You are on page 1of 43
iT SALINAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 57946104, Pusat Panggilan ULT Dikti 126 Laman www.dikti.kemdikbud.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Menimbang Mengingat KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/E/KPT/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan dan Diktum Kelima Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 755/P/2020 tentang Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa bidang Kesehatan, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); » . Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); . Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612); . Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6025); 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Keschatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 18); eo # aide 6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); 7. Keputusan Presiden Nomor 118/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 755/P/2020 tentang Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa bidang Kesehatan. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN. KESATU : Menetapkan Petunjuk © Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2021 DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, TID. NIZAM NIP 196107061987101001 Salinan sesuai dengan aslinya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, NIP 1963050%1990022001 Menetapkan KESATU KEDUA 6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); 7. Keputusan Presiden Nomor 118/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 755/P/2020 tentang Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa bidang Kesehatan. MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN, Menetapkan Petunjuk © Teknis Pelaksanaan —_Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan scbagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal i Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2021 DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, TID. NIZAM NIP 196107061987101001 Salinan sesuai dengan aslinya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenfkrian Pendidikan dan Kebudayaan, * Paristiyanti lani NIP 196305041990022001 SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/E/KPT/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN Pendahuluan Tenaga keschatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal sangat dibutuhkan. Peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu lulusan pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah diatur secara tegas mengenai kewenangan pemberian sertifikat kompetensi dan sertifikat profesi. Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 21Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Pasal 16 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, dan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan secara tegas mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional bagi mahasiswa bidang Kesehatan sebagai salah satu dasar pemberian kompetensi dan sertifikat profesi, Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah perlu menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara nasional agar dapat menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Tata cara pelaksanaan uji kompetensi nasional sebelumya diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 12 Tahun 2016 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendidikan I. dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020. Dalam peraturan menteri tersebut secara jelas dinyatakan bahwa Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan. Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan program vokasi atau program profesi harus mengikuti uji kompetensi secara nasional yang merupakan salah satu syarat kelulusan dari Perguruan Tinggi (exit exam). Petunjuk teknis ini akan diperbarui sesuai dengan perkembangan kebijakan dalam upaya peningkatan kualitas uji kompetensi nasional secara berkelanjutan. Penyelenggara Uji Kompetensi Nasional Sesuai Permendikbud No. 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Ujian Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan, dalam pasal 6 tentang penyelenggara uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat () dan (2), Menteri membentuk Komite Nasional Uji Kompetensi. Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan yang selanjutnya disingkat KNUKMBK sebagai penyelenggara tersebut terdiri atas pengawas, pengarah, pejabat pengelola keuangan, dan pelaksana dengan penjelasan sebagai berikut. A. Pengawas ‘Tugas Pengawas adalah melakukan pengawasan dan penjaminan mutu implementasi kebijakan uji kompetensi. B. Pengarah Tugas Pengarah adalah sebagai berikut: 1. memberikan arahan kepada pelaksana untuk peningkatan kualitas implementasi uji kompetensi; 2 melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi; dan 3. mengambil keputusan strategis terkait pelaksanaan uji kompetensi. C. Pejabat Pengelola Keuangan Tugas Pejabat Pengelola Keuangan adalah sebagai berikut: 1. mengelola penerimaan bantuan pemerintah dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); 2. melakukan perencanaan keuangan; 3. melakukan pengawasan keuangan; 4. melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; menyusun panduan pengelolaan keuangan; dan mengevaluasi pengelolaan keuangan. an D. Pelaksana ‘Tugas Pelaksana secara umum adalah sebagai berikut: 1. PrP eS 7: menyusun dan menyiapkan substansi uji kompetensi meliputi cetak biru uji, pengembangan soal uji, dan metode penetapan standar kelulusan; menyusun petunjuk teknis pelaksanaan uji kompetensi; melaksanakan uji kompetensi; mengolah hasil uji kompetensi; melakukan evaluasi hasil uji kompetensi; melaporkan hasil uji kompetensi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; dan mengumumkan hasil uji kompetensi. Pelaksana terdiri dari Ketua, Sekretaris, Divisi Pengembangan Sistem Uji, Divisi Manajemen Uji, Divisi Sistem Informasi Uji, dan Divisi Penjaminan Mutu. Dalam menjalankan tugasnya Ketua Pelaksana membentuk kelompok kerja (Pokja) sebagai berikut: a. Pokja Pengembangan Sistem Uji Kelompok kerja pengembangan sistem uji adalah pengelola soal Asosiasi Institusi Pendidikan. 1) Persyaratan: 1, dosen pada bidang keilmuan dan profesi; 2. mempunyai NIDN/NIDK; 3. ditunjuk oleh Asosiasi Institusi Pendidikan (AIP); 4. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 5. memiliki sertifikat pelatihan penyusunan soal uji kompetensi (item development); 6. memahami sistem assessment (standar kompetensi profesi, blueprint uji kompetensi, kurikulum dan analisis soal); memahami software Item Bank; dan jujur, amanah, dan bertanggung jawab. ee 2) Tugas dan Tanggung Jawab: mempersiapkan soal Uji; membuat paket soal sesuai blue print; melakukan final review (review content dan bahasa); melakukan quality control pada paket soal yang akan diujikan; melakukan analisis item properties post uji; dan melakukan standard setting. aunone b. Pokja Manajemen Uji Kelompok kerja manajemen uji terdiri dari: Pokja Pusat dan Regional/Wilayah, Penyelia Pusat (PP) dan Pelaksana Lapangan: Koordinator CBT (Ko-CBT), Pengawas Lokal (PL), Informasi Teknologi Lokal (IT Lokal) dan Petugas Administrasi (Admin). 1) Pokja Pusat dan Regional/Wilayah a) Pe 1 srsyaratan: ditunjuk oleh Asosiasi Institusi Pendidikan (AIP) terkait yang ditetapkan oleh KNUKMBK; memahami proses persiapan sampai pelaksanaan uji kompetensi nasional; dan amanah, cekatan, bertanggung jawab, dan dapat bekerjasama. b) Tugas dan Tanggung Jawab adalah membantu: ere mo proses validasi dan verifikasi peserta; pemetaan peserta sesuai kapasitas CBT Center, pengadaan PP dan Pelaksana Lapangan; koordinasi penentuan TUK/CBT Center, pemetaan PP dan Pelaksana Lapangan berdasarkan TUK/CBT Center, penyusunan alur perjalanan PP dan ticketing; dan koordinasi PP dalam pelaksanaan briefing. 2) Penyelia Pusat a) Persyaratan: 1. 2. No 8. staf pendidik/dosen dengan latar belakang pendidikan yang sama dengan peserta uji; memiliki jenjang pendidikan minimal magister Bidang Kesehatan; . diusulkan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan dan/atau Organisasi Profesi (OP) terkait; . bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; . memiliki pengalaman sebagai PP atau telah mengikuti pelatihan/ workshop PP; . wajib menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan; . memiliki kemampuan dalam hal sistem uji, sistem komputer, dan jaringan internet; dan jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. b) Tugas dan Tanggung Jawab: Ls e bertindak sebagai perpanjangan tangan KNUKMBK selama ujian di Tempat Uji Kompetensi bersama komponen Pelaksana Lapangan; . memberikan briefing dan memeriksa kesiapan PL, IT lokal dan Ko-CBT dalam pelaksanaan ujian satu hari sebelum hari ujian (H-1); memberikan briefing kepada peserta ujian H-1; melakukan pemeriksaan kesiapan lokasi ujian pada H-1, bersama-sama dengan Ko-CBT, Pokja IT, dan IT Lokal serta mengisi Berita Acara H-1; memeriksa dan menetapkan kesiapan ruang ujian, worsktation, topologi jaringan, penyedia layanan internet (ISP), suplai listrik alternatif, raang karantina, dan mekanisme alur mobilisasi peserta ke ruang karantina; menjamin tidak ada hal-hal yang memungkinkan peserta atau pelaksana lapangan berbuat yang tidak terpuji, seperti mengopi materi, penggunaan jasa orang lain (joki), dan lain- lain; bertanggung jawab penuh terhadap keamanan Informasi Login PP dan peserta. Login peserta dimusnahkan di lokasi ujian dengan berita acara pemusnahan, sementara login PP diserahkan ke Divisi Manajemen Uji bersama berkas lain sesuai ketentuan; dan bekerjasama dengan Ko-CBT, PL, dan IT Lokal dalam pengawasan pelaksanaan ujian. 3) Koordinator CBT a) Persyaratan: 1. 2. 3. 4. staf pendidik; ditugaskan oleh pimpinan institusi tempat CBT Center; bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; dan jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. b) Tugas dan Tanggung Jawab: 1. » melakukan koordinasi dengan PP dan IT Pusat tentang kesiapan lokasi ujian meliputi: ruang CBT, ruang karantina, pengeras suara, jumlah WS dan cadangan, dan topologi jaringan, konektivitas VPN, ISP, PLN, link untuk briefing dengan peserta dan Pelaksana Lapangan; . menyampaikan laporan hasil kesiapan ujian kepada PP; . bekerjasama dengan PP dalam mempersiapkan kelengkapan administrasi (ATK, Daftar Hadir, Keuangan) dan pelaksanaan ujian; bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban termasuk penggunaan alat komunikasi dan informasi peserta ujian selama di ruang karantina; bertanggung jawab terhadap keamanan akses dan ruang ujian yang menjadi tempat pelaksanaan CBT pada waktu antara setelah persiapan sampai dengan dimulainya proses ujian; bertanggung jawab dalam menyiapkan sistem serta mekanisme penyimpanan barang-barang pribadi peserta ujian yang tidak boleh/dilarang dipergunakan sclama di ruang karantina dan ruang ujian; bertanggung jawab terhadap kesiapan dan berfungsinya prasarana listrik, termasuk pembangkit listrik alternatif (UPS /genset), sesuai dengan kriteria/syarat minimal; bertanggungjawab terhadap keamanan koneksitas jaringan internet; 9. bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran pelaksanaan teknis ujian; dan 10. bertanggung jawab untuk memberitahukan kepada para pihak untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan ujian, seperti: PLN, penyedia jasa internet, dll. 4) Pengawas Lokal a) b) Persyaratan: 1. staf pendidik atau dosen yang mendapat tugas dari institusi asal; 2. tidak memiliki hubungan keluarga dengan calon peserta ujian di tempat dia bertugas; 3. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 4. wajib menghadiri briefing penjelasan dan arahan dari PP pada H-1, sekalipun sudah berulang kali menjadi pengawas; 5. memahami penggunaan komputer, jaringan, dan internet; dan 6. Bertanggung jawab, disiplin, dapat bekerjasama dalam tim, serta dapat dipercaya untuk pelaksanaan ujian. ‘Tugas dan Tanggung Jawab: 1, mempersiapkan peserta untuk masuk ruang ujian dengan tertib; meminta peserta untuk menunjukan identitas dirinya; melakukan pengawasan selama ujian berlangsung; melakukan absensi peserta; mencatat perjalanan waktu yang diperlukan sejak terjadi kegagalan kerja workstation sampai dengan proses re-setting login peserta selesai; 6. mengawasi peserta ujian yang menjadi tanggung jawabnya, di ruang karantina dan ruang ujian, serta mengingatkan peserta untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan; 7. bertanggung jawab terhadap barang-barang pribadi peserta ujian yang telah disimpan dalam tempat/wadah yang tertutup/tersegel selama di ruang karantina dan ruang ujian; 8. pada pergantian sesi, dengan berkoordinasi dengan PP dan Ko-CBT, mengamankan, dan menertibkan perpindahan peserta ujian dari ruang karantina ke ruang ujian, sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; 9. melaporkan kepada PP bila ditemukan perilaku peserta yang melanggar peraturan; 10. mendampingi peserta ujian yang ingin keluar dari ruang ujian dengan alasan yang dapat diterima sclama ujian berlangsung; dan 11. setelah ujian selesai: a. memeriksa tampilan status ujian selesai pada setiap oP? p workstation peserta, untuk mengetahui jumlah soal yang telah dikerjakan. Apabila ditemukan pada workstation peserta soal yang dikerjakan adalah kurang dari 180, maka dicatat dalam Berita Acara Pelaksanaan Ujian; b. meminta peserta untuk mengklik ikon SELESAI, setelah pengawas memastikan status ujian selesai tampil; c. memeriksa tiap folder pada masing-masing workstation terhadap adanya upaya pencatatan soal secara elektronik; d. setelah selesai ujian, meyakinkan proses shut down dari tiap-tiap workstation; dan e. membantu membersihkan dan mendesinfeksi workstation dalam masa pergantian antar sesi. 5) IT Lokal a) Persyaratan: 1. staf Pendidik/Tenaga Kependidikan tetap di Institusi TUK; 2. memiliki kompetensi dalam bidang Teknologi Informasi; 3. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 4. pernah mengikuti pelatihan IT yang disclenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan 5. jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. b) Tugas dan Tanggung Jawab: 1. bekerjasama dengan PP, Ko-CBT dan Pokja Sistem Informasi Uji dalam mempersiapkan konektivitas, workstation, mikrotik, ISP, bandwith, PLN, aplikasi dan topologi jaringan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan olen KNUKMBK; 2. mempersiapkan daftar__—inventarisasi, _konektivitas, workstation, mikrotik, ISP, bandwith, PLN, aplikasi dan topologi jaringan yang akan digunakan dalam pelaksanaan CBT; 3. mempersiapkan workstation beserta cadangannya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, dengan bekerja sama dengan Pelaksana Lapangan; 4, mengganti workstation yang mengalami gagal kerja (hanged) dengan workstation cadangan yang telah disiapkan; 5. mempersiapkan dan mengamankan topologi jaringan yang menghubungkan antar workstation yang dipakai pada CBT dari hubungan internet, spam dan virus komputer; 6. mengamankan port pada workstation yang memungkinnya melakukan hubungan dengan peserta uji dan jaringan intra- internet seperti Port USB, Port LAN dan lain-lain; 7. mengamankan ruang uji, dengan mengunci akses masuk ke dalam laboratorium komputer, pada waktu antara persiapan sampai dengan dimulainya proses uji; 8. melakukan uji konektivitas pada saat akan dimulainya ujian; 9. bekerja dengan posisi di workstation yang telah ditetapkan dalam mengelola identitas peserta; dan 10. mengisi Berita Acara kesiapan uji konektivitas H-1 dan hari H. 6) Petugas Administrasi Persyaratan, Tugas dan Tanggung Jawab: 1. ditunjuk oleh institusi penyedia lokasi 2. membantu persiapan kelengkapan ujian seperti fotocopy daftar hadir, peserta, komponen ujian dan lain-lain sesuai kebutuhan; 3. membantu penyediaan komsumsi bagi pelaksana ujian baik H-1 maupun hari H; 4. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 5. membantu mempersiapkan ruang ujian, pemasangan denah dan lain-lain; 6. membantu ruang pelaksana lokal dan ruang ujian tetap bersih dan tertata selama proses ujian; dan 7. jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. c. Pokja Sistem Informasi Uji Kelompok kerja sistem informasi uji adalah orang yang mempunyai kompetensi dalam Teknologi Informasi. 1) Persyaratan: 1. tenaga IT yang ditetapkan olen KNUKMBK; 2. operator IT yang memahami aspek instalasi software atau aplikasi CBT, konektivitas, serta troubleshooting dalam menunjang pelaksanaan CBT; . memiliki latar belakang pendidikan dibidang IT; . bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 5. memiliki pengalaman sebagai operator IT uji kompetensi yang berstandar nasional; dan 6. jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. ao 2) Tugas dan Tanggung Jawab: a, membantu PP dalam aspek instalasi software atau aplikasi CBT, konektivitas, serta troubleshooting dalam menunjang pelaksanaan CBT; b. melakukan pengawasan, koordinasi dan bekerjasama dengan IT Lokal schingga penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) uji berjalan sesuai standar instalasi; c. mengawasi dan menilai proses pemasangan aplikasi CBT oleh IT Lokal di lokasi ujian; d. bekerjasama dengan PP dan IT Lokal dalam pengawasan pelaksanaan uj e. bekerjasama dengan IT lokal dalam melakukan troubleshooting pada pelaksanaan ujian; f. membantu ketersediaan tempat uji kompetensi; dan g. membantu pemeliharaan, perbaikan, dan pengamanan sistem informasi. d. Pokja Penjaminan Mutu Kelompok kerja penjaminan mutu terdiri dari perwakilan dari Kemdikbud, Kemenkes/BPPSDM Kesehatan, LLDIKTI, Organisasi Profesi, Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan. 1) Persyaratan: a, mendapat surat izin dari Pimpinan; b. mendapat surat tugas dari KNUKMBK; c. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana Penjaminan Mutu; d. wajib menghadiri briefing penjaminan mutu pada waktu yang telah ditentukan; dan ¢. jujur, amanah, dan bertanggung jawab. 2) Tugas dan Tanggung Jawab: a. membantu membuat perangkat monitoring dan evaluasi; b. membantu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Uji kompetensi setiap divisi; dan ¢. membantu mengolah data pelaksanaan monitoring dan evaluasi. ©. Pokja Kesekretariatan Persyaratan, Tugas dan Tanggung Jawab: 1, mendapat surat tugas dari KNUKMBK; 2. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai petugas administrasi; 3. membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap divisi dalam pelaksanaan uji kompetensi; 4. melaporkan kinerja kepada ketua KNUKMBK melalui sekretaris KNUKMBK; 5. menjalankan amanah ketua KNUKMBK dalam rangka menjalankan tugas ketua KNUKMBK dan atau pekerjaan lain yang mendukung pelaksanaan fungsi KNUKMBK; 6. menjaga kerahasiaan dokumen negara, terutama terkait dengan data ujian dan data hasil ujian. 7. membantu merencanakan, mengorganisir, dan melaksanakan aktivitas dukungan logistik seperti rencana perawatan barang, analisis perbaikan, dan rekomendasi peralatan (ATK); 8. membantu pelaksanaan, pengelolaan, penatausahaan keuangan dengan tertib sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 9. membuatkan bukti fisik dan/atau elektronik berupa Berita Acara (BA) setiap kegiatan penting, penerimaan, pengiriman berkas agar dapat terlacak jika terjadi hal yang tidak di inginkan; Mu. 10. membantu validasi database peserta saat registrasi peserta tiap periode; 11.membantu mengelola dan validasi data hasil ujian sampai pada tahap pengumuman hasil ujian; 12, membantu membuat laporan hasil ujian per institusi dan per peserta; 13, membantu membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi; 14. bertanggungjawab atas fasilitas dan peralatan dalam kegiatan uji kompetensi, seperti rapat rutin, briefing, kegiatan pengembangan, dan pelatihan; dan 15. bertanggung jawab atas pemeliharan dan pengolahan Alat Tulis Kantor (ATK) dan berkas manajemen, mulai dari penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengiriman, alokasi di _lingkup internal/eksternal KNUKMBK dan pembuangan/pemusnahan dari ATK yang sudah tidak terpakai. Peserta Uji Kompetensi Nasional A. Pendaftaran Peserta Uji Kompetensi Syarat kepesertaan uji kompetensi pada saat didaftarkan adalah sebagai berikut: 1 2: . mahasiswa yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti); mahasiswa Program Studi Vokasi yang telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran kecuali Tugas Akhir (mengisi KRS 100% di PDDikti); . mahasiswa Program Studi Profesi yang telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran (mengisi KRS 100% di PDDikti dan selesai seluruh stase/rotasi klinik); peserta re-taker yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dan telah mendapatkan pembinaan dari perguruan tinggi mahasiswa tersebut dengan mengunggah bukti bimbingan di laman pendaftaran uji kompetensi; dan peserta yang dinyatakan lulus oleh Perguruan Tinggi setelah diberlakukan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2 Tahun 2020, tetapi belum memiliki sertifikat kompetensi/sertifikat profesi. B. Verifikasi dan Validasi peserta KNUKMBK berkoordinasi dengan LLDIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Keschatan (khusus untuk POLTEKKES) untuk melakukan verifikasi dan validasi institusi dan data calon peserta sebelum institusi melakukan proses pendaftaran secara online di laman KNUKMBK. Adapun cara dan proses pendaftaran dapat dilakukan sebagai berikut: te calon peserta dari PTS dan PTN dikoordinasikan oleh program studi atau institusinya melalui laman resmi KNUKMBK di uknakes.kemdikbud.go.id sesuai dengan kategori program studinya. Laman ini bisa berubah atau bertambah, sesuai dengan program studi yang akan diuji kompetensi secara nasional. Prosedur pendaftaran dan pembayaran secara rinci dapat dilihat dalam laman tersebut diatas; 2. jika calon peserta akan mengikuti uji kompetensi diluar wilayah institusi pendidikan (misalnya asal institusi pendidikan di Sumatera, tetapi akan mengikuti uji kompetensi di Jawa), institusi pendidikan asal calon peserta harus menginformasikan data nama peserta dan wilayah ujian yang diharapkan melalui surat elektronik ke pnuknakes@kemdikbud.go.id. KNUKMBK akan menentukan tempat uji kompetensi sesuai ketersediaan Tempat Uji Kompetensi (TUK); 3. calon peserta akan mendapatkan virtual account yang harus dibayarkan secara kolektif, Uang pembayaran yang telah ditransfer ke dalam rekening tersebut tidak dapat dikembalikan; 4. KNUKMBK mengumumkan daftar nama peserta, nomor registrasi pendaftaran, dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) melalui laman KNUKMBK diatas; dan 5. kartu tanda peserta uji kompetensi dicetak di institusi pendidikan masing-masing. Kartu tanda peserta ujian diberi foto, distempel dan divalidasi oleh Penyelia Pusat satu hari (H-1) menjelang pelaksanaan uji kompetensi sebelum peserta mengikuti briefing yang diadakan di tempat uji kompetensi, Kartu ujian adalah identitas resmi peserta untuk dapat memasuki ruang ujian. Kartu ujian dan identitias resmi lain digunakan untuk membuktikan keabsahan peserta. Tempat Uji Kompetensi Berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan uji kompetensi sebagai exit-exam, Perguruan Tinggi yang mendaftarkan mahasiswanya untuk mengikuti Uji Kompetensi diwajibkan untuk menyediakan CBT Center baik milik sendiri atau bermitra dengan institusi lain yang memiliki fasilitas CBT Center dengan menunjukan surat kerjasama tersebut. A. Penetapan TUK TUK Uji Kompetensi adalah CBT Center yang telah digunakan untuk try out/uji kompetensi nasional tenaga kesehatan, dokter, dokter gigi, dan profesi guru, Untuk selanjutnya, TUK akan dilakukan penilaian terkait kesesuaian dan eligibilitas olen KNUKMBK. B. Syarat insititusi sebagai TUK: 1. memiliki fasilitas komputer (workstation) dengan unit yang cukup (minimal 55), terhubung dengan LAN/WLAN dan tidak menggunakan satelit; 2. dapat dicapai dengan mudah oleh peserta uji dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai lokasi uji serta ketersediaan sarana dan prasarana untuk mencapainya; 3. memiliki sarana listrik yang memadai dan dapat memfasilitasi workstation untuk bekerja secara optimal untuk penyelenggaraan computer based test; 4, memiliki backup ISP dari penyedia jasa internet yang berbeda; 5. memiliki bandwith minimal 5 Mbps; 6. memiliki fasilitas pembangkit listrik alternatif, berupa UPS dan genset beserta bahan bakar dan penunjang lainnya, yang dapat memfasilitasi workstation dalam keadaan tidak tersedianya fasilitas listrik regular; 7. bersedia menjadi lokasi ujian dengan dibuktikan surat kesediaan dari pimpinan institusi tersebut, berkomitmen penuh untuk melaksanakan uji secara optimal sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan; dan 8. memiliki staf IT dengan status pegawai tetap. . Syarat ruang komputer CBT Center: 1. ruang uji harus cukup luas sesuai jumlah peserta ujian, dan pengawas dapat mengawasi jalannya ujian tanpa ada halangan pandangan; 2. ruang ujian dapat dicapai dengan mudah dan baik oleh peserta ujian dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai ruang ujian serta ketersediaan prasarana yang ada seperti koridor, jalan setapak, tangga, lift dan lain-lain; 3. ruang yang akan digunakan untuk ujian harus bisa dipersiapkan paling lambat H-1 melalui verifikasi fasilitas CBT; 4. tidak ada pekerjaan konstruksi atau aktifitas yang dilakukan di sekitar ruang ujian yang dapat mengganggu pelaksanaan uji kompetensi; 5. tidak ada kegiatan yang dilakukan di sekitar ruang ujian pada hari H yang dapat menimbulkan keributan serta mengganggu konsentrasi peserta ujian; ruang ujian memiliki pencahayaan yang cukup terang dan tenang; 7. ruang ujian dilengkapi dengan sarana pendingin ruangan dan ventilasi yang dapat diatur pada saat ujian; 8. ruang ujian dilengkapi/difasilitasi oleh pembangkit listrik alternatif selain persediaan listrik reguler, khususnya UPS; 9. tempat duduk harus cukup nyaman dan memiliki meja yang cukup lebar untuk peserta menjawab soal ujian; 10. tempat duduk peserta ujian disusun dalam jarak minimal 1 meter baik ke depan, ke belakang dan ke samping dari tempat duduk peserta lainnya sehingga tidak memungkinkan dan menghindari peserta untuk saling berkomunikasi; 11. ruang ujian dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman kepada peserta ujian; 12, terdapat penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh semua peserta; 13, terdapat penunjuk arah menuju ruang ujian yang informatif dan dapat dipahami oleh peserta ujian; 14. terdapat kamar kecil atau toilet di dekat ruang ujian; » 15. tersedia ruang karantina bila ujian dilakukan lebih dari satu sesi; 16.terdapat ruangan yang cukup aman atau lemari untuk penyimpanan barang pribadi peserta; 17.ruang ujian harus siap digunakan pada H-1 serta telah ditempelkan nomor kartu ujian; dan 18. persyaratan workstation di CBT Center adalah perangkat komputer dalam bentuk personal computer/PC yang merupakan inventaris milik institusi pendidikan terdiri dari Central Procesing Unit (CPU), layar monitor, keyboard dan mouse serta terhubung dengan intranet yang memenuhi persyaratan minimal dalam menunjang pelaksanaan uji kompetensi dengan metode CBT yang terstandar D, Daftar TUK /CBT Center Lama 1) KNUKMBK mengajukan surat permohonan kepada institusi pendidikan pemilik CBT Center untuk digunakan sebagai tempat uji kompetensi minimal 12 (dua belas) hari sebelum pelaksanaan ujian. 2) Surat persetujuan dari institusi pendidikan pemilik CBT Center disampaikan oleh pimpinan institusi yang bersangkutan ke KNUKMBK dengan tembusan ke Koordinator CBT. 3) Berdasarkan surat persetujuan dari institusi, KNUKMBK menetapkan TUK dan berkoordinasi dengan Ko-CBT minimal 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan ujian. E. Penentuan TUK /CBT Center Baru 1) Perguruan Tinggi pemilik TUK/CBT Center mengajukan diri kepada KNUKMBK untuk kesiapan menjadi TUK/CBT Center. Pengajuan paling lambat 2 bulan sebelum pelaksanaan ujian, dengan menyertakan spesifikasi CBT Center yang dimiliki dan mengisi borang dari KNUKMBK. 2) KNUKMBK dapat bekerjasama dengan LLDIKTI dan PJ Regional/Wilayah Asosiasi Institusi Pendidikan untuk melakukan kunjungan dengan tujuan melakukan pengecekan kesiapan CBT Center. Jika CBT Center dinyatakan telah sesuai dengan persyaratan, hal ini akan diberitahukan kepada Perguruan Tinggi bersangkutan. 3) CBT Center yang telah dilakukan validasi selanjutnya dapat menjadi TUK sesuai kebutuhan peserta setiap periode ujian. V. Administrasi Uji Kompetensi A. Administrasi Kepesertaan: 1. pencetakan kartu tanda peserta dicetak oleh peserta sctelah diberikan melalui email kepada institusi asal dan selanjutnya menyampaikan kepada peserta institusi asal tersebut melalui email; 2. kartu tanda peserta berisi informasi nama peserta, nomor ujian, asal institusi peserta, tanggal ujian, dan TUK; 3. daftar hadir peserta diberikan ke PP olen KNUKMBK; dan 4, daftar hadir berisi informasi tentang nama peserta, foto, nomor ujian, asal institusi, tanggal ujian, sesi ujian, dan tanda tangan peserta. B, Administrasi PP dan Pelaksana Lapangan: 1, kartu tanda pengenal PP dan Pelaksana Lapangan disiapkan oleh KNUKMBK; 2. kartu tanda pengenal PP berisi informasi tentang nama dan TUK; dan 3. kartu tanda pengenal Pelaksana Lapangan hanya bertuliskan Koordinator CBT, Pengawas Lokal, IT Lokal dan Admin. C. Penyusunan Manifes Manifes adalah dokumen yang berisi detail peserta tiap sesi dan pelaksana ujian dalam tiap TUK. Manifes digunakan sebagai dasar penetapan administrasi, distribusi soal, dan keuangan uji kompetensi. Manifes dibuat setelah data dan distribusi peserta divalidasi pada tiap TUK. Adapun manifes peserta berisi hal-hal sebagai tersebut: 1, jumlah peserta setiap TUK; 2, jumlah peserta sesuai alokasi/kapasitas ruangan yang sudah diusulkan oleh TUK; 3. jumlah PP disetiap TUK dengan rasio 1 : 150 peserta per sesi; dan 4. jumlah Pelaksana Lapangan disetiap TUK Setiap TUK memiliki satu penanggungjawab CBT (Koordinator CBT), IT lokal setiap 50 peserta, Administrasi setiap TUK atau setiap 50 peserta. Pengawas lokal sesuai dengan rasio 1 : 25 peserta. Pengawas Lokal diupayakan bukan berasal dari institusi asal peserta. VI. Penyelenggaraan Ujian Penyclenggaraan ujian terdiri dari briefing, pelaksanaan ujian, monitoring dan evaluasi. A. Briefing Pelaksanaan briefing merupakan kegiatan dalam rangka menyamakan persepsi dan koordinasi persiapan pelaksanaan uji kompetensi. Pelaksanaan briefing dilakukan dalam tiga jenis, yaitu briefing dengan Penyelia Pusat, briefing dengan Pelaksana Lapangan, dan briefing dengan Peserta. 1. Pelaksanaan briefing PP Penjclasan berisi tentang pelaksanaan ujian dan administrasi keuangan. 2. Briefing dengan Pelaksana Lapangan Penjelasan berisi tentang pelaksanaan dan administrasi ujian yang dilaksanakan di wilayah CBT center dipimpin oleh PP. 3. Briefing dengan Peserta. Penjelasan berisi tentang pelaksanaan dan tata tertib ujian yang dipimpin oleh PP dan didampingi seluruh pelaksana lapangan serta seluruh peserta yang ujian ditempat tersebut. B. Pelaksanaan Ujian Pelaksanaan ujian terdiri dari persiapan H-1 dan pelaksanaan ujian hari H. 1. Persiapan H-1 Ujian a) Pengawas Pusat berkordinasi dengan Koordinator CBT paling lambat H-2 dalam hal: 1. kepastian waktu dan tempat untuk kegiatan briefing peserta dan hasil kepastian tersebut akan diteruskan kepada admin prodi melalui PL; 2. ruang briefing pelaksana lapangan; dan 3, koordinasi dengan admin prodi melalui PJ Regional/Wilayah. b) Kegiatan PP H-1: 1. Briefing Pelaksana Lapangan a) meminta pelaksana lapangan untuk mengisi daftar hadir dan pakta integritas; b) memimpin briefing bagi pelaksana lapangan dan menjelaskan, antara lain, peran dan tanggung jawab pelaksana lapangan, kerahasiaan soal, troubleshooting, tanda pengenal pelaksana lapangan, dan berita acara; dan c) mempersiapkan surat tugas pelaksana lapangan (hardcopy). 2. Briefing Peserta ) PP meminta PL & IT Lokal memastikan kehadiran peserta; b) PP melakukan briefing dan membuka sesi tanya jawab. 3. Pengecekan Fasilitas dan Uji Sistem: a) melakukan pengecekan fasilitas, mengisi form yang telah disediakan, ketersediaan genset atau surat permohonan tidak ada pemadaman selama ujian dari PLN dan surat pemberitahuan kepada pihak penyedia jasa layanan internet untuk tidak dilakukan pemutusan/ maintenance selama ujian; b) menyediakan 1 meja diluar ruang ujian dan karantina untuk tempat minum yang dibawa peserta; ©) mendapatkan usemame dan password demo dari KNUKMBK; dan 4) bersama-sama dengan pelaksana lapangan melakukan uji coba sistem dengan login PP dan peserta demo sampai dengan pengisian kuesioner. 4. Kelengkapan administrasi pendukung ujian: a) mengecek kelengkapan login peserta dengan data yang didapat dari KNUKMBK; b) mengecek urutan login peserta berdasarkan sesi dan prodi (urut berdasarkan nomor terkecil ke terbesar) untuk dimasukkan ke dalam amplop tertuty c) mengecek daftar hadir peserta (2 rangkap, 1 untuk daftar tempel dan 1 untuk daftar hadir ujian) dengan data yang didapat dari KNUKMBK. 5. Pengecekan kelengkapan administrasi keuangan: a) PP melakukan proses administrasi keuangan sesuai dengan kebijakan keuangan; b) semua berkas administrasi keuangan dikirimkan kepada sekretariat. c) PP meminta/mengingatkan agar seluruh pelaksana lapangan mengikuti briefing. Jika ada pelaksana lapangan tidak hadir dalam briefing, PP dapat mencari penggantinya. 2. Pelaksanaan Ujian a) PP datang ke lokasi ujian 90 menit sebelum ujian dimulai; b) peserta ujian dipersilahkan masuk ke ruang karantina; ©) PL melakukan verifikasi peserta yang meliputi bukti mengikuti briefing dan identitas peserta (kartu peserta dan kartu identitas); 4) peserta menyimpan semua barang dalam tas yang selanjutnya di simpan di tempat yang telah disediakan; ¢) PP melalui PL meminta peserta ujian untuk berbaris, memeriksa dengan metal detector dan kemudian meminta peserta menandatangani absen serta menerima login peserta; f) PP memimpin doa setelah peserta dan pelaksana lapangan siap mengikuti ujian; g) PP memandu kegiatan demo ujian dengan urutan memilih prodi, memasukan username, password, dan mengetik ulang captcha; h) aktivitasi ujian tidak dilakukan sebelum diberi komando oleh penanggung jawab pusat; i) PP mengaktivasi login ujian setelah ada aba-aba dari penanggung jawab pusat dengan memilih prodi, memasukan username, password dan mengetik ulang captcha, kemudian meng-klik tombol aktivasi. Jika prodi yang ujian di CBT tersebut lebih dari satu, PP mengulang langkah aktivasi sampai semua prodi yang ujian di CBT tersebut sudah teraktivasi; j) PP mempersilahkan peserta untuk login dan mengikuti ujian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; k) peserta yang datang setelah login ujian tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian; }) PP memastikan seluruh peserta sudah login ujian dan mampu mengisi soal (dapat dilihat dari navigasi jawaban sudah terisi); m) PP dan PL mengawasi berjalannya ujian; n) PL mengawasi jika ada peserta yang ijin ke toilet dan saat masuk ruangan; ) PP mengingatkan peserta saat ujian akan berakhir 10 menit lagi dan setelah habis waktu ujian; p) setelah ujian selesai, PP meminta PL untuk mengarahkan peserta sesi pagi masuk kedalam ruang karantina; q) jika peserta ingin minum saat ujian maupun di ruang karantina, peserta dipersilahkan untuk minum diluar ruangan dengan seizin PL; 1) PP meminta IT Lokal untuk melakukan restart WS peserta sebelum sesi berikutnya dimulai; s) PP mengisi: 1. berita acara sesuai sesi; 2. kehadiran pelaksana lapangan; 3. form evaluasi pelaksana lapangan; dan 4. administrasi keuangan. t) PP memusnahkan kertas login peserta pada sesi terakhir di CBT tersebut dan mengisi berita acara pemusnahan; u) PP mengirimkan data daftar hadir peserta, login PP (demo dan aktivasi), dan berkas keuangan melalui pos paling lambat dikirim 3 hari (cap pos) setelah ujian dengan format pengiriman: 1. Nama PP: 2. No. CBT: 3. Nama CBT: v) semua berkas dikirim ke Alamat yang ditentukan oleh sekretariat. C. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (MONEV): i a; mengevaluasi sarana dan prasarana yang digunakan untuk tempat uji kompetensi; mengevaluasi penerapan ketentuan penggunaan ruang untuk tempat uji kompetensi; . mengevaluasi persyaratan workstation di CBT Center sesuai dengan standar yang ditentukan KNUKMBK; mengevaluasi pelaksanaan briefing PP, brieifng PP kepada Pelaksana Lapangan dan kepada peserta ujian; mengevaluasi kelancaran pelaksanaan ujian; dan membantu menyiapkan data untuk pembuatan laporan hasil evaluasi uji kompetensi yang akan disampaikan kepada Ketua KNUKMBK. VII. Penentuan Kelulusan, A. Penentuan kelulusan Penentuan kelulusan diawali dengan validasi peserta dan berdasarkan kaidah ilmiah yang meliputi analisis item properties, standard setting dengan metode criterion-referenced (absolute) untuk menentukan Nilai Batas Lulus (NBL) uji kompetensi. Penetapan kelulusan ditetapkan berdasarkan pertemuan yang dilaksanakan olen KNUKMBK dalam sebuah rapat khusus yang melibatkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan stakeholders bidang Kesehatan. Hasil pertemuan penentuan kelulusan dicantumkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua KNUKMBK dan peserta rapat yang hadir. Sebelum pengumuman Uji Kompetensi Nasional, dipastikan telah memenuhi syarat dan standar kelulusan serta datanya sudah dilaporkan pada PDDikti. B, Pengumuman hasil ujian Pengumuman hasil ujian yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Ketua Pengarah dan nilai uji kompetensi secara detail per institusi dan per peserta diunggah melalui laman resmi KNUKMBK selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender setelah uji kompetensi dilaksanakan. Data kelulusan akan disampaikan juga kepada Direktur Jenderal Pendidikan ‘Tinggi Kemdikbud, Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes, MTKI/Set KTKI, LLDIKTI, Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan terkait. VIII. Pelanggaran dan Sanksi x. Uji Kompetensi nasional dilaksanakan dengan prinsip kejujuran, kerahasiaan, dan keamanan. Pelanggaran terhadap prinsip pelaksanaan uji kompetensi dapat dikenakan sanksi, Pelanggaran terdiri atas: tidak mematuhi tata tertib ujian; melakukan kecurangan yang terkait materi ujian; menggunakan jasa orang lain; memanipulasi data dan informasi; dan tidak mematuhi ketentuan pelaksanaan ujian. Pe.P re Sanksi terhadap pelanggaran diatas adalah: a. sanksi bagi peserta: dinyatakan tidak lulus dan tidak diijinkan mengikuti uji kompetesi nasional pada periode berikutnya; b. sanksi bagi insitusi: dilarang menjadi tempat uji kompetensi; dan c. sanksi bagi pelaksana: dilarang menjadi pelaksana pada periode selanjutnya. Penutup Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup schat sehingga derajat kesehatan yang setinggi-tingginya akan terwujud. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan. Selain Pendidikan Profesi Ners, DIII Keperawatan dan DIII Kebidanan yang telah menyelenggarakan uji kompetensi nasional sejak tahun 2013, seluruh tenaga kesehatan lainnya juga telah mengikuti uji kompetensi nasional sebagai pelaksanaan perundang- undangan yang berlaku sebagai salah satu upaya standardisasi keahlian lulusan pendidikan, Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi pegangan dalam pemberlakuan penuh Permendikbud No. 2 Tahun 2020 bagi KNUKMBK dan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang penyelenggaraan Uji Kompetensi Nasional Bidang Kesehatan. Disamping itu, panduan ini diharapkan dapat digunakan oleh Perguruan Tinggi dalam menyesuaikan penyelenggarakan kalender akademik program studi terkait. DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, TTD. NIZAM NIP 196107061987101001 Salinan sesuai dengan aslinya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerign Pendidikan dan Kebudayaan, > Paristiyanti N NIP 19630507 1860022001 Sp SALINAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 57946104, Pusat Panggilan ULT Dikti 126 Laman www.dikti.kemdikbud.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Menimbang Mengingat KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/E/KPT/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan dan Diktum Kelima Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 755/P/2020 tentang Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa bidang Kesehatan, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); 3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612); 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6325); 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 18); Menetapkan KESATU KEDUA. Be 6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242); 7. Keputusan Presiden Nomor 118/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 755/P/2020 tentang Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa bidang Kesehatan. MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN. Menetapkan Petunjuk = TeknisPelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal i Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2021 DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, ‘TTD. NIZAM NIP 196107061987101001 Salinan sesuai dengan aslinya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementegii * Paristiyanti Pendidikan dan Kebudayaan, Jani NIP 196305071490022001* SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/E/KPT/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENS! MAHASISWA BIDANG KESEHATAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA BIDANG KESEHATAN Pendahuluan Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal sangat dibutuhkan. Peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan tenaga keschatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu lulusan pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah diatur secara tegas mengenai kewenangan pemberian sertifikat kompetensi dan sertifikat profesi. Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 21Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Pasal 16 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, dan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan secara tegas mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional bagi mahasiswa bidang Kesehatan sebagai salah satu dasar pemberian kompetensi dan sertifikat profesi. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah perlu menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara nasional agar dapat menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Tata cara pelaksanaan uji kompetensi nasional sebelumya diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 12 Tahun 2016 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendidikan I. dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020. Dalam peraturan menteri tersebut secara jelas dinyatakan bahwa Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan. Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan program vokasi atau program profesi harus mengikuti uji kompetensi secara nasional yang merupakan salah satu syarat kelulusan dari Perguruan Tinggi (exit exam). Petunjuk teknis ini akan diperbarui sesuai dengan perkembangan kebijakan dalam upaya peningkatan kualitas uji kompetensi nasional secara berkelanjutan. Penyelenggara Uji Kompetensi Nasional Sesuai Permendikbud No. 2 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Ujian Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan, dalam pasal 6 tentang penyelenggara uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat () dan (2), Menteri membentuk Komite Nasional Uji Kompetensi. Komite Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan yang selanjutnya disingkat KNUKMBK sebagai penyelenggara tersebut terdiri atas pengawas, pengarah, pejabat pengelola keuangan, dan pelaksana dengan penjelasan sebagai berikut. A. Pengawas ‘Tugas Pengawas adalah melakukan pengawasan dan penjaminan mutu implementasi kebijakan uji kompetensi. B. Pengarah ‘Tugas Pengarah adalah sebagai berikut: 1 memberikan arahan kepada pelaksana untuk peningkatan kualitas implementasi uji kompeten 2 melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi; dan 3. mengambil keputusan strategis terkait pelaksanaan uji kompetensi. C. Pejabat Pengelola Keuangan Tugas Pejabat Pengelola Keuangan adalah sebagai berikut: 1. mengelola penerimaan bantuan pemerintah dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); 2. melakukan perencanaan keuangan; 3. melakukan pengawasan keuangan; 4. melakukan pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; menyusun panduan pengelolaan keuangan; dan mengevaluasi pengelolaan keuangan. an D. Pelaksana ‘Tugas Pelaksana secara umum adalah sebagai berikut: 1. Peep La menyusun dan menyiapkan substansi uji kompetensi meliputi cetak biru uji, pengembangan soal uji, dan metode penetapan standar kelulusan; menyusun petunjuk teknis pelaksanaan uji kompetensi; melaksanakan uji kompetensi; mengolah hasil uji kompetensi; melakukan evaluasi hasil uji kompetensi; melaporkan hasil uji kompetensi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; dan mengumumkan hasil uji kompetensi. Pelaksana terdiri dari Ketua, Sekretaris, Divisi Pengembangan Sistem Uji, Divisi Manajemen Uji, Divisi Sistem Informasi Uji, dan Divisi Penjaminan Mutu. Dalam menjalankan tugasnya Ketua Pelaksana membentuk kelompok kerja (Pokja) sebagai berikut: a. Pokja Pengembangan Sistem Uji Kelompok kerja pengembangan sistem uji adalah pengelola soal Asosiasi Institusi Pendidikan. 1) Persyaratan: dosen pada bidang keilmuan dan profesi; mempunyai NIDN/NIDK; ditunjuk oleh Asosiasi Institusi Pendidikan (AIP); bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 5. memiliki sertifikat pelatinan penyusunan soal uji kompetensi (item development); 6. memahami sistem assessment (standar kompetensi profesi, blueprint uji kompetensi, kurikulum dan analisis soal); memahami software Item Bank; dan 8. jujur, amanah, dan bertanggung jawab. Terr = 2) Tugas dan Tanggung Jawab: mempersiapkan soal uji; membuat paket soal sesuai blue print; melakukan final review (review content dan bahasa); melakukan quality control pada paket soal yang akan diujikan; melakukan analisis item properties post uji; dan melakukan standard setting. QuhOne b. Pokja Manajemen Uji Kelompok kerja manajemen uji terdiri dari: Pokja Pusat dan Regional/Wilayah, Penyelia Pusat (PP) dan Pelaksana Lapangan: Koordinator CBT (Ko-CBT), Pengawas Lokal (PL), Informasi Teknologi Lokal (IT Lokal) dan Petugas Administrasi (Admin). 1) Pokja Pusat dan Regional/Wilayah a) Persyaratan: I. a 3. ditunjuk oleh Asosiasi Institusi Pendidikan (AIP) terkait yang ditetapkan oleh KNUKMBK; memahami proses persiapan sampai pelaksanaan uji kompetensi nasional; dan amanah, cekatan, bertanggung jawab, dan dapat bekerjasama. b) Tugas dan Tanggung Jawab adalah membantu: PU oetears no proses validasi dan verifikasi peserta; pemetaan peserta sesuai kapasitas CBT Center, pengadaan PP dan Pelaksana Lapangan; koordinasi penentuan TUK/CBT Center, pemetaan PP dan Pelaksana Lapangan berdasarkan TUK/CBT Center, penyusunan alur perjalanan PP dan ticketing; dan koordinasi PP dalam pelaksanaan briefing. 2) Penyelia Pusat a) Persyaratan: 1 2. ae staf pendidik/dosen dengan latar belakang pendidikan yang sama dengan peserta uji; memiliki jenjang pendidikan minimal magister Bidang Kesehatan; diusulkan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan dan/atau Organisasi Profesi (OP) terkait; bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; memiliki pengalaman sebagai PP atau telah mengikuti pelatihan/ workshop PP; wajib menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan; memiliki kemampuan dalam hal sistem uji, sistem komputer, dan jaringan internet; dan jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. b) Tugas dan Tanggung Jawab: Ty Pr bertindak sebagai perpanjangan tangan KNUKMBK selama ujian di Tempat Uji Kompetensi bersama komponen Pelaksana Lapangan; . memberikan briefing dan memeriksa kesiapan PL, IT lokal dan Ko-CBT dalam pelaksanaan ujian satu hari sebelum hari ujian (H-1); memberikan briefing kepada peserta ujian H-1; melakukan pemeriksaan kesiapan lokasi ujian pada H-1, bersama-sama dengan Ko-CBT, Pokja IT, dan IT Lokal serta mengisi Berita Acara H-1; memeriksa dan menetapkan kesiapan ruang ujian, worsktation, topologi jaringan, penyedia layanan internet (ISP), suplai listrik alternatif, ruang karantina, dan mekanisme alur mobilisasi peserta ke ruang karantina; menjamin tidak ada hal-hal yang memungkinkan peserta atau pelaksana lapangan berbuat yang tidak terpuji, seperti mengopi materi, penggunaan jasa orang lain (joki), dan lain- lain; bertanggung jawab penuh terhadap keamanan Informasi Login PP dan peserta. Login peserta dimusnahkan di lokasi ujian dengan berita acara pemusnahan, sementara login PP diserahkan ke Divisi Manajemen Uji bersama berkas lain sesuai ketentuan; dan bekerjasama dengan Ko-CBT, PL, dan IT Lokal dalam pengawasan pelaksanaan 3) Koordinator CBT a) Persyaratan: 1. 2. 8: 4. staf pendidik; ditugaskan oleh pimpinan institusi tempat CBT Center; bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; dan jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. b) Tugas dan Tanggung Jawab: iis melakukan koordinasi dengan PP dan IT Pusat tentang kesiapan lokasi ujian meliputi: ruang CBT, ruang karantina, pengeras suara, jumlah WS dan cadangan, dan topologi jaringan, konektivitas VPN, ISP, PLN, link untuk briefing dengan peserta dan Pelaksana Lapangan; menyampaikan laporan hasil kesiapan ujian kepada PP; bekerjasama dengan PP dalam mempersiapkan kelengkapan administrasi (ATK, Daftar Hadir, Keuangan) dan pelaksanaan ujian; bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban termasuk penggunaan alat komunikasi dan informasi peserta ujian selama di ruang karantina; bertanggung jawab terhadap keamanan akses dan ruang ujian yang menjadi tempat pelaksanaan CBT pada waktu antara setelah persiapan sampai dengan dimulainya proses ujian; bertanggung jawab dalam menyiapkan sistem serta mekanisme penyimpanan barang-barang pribadi peserta ujian yang tidak boleh/dilarang dipergunakan selama di ruang karantina dan ruang uji bertanggung jawab terhadap kesiapan dan berfungsinya prasarana listrik, termasuk pembangkit listrik alternatif (UPS /genset), sesuai dengan kriteria/syarat minimal; bertanggungjawab terhadap keamanan koneksitas jaringan internet; 9. bertanggung jawab untuk menjamin kelancaran pelaksanaan teknis ujian; dan 10. bertanggung jawab untuk memberitahukan kepada para pihak untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan ujian, seperti: PLN, penyedia jasa internet, dll. 4) Pengawas Lokal a) b) Persyaratan: 1. staf pendidik atau dosen yang mendapat tugas dari institusi asal; 2. tidak memiliki hubungan keluarga dengan calon peserta ujian di tempat dia bertugas; 3. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 4. wajib menghadiri briefing penjelasan dan arahan dari PP pada H-1, sekalipun sudah berulang kali menjadi pengawas; memahami penggunaan komputer, jaringan, dan internet; dan 6. Bertanggung jawab, disiplin, dapat bekerjasama dalam tim, serta dapat dipercaya untuk pelaksanaan ujian. - ‘Tugas dan Tanggung Jawab: 1, mempersiapkan peserta untuk masuk ruang ujian dengan tertib; meminta peserta untuk menunjukan identitas dirinya; melakukan pengawasan selama ujian berlangsung; melakukan absensi peserta; mencatat perjalanan waktu yang diperlukan sejak terjadi kegagalan kerja workstation sampai dengan proses re-setting login peserta selesai; 6. mengawasi peserta ujian yang menjadi tanggung jawabnya, di ruang karantina dan ruang ujian, serta mengingatkan peserta untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan; 7. bertanggung jawab terhadap barang-barang pribadi peserta ujian yang telah disimpan dalam tempat/wadah yang tertutup/tersegel selama di ruang karantina dan ruang ujian; 8. pada pergantian sesi, dengan berkoordinasi dengan PP dan Ko-CBT, mengamankan, dan menertibkan perpindahan peserta ujian dari ruang karantina ke ruang ujian, sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; 9. melaporkan kepada PP bila ditemukan perilaku peserta yang melanggar peraturan; 10. mendampingi peserta ujian yang ingin keluar dari ruang ujian dengan alasan yang dapat diterima selama ujian berlangsung; dan 11, setelah ujian selesai: a. memeriksa tampilan status ujian selesai pada setiap apeon workstation peserta, untuk mengetahui jumlah soal yang telah dikerjakan. Apabila ditemukan pada workstation peserta soal yang dikerjakan adalah kurang dari 180, maka dicatat dalam Berita Acara Pelaksanaan Ujian; b. meminta peserta untuk mengklik ikon SELESAI, setelah pengawas memastikan status ujian selesai tampil; c. memeriksa tiap folder pada masing-masing workstation terhadap adanya upaya pencatatan soal secara elektronik; d. setelah selesai ujian, meyakinkan proses shut down dari tiap-tiap workstation; dan e. membantu membersihkan dan mendesinfeksi workstation dalam masa pergantian antar sesi. 5) IT Lokal a) Persyaratan: ff 2! 3. 4. 5. staf Pendidik/Tenaga Kependidikan tetap di Institusi TUK; memiliki kompetensi dalam bidang Teknologi Informasi; bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; pernah mengikuti pelatihan IT yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. b) Tugas dan Tanggung Jawab: i bekerjasama dengan PP, Ko-CBT dan Pokja Sistem Informasi Uji dalam mempersiapkan konektivitas, workstation, mikrotik, ISP, bandwith, PLN, aplikasi dan topologi jaringan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan olen KNUKMBK; mempersiapkan daftar_—inventarisasi, _konektivitas, workstation, mikrotik, ISP, bandwith, PLN, aplikasi dan topologi jaringan yang akan digunakan dalam pelaksanaan CBT; . mempersiapkan workstation beserta cadangannya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, dengan bekerja sama dengan Pelaksana Lapangan; mengganti workstation yang mengalami gagal kerja (hanged) dengan workstation cadangan yang telah disiapkan; . mempersiapkan dan mengamankan topologi jaringan yang menghubungkan antar workstation yang dipakai pada CBT dari hubungan internet, spam dan virus komputer; mengamankan port pada workstation yang memungkinnya melakukan hubungan dengan peserta uji dan jaringan intra- internet seperti Port USB, Port LAN dan lain-lain; mengamankan ruang uji, dengan mengunci akses masuk ke dalam laboratorium komputer, pada waktu antara persiapan sampai dengan dimulainya proses uji; melakukan uji konektivitas pada saat akan dimulainya ujian; 9. bekerja dengan posisi di workstation yang telah ditetapkan dalam mengelola identitas peserta; dan 10. mengisi Berita Acara kesiapan uji konektivitas H-1 dan hari H. 6) Petugas Administrasi Persyaratan, Tugas dan Tanggung Jawab: os. 2. ditunjuk oleh institusi penyedia lokasi ujian; membantu persiapan kelengkapan ujian seperti fotocopy daftar hadir, peserta, komponen ujian dan lain-lain sesuai kebutuhan; . membantu penyediaan komsumsi bagi pelaksana ujian baik H-1 maupun hari H; bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; membantu mempersiapkan ruang ujian, pemasangan denah dan lain-lain; membantu ruang pelaksana lokal dan ruang ujian tetap bersih dan tertata selama proses ujian; dan jujur, amanabh, disiplin, dan bertanggung jawab. c. Pokja Sistem Informasi Uji Kelompok kerja sistem informasi uji adalah orang yang mempunyai kompetensi dalam Teknologi Informasi. y) 2) Persyaratan: 1. tenaga IT yang ditetapkan oleh KNUKMBK; 2. operator IT yang memahami aspek instalasi software atau aplikasi CBT, konektivitas, serta troubleshooting dalam menunjang pelaksanaan CBT; . memiliki latar belakang pendidikan dibidang IT; . bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana uji kompetensi nasional; 5. memiliki pengalaman sebagai operator IT uji kompetensi yang berstandar nasional; dan 6. jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. ao ‘Tugas dan Tanggung Jawab: a. membantu PP dalam aspek instalasi software atau aplikasi CBT, konektivitas, serta troubleshooting dalam menunjang pelaksanaan CBT; b. melakukan pengawasan, koordinasi dan bekerjasama dengan IT Lokal schingga penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) uji berjalan sesuai standar instalasi; c. mengawasi dan menilai proses pemasangan aplikasi CBT oleh IT Lokal di lokasi ujian; d. bekerjasama dengan PP dan IT Lokal dalam pengawasan pelaksanaan ujian; ¢. bekerjasama dengan IT lokal dalam melakukan troubleshooting pada pelaksanaan ujian; {. membantu ketersediaan tempat uji kompetensi; dan g. membantu pemeliharaan, perbaikan, dan pengamanan sistem informasi. d. Pokja Penjaminan Mutu Kelompok kerja penjaminan mutu terdiri dari perwakilan dari Kemdikbud, Kemenkes/BPPSDM Kesehatan, LLDIKTI, Organisasi Profesi, Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan. 1) Persyaratan: a. mendapat surat izin dari Pimpinan; b. mendapat surat tugas dari KNUKMBK; c. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai pelaksana Penjaminan Mutu; d. wajib menghadiri briefing penjaminan mutu pada waktu yang telah ditentukan; dan e. jujur, amanah, dan bertanggung jawab. 2) Tugas dan Tanggung Jawab: a. membantu membuat perangkat monitoring dan evaluasi; b, membantu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Uji kompetensi setiap divisi; dan c. membantu mengolah data pelaksanaan monitoring dan evaluasi. e. Pokja Kesekretariatan Persyaratan, Tugas dan Tanggung Jawab: 1. mendapat surat tugas dari KNUKMBK; 2. bersedia menandatangani dan menjalankan pakta integritas sebagai petugas administrasi; 3. membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap divisi dalam pelaksanaan uji kompetensi; 4, melaporkan kinerja kepada ketua KNUKMBK melalui sekretaris KNUKMBK; 5. menjalankan amanah ketua KNUKMBK dalam rangka menjalankan tugas ketua KNUKMBK dan atau pekerjaan lain yang mendukung pelaksanaan fungsi KNUKMBK; 6. menjaga kerahasiaan dokumen negara, terutama terkait dengan data ujian dan data hasil ujian. 7. membantu merencanakan, mengorganisir, dan melaksanakan aktivitas dukungan logistik seperti rencana perawatan barang, analisis perbaikan, dan rekomendasi peralatan (ATK); 8. membantu pelaksanaan, pengelolaan, penatausahaan keuangan dengan tertib sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 9. membuatkan bukti fisik dan/atau elektronik berupa Berita Acara (BA) setiap kegiatan penting, penerimaan, pengiriman berkas agar dapat terlacak jika terjadi hal yang tidak di inginkan; mM. 1 1 0. membantu validasi database peserta saat registrasi peserta tiap periode; 1,membantu mengelola dan validasi data hasil ujian sampai pada tahap pengumuman hasil ujian; 12, membantu membuat laporan hasil ujian per institusi dan per peserta; 13, membantu membuat laporan pelaksanaan uji kompetensi; 14, bertanggungjawab atas fasilitas dan peralatan dalam kegiatan uji kompetensi, seperti rapat rutin, briefing, kegiatan pengembangan, dan pelatihan; dan 15. __ bertanggung jawab atas pemeliharan dan pengolahan Alat ‘Tulis Kantor (ATK) dan berkas manajemen, mulai dari penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengiriman, alokasi di _lingkup internal/eksternal KNUKMBK dan pembuangan /pemusnahan dari ATK yang sudah tidak terpakai. Peserta Uji Kompetensi Nasional A. Pendaftaran Peserta Uji Kompetensi Syarat kepesertaan uji kompetensi pada saat didaftarkan adalah sebagai berikut: a 2: . mahasiswa yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti); mahasiswa Program Studi Vokasi yang telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran kecuali Tugas Akhir (mengisi KRS 100% di PDDikti); . mahasiswa Program Studi Profesi yang telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran (mengisi KRS 100% di PDDikti dan selesai seluruh stase/rotasi klinik); peserta re-taker yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dan telah mendapatkan pembinaan dari perguruan tinggi mahasiswa tersebut dengan mengunggah bukti bimbingan di laman pendaftaran uji kompetensi; dan peserta yang dinyatakan lulus oleh Perguruan Tinggi setelah diberlakukan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2 Tahun 2020, tetapi belum memiliki sertifikat kompetensi/sertifikat profesi. B. Verifikasi dan Validasi peserta KNUKMBK berkoordinasi dengan LLDIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan (khusus untuk POLTEKKES) untuk melakukan verifikasi dan validasi ins stitusi dan data calon peserta sebelum institusi melakukan proses pendaftaran secara online di laman KNUKMBK. Adapun cara dan proses pendaftaran dapat dilakukan sebagai berikut: 1. calon peserta dari PTS dan PTN dikoordinasikan oleh program studi atau institusinya melalui laman resmi KNUKMBK di uknakes.kemdikbud.go.id sesuai dengan kategori program studinya. Laman ini bisa berubah atau bertambah, sesuai dengan program studi yang akan diuji kompetensi secara nasional. Prosedur pendaftaran dan pembayaran secara rinci dapat dilihat dalam laman tersebut diatas; 2, jika calon peserta akan mengikuti uji kompetensi diluar wilayah institusi pendidikan (misalnya asal institusi pendidikan di Sumatera, tetapi akan mengikuti uji kompetensi di Jawa), institusi pendidikan asal calon peserta harus menginformasikan data nama peserta dan wilayah ujian yang diharapkan melalui surat elektronik ke pnuknakes@kemdikbud.go.id. KNUKMBK akan menentukan tempat uji kompetensi sesuai ketersediaan Tempat Uji Kompetensi (TUK); 3. calon peserta akan mendapatkan virtual account yang harus dibayarkan secara kolektif. Uang pembayaran yang telah ditransfer ke dalam rekening tersebut tidak dapat dikembalikan; 4. KNUKMBK mengumumkan daftar nama peserta, nomor registrasi pendaftaran, dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) melalui laman KNUKMBK diatas; dan 5. kartu tanda peserta uji kompetensi dicetak di institusi pendidikan masing-masing. Kartu tanda peserta ujian diberi foto, distempel dan divalidasi oleh Penyelia Pusat satu hari (H-1) menjelang pelaksanaan uji kompetensi sebelum peserta mengikuti briefing yang diadakan di tempat uji kompetensi. Kartu ujian adalah identitas resmi peserta untuk dapat memasuki ruang ujian. Kartu ujian dan identitias resmi lain digunakan untuk membuktikan keabsahan peserta. IV. Tempat Uji Kompetensi Berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan uji kompetensi sebagai exit-exam, Perguruan Tinggi yang mendaftarkan mahasiswanya untuk mengikuti Uji Kompetensi diwajibkan untuk menyediakan CBT Center baik milik sendiri atau bermitra dengan institusi lain yang memiliki fasilitas CBT Center dengan menunjukan surat kerjasama tersebut. A. Penetapan TUK TUK Uji Kompetensi adalah CBT Center yang telah digunakan untuk try out/uji kompetensi nasional tenaga kesehatan, dokter, dokter gigi, dan profesi guru. Untuk selanjutnya, TUK akan dilakukan penilaian terkait kesesuaian dan eligibilitas oleh KNUKMBK. B. Syarat insititusi sebagai TUK: 1, memiliki fasilitas komputer (workstation) dengan unit yang cukup (minimal 55), terhubung dengan LAN/WLAN dan tidak menggunakan satelit; 2. dapat dicapai dengan mudah oleh peserta uji dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai lokasi uji serta ketersediaan sarana dan prasarana untuk mencapainya; 3. memiliki sarana listrik yang memadai dan dapat memfasilitasi workstation untuk bekerja secara optimal untuk penyelenggaraan computer based test; 4. memiliki backup ISP dari penyedia jasa internet yang berbeda; 5. memiliki bandwith minimal 5 Mbps; 6. memiliki fasilitas pembangkit listrik alternatif, berupa UPS dan genset beserta bahan bakar dan penunjang lainnya, yang dapat memfasilitasi workstation dalam keadaan tidak tersedianya fasilitas listrik regular; 7. bersedia menjadi lokasi ujian dengan dibuktikan surat kesediaan dari pimpinan institusi tersebut, berkomitmen penuh untuk melaksanakan uji secara optimal sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan; dan 8. memiliki staf IT dengan status pegawai tetap. . Syarat ruang komputer CBT Center: 1. ruang uji harus cukup Iuas sesuai jumlah peserta ujian, dan pengawas dapat mengawasi jalannya ujian tanpa ada halangan pandangan; 2. ruang ujian dapat dicapai dengan mudah dan baik oleh peserta ujian dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai ruang ujian serta ketersediaan prasarana yang ada seperti koridor, jalan setapak, tangga, lift dan lain-lain; 3. ruang yang akan digunakan untuk ujian harus bisa dipersiapkan paling lambat H-1 melalui verifikasi fasilitas CBT; 4. tidak ada pekerjaan konstruksi atau aktifitas yang dilakukan di sekitar ruang ujian yang dapat mengganggu pelaksanaan uji kompetensi; 5. tidak ada kegiatan yang dilakukan di sekitar ruang ujian pada hari H yang dapat menimbulkan keributan serta mengganggu konsentrasi peserta ujian; ruang ujian memiliki pencahayaan yang cukup terang dan tenang; 7. ruang ujian dilengkapi dengan sarana pendingin ruangan dan ventilasi yang dapat diatur pada saat ujian; 8. ruang ujian dilengkapi/difasilitasi oleh pembangkit listrik alternatif selain persediaan listrik reguler, khususnya UPS; 9. tempat duduk harus cukup nyaman dan memiliki meja yang cukup lebar untuk peserta menjawab soal ujian; 10. tempat duduk peserta ujian disusun dalam jarak minimal 1 meter baik ke depan, ke belakang dan ke samping dari tempat duduk peserta lainnya sehingga tidak memungkinkan dan menghindari peserta untuk saling berkomunikasi; 11. ruang ujian dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman kepada peserta ujian; 12. terdapat penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh semua peserta; 13, terdapat penunjuk arah menuju ruang ujian yang informatif dan dapat dipahami oleh peserta ujian; 14. terdapat kamar kecil atau toilet di dekat ruang ujian; a 15. tersedia ruang karantina bila ujian dilakukan lebih dari satu sesi; 16.terdapat ruangan yang cukup aman atau lemari untuk penyimpanan barang pribadi peserta; 17.ruang ujian harus siap digunakan pada H-1 serta telah ditempelkan nomor kartu ujian; dan 18. persyaratan workstation di CBT Center adalah perangkat komputer dalam bentuk personal computer/PC yang merupakan inventaris milik institusi pendidikan terdiri dari Central Procesing Unit (CPU), layar monitor, keyboard dan mouse serta terhubung dengan intranet yang memenuhi persyaratan minimal dalam menunjang pelaksanaan uji kompetensi dengan metode CBT yang terstandar. . Daftar TUK /CBT Center Lama 1) KNUKMBK mengajukan surat permohonan kepada institusi pendidikan pemilik CBT Center untuk digunakan sebagai tempat uji kompetensi minimal 12 (dua belas) hari sebelum pelaksanaan ujian. 2) Surat persetujuan dari institusi pendidikan pemilik CBT Center disampaikan oleh pimpinan institusi yang bersangkutan ke KNUKMBK dengan tembusan ke Koordinator CBT. 3) Berdasarkan surat persetujuan dari institusi, KNUKMBK menetapkan TUK dan berkoordinasi dengan Ko-CBT minimal 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan ujian. E. Penentuan TUK /CBT Center Baru 1) Perguruan Tinggi pemilik TUK/CBT Center mengajukan diri kepada KNUKMBK untuk kesiapan menjadi TUK/CBT Center. Pengajuan paling lambat 2 bulan sebelum pelaksanaan ujian, dengan menyertakan spesifikasi CBT Center yang dimiliki dan mengisi borang dari KNUKMBK. 2) KNUKMBK dapat bekerjasama dengan LLDIKTI dan PJ Regional/Wilayah Asosiasi Institusi Pendidikan untuk melakukan kunjungan dengan tujuan melakukan pengecekan kesiapan CBT Center. Jika CBT Center dinyatakan telah sesuai dengan persyaratan, hal ini akan diberitahukan kepada Perguruan Tinggi bersangkutan. 3) CBT Center yang telah dilakukan validasi selanjutnya dapat menjadi TUK sesuai kebutuhan peserta setiap periode ujian. V. Administrasi Uji Kompetensi A. Administrasi Kepesertaan: Ly pencetakan kartu tanda peserta dicetak oleh peserta setelah diberikan melalui email kepada institusi asal dan selanjutnya menyampaikan kepada peserta institusi asal tersebut melalui email, . Kartu tanda peserta berisi informasi nama peserta, nomor ujian, asal institusi peserta, tanggal ujian, dan TUK; . daftar hadir peserta diberikan ke PP oleh KNUKMBK; dan 4. daftar hadir berisi informasi tentang nama peserta, foto, nomor ujian, asal institusi, tanggal ujian, sesi ujian, dan tanda tangan peserta. B. Administrasi PP dan Pelaksana Lapangan: 1. kartu tanda pengenal PP dan Pelaksana Lapangan disiapkan oleh KNUKMBK; 2. kartu tanda pengenal PP berisi informasi tentang nama dan TUK; dan 3. Kartu tanda pengenal Pelaksana Lapangan hanya bertuliskan Koordinator CBT, Pengawas Lokal, IT Lokal dan Admin. C. Penyusunan Manifes Manifes adalah dokumen yang berisi detail peserta tiap sesi dan pelaksana ujian dalam tiap TUK. Manifes digunakan sebagai dasar penetapan administrasi, distribusi soal, dan keuangan uji kompetensi. Manifes dibuat setelah data dan distribusi peserta divalidasi pada tiap TUK. Adapun manifes peserta berisi hal-hal sebagai tersebut: 1, jumlah peserta setiap TUK; 2. jumlah peserta sesuai alokasi/kapasitas ruangan yang sudah diusulkan oleh TUK; 3. jumlah PP disetiap TUK dengan rasio 1 : 150 peserta per sesi; dan 4, jumlah Pelaksana Lapangan disetiap TUK Setiap TUK memiliki satu penanggungjawab CBT (Koordinator CBT), IT lokal setiap 50 peserta, Administrasi setiap TUK atau setiap 50 peserta. Pengawas lokal sesuai dengan rasio 1 : 25 peserta. Pengawas Lokal diupayakan bukan berasal dari institusi asal peserta. VI. Penyelenggaraan Ujian Penyelenggaraan ujian terdiri dari briefing, pelaksanaan ujian, monitoring dan evaluasi. A. Briefing Pelaksanaan briefing merupakan kegiatan dalam rangka menyamakan persepsi dan koordinasi persiapan pelaksanaan uji kompetensi. Pelaksanaan briefing dilakukan dalam tiga jenis, yaitu briefing dengan Penyelia Pusat, briefing dengan Pelaksana Lapangan, dan briefing dengan Peserta. 1. Pelaksanaan briefing PP Penjelasan berisi tentang pelaksanaan ujian dan administrasi keuangan. 2. Briefing dengan Pelaksana Lapangan Penjelasan berisi tentang pelaksanaan dan administrasi ujian yang dilaksanakan di wilayah CBT center dipimpin oleh PP. 3. Briefing dengan Peserta. Penjelasan berisi tentang pelaksanaan dan tata tertib ujian yang dipimpin oleh PP dan didampingi seluruh pelaksana lapangan serta seluruh peserta yang ujian ditempat tersebut. B, Pelaksanaan Ujian Pelaksanaan ujian terdiri dari persiapan H-1 dan pelaksanaan ujian hari H. 1. Persiapan H-1 Ujian a) Pengawas Pusat berkordinasi dengan Koordinator CBT paling lambat H-2 dalam hal: 1. kepastian waktu dan tempat untuk kegiatan briefing peserta dan hasil kepastian tersebut akan diteruskan kepada admin prodi melalui PL; 2. ruang briefing pelaksana lapangan; dan 3. koordinasi dengan admin prodi melalui PJ Regional/Wilayah. b) Kegiatan PP H-1: 1. Briefing Pelaksana Lapangan a) meminta pelaksana lapangan untuk mengisi daftar hadir dan pakta integritas; b) memimpin briefing bagi pelaksana lapangan dan menjelaskan, antara lain, peran dan tanggung jawab pelaksana lapangan, kerahasiaan soal, troubleshooting, tanda pengenal pelaksana lapangan, dan berita acara; dan ©) mempersiapkan surat tugas pelaksana lapangan (hardcopy). 2. Briefing Peserta a) PP meminta PL & IT Lokal memastikan kehadiran peserta; b) PP melakukan briefing dan membuka sesi tanya jawab. 3. Pengecekan Fasilitas dan Uji Sistem: a) melakukan pengecekan fasilitas, mengisi form yang telah disediakan, ketersediaan genset atau surat permohonan tidak ada pemadaman selama ujian dari PLN dan surat pemberitahuan kepada pihak penyedia jasa layanan internet untuk tidak dilakukan pemutusan/ maintenance selama ujian; b) menyediakan 1 meja diluar ruang ujian dan karantina untuk tempat minum yang dibawa peserta; } mendapatkan username dan password demo dari KNUKMBK; dan d) bersama-sama dengan pelaksana lapangan melakukan uji coba sistem dengan login PP dan peserta demo sampai dengan pengisian kuesioner. 4. Kelengkapan administrasi pendukung ujian: a) mengecek kelengkapan login peserta dengan data yang didapat dari KNUKMBK; b) mengecek urutan login peserta berdasarkan sesi dan prodi (urut berdasarkan nomor terkecil ke terbesar) untuk dimasukkan ke dalam amplop tertutup; dan c) mengecek daftar hadir peserta (2 rangkap, 1 untuk daftar tempel dan 1 untuk daftar hadir ujian) dengan data yang didapat dari KNUKMBK. 5. Pengecekan kelengkapan administrasi keuangan: a) PP melakukan proses administrasi keuangan sesuai dengan kebijakan keuangan; b) semua berkas administrasi keuangan dikirimkan kepada sekretariat. c) PP meminta/mengingatkan agar seluruh pelaksana lapangan mengikuti briefing. Jika ada pelaksana lapangan tidak hadir dalam briefing, PP dapat mencari penggantinya. 2. Pelaksanaan Ujian a) PP datang ke lokasi ujian 90 menit sebelum ujian dimulai; b) peserta ujian dipersilahkan masuk ke ruang karantina; ©) PL melakukan verifikasi peserta yang meliputi bukti mengikuti briefing dan identitas peserta (kartu peserta dan kartu identitas); d) peserta menyimpan semua barang dalam tas yang selanjutnya di simpan di tempat yang telah disediakan; ¢) PP melalui PL meminta peserta ujian untuk berbaris, memeriksa dengan metal detector dan kemudian meminta _peserta menandatangani absen serta menerima login peserta; {) PP memimpin doa setelah peserta dan pelaksana lapangan siap mengikuti ujian; 2) PP memandu kegiatan demo ujian dengan urutan memilih prodi, memasukan username, password, dan mengetik ulang captcha; h) aktivitasi ujian tidak dilakukan sebelum diberi komando oleh penanggung jawab pusat; i) PP mengaktivasi login ujian setelah ada aba-aba dari penanggung jawab pusat dengan memilih prodi, memasukan username, password dan mengetik ulang captcha, kemudian meng-klik tombol aktivasi. Jika prodi yang ujian di CBT tersebut lebih dari satu, PP mengulang langkah aktivasi sampai semua prodi yang ujian di CBT tersebut sudah teraktivasi; j) PP mempersilahkan peserta untuk login dan mengikuti ujian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; k) peserta yang datang sctelah login ujian tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian; 1) PP memastikan seluruh peserta sudah login ujian dan mampu mengisi soal (dapat dilihat dari navigasi jawaban sudah terisi); m) PP dan PL mengawasi berjalannya ujian; n) PL mengawasi jika ada peserta yang ijin ke toilet dan saat masuk ruangan; ©) PP mengingatkan peserta saat ujian akan berakhir 10 menit lagi dan setelah habis waktu ujian; p) setelah ujian selesai, PP meminta PL untuk mengarahkan peserta sesi pagi masuk kedalam ruang karantina; q) jika peserta ingin minum saat ujian maupun di ruang karantina, peserta dipersilahkan untuk minum diluar ruangan dengan seizin PL; 1) PP meminta IT Lokal untuk melakukan restart WS peserta sebelum sesi berikutnya dimulai; s) PP mengisi: 1. berita acara sesuai sesi; 2. kehadiran pelaksana lapangan; 3. form evaluasi pelaksana lapangan; dan 4, administrasi keuangan. t) PP memusnahkan kertas login peserta pada sesi terakhir di CBT tersebut dan mengisi berita acara pemusnahan; u) PP mengirimkan data daftar hadir peserta, login PP (demo dan aktivasi), dan berkas keuangan melalui pos paling lambat dikirim 3 hari (cap pos) setelah ujian dengan format pengiriman: 1, Nama PP: 2. No. CBT: 3. Nama CBT: vy) semua berkas dikirim ke Alamat yang ditentukan oleh sekretariat. C. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (MONEV): a 2. s mengevaluasi sarana dan prasarana yang digunakan untuk tempat uji kompetensi; mengevaluasi penerapan ketentuan penggunaan ruang untuk tempat uji kompetensi; mengevaluasi persyaratan workstation di CBT Center sesuai dengan standar yang ditentukan KNUKMBK; mengevaluasi pelaksanaan briefing PP, brieifng PP kepada Pelaksana Lapangan dan kepada peserta ujian; mengevaluasi kelancaran pelaksanaan ujian; dan membantu menyiapkan data untuk pembuatan laporan_ hasil evaluasi uji kompetensi yang akan disampaikan kepada Ketua KNUKMBK. VII. Penentuan Kelulusan A. Penentuan kelulusan Penentuan kelulusan diawali dengan validasi peserta dan berdasarkan kaidah ilmiah yang meliputi analisis item properties, standard setting dengan metode criterion-referenced (absolute) untuk menentukan Nilai Batas Lulus (NBL) uji kompetensi. Penetapan kelulusan ditetapkan berdasarkan pertemuan yang dilaksanakan oleh KNUKMBK dalam sebuah rapat khusus yang melibatkan Direktorat Jenderal Pendidikan ‘Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan stakeholders bidang Kesehatan. Hasil pertemuan penentuan kelulusan dicantumkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua KNUKMBK dan peserta rapat yang hadir. Sebelum pengumuman Uji Kompetensi Nasional, dipastikan telah memenuhi syarat dan standar kelulusan serta datanya sudah dilaporkan pada PDDikti. B. Pengumuman hasil ujian Pengumuman hasil ujian yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Ketua Pengarah dan nilai uji kompetensi secara detail per institusi dan per peserta diunggah melalui laman resmi KNUKMBK selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender setelah uji kompetensi dilaksanakan. Data kelulusan akan disampaikan juga kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes, MTKI/Set KTKI, LLDIKTI, Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan terkait. VIII. Pelanggaran dan Sanksi Uji Kkompetensi nasional dilaksanakan dengan prinsip kejujuran, kerahasiaan, dan keamanan. Pelanggaran terhadap prinsip pelaksanaan uji kompetensi dapat dikenakan sanksi. Pelanggaran terdiri atas: tidak mematuhi tata tertib ujian; melakukan kecurangan yang terkait materi ujian; menggunakan jasa orang lain; memanipulasi data dan informasi; dan tidak mematuhi ketentuan pelaksanaan ujian. paoop Sanksi terhadap pelanggaran diatas adalah: a. sanksi bagi peserta: dinyatakan tidak lulus dan tidak diijinkan mengikuti uji kompetesi nasional pada periode berikutnya; sanksi bagi insitusi: dilarang menjadi tempat uji kompetensi; dan c. sanksi bagi pelaksana: dilarang menjadi pelaksana pada periode selanjutnya. IX. Penutup Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga derajat kesehatan yang setinggi-tingginya akan terwujud. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang sccara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan. Selain Pendidikan Profesi Ners, DIII Keperawatan dan Dill Kebidanan yang telah menyelenggarakan uji kompetensi nasional sejak tahun 2013, scluruh tenaga kesehatan lainnya juga telah mengikuti uji kompetensi nasional sebagai pelaksanaan perundang- undangan yang berlaku sebagai salah satu upaya standardisasi keahlian lulusan pendidikan. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi pegangan dalam pemberlakuan penuh Permendikbud No. 2 Tahun 2020 bagi KNUKMBK dan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang penyelenggaraan Uji Kompetensi Nasional Bidang Kesehatan. Disamping itu, panduan ini diharapkan dapat digunakan oleh Perguruan Tinggi dalam menyesuaikan penyelenggarakan kalender akademik program studi terkait. DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, TTD. NIZAM NIP 196107061987101001 Salinan sesuai dengan aslinya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Paristiyanti Nui NIP 196305071999022001

You might also like