You are on page 1of 14

Tabel 1.

Tipologi instrumen insentif – ekonomi pengawasan polusi

Jenis Instrumen Keterangan


1. CHARGES
Effluent charges Paid on discharges into the environment
and are based on the quantity
and/orquality of the effluent

Incentive effluent charges Revenue collected via the charge is not


returned to the polluter

Distributive effluent charges Revenue collected via the charge is


returned to the polluter, in the form of
subsidies for new pollution control
equipment
User charges Payments for the cost of collective or
public treatment of effluents

Product charges/tax Additions to the price of products, which


Differentiation are polluting or are diffcult to dispose of,
the former have a revenue-raising feature.

Administrative charges Control and autorisation fess

2. SUBSIDIES
Grants Non repayable forms of financial
assistance, contingent on the adoption of
pollution abatement measures.

Soft loans Loans linked to abatement measure and


carrying below-market rates of interest

Tax allowances Allows accelerated depreciation, tax or


charge exemptions or rebates if certain
pollution abatement measures are
adopted.

3. DEPOSIT REFUND SYSTEM System in winch surcharges are laid on


the price of potentially pollution, a refund
of the surcharge is given on the return of
the product or its residuals.
Table 2.1 The policy matrix : instrumen and sample applications

Using Markets
By sector or Environmental taxes on User fees for Perform.
Subsidy Targeted
Theme Nat. Bonds/deposit-
Reduction Emissions Inputs Products Services Subsidies
Resources refund
Water Reduction in Water resources  Water
resources water subsidy taxes ; Brazil, pricing;
: China Germany Chile,
Hungary, China,
Poland Colombia
 Watershed
protection
charges
Fisheries Fishing Product Fisheries Oil spill bond:
input taxes lincenses U.S
taxes Mauritania
Land  Removal  Proverty Batterment Subsidies
Resources Management

management of land taxes charges : for restoring


conversion  Differential Korea, natural
subsidies ; land use Mexico cover ;
Brazil taxes / fees : Canada
 Removal Germany
of the tax
on
undevelope
d land
France
Forets Reduction in Forest Stumpage fees  Park Reforestation  Subsidies
land product Brazil, Costa entrance deposit/perfor for
convension taxes : Rica, Honduras, fees: Costa mance bond : seedlings
subsidized Brazil, Indonesia, Rica Costa Rica, : India
and Colombia, Philippines,  Reforrestati Indonesia,  Credit
subsidized Venezuela Malaysia on taxes : Malaysia subsidies
livestock Indonesia for
credit: Brazil, refostatio
Central
Amerika n Costa
Rica
Sustainable Reduction in
agriculture agriculture
subsidies ;
most
developing
countries
Biodiversity/ Reduction in Bioprospecting  Watershed Habitat
protected land fees : Costa protection protection
area conversion Rica, charges : subsidies
subsidies Madagascar Costa Rica,
Indonesia.
 Park
entrance
fees : Costa
Rica,
Indonesia
Mineral Fees on Mining royalties 
resources mine wastes Algeria, Brazil,
and tailings Brunei,
Philippines Colombia,
Ecuador,
Malaysia,
Namibia,
Nigeria,
Venezuela, and
Canada, U.S
and other
OECD
Using Markets
By sector or Environmental taxes on User fees for Perform.
Subsidy Targeted
Theme Nat. Bonds/deposit-
Reduction Emissions Inputs Products Services Subsidies
Resources refund
Air Reduction in Emission  Energy Environment Royalties for Sulfur tax Subsidies
pollution energy taxes: Egypt, taxed : related fossil fuel refund system for
subsidies: Korea, OECD product taxes: extraction -system : industrial
Transition China,  Diffrentiated Bangladesh Sweden energy
economies, Eastern, gasoline OECD saving
most Europe, prices : Sweden
developing Kazakhstan Egypt,
countries OECD Mexico,
Philippines,
Turkey
Water Wasterwater Sewage Tax relief
Pollution discharge charges:Brazil, and
fees: Brazil, Child, China, subsidized
China, Colombia, credit for
Pollution Control

Eastern Indonesia, env.


Europe, Malaysia, Investment
Korea, Mexico, Brazil,
Mexico, Singapore. Chile,
OECD Thailand China,
Philippines Colombia,
Ecuador,
India,
Korea,
Mexico,
Philipines

Solid waste Waste User fees for Deposit- Credit/


disposal wates Refund system subsidy
taxes : management: Bangladesh, policy:
Canada, Ecuador, Brazil, Chile, Korea
France, U.K., OECD, Colombia, Taiwan
U.S Thailand, Ecuador, (China)
Venezuela Finland, Turkey,
Jamaica, U.K
Japan,
Mexico,
Norway,
Philippines,
Sweden,
Taiwan
(China), U.S,
Venezuela
Hazardous Reduction in Disposal Pesticide taxes: Product taxes: Bond for Subsidies
waste/toxic agrochemical charges: OECD Denmark waste for phasing
chemicals subsidies: most China, treatment out
developing OECD, pesticides :
countries Thailand Sweden
Peace turner, Ecs of N.R & Ewn

Ch. 6
6.1. Introduction

Damage = external cos

Pionan tax = Pollution Charger

6.2. The Optimal Pigovian Tax

t* = tax
pengenaan tax t* akan mengakibatkan MNPB bergeser ke kiri menuju (MNPB-
t*)
pajak t* yang harus dibayar pada setiap unit kegiatan, akan mengakibatkan
marjinal net benefit berkurang dengan t*
pencemar akan memaksimalkan private net benefit, berkenaan dengan adanya
pajak pada Q*, bagian t* ditentukan ? t* ditentukan sama dengan MEC pada
tingkat optimum
jadi pigovia akan optimal apabila ia sama dengan marginal external cost (yaitu
mengenal pollution damage) saat tingkat polusi optimal.
Langkah-langkah dalam menentukan damage function :
Economic activity of the polluter  pollution esmission  pollution
Concentration in the environment  pollution exposure  physical
Damage function  monetary value of damage
6.3. Illustrating the optimal pigovian tax mathe metically
NSB = PQ – C (Q) – EC (Q) > (6.1)
Artinya : Net social benefit (NSB) terdiri atas the graes benefit of the
polluting activity (PQ) dikurangi private costs (c), dikurangi
external costs (EC)
Dimana : P = Harga
Q = Output (pulketing activity)
P tidak terpaty pada besar dan kecilnya Q (P= para metric)  yang
terjadi pada pasar persaingan sempurna.
NSB C EC
 P  0
Q Q Q > (6.2)
Max NSB  first order condition
C EC SC
P  
Q Q Q > (6.3)
Dimana social cost (SC) = private cost (C) + External Cost (EC) sebagai syarat
NSB maximum
Atau jalan lainnya :
C EC
P 
Q Q
NSB EC

Q Q > (6.4)
Dimana : NPB = net private benefit yaitu harga dikurangi private costs
 Persamaan (6.3) merupakan suatu aturan baku harga dari product penyebab
 SC 
 P  
polusi harus sama dengan marginal social cots  Q 
 Persamaan (6.4) merupakan suatu aturan optimalisasi yaitu marginal net
 NPB 
 
private benefits  Q  harus sama dengan marginal external costs
 EC 
 
 Q .
 Dengan persamaan (6.3), jika dikenakan pajak sebesar t*, dimana :
EC
t* = Q > (6.5)
dimana Q* = the level of activity
daya menyelesaikan persamaan (6.3), diperoleh
C
P t*
Q * > (6.6)
6.4. Pollution charger & proverty rights

Jika pencemar terus berproduksi sampai Q* ia akan dikenakan total evolution
tax bill sebesar O b d Q* + Q* de Q (yang sama a c d Q* + Q* d Q  f).
Sekarang, Q* d e Q (the datted arca) tidak dibayar sebab tax bill melebihi net
private benefit of output Q*Q. Olehnya pencemar akan menghindari pajak
dengan kembali memproduksi Q*
Pada Q* pencemar masih membayar O b d Q* dan ia dalam posisi membuang
jumlah pencemar yang optimal. Kelihatannya pencemar si penalty dua kali yaitu
- Pertama dengan pengurangan data yang terjadi akibat ia kembali Q* untuk
menghindari pajak, dan
- Kedua dengan ia beroperasi pada tingkat produksi yang optimal.
Apakah ini adil? Jawabannya tergantung pada pandangan kita terhadap property
rights! Jika pencemar tidak memiliki tingkat (no right) dalam menggunakan
lingkungan sebagai pembuangan limbah, maka pollution charge sebesar O b d
Q* adalah besarnya charge (tagihan) menggunakan property yang dimiliki oleh
negara. Sebaliknya bila memiliki right untuk mencermati lingkungan, cahaya
pada optimal pollution dan charge antara Q*Q keduanya salah firm tidak
memiliki hal (no right) mencermati lingkungan di atas Q*, telepon memiliki hak
(every right sampai dengan optimal level of pollution).
6.5. Pollution Charge & Abatement Costs (pengenaan biaya)
Pengenaan biaya pencemaran di maksudkan agar dapat mendorong
pencemaran memotong peralatan, penggunaan pencemaran (pollution
abatement/control equipment). Diasumsikan oleh pencemar dapat
menyesuaikan biaya pencemaran dengan cara menyatakan tingkat aktivitas firm
yang menghasilkan pencemaran itu.
MAC (Marginal abatement cost0 adalah biaya tambahan yang terjadi dan
penyenangan tingkat pencemaran
Contoh : Biaya tambahan (MC) dan pencemaran dibawah tingkat IV, adalah
MAC 1) Biaya tambahan dan penyerapan pencemaran dibawah
tingkat IV 2 adalah MAC 2. jadi makin rendah tingkat pencemaran,
maka makin tinggi tambahan biaya dalam usaha mengurangi tingkat
pencemaran itu. Jadi dalam praktek adalah relatif lebih murah biaya
membersihkan pencemaran berat pada awal terjadinya. Bila di awal
kejadiannya itu hanya mampu sangat kecil mengurangi pencemaran
itu, maka selanjutnya akan dibutuhkan biaya yang makin besar dalam
penguranga pencemaran dan sebagainya (alat pembersih makin besar
diperlukan)
Tingkat pencemaran optimal terjadi kuat MAC = MEC
Ada persamaan antara MNPB dan MAC, yaitu
1) Pencemaran melakukan penyesuaian terhadap pajak dengan penyerapan
output. Keputusan ini berarti terjadinya forgone profit (net private benefit)
jadi MNPB harus dipandang sebagai abatement cost dalam hal hanya harus
dipandang sebagai abatement cost dari hal hanya penyerapan output lah
jalan untuk mengurangi pencemaran.
2) MAC berarti kurva biaya, bila penyurapan pencemaran melalui pengadaan
abatement equipment
3)  MNPB = MAC jika penyerapan output hanya data-datanya jalan dalam
penggunaan pollusi
Bila konsep aturan MNPB = MEC dan MAC = MEC digabungkan akan
diperoleh gambar
 Dari a ke b  MAC < MNPB berarti lebih murah melakukan
penyerapan pencemaran dengan penyerapan abatement
equipment dengan cara pengurangan output.
 Dari b ke o  MAC > MNPB berarti lebih murah melakukan
penyerapan pencemaran dengan mengurangi daya output
dengan pengadaan abatement equipment (atmeguragi
polusi)
Catatan : apabila tanah menunjukkan kost cost path reaction to equlation
Regovian 10 x : t = MEC at the optimal
t = MAC level of polluction
6.6. A Format proof that MAC = MEC product optimal pollution
6.7. Pibovirum Taxes and imperfect competition
6.8. Harga as a low cost solution to standar setting
6.9. why are pollution taxes not wides pred ?
CH. 7 Swirantel standards , taken & subsidies
7.1. The inefficiency of standar setting
Penetapan standar untuk menjamin optimal level of externality
S : Standard yang ditetapkan
Ws : Tingkat polusi sesuai standard
Qs : Tingkat kegiatan ek sesuai standard
P : penalty yang ditetapkan
Pencemar sesuai standar luas mencemari s/d tingkat yang diizinkan beraktivitas
(Q3) dengan tingkat volusi WS : QS tidak optimal, menyanyat Qs < Q*, jadi jika
standard tidak ditetapkan tingkat Q*, berarti ini tidak optimal tingkat optimal
yang saat MNPB = MEC
Jadi penalty P menjadi tidak efisien al hal ini
Pencemar terangsang mencemari s/d tingkat QB mengapa ?
Izin total P s/d QB lebih rendah dp net private benefit (NPB). Diatas QB, tingkat
pencemar sudah mengakibatkan P > MNPB.
Masalahnya :
- Dalam suatu daerah tersebut, pencemar banyak sekali masing-masing
menyumbang pencemar, pencemar total bisa menjadi jauh di atas standard,
dan penyalah hukum tidak berbuat apa.
- Pencemar tetap beraktivitas s/d QB
- Yang ideal penalty seharusnya ditetapkan fungsi P* dan embun pun optimal
sebesar Q*
7.2. Taxes VS Standard
1. Taxes least cost solutions (sel ch 6)
2. Uncertinty & the benefit function
MNPB (NEC) = the actual one
MNPB (False) = The wrouf one
Bila mengambil keputusan menganggap MNPB (false) adalah kurva yang benar.
Apakah biaya dari keseluruhan ini lebih benar bila ditetapkan standar atau dalam
diterapkan pajak? Jawabannya ialah sepanjang MEC 2 MNPB mempunyai hope
PS jama antara penerapan standard atau pajak, jadi pajak sebesar t dipakai dasar
pencapaian tingkat optimum pencemaran dengan anggaran MNPB (false)
dengan kurva yang benar. FLP MNPB (true) adalah sebenarnya kurva yang
benar, sebagai pencemar akan beraktivitas s/d titik dimana MNPB (true) = t, yi
pada titik Q. Akibatnya pollusi terlalu banyak (kru yang optimal seharusnya
pada Q*) kerugian akibat kebanyakan polusi adalah daerah dibawah MEC antara
Q* Q1 dikurangi daerah di bawah MNPB (true) antara Q* Q1. Daerah ini adalah
daerah dibawah MEC antara Q* Q1 dikurangi daerah di bawah MNPB (true)
antara Q* Q1. Daerah ini adalah seluas  b d e.
Sekarang misalnya pengambil keputusan menetapkan standar, dengan tetap
percaya pada MNPB (false), gambar 7.2 memperlihatkan standar ditetapkan
pada Q dengan penetapan standard ini aktivitas ekonomi menjadi Q, lebih
rendah dari tingkat optimum Q*, dengan menimbulkan kerugian sebesar a b c.
Luas  b d e =  a b c, sebagai tidak bedanya apakah menetapkan instrumen
pajak atau penetapan standard.
Penetapan pajak atau standard akan menetapkan pengaruh yang berbeda bula
hope MEC berbeda (gambar 73)

Dalam kasus a) MEC sangat curam dibedakan dengan kurva MNPB


akibatnya solusi pajak mendatangkan kerugian yang besar,
sebagai penetapan standar lebih disukai
Dalam kasus b) Kurva MEC kurang enam (diatas), akibatnya solusi standar
mendatangkan kerugian yang lebih besar, sebagai penerapan
pajak lebih disukai.
Dynamic Efisiensi
Administrative Cost
Penerapan tax = memerlukan biaya dan menimbulkan legal merangkap
7.3. Pollution Reduction Subsidies
Subsidi biasanya merupakan pembayaran kepada firm yang pollusi nya dibuat
ketetapan (tingkat ttl)
S = Subsidi per unit pollusi
W= presceribel level
M = actual level yang dicapai dimana M < W
Pembayaran subsidi = S (W – M)
Gambar
Ch. II. Pollution Control policy in mixed SCS
11.2. Direct Regulations : A ‘Command and Control Philosophy

Setiap negara merupakan pendekatan yang berbeda terhadap persoalan yang


berhubungan dengan standar emisi / buangan dl usaha melindungi lingkungan.
Spesifikasi pendekatan itu pada umumnya meliputi :
1) Pembatasan dari ukuran tingkat maksimun zat pencemaran bisa dibuang
ke Cycle
2) Spesifikasi dari derajat ttl pengawasan pencemaran, ruis, persentase yang
boleh dibuang dari seluruh zat berbahaya dan emisi buangan itu
persyaratan dari peralatan (kepratisan dan ketersediaan teknologi) dari
usaha penyenangan pollusi.
3) Batas kepadatan pollusi yang dibuang
4) Caranya membuang yang dikaitkan apa biaya kerusakan yang terjadi
5) Batas balik membuang yang dikaitkan apa spesifikasi input yang
digunakan dan output yang dihasilkan dalam produser produksi.
11.3. EC. Pollution Control Policy
11.4. Economic – Interactive polluction Control Instrument

You might also like