Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena berkat karunia dan
inayah-NYA lah kita semua dapat beraktipitas menjalankan berbagai kegiatan
baik itu yang bersifat kegiatan pribadi ataupun kegiatabn yang bersipat
kepentingan umum termasuk penyusun (kami) proposal ini dapat berbuat hingga
tersusumnya proposal “Pengajuan Permodalan Usaha budidaya ayam kampung
ini. Dan tak lupa solawat serta salam yang telah terlimpahkan kepada Baginda
Rosul Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan limpahannya pula,
amin.
Proposal ini disusun untuk diajukan kepada yang terhormat Bapak Buapati
Bandungdung barat melalui Dinas Perikanan dan Peternaklan Kabupaten
Bandung Barat
Kami menyadari bahwa penyajian proposal ini masih banyak kekurangannya,
namun dengan demikian saya betharap agar ada sedikit gambaran bagi pemberi
pemberi bantuan modal untuk dapat menilai kelayakan usaha tersebut, akan
tetapi bila Kurang kejalasan dari proposal ini kami siap untuk
memprestasikannya.
KELOMPOK TANI
TERNAK AYAM KAMPUNG.
‘UNGGAS PUTRI MANDIRI
Ketua Sekrotaris
(YANTI NURYANTI ) ( ALIT OJOH )Pendahuluan
Ayam kampung boleh dikatakan sebagai ayam asli Indonesia yang sudah
dipelihara sejak jaman dahulu. Ayam ini memiliki potensi yang sudah terbukti,
mampu member kontribusi bagi pemenuhan kebutuhan keluarga, setidaknya
sebagai penghasil daging dan telur. Kebanyakan ayam kampung. bersifat
dwifungsi, yaitu sebagai penghasil daging dan penghasil telur, disini_ kami
(petemak) akan mengusahakan ayam kampung sebagai ayam pedaging juga
sebagai ayam penghasil telur (strategi usaha) .
Ayam kampung merupakan hasil domestikasi ayam hutan merah selama
berabad-abad. Ayam kampung yang ada di Indonesia sangat beragam, sulit
sekali dibedakan dan dikelompokkan ke dalam klasifikasi tertentu, Karena tidak
memiliki ciri yang khusus dan tidak adanya ketentuan tujuan dan arah usaha
peternakannya, ayam kampung dinamakan juga sebagai ayam buras (bukan ras),
untuk membedakan dengan ayam yang sudah jelas tujuan dan arah usahanya,
misalnya Khusus petelur atau pedaging) yang disebut dengan ayam ras.
Produktivitas ayam kampung yang dipelihara secara ala kadamya memang
masih rendah. Produksi telur per tahunnya sekitar 60 butir per ekor dan berat
badan ayam jantan dewasa tidak melebihi dari 2 kg. Apa lagi ayam betina dan
ayam-ayam yang sudah tua maka berat badannya jauh lebih rendah lagi. Namun
demikian, bila ayam kampung dipelihara secara benar, tepat dan intensif maka
produktivitasnya dapat ditingkatkan, khususnya bila diarahkan untuk petelur.Peluang Usaha Ayam kampung pedaging atau penghasil telur untuk konsumsi
ataupun untuk di tetaskan, terutama untuk ditetaskan di pengaruhi oleh tingginya
permintaan DOC ( Day Old Chick ) , dan kurangnya penyedia telur ayam
kampung untuk ditetaskan . Oleh sebab itu harga DOC ayam kampung relatif
stabil . Melirik kembali usaha pemeliharaan induk ayam kampung sebagai
penghasil telur tetas menurut kami tidak ada salahnya dan belum terlambat, Tak
salah kalau ada pepatah di dunia peternakan 7 butir telur sama dengan | ekor
ayam, 7 ekor ayam sama dengan 1 ekor kambing, 7 ekor kambing = 1 ekor sapi
dan 7 ekor sapi bisa naik haji. Slogan yang sederhana akan tetapi kalau kita mau
merenungkannya akan dapat memberi motivasi kepada kita akan usaha temak
ini.
Hal yang sama juga diakui oleh para pengepul telur tetas, di mana mereka masih
sulit untuk menambah jumlah barang dagangan mereka disebabkan tidak ada
nya penambahan jumlah produksi dan malah cenderung turun dari waktu ke
waktu, Hal ini tidak lain dikarenakan tidak adanya manajemen pemeliharaan
dari para peternak di mana mereka Kurang memikirkan ternak pengganti
sehingga kadang jumlah ayam kampung pada suatu saat akan mengalami
penurunan Karena terjadi penurunan jumlah populasi dikarenakan pemotongan
di saat-saat tertentu seperti hari raya iedul fitri, tahun baru masehi, imlek,
maulud nabi dan lainnya. Juga ditambah sebagai akibat terjangkitnya penyakit
yang menyerang unggas eperti tetelo ataupun flu burung yang menyerang secara
tiba-tiba yang lebih berakibat fatal di karnakan ungga yang tidak terkenapun
harus diamankan.Maksud dan Tujuan
Maksud
Melalui kelompok ini diharapkan usaha budidaya ternak ayam yang akan
dikelola akan berkembang disamping untuk meningkatkan populasi ayam
kampung itu sendiri yang kian hari kian menurun. dikarnakan kebutuhan untuk
dipotong terutama pada waktu-waktu hari raya umat beragama ataupun sebagai
kibat terkena penyakit (tetelo/flu burung) dan melalui kelompok inipun akan
semoga akan membawa dampak perubahan yang lebih baik terhadap
peningkatan kesejahteraan para anggotanya juga akan terciptanya pemberdayaan
kelompok temak ternaka ayam kampung yang ideal dan dapat diterapakan
dalam konteks pembangunan ketahanan pangan baik secara regional ataupun
secara Nasional.
Tujuan
a. Membuka peluang bagi anggota kelompok untuk meningkatkan taraf
hidupnya dengan cara memperbaiki system pengelolaan berkelompok
b. Meningkatan kualitas sumberdaya manusia, kemampuan wirausaha,
pengembangan usaha ternak ayam dan pemantapan Kelompok peternak.
cc. Meningkatkan produktivitas hasil
d. Menciptakan dan mengembangkan pola petermakan ayam kampung
modem dalam menciptakan ketahanan pangan
e. Meningkatkan motivasi dan kerjasama diantara anggota kelompok dalam
rangka pengelolaan dan pengembangan usaha yang dilakukan.
f. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para anggota kelompok
sehingga mampu mengatasi masalah-masalah perekonomian keluarga.c.
Meningkatkan kepedulian para anggota dalam menangani permasalahan
sosial dan ekonomi di lingkungannya.
Hasil Yang Diharapkan
Jangka Pendek
Tingginya tingkat kemampuan peternak ayam kampung dalam menjalankan
usaha untuk memaksimalkan hasil usaha.
Terbentuknya kelompok petemak ayam kampung yang memiliki
manajemen usaha produktif dan berorientasi bisnis.
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para anggota peternak ayam
Kampung.
b, Jangka Panjang
1
2,
Terjalinya kerjasama yang berkesinambungan dengan pihak pemerintah
Tertariknya minat dan kepercayaan pihak investor untuk berinvestasi
mengembangkan usaha petemakan ayam kampung yang kini masih kurang
keberadaanya
Berkurangnya masyarakat yang tergolong—kedalam — masyarakat
prasejahtera.
Terciptanya pemberdayaan kelompok temak ternaka ayam kampung yang
ideal dan dapat diterapakan dalam konteks pembangunan ketahanan pangan
secara Nasional.Profil Kelompok Usaha
Pembina : PPL DISNAKAN Kee. Cipatat
Nama usaha : Kelompok Usaha Tani Ternak “Unggas Putri
Mandiri”
Bentuk usaha : Kelompok
Jenis Usaha : Budidaya Ayam Kampung
Alamat Usaha : Kp. Margaasih Rt.01 Rw.09 Desa Kertamukti
Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat.
Susunan Kepengurusan :
Ketua Yanti Nuryanti
Sekretaris Alit Ojoh
Bendahara : Elia Komala Dewi
Anggota : Yeni Yuliani
Anggota Astya Nur Megawati
Anggota Rina
Anggota : Dedeh hardianti
Anggota : Watini
KELOMPOK TANI
TERNAK AYAM KAMPUNG
UNGGAS PUTRI MANDIRI
Ketua Sekretaris
(YANTI NURYANT! ) ( ALIT OJOH )Strate;
Usaha
Kandang akan kami dirikan diatas kolam dengan alasan-alasan
1. Memangpaatkan lahan yang ada
2. Memangpaatkan pakan ayam yang jatuh berikut kotorannya kedalam kolam
sebagai pakan ikan sehingga diharapkan untuk pakan ikan 100% dari
kotoran dan pakan yang jatuh sehingga biaya pakan untuk ikan tidak ada,
3. Bisa menambah penghasilan selain temak ayam juga dari ikan itu sendiri
sebagai tumpangsarinya
Jenis ayam kampung yang diusahakan sebagai penghasil telur adalah ayam
Kampung asli (ayam sayur, ayam buras, lungkok), ayam pelung dan jenis
lainnya, Dari jenis tersebut produksi telur tertinggi (per tahun) pelung kemudian
ayam sayur, Bahkan kami akan mengawinkan secara silang dari dua jenis ayam
tersebut termasuk juga ayam pelung dengan ayam bangkok (lungkok). Dimana
silangan perkawinan tersebut pejantannya adalah ayam pelung yang hasilnya
bila nanti kita ambil jadi pedaging akan lebih besar terutama yang jantan.
Untuk memulai usaha ini dimulai dengan membeli ayam betina dewasa (dara
sekitar umur 20 minggu) dan pejantan dewasa dan melakukan seleksi sampai
dengan ayam mulai bertelur, juga membeli ayam yang sudah berproduksi
(sekitar 7 bulan).
Ketika ayam mulai bertelur kemudian langsung kami tetaskan dengan
menggunakan mesin penetas listrik, kemudian setelah menetas dipelihara di
tempat pemeliharaan Khusus. Setelah menjelang dewasa sebagian ayam yang
jantan kami jual dan sebagian lagi kami pelihara untuk cadangan pejantan.
Untuk ayam betina kami pelihara sampai bertelur dan selanjutnya telur-telur
tersebut di pilih untuk ditetaskan juga sebagian dljual dari sisa pemilihan (apkir)Telur-telur yang apkir memiliki bentuk tidak setandar dengan telur-telur yang
Jainnya diantaranya ukuran lebih besar, bulat (tidak lonjong) ataupun telur yang
sebelum dimasukan ke mesin penetasan terlebih dahulu dikontrol menggunakan
senter dan bila telor tersebut mempunyai ciri-ciri tidak akan menetas itapun
kami apkir untuk dijual
Pakan
Untuk masalah pakan ayam kampung tidaklah sesulit kalau kita memelihara
ayam broiler/ayam petelur. Namun untuk mencapai produksi yang maksimal
maka kamipun harus memperhatikan dan menjaga pakan pakan yang diberikan
Pakan untuk ayam kampung yang sudah berproduksi setidaknya mengandung
protein 15% dan energi metabolis antara 2.800 — 2.900 kkal/kg, Dengan
menggunakan komposisi campuran konsentrat ayam layer dengan dedak halus
dengan perbandingan 1:4 sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam
kampung yang sedang berproduksi, Dan kamipun memberikan hijauan yang
dicacah/cineang kecil-kecil seperti tauge/kecambah, kangkung, bayam, selada
air dan rumput-rumputan sebagai sumber vitamin dan mineral juga singkong
yang telah digiling. Pemberian hijauan 0,75-1.5 kg/100 ekor.
Modal yang dibutuhkan
No. Keterangan Volume Harga Setuan Pengoluavar
Satuan ‘Sub Total
tvastasi
1 _| Pembuatan Kandang 22| seat | Re 590.000 Rp 11.000.000
2 | Pembetian Tempat minum isi hr 401] BH Rp _15000 Ro 150.000
1 | Biaya Operasional
+ | Pembelian Indu Unggul 100 | kor | Rp 80.000 p_8000.000
2 | Pembalian Jantan Dowasa 10] Ekor | Rp 100.000 p_1.000.000
Pembelian Pakan (dedak) 100 | Kg Fo 1.500 Rp 150.000
3 | Pekin 20 | bh Fo 5.000 Rp 100.000