You are on page 1of 33
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ' DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT GEDUNG KARYA TELP.(021) 3506190, Fax (021) s50r20e, 3506123, JL, MERDEKA BARAT NO.8 ‘9606128, 9506145, 8806145, 3508448, 3962178 JAKARTA 10110 Selisranesen Email |, dlenhubsat@dpu cole Home Pege | hip/nvbdat ephub.go.d PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : 2874/AJ.402/DRJD/217 TENTANG PEDOMAN TEKNIS BUKTI LULUS UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 72 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2015, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); . Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317); - Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5884); . Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); . Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); . Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1296); . Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012); Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/03/2012 tentang Persyaratan Teknis Kartu Cerdas Nirkontak (Contactless Smart Card) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 334). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG PEDOMAN TEKNIS BUKTI LULUS UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan: 1. Uji Berkala adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di jalan. 2. Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor adalah unit tempat dilaksanakannya kegiatan uji berkala kendaraan bermotor. 3. Buti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor adalah tanda bukti iulus uji berkala yang diberikan dalam bentuk Kartu Uji dan Tanda Uji yang menyatakan kendaraan bermotor wajib uji berkala telah lulus pemeriksaan teknis dan pengujian laik jelan kendaraan bermotor dan mendapat pengesahan dari Penguji kendaraan bermotor yang memiliki wewenang untuk mengesahkan bukti ulus uji berkala kendaraan bermotor. 4. Penguji Kendaraan Bermotor adalah petugas yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. 5. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, atau badan hukum Indonesia. 6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Direktur adalah Direktur yang membidangi Sarana Perhubungan Darat. 8. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi adalah pemimpin Dinas yang membidangi sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan wilayah provinsi. 9. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota adalah pemimpin Dinas yang membidangi sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan wilayah kabupaten/kota, BABII BUKTI LULUS UJI Bagian Kesatu Umum Pasal 2 (1) Kendaraan wajib uji berkala yang telah dinyatakan lulus pemeriksaan dan pengujian diberikan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. (2) Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dalam bentuk Kartu Uji dan Tanda Uji. (3) Kartu Uji seluruh wilayah Indonesia. dan Tanda Uji sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berlaku di Bagian Kedua Kartu Uji Pasal 3 (1) Kartu Uji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), terdiri dari: a. Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card); dan b. Kartu Uji berupa Kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman. (2) Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) buruf a, berupa Kartu Uji yang terbuat dari bahan tertentu yang di dalamnya terdapat mikroprosesor untuk menyimpan dan memproses data yang dapat dibaca dengan peralatan teknologi yang menggunakan sistem Radio Frequency Identification (RFID). (3) Kartu Uji berupa kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, berupa Kartu Uji yang terbuat dari kertas serta memiliki unsur-unsur pengaman yang memuat data-data teknis kendaraan wajib uji. (4) Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat digunakan untuk 2 (dua) kali masa pengujian. (5) Kartu Uji berupa kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, berlaku selama jangka waktu 6 (enam) bulan, (6) Kartu Uji harus mendapat pengesahan dari Penguji Kendaraan Bermotor yang telah memiliki wewenang mengesahkan hasil uji berkala kendaraan bermotor. Pasal 4 (1) Kartu Uji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), memuat data mengenai: a. identitas pemiliki kendaraan, meliputi: 1) nama pemilik kendaraan; 2) alamat pemilik kendaraan; dan 3) nomor identitas pemilik kendaraan. ». identitas kendaraan bermotor, meliputi: 1) nomor dan tanggal sertifikat registrasi uji tipe; 2) tanda nomor kendaraan bermotor; 3) nomor rangka kendaraan; dan 4) nomor mesin kendaraan. c. pedoman teknis kendaraan, meliputi: 1) jenis kendaraan; 2) merek dan tipe; 3) tahun pembuatan atau perakitan; 4) bahan bakar; 5) isi silinder; 6) daya motor penggerak; 7) Jumlah Berat Yang Diperbolehkan (JBB) dan/atau Jumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan (JBKB) khusus untuk mobil barang dan mobil bus; 8) Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) dan/atau Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan (JBKI) khusus untuk mobil barang dan mobil bus; 9) berat kosong kendaraan; 10) konfigurasi sumbu roda; 11) ukuran ban; 12) dimensi utama kendaraan, meliputi: a, panjang; b. lebar; cc, tinggi; d. julur depan; e, julur belakang; f, jarak sumbu; dan g. dimensi bak muatan atau tangki, untuk mobil barang. 13) daya angkut; dan 14) foto berwarna tampak samping kiri dan kanan, tampak depan, dan tampak belakang kendaraan bermotor. d. nomor uji kendaraan; ©, hasil uji; f, kelas jalan terendah yang boleh dilalui; g. masa berlaku uji berkala; h. nama unit pelaksana uji berkala kendaraan bermotor; dan kode respons cepat (QR Code}. (2) Hasil mengenai: ji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, memuat keterangan a. item uji, yang terdiri dari: 1) uji rem utama; 2) ujilampu utama; dan 3) uji emisi, b. ambang batas uji dari setiap item uji; c. hasil uji dari setiap item uji; dan d.nama dan tanda tangan Penguji Kendaraan Bermotor yang berwenang mengesahkan hasil uji, (3) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tersimpan secara elektronik pada Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card) dan tercetak secara nyata pada Kartu Uji berupa kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman, (4) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1), huruf b angka 2), huruf c angka 1) dan angka 2), huruf d, dan huruf i, tercetak secara nyata pada Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card). (5) Contoh bentuk dan ukuran Kartu Uji sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidal terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 5 (1) Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card) sesuai dengan spesifikasi teknis sebagai berikut: a, material kartu terbuat dari Poly Vinyl Chloride (PVC); b. bentuk dan ukuran sesuai dengan standar ISO 7810 ID-1 (CR 80), yaitu: 1) panjang : 85,60 milimeter (3,370 inci); 2) lebar — : 53,98 milimeter (2,125 inci); dan 3) tebal — : 0,8 milimeter (0,030 inci) dengan toleransi # 5 %. c. kapasitas penyimpanan data paling sedikit 35 Kilobyte (Kb); d.teknologi menggunakan sistem Radio Frequency Identification (RFID); dan ©. memenuhi persyaratan teknis Kartu Cerdas Nirkontak (contactless smart card), (2) Kartu Uji berupa kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman sesuai dengan spesifikasi teknis sebagai berikut: a. material terbuat dari kertas berpengaman 80 gram per square meter (gsm) dengan toleransi + 5 gram per square meter (gsm), tidak berpendar di bawah sinar Ultraviolet (UV dull), dan memiliki tanda air (watermark); a) (2) (3) b, bentuk dan ukuran sebagai berikut : 1) panjang : 210 milimeter; dan 2) lebar —: 148 milimeter. Pasal 6 Kartu Uji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib memiliki unsur- unsur pengaman, Unsur-unsur pengaman pada Kartu Uji berupa kartu pintar (smart card), meliputi: a.pengaman kasat mata berupa hologram pengaman individual dengan logo Kementerian Perhubungen; b. pengaman berupa desain anti pemalsuan yang terdiri dari: 1) guilloche; 2) rosette; 3) filter image; 4) tinta pengaman berupa ultraviolet invisible ink (tinta pengaman tidak kasat mata yang berpendar di bawah sinar ultraviole)); dan 5) chip yang digunakan memiliki stander pengamanan minimal common criteria EAL 5+, Unsur-unsur pengaman pada Kartu Uji berupa kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman, meliputi: a. pengaman kasat mata berupa hologram pengaman individual dengan logo Kementerian Perhubungan; b. pengaman berupa desain anti pemalsuan yang terdiri dari: 1) fitur anti pemalsuan berupa gabungan dari beberapa desain teks dan logo Kementerian Perhubungan yang tampak saling mengisi dan sangat sulit untuk ditiru; 2) microtext (susunan teks berukuran sangat kecil yang akan tampak seperti garis tipis secara kasat mata); 3) line width modulation (ornamen anti pemalsuan berupa penebalan dan penipisan garis yang membentuk suatu objek); 4) asymmetrical laser perforation (sistem penomoran asimetris yang dihasilkan dengan metode pelubangan menggunakan teknologi sinar laser); 5) tinta pengaman ultraviolet invisible ink (tinta pengaman tidak kasat mata yang berpendar di bawah sinar ultraviolet); dan 6) tinta pengaman infrared transparent ink (tinta pengaman yang akan terlihat transparan di bawah sinar infra merah). c. pengaman pada bahan baku kertas berupa serat multiwarna (biru, merah, dan hijau) tidak kasat mata, tanda air logo perusahaan menyebar, material kertas 80 gram per square meter (gsm) dengan toleransi + 5 gram per square meter (gsm) tidak berpendar di bawah sinar ultraviolet, Bagian Ketiga ‘Tanda Uji Pasal 7 (1) Tanda Uji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), merupakan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor berupa stiker Tanda Uji yang terdiri dari gabungan antara stiker hologram dan kertas yang memiliki unsur- unsur pengaman. (2) Tanda Uji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku selama jangka waktu 6 (enam) bulan, (3) Tanda Uji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan spesifikasi teknis sebagai berikut: a. stiker tanda uji merupakan gabungan antara stiker hologram dan kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman; b, material stiker hologram terdiri dari bagian depan dan belakang; c.bagian belakang stiker hologram terbuat dari material kertas glasyne/silicone release paper dengan berat 80 gram per square meter (gsm) dengan toleransi + 10 gram per square meter (gsm) dengan cetakan yang berisi petunjuk penggunaan, dicetak dalam 1 (satu) warna; (4) (5) (1) d.bagian depan stiker hologram terbuat dari Poly Ethylene Thereptalate (PET) dengan ketebalan 23 micron dengan toleransi + 5 micron dan perekat anti penggunaan ulang (tamper evident adhesive) dengan ketebalan 20 gram per square meter (gsm) dengan toleransi + 5 gram per ‘square meter (gsm) pada salah satu sisinya; dan e,pada bagian tengah stiker hologram terdapat arca kosong untuk menempelkan kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman yang memuat hasil cetak Tanda Uji; Bentuk dan ukuran Tanda Uji adalah sebagai berikut : a, bagian belakang stiker hologram, meliputi: 1) panjang 55 milimeter; 2) lebar : 88,9 milimeter; dan 3) pada bagian tengah terdapat area perforasi sebesar 43 milimeter x 102 milimeter sebagai tempat melekatkan kertas sekuriti berpengaman yang memuat hasil cetak Tanda Uji. b. bagian depan stiker hologram, meliputi: 1) panjang : 125 milimeter; dan 2) lebar : 74 milimeter. c. bagian kertas sekuriti berpengaman yang memuat hasil cetak Tanda Uji, meliputi: 1) panjang : 98 milimeter; dan 2) lebar : 38 milimeter. Contoh bentuk dan ukuran Tanda Uji, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 8 ‘Tanda Uji dalam bentuk kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman yang memuat hasil cetak Tanda Uji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), paling sedikit memuat keterangan mengenai: a. nomor kendaraan; b,Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) dan/atau Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan (JBK1); c. daya angkut orang dan barang; d. masa berlaku; €. muatan sumbu terberat; dan £. kode respons cepat (QR Code), (2) Tanda uji dalam bentuk kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman memiliki identifikasi warna yang dicetak oleh Penguji Kendaraan Bermotor pada saat penerbitan dengan ketentuan sebagai berikut: a, merah, untuk hasil uji yang berakhir masa berlakunya pada semester pertama tahun ganjil; b. kuning, untuk hasil uji yang berakhir masa berlakunya pada semester kedua tahun ganjil; c. hijau, untuk hasil uji yang berakhir masa berlakunya pada semester pertama tahun genap; atau d.biru, untuk hasil uji yang berakhir masa berlakunya pada semester kedua tahun genap; Pasal 9 (1) Tanda Uji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), wajib memiliki unsur-unsur pengaman. (2) Unsur-unsur pengaman pada Tanda Uji sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit meliputi: a.pada stiker tanda uji, terdapat pengaman kasat mata berupa desain hologram integral yang terdiri dari: 1) logo Kementerian Perhubungan yang terbaca dari dua sisi; 2) susunan teks berukuran sangat kecil yang akan tampak seperti garis tipis secara kasat mata (microtext); 3) kesalahan desain yang disembunyikan (intentional error); 4) efek 2 (dua) dimensi ornamen desain hologram teks Kementerian Perhubungan; 5) area transparan yang berfungsi sebagai area yang memuat hasil uji; 6) penghilangan sebagian lapisan metalis membentuk gambar atau desain tertentu dan area transparan; dan 7) stiker anti penggunaan ulang (tamper evident) yang akan membentulc teks “KEMENTERIAN PERHUBUNGAN” dan “VOID” jika dikelupas. b. pada bagian kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman yang memuat hasil cetak Tanda Uji terdapat pengaman paling sedikit berupa: 1) ornamen anti pemalsuan berupa penebalan dan penipisan garis yang membentuk suatu obyek (line width modulation); 2) pengaman pada bahan baku kertas berupa serat multiwarna (biru, merah, hijau) tidak kasat mata, tanda air (watermark) logo perusahaan acak/menyebar, material kertas 80 gram per square meter (gsm) dengan toleransi + 5 gram per square meter (gsm) tidak berpendar di bawah sinar ultraviolet. 3) Tanda Uji harus memiliki kualitas tahan panas, dan tahan air yang dapat bertahan selama paling sedikit selamal (satu) tahun Pasal 10 (2) Kartu Uji berupa kertas yang memiliki unsur-unsur pengaman dan Tanda Uji dilengkapi dengan nomor seri pengaman. (2) Nomor seri pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dicetak secara perforasi dengan sistem laser. (3) Nomor seri pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari 1 (satu) huruf dan 7 (tujuh) angka. Pasal 11 Penulisan data dalam Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor dilakukan dengan komputer menggunakan Bahasa Indonesia dan terjemahan dalam Bahasa Inggris. BAB IIT PEMBUATAN BUKTI LULUS UJI Pasal 12 (1) Pembuatan Kartu Uji dan Tanda Uji dilakukan oleh Badan Usaha yang memiliki izin operasional dari Badan Intelijen Negara. (2) Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus mendapat penetapan dari Direktur atas nama Direktur Jenderal. (3) Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: @. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; b, tidak melakukan perbuatan tindak pidana kejahatan berkaitan dengan pembuatan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor; c. memberikan laporan setiap 6 (enam) bulan sekali mengenai kegiatan pencetakan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor kepada Direktur Jenderal; d. memberikan jaminan atas mutu cetakan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor; e. tidak mensubkontrakkan pekerjaan atau memindahkan tanggung jawab pekerjaan kepada pihak lain; (4) Keputusan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang masa berlakunya. Pasal 13 (1) Untuk dapat ditetapkan sebagai Badan Usaha pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), pemohon mengajukan permohonan kepada Direktur dengan dilengkapi persyaratan administrasi, berupa: a, surat permohonan; b. izin operasional dari Badan Intelijen Negara (BIN); ¢. akte pendirian perusahaan; d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); (2) surat keterangan domisili perusahaan dan pimpinan perusahaan; daftar kantor cabang yang dimilikinya; memiliki surat referensi bank; memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar untuk bidang usaha percetakan; Pomme i, memiliki pengalaman kerja di bidang percetakan dokumen sckuriti (security printing) yang dibuktikan dengan Surat Perintah Kerja/Kontrak Kerja; j. neraca keuangan perusahaan 3 (tiga) bulan terakhir yang telah disahkan oleh auditor akuntan publik; dan k, data peralatan dan personel yang dimiliki; Selain memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Usaha yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut: @. mampu membuat unsur-unsur pengaman dalam Kartu Uji dan Tanda Uji sesuai yang dipersyaratkan; b. menyediakan ruang database berpengaman yang memadai untuk menyimpan data hasil uji; c. hasil uji dapat diakses secara publik melalui kode respons cepat (QR Code) yang terdapat pada Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor menggunakan koneksi berpengaman dan selama masa berlaku uji berkala; d. berkewajiban merawat data hasil uji minimal selama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan data tersebut telah diserahkan ke server Direktorat Jenderal dengan format yang telah disesuaikan dan kompatibel dengan sistem basis data yang telah dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan; e. bersedia untuk tidak mensubkontrakkan pekerjaan atau memindahkan tanggung jawab pekerjaan kepada pihak lain; dan f menjamin ketepatan waktu pencetakan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. (3) Bentuk dan format surat permohonan penetapan Badan Usaha sebagai pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, Pasal 14 (1) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Direktur melakukan verifikasi administrasi dan teknis. (2) Verifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa pembuktian lapangan terhadap kemampuan Badan Usaha dalam pelaksanaan kegiatan sesuai persyaratan teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. (3) Dalam hal verifikasi administrasi dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah memenuhi persyaratan, Direktur atas nama Direktur Jenderal menetapkan Badan Usaha Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. (4) Bentuk dan format penetapan Badan Usaha Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. BAB IV PENGADAAN BUKTI LULUS UJI Pasal 15 (1) Pengadaan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor dilakukan oleh Direktorat yang membidangi Sarana Perhubungan Darat. (2) Pengadaan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan berdasarkan perhitungan kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang ditetapkan berdasarkan jumlah kendaraan wajib uji di setiap provinsi. (3) Pengadaan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor dilakukan melalui prosedur dan tata cara pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 16 (1) Untuk mendapatkan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta atau Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota mengajukan permohonan kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat c.q. Direktur Sarana Perhubungan Darat. (2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal Perhubungan Darat c.q. Direktur Sarana Perhubungan Darat melakukan verifikasi permohonan. (3) Dalam hal verifikasi permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah memenuhi persyaratan, maka diterbitkan kode billing sebagai tagihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada pemohon. (4) Dalam hal kode billing telah diterima pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemohon wajib membayar biaya Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang disetorkan ke Kas Negara sebagai Pencrimaan Negara Bukan Pajal (PNBP). (5) Pembayaran biaya Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor dilakukan pada bank persepsi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. (6) Besaran biaya yang wajib dibayar oleh pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (5), sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (7) Setelah pemohon melakukan pembayaran, maka Direktur Sarana Perhubungan Darat atas nama Direktur Jenderal Perhubungan Darat menerbitkan Delivery Order (DO) yang ditujukan kepada Badan Usaha pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. (8) Format Permohonan Kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor dan Permohonan Penagihan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 17 (1) Dalam rangka menjamin pemenuhan pedoman teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor dilakukan pembinaan dan pengawasan; (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh Direktur. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 (2) Penctapan Badan Usaha pencetak dan distributor buku uji, tanda uji, dan tanda samping kendaraan bermotor yang telah ada sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini ditetapkan, dinyatakan tetap berlaku hingga 31 Desember 2018 dan tidak dapat diperpanjang. (2) Terhadap Badan Usaha yang akan mengajukan permohonan menjadi pembuat Bukti Lulus Uji Kendaraan Bermotor baru, wajib memenuhi persyaratan dan berpedoman pada Peraturan Direktur Jenderal ini. (3) Perubahan penggunaan buku wji, tanda uji, dan tanda samping kendaraan bermotor menjadi Kartu Uji dan Tanda Uji, dilaksanakan secara bertahap sampai dengan 31 Desember 2018. BAB VIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku, maka: a. Peraturan Direktur Jenderal_~—-Perhubungan = Darat_—_ Nomor: SK.2752/AJ.402/DRJD/2006 tentang Pedoman Teknis Buku Uji, Tanda Uji Berkala dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.1183/AJ.402/DRJD/2017; b. Peraturan Direktur Jenderal_ = Perhubungan © Darat = Nomor: SK.3220/AJ.405/DRJD/2006 tentang Kriteria dan Persyaratan Untuk Menjadi Distributor Buku Uji, Tanda Uji Berkala Dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor; dan c. Peraturan Direktur Jenderal_ = Perhubungan = Darat_~— Nomor: SK.3221/AJ.405/DRJD/2006 tentang Kriteria dan Persyaratan Untuk Menjadi Pencetak Buku Uji, Tanda Uji Berkala Dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 2 Juni 2017 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ttd Drs. PUDJI HARTANTO, M. M. Pembina Utama -IV/e NIP. 19590824 201603 1 001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum fc dan Hubungan Masyarakat ,{* NASUTION BIN AS Pembina - IV/a NIP. 19680223 199803 1 002 Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor ‘Tanggal SK.2874/AJ.402/DRJD/201 2 Juni 2016 7 A. Contoh Bentuk dan Ukuran Kartu Uji Berupa Kartu Pintar (smart card). Si Depan 856mm KEMENTERIAN PERHUBUNGAN IREPUSLIK INDONESIA. Uk PxL:142x122 mm @| -xartiyjpanaiavanaeran Goretoe a oreo mana 3 Ue Pat:132 13mm 2 Linens [oiearsary_t® ones ee 53,98 mm Logo KEMENHUB ‘Ornamen Security : Guilloche Ue PL: M25 1220, ‘Secumy Featie yang trp pola ‘arate besorbung yang esusin dengan dua atau eth gars yong salng ‘mena ingga memben seman (ar arngan sta anyaman yang bebang, @ frerergag] Area Judul pada bagian atas ‘REPUBUK INDONESI" Usaran Fen" 2 ‘Tye Fon Aealbo “Kanu U Serkala Kendraan Beto § Card OF Pees eri nepecton" Uren ene pt ‘pe Fen Reale ‘Area Judul pada bagian atas, terdapat tulisan: di sisi depan bagian tengah ee Ornamen Security :Rosette ‘Secutty Fee yang berupa pola (gor tp born yang suron ‘engan dos sobs gar Yang 3509 ‘meninan nngga memcert semacart Binge terdapat tulisan : Hologram eee hol ‘one Sete 8 ‘Ornamen Security : Microtext ‘us elomen penganantesembunyt Yong ter dan es erga ron “Ministry OF Transposon Republe Indonesia® Ukuran Fone 8 pt i Tipe Font: Aria Bois he “KEMENTERIAN PERHUBUNGAN “Card Of Perodsal Vehicle Inspecfon” ‘enikas: dtushkan taca pembesar. karan Font: 8 Teahats Msoac es Background kartu Peta Kepulauan Indonesia Wama oar background tar Sisi Belakang 856mm Arial Bold Slze 11 pt Aa Regu ee 5398 Suet ® \ " Uk. PxL:20%20 mm Uk PxL:40,7 «35 mm =q AreaJudulpadabagianatas @| terdapattulisan: SUNTT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR TANDES KOTA SURABAYAT Ukuren Font: 11 pt Tipe Font : Ail Bold Omamen Security:Guilloche Seoutly Feature yang berupa pola ‘ati tips bersambung yang dsusun dongan dua atau lebih gars yang saing menindin hinge membentuxk semacamn ati Jaringan atau anyaman yang berkioang, Ormamen Security:Filterimage ‘Soourty Feature yang terdir dar garis-gers, dengan aol tertntu yang hanya dapat clnat dengan fiter pemaaca Pola yang dibentuktlisan "PRI ] Logo Kemenhub Posts: ss belakang bagian tongah Uk. Pox 49,7 35 mm QR Code Jenibereode yang bers matits dots Jang dapatcipnda cia scan menagunkan AOR scanner atau smarghone, Us 20mm 20 mm. e Invisibleink Tinta security yang tidal karst mata, ‘Apabila dilihat di bewah sinarlampu “rte mancilfogo KEMENAUR Identitas Kendaraan, Qe Background kartu terdividari: Warna dar background karts | Nara Peri Groce ‘Nomor Kendaraan cee bedi Tipe Font: Aa Regler lems Kendornan | USzEn Font: Bot Mork Tee Ornamen Security:Rosette Securty Feature yang berupa pola ‘aris pis bersambung yang cisusun ‘dengen da atau eb gars yang sling mening hingga membentuk semacam bunge. B. Contoh Bentuk dan Ukuran Kartu Uji Berupa Kertas yang Memilild Unsur- unsur Pengaman, Ukuran Jadi : 26,5 em x 14,8 om SISIA Ukuran Jadi : 26,5 cm x 14,8 cm SISIA. Pembina Utama - IV/e NIP, 19590824 201603 1 001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum & dan Hubungan Masyarakat NASUTION BIN AS Pembina - IV/a NIP. 19680228 199803 1 002 Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK.2874/AJ.402/DRJD/2017 ‘Tangal :2.Juni 2017 Contoh Bentuk dan Ukuran Tanda Uji Sees HOLOGRAM (SISI BELAKANG) Skala 10 0% aE etn » Gissyne 80-85 asm PET 25 Nicon Achoswve 16-20 gam ‘SECURITY FEATURE TAMPER C9 A HN see oS ws so ee ee sho Sse . O50 NH OHH Hea SH “99 oO WE ato a “oo ¥ me oe ose v Nie eee See So) ee Siala 100% ‘APLIKAS! SETELAH DIKLUPAS Skala 100% DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT tta | PUDJI HARTANTO, M. M. Pembina Utama - IV/e NIP. 19590824 201603 1 001 Salinan sesuai dengan astinya ‘NASUTION BIN AS Pembina - IV/a NIP. 19680223 199803 1 002 Lampiran [II : Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor ‘SK.2874/AJ.402/DRJD/2017 Tanggal —: 2 Juni 2017 Bentuk dan Format Surat Permohonan Penetapan Badan Usaha Sebagai Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor KOP UNIT KERJA Nomor Klasifikasi : Lampiran 1 (eatu) set berkas Perihal Fermohonan Penetapan Badan Usaha Kepada : Sebagai Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor (Baru/Perpanjangan*} Yeh. Direktur Sarana Perhubungan Darat Di TEMP: 1. Berdasarkan Peraturan Dircktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor tanggal .... tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, bersama ini disampaikan Permohonan Penetapan Badan Usaha Sebagai Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, sebagai berikut: Nama Badan Usaha (Perusahaan) Alamat Badan Usaha (Perusahaan) Nama Penanggung Jawab : 2, Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan persyaratan unsur administrasi dan teknis. 3. Demikian surat permohonan ini dibuat untuk dapat diproses lebih lanjut. PIMPINAN BADAN USAHA (Nama) Vabatan *) Coret yang tidak pertu ‘DIRERTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ttd | HARTANTO, M. M. Pembina Utama - IV/e NIP. 19590824 201603 1001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hulum dan Hut ‘Masyarakat NASUTION BIN AS Pembina - IV/a ‘NIP. 19680223 199803 1 002 Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor K.2874 /AJ.402/DRID/217 Tangal :2Juni 2017 Bentuk dan Format Penetapan Badan Usaha Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. KOP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR: TENTANG PENETAPAN SEBAGAI PEMBUAT BUKTI LULUS UJI BERKALA Menimbang Mengingat KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, a. bahwa sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor ..... tentang Pedoman Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, pembuat Bukti Lulus Uji berkala Kendaraan Bermotor harus mendapatkan penetapan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat; b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi persyaratan administrasi dan teknis, ..... dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor; c. berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Penetapan Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor; 1, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 _ tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2015, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Memperhatilan Menetapkan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317); 4, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5884); 5, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah _ terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tabun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5}; Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisesi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 8); 7. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1296); 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012); 10, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 07/PER/M.KOMINFO/03/2012 tentang Persyaratan Teknis Kartu Cerdas Nirkontak (Contactless Smart Card) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 334) a, Surat permohonan ..... Nomor ..... tanggal .... Perihal Permohonan Penetapan Badan Usaha Sebagai Pembuat Kartu Uji Dan Tanda Uji ...... b. Hasil evaluasi persyaratan administrasi . c. Hasil evaluasi persyaratan teknis ... MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG PENETAPAN SEBAGAI PEMBUAT BUKTI LULUS UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR, PERTAMA, KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH Berdasarkan hasil evaluasi administrasi dan teknis dinyatakan bahwa: Nama Badan Usaha Alamat Badan Usaha Nomor Telepon / Faksimile Nama Penanggung Jawab a ditetapkan sebagai Badan Usaha pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang dibuat sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor ..... . tentang Pedoman ‘Teknis Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Dalam hal terjadi pelanggaran terhadap kewajiban sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEDUA, maka penetapan sebagai Badan Usaha pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA dapat dicabut. Keputusan Direktur Jenderal ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. Pengajuan permohonan perpanjangan masa berlaku Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Penetapan Sebagai Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEEMPAT, diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku berakhir dan dilengkapi dengan persyaratan administrasi dan teknis. Dalam hal pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KELIMA diajukan setelah habis masa berlaku sebagai Pembuat Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor, maka permohonan diberlakukan sebagai pemohon baru. Direktorat Sarana Perhubungan Darat Dircktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Keputusan Direktur Jenderal ini. KEDELAPAN : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di JAKARTA Pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ttd Nama (Pangkat) (up) SALINAN keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan; Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan; Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; Direktur Sarana Perhubungan Darat; Bupati/Walikota ........ Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota .... As Osiasi oj Pimpinan (Badan Usaha) NOAA E pe DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ted Drs. PUDJI HARTANTO, M. M. Pembina Utama - IV/e NIP. 19590824 201603 1 001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat NASUTION BIN AS Pembina ~ IV/a NIP. 19680223 199803 1 002 Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan darat Nomor 2 SK.2874/AJ.402/DRJD/217 ‘Tanggal Juni 2017 A, Format Permohonan Kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. KOP UNIT KERJA Nomor Klasifikasi Lampiran Pada Peribal Kebutuhan Bukti Lulus Kepada : Uji Berkala Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Darat ca. Direketur Sarana Perhubungan Darat Di ‘TEMPAT 1. Schubungen pelaksanaan Kegiatan Pengujian Kendaraan Bermotor pada Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor di wilayah kami, bersama ini disampaikan kebutuhan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor sebanyak ) unit. 2. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami laporkan bahwa jumlah Kendaraan wajib uji di wilayah kami sebanyak .... ve) nit, meliputi: a, Mobil Penumpang Umum seve nits b. Mobil Barang unit; ¢. Mobil Bus unit; . Kereta Gandengan unit; dan e. Kereta Tempelan unit. 3, Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN ‘Tembusan: Wama) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi essen ij (Pangkat} (ae) DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ted Salin: dan ‘Drs, PUDJI HARTANTO, M. M. Pembina Utama - IV/e NIP. 19590824 201603 1 001 an sesuai dengan aslinya eee = ‘NASUTION BIN AS Pembina - IV/a NIP. 19680223 199803 1 002 B, Format Permohonan Penagihan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. KOP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Nomor Klasifikasi Lampiran =: Perihal 1 Permohonan Penagihan Kepade : Yth. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKIJakaria/ Kota/ Kabupaten ..... Jakarta, ossesenetse20 Di TEMPAT 1, Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor ..... tanggal...., perihal Permohonan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan’ Bermotor bersama ini disampaikan hal ~ hal sebagai berikut: a. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan, dikenakan tarif dengan rincian tagihan sebagaimana terlampir; b, selanjutnya pembayaran dapat dilakukan pada bank yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan di wilayah kerja Saudara dengan menunjukkan kode billing dan memperhatikan batas waktu pembayaran; dan setelah melakukan pembayaran dimohon segera melakukan konfirmasi ke Direktorat Sarana Perhubungan Darat untuk penerimaan Bukti Lulus Uji Berkala Kendaraan Bermotor. 2. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasi. a.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Direktur Sarana Perhubungan Darat, (fama) Pangkai) (iP) ‘Tembusan: Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, ted Drs. PUDJI _M. ‘Pembina Utama - IV/e NIP. 19590824 201603 1 001 Salinan sesuai dengan astinya NASUTION BIN AS ‘Pembina - V/a NIP. 19680223 199803 1 002

You might also like