SE No.10 Tahun 2015 Kesiapan Musim Hujan Dan Bencana Alam

You might also like

You are on page 1of 3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA alan Patbmura No. 20, Kebayoran Baru — Jakarta Selatan 12110, Telp: (021) 7200281; 7992028 Faxc 7201760 Kepada Yth 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga 2. Para Direktur; 3. Para Kepala Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional 4, Para Kepala Satuan Kerja (SNVT/SKPD) 5, Para PPK di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga SURAT EDARAN Nomor : .10./S8.0PR 1.201% TENTANG KESIAPAN DALAM MENGHADAPI MUSIM HUJAN DAN RENCANA AKSI BENCANA ALAM A. Umum Dalam rangka mengantisipasi musim hujan yang telah tiba, maka peru disusun beberapa hal untuk menjadi perhatian dalam proses kesiapan menghadapi musim hujan dan bencana alam B. Dasar Pembentukan 1, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Alam 3. Instrukei Presiden Republik Ind-nesia Nomer 4 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor 4. Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 3S/KPTS/Db/2015 tantang Pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Pusat Penanganan Mendesak dan Tanggap Darurat Akibat Bencana Alam Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun Anggaran 2015 ©. Maksud dan Tujuan Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai instruksi dalam menghadapi musim hujan dan rencana aksi apabila terjadi bencana alam. D. Ruang Lingkup Lingkup Surat Edaran Direktur Jendaral Bina Marga ini mencakup tata cara penanganan untuk menghadapi musim hujan dan kesiapan bila terjadi bencana alam. |. Tindakan yang perlu dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja / PPK 1 Melakukan pemeriksaan seluruh ruas jalan yang menjadi tanggung jawabnya (walking survey) meliputi a. Memastikan perkerasan dalam kondisi baik, b. Memastikan bahu jalan dalam keadaan yang bersih dan dapat mengalirkan air dari badan jalan ke saluran drainase, ¢. Saluran drainase dalam kondisi siap untuk mengalirkan air, bersin dari kotoran dan benda-benda yang dapat menghambat aliran air, d. Memeriksa kondisi abutmen, pier dan oprit jembatan dalam kondisi baik / tidak tergerus, fe. Memeriksa ruas - ruas jalan / daerah yang rawan longsor. Melakukan tindakan preventif berupa @. Menutup lubang dan retakan-retakan pada perkerasan sebelum musim hujan, b. Menyiapkan stock aspal dan material untuk penambalan lubang , . Menempatkan alat berat beserta operator dan bahan bakar dilokasi rawan longsor, d. Alat berat harus dilaporkan : lokasi, nama operator, nama penanggung jawab, no hp penanggung jawab dan operator, . Menyediakan stok bronjong pada daerah rawan longsor, f. Menyiapkan rambu - rambu untuk di tempatkan pada daerah yang terjadi bencana, Melakukan tindakan reaktif berupa a. Pada saat hujan PPK harus turun langsung kelapangan / ke ruas jalan di wilayah masing - masing untuk memastikan agar drainase berfungsi dengan baik, tidak ada air yang terjebak di bahu jalan akibat cekungan dan kemudian membuat laporan survey secara tertulis, b. Membentuk kelompok kerja yang turun kelapangan pada saat terjadi hujan dengan membawa peralatan pembersihan saluran untuk membersihkan sumbatan di saluran drainase, gorong-gorong dan mengalirkan air yang terjebak di bahu jalan, ©. Bila terjadi hujan secara terus menerus PPK agar menyiapkan material aspal emulsi agar dapat dilakukan penambalan lubang dalam kondisi basah 4. Bila terjadi bencana agar segera melaporkan kepada Kepala Balai Besar / Balai, Direktur Jenderal Bina Marga melalui Ketua Posko Penanggulangan Bencana Direktorat Jenderal Bina Marga, Bapak Ir. Putu Srinata, MT dengan no Hp. 082187874587, tip. 021-29306731 ext.1010, e. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, f Segera melakukan tindakan penanganan dalam waktu kurang dari 1x24 Jam agar lalu lintas dapat berjalan normal kembali. Il. Tindakan yang Perlu dilakukan Oleh Kepala Balai Besar / Balai 1, Segera mengaktifkan posko bencana alam Balai Besar / Balai dan membentuk tim satuan tugas bencana alam, 2. Nama - nama personil satuan tugas dan no telepon disampaikan kepada Direktur Jenderal Bina Marga melalui Direktur Preservasi Jalan, 3. Mengkoordinasikan peralatan DRU untuk dipergunakan dan ditempatkan pada lokasi rawan longsor, 4. Mempersiapkan jembatan - jembatan bailey bila terjadi keruntuhan jembatan. Il. Kriteria Kesiapan Penanggulangan 1. Paling lambat dalam waktu 1x24 jam tim Direktorat Jenderal Bina Marga sudan sampai di lapangan 2. Paling lambat dalam waktu 1x24 jam laporan singkat tentang situasi lapangan sudah tersedia pada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3. Paling lambat dalam waktu 3 jam peralatan sudah berada ci lokasi 4, Paling lambat dalam waktu 1x24 jam jalan tertutup longsor harus sudah terbuka kembali untuk lalu lintas yang terjebak 5. Paling lambat dalam waktu 3x24 jam Jembatan Bailey harus sudah terpasang jika diperlukan i lokasi bencana 6. Paling lambat dalam waktu 7x24 jam jalan baru pengganti jalan yang tergerus sudah dapat dilewati oleh lalu lintas. E. Penutup ‘Surat Edaran ini agar menjadi acuan dalam kesiapan menghadapi musim hujan dan bencana alam. Demikian kami sampaikan, untuk menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaan. ‘Tembusan disampaikan Kepada Yth 1, Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat; Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 November 2015 IDERAL BINA MARGA

You might also like