You are on page 1of 5
Materi | REPRODUKS! SEL Tujuan Praktikum : 1, Mengetahui fase-fase pembelahan sel secara mitosis dan meiosis. 2. Memahami bagaimana kromosom sel anak hasil pembelahan mitosis memiliki jumlah kromosom sama dengan sel tetua dan setengah dari jumlah kromosom sel tetua pada pembetahan meiosis. 3. Memahami konsekuensi genetis dalam pewarisan sifat akibat pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis. Pendahuluan Pembelahan sel merupakan kejadian puncak dari setiap daur hidup sel. Pada organisme bersel tunggal (uniseluler) seperti halnya bakteri pembelahan sel terjadi melalui mekanisme yang disebut dengan fisi binari (binary fission). Pada organisme bersel banyak (multiselluler) dimana sel-sel mengalami differensiasi untuk membentuk berbagai macam sistem dan jaringan, sel-sel penyusunnya memiliki mekanisme pembelahan yang hampir sama, kecuali untuk sel-sel yang terdapat pada alat kelamin (sel-sel kelamin). Pada kebanyakan jaringaniorgan selsel mengalami pembelahan yang disebut dengan pembelahan mitosis. Hanya pada sel-sel kelamin (sel telur dan sel-sel sperma) sel-sel mengalami pembetahan secara meiosis, Pembelahan mitosis terjadi pada hampir seluruh bagian tubuh organisme muittiseluler seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Pada pembelahan mitesis juga terjadi sitokinesis, (pemisahan sitoplasma) sehingga pada akhit pembelahan akan dihasilkan dua sel anak. Sel anak yang terbentuk selanjutnya dapat mengalami pembelahan mitosis kembali Secara genetis, Kemposis! baik jumlah maupun struktur kromosom yang dihasiIkan dari proses pembelahan adalah sama atau bahkan identik Berbeda dengan pembelahan mitosis, pembelahan meiosis terjadi hanya pada sel- sel reproduksi. Pada pembelahan meiosis komposisi kromosam mengalami reduksi ‘menjadi setengah dari jumlah kromosom pada sel induknya. Reduksi jumiah kromosam terjadi oleh Karena pembelahan terjadi sampai dua kali, sedangkan replikasi atau Penggandaan kromosom hanya terjadi sekali. Hal lainnya yang penting dingat pada pembelahan meiosis, selain terjadinya reduksi jumiah kromosom sel anak, juga munculnya kromosom rekombinan sebaga i akibat adanya proses pindah silang (crossing over) pada Saat meiosis tahap |. Sel anak yang terbentuk dengan jumiah kromosom setengah dari sel induknya tidak lagi bisa mengalami pembelahan meiosis setelah itu, akan tetapi bisa mengalami pembetahan mitosis. Penuntur Prattituen Darer-dever Garetibe balaman 7 Alat dan Bahan woskop, kaca objek, kaca penutup, pinset, petridish, pipet tetes. pisau silet, kayu pengetuk tumpul atau pensii kayu berkaret, binokuler, kaca arloji, beaker glass, jarum diseksi, loupe dan lampu bunsen. = Bawang merah atau bawang Bombay, kuncup bunga kembang sepatu Hibiscus rosasinensis L. atau bunga lil Lyifum sp yang belum mekar dalam berbagal ukuran, colchicine 0.05 %, aceto orcein 2%, HCL 1 N, larutan Camoy (larutan etanol 98 % dengan asam asetat glasial ( ), asam asetat 45 %, tissue gulung dan akuades. Prosedur Kerja Pengamatan Mitosis 1. Tanam bbawang merah atau bawang bombay pada media kapas yang dibasahi dalam petridish atau gantung bawang di atas wadah berisi tumbuh. selama 5 — 7 hari hingga akar 2. Ambil masing-masing ujung akar yang tampak aktif, biasanya berwama keputih-putihan ‘sepanjang 0.5 - 4 cm, 3. Rendam masing-masing akar dalam colchicine 0.05% selama 3-5 jam (atau colchicine 0.1% selama 1-2 jam) 4. Fiksasi akar dalam larutan Camoy (Alkohol abs: Asam asetat glacial: Chloroform 6:1:3) selama 12 jam. 5. Tempatkan sampel pada kaca objek dan pisahkan bagian epidermisnya dibawah binokuler, atau potong ujung sampel sekitar 1-2 mm. aca penutup kemudian ketuk dengan menggunakan pengetuk tumpul secara perlahan ‘sambil dilewatkan beberapa detik di atas api bunsen (jangan sampaimendidih). 7. Letakkan preparat di atas kertas serap kemudian squash ‘tekan’ dengan perlahan agar pewarnaan merata dan sel-sel tersebar rata. 8. Amati berbagai tahapan mitosis yang ditemui dan jumlah kromosom sel di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil kemudian ditingkatkan sampai pembesaran maksimal Catatan: Fiksasi dalam larutan Carney juga dapat dapat digantikan dengan menempatkan ujung akar sepanjang 2 mm di atas kaca objek, ditetesi larutan HCL 1N dan dimaserasi dengan bantuan silet atau sisi kaca objek pada suhu 60°C selama + 15 detik sampai 1 meni (dipanaskan di atas api Bunsen, namun cairan tidak sampai mendicih). Penuntur Prattituen Darer-dever Garetibe kalamen 2 Pengamatan Meiosis 1. 2 Kumpulkan bunga kembang sepatu atau bunga ili yang belum mekar. Pisahkan anther yang berdiameter 1 — 2 mm dengan bagian bunga lainnya. Ambil bagian yang lunak pada bagian dalam dinding luar kepala sari. Keluarkan sel induk mikrospora dengan bantuan jarum diseksi dan kaca pembesar. Letakkan bagian tersebut di atas kaca objek, tetesi dengan acsto orssin 2% dan dibiarkan 15-20 menit agar proses fiksasi sempuma Tutup preparat dengan kaca penutup kemudian ketuk dengan menggunakan pengetuk tumpul secara periahan sambil diiewatkan beberapa detik i atas api bunsen qangan sampai mendidih). Letakkan preparatdi atas kertas tissue kemugian squash ‘tekan’ dengan perlahan agar Pewamaan merata dan sel-se! tersebar rata ‘Amati setiap fase meiosis di bawah mikraskop dengan perbesaran kecil kemudian ditingkatkan sampai pembesaran maksimal. Tentukan fasefase meiosis. yang ditemukan dan dokumentasikan Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan fase mitosis dan meiosis Beberapa fase mitosis yang ditemui Penuntur Prattituen Darer-dever Garetibe salman 3 Beberapa fase meiosis yang ditemui Pertanyaan a. Dibagian organ bunga manakah tempat terjadinya pembelahan meiasis? b. Fase-fase pembelahan meiosis apa saja yang anda dapatkan? Bagaimana tanda- tanda pembelahan nya? c. Tahapan mitosis apakah yang paling mudah untuk menentukan jumiah kromasom sel? Mengapa? d. Fase manakah dari meiosis yang menunjukkan adanya perpasangan kromosom homolog dan pindah stlang? Gambarkan kromosom pada tahapan metafase dan anafase pada mitosis, metafase dan anafase pada meiosis | dan Il, ka jumiah kromosom suatu sel 2n = 4, ‘Apa yg dimaksud dengan kromosom homolog, sister kromatid dan non-sister kromatid Penuntur Prattituen Darer-dever Garetibe alamen MITOSIS METAFASE ANAFASE MEIOSIS METAFASE | ANAFASE I METAFASE I ANAFASE II Penuntur Prattituen Darer-dever Garetibe balamen 5

You might also like