You are on page 1of 9
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. REPUBLIK INDONESIA aa PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Menimbang - a b © d Mengingat = 1 2 NOMOR: /PRT/M2015 PENGGUNAAN ASPAL BUTON UNTUK PEMBANGUNAN DAN PRESERVASI JALAN Pabwa dalam rangka menjamin terlaksananya program pembangunan dan Giperlukan wae, untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelaroann jalan diperlukan upaya secara konsisten untuk mendorong kemandirian aspal ‘nasional berbasis aspal buton, pilus dalam lingkup kewenangen_pembinaan jasa konstruksi_nasional, Pemerintah melakukan pembinaan jasa Konstkel Helens bentuk pengaturan, pemberdayaan dan rasan, pana setelah melalui uji coba lapangan dan laboratrium, Penggunaan aspal Quon dalam pembangunan dan preservas jalan cule layak secara teknis dan ckonomi, dapat meningkatkan kekuatan dan ketahene Jalan, ature berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimakerd dalam huruf a, huruf by dan huruf c perlu menetapkan Peraturan, Memes Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat tentang Penggunaan Aspal Buton ume Pembangunan dan Preservasi Jalan, Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 33° Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4489) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86. Tariahen Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4653) Peraturan Presiden Nomor $4 Tahun 2010 fentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 teniang Perubster Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Peneadaan Baranyy Jasa Pemenniah 5 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara 6 . Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor |S/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementevicy Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 8 sSeraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat Nomor EAPRIMA2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelakeona Tene Kementerian Pekerjean Umum dan Perumahan Rakyat MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peratumn Menteri ini yang dimaksud dengan 1 Aspal ddalah suatu material yang berwama hitam kecoklatan dan terbuat dari suatu rer rgzokarbon dan turunannya sebagai bahan pengikat yang mempunyai sifat kuat, adhesif} Kedap tethadap air dan awet 2. Aspal Buton, yang selanjutnya disebut asbuton, adalah aspal alam dari Pulau Buton yang berbentuk batuan (rock asphalt) campuran batu kapur, pasit, dan bitumex § Jalan Provinsi adalah jalan kolektor dalam sistem Jaringan jalan primer yang Lernahubungkan ibukota provinsi dengan ibukota’ Kabupaten/kots, han ibukota Kabupaten kota/kota, dan jalan strategis provinsi g i 5 5 e i 3 2 3 Fale aaran Sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategs kabupaten Jalan kota adalah jalan umum dalam’ sistem Jaringan jalan sekunder yan, 10. 1 12, 13 14, 15, 16, 17. 18, 19, 20, a Q degehubunekan antar pusat pelayanan dalam. kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan) persil, “menghubungkan antar Persil, serta menghubungkan antar pusat Permukiman yang berada di dalam kota Pembangunan jalan adalah kegiatan penyusunan dan bimbingan teknis standar dan Pedoman} pembangunan jalan, pembinaan teknik pelaksanaan manajemen konstruksi pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan jalan. Pretervasi jalan’ adalah Kegiatan penyusunan dan bimbingan teknis standar dan Pedomanteknik preservasi jalan, pembinaan teknik preservasi jalan sora pelaksanaan Pemantauan dan evaluasi kinerja preservasi jalan, Produsen' adalah badan hukum yang sesuai ketentuan perundang-undangan Republik Indonedi bergerak di bidang produksi asbuton, ‘temmasuk subkerakie yang sre asa pengadaan bahan asbuton Spesifikabi adalah bagian dari ketentuan teknis yang berupa pemyataan pasti dari Pendampingan Tekmis adalah kegiatan pembinaan, bimbingan teknik, pelatihan, dan Supervisi proses pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan atau Pembangunan jalan yang menggunakan bahan asbuton Pemantauan dan Evaluasi adalah kegiatan memantau dan mengevaluasi_rencana, Peberapa kegitan dari suatu program pembangunan danJatau presen ‘jalan, vat portksena TeknisBalai adalah organisasi yang. bersifat mendir yang, melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau ‘tugas teknis penunjang tertentu dari organisasi induknya. Pemerintzh Daerah adalah Gubemur, Bupati atau Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah, Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pasal 2 paraturan Menten ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi insttasi terkait di lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah serta mitra usaha dalam mengupavakan peningkatan penggunaan asbuton uituk pembangunan dan preservasi jalan sccara efektif ever transparan, akuntabel, dan berkelanjutan Peraturan Menten int bertujuan untuk 3 Meningkatkan penggunaan asbuion sebagai bahan jalan Yang berkualitas. konsisten dan berkelanjutan b Menjamin keter asokan asbuton sebagai bahan tambah, Bahan substitu, ataupun bahan pengganti aspal minyak ©. Meningkatkan manfaat ekonomi dan kemandirian industri asbuton bagi masyarakat dan lingkungan setempat. Pasal 3 . Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi a. Penggunaan Aspal Buton; b. Pembingan Teknis; ©. Pengedaan Aspal Buton; 4. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan BABIT PENGGUNAAN ASPAL BUTON Bagian Kesatu Kewenangan Pasal 4 Menteri melakukan pembinaan terkait penggunsan asbuton untuk pembangunan dan preservasi jalan. Pasal 5 (1) Direktorat Jenderal Bina Marga menetapkan ruas-ruas jalan nasional yang akan menggunakan asbuton untuk pembangunan dan preservasi jalan 2) _Kepala Satuan Kerja dapat menggunakan asbuton untuk ruas jalan nasional selain yang ditetapkan sebagairaana dimaksud pada ayat (1). (9) Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional menetapkan jenis-jenis teknologi asbuton yang sesuai dengan kondisi lapangan. (4) Penyelenggara Jalan Daerah menetapkan ruas-roas jalan daerah yang akan menggunakan asbuton untuk pemtbangunan dan preservasi jalan sesuai dengan kewenangannya (3) _Jenis-jenig teknologi asbuton yang ramah lingkungan dan padat enggunaannya sesuai dengan kondisi lapangan ‘a diprioritaskan Bagian Kedua Ketentuan Penggunaan Aspal Buton Pasal 6 (1) Penggunaan asbuton untuk pembangunan dan preservasi jalan harus menggunakan asbuton olahan (2) Teknologi perkerasan jalan yang menggunakan asbuton terdiri dari asbuton campuran Panas. asbuton campuran hangat, asbuion campuran panas hampar dingin (Cold Paving @) @ 6) © @) 2) 8) @ (6) ay @ Homix Ashwin), Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA), Cape Buton Seal dan Lapis Tipis Asbuton Butur (Burur Seal) Dalam hal diperoleh tek. 21ogi baru perkerasan jalan yang menggunakan asbuton yang telah diuji oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, penggunaannya dapat diusulkan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Spesifikasi teknik campuran beraspal yang menggunakan asbuton secara terinci mengikuti standar, petunjuk, dan pedoman teknis yang berlaku, Setiap produk asbuton yang digunakan untuk pembangunan dan preservasi jalan harus dari Produsen yang ‘sudah memperoleh sertifikasi dari instansi/lembaga/badan hukum yang: memilikiISOMEC 17026-2005. Ketennian teknis mengenai jenis campuran asbuton tercantum dalam lampiran yang ‘merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan menter ini. BAB UI PEMBINAAN TEKNIS Pasal 7 Dalam rangka tata kelola penggunaan bahan asbuton untuk pembangunan dan/atau Preservasi jalan, Menteri menyelenggarakan pembinaan teknis meliputi kegiatan diseminasi, sosialisasi dan Ppendampingan teknis. Direktorat Jenderal Bina Marga melaksanakan sosialisasi program penggunaan asbuton untuk pembangunan dan/atau preservasi jalan kepada UPT/balai, satuan kerja dan penyelenggara jalan daerah Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan: a Pembinaan kepada penyedia jasa dan produsen asbuton dalam penggunaan asbuton untuk pembangunan dan/atau preservasi jalan; b. Pengelolazn rantai pasok asbuton untuk ketersediaan asbuton secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan Badan Penelitian dan Pengembangan meleksanakan diseminasi dan pendampingan teknis kepada UPT/balai, satuan kerja dan penyelenggara jalan daerah tentang teknologi, Pelaksandan, standarisasi teknis penggunaan asbuton dan kajian kelayakan ekonomi pengguiaan bahan asbuton. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia melaksanakan sosialisasi dan pembinaan teknis kepada UPT/ bala, satuan kerja dan penyelenggara jalan-jalan daerah tentang teknologi, pelaksanaan, standarisasi teknis penggunaan asbuton BABIV PENGADAAN ASPAL BUTON Pasal 8 ‘Tala cara pengadaan asbuton untuk pembangunan dar/atau preservasi jalan mengikuti hetentuan Pengadaan barang/jasa sesuai dengan peraturan perundang undanean Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional berkewayiban menvusun dokumen pelaksanaan secara elbktif dan efisien schingga pembangunan daw/atau preservasi jalan tidak terganggu oleh proses Hengadaan asbuton di lapangen (©) Dalam rangka mengendalikan ketersediaan asbuton, Lirektorat Jenderal Bina Marga melakukan, koordinasi dengan Direktorat Bina Konstruksi BAB VIL PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 9 (1) Direktarat Jenderal Bina Marga melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program. Pengguhpan asbuton untuk Pembangunan dan/atau preservasi jalan (2) Ditektorat Jenderal Bina Konstruksi melakukan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pembinain kepada penyedia jasa dan produsen asbuton, serta Pengelolaan rantai pasok (G) Badan Penelitian dan Pengembangan melakukan Pemantauan dan evaluasi hasil diseminasi penggunaan asbuton; (Badan Hengembangan Sumber Daya Manusia melakukan pemantauan dan evaluasi Pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan teknis kepada UPI/ bala, saan kerjan dan Penyeleppgnra jalanrjalan daerah tentang telnologi, pelaksanaan’ smnderies? teknis penggunaan asbuton; (©) Hasil pemantauan dan evaluasi sebegaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) dilaporkan kepada Menteri: (9) Pelaporas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan pada akhir tahun anggaran BABIX KETENTUAN PENUTUP Pasal 1) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan peraturan menteri ini dengan Penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2015 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, M. BASUKI HADIMULJONO. Diundangkan di Jakarta pada tanggal ..... 2015 MENTERIHUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHLUN 2013 NOMOR Lampiran Permen PU-PR (Alternatif 2) Tabel: Jenis-jenis Teknologi Perkerasan Jalan Asbuton : Kriteria No. Jenis Campuran Fae || Pengginean Alat Khusus Asbuton tu [ae Asbuton Silo Filler/Bin Khusus, sso | ¥ |v |v Breaker Asbuton ley | v Bin khusus, Breaker ‘Asbuton Campuran 5.50/30 + 1 Panes | taston | ~Asbuton Semi Vivigv Mixer aspal, ekstraksi ‘Asbuton ee Viviv Silo filler, Asbuton B v | y | Sie filer/8in krasus, ‘Asbuton Campuran 5/20 Breaker i Hangat ee | ascara an Vv |v] sinkhusus, seater ‘Asbuton Campuran 2 |Pinsstamancingn| tion | Aone || | (CPHMA) Lapis Penetrasi nes 4 | Makadam asbuton.|Penerasi] “baton viv Breaker (tema) ‘Asbuton B S| CepeBuronseat | taburan | *buto ¥ Breaker Asbuton 6. Butur Seal Laburan | Asbuton v Breaker Cotatan: | =berat>10Juta ESAL; l= Sedang 1-10 uta ESAL; I= Ringan <1 uta ESAL Lampiran Permen PU-PR {Alternatif 2) Tabel: Jenis-jenis Teknologi Perkerasan Jalan Asbuton No. Jenis Campuran Jenis Asbuton Asbuton 8 5/20 Asbuton B 50/30 1. | Asbut st capper Panes teston | {conan Semi Btsralsl Asbuton Murni Asbuton 8 5/20 2 | Asbut t fon Campuran Hanga Laston oo Asbuton Campuran Panas Hampar Dingin| 5] ae Laston Asbuton B 50/30 4._| LapislPenetrasi Makadam Asbuton (LPMA) Penetrasi Asbuton 8 50/30 5._| CapejButon Seal taburan ‘Asbuton B 50/30 6. | Butur Seal taburan Asbuton 850/30

You might also like