You are on page 1of 3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN ‘GEDUNG PRIIADI PRAPTOSUHARDJO | LANTAI IL JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4 JAKARTA 19710 ‘TELEPON 344-6230 (20 SALURAN) PSW. 5200, TELP/FAKSINILE (021) 3512787 ‘SITUS wut perendaharan aod i Nomor S- 75 /PBI2016 © Januari 2016 Sifat Segera Lampiran : 2 (dua) lembar Hal Tindak lanjut atas pengesahan dan/atau revisi DIPA BLU atas Pendapatan Hibah BLU dalam bentuk barang/jasa Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayab DitjenPerbendaharaan (sebagaimana daftar terlampir) 2. Para Kepala KPPN (sebagaimana daftar terlampir) 3. Para Pemimpin Badan Layanan Umum Menindaklanjuti surat kami nomor S-6332/PB/2015 tanggal 28 Juli 2015 hal pengesahan dan/atau revisi DIPA BLU atas Pendapatan Hibah BLU dalam bentuk barang/jasa, dengan ini disampaikan hal-hal berikut ini 1. Dalam rangka implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual apabila BLU menerima hibah berupa barang dan/atau jasa, tidak memerlukan pengesahan melalui SP2B dan/atau revisi DIPA. 2. Penerimaan hibah berupa barang dicatat melalui Aplikasi_ Persediaan/SIMAK-BMN sedangkan penerimaan hibah berupa jasa dicatat melalui Jurnal Penyesuaian pada Aplikasi SAIBA. 3. Dalam rangka implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual di tahun anggaran 2015, a. Apabila BLU terlanjur melakukan pengesahan pendapatan dan belanja atas hibah berupa barang dan/atau jasa yang diterimanya, perlu untuk melakukan ralat kurang sebesar pendapatan dan belanja tersebut yang telah disahkan, dengan ketentuan sebagai berikut (1) Jika pengesahan pendapatan dan belanja dimaksud digabungkan dengan pengesahan pendapatan dan/atau belanja yang lainnya dalam satu SP2B, agar menggunakan mekanisme “penyesuaian" dengan berpedoman pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-2/PB/2015 tanggal 13 Januari 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 30/PB/2011 tentang Mekanisme Pengesahan Pendapatan dan Belanja Satuan Kerja Badan Layanan Umum. (2) Jika pendapatan dan belanja dimaksud disahkan dengan satu SP2B tersendiri, agar menggunakan mekanisme pembatalan SP2B dengan berpedoman pada Pasal 9 dan Pasal 10 ayat (2) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan _nomor PER-5/PB/2015 tanggal 9 Maret 2015 tentang Mekanisme Pembatalan SP2D dan Surat Pengesahan pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara. b. Apabila BLU terlanjur melakukan revisi DIPA berkenaan dengan hibah berupa barang dan/atau jasa yang diterima, agar hal tersebut dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Saudara kami ucapkan terima kasih in PK BLU, co Hendratto t IP 19611114 198810 1 001 Tembusan: Direktur Jenderal Perbendaharaan; Direktur Pelaksanaan Anggaran; Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; Direktur Sistem Perbendaharaan; Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan PRONS Lampiran | Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : S- 75 /PB/2016 Tanggal : 6 — Januari 2016 Daftar Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang Dalam Wilayah Tugasnya terdapat BLU 1. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; 2. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara; 3. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat; 4. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau; 5. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jambi; 6. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan; 7. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung; 8. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu; 9. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten; 10. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DK! Jakarta; 11. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat; 12. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah; 13, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur, 14, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 15, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat; 16, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, 17. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Tengah; 18. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan; 19. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali; 20. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat; 21. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, 22. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan; 23. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah; 24. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara; 25. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Gorontalo; 26. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara; 27. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua. Lampiran Il Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan * Nomor S- 7% |PBI2016 Tanggal & Januari 2016 Daftar Kepala KPPN yang Dalam Wilayah Tugasnya terdapat BLU 1. Kepala KPPN Banda Aceh; 2. Kepala KPPN Medan |; 3. Kepala KPPN Medan II; 4, Kepala KPPN Padang; 5. Kepala KPPN Bukittinggi; 6. Kepala KPPN Pekanbaru; 7. Kepala KPPN Jambi; 8. Kepala KPPN Palembang; 9. Kepala KPPN Bandar Lamping; 10. Kepala KPPN Bengkulu; 11. Kepala KPPN Serang; 12. Kepala KPPN Tangerang; 13. Kepala KPPN Jakarta |; 14, Kepala KPPN Jakarta Il; 1. Kepala KPPN Jakarta Ill; 16. Kepala KPPN Jakarta IV; 17. Kepala KPPN Jakarta V; 18. Kepala KPPN Khusus Penerimaan; 19. Kepala KPPN Khusus Investasi; 20. Kepala KPPN Bandung |; 21. Kepala KPPN Bandung Il; 22. Kepala KPPN Bogor; 23. Kepala KPPN Sukabumi; 24, Kepala KPPN Cirebon; 25. Kepala KPPN Surabaya |; 26. Kepala KPPN Surabaya Il; 27. Kepala KPPN Malan. 28. Kepala KPPN Kediri 29. Kepala KPPN Sidoarjo; 30. Kepala KPPN Bojonegoro; 31. Kepala KPPN Bitar, 32. Kepala KPPN Jember; 33. Kepala KPPN Semarang |; 34, Kepala KPPN Semarang Il; 35. Kepala KPPN Surakarta; 36. Kepala KPPN Purwokerto; 37. Kepala KPPN Magelang; 38. Kepala KPPN Tegal; 39. Kepala KPPN Kiaten; 40. Kepala KPPN Yogyakarta ; 41. Kepala KPPN Denpasar, 42. Kepala KPPN Mataram; 43. Kepala KPPN Kupang; 44. Kepala KPPN Makassar |; 45. Kepala KPPN Makassar Il; 46. Kepala KPPN Palu; 47. Kepala KPPN Kendari; 48. Kepala KPPN Gorontalo; 49. Kepala KPPN Manado; 50. Kepala KPPN Pontianak; 51. Kepala KPPN Samarinda; 52. Kepala KPPN Palangkaraya; 53. Kepala KPPN Banjarmasin; 54, Kepala KPPN Jayapura

You might also like