You are on page 1of 16

CASE

1 What types of CRM that will helps the company and explain why? (LO 3,
10%) Notes: Put reference (s) link for your answer!

Jawab :

Customer relationship management (CRM) software or customer relationship


management is a solution that can help businesses communicate with potential
customers and customers in the right way. This CRM software has types according to
existing business needs. The main purpose of customer relationship management
applications is to enable companies to understand customer needs and behavior, and
improve service quality for the better.

The type of CRM that will help the company in the above case is Collaborative
CRM which organizes and shares customer information with the Company's internal
and external stakeholders. Collaborative or strategic CRM helps companies to share
customer information between business units such as sales teams, marketing teams, and
support and technical teams. For example, feedback from the customer service team is
useful for the marketing team to approach targeted customers with specific products /
services. In the real world, each business unit works independently and rarely shares
customer data information with other teams. This can lead to a decline in business.
Collaborative CRM helps bring teams together to achieve one goal, which is to use this
information to improve customer service quality, resulting in customer loyalty and
acquiring new customers to increase sales.

1. Interaction management. Like operational CRM, collaborative CRM helps track


every interaction a customer has with the KFC business. Every customer-facing
team - sales, support, community management, vendor, and whoever sends
email - has access to customer interaction logs and team records. When the
company shares notes across the team, the company gets access to information.
Feedback from the support team can help the company figure out how to sell to
customers in the future. In addition, conversations in the company can help
companies understand what new products customers want. Records from sales
calls can help a company understand what language to include in marketing
materials. Each team has information about KFC customers. Collaborative CRM
helps break down silos and share that information across teams.

2. Relationship management. Collaborative CRM helps KFC companies manage


customer relationships. When a new customer joins, the sales team shares that
customer's preferences, goals and information on their contact profile.

3. Document management. If your company team needs access to contracts,


technical documentation, or proposals, collaborative CRM can help. A CRM
with document management system helps keep each team's documents
organized.

Software customer relationship management (CRM) atau manajemen hubungan


pelanggan adalah solusi yang dapat membantu bisnis untuk berkomunikasi dengan
calon pelanggan maupun pelanggan dengan cara yang tepat. Software CRM ini
memiliki jenis-jenis sesuai dengan kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan utama dari
aplikasi manajemen hubungan pelanggan adalah memungkinkan perusahaan untuk
memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan, serta meningkatkan kualitas pelayanan
menjadi lebih baik.

Jenis CRM yang akan membantu perusahaan pada kasus diatas adalah CRM
Kolaboratif yang mengatur dan berbagi informasi pelanggan dengan pemangku
kepentingan internal dan eksternal Perusahaan. CRM kolaboratif atau strategis
membantu perusahaan untuk membagikan informasi pelanggan antar unit bisnis
seperti tim sales, tim marketing, dan tim pendukung dan teknis. Contoh, feedback dari
tim customer service berguna bagi tim marketing untuk melakukan pendekatan ke
pelanggan yang ditargetkan dengan produk/jasa spesifik. Dalam dunia nyata, tiap unit
bisnis bekerja sendiri-sendiri dan jarang membagi informasi data pelanggan dengan
tim lain. Hal ini dapat menyebabkan penurunan bisnis. CRM kolaboratif membantu
menyatukan semua tim untuk mencapai satu tujuan, yaitu menggunakan informasi
tersebut untuk meningkatkan kualitas customer service sehingga menghasilkan
loyalitas pelanggan dan mendapat pelanggan baru untuk meningkatkan penjualan.

1. Manajemen interaksi. Seperti CRM operasional, CRM kolaboratif membantu


melacak setiap interaksi yang dimiliki pelanggan dengan bisnis KFC. Setiap tim
yang berhadapan dengan pelanggan - penjualan, dukungan, manajemen
komunitas, vendor, dan siapa pun yang mengirim email - memiliki akses ke log
interaksi pelanggan dan catatan tim. Saat perusahaan membagikan catatan ke
seluruh tim, perusahaan mendapatkan akses informasi. Umpan balik dari tim
dukungan dapat membantu perusahaan mengetahui cara menjual kepada
pelanggan di masa mendatang. Selain itu Percakapan di perusahaan dapat
membantu perusahaan memahami produk baru apa yang diinginkan pelanggan.
Catatan dari panggilan penjualan dapat membantu perusahaan memahami
bahasa apa yang harus dimasukkan ke dalam materi pemasaran. Setiap tim
memiliki informasi tentang pelanggan KFC. CRM kolaboratif membantu
memecah silo dan membagikan informasi itu ke seluruh tim.

2. Manajemen hubungan. CRM kolaboratif membantu perusahaan KFC mengelola


hubungan dengan pelanggan. Saat pelanggan baru bergabung, tim penjualan
membagikan preferensi, sasaran, dan informasi pelanggan tersebut di profil
kontak mereka.

3. Manajemen dokumen. Jika tim perusahaan memerlukan akses ke kontrak,


dokumentasi teknis, atau proposal, CRM kolaboratif dapat membantu. CRM
dengan sistem manajemen dokumen membantu menjaga setiap dokumen dari
setiap tim tetap teratur.

Reference :

https://www.activecampaign.com/blog/types-of-crm

https://blog.perfectmind.com/benefits-of-using-crm-for-your-business

2. What business strategy perspective of CRM that the company should done?
Explain from all 3 (three) perspectives? (LO 3, 15%) Notes: Put reference
(s) link for your answer!

Jawab :

Changes in the various consumption patterns of the community have led to the
concept of practical serving of food, one of which is the type of fast food (fast food).
This business opportunity is exploited by many capital owners in the fast food
restaurant industry. One of the industries engaged in restaurant management in the study
case above is Kentucky Fried Chicken (KFC). In the face of increasingly fierce
competition, companies can do a lot of effort. However, one that is felt most important
is understanding consumer behavior. In addition, KFC must know the characteristics of
consumers in general. This can be beneficial for the company because the consumption
of products in each region is different from one another. Furthermore, KFC must know
its relative position when compared to its competitors, namely Mc. Donald's and Pizza
Hut. After all, the company must think about what strategies should be applied so that
its products can be accepted by consumers. The CRM business strategy perspectives
that KFC companies must take are:

1. Acquiring new customers (acquire), new customers are obtained by providing easy
access to information, new innovations and attractive services from KFC.

2. Improving relationships with existing customers (enhace), KFC companies try to


establish relationships with customers by providing good service to their customers
(customer service). The implementation of cross selling and up selling in the second
stage can increase company revenue and reduce costs to acquire customers (reduce
costs).

3. Retaining customers (retain), this stage is an attempt to gain KFC customer loyalty by
listening to customers and trying to fulfill customer desires.

If the customer acquisition strategy aims to increase the number of customers in


the customer base, the customer care strategy aims to maintain the customer proportion
by reducing customer crossings, while the customer development strategy aims to
increase customer value for the company. When customer acquisition is the main focus,
so is customer care and development. Not all customers are worth keeping and not all
customers have the potential to grow.

Perubahan pada pola konsumsi masyarakat yang beranekaragam, memunculkan


konsep penghidangan makanan yang praktis, salah satunya adalah jenis fast food
(makanan cepat saji). Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh banyak pemilik modal dalam
industri restoran fast food. Salah satu industri yang bergerak di bidang pengelola
restoran pada study case diatas adalah Kentucky Fried Chicken (KFC). Dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat, banyak usaha yang dapat dilakukan oleh
perusahaan. Namun salah satu yang dirasakan paling penting adalah memahami
perilaku konsumen. Selain itu, pihak KFC harus mengetahui karakteristik konsumen
secara umum. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan karena konsumsi produk setiap
wilayah berbeda satu sama lain. Selanjutnya pihak KFC harus mengetahui posisi
relatifnya apabila dibandingkan dengan para pesaingnya, yaitu Mc. Donald’s dan Pizza
Hut. Setelah itu semua maka pihak perusahaan harus memikirkan strategi apa yang
harus diterapkan agar produknya itu bisa diterima oleh konsumen. Perspektif strategi
bisnis CRM yang harus dilakukan perusahaan KFC adalah :

1. Mendapatkan pelanggan baru (acquire), pelanggan baru didapatkan dengan


memberikan kemudahan pengaksesan infomrasi, inovasi baru dan pelayanan yang
menarik dari KFC.

2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhace), perusahaan


KFC berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian layanan yang
baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling dan up selling
pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya
untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).

3. Mempertahankan pelanggan (retain), tahap ini merupakan usaha untuk


mendapatkan loyalitas pelanggan KFC dengan mendengarkan pelanggan dan berusahan
memenuhi keinginan pelanggan.

Jika strategi pemerolehan pelanggan bertujuan untuk meningkatkan jumlah


pelanggan pada basis pelanggan, strategi perawatan pelanggan bertujuan untuk
mempertahankan proporsi pelanggan dengan mengurangi penyeberangan pelanggan,
sedangkan strategi pengembangan pelanggan bertujuan untuk meningkatkan nilai
pelanggan bagi perusahaan. Ketika pemerolehan pelanggan dijadikan fokus utama maka
demikian pula dengan perawatan dan pengembangan pelanggan. Tidak semua
pelanggan layak dipertahankan dan tidak semua pelanggan mempunyai potensi untuk
berkembang.

Reference :
https://customerthink.com/what_is_crm_three_perspectives/

https://link.springer.com/article/10.1007/s12087-008-0035-8

https://www.researchgate.net/publication/225385209_Customer_Relationship_Manage
ment_A_Strategic_Perspective

3. Explain using diagram for collaboration in Supply Chain Information,


includes the flows between Suppliers and Customers! (LO 3, 15%) Notes:
Put reference (s) link for your answer!

Jawab :

Supply Chain Management is an approach used to achieve efficient integration


of suppliers, manufacturers, distributors, retailers and customers. This means that goods
are produced in the right quantity, at the right time, and at the right place with the aim of
achieving minimum overall system costs and also achieving the desired service level.
Supply Chain Management has an important role in improving the quality of company
services to customers. Supply Chain Management involves many parties in it, either
directly or indirectly in an effort to meet consumer demand. Here the supply chain does
not only involve manufacturers and suppliers, but also involves many parties, such as
consumers, retailers, wholesalers, producers and product transporters.

1. Market Research Data


2. Scheduling Information
3. Engineering and design data
4. Order Flow and Cash Flow

SUPPLI 1. Ideas and Design to satisfy Customer


ER the end customer
2. Market Flow
Customer
3. Credit Flow

Inventory Customer
SUPPLI
ER Manufacturer

SUPPLI Inventory
ER
Distributor
The supply chain includes all activities related to the flow and transformation of
goods from the form of raw materials to the end user. The supply chain basically
consists of several elements, including suppliers, manufacturing centers, warehouses,
distribution centers, transportation systems, retail outlets, and consumers. One of the
important aspects in the supply chain is the integration and coordination of all activities
that occur in the chain, a decision that is taken will directly affect the entire supply
chain. A company must manage the supply chain as one entity. By achieving
coordination from the company's supply chain, in each channel of the supply chain the
company will not experience a shortage of goods nor will there be too many excess
goods. The goal of supply chain management is to achieve minimum costs and
maximum service levels. Supply chain management considers all facilities that affect
the product produced and the costs required to meet consumer needs. These activities
include purchasing and outsourcing activities coupled with other functions that will
enhance the relationship between suppliers and distributors.

If all processes in supply chain management can be carried out properly, it can
be likened to us seeing a gem that is full of light that is pleasing to the eye. However,
everything will turn out to be unsightly if the mechanism that is expected to be
implemented does not work well and according to plan, for example, there is a shortage
of raw material supply when it is needed for production. Therefore, the top leadership of
the company, at the level of strategic thinking, must be able to create a company vision
that is capable of everything going as expected. In carrying out supply chain
management, it is not just simply installing a software that supports this process or
simply adopting a model that has been used by other companies. Each supply chain has
different characteristics, partly because it has different players, but also because every
organization has different parameters and also because each function has different
parameters for success. By having a strategic vision, management will be able to direct
the company to achieve its stated goals.
In addition, if two companies that have worked together in implementing supply
chains and fail to collaborate, share information, and provide data aimed at realizing the
success of this supply chain, it is not impossible that the two companies will fail to
obtain maximum added value. which is expected to be obtained by carrying out this
supply chain management. The most important thing in its implementation, companies
must be able to think ahead to prioritize integration with supplier customers and even
with other areas of interconnection.

Manajemen Rantai Pasok adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk


mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer, distributor, retailer,
dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada saat yang tepat,
dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai biaya dari sistem secara
keseluruhan yang minimum dan juga mencapai tingkat pelayanan yang diinginkan.
Manajemen Rantai Pasok mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan perusahaan kepada pelanggan. Manajemen Rantai Pasok melibatkan banyak
pihak di dalamnya, baik secara langsung maupun tak langsung dalam usaha untuk
memenuhi permintaan konsumen. Di sini rantai pasok tidak hanya melibatkan
manufaktur dan suplier, tetapi juga melibatkan banyak pihak, seperti konsumen, retailer,
wholesaler, produsen maupun transporter produk.

Rantai pasok mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan aliran dan
transformasi barang dari bentuk bahan baku hingga sampai ke pengguna akhir (end
user). Rantai pasok pada dasarnya terdiri dari beberapa elemen, antara lain supplier,
pusat manufaktur, gudang, pusat distribusi, sistem transportasi, retail outlet, dan
konsumen. Salah satu aspek yang penting dalam rantai pasok adalah integrasi dan
koordinasi dari semua aktivitas yang terjadi didalam rantai, suatu keputusan yang
diambil akan berpengaruh langsung terhadap seluruh rantai pasok. Suatu perusahaan
harus mengelola rantai pasok sebagai satu entitas. Dengan tercapainya koordinasi dari
rantai pasok perusahaan maka di tiap channel dari rantai pasok perusahaan tidak akan
mengalami kekurangan barang juga tidak sampai kelebihan barang terlalu banyak.
Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah mencapai biaya yang minimum dan tingkat
pelayanan yang maksimum. Manajemen rantai pasok mempertimbangkan semua
fasilitas yang berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan
dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Aktivitas-aktivitas tersebut, meliputi pembelian
dan outsourcing activities ditambah dengan fungsi-fungsi lain yang akan meningkatkan
hubungan antara pemasok dan distributor.

Apabila semua proses dalam manajemen rantai pasok ini dapat dijalankan
dengan baik maka dapat diibaratkan kita melihat sebuah permata yang penuh dengan
cahaya yang enak untuk dipandang. Namun, segalanya akan berubah menjadi tidak enak
dipandang seandainya mekanisme yang diharapkan untuk dijalankan tidak bisa berjalan
dengan baik dan sesuai dengan rencana, misalnya saja adanya kekurangan pasokan
bahan baku pada saat diperlukan untuk produksi. Oleh karena pucuk pimpinan
perusahaan, pada tingkat pemikiran strategis, harus mampu menciptakan suatu visi
perusahaan yang mampu segalanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
menjalankan manajemen rantai pasok tidak hanya semata-mata menginstal sebuah
perangkat lunak yang mendukung proses ini ataupun hanya mengadopsi model yang
telah digunakan oleh perusahaan lain. Setiap rantai pasok mempunyai karakteristik yang
berbeda, sebagian karena memang beberapa pemainnya berbeda, akan tetapi juga karena
setiap organisasi mempunyai parameter yang berbeda dan juga karena setiap fungsi juga
mempunyai parameter kesuksesan yang berbeda. Dengan mempunyai visi strategis,
manajemen akan dapat mengarahkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.

Selain itu apabila dua buah perusahaan yang telah bekerja sama dalam
menerapkan rantai pasok dan gagal untuk melakukan kolaborasi, sharing of information,
dan menyediakan data yang bertujuan untuk mewujudkan suksesnya rantai pasok ini
maka bukan tidak mungkin bahwa kedua perusahaan tersebut akan gagal untuk
memperoleh nilai tambah maksimal yang diharapkan dapat diperoleh dengan
menjalankan manajemen rantai pasok ini. Hal yang paling penting dalam
pelaksanaannya, perusahaan harus mampu berpikir jauh ke depan memprioritaskan
integrasi dengan konsumen pemasok dan bahkan dengan area-area lain yang saling
berhubungan.

Reference :

https://www.researchgate.net/publication/40122004_Supply_Chain_Management_theor
y_and_practices
https://bbs.binus.ac.id/management/2017/04/electronic-supply-chain-management-e-
scm/

4. Explain the phases of Enterprise application integration process refer to


above case! (LO 3, 10%) Notes: Put reference (s) link for your answer!

Jawab :

System integration is important for companies, because they are able to answer
various common problems that often occur in companies. Among other things: errors
due to human errors, data duplication which results in data integrity and validity being
difficult to maintain, and so on. This condition, which leads to an increase in costs and
consumption of resources. On the other hand, with system integration there are many
benefits for the company. Among other things, information is centralized and
accessible. The office holders in the company can view and access information around
the clock. Obviously, this will speed up the decision-making process. This will make
the company more competitive. Furthermore, companies can immediately take steps to
adapt to the latest developments in the business world. The stages of the Company's
application integration process in the above case are:

1. Collection of Needs and Specifications

In this first stage, KFC shared the goals it wanted to achieve by integrating the
system. System integration really knows what kind of system the team wants, so that
later it can provide the best and most efficient solution. Given that each company uses a
different subsystem and has different goals, at this stage KFC can write in detail what
business needs it wants to fulfill by integrating the system. This case illustrates that
KFC in China is successful and growing while remaining local at various levels. It
maintains close ties with the Chinese government, employs local management, sourcing
food from within the country, and modifies the menu to suit Chinese tastes and eating
styles.

2. Feasibility Analysis
At this stage, after all needs. specifications, and expectations are recorded a
feasibility analysis will be conducted to determine operational feasibility. KFC will
analyze and translate to support decision making regarding the integration process that
will be applied to the system in its company. One of the main problems in the above
case is "how to implement the launch of a fast food chain involving so many stores in a
very wide country and different regionally". KFC as a chicken giant has an
extraordinary feasibility analysis. The above case is not just a success story of Western
companies entering China, it provides a glimpse of how quickly the Chinese people's
diet changes as income increases. Because China is so big, it has a huge impact on the
whole world. food system.

3. Architectural Design and Development

KFC companies ensure smooth connectivity between components in the


company which is the main goal of integrating the system. In order to achieve this, the
proper architectural design of how the system should be integrated into the whole
system must be well planned and a strong foundation must be built to minimize all
possible risks. Typically, a blueprint for an integration plan consisting of a proposed
architectural plan is created to help both the client and the system integrator company
visualize the integration process that will be carried out. KFC companies involve hiring
the right people. Chinese managers who read and speak the language, who understand
Chinese restaurant businesses and consumers, but also have experience in the Western
way of doing business. They know first-hand the Western model but they also
understand the challenges of operating in a very traditional and highly developed
Chinese market.

4. Management Plan

Once a complete plan for the integration process is approved and released. The
next stage is to make a management plan. This management plan consists of the
calculation of risk factors, the project execution plan, a list of alternatives, etc. The
employer-employee relationship at the KFC China company feels more familiar. It's
different in the United States, if it doesn't show up at work, what happens? The
employee will be fired. Meanwhile in China, where many of the company's 250,000
employees are students doing their first jobs. A trained workforce for China is a very
valuable asset.

5. Implementation

Once ready, the system will be thoroughly verified and tested, any bugs and
errors found in the system will be fixed before undergoing other operational testing to
ensure there are no errors on the product to be released. After that. the integrated system
will be deployed and ready for use by employees. The implementation stage may take
some time because to be able to feel the results and the implementation process that has
been carried out, you have to make sure everyone on your team can operate the system
appropriately. Along with training and retaining quality employees, an implementation
factor in KFC's success was the founder's initial decision to cut back on his own career.
Initially hired to cover the northern Asia-Pacific region, he abandoned his usual
managerial growth path by taking on a larger geographic assignment and argued instead
that he should focus exclusively on China.

6. Evaluation and Maintenance

In the last stage of the system integration process. This stage consists of
checking the maintenance of modifications to KFC, and improving the quality of the
company. Compared to other solutions, the advantage of integrating the KFC system
with the help of a professional system integrator is that the solution that the KFC
company gets will be able to work properly according to company specific needs even
after its release. Food safety is a big concern for Chinese consumers, and the founder of
KFC China took the decision to build a supply chain from the ground up to help ensure
quality. KFC China works with its suppliers to build the capabilities of their employees.
We emphasize the importance of knowledge transfer, and even arrange for their
employees to go abroad to study.

In addition, of course, system integration provides many benefits for businesses,


especially saving operational costs. For example, with system integration can save
storage. Having all of your data in one centralized location lowers costs associated with
installing and maintaining multiple systems. Because this system integration is
automation in nature, it will greatly reduce manual work and speed up production
activities. Including the ability to streamline, summarize, protect and speed up supply
chain processes as well as business operations. That way, costs can be reduced one cut
in all of these business processes. So, this IT integration system is very important and
provides many benefits for the company. Even so, companies also must not be arbitrary
in choosing a company that provides this system service. Because, after the entire
system is integrated, one device and another will be connected to each other.

Integrasi sistem menjadi penting bagi perusahaan, karena ia mampu menjawab


berbagai permasalahan umum yang sering terjadi di perusahaan. Antara lain: kesalahan
akibat human error, duplikasi data yang mengakibatkan integritas dan validitas data sulit
terjaga, dan sebagainya. Kondisi itu, yang berujung pada adanya peningkatan biaya dan
konsumsi sumber daya. Sebaliknya, dengan integrasi sistem ada banyak manfaat yang
diperoleh perusahaan. Antara lain, informasi terpusat dan bisa diakses. Para pemangku
jabatan di perusahaan dapat melihat dan mengakses informasi sepanjang waktu.
Tentunya, ini akan mempercepat proses membuat keputusan. Hal ini akan membuat
perusahaan menjadi lebih kompetitif. Lebih jauh, perusahaan pun bisa segera
mengambil langkah-langkah untuk disesuaikan dengan perkembangan dunia bisnis
terkini. Tahapan proses integrasi aplikasi Perusahaan pada kasus diatas adalah :

1. Pengumpulan Kebutuhan dan Spesifikasi

Di tahap pertama ini, KFC berbagi tujuan yang ingin dicapai dengan
mengintegrasikan sistem. System integrasi benar-benar mengetahui sistem seperti apa
yang tim inginkan, agar nantinya dapat memberikan solusi terbaik dan paling efisien.
Mengingat setiap perusahaan menggunakan subsistem yang berbeda dan memiliki
tujuan yang tak serupa pula di tahap ini KFC dapat menulis secara mendetail kebutuhan
bisnis apa saja yang ingin dipenuhi dengan melakukan integrasi sistemnya. Kasus ini
menggambarkan KFC di Cina berhasil dan berkembang dengan tetap lokal di berbagai
tingkatan. Hal itu menjaga hubungan dekat dengan pemerintah Cina, mempekerjakan
manajemen lokal, sumber makanan dari dalam negeri, dan mengubah menu agar sesuai
dengan selera dan gaya makan orang Cina.

2. Analisis Kelayakan
Di tahap ini, setelah semua kebutuhan. spesifikasi, dan ekspektasi dicatat
analisis kelayakan akan dilakukan untuk menentukan kelayakan operasional. KFC akan
menganalisis dan meneterjemahkan untuk mendukung pengambilan keputusan
mengenai proses integrasi yang akan diterapkan pada sistem di perusahaannya. Salah
satu masalah utama yang pada kasus diatas adalah "bagaimana menerapkan peluncuran
rantai makanan cepat saji yang melibatkan begitu banyak toko di negara yang begitu
luas dan berbeda secara regional". KFC sebagai raksasa ayam mempunyai analisis
kelayakan yang sangat luar biasa. Kasus diatas bukan hanya kisah sukses masuknya
perusahaan Barat ke China, kasus diatas memberikan gambaran sekilas tentang seberapa
cepat pola makan orang China berubah seiring dengan peningkatan pendapatan. Karena
China begitu besar, hal ini berdampak besar pada seluruh dunia. sistem makanan.

3. Desain Arsitektur dan Pengembangan

Perusahaan KFC memastikan adanya konektivitas yang mulus antar komponen


di perusahaan yang menjadi tujuan utama mengintegrasikan sistem. Untuk bisa
mencapainya, desain arsitektur yang tepat mengenai bagaimana sistem seharusnya
diintegrasikan ke dalam keseluruhan sistem harus direncanakan dengan baik dan fondasi
yang kuat harus dibangun untuk mengetiminas semua resiko yang mungkin terjadi.
Biasanya, blueprint untuk rencana integrasi yang terdiri dari usulan rencana arsitektur
dibuat untuk membantu kedua pihak baik sebagat klien maupun perusahaan system
integrator memvisualisasikan proses integrasi yang akan dijalankan. Perusahaan KFC
melibatkan perekrutan orang yang tepat. Manajer China yang membaca dan berbicara
bahasa tersebut, yang memahami bisnis restoran dan konsumen China, tetapi juga
memiliki pengalaman dalam cara berbisnis Barat. Mereka mengetahui secara langsung
model Barat tetapi mereka juga memahami tantangan beroperasi di pasar China yang
sangat tradisional dan sangat berkembang.

4. Rencana Pengelolaan

Setelah rencana lengkap untuk proses integrasi disetujui dan dirilis. Tahap
selanjutnya adalah membuat rencana pengelolaan atau management plan. Rencana
pengelolaan ini terdiri dari kalkulasi faktor risiko rencana eksekusi proyek daftar
alternatif, dll. Hubungan majikan-karyawan pada perusahaan KFC Cina lebih terasa
kekeluargaan. Berbeda di Amerika Serikat, jika tidak muncul di tempat kerja, apa yang
terjadi? Karyawan akan dipecat. Sedangkan Di China, di mana banyak dari 250.000
karyawan perusahaan adalah mahasiswa yang mengerjakan pekerjaan pertama mereka.
Tenaga kerja terlatih bagi Cina adalah aset yang sangat berharga.

5. Implementasi

Setelah siap, sistem akan diverifikasi dan dites secara menyeluruh, Bugs dan
eror yang ditemukan pada sistem akan diperbaiki sebelum menjalani operational testing
lain untuk memastikan tidak ada eror pada produk yang akan dirilis. Setelah itu. sistem
yang telah terintegrasi akan di deploy dan siap untuk digunakan oleh pegawai. Tahap
implementasi mungkin akan memakan waktu karena untuk bisa merasakan hasil dan
proses implementasi yang telah dilakukan, Anda harus memastikan setiap orang di tim
Anda bisa mengoperasikan sistem dengan tepat. Bersamaan dengan pelatihan dan
mempertahankan karyawan berkualitas, faktor implementasi dalam kesuksesan KFC
adalah keputusan awal pendirinya untuk mengurangi kariernya sendiri. Awalnya
dipekerjakan untuk meliput wilayah utara Asia-Pasifik, ia meninggalkan jalur
pertumbuhan manajerial yang biasa dengan mengambil tugas geografis yang lebih besar
dan sebaliknya berpendapat bahwa ia harus fokus secara eksklusif pada Cina.

6. Evaluasi dan Pemeliharaan

Di tahap terakhir proses integrasi sistem. Tahapan ini terdiri dari pemeriksaan
pemeliharaan modifikasi pada KFC, dan peningkatan kualitas perusahaan. Dibanding
solusi yang lain, kelebihan dari mengintegrasikan sistem KFC dengan bantuan system
integrator profesional adalah solusi yang perusahaan KFC dapatkan akan mampu
bekerja secara baik mengikuti kebutuhan spesifik perusahaan bahkan setelah dirilis.
Keamanan pangan adalah perhatian besar bagi konsumen China, dan pendiri KFC Cina
mengambil keputusan untuk membangun rantai pasokan dari bawah untuk membantu
memastikan kualitas. KFC Cina bekerja dengan pemasoknya untuk membangun
kemampuan karyawan mereka. Kami menekankan pentingnya transfer pengetahuan,
dan bahkan mengatur agar karyawan mereka pergi ke luar negeri untuk belajar.

Selain itu, pastinya, integrasi sistem memberi banyak manfaat bagi bisnis,
terutama bisa menghemat biaya operasional. Misalnya, dengan integrasi sistem dapat
menghemat penyimpanan. Memiliki semua data di satu lokasi terpusat akan
menurunkan biaya terkait instalasi dan maintenance berbagai sistem. Oleh karena
integrasi sistem ini bersifat otomatisasi, maka akan banyak mengurangi pekerjaan
manual dan mempercepat kegiatan produksi. Termasuk kemampuan merampingkan,
meringkas, melindungi dan mempercepat proses supply chain dan juga operasional
bisnis. Dengan begitu, biaya bisa dikurangiatu dipangkas pada semua proses bisnis itu.
Jadi, sistem integrasi IT ini sangat penting dan memberikan banyak manfaat bagi
perusahaan. Kendati begitu, perusahaan juga tidak boleh asal dalam memilih perusahaan
penyedia layanan sistem ini. Sebab, setelah seluruh sistem terintegrasi, maka satu
perangkat dengan perangkat yang lain akan saling terhubung.

Reference :

https://www.bts.id/sebelum-melakukan-integrasi-sistem-part-3-tahapan-proses-
integrasi-sistem/

https://www.enterpriseintegrationpatterns.com/patterns/messaging/Chapter1.html

https://www.sciencedirect.com/topics/computer-science/enterprise-application

You might also like