You are on page 1of 12

TEST MS WORD

1. Rapikan format penulisan artikel di bawah ini


(menggunakan menu style) dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Judul daftar isi, abstract dan bab di tengah (centre), font
times new roman 14, cetak tebal (bold), uppercase (huruf
besar semua)
b. Isi abstract cetak miring (italic), font times new roman
12, rata kanan kiri, paragraf masuk (1 tab), spasi 1
c. Judul sub bab rata kiri, font times new roman 12, cetak
tebal (bold), huruf besar kecil (capitalize each word)
d. Isi bab dan sub bab rata kanan kiri, font times new
roman 12, paragraf masuk (1 tab), spasi 1,5.
e. Halaman daftar isi dan abstract di bawah tengah (mulai i
sd ii)
f. Halaman mulai bab 1 di atas kanan (halaman 1 dan
seterusnya)
2. Buat daftar isi (dengan menggunakan table of content)
3. Beri nama file: NPK_nama_word
ABSTRACT

The purpose of this study to determine the effect of capital structure,


dividend policy and interest rates on firm value in Indonesia Stock Exchange
2013-2018 period. The population which is the object of this study is that
companies in the coal sector listed in Indonesia Stock Exchange 2013-2018
period, ie as many as 22 companies. The sample selection using purposive
sampling techniques, in order to obtain 7 companies. The research data is
secondary data obtained from the financial statements listed in Indonesia Stock
Exchange.

Data analysis techniques in this study using multiple linear


regression analysis. Measuring instrument used to measure
capital structure is Debt to Asset Ratio (DAR) and Debt to
Equity Ratio (DER), for the dividend policy using a measuring
instrument Dividend Payout Ratio, and to measure the interest
rate using the BI rate of Bank Indonesia Certificates (BIC),
while the measuring instrument used to measure the value of
the company is Price Earning Ratio (PER).
Based on the results of this study show that: 1) DAR significant negative
effect on the value of the company, 2) DER no significant effect on the value of
the company, 3) Parliament has no significant effect on the
value of the company, 4) BI Rate positive and significant effect on firm value.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif, perusahaan di

tuntut mengelola sumber daya yang semakin efisien dan efektif. Hal ini akan

mempengaruhi nilai perusahaan.

Nilai perusahaan menunjukan: “cerminan nilai aset yang dimiliki perusahaan

ketika akan dijual. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang

dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga”. (Sartono, 2008).

“Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli jika perusahaan tersebut dijual”. Wahyudi, Nurlela dan Ishaluddin,

(2008) dalam Kusumadilaga (2010). Selanjutnya menurut Keown (2010:35)

yang dialihbahasakan oleh Marcus Prihminto Widodo, “Nilai perusahaan

adalah nilai pasar dari hutang dan ekuitas perusahaan”. Nilai perusahaan

sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang bisa

mempengaruhi persepsi investor sehingga berdampak pada keinginan untuk

berinvestasi pada suatu perusahaan. Menurut Sartono (2010: 487) bahwa

“nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis

yang sedang beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi

adalah nilai

dari organisasi manajemen yang menjalankan perusahaan itu”.


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, baik segi

internal maupun eksternal. “Dari segi eksternal yaitu dipengaruhi oleh faktor

ekonomi dan iklim persaingan, dari segi internal dipengaruhi oleh kinerja

perusahaan yaitu kinerja operasi perusahaan, pendanaa (struktur modal), dan

kebijakan dividen”. (Mardiyanto, 2008:182).

Faktor pertama yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah

struktur modal. Struktur modal dalam penelitian ini diukur menggunakan DER

(Debt to Equity Ratio) dan DAR (Debt to Total Assets Ratio). “Struktur modal

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan”. (Rizqia. et al. 2013).

Sedangkan oleh Artini dan Anik (2011) “dimana struktur modal

berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan”. Savitri, dkk (2012)

juga menyimpulkan bahwa “struktur modal tidak mempengaruhi nilai

perusahaan”.

“Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka

panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka

panjang terhadap modal sendiri”. (Harjito dan Martono, 2010:

240). Struktur modal menggambarkan komposisi pendanaan suatu

perusahaan yang terdiri dari hutang perusahaan baik hutang jangka panjang

maupun hutang jangka pendek, saham preferen, saham biasa dan laba

ditahan. Oleh karna itu manajer harus mampu menghimpun dana secara

efisien, sehingga keputusan pendanaan mampu meminimalkan biaya modal

yang harus ditanggung perusahaan dan dapat memaksimalkan nilai

perusahaan.
Menurut Weston dan Brigham (2005), “kebijakan dividen yang optimal

adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen

saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan

harga saham perusahaan” Lebih lanjut menurut Wahyudi (2006) “Kebijakan

deviden adalah menentukan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh

pemegang saham”.

Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham ini akan menentukan

kesejahteraan para pemegang saham yang merupakan tujuan utama

perusahaan. Pembayaran dividen yang semakin besar sebagai indikator dari

nilai perusahaan. Investor memiliki tujuan utama untuk meningkatkan

kesejahteraan dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen

maupun capital gains. Sedangkan perusahaan mengharapkan pertumbuhan

secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan

sekaligus memberikan kesejahteraan bagi pemegang sahamnya.

Faktor ketiga nilai perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh tingkat suku

bunga. Suku bunga yang berlaku di Indonesia adalah suku bunga Bank

Indonesia (BI rate). BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan

sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

dan diumumkan kepada publik. Pergerakan suku bunga ini diharapkan akan

diikuti oleh perkembangan suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku

bunga kredit perbankan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam

perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI rate

apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah

ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI rate apabila

inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.

(www.bi.go.id).
Perusahaan yang menggunakan kredit atau hutang dalam pendanaannya

akan berdampak terhadap perubahan suku bunga yang terjadi dan tentunya

ini juga akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan tersebut.

Tingkat suku bunga juga dianggap bisa mempengaruhi nilai perusahaan.

Sujoko dan Ugy (2007) bahwa:

Obyek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara baik

pertambangan batubara maupun pengelolaan hasil batubara. Penentuan

obyek ini didasarkan bahwa batubara sebagai salah satu sumber energi yang

melimpah di Indonesia dan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk

kemajuan perekonomian di tanah air selain itu jumlah batubara di Indonesia

mencapai 120,5 miliar ton dan cadangannya mencapai 31,35 miliar ton.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dikaji lebih lanjut

pengaruh struktur modal, kebijakan dividen dan tngkat suku bunga tehadap

nilai perusahaan batubara yang tercatat di Bursa Efek Indonesa (BEI) periode

2013-2018. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

berjudul: “Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku

Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Batubara yang tercatat di Bursa Efek

Indonesa (BEI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian

ini dapat dirumuskan pemasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh struktur modal, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga

terhadap nilai perusahaan?

2. Diantara variabel struktur modal, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga, variabel

apa yang berpengaruh dominan terhadap nilai perusahaan ?


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian

ini dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh struktur modal, kebijakan dividen, dan tingkat suku

bunga terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk menganalisis variabel mana diantara stuktur modal, kebijakan dividen, dan

tingkat suku bunga yang berpengaruh dominan terhadap nilai perusahaan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nilai Perusahaan
Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas.

Tujuan perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang

maksimal, ingin memakmurkan pemilik perusahaan dan mengoptimalkan

nilai perusahaan yang dapat dilihat dari harga sahamnya.(Dj, 2011)

Pencapaian nilai perusahaan dapat dioptimalkan melalui pelaksanaan

yang menyangkut dengan fungsi manajemen keuangan, dimana satu

keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan

keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Untuk dapat

memaksimalkannya maka manajer dihadapkan pada keputusan

keuangan.

Nilai perusahaan akan sangat berperan penting karena dengan nilai

perusahaan yang semakin tinggi akan diikuti pula oleh tingginya

kemakmuran pemegang saham.

Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan

dan juga berperan penting dalam menggambarkan kinerja perusahaan,

sehingga dapat mempengaruhi investor dan calon investor terhadap suatu

perusahaan.

Harga saham perusahaan akan mencerminkan nilai dari suatu

perusahaan. Nilai perusahaan dapat menjadi gambaran atas hasil

kinerja perusahaan berupa keuntungan yang diraih perusahaan

dalam suatu periode yang dilakukan oleh manajemen dengan

mengelola asset dan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Nilai

perusahaan adalah sebuah nilai untuk mengukur tingkat kualitas

perusahaan dan sebuah nilai yang menerangkan seberapa besar


tingkat kepentingan sebuah perusahaan di mata pelanggannya. “Nilai

perusahaan mencerminkan nilai saat ini dari pendapatan yang ingin

diinginkan dimasa mendatang dan indikator bagi pasar dalam menilai

perusahaan secara keseluruhan”. (kusumadilaga, Rimba,

2010).

Dari pengertian yang sudah dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Tingginya harga saham juga membuat nilai perusahaan juga tinggi. Dan

meningkatnya kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja

perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa

mendatang.

B. Jenis-jenis Nilai Perusahaan

Terdapat lima jenis perusahaan berdasarkan metode

perhitungan yang digunakan. Yaitu (Yulius dan Tarigan, 2007:3):

1. Nilai Nominal: adalah nilai yang tercantum secara format dalam

anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca

perusahaan, dan juga ditulis secara jelas dalam surat saham kolektif.

2. Nilai Pasar: nilai pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi

dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa

ditentukan jika saham perusahaan dijual dipasar saham.

3. Nilai Intrinsik: Nilai intrinsik merupakan konsep yang paling abstrak,

karena mengacu kepada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Dalam

konsep nilai intrinsik ini nilai perusahaan bukan sekedar harga dari

sekumpulan aset melainkan juga nilai perusahaan sebagai entitas

bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di

kemudian hari.
4. Nilai Buku: nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung

dengan dasar konsep akuntansi, secara sederhana dihitung dengan

membagi selisih antar total aset dan total utang dengan jumlah saham

yang beredar.

5. Nilai Likuidasi: nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan

setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai likuidasi

dapat dihitung berdasarkan neraca perfoma yang disiapkan ketika

suatu perusahaan akan dilikuidasi.

“Nilai perusahaan dapat diukur dengan melihat perbandingan antara

harga pasar dengan laba per lembar saham, sehingga dalam penelitian

ini alat ukur (proksi) yang digunakan ialah Price Earning Ratio (PER)”.

(Tandelilin, 2010: 192), PER dinyatakan sebagai

berikut:
C. Struktur Modal
“Struktur modal menggambarkan proporsi pembiayaan utama yang

dimiliki perusahaan, yaitu perbandingan antar modal asing perusahaan

yang berasal dari kewajiban jangka Panjang dan modal sendiri”. (Halim,

2015; Fahmi, 2014; Ismail, 2010).


BAB III METODE

PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan ialah nilai perusahaan. Persepsi
investor terhadap keberhasilan kinerja manajemen keuangan perusahaan yang terkait erat
dengan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan melihat
perbandingan antara harga pasar dengan laba per lembar saham perusahaan Batubara
yang diteliti, sehingga dalam penelitian ini proksi yang digunakan ialah Price Earning
Ratio (PER).

B. Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang go publik
di BEI dengan periode peneletian tahun 2015 sampai dengan 2019

You might also like