You are on page 1of 18
TUGAS MAKALAH SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER” Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila” Dosen Pengampu : Dr. H. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd. mye UNESA Universitas Newer Surabaya Disusun Oleh: Nia Khusnul Chotimah 13010644 55 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Mahi Rabbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul PENERAPAN NILAL-NILAI PANCASILA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila Dr Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd. Makalah ini ditulis berdasarkan buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya, Semoga makalah ini bermanfaat. Surabaya, Mei 2014 Penulis, 1[Page DAFTARISI JUDUL. KATA PENGANTAR .. DAFTAR IS! BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Rumusan Masalah ... 13. Tujuan.. BAB Il PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Nilai ........... 2.2. Makna dan Nilai-nilai yang Terkandung Pancasila 2.3. Pengertian Pendidikan Karakter . Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter ye eb 4 2.5 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter ... 6 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter . BAB III PENUTUP. 3.1 Kesimpulan ......2.......s.ee- cecececteeeeeueeseneeeeeeeessseeneees 14 3.2 Saran... 14 DAFTAR PUSTAKA . 15 2) Pane BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG: Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hhafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa _memperdulikan makna dan manfaatnya kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-nilai makna yang terkandung dalam am pancasila sangat berguna dan bermanfaat, Banyaknya terjadi penyimpangan/kesalahan tertentu sebenarnya berakar dari tidak mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu pentingnya memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang merupakan upaya mewujudkan amanat pacasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di lembaga pendidikan. Dengan prilaku- prilaku yang tidak sesuai dengan karakter ban gsa Indonesia saat ini. Membina dan mendidik karakter dalam arti untuk membentuk “positive character” generasi muda bangsa ini. Agar positive character terbentuk, maka perlu pembiasaan *mandiri, sopan santun, kreatif dan tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung jawab.” (Marjohan.2010:7) Pendidikan karakler disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan nilai budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang _bertujuan mengembangkan kKemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik- burnk dan mewujudkan di dalam kehidupan sehari- hari dengan sepenuh hati. 3 Page Dengan kata lain,pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi merasakan dengan baik atau leving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada kebiasaan (habit) yang terus menerus dipraktikkan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. 1.2, RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian nilai? Apa makna dan nilai Apa itu pendidikan karakter? Apa fungsi dan tujuan pendidikan karakter? lai yang terkandung dalam pancasila ? Bagaimana penerapan nilai-nitai pancasila dalam pendidikan karakter? ae een Apa pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter? 1.3 TUJUAN 1. Mengetahui pengertian nilai. Mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. 3, Mengetahui pengertian pendidikan karakter, 4, Mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan karakter 5. Mengetahui cara penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter, 6. Mengetahui pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendicikan karakter. 4a|Page BAB IL PEMBAHASAN Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita kehidupan, maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh kuat menjadi syarat. Untuk membangun NKRI ini kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya (spontan), akan tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita. (Djohar.2006:83) Untuk itu diperlukan pendidikan karakter untuk menumbubkan kesadaran mengenai rasa kesatuan dan persatuan berbangsa, juga memperbaiki nilai-nilai yang (clah menyimpang dan mengembalikannya ke nilai-nilai yang sesuai demi kesatuan Negara Indonesia. Dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan melalui pendidikan karakter bagi para generasi bangsa. 2. Pengertian Nilai Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan_keyakinan- keyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan seseorang...Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, lubur, dan baik untuk dilakukan, Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai : a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal dalam masyarakat. b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. ¢. Nilsi dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang dalam masyarakat 4. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik. ¢. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota masyarakat. 5|Page (2.2 Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna dan nilai lai luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap butir pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai yang sudah ada sejak zaman dul dalam kehidupan pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan (Religiusitas) Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni_- membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdckaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu Keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan keyakinan mereka. 2. Kemanusiaan (Moralitas) Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu Kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kebidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan 6|Page dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk. sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.. .Persatuan Indonesia (K ebangsaan) Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa, Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, hamun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektit dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia. |. Permusyawaratan dan Perwakilan Scbagai makhluk sosial, -manusia-membutuhkan —hidup berdampingan dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita ulama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengershkan_potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyalan yang mampo mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembahanuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondi berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sosial yang menampilkan rakyat sempit. 7|Page 5. Keadilan Sosial Nilai Keadilan adalah nila yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan « cita bernegara dan berbangsa. It semua bermakna mewujudkan Keadaan masyarakat yang bersatu secara onganik, dimana_ setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai seeara merata. Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat betapa apik dan Iuhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya, Sehingg angat disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak terealisasikan sebagaimana mestinya dalam Kehidupan sehari-hari karena kurangnya kesadaraan dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang, Nilai-nilai tersebut mungkin bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa setiap rakyat Indonesia apabilai nilai-nilai itu telah tertanam dalam setiap individu dalam hidup ditengah keluarga, bersekolah, dan berada ditengah-tengah mas yarakat. 2.3 Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa (Puskur, 2010; 4). Pengertian karakter Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang. yang terbentuk dari hasil intern dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti si berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang Jain (Puskur, 2010 : 5). Bila dua pengertian tadi digabung, akan menjadi pendidikan yang mengkarakterkan siswa. Lebih lanjut, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan B[Page karakter bangsa pada diri siswa sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam Kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Puskur, 2010 : 4). 2.4 Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter Adapun pendidikan karakter memiliki fungsi dan tujuan dalam Penerapannya agar kelak dapat merubah karakter-karakter bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia dan demi kesatuan NKRI. Fungsi pendidkan karakter ‘* Pengembangan: pengembangan potensi siswa untuk menjadi pribadi berperilaku baik, ini bag yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa. iswa yang telah memiliki sikap dan perilaku © Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi siswa yang lebih bermartabat. © Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. (Puskur, 2010 : 7) Sedangkan tujvan pendidikan karakter adalah: ‘© Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. © Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious. © Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa. Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan © Mengembangkan lingkungan kehidupan sckolah sebagai lingkungan tas dan persahabatan, serta dengan rasa Kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity), (Puskur, 2010 :7) belajar yang aman, jujur, penuh kre 91 Page 2.5 Penerapan Nilai-Nilai Paneasila dalam Pendidikan Karakter Kebanyakan orang menyepelekan makna yang terkandung dalam pancasila itu sendin Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebenernya merupakan berawal dari tidak menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada karakter. Oleh karena itu, memaknai kandungan nilai-nilai dalam pancasila seperti nilai ketuhan, kemanusiaan,persatuan,kemasyarakatan serta sebuah keadilan merupakan suatu hal yang perlu diterapkan melalui pendidikan karakter agar bangsa Indonesia menjadi manusia yang taat beragama, berkemanusiaan, adil ddan berguna bagi dirinya, oranglain, bangsa dan negara. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara (Puskur, 2010 : 8). Nilai Pendidikan Karakter 1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2 Jujur + Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dati diri 4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerjakeras + Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh ~sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 10|Page 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki 7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas sendiri, 8, Demokratis + Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain, 9, Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan diden gar. 10. Cinta tanah air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 11. Bersahabat —:—Tindakan yang memperlihatkan rasa senang, berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 12. Cintadamai —_: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang Jain merasa senang dan aman atas kehadiran diri 13. Peduli sosial —: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan, 4. emangat kebangsaan ; Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya, 15, Menghargai prestasi_: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain, 16, Pedulilingkungan + Sikap dan tindakan yang selaluberupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitamya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Tanggung jawab ap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugasdan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, 11|Page masyarakat, lingkungan (alam,sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa, Penerapan atau penanaman nilai-nilai setiap butiran pancasila yang harus diajarkan agar individu memilikisikap dan prilaku yang sesuai dei karakter luhur bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila yang sesu: dengan sila-sila dalam pancasila adalah sebagai berikut: 1, Ketuhanan Yang Maha Esa > Selalu tertib dalam menjalankan ibadah. > Tidak berbohong kepada guru maupun teman. > Bersyukur kepada Tuhan karenamemiliki keluarga yang menyayanginya. » Tidak meniru jawaban teman (menyontek) k ulangan: ataupun mengerjakan tugas di kelas. > Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah, y Meneeritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya, tidak ditambah-tambah ataupun dikurang we Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah. y. Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena Allah sudah_memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia. 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab > Menolong teman yang sedang kesusahan » Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman > Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan teman fain, > Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran tertentu v Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang lebih membutubkan saat ada di kendaraan unum. > Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita. 12| Page > Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan. > Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya. > Hormat dan patuh kepada orang tua. Persatuan Indonesia > Mengikuti upacara bendera dengan tertib, > Bergotong royong membersihkan lingkun gan sekolah. > Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain, > Memakai produk-produk dalam negeri > Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya. > Bangga menjadi warga negara Indonesia. } Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri > Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. > Membiasakan iri bermusyawarah dengan teman-teman dalam menyelesaikan masalah. > Memberikan suara dalam pemilihan. > Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. > Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersaing dengan teman lain. > Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah, > Berani mengksitik teman, ketua maupun guru yang bertindak semena- mena > Berani mengemukakan pendapat di depan umum. > Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan bertanggung jawab, 13| Page Keadilan Sosial Bagi Seluruh Ral > Berlaku adil kepada siapapun it Indonesia > Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata, ® Seorang ketua memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan kemampuan anggotanya. > Scorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan memberi nasihat kepada siswa yang malas. > Tidak pilih-pilih dalam berteman. » Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. > suka bekerja keras 2.6 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter Untuk membentuk generasi bangsa yang bermoral dan berkualitas tentunya memerlukan beberapa proses dalam penciptaanya. Salah satunya dengan membekali mereka dengan nilai-niali luhur yang terkandung dalam Pancasila sebab Pancasila merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa dalam menjalankan kebidupannya, Mereka harus-memahami, memaknai dan mengamalkan keseluruhan nil Pancasila Karena nilai-nilai itu dapat menjadi fondasi dan benteng ba; yang terdapat dalam mereka dari berbagai pengaruh yang dapat merusak moril mereka, Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter maka sikap dan prilaku. yang menyimpang akan menjadi lebih baik. Dan bentuk penyimpangan-penyimpangan tidak akan terjadi pada individu yang memiliki karakter dan jiwa yang nasionalis dan patriotis. Berikut pentingnya penerapan nilai pancasila pada kehidupan : 1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa 2. Menumbubkan rasa cinta kepada anggota keluarga 3. Menumbubkan rasa cinta dan hormat kepada orang tua dan orang. 14|Page Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Menumbubkan rasa dan sikap toleransi. Men nbubkan rasa dan ap gotong royong dan bekerja sama. Menumbubkan sikap tenggangrasa Menumbubka bedal Menumbuhkan rasa cinta bermusyawarah untuk mufakat rasa cinta kepada setiap manusia dan tidak membeda- 0 10, Menumbuhkan rasa cinta dan suka membantu orang lain yang susah 15, 16. 7 18, 19, 20. Meningkatkan rasa persaudaraan. Berorientasi ke masa depan dan menghargai perubahan dan kemajuan (the change and progress). Demokratis dan mewujudkan “civil society”, Mampu menjauhkan segala bentuk tindakan kekerasan dan pemaksaan, Memiliki kemandirian, kedaulatan, dan independensi. Menghargai kualitas, dan menjauhkan tindakanrasial dan diskriminasi. Menghargai karya, kreativitas dan produktivitas, . Memiliki daya disiplin dan kepatuhan tinggi kepada aturan dan hukum formal. . Memiliki faham nasionalisme dan patriotisme yang kokoh, Memiliki moralitas kemasyarakatan dan kebudayaan 15|Page 3. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan berbegara. Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan dalam membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang. SARAN Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja hamun melaksanakannya dalam kehidupan, Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai pancasila akan melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai 16|Page DAFTAR PUSTAKA. Kaelan.2002.Pendidikan Pancasita.Y og yakarta:Paradigma. Kaelan.2010.Pendidikan Pancasila.¥ og yakarta:Paradigma. Kancil.1980.Pancasila dan UUD 1945 Jakarta:Pradnya Paramita, bttp://nurwijayantoz. wordpress.com’ pendidikan-4/upaya-mendisiplinkan-siswa- melalui-pendidikan-karaktes/ http://setya-wa2.n.blogspot.com/20111/02/pengamalan-nilai-nilai-pancasila- dalam. html ://aonejoeanda, blogspot erapan-nilai-nilai-karakter-b: 17 (Page

You might also like