You are on page 1of 13

Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No.

1, Januari
2019 ISSN 2614-4719

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KEPATUHAN


DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM
MITRA MEDIKA MEDAN TAHUN 2018

Dedi
Dosen Akademi Keperawatan Helvetia Medan
Email: dedisyaiful@helvetia.ac.id

ABSTRACT

Diabetes is one of the four priorities for non-communicable diseases. In 2015


diabetic 415 million adults with diabetes, a 4-fold increase from 108 million in
the 1980s. In 20140 it is estimated that the number will be 642 million people.
This study aims to determine the relationship of anxiety level of patients with
dietary adherence in patients with Diabetes Mellitus at Mitra Medika General
Hospital Medan in 2018. This research use analytic survey research design with
cross sectional approach using chi-square test. The population in this study was
Diabetes Mellitus patients amounted to 49 respondents, while the sample is the
total sampling of the entire population of 49 respondents. The type of data used is
primary data, secondary data and tertiary data, while the analysis used is
univariate analysis and bivariate analysis. From the results of this study with
Parson Chi-square statistical test, showed that the P value of 0.014. Where the
value is smaller than α value of 0.05, then there is a relationship between the
anxiety levels of patients with dietary adherence in patients with Diabetes
Mellitus at Mitra Medika General Hospital Medan. The conclusions in this study
showed that there was a statistically significant relationship between the anxiety
levels of patients with dietary adherence in Diabetes Mellitus patients at Mitra
Medika General Hospital Medan. It is suggested to do more research about
patient's anxiety level with diet compliance, by using different research location
and research method.

Keywords: Anxiety Level, Diet Compliance, Diabetes Mellitus

PENDAHULUAN darah. Akibatnya terjadi peningkatan


Diabetes Mellitus (DM) atau kosentrasi glukosa didalam darah
disebut diabetes saja merupakan (hiperglekimia) (Kemenkes, 2014)
penyakit gangguan metabolik Diabetes melitusmerupakan
menahun akibat pangkreas tidak penyebab hiperglikemi. Hiperglikemi
memproduksi cukup insulin atau disebabkan oleh berbagai hal, namun
tubuh tidak dapat menggunakan hiperglikemi paling sering
insulin yang diproduksi secara disebabkan oleh diabetes melitus.
efektif. Insulin adalah hormon yang Pada diabetes melitus gula
mengatur keseimbangan kadar gula menumpuk dalam darah sehingga

74
gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan mellitus yang mengalami kecemasan
tersebut terjadi akibat hormone ringan mempunyai riwayat keluarga
insulin jumlahnya kurang atau cacat diabetes mellitus dan sudah lama
fungsi. Hormon insulin merupakan terdiagnosa menderita diabetes
hormon yang membantu masuknya mellitus. Beberapa juga ada yang
gula darah (WHO, 2016). tidak mengalami kecemasan, hal
Penyakit kronis seperti diabetes tersebut disebabkan karena tingkat
mellitus dapat menimbulkan masalah pengetahuannya tentang pencegahan
psikologis pada pasien. Informasi komplikasi diabetes mellitus sudah
yang tidak tepat dapat menimbulkan baik (Falco 2015).
mispersepsi yang berpengaruh Menurut International Diabetes
terhadap kondisi psikologis Federation-7 tahun 2015, dalam
diantaranya tingkat kecemasan metabolisme tubuh hormone insulin
bahkan stres. Diabetes merupakan bertanggung jawab dalam mengatur
penyakit genetik yang dapat kadar glukosa darah. Hormon ini
diwariskan pada keturunan diproduksi dalam pancreas kemudian
berikutnya. Selain itu, dampak buruk dikeluarkan untuk digunakan sebagai
dan komplikasi yang parah seperti sumber energi. Apabila di dalam
amputasi menambah kekhawatiran tubuh kekurangan hormone insulin
pasien dan keluarga (Zainudin dkk., maka dapat menyebabkan
2015). hiperglikemi (IDF, 2015).
Penderita diabetes mellitus yang Berdasarkan data Riskesdas
mengalami kecemasan sedang hingga menunjukkan bahwa terjadi
panik disebabkan oleh kurangnya peningkatan prevalensi Diabetes
pengetahuan tentang Mellitus di Indonesia dari 5,7%
komplikasi yang mengiringi tahun 2007 menjadi 6,9% atau
perjalanan penyakitnya. Sementara sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun
itu, penderita diabetes mellitus yang 2013. Data International Diabetes
mengalami kecemasan ringan Federation tahun 2015 menyatakan
disebabkan karena sudah terpapar jumlah estimasi penderita Diabetes
pengetahuan tentang diabetes Mellitus di Indonesia diperkirakan
mellitus. Biasanya penderita diabetes sebesar 10 juta. Seperti kondisi di

75
dunia, Diabetes kini menjadi salah mencapai dan mempertahankan berat
satu penyebab kematian terbesar di badan ideal, dan dapat mencegah
Indonesia. Data Sample Registration komplikasi akut dan kronik sehingga
Survey tahun 2014 menunjukkan kualitas hidup dapat ditingkatkan
bahwa Diabetes Mellitus merupakan (Waspadji, 2007).
penyebab kematian terbesar nomor 3 Salah satu prosedur penanganan
di Indonesia dengan persentase Diabetes Mellitus selanjutnya adalah
sebesar 6,7%, setelah Stroke (21,1%) mengendalikan kadar gula darah
dan penyakit Jantung koroner didalam darah penderita dengan
(12,9%). Bila tak ditanggulangi, penerapan gaya hidup sehat yaitu
kondisi ini dapat menyebabkan melakukan diet dan aktifitas fisik
penurunan produktifitas, disabilitas, yaitu olahraga. Namun saat ini
dan kematian dini (Kemenkes, RI, banyak ditemukan penderita
2016). Diabetes Mellitus tidak patuh dalam
Diabetes Mellitus merupakan pelaksanaan diet. Pengetahuan
penyakit Salah satu pilar dalam sangat berpengaruh bagi penyakit
penatalaksanaan diit adalah Diabetes Mellitus dalam pelaksanaan
perencanaan makan. Perencanaan diet (Helmawati, 2014).
makan menjadi hal yang sangat Kendala utama penanganan
penting pada pengendalian DM. Diabetes Mellitus adalah kecemasan
Dalam penatalaksanaan penyakit dalam mengikuti terapi diet Diabetes
DM, perencanaan makan yang tepat Mellitus yang sangat diperlukan
merupakan langkah pertama sebelum untuk mencapai tingkat keberhasilan.
pemberian obat– obatan dan perlu Terapi diet Diabetes Mellitus adalah
dilakukan bagi pasien DM yang pantangan atau larangan
menggunakan obat oral, suntikan mengkonsumsi lemak, gula dan
insulin, maupun tanpa obat dan karbohidrat (Hartono A, 2014).
insulin. Perencanaan makan yang Ansietas adalah perasaan tidak
dikelola secara baik diharapkan akan nyaman atau kekhawatiran yang
dapat mencapai dan mempertahankan samar disertai respon otonom
kadar gula darah dan kadar lemak (sumber tidak diketahui oleh
mendekati normal, individu) sehingga individu akan

76
meningkatkan kewaspadaan untuk untuk menyantap makanan
mengantisipasi (NANDA, 2015). (Priandarini, 2010).
Adapun kecemasan merupakan Penelitian Ismonah (2008),
rasa takut, khawatir yang tidak jelas menyebutkan lamanya menderita
sebabnya. Kecemasan pada penderita DM nantinya kan disertai dengan
Diabetes Mellitus berpengaruh pada munculnya berbagai macam
terhadap fluktuasi glukosa darah komplikasi mikrovaskuler dan
yang menyebabkan kadar gula darah makrovaskuler. Penyebab
tidak stabil, meskipun sudah komplikasi salah satunya adalah
diupayakan diet, latihan fisik maupun kurangnya kepatuhan diit DM.
pemakaian obat secara tepat. Hal Kepatuhan adalah kondisi ketika
tersebut disebabkan terjadinya individu/kelompok berkeinginan
peningkatan hormon glukokortikoid untuk patuh, tetapi ada sejumlah
(kortisol), ketolamin (epinefrin), faktor yang menghambat kepatuhan
hormon pertumbuhan (Jauhari, terhadap saran tentang kesehatan
2017). (Carpenito, 2009).
Konflik psikologis, seperti Diit DM adalah pengaturan
kecemasan, depresi dan stres dapat jumlah dan jenis makanan yang akan
menyebabkan memburuknya kondisi dikonsumsi setiap hari yang berguna
kesehatan atau penyakit yang diderita untuk mengontrol kadar gula darah
oleh individu (Nindyasari, 2010). dalam mencegah dan memperlambat
komplikasi (Tjokroprawiro, 2011).
Tingginya jumlah penderita DM Diit DM bertujuan untuk membantu
yang terus meningkat dan risiko dalam memperbaiki kebiasaan
terjadinya komplikasi maka salah makan dan olahraga untuk
satu upaya penanganan DM yang mengontrol sistem metabolik
dapat dilakukan adalah kepatuhan (Tjokroprawiro, 2011).
dalam menjaga pola diet (Bilous & Menurut Penelitian Sukmarini,
Donelly, 2014). Diit DM adalah Yulia, dan Rahman (2017) pasien
usaha untuk mengendalikan DM DM akan mematuhi untuk
yang diderita melalui pemilihan melaksanaan pengolaan DM dengan
makanan, mengolah, dan kapan baik jika pasien DM memiliki

77
keyakinan bahwa dengan melakukan Umum Mitra Medika Medan tahun
pengelolaan DM makan akan mampu 2018. Populasi dalam penelitian ini
untuk mengontrol kondisi tetap adalah pasien penderita Diabetes
stabil, dan sesuai dengan manfaat Mellitus yang berobat di Rumah
yang didapat, dan merasa dapat Sakit Umum Mitra Medika Medan
untuk mengikuti program. Tahun 2018 dari bulan Januari-Maret
Berdasarkan data dari Rekam berjumlah 49 orang rawat inap.
Medik, penyakit Diabetes Mellitus Pengambilan Sampel dalam
dari bulan Januari sampai dengan penelitian ini menggunakan teknik
bulan Maret tahun 2018 di Rumah pengambilan sample yaitu dengan
Sakit Umum Mitra Medika Medan teknik total sampling dengan
yaitu rawat inap 49 orang. mengambil semua populasi menjadi
Berdasarkan hasil survei terdahulu di sampel. Teknik pengumpulan data
ruang rawat inap Rumah Sakit yang digunakan adalah data primer,
Umum Mitra Medika didapat bahwa data sekunder dan data tertier.
dari 10 orang pasien Diabetes Teknik analisa data yang
Mellitus yang memiliki tingkat digunakan dalam penelitian ini yaitu
kecemasan ringan 2 orang, sedang 3 analisa univariat dan analisa bivariat
orang dan berat 5 orang sehingga menggunakan uji chi-square.
yang patuh diet adalah 7 orang dan Instrumen penelitian yang digunakan
tidak patuh diet adalah 3 orang dalam merupakan kuesioner yang berfungsi
menjalankan terapi diet yang untuk mengukur tingkat pengetahuan
dianjurkan. dan tingkat kecemasan responden.
Kuesioner pengetahuan berjumlah
METODE PENELITIAN 30 soal tentang Diabetes Mellitus
Desain penelitian ini adalah yang sebelumnya telah dilakukan uji
penelitian survei analitik dengan validitas dan reliabilitas. Sedangkan
pendekatan cross sectional yang kuesioner HARS (Hamilton Anxiety
bertujuan untuk mengetahui Rating Scale) yang berjumlah 14 soal
hubungan tingkat kecemasan pasien diberikan untuk mengukur tingkat
dengan kepatuhan diet pada pasien kecemasan.
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit

78
HASIL DAN PEMBAHASAN (44,9%). Umur responden diatas >30
1. Karateristik
tahun yaitu sebanyak 39 orang
Responden Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Jenis (79,6%) sedangkan umur dibawah
Kelamin, Status Perkawinan,
<45 tahun dengan jumlah sebanyak
Umur, Pendidikan dan Lama
Menderita pada penderita <10 orang (20,4%) dan klasifikasi
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
umur <46 tahun dengan jumlah
Mitra Medika Medan Tahun 2018
No Karakteristik Jumlah sebanyak 39 orang (79.6%). Tingkat
f % pendidikan responden SMA
1 Jenis Kelamin
Laki-Laki 27 55,1 sebanyak 18 responden (36,7%), SD
Perempuan 22 44.9 sebanyak 14 responden (28,6%),
2 Umur SMP dengan jumlah sebanyak 12
>45 10 20,4
responden (24,5%), dan Peguruan
>46 39 79,6
3 Pendidikan Tinggi sebanyak 5 responden
SD 14 28,6 (10,2%).
SMP 12 24,5
Berdasarkan Lama menderita
SMA 18 36,7
Perguruan 5 10,2 responden di bawah >10 tahun
Tinggi sebanyak 25 responden (51.0%)
4 Lama sedangkan menderita diatas >10
Menderita 25 51
tahun sebanyak 13 responden
<10 11 22,4
10 13 26,5 (26,5%) dan lama menderita 10
>10 tahun sebanyak 11 responden
Total 49 100 (22,4%).
Hasil penelitian yang
2. Analisa
dilaksanakan di Rumah Sakit Mitra Univariat Tabel 2.
Medika Medan menunjukan bahwa DistribusifrekuensiTingkat
Kecemasan pada penderita
dari 49 responden Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
Berdasarkan tabel 1 menunjukan Mitra Medika Medan Tahun 2018
NoTingkatJumlah
bahwa dari 49 responden
Kecemasanf%
sebaghagian besar responden 1 Sedang 8 16,3
berjenis kelamin laki-laki dengan 2 Berat 41 83,7
Total 49 100
jumlah sebanyak 27 orang (55,1%) Berdasarkan tabel 2, dari 49
sedangkan berjenis kelamin responden di Rumah Sakit Umum
perempuan sebanyak 22 responden Mitra Medika Medan Tahun 2017

79
1 Tidak Patuh 19 38,8
2 Patuh 30 61,2

Total 49 100 Berdasarkan tabel 3,


dari 49

responden di Rumah Sakit Umum


Mitra Medika Medan Tahun 2017
diketahui bahwa responden yang
patuh sebanyak 30 responden (61,2%)
sedangkan yang tidak patuh sebanyak
19 responden (38,8%).

3. Analisa Bivariat
Tabel 4.
Tabulasi silang Tingkat
Kecemasan Pasien Dengan
Kepatuhan Diet Pada Pasien
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
Umum Mitra Medika Medan
Tahun 2018
diketahui bahwa responden yang
memiliki tingkat kecemasan berat
sebanyak 41 responden (83,7%)
sedangkan yang memiliki tingkat
kecemasan sedang sebanyak 8
responden (16,3%).
Tabel 3.
Distribusi frekuensi Kepatuhan
Diet pada penderita Diabetes
Mellitus di Rumah Sakit Mitra
Medika Medan Tahun 2018
Jumlah
No Kepatuhan Diet f %
sebanyak 19 responden (38,8%)
Berdasarkan tabel tabulasi silang antara
sedangkan yang memiliki tingkat
tingkat kecemasan pasien dengan kepatuhan
kecemasan berat dengan jumlah
diet pasien Diabetes Mellitus diatas,
sebanyak 41 responden (83,7%) dan
diketahui bahwa dari 49 responden yang
kepatuhan diet yang patuh sebanyak
memiliki tingkat kecemasan sedang dengan
30 responden (61,2%).
jumlah sebanyak 8 responden (16,3%) yang
melakukan kepatuhan diet yang tidak patuh
Pembahasan
Tingkat Kecemasan Pasien
Diabetes Mellitus
Berdasarkan data dapat dilihat
bahwa distribusi frekuensi tingkat
kecemasan pasien dengan kepatuhan
diet pasien Diabetes Mellitus
sebanyak 49 responden. Hal ini dapat
diketahui bahwa banyak pasien
Diabetes Mellitus memiliki tingkat
Ting- Kepatuhan Diet kecemasan berat. Tingkat kecemasan
No kat Patuh Tidak Jumlah Signifi-
Kece- Patuh kanpasien dapat mempengaruhi proses
masan f % f % f % penyembuhan penderita Diabetes
Pasien Mellitus. Hasil penelitian tabulasi
1 Sedang 8 16,3 0 0 8 16,3 0,014
2 Berat 22 44,9 19 38,8 41 83,7 silang tingkat kecemasan pada
Jumlah 30 61,2 19 38,8 49 100 kepatuhan diet penderita Diabetes
Mellitus diketahui sebanyak 41

80
responden (83,7%) memiliki tingkat judul Faktor yang Berhubungan
kecemasan berat dan yang memiliki dengan Tingkat Kecemasan
tingkat kecemasan sedang 8 Penderita Diabetes Mellitus Tipe II,
responden (16,2%). di Rumah Sakit Nusantara Medika
Kecemasan merupakan suatu Utama. Hasil penelitian ini
perasaan yang sifatnya umum, menunjukan ada hubungan yang
dimana seoang yang mengalami signifikan antara lama penderita
cemas, merasa ketakutan atau (p=0,05), komplikasi (p=0,003),
kehilangan kepercayaan diri dan aktifitas fisik (p=0,000), dan dukungan
merasa lemah sehingga tidak mampu keluarga (p=0,000) dengan
untuk bersikap dan bertindak secara tingkat kecemasan (Mahmuda,
rasional (Stonerock, 2015). 2016).
Kecemasan merupakam Menurut asumsi peneliti
sekelompok gangguan psikiatri yang berdasarkan penelitian yang telah di
paling sering ditemukan, kecemasan lakukan diketahui bahwa
sendiri adalah suatu signal yang kebanyakan responden memiliki
menyadarkan atau memperingatkan kecemasan berat karena memiliki
adanya bahaya yang mengancam dan perasaan takut dan khawatir terhadap
memungkinkan seseorang penyakit yang dialami dan responden
mengambil tindakan untuk mengatasi yang memilki kecemasan sedang
ancaman. Pada tingkat yang lebih lebih minim karena kepribadian yang
rendahkecemasan memperingatkan tegar mengahadapi kenyataan
ancaman cedera pada tubuh, rasa dengan penyakit yang dialami.
takut, keputusasaan, kemungkinan Kepatuhan Diet pada Pasien
hukuman, atau frustasi dari Diabetes Mellitus
kebutuhan sosial atau tubuh, Menurut asumsi peneliti
perpisahan dengan orang yang berdasarkan penelitian yang telah di
dicintai, gangguan pada keberhasilan lakukan diketahui bahwa yang patuh
atau status seseorang (Sadock, terhadap diet sebanyak 30 responden
Bejamin James, 2014). (61,2%) dan yang tidak patuh
Penelitian ini sejalan dengan terhadap diet sebanyak 19 responden
penelitian oleh Nur Laily, dengan (38,8%). Jadi sebagian besar

81
responden di Rumah Sakit Umum penyakit Diabetes penderita lebih
Mitra Medika Medan, kepatuhannya terkontrol.
tinggi dalam menjalankan diet Menurut asumsi peneliti
Diabetes Mellitus. berdasarkan penelitian yang telah di
Penelitian yang dilakukan oleh lakukan diketahui bahwa banyak
Losen Adnyana dkk (2009) terhadap pasien yang patuh diet karena selalu
100 pasien DM yang melakukan mematuhi aturan diet dan mematuhi
kunjungan di Poliklinik Diabetes RS anjuran diet dalam rangka pemulihan
Sanglah Denpasar, yang patuh dalam kesehatan sedangkan yang tidak
pelaksanaan diet diabetes mellitus patuh diet karena kurang
hanya sebanyak 37% pasien dan pelaksanaan diet.
yang tidak patuh terhadap Hubungan Tingkat Kecemasan
pelaksanaan diet diabetes mellitus Pasien Dengan Kepatuhan Diet
sebanyak 63%. Ketidakpatuhan Pada Pasien Diabetes Mellitus
pasien dalam melakukan diet Berdasarkan hasil tabulasi silang
diabetes mellitus dipengaruhi oleh antara tingkat kecemasan pasien
factor seperti motivasi yang dimiliki dengan kepatuhan diet pada pasien
pasien, dukungan keluarga, dan Diabetes Mellitus tersebut yang
pengetahuan tentang manfaat dari memiliki tingkat kecemasan sedang
pelaksanaan diet diabetes mellitus. dengan jumlah sebanyak 8 reponden
Kepatuhan merupakan perilaku (16,2%) yang melakukan kepatuhan
seseoang sehubungan dengan diet yang tidak patuh sebanyak 19
pemulihan kesehatan (heald responden (38,8%) sedangakan yang
rehabilitation behvior) yaitu usaha- memiliki tingkat kecemasan berat
usaha pemulihan kesehatan dalam sebanyak 41 responden (83,7%)
mematuhi aturan diet dan mematuhi yang melakukan kepatuhan diet yang
anjuran dokter dalam rangka patuh sebanyak 30 responden
pemulihan kesehatan. Diet adalah (61,2%).
pegaturan makan dan disimpulkan Pada bagian pearson chi-square
bahwa kepatuhan diet adalah terlihat nilai Asimp.Sig sebesar 0,014
keterlibatan aktif pasien untuk karena nilai Asimp.Sig p(0,014) <
mengikuti aturan diet sehingga α(0,05), maka dapat disimpulkan

82
bahwa dimana hasil yang diperoleh tingkat kecemasan sedang
adalah terdapat hubungan yang sebanyak 8 responden (16,3%).
signifikan antara tingkat kecemasan 2. Kepatuhan Diet
pasien dengan kepatuhan diet pada Dari 49 responden diketahui
pasien Diabetes Mellitus di Rumah bahwa responden yang patuh
Sakit Umum Mitra Medika Medan diet 30 responden dan responden
tahun 2018. yang tidak patuh diet sebanyak
Menurut asumsi peneliti bahwa 19 responden (38,8%).
tingkat kecemasan sangat 3. Hasil penelitian
mempengaruhi kepatuhan diet pada Berdasarkan hasil statistik pada
penderita Diabetes Mellitus, karena bagian pearsonchi-square
terbukti banyaknya pasien yang diketahui bahwa Asimp.Sig
mengalami kecemasan berat serta sebesar 0,014, karena nilai
banyak pasien yang patuh diet Asimp.Sig p (0,014) lebih kecil
Diabetes Mellitus. dari α(0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa dimana hasil
KESIMPULAN DAN SARAN yang diperoleh adalah terdapat
Kesimpulan hubungan yang signifikan antara
Berdasarkan hasil analisa yang tingkat kecemasan dengan
telah dilakukan oleh peneliti kepatuhan diet.
mmengenai hubungan kecemasan Saran
pasien dengan kepatuhan diet pada Diharapkan dari hasil
pasien Diabetes Mellitus di Rumah penelitian ini sangat penting untuk
Sakit Mitra Medan tahun 2018 maka dapat mencegah kecemasan yang
diambil kesimpulan sebagai berikut: dialami untuk lebih patuh diet dalam
1. Tingkat Kecemasan menjalankan ajuran dari dokter untuk
Dari 49 responden diketahui pemulihan kesehatan dan sebagai
bahwa responden yang memiliki konstribusi dan motivasi agar tingkat
tingkat kecemasan berat kecemasan dengan kepatuhan diet
sebanyak 41 respoden (83.7%) pasien menjadi anjuran yang lebih
sedangkanyangmemiliki baik.

83
DAFTAR PUSTAKA Melitus di Poliklinik Rumah Sakit
Bilous, R., & Donelly, R. (2014). Sanglah Denpasar. Dalam Journal
Buku pegangan diabetes edisi 4 Penyakit Dalam Volume 7 Nomor
(Egi Komara Yuda, penerjemah). 3. Di unduh tanggal 6 maret 2018
Jakarta: Bumi Medika Mahmuda, NL. Faktor Yang
Carpenito, Linda Juall. (2009). Berhubungan Dengan Tingkat
Diagnosa keperawatan aplikasi Kecemasan Penderita Diabetes
pada praktek klinik Edisi 8. Mellitus. 2016.
Jakarta: EGC NANDA.(2015).Diagnosa
Keperawatan Definisi dan
Falco, Gemma et al. (2015). The Klasifikasi. Jakarta : EGC.
Relationship between Stress and Nindyasari, D. N. (2010). Perbedaan
Diabetes Melitus. Journal Tingkat Kecemasan pada
Neurology and Psychology. Vol 3 Penderita Diabetes Melitus (DM)
(1) p(1-7) Tipe I dengan Diabetes Melitus
Hartono A. Ilmu Gizi. 4th ed. Jim Tipe II. Universitas Sebelas Maret
Mann AST, editor. Jakarta: EGC; : Fakultas Kedokteran
2014. Priandarini, L. (2010). Diet sehat
Helmawati T. Hidup Sehat Tanpa tanpa lapar. Jakarta Selatan: Trans
Diabetes Jakarta: Diterbitkan Media Pustaka
oleh: NoteBooK; 2014 Rahman, F.H., Yulia, & Sukmarini, L.
International Diabetes Federation. (2017). Efikasi diri kepatuhan dan
2015. IDF Diabetes Atlas 7th kualitas hidup pasien Diabetes
Edition. Brussels: International Mellitus tipe 2. E-jurnal Pustaka
Diabetes Federation. http://www. Kesehatan Vol 5 No 1 hal:
diabetes atlas. org/. [Sitasi pada 110. Diakses tanggal 28 Maret
18 Februari 2018]. 2018, dari http://jurnal.inej.ac.id
Ismonah. (2008). Analisis faktor- RisKesDas. Badan Penelitian dan
faktor yang berhubungan self care Pengembangan Kesehatan
management pasien diabetes Kementerian Kesehatan Republik
mellitus dalam konteks asuhan Indonesia. 2013.
keperawatan di RS Panti Wilasa Sadock, Bejamin James. Sadock,
Citarum Semarang. Depok: FIK Virginia Alcott. Buku Ajar
UI. Diakses tanggal 29 Maret Psikiatri Klinis. Edisi 2. EGC.
2018, dari http//www.Iib.ui.ac.id Jakarta: 2014
Jauhari. Dukungan Sosial Dan
Kecemasan Pada Pasien Diabetes Stonerock, Gregory L. Et al. (2015).
Mellitus. 2016 Desember; Vol.7. Exercise as Treatment for
Kementerian Kesehatan RI. Pusat Anxiety: SystematicReview and
Data Informasi. (2014). Analysis. Annual Behaviour
www.depkes.go.id/resources/dow Medical Journal. Springer.
nload/pusdatin/infodatin/infodatin Doi:10.1007/s12160-014-9685- 9
-diabetes.pdf (Info Datin) Tjokroprawiro, A. (2011). Panduan
Kemenkes. Mari Kita Cegah lengkap pola makan untuk
Diabetes Dengan Cerdik. 2016 penderita diabetes. Jakarta:
April Kamis 07. Gramedia Pustaka Utama
Waspadji, (2007). Penatalaksanaan
Losen Adnyana, Hensen, Anak Diabetes Melitus Terpadu, Jakarta
Agung Gde Budhiarta. (2006).
Penatalaksanaan Pasien Diabetes

84
: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
World Health
Organization.
2016.
Global Report on Diabetes.
France: World Health
Organization.
http://www.who.int/diabetes/globa
l-report/en/. [Sitasi: 27 Maret
2018].
Zainudin, M., Utomo, W. Dan
Herlina. (2015). Hubungan Stres
Dengan Kualitas Hidup Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2. JOM
Vol. 2(1) hal(890-898)

85

You might also like