You are on page 1of 10
S Volume 4 Desember 2011 Nomor 2 ion Set Model Pada Brand Switching Behavior; Suatu Replikasi Agus Fauzi Pengaruh Fasilitas Layanan Internet Dan Kepuasan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Agung Priambodo Hubungan Antara Lama Pemaparan Kebisingan Dengan Keluhan Subyektif Tenaga Kerja p Charles Situmorang Analisis Rata-Rata Nilai Fisika Dengan Metode Ekspositori Dan Inkuiri Difakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia Pertumpun Gurusinga & Riama Sibarani Implementasi Penyelesaian Kasus Analisis Investasi Melalui Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Spread-Sheet Prionggo Hendradi Pengolahan Dan Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Nurhayati Dkk. Analisa Kandungan Logam Pb, Cd Dan Hg Pada Kerang Hijau Di Perairan Cilincing Jakarta Utara Riena F. Telussa Dkk. Analisis Semiotik Cover Depan Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 14 — 20 Maret 2011 Solten Rajagukguk Pengaruh Music Valence, Servicescape Attitude, Provider Attitude Terhadap Service Evaluation Di Ruang Tunggu Klinik ‘Xx’ Tagor Darius Sidauruk Diterbitkan Oleh: Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Satya Negara Indonesia ANALISIS RATA-RATA NILAI FISIKA DENGAN METODE EKSPOSITORI DAN INKUIRI DIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA. Pertumpun Gurusinga dan Riama Sibarani Dosen Fakultas Teknik USNI Jakarta Pertumpun@yahoo.com ABSTRAK Pelajaran fisika termasuk bagian dari kelompok mata pelajaran eksakta yang selalu dianggap momok oleh peserta didikk baik siswa maupun mahasiswa di Perguruan Tinggi dan tidak tertarik untuk mempelajarinya, ‘etapi bagi siswa yang ingin meningkatkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi seperti bidang tehnik, kkedokteran dan lain-lain akan mengambil kursus( less privat) atau belajar mandiri untuk menambah pengetahuan yang diperoleh dari sekolah,. Karena disadari bahwa pendidkan dari sekolah belum cukup dan persaingan untuk masuk keperguruan tinggi yang berkualitas sangat berkompetisi dan terbatas. Ketidak merataan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi jelas menimbulkan masalah baik bagi pelaku pendidikan peserta didik maupun pemerintah, untuk itu diperlukan metode untuk mengentisipasi hal tersebut, Untuk meningkatkan daya belajar siswa diera globalisasi diperlukan strategi pembelajaran yang efektif untuk ‘mengantisipasi perubahan -perubahan yang terjadi dengan teknologi yang semakin berkembang, mengingat fokus utama mata pelajaran Fisika adalah kemampuan akademik mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode survei ekspositori dan inkuiri untuk mata pelajaran fisika dengan pelatihan terstruktir, survei dilakukan pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia(USNI) Jakarta. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa jurusan Teknik Informatika semester satu(satu), penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan random sampling yaitu mahasiswa jurusan Teknik Informatika semester dua yang aktif pada semester berjalan. i fisika Kata kunci : ekspositori, pembelajaran efektif, ni ABSTRAK Lesson of physics including the part of exact subject group which is always assumed bogey by participant of ‘good student and also student in College and gone off o there are studying , but to student which wish (o improve education there of higher level like technics area , doctor and others will take courses( privat less) or autodidact to add obtained knowledge of school,. Becauise realized that by school not yet enough and emulation to enter high class which with quality very have to competition and is limited. quality of education in clear College generate the problem of both for perpetrator of education of governmental and also educative participant, There for that needed by method to anticipate the mentioned. To increase energy learn globalization era student needed by effective study strategy to anticipate change - change that happened with technology which progressively expand, considering Physics subject principal focus is ability of student academic. This research use method survey and exspository of incuery for the subject of physics with training of structure, survey done/conducted by at Technique majors student of Information Faculty Of Technique University Satya Negara Indonesia (USNI) Jakarta . This population Research is all Technique ‘majors student of Information semester of first, with sampel inthis research is not conducted with sampling random that is Technique majors student of Information semester two active at semester walk Keyword : ekspositori, effective study, physics value PENDAHULUAN artisipasi _masyarakat haruslah telah tersediz Pembelajaran dalam mata pelajaran Fisika Latar Belakang merupakan proses dan upaya untuk meningkatkan Menurut UU Nomor 20. ayat 9 Depdiknas tahun 2003 Proses pembelajaran adalah “proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Untuk menekankan nilai penting yang tetkandung dalam proses. belajar mengajar Komponen strategi pelajaran seperti kurikulum, bahan belajar , kebijakan pemerintah , prosedur penilaian , program konsoling dan kecerdasan, ketrampilan dan karakter keilmuan seorang siswa dengan pendekatan belajar cekspositori diharapkan siswa dapat_menerima pelajaran secara optimal. Belajar__Fisika ‘memerlukan Konsentrsi yang tinggi oleh sebab itu pembelajarannya lebih terpusat kepada guru untuk mengorganisir belajar diruang Kelas. Gacobin, Eggan dan Kauchak — 2003:166) 28 Jurnal Himiak Universitas Satya Negara Indonesia Vol4 No. 2 Desember 2011 Hal 28-36 Diharapkan guru dapat mendominasi kelas dengan materi pembelajaran yang terstruktur dengan harapan materi yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik Melalui metode ini diharapkan guru dapat memotivasi siswa dengan menekankan nilai penting yang terkandung dalam proses belajar mengajar, maka upaya yang dapat dilakukan untuk —-mengembangkan dan ‘meningkatkan Kecerdasan, ketrampilan mampu ‘membaca dan menghadapi persoalan fisika dengan baik Masalah pendidkan dewasa ini dapat dilihat dati hhasil yaitu tidak meratanya setiap sekolah dalam. ‘mencapai nilai rata-rata dari ujian nasional(UN). ‘Ada sekolah yang dapat mencapai nilai rata-rata UN yang tinggi , namun dilain pihak banyak pula sekolah yang mencapai UN jauh dibawah standar. ‘Adanya anggapan bahwa selama ini proses pendidikan yang dibangun oleh guru cenderung terbatas pada penguasaan materi atau bertumpu pada aspek kognitif tingkat rendah. Proses belajar mengajar dianggap cenderung menempatkan siswa /mahasiswa sebagai objek yang harus diisi dengan informasi dan bahan hapalan dengan komunikasi searah yang merupakan pembelajaran ekspositori , tetapi teknik pembelajaran ini kurang cocok diterapkan pada pelajaran fisike. Untuk ‘meningkatkan Kebeberhasilan yang diharapkan dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif, baik tujuan dalam skala kecil maupun dalam skala yang lebih luas digunakan metode inkuiri yaitu metode pembelajaran dengan sistem kooperatf atau gotong royong Metode —_pembelajaran kooperatif menggunakan pendekatan kontekstual —yaitu pembelajaran yang melibatkan beberapa siswa bekerja dalam kelompok kecil; mode! ini disebut juga model pembelajaran sosial yang bersifat ekeluargaan atau disebut juga _ sistem pembelajaran gotong royong (Lie 2002:12) Berdasarkan hasil evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran dapat diketahui apakah program yang. idisain guru tersebut efektif atau tidak Landasan Teori Belajar dan Pembelajaran Belajar diangap sebagai proses perubahan prolaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan , Hilgard_mengungkapkan belajar itu perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan didajam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah, Kata mengajar (teach) berasal dari bahasa inggris uno, kemudian menjadi to teach yang artinya ‘mengajar yaitu memperlihatkan sesuatu kepada sesorang ‘melalui tanda atau simbol untuk membangkitkan atau menumbubkan respons, ‘mengenai Kejadian, seseorang atau penemuan dan sebagainya, cara deskriptif ~mengaiar adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari gura kepada siswa dapat juga dianggap proses, ‘mentransfer ilmu kepada siswa, Berkaitan dengan proses mengajar sebagai proses menyampaikan pengelahuan Menurut Smith (1987) dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran oleh Prof Dr Wina Sanjaya mengatakan — Mengajar adalah menanamkan ilmu pengetahuan atau ketrampilan (teavhing is importing knowledge or skill), Pengajar(guru) adalah orang mengelola proses belajar mengajar atau sumber belajar artinya mengajat dan belajar adalah agian dari pembelajaran , dimana peran guru tidak saja sebagai pengajar tetapi juga merancang berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan dan dimvanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu 2.2 Pendekatan dalam pembelajaran Pendekatan pembelajaran agak mirip dengan strategi pembelajaran tetapi pendckatan (approach) adalah pandangen tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih mum . ada 2(dua) pendekatan dalam pembelajaran yaitu 1. Pendekatan yang berpusat pada guru, ci cirinya —manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru + peran siawa hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai petunjuk guru , disebut dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduistif atau pembelajaran eksipositori, disini peran guru sangat menentukan baik dalam pemilihan isi atau materi pelajaran maupunpenentuan proses pembelajaran 2. Pendekatan yang berpusat pada siswa manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh siswa . siswa _memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keingiannya, disebut dengan strategi pembelajaran discovery ddan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif 1.3. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran —merupakan —suatu Perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan, yang dirancang untuk mencapai _pendidikan tertentu. ——menurut’ » Kemp(1995)—_Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien Strategi pembelajaran dapat diuraikan atas strategi Pembelajarajn Ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran kooperatif. 1, Strategi pembelajaran ekspositor(SPE) Jumnat miah Universitas Satya Negara Indonesia VoL4 No. 2-DesemBer 2011 Hil 26-36 29 Konsep Strategi Pembelajaran pembelajaran ekspositori (SPE) adalah pembelajaran yang tertua, strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal (ceramah atau diskusi) dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal disebut juga strategi pembelajaran langsung (direct instruction) pada metode ini guru langsung menyampaikan materi, siswa tidak dituntut untuk menemukan materi tersebut, materi pelajaran seakan-akan sudah jadi, Strategipembelajaran ekspositori merupakan bentuk pendekatan —pembelajaran berorientasi pada guru (teacher centred approach) karena guru memegang peranan yang sangat dominan, Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik . fokus utama “ strtegi ini adalah kemampuan akademik siswa contoh metode pembelajaran dengan kuliah Untuk —melaksanakan strategi_pemibelajaran ekspositori harus memiliki prinsip a. Berorientasi kepada Tujuan , walaupun penyampaian materi melalui ceramah maka tujuan pembelajaran lebih dulu hharus dirumuskan secara jelas dan terukur b. Komunikasi, sebagai strategi pembelajaran yang menekankan pada penyampaian maka —_-komunikasi ‘merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan , komunikasi dikatakan cefektif bila pesan mudah dapat ditangkap oleh penerima pesan secara_utuh, sebaliknya komunikasi dikatakan tidak efektif bila penerima pesan tidak dapat menangksp —setiap—pesan yang disampaikan, kesulitan menangkap pesan dapat_menghambat kelancaran proses komunikasi oleh sebab itu harus ada upaya yang dapat dilakukan agar setiap guru dapat menghilangkan setiap kendala atau gangguan yang dapat mengganggu proses komunikasi. Dalam — proses komunikasi guru berfungsi sebagai ‘sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai Penerima pesan , pesan yang akan isampaikan adalah materi pembelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai ¢. Kesiapan, Dalam teori belajar Kesiapan merupakan salah satu hukum belajar yaitu setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus jika dalam dirinya sudah —memiliki_kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul jika dirinya belum memiliki kesiapan, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahia siswa diharapkan sudah dalam keadaan_ siap menerima informasi sebagai stimulis yang diberikan oleh guru 4. Berkelanjutan . Proses _pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa tuntuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut , pembelajaran bukan hanya berlangsung sesaat akan tetapi juga untuk wakta selanjutnya, Ekspositori yang bethasil adalah manakala melalui proses proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidak seimbangan (isequalibrium) sehingga_mendorong, mereka untuk mencari dan menemukan ata menambah wawasan melalui proses belajar mandir Langkah-langksh dalam pencrapan Strategi ekspositoriantara lain: a. Persiapan(preparation). Merupakan tahap awal kunci stategi ekspositori, tujuannya adalah © Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif + Membangkitkan motivasi dan ‘inat siswa untuk belajar + Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa + Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka b. Penyajian (presentation) Merupakan Jangkah ~~ penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang (telah dilakukan yang menjadi petsoalan bagi guru dalam penyampaian ini adalah bagaimana agar materi pelajeran dengan pengalaman siswa atau hal-hal lain yang memungkinksn siswa dapat apat dengan mudah ditangkep dan dipahami oleh siswa ©. Korelasi (correlation) adalah -hubungan antara materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap —keterkaitannya dalam strukturpengetahuan yang telah dimilikinya. Korelasi dilakukan untuk memberikan makna tethadap materi pelajaran bak untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya —— maupun untuk meningkatkan kualitas kemampuan berfikirndan kemampuan — motorik siswa 4 Menyimpulkan (generalization) ‘menyimpulkan adalah tabapan untuk 30 Jurnal Iomiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol4 No. 2 Desember 2011 Hal 28-36 memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah dipaparkan, Dalam strategi ekspositori melalui Tangkah —menyimpulkan siswa akan dapat mengambil intisari dari proses penyajian dan memberi keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan Mengaplikasikan (aplication). Merupakan langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak enjelasan guru. merupakan langkah yang sangat penting dalam pembelajaran eksipositori, _sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran siswa, ‘Tehnik yang biasa dilakukan pada langkah —aplikasi adalah * Membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan © Memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan 2. Strategi pembelajaran Inkuiri(SPI) Konsep dasar strategi_pembelajaran inkuiri menekankan pada proses berfikit siswa secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemuken sendiri jawaban ‘yang sudah pasti dari suatu masaiah yang Gipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. —Strategi pembelajaran ini disebut juga strategi heuristik (menemukan), disini guru bukan sebagai sumber belajar melainkan sebagai fasilisator dan motivator belajar siswa. Tujuan utama pembelajeran melalui strategi inkuiri adalah _menolong siswa untuk dapat _mengembangkan disiplin intelektual dan ketrampilan —berlikir dengan memberikan —_pertanyaan- pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka, Kriteria Keberhasilan proses pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran akan tetapisejauh mana siswa beraktivites mencari dan menemukan sesuatu Ciri_utama strategi_pembelajaran inkutri 1. Siswa dituntut secara maksimal aktif untuk —mencari dan menemukan sendiri inti materi pelajaran 2. Menumbubkan sikap percaya dir (self belief) siswa dengan mencari dan menemukan jawaban_ sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu yang dipertanyakan , aktivitas pembelajaran dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa 3. Mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan —potensi_—_-yang dimilikinya Untuk pengembangan_intelektual anak dalam SPI harus memiliki 1. Orientasi. pada —_pengembangan intelektual yaitu kepada hasil belajer juga kepada proses belajar 2. Prinsip Interaksi yaitu interaksi antar siswa maupun interaksi siswa dengan unt bahkan juga interaksi siswa dengan tingkungan dalam al ini ura bukan sebagai sumber belajar melainkan sebagai _—_pengatur Jingkungan atau pengatur interaksi 3. Prinsip —Bertanya =, dalam menggunakan SPI guru sebagai penanya schingga kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sanget’ diperlukan dan kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan sudah merupakan bagian dari proses berfikit 4. Prinsip belajar untuk berfikir, prinsip ini berhubungan dengan proses mengembangkan potensi tak, Pembelajaran —berfikir adalah pemanfaatan dan penggunaan atak secara maksimal untuk berfikir logis dan yang dapat mempengaruhi emosi untuk berfikir rasional 5. Prinsip keterbukaan , Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan —_berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan Kebenarannya tugas guru adalah menyediakan ruang untuk” memberikan — kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara—_terbuka membuktikan keebenaran hipotesis yang diajukan Jumal Uriah Universitas Satya Negara Indonesia VolA No. 2 Desember 2011 Hal. 28-36 31 3. Strategi (SPK) Pembelajaran Kooperatif{cooperative learning) merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan Aim kecil yang —mempunyai latar —belakang kemampuan akademik , jenis kelamin , ras atau suku yang berbedatheterogen) Strategi Pembelajaran Kooperatif akhir-akhir ini dianjurkan para ablipendidikan untuk

You might also like