a
BUPATI KOTABARU
Kotabaru, \5 April 2021
Kepada Yth
1. Kepala SKPD lingkup Pemerintah
Kabupaten Kotabaru
Kepala Instansi Vertikal
3. Camat se Kabupaten Kotabaru
4, Pimpinan Perusahaan BUMN/
BUMD/Swasta se Kabupaten
Kotabaru
di
KOTABARU
SURAT EDARAN
NOMOR : 500/533 / SETDA
TENTANG
PENIADAAN MUDIK HARI RAYA IDUL FITRI TAHUN 1442 HIJRIAH
Menindakianjuti surat edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul
Fitri Tahun 1442 Hiih dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19) selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijiah, diminta perhatian Saudara sebagai berikut
1. Tujuan meniadakan mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah adalah dalam rangka mencegah
terjadinya peningkatan penularan Covid-19 selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri Tahun
1442 Hijiah.
2. Periode peniadaan mudi Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah adalah berlaku efektif mulai tanggal 6 - 17
‘Mei 2021 dan akan ditinjau lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan/atau dengan perkembangan
terakhir di lapangan.
3. Peniadaan mudik untuk sementara bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi darat,
kereta api, laut dan udara lintas kota/kabupaten/provinsinegara sebagai upaya pengendalian
mobilitas selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah,
4. Perjalanan orang selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1442 Hijiah sebagaimana
dimaksud dalam angka 3 dikecualikan bagi:
a. kendaraan pelayanan distribusi logistik; dan
b. pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan nonmudik, yaitu
1) bekerja/perjalanan dinas,
2) ‘kunjungan keluarga sakit,
3)_kunjungan duka anggota keluarga meninggal,
4) ibu hamil yang didampingi oleh 1 orang anggota keluarga, dan
5) kepentingan persalinan yang didampingl maksimal 2 orang,
5. Pelaku perjalanan orang lintas kota/kabupaten/provinsi/negara selama bulan suci Ramadhan dan
‘dul Fitri Tahun 1442 Hijriah sebagaimana dimaksud dalam angka 4 wajib memiliki print out surat
izin perjalanan tertulis atau Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) sebagai persyaratan melakukan
perjalanan dengan ketentuan sebagai berikut ~
@. Bagi pegawal instansi pemerintahan/Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai BUMN/BUMD,
Prajunt TNI, anggota Polri melampirkan print out surat iin tertulis dari pejabat setingkat Eselon
!yang dilengkapi tanda tangan basahitanda tangan elektronik pejabat serta identitas diri calon
pelaku perjalanan;b. Bagi pegawal swasta melampirkan print out surat izin tertulis dari pimpinan perusahaan yang
dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik pimpinan perusahaan serta identitas
diri calon pelaku perjalanan;
. Bagi pekerja sektor informal melampirkan print out surat izin tertulis dari Kepala Desa/Lurah
yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik Kepala Desa/Lurah serta
identitas diri calon pelaku perjalanan; dan
d, Bagi masyarakat umum nonpekerja melampirkan surat print out surat izin tertulis dari Kepala
Desa/Lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik Kepala Desa/Lurah
serta identitas diri calon pelaku perjalanan.
6. Surat izin perjalanar/SIKM sebagaimana dimaksud dalam angka 5 memilki ketentuan berlaku
sebagai berikut :
a. Berlaku secara individu;
b. Berlaku untuk satu kali perjalanan pergi-pulang lintas kota/kabupaten/provinsi/negara; dan
c. Bersifat wajib bagi pelaku perjalanan dewasa yang berusia 17 tahun ke atas.
7. Pengaturan terkait perjalanan orang dalam negeri maupun perjalanan internasional dalam masa
pandemi tetap berlaku selama bulan suci Ramadhan dan {dul Fitri Tahun 1442 Hijriah
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun
2021 tentang Ketentuan Perjatanan Orang Dalam Negeri dalam masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun
2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19).
8. Skrining dokumen surat izin perjalanan/SIKM dan surat keterangan negatif Covid-19 dengan test
RT-PCRirapid test antigenitest geNose C19 diiakukan di pintu kedatangan atau pos kontrol yang
berada di rest area, perbatasan kota besar, tik pengecekan (check point) dan titik penyekatan
daerah aglomerasi oleh anggota TNU/Polti dan Pemerintah Daerah.
Berkaitan hal tersebut di atas, sosialisasi peniadaan mudik serta upaya pengendalian Covid-19
selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1442 Hijiah wajib dilakukan oleh semua elemen
pemangku kepentingan, termasuk
4, Tokoh/Pemuka agama kepada umatnya dan tokoh masyarakat kepada masyarakat umum;
2. Kepala SKPD/Kepala Instansi Vertikal/Pimpinan TNU/Polri kepada Aparatur Sipil Negara/anggota
TNUPOIri;
3. Camat/Kepala Desa/Lurah kepada warga daerah asainya;
4. Pimpinan BUMN/BUMD kepada karyawannya;
5. Pimpinan perusahaan atau pemberi kerja pada sektor nonformal kepada pekerjanya serta
memfasilitasi pekerja untuk tidak mudik; dan
6. Media kepada masyarakat umum.
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,
apabila pelaku perjalanan melakukan pelanggaran terhadap Surat Edaran ini akan dikenakan sanksi
denda, sanksi sosial, kurungan dan/atau pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan...
BUPATI KOTABARU
Selaku Ketua Satgas Penanganan
pion Kotabaru
MUHAMMAD\SYARIFUDDIN
‘TEMBUSAN disampaikan kepada :
‘Menteri Dalam Negeri di Jakarta;
Kepala BNPB selaku Ketua bSatgas Penanganan Covid-19 di Jakarta;
Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru;
Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru di Kotabary;
Dandim 1004 Kotabaru di Kotabaru;
Dan Lanal Kotabaru di Kotabaru; dan
Kapolres Kotabaru i Kotabaru
NOMeeNo