOMOR : SE.1/AJ.502/DRJD/2019 TENTANG PERUBAHAN PENGGUNAAN BUKTI LULUS UJI BERKALA. KENDARAAN BERMOTOR BERUPA BUKU UJI, TANDA UJI, DAN TANDA SAMPING KENDARAAN BERMOTOR MENJAD] KARTU UJI DAN TANDA UJI 1, Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan Bermotor, serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, diatur beberapa hal sebagai berikut: a. Setiap kendaraan bermotor wajib uji berkala yang telah dinyatakan lulus pemeriksaan teknis dan pengujian laik jalan kendaraan bermotor diberikan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. b. Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, diberikan dalam bentuk Kartu Uji dan Tanda Uji 2. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: 2874/AJ.402/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor serta Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: 2922/AJ.402/DRJD/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: 2874/AJ.402/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, telah diatur ketentuan terkait penggunaan Bukti Lulus Uji Berkala bahwa perubahan penggunaan Buku Uji, Tanda Uji, dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor menjadi Kartu Uji dan Tanda Uji, dilakukan secara bertahap sampai dengan tanggal 31 Desember 2018. 3. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, mengingat masih terdapatnya beberapa Pemerintah Daerah yang masih memerlukan persiapan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk penycdiaan sarana, prasarana, dan penerbitan Bukti Lulus Uji Berkala dalam bentuk Kartu Uji dan Tanda Uji serta penyelenggaraan sistem informasi pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor, maka perlu dilalukan penyesuaian batas akhir waktu perubahan penggunaan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor berupa Buku Uji, Tanda Uji, dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor menjadi Kartu Uji dan Tanda Uji yaitu semula tanggal 31 Desember 2018 menjadi tanggal 31 Descmber 2019, sehingga: a. Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang terakreditasi dan telah siap menggunaken Bukti Lulus Uji Berkala dalam bentuk Kartu Uji dan Tanda Uji segera menerapkan perubahan tcrscbut pada kesempatan pertama; b. Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang terakreditasi namun belum siap menggunakan Bukti Lulus Uji Berkala dalam bentuk Kartu Uji dan Tanda Uji dapat tetap menggunakan Bukti Lulus Uji Berkala dalam bentuk Buku Uji, Tanda Uji, dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor hingga tanggal 31 Desember 2019. 4. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk melaksanakan pengawasan pelaksanaan perubahan penggunaan Buku Uji, Tanda Uji, dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor menjadi Kartu Uji dan Tanda Uji sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 5. Surat Edaran ini tidak berlaku bagi Badan Usaha Pencetak dan Distributor Buku Uji, Tanda Uji, dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor yang telah mendapat penetapan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat untuk memperpanjang masa penetapannya, 6. Demikian disampaikan untuk dapat menjadi pcdoman dalam pelaksanaannya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Januari 2019 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ttd, Drs. BUDI SETIYADI, S.H., M.Si. NRP. 6205 0784 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Penata Tihgkat I -Iil/d NIP. 19820414 200502 1 001 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT e0UNG Kanva Tenens | osha soe, Sey quem, SeMERDEKARARATINOS | SSE | a jae Fame Page 2 hsi#hubdatcepnub 9010 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : 2874/Ad.402/DRJD/217 TENTANG PEDOMAN TEKNIS BUKTI LULUS UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 72 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 2. Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2015, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan darat Nomor : SK.2874/AJ.402/DRJD/217 ‘Tanggal :2Juni 2017 Format Permohonan Kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. KOP UNIT KERJA Nomor Klasifikasi Lampiran nnn Perihal Kebutuhan Bukti Lulus Kepada : Uji Berkala Yth. Direktur Jenderal Perhubungen Darat cg. Direktur Sarana Perhubungan Darat 20.. Jakarta, .. Di TEMPAT 1, Sehubungan pelaksanaan Kegiatan Pengujian Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor di wilayah kami, bersama ini disampaikan kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkela Kendaraan Bermotor sebanyak eesseedes unit. 2, Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami laporkan bahwa jumlah kendaraan wajib uji di wilayah kami sebanyak «0.0. (ooo) Unit, melipuiti @. Mobil Penumpang Umum unit; b. Mobil Barang oo Unit; c. Mobil Bus ee Unig; d. Kereta Gandengan unit; dan e. Kereta Tempelan unit. 3. Demikian disempsican, ates pechation dan kerjesemanya diucapkan terima kasih, KEPALA DINAS PERHUBUNGAN ‘Tembusan: (ama) Kepala Dinas Perhubungen Provinsi r vs i i (Pangicat) (NP) DIRERTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, tt Drs. PUDJI HARTANTO, M. M. ‘Pembina Utama - IV/o NIP, 19590824 201603 1 001 Salinan sesuai dengan ek Bepala Bagian Helkum dan Macy: ‘NASUTION BIN AS Pembina ~ IV/a MIP. 19680223 199803 1 002 GO) Gamay PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berleku pada Kementerian Perhubungan, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Buken Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanaken ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang- Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, peru menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Daser Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 ‘Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3, Peraturan ie PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 8. 4. Kapal di atas GT 10.000 per sertifikat | Rp, 30.000.000,00 C.JASA —-PENGUJIAN —_-KENDARAAN BERMOTOR 1. Uji Tipe Lengkap 4. Uji tipe longicep bahan bakar bensin/ gas 1) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis sepeda motor menggunakan bensin/gas a) Uji rem per sckaliuji | Rp. '890.000,00 ©) Uji lampu utama per sekaliujl | Rp, 765.000,00 ©) Uji speedometer per sckali wi | Rp. 745,000,00 4) Pemeriksaan konstruksi per soli uji | Rp. 445,000,00 ¢) Us CO-HC per sekali uji | Rp. 745.000,00 4) Ui Kdakson, per sekali uji | Rp. 565.000,00 2) Pengulcuran berat Kendaraan per sekali ui | Rp, 430.000,00 bermotor hj Pengukuran dimensi per sekali wi | Rp. 660.000,00 4) Uji track lapangan per sckali wi | Rp. 1.208.000,00 4) Uji kebisingan R41 per sekall wji | Rp, 2,000.000,00 4) Uji emisi gas buang Buro2 (1) EOE R40 (>50c0) per sekali uji_ | Rp. 4,000,000,00 (@)wCE... * PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 10. Sertifikasi Bengkel Bahan Bakar Gas (Ba) persertifikat | Rp, 5.100.000,00 11, Sertifikasi “kompetensi_ —Penguji| per sertiikat | Rp. 150.000,00 Kenderean Bermotor 12.Penerbitan Bukti Lulus Uji Berkala | per buktitulus | Rp. 25.000,00 Kendaraan Bermotor yt D. JASA ANGKUTAN JALAN 4. Iain Penyelenggaraan Angleutan Orang dan Angkutan Barang 9, Izin Penyelengearaan Angkutan Orang dalam Trayek 1) Tain trayek lintae batas negara er izin Rp. 5.000.000,00 ‘sesuai dengan perjanjian antar negara 2) Izin trayek antar kabupaten/ kota dan angkutan perkotaan yang melampaui wilayah satu provinsi a)Kendarasn Kapasitas sd 16 per iin Rp, 1,000,000,00 penumpang d)Kendaraan kapasitas > 16 er iain Ri .000.000,00 penumpang 7 P 3) Izin trayek perdesean yang isin . .000.000,00 melewati wilayah satu provinsi 7 Rp. 1.000.000, 0 b. Tain Penyclenggaraan Angkaatan Orang Tidak dalam Trayek 1) Iain angicutan taksi yang wilayah per iain Rp. 5.000.000,00 operasinya melampaui satu daerah provinsi 2) Angkutan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR KEP- 187 /PB/2017 TENTANG KODEFIKASI SEGM.EN AKUN PADA BAGAN AKUN STANDAR Menimbang Mengingat Menetapkan DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, + a. bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Alun Standar, telah ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-311/PB/2014 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar yang telah dimutakhirkan dengan Keputusan Direktur— Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-157/PB/2015 tentang Pernutakhiran Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar dan diubah terakhir dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-615/PB/2016 tentang Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP- 157/PB/2015 Tentang Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun Standar; b. bahwa dalam rangka penyempurnaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat yang berbasis akrual sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai Segmen Akun pada Bagan Akun Standar; ¢. bahwa berdasarkan pertimbangan scbagaimana dimaksud dalam huruf a dan huraf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013. tentang Bagan Akun Standar; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KODEFIKASI SEGMEN AKUN PADA BAGAN AKUN STANDAR. -29- KODE AKUN ‘URAIAN AKUN 5132 5133 8134 13151 Belanja Tunjangan Veteran 513152 Belanja Dana Kehormatan Veteran $13153 Belanja Tunjangan PKRI dan KNIP 51316 Belanja Tunjangan Hari Tua 513161 Belanja Tunjangan Hari Tua (Unfunded Liability) Belanja Program Jaminan Sosial Pegawai 51321 Belanja Askes PNS/Pejabat Negara 513211 Belanja Askos PNS. 513212 Belanja Askes Pejabat Negara 51322 Belenja Askes Penerima Pensiun 513221 Belanja Askes Pencrima Pensiun 51323 Belanja Askes TNI/Kemhan 513231 Belanja Askes TNI/Kemhan 51324 Belanja Askes Potri 513241 Belanja Askes Polri 51325 Belanja Askes Veteran 513251 Belanja Askes Veteran 51326 Belanja Katastropike 513261 Belanja Katastropik 51327 Belanja Program Jaminan Kecelakaan Kerja Pegawai 513271 Belanja Program Jaminan Kecelakaan Kerja Pegawai 51328 Belanja Program Jaminan Kematian Pegawai 813281 Belanja Program Jaminan Kematian Pegawai Betanja Tunjangan Kesehatan Veteran 51331 Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran 513311 Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran, Relanja Cadangan Perubahan Sharing, 51341 Belanja Cadangen Perubahan Sharing, §13411 Belanja Cadangan Perubahan Sharing, 52 BELANJA BARANG DAN JASA 521 BELANJA BARANG. sail 5212 Belanja Barang Operasional 52111 Belanja Barang Operasional SQ1111 Belanja Keperluan Perkantoran 521112 Belanja Pengadaan Behan Makanan 521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 521115 Betanja Honor Operasional Satuan Kerja 521116 Belanja Keperluan Perkentoran Atase Pertahanant Luar Negeri 521119 Belanja Barang Opcrasional Lainnya Belanja Barang Non Operasional -31- KODE AKUN URAIAN AKUN 522 BELANJA JASA strategis/berjaga-jaga 521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 5221 Belanja Jasa s2a11 52212 52213 52214 2215 52219 Belanja Langganan Daya dan Jasa 522111 Belanja Langganan Listrik 522112 Belanja Langganan Telepon 522113 Belenja Langganan Air 522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya Belanja Jasa Pos dan Gira 522121 Belanja Jasa Pos dan Giro Belanja Jasa Konsultan 522131 Belanja Jasa Koneultan Belanja Sewa 522141 Belanja Sewa Belanja Jaga Profesi 522151 Belanja Jasa Profesi Belanja Jasa Lainnya 522191 Belanja Jasa Lainnya S23 BELANJA PEMELINARAAN 5231 Belanja Pemeliharaan 52311 52312, 52313 52319 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 529111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 528112 Belanja Barang Persedigan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 923119 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 523121 Belanja Pemeliheraan Peralatan dan Mesin 523122 Belanja Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) dan Pelumas Khusus Non Pertamina 529123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 523129 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya Belanja Pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan 523131 Belanja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 523132 Belanja Pemeliharaan Irigesi 523199 Belanja Pemeliharan Jaringan 823134 Belanja Barang Persedisan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 523195 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Irigasi 523136 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jaringan Belanja Pemeliharaan Lainaya

You might also like