Professional Documents
Culture Documents
com/
Judul aslinya
"Thay Tong Yoe Hiap Toan" (Hokkian)
"Da Tang You Xia Zhuan" (Mandarin)
Karya : Liang Ie Sheng Saduran : OKT
Sumber DJVU : Manise Dimhader & BBSC dimhader
Ebook oleh : Dewi KZ
http://kangzusi.com/ atau http://dewikz.byethost22.com/
http://kangzusi.info/ http://ebook-dewikz.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keterangan Dewi KZ :
1. Karangan Liang Ie Shen ini Judul aslinya "Thay Tong Yoe Hiap
Toan" (Hokkian) atau "Da Tang You Xia Zhuan" (Mandarin).
2. Mulai dimuat sebagai cerita bersambung di koran Hongkong
pada 1 Januari 1963, dan berakhir pada 14 Juni 1964.
3. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh OKT di tahun 1964,
diterbitkan oleh penerbit Mekar Djaja, Jakarta, dalam 16 jilid.
Kemudian oleh Penerbit Sejahtera Indah Tahun 1980.
4. Termasuk dalam seri karya Liang Ie Shen yang disebut sebagai
"Serial Dinasti Tong", karena menceritakan kisah di jaman
pemerintahan Kaisar Lie.
5. Tokoh-tokoh ceritanya a.l. Toan Kui Ciang, Tiat Mo Lek, Hee
Leng Song, Khong-Khong Jie, dll.
6. Urutan Trilogi Dinasti Tong adalah :
a. Pendekar Aneh [Nu Di Qi Ying Zhuan Lie Tee Kie Eng]
disadur oleh Boe Beng Tjoe terdiri dari 12 jilid diterbitkan
oleh Mekar Jaya.
b. Kisah bangsa Petualang, Serial ini dilanjutkan dengan
"Tusuk Konde Pusaka" atau "Liong Hong Po Tjhee Yan"
(Hokkian) atau "Long Feng Bao Chai Yuan" (Mandarin),
dengan tokoh-tokoh ceritanya a.l. Toan Kek Shia, Su Jiak
Bwee, dll., di samping masih munculnya juga tokoh-
tokoh dari "Kisah Bangsa Petualang". Diterjemahkan ke
bahasa Indonesia oleh S. D. Liong di tahun 1965,
diterbitkan oleh penerbit Pantja Satya, Semarang, dalam
18 jilid.
c. Serial ini diakhiri dengan cerita ke-3, berjudul "Jiwa
Ksatria" atau "Hui Kiam Sim Mo' (Hokkian) atau "Hui Jian
Xin Mo" (Mandarin), dengan tokoh-tokoh ceritanya a.l.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Can Pek Sin, Tiat Ceng, Tiat Leng, Thie Po Leng, Lauw
Bong, Liong Seng Hong, dll., di samping masih
munculnya juga tokoh-tokoh dari "Kisah Bangsa
Petualang" dan "Tusuk Konde Pusaka". Diterjemahkan
ke bahasa Indonesia oleh O. P. A. di tahun 1967,
diterbitkan oleh penerbit Marga Raya, Jakarta, dalam 16
jilid.
---ooo0dw0oo---
Jilid 1
“Selamat Tahun Baru!”
”Selamat Tahun baru !”
Demikian ucapan kebahagian pada pagi hari tanggal satu
bulan satu dari tahun Thian Po ke dari masa kerajaah Tong
dan ucapan itu dihaturkan kepada seorang She Su bernama It
Jie, yang tinggal di dusun Su Kee Cun dusun pegunungan
terpisah enam puluh lie lebih di luar kota Tiang an. It Jie ini
pada tahun Kay Goan ke 22 pernah lulus sebagai Cin Su, ujian
tingkat tiga, oleh karena ia tidak suka memangku pangkat,
belum sampai usia pertengahan, ia sudah pulang ke kampung
halamannya, untuk hidup dalam ketenangannya si orang desa.
Oleh karena ia memiliki gelarnya itu dan hidupnya damai,
penduduk kampung menghormati nya dan biasanya mereka
datang pagi-pagi menghaturkan selamat pertukaran tahun.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sengaja opsir ini berlaku melit demikian. Dia orang kang ouw
atau Sungai telaga, kalangan Hek Too. Jalan Hitam, yang
kesohor, dia ingin orang mengenalnya dan menjadi ciut
hatinya. Dia menghendaki ”Toan Kui Ciang ‘ jeri kan tak berani
melakukan perlawanan. Tapi Su It Jie tidak mengerti silat dan
tidak kenal dia. It Jie pun sudah lantas berpikir.
“Kiranya Tian Jiang kosen!” katanya, tawar tak nampak dia
jeri. “Memang sudah lama aku mendengarnya. Silakan
Jiangkosen memberi tahukan maksud kedatangan jiangkosen”.
“Benar dia pandai berpura-pura,” pikir Sin Su, yang melihat
orang tak takut. Maka ia makin percaya orang benar Toan Kui
Ciang Ia merabah kemeja, membikin lenyap tulisnya yang
sedikit melesak itu, Ia tertawa dan kata : ”Aku tidak sangka
tuan telah mengenal namaku, Kita sekarang berkedudukan lain
tetapi kita asal dunia Kang Ouw, dari itu aku minta sukalah kau
memberi muka padaku supaya aku tak merasa sulit.Tuan, mari
kita berangkat bersama!”
It Jie tetap berpura pilon. ”Kau aneh, Tian Jian Kun. Kita
tidak kenal satu dengan lain. kau hendak mengajak aku pergi
kemana ? Aku belum pernah mengalami ada orang
mengundang tetamu tengah malam buta-rat begini“
Mendadak Tian Sin Su berjingkrak bangun, wajahnya tegang.
”Tuan Toan”, katanya, keras ”kau orang kenamaan dan aku
datang memakai cara hormat kaum Kang Ouw, mustahil kau
menghendaki tak meminum arak kehormatan hanya arak
dendaan? Kau mau turut atau tidak, kau bilanglah! Jangan kau
berpura-pura saja! Apakah begini caranya seorang
enghiong?”
It Jie tertawa.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lama, maka asal kau suka bicara baik. pasti tentulah kau
memperoleh pangkat. Tuan Toan, aku telah menyiapkan kuda,
mari kita berangkat !’”‘
”Eh, begitu kesusu!” kata tuan rumah “Mana mungkin bilang
berangkat langsung berangkat!”
Sin Su terperanjat, wajahnya suram, Tapi lekas dia tertawa.
”Tuan mempunyai urusan apa?” dia bertanya ”An Tayswe
pesan supaya. tuan datang sebelum terang tanah! aku dapat
menanti tetapi Tayswee sendiri tak dapat menganggur
menunggui kau!’
“Aku toh harus pamitan dengan keluargaku. bukan?” tanya It
Jie.
Sin So tertawa, “Jika bukannya aku sudah mengetahui kau
pasti aku menyangka kaulah satu Siu cai si-kutu buku buat apa
main pamit-pamitan lagi? lagi pula mana ada tempo untuk kau
bicara banyak? bagaimana kalau isterimu menangis? sampai
siangpun tentu kita belum tentu berangkat! lagi pula sekarang
tengah malam, mana dapat kau membuat terkejut
keluargamu?” ia berkata begitu, didalam hati ia pikir; “Toan Kui
Ciang ternama besar mengapa dia tidak tahu aturan Kang
Ouw? kenapa tak miripnya ia dengan orang sungai telaga?”
It Jie dapat membaca hati opsir ini. ia memang bukan mau
pamitan dari isterinya itu. Tak mau ia membuat takut dan
kuatir.
Ia memikir lain. Ia telah menduga Sin Su pasti akan
menolak, Ia merasa lega mengetahui Sin Soe tidak menyebut-
nyebut keluarganya
“Kau benar, Ciangkun,” ia berkata ”Tapi aku sedikitnya harus
meninggalkan surat bahkan aku tak tahu kapan aku akan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Nyonya Kui Ciang, Touw Sie, ada buyut-nya Touw Kian Tek
di jaman Cap Pee Loo Hoan Ong jaman pemberontak dari
delapan belas Raja-raja muda. Ketika Touw KianTek berhasil
ditumpas Lie Sie Bio, turuTiannya tetap bidup dalatn Lot Lim,
dunia Rimba. Hijau. terus melakukan pekerjaan “tanpa modal. ”
Touw sie, yang bernama Sian Nio, bida dari saudara
saudaranya. Da pandai silat, dia tak setuju menjadi begal atau
berandal. Pada suatu hari dia bertemu Kui Ciang. ke duanya
bertempur, tidak ada yang kalah din menang. hingga mereka
jadi tertarik satu dengan yang lain, dan langsung mereka
menikah, sebagai isteri Sian Nio pandai membawa diri, hingga
semua tetangganya mengira dialah wanita pedusunan yang
biasa saja.
Begitu bertemu isterinya Kui Ciang menuturkan masalahnya
babwa ia sudah mengikat jodoh bayi mereka dengan keluarga
Su, Touw-sie senang menerima kabar itu. Ia setuju keputusan
suaminya, setelah itu Kui Ciang menuturkan masalabnya ia
melihat An Lok San, karena ia sudah memperoleh keputusan
dengan It Jie untuk pindah dari Su Kee Cun ini untuk
menyingkir dari bajingan yang bintangnya sedang cemerlang.
”Menghindar adalah tindakan yang baik” kata Touw-sie .
”Sekarang kita harus waspada, Kita mesti jaga kalau-kalau
sebelum Goan siauw, An Lok San nanti mengirim orangnya
untuk menangkap kau.”
”Kau benar,” kata Kui Ciang.
”Kau pikir bagaimana?”
”Dihari-bari biasa, biasanya An Lok San mempunyai banyak
orang Tak usah kita kuatir,” kata Sian Nio. ”Sekarsng ini lain
habis bersalin, tenagaku kurang banyak se-kali. Lagi pula ada
bahaya, aku berdua anak kita dapat mengganggu
kebebasanmu . . . . “
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 2
Ia mengeluarkan sebuah thie-lian cie dari tangan bajunya.
mengembalikan kepada Kui Ciang, kepada si bocah ia terus
berkata : “Bukankah kau telah mempelajari mendengar suara
senjata rahasia ? Dari suaranya saja kau sudah mesti tahu
senjata itu dilempar-kan dengan tenaga berapa besar, maka itu
kau harus mengimbangi suara itu. Kalau kau sanggup kau
sambutlah dengan ujung baju, kalau tidak, kau mesti berkelit !”
“Terima kasih, sha-cek!” kata si anak muda, yang memanggil
sha-cek, paman yang nomor tiga, “Nasihat ini
hanya benar separuhnya,”
Pikir Kui Ciang. “Kalau orang bertemu ahli yang pandai,
suara anginnya tak dapat diandalkan lagi . . . ” ia melirik si
anak rruda yang jari tangannya hitam. Cepat-cepat ia
mengeluarkan obatnya dan kata nya : “Tanpa pengalaman
tanpa pengetahuan! untuk anak muda, tambah
pengalaman tambah bagus! tapi aku sendiri, semasa aku
berusia sebaya dengannya, aku tak sepandai dia! Apakah
tanganmu sakit? sambil dipakaikan obat ini kau akan cepat
sembuh!”
Kata kata yang terakhir ini ditujukan kepada si anak muda.
Tapi dia menolak tangan yang berikutnya untuk diberi obat,
sambil berkata dingin : „Tak usah! luka ini tak menghancurkan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiat Kun Kun pandai, dia bergaul erat dengan Touw maka
setelah meninggal, Mo lek diserahkan pada kakaknya Leng Hu.
Kemudian Sian Nio bertanya kepada kakaknya ; „shako,
kenapa bajumu ada darahnya? apakah dijalan kau telah
melukai atau membunuh orang ?”‘
“Aku pernah membunuh banyak orang kali ini hampir aku
dibunuh orang” sahutnya.
Nyonya Toan heran, “shako bertemu dengan musuh yang
tangguh? Apa yang terjadi dirumah kita?”
“Baru hari ini aku sampai disini,” kata Leng Hu, sebenarnya
aku ingin minta bantuan bantuan kamu dalam urusan dua
urusan ini !”
”Silakan tuturkan,” kata Kui Ciang, singkat. la mendahului
isterinya.
“Pertama-tama aku mau minta moayhu memberi obat
padaku,” kata ipar yang nomor tiga itu? ”Sebenarnya aku
sangat malu, Inilah yang pertama kali aku mengalami
kekalahan dan terluka juga!”,
Kui Ciang heran. “Dia agaknya terluka sedikit. kerapa dia
sampai minta obat padaku ?” pikirnya.
Tengah ia berpikir itu tiba-tiba ia mendengar suara cita
sobek. Itulah Touw Leng Hu, yang tanpa menanti membuka
bajunya, sudah sobek itu, untuk memberi lihat dadanya dimana
ada sebuah titik merah sebesar tusukan jarum. Dia pun
langsung berkata „Kau lah ahli, kau tentu kenal ini!”
Kui Ciang kaget, mukanya pucat. „Inilah jarum Pee bie ciam
!” serunya. “Apakah shaku dengan keluarga Tong dari Kiam-lam
bermusuhan ?”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jarum Pee-bie ciam itu jarum alis putih lihay sekali. Siapa
terlukakan itu dan racunnya masuk ke jantung. akan tewaslah
jiwa-nya Leng Hu terluka di dada dekat dengan jantungnya,
maka itu dia terancam bahaya maut.
„Orang yang rnelukai ini belum aku tahu hal ikhwalnya,’ kata
jago she Touw itu,” meski demikian aku merasa pasti dia
bukanlah orang keluarga Tong.”
“Apakah shako kena dibokong tanya Sian Nio”
“Bukan !“ sahut kakak itu. “Kami berdiri depan berdepan,
kami bertempur secara laki-laki, rneski benar dia telah
menggunai senjara rahasia yang beracun ini, tak dapat aku
membilang apa-apa.’
Jikalau Tong itu kesohor sebagai ahli senjata rahasia tetapi
dalam ilmu silat mereka bukanlah lawan keluarga Touw kalau
mereka hendak mengalahkan Leng hu, mereka mesti main
curang. Sekarang kejadiannya tidak demikian.
“Orang itu dapat melukai dengan senjata rahasia, kenapa dia
masih melukai juga sedikit dengan pedang?” ia heran tapi ia
tidak mau menanya. sebab Leng Ho sendiri membungkam.
Maka ia kata : “Obatku. Leng ce Kie Tok Wan bukan obat tepat
untuk luka senjara rahasia tetapi dengan dibantu tenaga dalam
shaku, aku rasa cukup dengan sebutir luku shaku akan
sembuh.“
Ketika dulu hari kakeknya Kui Ciang berperang ke Barat
disana dia mendapatkan pohon obat Leng cie dan ribuan tahun,
maka pohon obat itu diambil dan dijadikan bahan obat
menyembuh racun, biasanya cocok untuk pelbagai macam
keracunan, maka juga Leng Hu memintarnya.
Sian Nio lantas pergi ke dalam, akan mengambi obatnya,
sembari kaluar pula ia tertawa dan kata: “Anak kita tidur
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kui Ciang tidak pandai bicara, hebat kata katanya ini, sedang
itu waktu, Leng Hu lagi panas hatinya Sian Niopun serba salah.
Ia kenal sifat suaminya itu hingga tak berani ia membantui
adiknya meskipun ia telah memikirkannya.
Touw Leng Hu mengibas tangannya, ia kata dengan
kemendongkolan yang ditahan : ”Anggap saja aku datang ke
pintu yang salah ! Aku membikin kehilangan muka sendiri !
Nah, aku meminta diri!”
“Shako!” Sian Nio berkata, “Shako. Kau duduk dulu! mari kita
bicara baik-baik!”
Tapi Kui Ciang berkata : “Shako telah berkeputusan untuk
menuntut balas ! sesuatu orang ada cita-citanya sendiri, tidak
berani aku mencegah atau mengasi pikiran lagi. Ini dua butir
obat Leng cie Kie Tok Wan harap kau bawa pulang untuk
sieku.”
Leng Hu sudah berbangkit. “Tak usah!” dia kata “Taruh kata
dia dapat disembuhkan, dia toh bakal terluka pula di tangannya
Ceng Ceng Jie!”
„Sekarang sudah malam, shako,’ kata Sian Nio, berduka.
„Kalau kau mau berangkat, berangkatlah besok pagi . . .’
Leng Hu berdiam, dingin sikapnya, Si anak muda, yang sejak
tadi berdiam saja, yang cuma tertawa dingin, mendadak
membuka mulutnya. Katanya : “Berdiam di sini satu malam
tidak apa, hanya kalau sebentar datang sahabatnya kouwthio,
sahabat yang memangku pangkat kalau dia melihat disini ada
penjabat besar, itulah tidak bagus, pasti berabe dan sulit!,
paling benar mari kita berangkai sekarang juga! ‘
Kui Ciang melengak ia berjingkrak. „Mo Lek, apa katamu?”
tanyanya La heran bukan main ia berpikir: “Seumurku, aku
tidak mempunyai sahabat pembesar negeri. “Mungkinlah
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 3
„Kau sabar, jangan terbitkan onar,” Kui Ciang memberi ingat.
Ada tiga buah meja lain di ruang itu, yang ditempati anggauta-
anggauta Ie Lim Kun, melihat pada Leng Ho Tayjin, mereka
pada menyapa. Leng Ho Tayjin sambil tertawa berkata pada
mereka itu : „Mari aku perkenalkan kamu kepada sahabat-
sahabat baru ! Inilah Gui Ciang Kun serta Sie Ciang Kun, semua
berada dibawah perintahnya An Ciat touw su.”
Semua orang Ie Lim Kun itu memberi hormat pada Gui Sin
Su dan Sie Siong. Mereka itu tahu benar, An Lok San ialah Ciat-
touw-su yaag paling besar kekuasaannya atas tentara serta
diapun anak pungut Yo Kui Hui.
Selama mendengari maka Toan Kui Ciang ketahui touw ut
she leng ho itu bernama, Tahu bahwa kedudukannya diantara
semua hadirin itu ialah yang paling tinggi, maka juga semua
orang sangat menghormatinya.
Gui Sin Su dan Sie Siong, yang mengantar An Lok San,
karena An Lok San ditahan Yo Kui Hui di istana, dapat tempo
luang sampai sebentar sore untuk mereka memapak cukong
atau tuannya itu.
Toang Kui Ciang sementara itu berpikir : „Rumah makan ini
dekat dengan pintu Beng hong mui. Baiklah sebentar malam
aku datang pula kemari untuk menantikan, kalau naati mereka
ini pergi menyambut An Lok San, aku kuntit mereka , . . “
Tiat Mo Lek tak kuatir dia dikenali Sin Sa dan Sie Siong
karena perbuatannya me-colongi anak anak,sebab sekarang ia
dandan sebagai anak keluarga hartawan atau berpangkat, tak
lagi sebagai anak dusun. Dua orang itupun tak
memperhatikan lain lain orang karena mereka repot dengan
arak mereka serta beromong omong terus. Mereka lebih asyik
mengawasi si Lie Pek.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
nanti aku keliru melihat orang pula ! Jahanam ini tentulah tak
lebih tak kurang seorang opsir rendah di perbatasan. Mustahil
benar dia kenal Lie Pek !”
Tidak tiu saja, orangnya An Lok San ini mencoba
menghadang opsir itu, hingga dia menjadi gusar. Lantas dia
kata ketus : “Kau melihat orang dengan mata anjingmu !” ta-
ngannya pun lantas menolak.
.Apakah kau mau bertempur ?” tanya Sie Siong, tertawa
dingin. Dia mengulur tangannya guna mencekal tangan orang
itu, niatnya memutar tangannya, supaya orang jadi buah
tertawaan para hadirin. Di luar dugaannya dia gagal, bahkan
dialah yang terdorong hingga terhuyung hampir menubruk
tanah!
Leng Ho Tat terkejut, ia tahu Sie Siong ialah Kiam-kek, ahli
pedang, dari Ceng Ciu dan disebelah pedang, orang liehay
senjata rahasianya serta pandai menangkap tangan orang.
Siapa sangka, sekarang jago Ceng Ciu itu ketemu batunya.
Hcrarnya ia tak melihat gerakannya opsir perbatasan yang
rudin itu Sie Siong menjadi gusar sekali. Dia mau menghunus
pedangnya. Ho Tie Ciang lantas datang sama tengah.
”Lie Haksu itu luas pergaulannya. Sie Ciang Kun
menyayanginya, itulah bagus. Tuan ini”
“Aku she Lam !” Kata si opsir perbatasan. „Yakni Lam
Selatan dari empat penjuru timur barat, utara dan selatan!”
„Saudara Lam,” kata Tie Ciang pula, “kaulah kenalan Lie Hak
su, harap kau tidak kecil hati atas cegahannya Sie Ciang Kun
ini. Benar-benar Lie Hak-su telah minum banyak arak sekarang
dia lagi tidur . . . .”
Sie Siong berdiam. Bagus Tie Ciang datang menyelak.
Sekarang dia mau menduga orang berpangkat tidak rendah.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
„Kau lihat, apa aku bilang ! Lie Hak-su mana punya sahabat
semacammu ? aku salah terka !”
Opsir she Lam itu lantas minum dengan bernapsu dan dahar
dagingnya dengan lahapnya ia tak memperdulikan sikapnya
orang.
Sie Siong jadi berani, dia tertawa dan berkata pula: ”Rumah
makan ini rumah makan paling terkenal untuk kota Tiang an
hahaha ! siapa sangka sekarang ada yang menganggapnya
seperti warung nasi di tepi jalan . . . !”
Orangnya An Lok San ini mentertawai orang hanya memesan
arak putih dan daging kerbau sedang di rumah makan itu ada
tersedia arak yang harum dan banyak macam makanan yang
lezat lezat.
Kali ini opsir she Lam itu menggedruk-kan poci araknya dan
kata dengan keras : „Aku makan apa aku suka ! Dapatkah kau
usilan”
Poci arak itu terbuat dari perunggu, karena digedrukkan
keras, melesaklah dia ke dalam meja !
Melihat demikian, semua orang heran. Sie Siong pun kaget.
Tapi dia mau memegang nama-nama, maka dia kata : “Kau
jangan berlagak ! Di sini bukan tempat bertempur, jikalau kau
benar kosen, beranikah kau berjanji untuk kita memilih suatu
tempat buat berunding ?”
Biar bagaimana, suaranya orang she Sie ini tak sekeras
semula. Opsir she Lam iiu tertawa dingin.
„Terserah kepada kau !” sahutnya, gagah „Pasti aku akan
melayanimu, Hanya aku mesti tunggu sampai aku telah bicara
dengan Lie Hak Su, baru aku akan menemui kau!”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pengempang Hia Keng Tie. Hari ini bunga itu pada mekar,
maka Seri Baginda menitahkan menyiapkan santapan di
paseban itu, untuk berjamu bersama Yo Kui Hui. MesiK pun
memperdengarkan lagu-lagu tetapi Seri Baginda masih kurang
puas maka aku lantas di perintahkan membawa kuda Baginda
kuda Giok Hoan Cong untuk menyambut Lie Hak Su. Lihat
disana itu kuda Baginda sudah siap sedia!”
Ketika itu tuan rumah kembali dengan sebaskom air. Ku Lian
minta sabuk yang ia celup di dalam.air, setelah memeras sedikit
ia letaki itu di jidat Lie Hak Su. Ia pun perintah pelayan
mengambil empat lembar seko-sol, guna dipakai mengurung
Hak Su itu, Sam bil tertawa ia kata: „Syukur aku ketahui tabiat
Lie Hak Su, aku pergi lebih dulu ke Han Lim le mengambil
kopiah dan pakaian nya lengkap. Benar saja dia datang kemari’
dengan pakaian biasa.
Lie Pek dikurung dengan sekosol. Kui Ciang dan yang lainnya
tak dapat melihat apa yang dilakukan terhadapnya oleh Kui
Lian beramai, hanya tak lama ia mendengar suaranya Hak Su
itu! „Suasana begini indah. Aku belum puas minum! Syair
apakah yang Lharus dibuai?”
Lie Kun Lian terdengar berkata-kata tapi tak jelas, hanya Lie
Pek tertawa dan berkata pula: “Ha bunga-bunga bouwtan dari
Yang Ciu sudah pada mekar! Warnanya merah, ungu, kuning
muda, putih dan lainnya! Seri Bagindapun menyediakan arak
dari Li-tang Cit! Baiklah nanti aku pergi, untuk mencicipi!
Dengan memandang kepada bunga-bunga dari Yang Ciu itu
suka aku pergi ke sana! ‘
Lalu terdengar lantai papan lauwteng berbunyi, rupanya
disebabkan terlalu gembira, penyair jago minum arak itu sudah
me-nari-nari . . . Sebentar kemudian, Lie Pek sudah nampak
muncul diluar sekosol dengan pakaian rapi, akan tetapi ia tetap
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lam Pat. dia diserang, hingga gagal usahanya itu dan kena
terbacok satu kali. Karena itu. dia jadi mendendam sakit hati.
Ini pula sebabnya kenapa sedari tadi dia berdiam saja. Ialah dia
takut nanti dikenali Lam Pat dan nanti mendapat malu.
Sie Siong heran kawan itu tidak membantui dia ketika dia
pertama kali bentrok dengan Lam Cee Ia, ketika dia kembali ke-
mejanya, dia tanya sang kawan. Tidak berani Sin Su mendusta
pada kawan sendiri, maka pada kawan ini dan Leng ho Tat ia
tuturkan permusuhannya dengan Lam Cee In. Inilah yang
membikin mencari gara-gara, hingga akhirnya terjadilah
pertempuran itu.
Pada itu. Leng-ho Tat masih mempunyai satu maksud lain
Kwee Cu Gie cuma menjadi thaysiu. tetapi ia pandai mengatur
tentara, karena ia tidak mau menghamba kepada An Lok San ia
dibenci orang she An itu. Berbareng dengan itu. Lie Pek dibenci
Yo Kok Tiong, cuma Kok Tiong tidak bisa berbuat apa apa
disebabkan nama besar Thay Pek, yang pun lagi disayang raja.
Yo Kok Tiong sendiri tidak mendapat kecocokan dengan An Lok
San, keduanya saling berlomba mengambil hati. Di mulut
mereka baik, di hati mereka saling mencari jalan untuk
disayang raja.
Leng ho Tat ketahui pertentangan diam-diam diantara Yo
Kok Tiong dan An Lok San itu ia memikir mencari jalan untuk
memperoleh keuntungan karenanya. Sekarang datang Lam Cee
In yang membawa suratnya Kwee Cu Gie untuk Lie Thay Pekja
mengasah otaknya Ia pikir: „Aku harus dapatkan suaranya
Kwee Cu Gie ini, tak perduli apa bunyinya, sesudah aku berhasil
akan aku haturkan itu kepada Yo Kok Tiong. untuk Yo Kok
Tiong mencari tukang munulis huruf yang pandai, guna meniru
tulisannya orang she Kwee itu, guna menuduh dia niat
berhianat dan berontak. Mungkin Seri Baginda Raja tak
mempeicayainyai sedikitnya dia dapat dituduh sudah
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 4
Pada dua belas tahun yang lampau Mo Keng Loojin dan Mo
Kiam Kek pernah menerima undangannya Touw-kee Houw.
lima saudara Harimau Keluarga Touw, mereka menjadi tetamu
terhormat di benteng Touw Kee Cee. Di sana Cee In bertemu
dengan Toan Kui Ciang dan istri serta Tat Mo Lek. Itulah
perkenalan mereka.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Girang Lok San dipuji Ia lantas tanya syair yang kedua dan
ketiga. “Habis syair yang pertama itu yang Baginda puji.
Baginda minta dua lagi Lie Haksu minta presen arak dulu.
Baginda berkata dia toh baru sinting. Dia tidak mau mengerti,
katanya makin sinting makin dia dapat bersyair. Baginda ter-
tawa. Pantas kau dinamakan Dewa Arak! katanya. Lantas
Baginda menyuruh ambil anggur dari See-liang berikut cawan
emasnya. Bak-hie juga dipakai bak-hie yang biasa di pakai Sri
Baginda dan Nio-nio disuruh memeganginya …”
”Hm, dia dipuja seperti Thian !” kata Lok San. „Habis
menenggak kering araknya, Lie Haksu lantas menulis pula. Juga
kedua syair ini disukai baginda, yang kembali menitahkan
dibikinkan lagunya, untuk dibunyikan dan dinyanyikan seperti
yang pertama. Saking gembira Baginda sendiri turut meniup
seruling dan Nio nio disuruh menabuh piepee. Setelah puas. Lie
Ku Lian diperintah mengantarkan Lie Haksu pulang ke gedung
Han Lim Ie,”
Lok San heran. “Baginda senang, kenapa Nio nio gusar ?” dia
tanya.
”Sebenarnya Nio-mo juga girang, ketika ia kembali
kekamarnya ia masih menyanyikan syair itu. Lantas Kho Lek Su
mengatakan dia heran Nio-nio bergembira, sedang sebenarnya
sebaliknya mestinya. Nio nio tidak mengerti dan tanya apa
sebabnya. Kho Lek Su berkata, dengan syair itu Nio nio
disamakan dengan Tio Hui Yan. Mendengar itu Nio-nio menjadi
gusar, ia menjadi benci Lie Haksu.”
„Siapa itu Tio Hui Yan ?” tanya Lok San.
„Tio Hui Yan ialah permaisuri yang cantik dari Kaisar Seng
Tee dari Ahala Han.”
“Toh Nio nio tidak direndahkan dibandingkan dengan Tio Hui
Yan ?”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 5
Kui Ciang bersiul lama dan kata keras, "Sungguh satu jago
istana! Sungguh liehay luar biasa! Sungguh garang! Bukan saja
kau menjadi orang berharga di depan Sri Baginda, pula kau
berbareng menjadi anjing penjaga pintu dari An Lok San! Hm!
Kau takut aku lari? Jangan kau kuatir! Sejak aku masuk ke
istana ini, aku sudah tidak memikir untuk keluar pula dengan
masih hidup!"
Seluruh mukanya U-bun Thong menjadi. merah. Ia sangat
terhinakan.
"Aku tidak mau adu lidah denganmu!" ia membentak "Lihat
poan-koan-pit!"
Benar-benar ia lompat maju, untuk menyerang.
Kui Ciang pun maju, dari itu, keduanya lantas bertarung
pula.
Semua U-bun Thong, Toan Kui Ciang, Thio Tiong Cie dan
Tian Sin Su telah terluka, yang terparah ialah lukanya Kui
Ciang. Yang kedua yaitu Tian Sin Su, yang terbacok
dengkulnya, meski dia tak leluasa lagi berlompatan, dia masih
bisa membantu mengurung musuh. Walaupun tinggal sebelah
tangannya, Kui Ciang berkelahi dengan nekad, ia tetap gagah.
Di antara orang-orangnya An Lok San, yang tergagah ialah
Tian Sin Su, Sie Siong, Liap Hong dan Thio Hong Cie berempat.
Liap Hong dan Sie Siong bergantian terluka parah, sekarang
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hidup untuk mencari balas, lebih baik kau! Untuk kau tidak
dipaksa mereka, aku akan berangkat terlebih dulu! Kau
sayangilah dirimu, pergi kau menerobos keluar!"
Belum berhenti suaranya orang she Su ini, ia sudah
membuang dirinya dengan keras kebelakangnya, maka
punggungnya lantas nancap di ujung pedangnya Sie Siong yang
dipakai mengancamnya itu!
Mimpi pun tidak Sie Siong bakal terjadi hal demikian. Ia
kaget sekali, tak keburu ia menarik pedangnya. Malah
hebatnya, selain darah lantas menyemprot keluar, ujung
pedang juga menembusi ulu hati si orang tawanan!
Su It Jie mendengar perkataan An Lok San, ia tidak
mempunyai harapan lagi, maka ia pikir, daripada ia yang
ketolongan, lebih baik Kui Ciang yang kabur. Kalau ia
berkurban, tak akan dua-duanya roboh.
Berbareng dengan berkurbannya It Jie itu, Kui Ciang berseru
keras dan pedangnya bekerja. Matanya pun merah menyala.
Sebatang gaetannya liong Jie sapat sebagai kesudahan dari
serangan dahsyat itu. Dia tidak sempat menarik pulang
senjatanya itu. U-bun Thong sebaliknya mengulur pula poan-
koan-pitnya.
Kui Ijiang tidak menyerang orang she U-bun itu, ia hanya
lompat ke depan, guna menghampirkan An Lok San. Ia terlalu
bersakit hati hingga ia melupai segala apa. Keinginannya yang
keras ialah membalas untuk sahabatnya itu.
Karena itu, ujung poan-koan-pit mengenai punggungnya.
Tapi ia liehay, ia menutup dirinya dan membikin tubuhnya licin
dengan ilmu silat "( iam le Sip-pat Tiat". Maka itu, meski poan-
koan-pit mengenai tepat tetapi lak telak. Dasar U-bun Thong
liehay, ujung senjatanya dapat menggores
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sie Siong tidak berani melawan, apapula itu waktu dia sudah
terluka. Maka dia mendahului berlompat, untuk berlari. Adalah
Thio Tiong
Cie yang maju, untuk membantu padanya. Orang she Thio
ini menyerang dengan lantas.
Lam Ce In berkelit ke samping, sambil berkelit, ia menangkis
serangan gaetan dari lawan itu. Ia menggunai jurus "Burung
belibis berbaris di tengah udara".
Gaetan Tiong Cie sudah dirusak yang sebelah oleh Toan Kui
Ciang, sekarang tinggal yang sebelah lagi, ketika senjata itu
beradu dengan golok Ce In, dia kaget sekali. Senjatanya itu
terkuningkan menjadi dua potong, hingga dia menjadi
bertangan kosong.
Menampak demikian, sedang dua orang itu sudah berlepotan
darah, Ce In berseru, "Golok mustika tak membunuh orang
yang sudah terlukai"
Benar-benar ia menarik pulang goloknya itu, yang sudah
diayun, sebaliknya, dengan kesehatan luar biasa, ia berlompat
dengan dupakan dua-dua kakinya. Itulah tendangan "Wan-yoh
Siang Hui Kiak" atau "Kaki kerlingnya burung Wan-yoh".
Sie Siong kena didupak punggungnya, tubuhnya lantas
terjerunuk. I'hio Tiong Cie kena tertendang pinggangnya. Kalau
Sie Siong terjungkal jauh setombak lebih, orang she Thio ini
terguling menggelinding seperti luili buh
Ketika itu U-bun Thong menyerang Toan Kui Ciang yang
sudah terluka dan duduk. Ia telah pikir untuk paling dulu
membinasakan lawannya ini. Begitulah, dengan poan-koan-pit
kiri menangkis pedang lawan, dengan yang kanan ia menotok
hebat sekali.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
orang she Toan itu, melihat kau seorang laki-laki, suka aku
membiarkan kau lolos!"
Lam Ce In murka.
"U-bun Thong, kau majulah!" ia menantang. "Mari kita
melakukan pertempuran yang memutuskan!" U-bun Thong
tertawa.
"Buat apa aku melayani kau si orang yang bakal segera-
menemui ajalnya?" katanya mengejek. "Tapi suka aku memberi
nasehat kepadamu! Mari menyerah! Jikalau kau tidak suka
dengar nasehat baik, biarlah, kau boleh temani si orang she
Toan membuang jiwa! Lihat ini panahku!"
U-bun Thong liehay dan telengas, dengan saling susul ia
melepaskan anak panah yang kempat dan kelima.
Lam Ce In menjadi repot. Ia mesti melindungi Kui Ciang
yang ia terus gendong. Tak leluasa ia menangkis, tak merdeka
ia berlompatan dengan gesit seperti biasanya.
U-bun Thong tidak mau berhenti dengan panahnya. Ia
melepaskan terus menerus hingga tiba saatnya anak panah
yang kesembilan, yang memilih kakinya Kui Ciang sebagai
sasarannya.
Sekarang ini orang she Lam itu menghadapi bencana. Ia
sampai di tepi jurang hingga tak ada jalan lainnya lagi. Ia mesti
nekad melawan atau roboh terpaksa. Tapi ia ingin hidup, ia
ingin sahabatnya bebas.
Mendadak ia mengertak gigi, ia kata dalam hatinya, "Toan
Toako, kita sama-sama terbebas atau sama-sama terbinasa!
Mari kita serahkan jiwa kita kepada Thian!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
“Kau membantu setan ini, kau juga pasti bukan orang baik-
baik!” dia membentak. “Baik! Kau tidak puas, akan aku bunuh
kau dulu, baru kita bicara lagi!”
Si nona menyangka Ce In konco Hong-hu Siong, ia lantas
menyerang dengan sengit sekali, hingga pedangnya itu bersinar
berkelebatan. Tiga kali beruntun ia menikam bagian-bagian
anggauta yang berbahaya karena selama itu Ce In terus main
mundur atau berkelit.
Menampak demikian, Ce In pun jadi panas hati, maka ingin
ia menabas kutung pedang orang. Begitulah ia membacok
dengan hebat!
Si nona tahu lawan menggunai golok mustika, ia mau
menyingkir dari bentrokan
Di saat Ce In hendak berseru, “Kena!”, mendadak ia tarik
pulang pedangnya secara lincah sekali, untuk setelah itu,
segera menikam pula!
Ce In terperanjat. Syukur ia tidak menabas dengan sepenuh
tenaganya. Dengan tindakan “Poan Liong Jiauw Pou,” ia
menyingkirkan dirinya, goloknya ditarik untuk melindungi
tubuhnya. Meski demikian, ia masih terlambat, ujung bajunya
masih kena tertikam!
Si nona tak berhenti sampai disitu, terus dia mendesak, terus
dia menikam berulang-ulang.
Ce In telah mendapat .pulang tenaganya,, akan tetapi
karena rangsakan si nona, ia repot juga, ia sampai Cuma bisa
membela diri. Pembelaan dirinya itu kokoh sekali, ia pun
membuat si nona tak mampu menoblosnya.
Ketika itu juga Mo Lek telah pulih kesehatannya sampai tujuh
atau delapan bagian. Dia tetap berdiam di tempatnya, sambil
beristirahat, ia menjagai Toan Kui Ciang. Di lain pihak, dengan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kemudian dia tanya aku, aku kenal tayhiap atau tidak. Aku
bilang nama aku pernah dengar, orang aku belum pernah
menemukan. Lantas gurumu kata, dalam beberapa hari ini
tayhiap akan pergi ke Hoay-yang. Dia kata padaku, ‘Thio Sun
yang menjadi Thaysiu kota Hoay-yang adalah seorang berarti,
maka pengemis tua, jikalau kau tidak mempunyai urusan apa-
apa, tak halangannya kau jalan-jalan ke kota Hoay-yang itu.
Aku tahu kau biasa menyukai anak-anak muda, maka bolehlah
kau sekalian menemui muridku itu. Apabila kau bertemu
dengannya, tolong kau sampaikan pesanku ini kepadanya,
umpama kata dia mempunyai urusan lain di Ngo-goan, dia tak
usah menunggui aku di Hoay-yang.’ Ha, ha! Tidak kusangka,
sebelum aku sampai di Hoay-yang, di kuil rusak ini aku telah
bertemu denganmu secara kebetulan ini!”
Baru sekarang Lam Ce In ingat, ketika tadi mereka baru
memasuki kuil, Hong-hu Siong mengawasi ia dengan perhatian
luar biasa. Pikirnya, “Tidak heran sebelum menanyakan jelas
tentang diriku, dia sudah lantas sudi mengobati kami. Rupanya
suhu telah melukiskan roman dan potongan tubuhku
kepadanya.”
Sebenarnya Ce In bersangsi juga. Toan Kui Ciang belum
sembuh, dia seharusnya diantar pulang ke Touw Ke Ce, untuk
dia berobat dan beristirahat. Tiat Mo Lek harus menjadi
pelindungnya.
Mo Lek cerdik dan gagah, untuk pantarannya, sukar mencari
tandingannya, meski begitu, dia tetap seorang bocah, tak
tenang hati Ce In membiarkan bocah itu sendirian mengantari
Kui Ciang. Maka sekarang, kebetulan ia mendengar pesan
gurunya itu, ia lantas mengubah pikiran, mengambil suatu
keputusan baru.
Begitulah, sehabis kepergiannya Hong-hu Siong, orang she
Lam ini kata pada Mo Lek, “Mo Lek, aku tak jadi pergi ke Hoay-
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
telah terluka sangat berat hingga dia tak dapat bicara: Dengan
menaruh mulutku di telinganya, aku tanya dia berulang-ulang,
'Siapa si penjahat? Siapa si penjahat?' Dia masih mengenali aku
sebagai sahabatnya, dia mengawasi aku, dia suka menjawab.
Dengan tangan gemetar, dengan jeriji telunjuknya, dia
mencelup ke darahnya, lantas dia menulis di lantai. Dia
mencoret-coret beberapa kali, tulisannya tak keruan. Sayang
sebelum ia menulis habis, napasnya sudah berhenti berjalan.
Ah, sinar matanya! Tak dapat aku lupakan itu! Dia seperti minta
tolong aku membalaskan sakit hatinya itu...! Aku perhatikan
tulisannya itu. Huruf pertama 'Hong'. Huruf kedua baru saja
dua coretan yang mirip huruf 'Sip' - 'Sepuluh'. Aku katakan
mirip sebab tulisannya miring dan panjangnya tak berjauhan. Di
dalam dunia ini tidak ada orang she Hong, sebab 'Hong' itu
adalah 'Hong' yang berarti 'Raja'. Sebelum aku mengutarakan
dugaanku, lantas ada orang yang berseru, 'Si pembunuh
pastilah Hong-hu Siong!'"
"Kalau orang hanya mengandal tulisan tak lengkap itu, itu
belum dapat dipastikan," kata Ce In. "Itulah bukti yang tak
sempurna."
"Benar," Kui Ciang bilang. "Ada beberapa orang yang
berpendapat sama seperti kau, saudara Lam. Banyak yang
ragu-ragu. Ada pula yang menyangka mungkin si penjahat
pesuruhnya Raja. Ketika itu diketahui He Seng To bermusuh
dengan Kong-sun Tam, salah seorang Wiesu dari istana.
Mungkin si pembunuh ialah Wiesu she Kong-sun itu."
"Dugaan itu beralasan juga sedikit," kata Mo Lek.
"Tak beralasan sama sekali!" tiba-tiba kata Kui Ciang
nyaring.
Tiat Mo Lek melengak, Lam Ce In berdiam. Keduanya heran.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 6
"Ya, inilah benar!" Mo Lek pun bilang. "Setelah nanti
bertemu dengan ayah angkatku, dapat kita minta bantuannya
mengirim banyak orang-orangnya guna menyelidiki halnya
nona she He itu. Ayah angkat kau kenal banyak orang Kang
Ouw, mungkin dia akan berhasil memperoleh endusan. Nona
itu sudah pergi selama tiga jam, kalau kita susul dia sekarang,
kita tak bakal menyandaknya."
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ini, dia cuma ingat suaminya saja! Dia kata, wanita itu cuma
untuk orang yang mengerti dirinya sendiri! Begitulah, setelah
suaminya mati, dia merusak kecantikannya! Hm! Hm! Kalau aku
tak tahan sabar, pasti aku telah membunuhnya!"
Liap Hong tertawa.
"Apakah kau maksudkan Su Hujin?" dia tanya. "Kalau benar
dia, harus kau ingat dialah wanita terhormat! Dia telah baca
tentang wanita-wanita setia dan putih bersih, tentang kitab-
kitab pujangga, karenanya tak seharusnya kau memikir hendak
mendapatkannya. Sekarang dia telah merusak wajahnya, dia
justeru harus dipuji dan dihormati! Kenapa kau umbar napsu
amarahmu? Buat apa kau membangkitkan kemarahannya?
Laginya kalau kau mau menolong orang, kau mesti menolong
sampai diakhirnya! Sekarang kau ganggu dia, kalau hal ini
sampai teruwar, pasti orang banyak akan mencelamu! Maka itu
baiklah kau membiarkan dia berkabung untuk suaminya,
supaya sebaliknya kau mendapat nama harum."
Sebenarnya, terhadap sikapnya Louw-sie merusak wajahnya,
Sie Siong merasa sedikit kagum, maka itu, meski dia lagi
mendongkol dan gusar itu, mendengar nasihatnya Liap Hong,
lantas dia dapat menyabarkan diri.
"Baiklah," katanya. "Dengan memandang kepada kau, suka
aku memberi ijin buat dia berdiam terus di sini. Biar dia nanti
mengajari ilmu surat kepada anakku..."
Ketika itu, Louw-sie telah diantar ke dalam kamarnya. Oleh
karena orang tahu Sie Siong, si majikan lagi gusar, tidak ada
orang yang berani datang merawatnya kecuali seorang budak
kecil yang mulanya Sie Siong mewajibkan mengurusnya. Budak
ini baik, dia membalut lukanya si nyonya, dia telah pergi
kepada seorang pengawal untuk minta obat luka.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
segala apa sukar dipastikan dari sekarang, maka itu karena aku
tidak ingin mensia-siakan puteranya, apabila pulcr.mya 'feJ
sudah besar dan dewasa, baiklah dia mencarikan jodoh lainnya,
supaya puteranya itu dapat menikah."
Leng Song heran.
"Oh, kiranya ie-ie berbesan dengan Toan Tayhiap..."
kat.mya. Ketika itu terdengar tindakan kaki di luar.
"Sudah waktunya kau pergi!" kata Louw-sie menghela napas.
Leng Song pun menarik napas.
"Ie Tiap, rawatlah dirimu baik-baik!" pesannya. "Pesanmu ini
akan aku ingat baik-baik."
Nona He lantas menyingkirkan diri dengan naik ke atas
genteng.
Segera juga budak pelayan datang bersama dua orang opsir,
yang satunya ialah yang Louw-si sebut sebagai Liap Hong.
Mereka itu datang membawakan obat luka buat si nyonya.
Matanya Liap Hong tajam. Ia melihat sesosok bayangan
berkelebat. Ia terkejut. Lantas ia menghentikan tindakannya
seraya terus berkata, "Tak dapat aku masuk ke dalam kamar
hujin. Siauw Hong, kau saja yang menolongi menyampaikan
hormatku! Bukankah kau masih ingat caranya menggunai obat
luka itu? Oh, saudara Lauw, tolong kau menjelaskannya lagi
sekali!"
Busu she Lauw itu menjadi pujaannya Siauw Hong, maka
Siauw Hong meminta obat luka kepadanya untuk Louw-sie,
kebetulan sekali mereka bertemu dengan Liap Hong.
Aturan rumah tangga Sie Siong keras. Siauw Hong ketahui
itu, maka ia tahu juga, ia dapat dihukum Sie Siong apabila Sie
Siong ketahui ia mencari obat untuk Louw-sie. Tapi, bertemu
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Paman Lam tak kenal asal-usulnya dua saudara Cio ini, dia
kena diakali!" katanya dalam hati. "Begitulah Paman Lam tak
menggunai gnloV mustika hanya memakai golok biasa saja!"
Berbareng dengan itu, bocah she Tiat ini juga heran
mengenai II Liong dan It Houw. Sebagai Tok-kak-too, dua
saudara itu tersohor ilal.tm Jalan Hitam, selalu mereka bekerja
berdua, tak pernah mereka bei kawan lain orang, maka itu
heran sekarang mereka muncul dan bekerja bual apa yang
disebut "Cecu," ketua benteng atau rombongan penjahat
lainnya
Pikirnya, "Apa mungkin mereka sudi merendahkan diri
bekerja di bawah perintah lain orang dan rela menjadi hanya
tauwbak, pemimpin sebawahan?"
Lam Ce In bertempur hebat dengan dua saudara Cio itu.
(a>luk mereka terus berkilauan, tubuh mereka berlompatan,
sebentar iapal sebentar bercerai. Mereka bergerak dengan
pesat dan lincah sekali Mala orang biasa jadi kabur melihati
golok-golok berkeredepan. Seru d.m l.uua mereka bertempur,
Mo Lek menjadi tambah berkuatir.
Tengah si bocah bingung, ia dikejutkan bentakan Lam Ije In
disusul dengan suara beradunya keras senjata mereka itu, lalu
bertiga mereka mencelat mundur masing-masing, terpisah satu
dari lain!
Parasnya dua saudara Cio menjadi pucat lalu guram. Mereka
mendapatkan goloknya masing-masing tinggal separuh, sebab
golok mereka itu pada buntung kutung!
Lam Ce In di lain pihak berdiri tenang, hanya dengan
menyekal terus goloknya, terus ia menjura, sembari memberi
hormat itu, ia kata tenang, "Terima kasih sudah suka
mengalah! Sekarang dapatkah kami dibiarkan berlalu bersama-
sama kereta kami?"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 7
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kawanan penjahat tak lari semua, masih ada yang dari jauh
menyerang dengan senjata rahasia mereka, tetapi sekarang Kui
Ciang bisa membela dirinya. Senjata rahasia itu tak sebanyak
tadi dan dipakai menyerang dari jarak jauh, ancaman
bahayanya kurang.
Haji Mo Lek panas, maka itu, mendengar perintahnya Kui
Ciang, ia lantas lompat turun dari kereta, guna menceburkan
diri dalam pertempuran. Tiga lukanya tidak menyebabkan dia
letih.
Dua saudara Cio bukannya lawan Leng Song, cuma kalau Mo
Lek tidak datang, mereka masih dapat bertahan sekian lama,
sekarang dengan munculnya si bocah liehay, mereka lantas
keteter. Mo Lek juga memakai golok mustikanya Ce In.
Mulanya golok sebatang dari Cio It Houw tertabas golok si
bocah. It Houw kaget. It Liong melihat gelagat, dia lantas tarik
tangan saudaranya itu, buat diajak menyingkir dari gelanggang.
Mo Lek mau menghajar, tetapi si nona mencegah ia.
"Musuh kabur tak usah dikejar!" kata nona itu, tertawa. "Adik
kecil, kau ampuni mereka itu!"
Si nona lantas menoleh, akan memandang pertempuran Ce
In dengan si anak muda.
Pertempuran berjalan tetap seru, hanya semenjak
munculnya si nona, si pemuda nampak gelisah. Rupanya dia
ingin lekas menghentikan pertempuran, dia mencoba mendesak
hebat pada musuhnya. Berulang kali dia menggunai jurus yang
membahayakan.
Ce In gagah, dia berpengalaman, dia dapat melihat keadaan
lawan. Dia senang mendapatkan dia diserang hebat itu. Dia
melayani dengan sabar, sembari dia mencari ketika. Dengan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lincah dia mengeluarkan ilmu golok "Yu Sin Toan Bun Too". Dia
bergerak mundur, agaknya dia terdesak.
Si anak muda mendapat lihat orang-orangnya kena dipukul
mundur, ia jadi tambah gelisah. Satu kali mendadak ia berseru,
"Akan aku adu jiwaku denganmu!" dan terus ia menyerang
keras berulang kali.
Meski didesak hebat, selang enam atau tujuh jurus, Lam Ce
In justeru tertawa nyaring dan kata, "Bagus!" Dengan begitu
mulailah serangan membalasnya. Maka lekas juga si anak muda
berbalik terdesak.
"Lam Tayhiap, tahan...! Tahan...!" seru Leng Song akhirnya.
Justeru itu ujung golok si orang she Lam telah mampir di
pundak si anak muda, melukai panjang lima dim, hingga
darahnya mengucur. Syukur ada seruan si nona, kalau tidak,
tak dapat golok itu ditahan. Ce In jadi membenci pemuda itu,
hingga ingin ia menghajarnya hingga bercacad.
Walaupun ia menang, di dalam hatinya Ce In mengeluh
sendirinya. Kemenangannya itu didapat di dalam jurus yang ke
lima puluh satu. Inilah diluar dugaannya.
Pikirnya, "Kalau dia tak bergelisah, mungkin sampai seratus
jurus belum bisa aku merobohkannya..."
Anak muda itu lompat keluar gelanggang, mukanya merah.
Dia memegang kipasnya sembari menjura dan berkata, "Ilmu
silat golokmu ilmu silat yang bagus sekali! Aku berterima kasih
dapat menerima pengajaran kau ini! Karena gunung hijau dan
air biru itu kekal adanya, sampai lain kali kita bertemu pula!"
Kata-kata yang pertama ditujukan kepada Lam Ce In, akan
tetapi di waktu mengakhirinya, pemuda itu memandang Nona
He, atas mana bibir si nona bergerak, hanya batal ia
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dari perguruan."
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ya, inilah aneh!" kata Sian Nio. "Inilah yang membuat aku
heran!"
Tiba-tiba Kui Ciang pun sadar. Memang aneh perbuatan
orang itu. Bukankah dia liehay? Buat apa dia berbuat begini?
Kenapa dia seperti jeri terhadap keluarga Touw? Bukankah,
kalau mereka bertempur, belum tahu siapa yang bakal menang
atau kalah? Kenapa kau terus-terusan dfberi ingat dan digertak
itu?
Ketika itu terdengar suara tindakan ramai mendatangi.
Tempo Kui Ciang membuka pintu kamar, buat melihat, ia
mendapatkan Touw Leng Ciok datang bersama-sama Leng Hu
dan Leng Cek serta Lam Ce In dan Tiat Mo Lek. Mereka
datangnya tanpa janji terlebih dulu. Itulah sebab mereka telah
mendapat dengar suara dan gerak-geriknya Kui Ciang dan
isterinya.
Kui Ciang lantas memberi lihat surat ancaman itu.
Muka Leng Ciok lantas berubah, terus ia berkata seorang
diri, "Inilah pasti perbuatan Khong Khong Jie. Kabarnya dialah
kakak seperguruan Ceng Ceng Jie dan sekarang dia datang
guna mendukung adik seperguruannya itu!"
Touw Leng Hu menjadi pemimpin Rimba Hijau di wilayah
Utara tetapi mendengar disebutnya nama Khong Khong Jie, air
mukanya lantas menjadi berubah. Itu menandakan bahwa
Khong Khong Jie benar-benar bukan sembarang orang.
Sebenarnya Khong Khong Jie muncul dalam dunia Sungai
Telaga baru beberapa tahun saja.
Toan Kui Ciang tertawa. Dia kata, "Toako, aku telah
memberikan . janjiku kepadamu, meski mesti mati, aku tidak
bakal menyesal. Aku tidak ambil mumat dia Ceng Ceng Jie atau
Khong Khong Jie, akan aku tempur mereka itu! Aku mau lihat
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Khong Khong Jie orang macam apa di dalam tempo tiga hari
dia bisa mengambil kepala di batang leherku ini!"
Kui Ciang menganggap kata-kata surat ancaman itu
mengenai "barang yang paling dihargakan" adalah batok
kepalanya.
Dengan perlahan Touw Leng Hu mendapat pulang
ketenangan
dirinya.
"Kui Ciang!" katanya tertawa pada iparnya itu, "Setelah
menyembunyikan diri sepuluh tahun, semangatmu gagah tak
kurang daripada dulu hari itu! Baiklah! Kau tidak takut, apapula
kami Touw Ke Ngo Houw, kami bukan bangsa takut mampus!
Segera aku menitahkan semua tauwbak membikin penjagaan
keras selama tiga hari ini! Siang dan malam kita mesti
waspada! Kita berjumlah besar, di sini juga ada Lam Tayhiap,
kenapa kita mesti takut pada Khong Khong Jie?"
Kata-kata jago Touw Ke Ce Ini dibuktikan dengan titahnya
yang diberikan kepada orang-orangnya, untuk semua
melakukan penjagaan dengan berhati-hati.
Toan Kui Ciang dan isterinya tidak berdiam saja, mereka
juga bergantian membantu melakukan pengawasan. Dalam
suasana tegang itu mereka berhasil tiga hari dan dua malam
tanpa terjadi sesuatu. Maka di malam ketiga, malam terakhir,
orang membuat penjagaan istimewa. Di mana-mana api
dipasang terang-terang dan semua orang seperti lupa tidur.
Sekalipun yang tidak bertugas, matanya turut tak dipejamkan.
Pada kira jam tiga maka di ujung barat laut perbentengan
telah terdengar satu suara nyaring jelas, "Khong Khong Jie
datang!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sekali mereka gusar dan malu sekali. Itulah hinaan besar untuk
mereka!
Baru-baru ini mereka dipermainkan Ceng Ceng Jie, sekarang
lebih hebat lagi! Mana dapat mereka diam saja?
Lima saudara Touw itu gusar semua, dalam murkanya,
pikiran mereka pun kacau. Lantas ada yang menyarankan surat
tantangan terhadap Khong Khong Jie atau menyerbu ke rumah
Ong Pek Thong, guna membekuk semua anggauta
keluarganya, supaya orang-orang tawanan itu dapat dipakai
sebagai bahan pertukaran.
"Khong Khong Jie tak ketahuan tempat kediamannya,
kemana kita menyampaikan surat tantangan untuknya?" kata
Leng Ciok. "Kalau kita minta perantaraannya Ong Pek Thong
atau Ceng Ceng Jie, pasti itu bakal mendatangkan tertawaan
orang!"
Di dalam Rimba Persilatan ada aturan, surat tantangan mesti
disampaikan langsung kepada orang yang tersangkut sendiri,
kalau orang memakai perantara, itu menyatakan si penantang
tidak punya guna, lebih lagi kalau si perantara justeru
sahabatnya musuh. Keluarga Touw pemimpin Rimba Hijau, tak
dapat keluarga itu berbuat demikian.
Kata Leng Ciok kemudian, "Kalau begitu tidak ada lain jalan
daripada kita serbu Keluarga Ong untuk membekuk semua
anggautanya."
Toan Kui Ciang bangun berdiri.
"Seorang laki-laki mesti berbuat secara laki-laki juga!" kata
dia nyaring. "Khong Khong Jie menggunai cara rendah yang
busuk sekali, mana dapat kita menelad perbuatan buruknya
itu?"
Touw Leng Ciok menghela napas.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Begini tak dapat, begitu tak dapat, paling baik kita mengaku
kalah saja..." kata dia lesu. "Liok-moay, baiklah besok kamu
suami isteri pergi turun gunung, tak usah kau turut pula kami di
dalam air keruh ini... Kami hendak menyatakan kepada Ong
Pek Thong dan Ceng Ceng Jie bahwa kami sudah kalah dan
suka menyerah, lalu kami akan menyerahkan benteng kami ini
kepada mereka! Teranglah Khong Khong Jie menculik puteramu
sebab dia menghendaki kamu suami isteri mengundurkan diri,
jangan kamu campur urusan kami di sini. Jikalau kamu sudah
mundur, buat apa dia dengan anak kamu? Maka itu, tentu dia
bakal menyerahkannya pulang..."
Ketika itu Toan Kui Ciang mendapat satu pikiran. Ia ingat
besok ada hari perjanjian pertemuan di antara Ceng Ceng Jie
dan Touw Leng Ciok, itu artinya, besok Ceng Ceng Jie bakal
datang.
Maka ia lantas kata nyaring, "Toaku, kau keliru! Dengan kau
berbuat demikian bukan cuma nama Keluarga Touw menjadi
runtuh, aku si orang she Toan sendiri bakal tidak mempunyai
muka lagi untuk ditaruh dalam dunia Kang Ouw! Besok Ceng
Ceng Jie bakal datang, nanti aku tempur dia. Mungkin aku
bukan tandingannya tetapi aku mengharapi kemenangan, andai
kata aku berhasil, Khong Khong Jie tentulah bakal muncul
sendirinya. Maka itu waktu kami berdua saudara akan
menempur mati-matian kepadanya!"
Inilah yang diharap Leng Ciok dengan kata-katanya barusan.
Ia ingin kata-kata itu keluar sendiri dari mulutnya sang ipar.
Karena itu, ia lantas kata, "Moayhu termashur sekali, maaf, aku
kesalahan omong! Memang benar, seorang laki-laki lebih baik
terbinasa daripada terhina! Perkara telah menjadi begini rupa,
baik, mari kita mengadu }iwa kita! Mungkin sekali besok Khong
Khong Jie datang bersama adik seperguruannya!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 8
Baru kata-kata itu habis diucapkan, atau Kui Ciang telah
menghunus pedangnya, diturut oleh penantangnya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong, maka bicara dari hal usaha mereka, sudah tentu lebih
banyak perbuatannya Keluarga Touw
Di mata kaum Rimba Hijau, semua perbuatan itu lumrah
saja. Di matanya Khong Khong Jie, itu lain lagi. Khong Khong
Jie menganggap perbuatan Touw Leng Ciok kepada sesama
kaum Rimba Hijau berlebihan, sebab dia suka membasmi
sampai di akar-akarnya, meski sebenarnya, yang dibasmi ialah
sesama Lvimba Hijau yang menjadi musuh-musuhnya, kalau
kaum saudagar, tidak ada yang diganggu jiwanya
Meski demikian, mendengar kata-kata Khong Khong Jie itu,
Toan Kui Ciang telah mesti mengeluarkan keringat dingin.
Ketika dulu hari Kui Ciang menikah dengan Touw Sian Nio,
tak lama dia mengajak isterinya pindah ke lain tempat, selama
sepuluh tahun, tak sudi dia mempunyai perhubungan lagi
dengan Keluarga Touw, keluarga isterinya itu.
Sebab dari itu ialah dia tak sudi ikut-ikutan sekalian iparnya
melanjuti pekerjaan mereka tanpa modal itu. Karenanya,
selama sepuluh tahun, dia tak tahu lagi segala perbuatan ipar-
iparnya itu.
Sekarang dia mendengar Khong Khong Jie membeber
rahasia itu, dia kaget sekali. Dia kata dalam hatinya, “Benar aku
tolol! Kenapa aku campur urusan air keruh ini?”
“Brak!” demikian terdengar suara nyaring pada meja, sebab
Touw
Leng Ciok menggepraknya.
“Kami melakukan usaha kami, mana dapat kami tidak
merampas dan tidak melukai orang?” dia tanya, bengis. “Meski
benar kami merampas obat dengan mana kami mencari
untung, itu bukannya pekerjaan yang dilakukan tanpa
memperbahayakan jiwa kami! Kau bocah, kau tidak tahu aturan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kami kaum Jalan Hitam, maka itu kau baiklah jangan omong
banyak lagi!”
Touw Leng Hu juga turut bicara. Dia kata, “Kau
menyebutkan Keluarga Ong itu! Keluarga itu berkongkol
dengan sebawahannya An Lok San, dia meminjam tenaga
hamba negeri mencelakai sesama kaum Rimba Hijau! Itulah
perbuatan yang terlebih rendah lagi! Jikalau kau hendak bicara
memakai aturan, kita mesti pakai aturan Rimba Hijau! Mari kita
undang berkumpul semua jago Rimba Hijau, untuk mereka
yang menimbangnya!”
Khong Khong Jie tertawa.
“Aku tak mempunyai kebanyakan tempo!” kata dia.
“Jikalau begitu, jangan kau banyak omong lagi!” bentak
Touw Leng Ciok. “Baik kita menggunai aturan Rimba Hijau,
siapa yang menang dialah yang lebih kuat!”
Khong Khong Jie melirik.
“Toan Tayhiap!” dia tanya. “Kau bukan orang Jalan Hitam,
bagaimana pendapat kau?”
Semua persaudaraan Touw, berikut Touw Sian Nio,
mengawasi Toan Kui Ciang.
Orang she Toan itu bersangsi sebentar, baru ia menjawab
perlahan, “Perselisihan Rimba Hijau, tak aku perdulikan, tetapi
kau telah memuli! Anakku, kau menghina aku, maka tak dapat
tidak, aku mesti menempurmu!”
Kembali Khong Khong Jie tertawa lebar.
“Inilah kata-katamu yang aku harap-harap!” kata dia. “Aku
tahu sebelumnya kau dapat menempur aku, sulit untuk kau
membereskan soalmu dengan sanak keluargamu ini.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dia berkata nyaring, “Inilah dia anak kerbau yang tak takut
harimau! Baiklah, ayahmu akan menonton keramaian ini! Anak
Yan, berhati-hatilah!”
Kui Ciang melihat kelima Harimau maju tanpa menghiraukan
lagi kehormatan Rimba Persilatan, ia menjadi masgul dan
menyesal, tidak ayal lagi ia mengibaskan pedangnya, untuk
lompat keluar kalangan, untuk terus berkata nyaring, “Khong
Khong Jie, aku menyerah kalah! Sian Nio, mari kita pergi!”
Sebenarnya, kalau mereka bertarung terus, suami isteri ini
masih dapat bertahan sekian lama, tetapi keadaan membikin
tayhiap itu putus asa. Maka ia mengambil keputusan itu tanpa
memperdulikan ia bakal ditertawakan orang atau tidak...
Hati Sian Nio gentar. Inilah ia tidak sangka. Tentu sekali, ia
lantas menjadi bingung. Ia harus turut suaminya itu atau tetap
membelai kakak-kakaknya?
Kelima kakak itu lagi menghadapi saat mati hidup!
Sebaliknya ia melihat suaminya sudah bertindak di ambang
pintu! Kalau ia tidak ikut suaminya itu maka putuslah cinta
kasih suami isteri yang sudah berjalan sepuluh tahun itu!
Mereka tentu akan berpisah buat selama-lamanya...
Khong Khong Jie tertawa terbahak. Dia menyimpan
pedangnya ke dalam sarungnya.
“Terima kasih yang kau suka mengalah!” katanya nyaring.
“Di dalam tempo tiga bulan, akan aku menantikan di kuil Ceng
Hong Koan di gunung Giok Sie San di kota Liang-ciu!
Sembarang waktu kamu suami isteri yang mulia dapat datang
untuk mengambil pulang anak kamu!”
Touw Sian Nio melengak. Dia memang telah keluar kata,
kalau dia kalah, dia tak bakal memperdulikan lagi urusan kakak-
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
maka itu karena lima Harimau dari Touw Ke Ce tak takluk pada
kami Keluarga Ong, haruslah membabat rumput berikut
akarnya, satu juga tak dapat ampun!”
“Baik ayah, aku turut perintah!” berseru si nona dengan
penyahutannya tanda mengerti, terus dia menghadapi Touw
Leng Ciok, untuk berkata sambil tertawa manis, “Paman Touw,
aku telah menerima perintah ayahku, hari ini ingin aku memberi
selamat jalan kepadamu!”
Kata-kata itu ditutup dengan satu tabasan, maka Leng Ciok
roboh tanpa ampun pula.
Matanya Touw Leng Hu menjadi merah, dalam gusarnya itu,
ia berlompat kepada si nona. Nona itu sebaliknya sangat
waspada dan gesit, ia mendahului menyambut dengan
tikamannya ke ulu hati di mana pedangnya nancap!
Touw Leng Sin menjadi nekad. Didalam ilmu silat, dia Cuma
dibawahan kakak tuanya. Dia berteriak, “Ong Pek Thong, akan
aku adu jiwaku denganmu!”
Tanpa menanti si nona menerjang kepadanya, dia lompat
kepada Ong Pek Thong, guna menghajarnya dengan
tongkatnya. Si nona sebaliknya sudah lantas bergerak, guna
menyusul padanya. Sebat sekali nona itu mencabut pedangnya
dan berlompat.
Ong Pek Thong sendiri tertawa berkakak dan menjawab,
“Touw Lao-jie, aku masih ingin hidup beberapa tahun lagi! Baik
kau berangkat terlebih dulu supaya kau dapat berkumpul
bersama saudara-saudaramu!”
Touw Leng Sin tidak menjawab ejekan itu, tongkatnya sudah
turun ke arah musuh, atau mendadak punggungnya terasa
dingin dan sakit, karena pedang si nona sudah nancap di
punggungnya itu!
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 9
"Meski demikian, tak selayaknya mereka terbinasa di
tangannya si bangsat tua Ong Pek Thong ayah dan anak!"
berkata Mo Lek sengit. "Kau lihat kekejaman mereka hari ini!
Jikalau mereka menjadi kepala Rimba Hijau, pasti mereka bakal
jauh terlebih kejam daripada ayah angkatku itu!" Ce In
menghela napas.
"Di dalam Rimba Hijau itu, ada berapa banyak orang yang
dapat dibilang hiap-too?" ia tanya.
Ia menyebut "Hiap-Too" atau penjahat budiman.
"Ayahmu terhitung satu di antaranya, juga Koay Ma Yauw
dari kota Thong-ciu. Yang lain-lainnya sulit untuk
membilangnya. Aku beri ingat kepada kau baiklah peristiwa hari
ini kau anggap sebagai satu impian jahat saja, setelah kau
sadar, habislah sudah. Dan sejak hari ini kau juga baik jangan
hidup pula di dalam Rimba Hijau!"
"Ayah angkatku melepas budi merawat dan mendidik, aku
sepuluh tahun lamanya," jawab Mo Lek, "Dapatkah karenanya
sakit hati ini tak usah dibalas?"
Ce In tahu orang masih panas hati, mengertilah ia nasehat
lebih jauh tak ada faedahnya, maka ia kata, "Jikalau kau
berniat mencari balas maka sudah selayaknya kau lebih-lebih
menyayangi dirimu! Barusan Ong Pek Thong melepaskan kau
bukan karena hatinya yang baik, dari itu baiklah kau lekas-lekas
menyingkir jauh dari sini."
Mo Lek, yang tadinya berduduk, berjingkrak bangun. Ia
menepas kering air matanya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
isterinya, tetapi Sian Nio juga insaf, buat guna janjinya dengan
Khong Khong Jie, tidak dapat suami itu menuntut balas guna
kelima saudaranya itu.
Tiba-tiba Sian Nio mengangkat kepalanya.
"Engko!" ia memanggil suaminya. "Seumurku ini sekarang
aku cuma mau minta satu hal kepadamu. Inilah hal yang kau
pasti dapat lakukan."
"Apakah itu, adikku?"
"Selama di desa kau membuka rumah perguruan silat, kau
sebenarnya belum pernah menerima seorang murid yang sah,"
berkata isteri itu, "Maka sekarang aku mau minta kau
menerima dan mengarlgkat Mo Lek menjadi ahli warismu. Mo
Lek, apakah kau suka mengangkat kouwthio sebagai gurumu?"
Pertanyaan yang belakangan ini ditujukan kepada si bocah
she Tiat.
Dua-dua Kui Ciang dan Mo Lek melengak. Hanya sebentar,
keduanya lantas dapat menerka hatinya Sian Nio.
Mo Lek sudah lantas menjatuhkan diri, berlutut di depan Kui
Ciang, untuk mengangguk-angguk. Ia mau menjalankan aturan
besar mengangkat guru. Untuk itu, ia mesti berlutut tiga kali
dan mengangguk sembilan kali.
Ia baru mengangguk satu kali ketika tiba-tiba; "Tahan dulu!"
kata Kui Ciang, yang terus mengasih bangun bocah itu.
"Bagaimana?" tanya Sian Nio heran. "Apakah kau tak sudi
terima dia menjadi muridmu?"
"Aku memikir untuk kebaikannya," menjawab Kui Ciang.
"Seharusnya dia mencari seorang guru yang jauh terlebih liehay
daripada aku."
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thio Tiong Cie tertawa bergelak. Dia kata memuji, 'Ini pun
bukti dari Ong Cecu bakal berhasil! Di belakang hari pastilah
Thaysu kami bakal mengharap banyak bantuanmu, cecu!'
'Terima kasih, terima kasih,' kata Ong Pek Thong. 'Dalam hal
ini, kita bekerja sama dengan masing-masing memperoleh
untungnya. Aku si orang tua juga pasti bakal mengandal
banyak kepada thaysu kamu itu!'
Kemudian Ong Pek Thong menambahkan kepada Ceng Ceng
Jie, 'Mengenai ini, tak apa kakak seperguruanmu tidak hadir
bersama. Aku pun kuatir dia nanti kurang setuju dengan
tindakan kita ini. Ini pula sebabnya aku tak dari siang-siang
membicarakah dengannya.'
'Tapi Ong Cecu jangan kuatir/ berkata Ceng Ceng Jie, 'Nanti
aku bicara dengannya. Akan aku bicara dengan sabar. Umpama
kata kakak seperguruanku itu tidak setuju, tidak nanti dia
sampai menentang/
Atas itu, Ong Pek Thong mengucap terima kasih. Lagi sekali
dia memberi selamat dengan secawan arak. Lagi-lagi dia
mengutarakan pengharapannya Ceng Ceng Jie nanti berhasil
bicara dan membujuk kakak seperguruannya itu."
Menutur sampai disitu, Han Cie Hun berhenti, untuk
menghirup air tehnya.
Han Tam berpikir, lalu dia kata, perlahan.
"Bukankah barusan aku menyayangkan Khong Khong Jie?"
katanya. "Aku kuatir dia kena orang pergunakan. Inilah
sebabnya kekuatiranku itu. Sudah terang An Lok San
mengandung niat menjadi raja, untuk satu pihak dia membaiki
semua panglima orang suku Ouw di perbatasan, di lain pihak
dia mau berkongkol dengan Ong Pek Thong. Kalau Ong Pek
Thong berhasil menjadi kepala Ikatan Rimba Hijau, dia hendak
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Toan Tayhiap atau tidak. Aku jawab tidak. Lantas dia tanya
pula, 'Habis, buat urusan apakah kau pergi ke Liong Bin Kok?'
Aku percaya dialah seorang lurus, maka aku tidak niat
mendustakan dia. Begitulah aku menjawab secara terus terang.
Aku membilangi aku hendak mencari Khong Khong Jie. Setelah
itu aku mengundang dia datang ke rumah kita, untuk sedikitnya
tinggal buat satu malam. Aku menjanjikan membantui ia
mencari Toan Tayhiap. Mendengar ajakanku itu, aku lihat air
mukanya berubah dengan mendadak, lalu ia berkata, 'Hm! Aku
tidak sempat!' Dia mengeprak kudanya, dikasih kabur. Aku jadi
kebogehan. Melihat romannya itu, dia rupanya sangat
membenci Khong Khong Jie." ^
Han Tam tertawa.
"Rupanya dia salah mengerti," kata orang tua ini. "Terang
dia rada terburu napsu..."
Sat-sie Siang-eng dan Sin Cecu heran. Mereka orang-orang
Kang Ouw dan pergaulan mereka luas, pendengaran mereka
banyak, akan tetapi mereka tidak pernah ketahui tentang nona
she He itu, karena mana mereka jadi tak dapat menduga si
nona orang macam apa.
Mo Lek ingin campur bicara, akan tetapi ketika ia melihat Ce
In, kawan itu mengedipi mata padanya, maka ia urung bicara.
Tetapi ia heran kenapa paman she Lam itu mencegah ia
membeber halnya Leng Song.
"Sekarang kita biarkan dulu hal nona she He itu," berkata
Han Tam kemudian. "Mari kita bicarakan hasil penyelidikannya
Cie Hun. Terang sudah Ong Pek Thong berkongkol dengan An
Lok San. Inilah suatu kepastian. Bagaimana sekarang kita harus
bertindak?"
Sin Cecu dari benteng Kim Ke San, yang bernama Thian
Hiong, bertabiat keras, dia lantas berkata, "Ong Pek Thong
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 10
"Walau bagaimana, aku mesti pergi!" anak itu membantah.
"Paman Thouw, tolong kau carikan jalan untuk aku dapat
turut!"
Orang menjadi kewalahan.
Thouw Pek Eng lantas berpikir.
"Sudah, begini saja!" kata dia kemudian. "Kau baik
menyamar menjadi anak perempuannya Sin Cecu. Masih masuk
di akal kalau Sin Cecu datang menghadiri pesta dengan
mengajak puterinya yarig disayang. Karena kau tidak dikenal,
kau pun boleh tak usah menyamar lagi."
"Apakah itu tak keterlaluan untukku?" tanya Sin Thian Hiong
tertawa. "Sudah Han Lo-cianpwe menjadi pengiringku, lalu
sekarang puterinya pun diakui sebagai puteriku!"
"Itulah bukannya soal!" Han Tam tertawa. "Bukankah kau
mendapatkan semuanya?"
Liong Chong Siangjin tertawa.
"Kamu semua senang, kamu menghadiri pesta dan melihat
keramaian," katanya. "Aku sendiri, aku mesti menunggu rumah,
kesepian! Sungguh sebal!"
"Semua ini hanya untuk sementara waktu," berkata Pek Eng.
"Sekarang sudah pasti. Saudara Mo Lek, kau menjadi kacung,
dan kita semua, menjadi sebagai tauwbak."
"Menjadi tauwbak boleh juga!" kata Sin Cecu. "Dengan
begitu pihak Ong diberi kehormatan, sampai pun segala
tauwbakku turut datang memberi selamat padanya!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Orang macam apa Han Tam itu?" ia tanya. "Aku cuma kenal
seorang she Han, ialah Paman Han yang hari ini datang
bersama-sama aku. Siapa itu Lo-sianseng Han Tam? Maaf, aku
tidak tahu."
"Han Tam itu," kata Yan Ie, "Menurut keterangan guruku,
dialah ahli totok nomor satu di kolong langit di jaman ini.
Barusan aku melihat ilmu totok kau, encie, aku jadi ingat Han
Lo-sianseng itu, aku mengira kaulah muridnya."
"Kepandaianku yang tak berarti adalah buah ajarannya
ayahku sendiri," kata Cie Hun bersandiwara terus, "Sekarang
aku bertingkah mempertunjuki di sini, aku malu, aku
mengundang buah tertawa saja! encie, aku justeru mengagumi
kau buat ilmu Bian Ciang serta menutup dirimu itu! Encie,
siapakah guru encie yang terhormat?"
"Tabiat guruku sama dengan tabiat Han Lo-sianseng itu,"
sahut Yan Ie, "Ialah mereka sama-sama tidak menyukai orang
lain, orang ketahui nama mereka, maka itu aku tidak berani
menyebutkan namanya."
Mendengar itu, Cie Hun tahu orang sudah mulai mencurigai
pihaknya, akan tetapi ia tidak takut. Ia turut datang ke mari
justeru karena niatnya untuk mengacau di lembah Liong Bin
Kok ini, guna membanguni naga tidur...
Mereka pesiar terus. Yan Ie mengajak tetamunya pergi ke
tempat wayang. Di antara banyak orang, ia tiba-tiba melihat
seorang pengemis, ia menjadi heran.
"Eh!" serunya, "Mengapa kamu membiarkan pengemis
masuk ke mari? Lekas usir dia pergi!"
Orang-orangnya Keluarga Touw menjadi kaget. Sebenarnya
juga, mereka tak memperhatikan pengemis di antara sekian
banyak tetamunya itu.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ketika itu Kie Tie sudah menyedot habis isinya poci arak,
kemudian ia membuka mulutnya untuk memuntahkan itu
seperti semprotan atau semburan terhadap mereka yang
mengurungnya. Hebat arak itu, yang turun bagai hujan, siapa
terkena itu, dia merasakan mukanya sakit seperti terhajar
peluru kecil halus.
Kie Tie tertawa, dia mengangkat pundaknya, dia kata
nyaring, "Ong Cecu! Tie Cecu! Lihat oleh kamu! Bukankah itu
mereka yang mulai menyerang lebih dulu? Bagaimana kamu
hendak mempersalahkan aku?"
Lam Ce In lantas maju menerjang Thio Tiong Cie.
Orangnya An Lok San itu terserang matanya oleh arak, itulah
rintangan untuknya. Dalam keadaan biasa, dapat dia melayani
Ce In sampai tiga puluh jurus, sekarang baru satu jurus, dia
sudah kena dicekuk!
Juga orang satunya lagi dari An Lok San sudah lantas
terbekuk Pek Eng.
Beberapa orang semeja, yang menjadi kawan-kawannya
Tiong Cie berdua, mau maju, akan tetapi mereka dihadang Kie
Tie dan Sat-sie Siang Eng.
Kie Tie tertawa nyaring dan kata, "Segera bakal ada
pertunjukan ramai, maka buat apa kamu membikin ribut?
Kenapa kamu tidak mau diam saja menonton pertunjukan yang
menarik hati itu?"
Beberapa orang itu melengak.
Lam Ce In bersama Thouw Pek Eng, dengan masing-masing
membawa orang-orang tangkapannya masing-masing, pergi
naik ke panggung wayang. Itu waktu, pertunjukan wayang
berhenti sendirinya sebab ada keributan tak disangka-sangka
itu.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ceng Ceng Jie tidak niat dua melawan satu, tak sudi dia
main ngepung, akan tetapi karena sudah terang Liong Kek
bukan lawan dari Lam Pat, terpaksa dia maju juga.
Dia ingat dialah orang undangannya Ong Pek Thong, yang
diundang dengan hadiah luar biasa. Tadi pun ia sudah merasa
tidak enak hati karena adanya Han Tam tak dapat dia
membantui Ong Pek Thong. Sekarang mana dapat dia
membiarkan puteranya Pek Thong mendapat celaka?
Kepandaian Lam Ce In berimbang dengan kepandaiannya
Toan Kui Ciang, seharusnya ia tidak dapat terkalahkan Ceng
Ceng Jie, akan tetapi sekarang keadaannya lain. Sudah sekian
lama ia bertempur, keuletannya menjadi berkurang, sekarang
Ceng Ceng Jie dibantu Ong Liong Kek, yang termasuk tenaga
baru, ia merasa sulit. Belum sampai dua puluh jurus, ia sudah
jatuh di bawah angin.
Thouw Pek Eng juga bertempur terus, dia paksa memukul
mundur beberapa lawannya, habis itu dia memburu kepada Ce
In, lantas berdua mereka bertempur bersama. Dengan begitu
keadaan Lam Pat menjadi tak terlalu berbahaya.
Hanya sayang, Pek Eng sendiri pun sudah letih, dia tidak bisa
berbuat lebih daripada itu, pihaknya cuma sanggup membela
diri.
Tengah keadaan mengancam itu, mendadak ada orang
berseru, "Nona Hee datang!"
Liong Kek mendengar itu, lantas dia tercengang. Tak ayal
lagi dia mencoba berpaling. Maka dia mendapat lihat Hee Leng
Song mendatangi dengan wajahnya bengis. Nona itu bergusar
dengan sepasang alisnya yang lentik bangun berdiri. Seorang
tauwbak maju menyambut padanya, tauwbak itu disampok
mundur. Ia maju terus dengan pedang terhunus.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lam Ce In heran.
Ceng Ceng Jie cerdik sekali. Justeru lawannya itu menoleh,
justeru dia menyerang hebat, bagaikan kilat pedangnya
menikam Lam Pat.
Justeru itu tibalah Leng Song. Dengan lantas dengan tipu
silat "Peng See Lok Gan," atau "Burung belibis turun di pasir
datar," dengan pedangnya - pedang Ceng Kong Kiam ia
menyerang ke kaki dari saudara seperguruan Khong Khong Jie
itu!
Maka berbahayalah dua-dua Lam Ce In yang lengah itu dan
Ceng Ceng Jie yang bernapsu merobohkan musuh. Mereka
berdua sama-sama bergerak dengan sangat cepat.
Ceng Ceng Jie berseru kaget, tubuhnya terus mencelat ke
depan, dengan begitu dia menjadi tertolong dari pedang si
nona. Dengan begitu,
Ce In turut tertolong juga. Ceng Ceng Jie batal meneruskan
menikam padanya.
Ong Liong Kek bingung dan jengah.'
"Nona Hee, apakah benar-benar kau hendak memusuhkan
aku?" dia tanya, ragu-ragu.
"Kau... kau... dengar aku bicara..."
Leng Song memotong, "Segala perbuatan kamu ayah dan
anak, sekarang aku ketahui jelas!" demikian si nona. "Apalagi
yang kau hendak bilang?"
-ooo0dw0ooo-
Jilid 11
"Bagaimana?" tanya Liong Kek, bingung. "Jadi di antara kita
sudah tidak ada bicara lagi...?"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menjadi sahabatnya dua orang she Leng dan Hee itu, pastilah
dia sudah bekerja sama menyingkirkan Hong-hu Siong dari ini
dunia! Memang, perkara darah itu pernah menyebabkan
kegemparan Rimba Persilatan dan pernah beberapa orang
gagah membantui Keluarga Hee mencari tahu si pembunuh!
Aku tidak nyana sampai sekarang, sudah berselang dua puluh
tahun, perkara itu masih tetap gelap!"
"Ayah," berkata Han Cie Hun, "Setelah peristiwa di Liong Bin
Kok ini, aku rasa kita tak dapat tinggal dengan aman lagi di
tempat kita ini, maka itu aku pikir baiklah kita pergi ke Giok Sie
San..."
Han Tam tertawa.
"Aku tahu kau memang ingin pergi ke sana untuk turut
dalam keramaian!" katanya.
"Benar, ayah!" sahut si nona. ."tapi kepergian kita akan ada
baiknya. Umpama kata terjadi bentrokan pula di antara Khong
Khong Jie dan Toan Tayhiap, ayah dapat datang sama tengah
untuk berusaha mendamaikannya."
"Jikalau kau menduga demikian, kau pasti akan kecele!" kata
ayah itu. "Khong Khong Jie telah memberikan janjinya akan
membayar pulang anak orang, mana bisa terjadi mereka kedua
belah pihak berkelahi pula?
"Apakah ayah tidak kuatir suteenya, Ceng Ceng Jie, nanti
main gila, mengacau diantaranya?" tanya pula si anak dara.
"Aku pernah pikir kemungkinan itu," Han Tam menjawab,
"Akan tetapi Kie Tie sudah berangkat ke sana, seandainya Ceng
Ceng Jie mau main gila, Kie Tie bakal tiba terlebih dahulu, dia
akan menyampaikan pesanku, maka itu, meskipun benar Khong
Khong Jie tidak mempercayai Kie Tie sendiri, dia mesti percaya
aku."
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buat apa melayani segala manusia hina itu?" kata dia. "Mari
kita menghajarnya!"
Lantas sang nyonya ini menggunai biang panahnya, untuk
menyerang dengan pelurunya!
Rombongan itu berada di atas gunung yang tinggi, maka itu,
peluru panahnya Sian Nio mesti menyerang jauh sekali.
Sebaliknya mereka itu dari tempat terlebih tinggi, leluasa
menyerang dengan butir-butir batunya, yang turunnya gencar.
Sian Nio gusar sekali, ia berlompat. Akan tetapi ia segera
ditarik Kui Ciang, suaminya. Ketika itu sebuah batu besar jatuh
secara hebat, hampir mengenai nyonya itu. Ketika jatuh di
kobakan dengan suara sangat berisik, lumpur pun muncrat
berhamburan, hingga suami isteri itu tak luput.
"Sungguh berbahaya!" kata Sian Nio, yang mengeluarkan
keringat dingin.
"Aku yang menyebabkan kesulitan kau ini..." kata Kui Ciang,
menyesal. "Inilah lantaran aku terlalu percaya orang!" Sian Nio
menggertak gigi.
"Sudah kepalang, mari kita maju terus!" kata isteri yang setia
itu. "Tak perduli kita menghadapi bahaya!"
Kui Ciang mengiringi isterinya itu, maka dengan tak
menghiraukan serangan batu, mereka maju bersama.
Di tanjakan gunung, tumpukan salju terkena getaran, selagi
angin keras sekali, getaran membuatnya pecah melekah, lalu
jatuh runtuh, meluruk merupakan kepingan-kepingan es yang
besar. Hebatnya itu tak kalah dengan jatuhnya butiran-butiran
batu.
Kui Ciang mendapat beberapa luka lecet karena ia selalu
melindungi isterinya. Syukur itu tidak membahayakan. Terpaksa
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 12
Didalam ilmu pedang, Nona Hee tak dapat melawan Kui
Ciang, akan tetapi dibanding dengan Sian Nio dengan goloknya,
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dua puluh tahun. Ia menjadi tidak sabaran karena Kie Tie main
ayal-ayalan. .
"Dia... dia siapakah?" ia tanya mendesak. "Dia..."
Mendadak terasa sampokan angin dari belakang.
"Ada orang!" teriak Kui Ciang terkejut.
"Kau!" Kie Tie berseru seraya dia mementang kedua
tangannya, untuk melindungi Kui Ciang, akan tetapi belum
berhenti suaranya itu atau rubuhnya sudah roboh terbanting!
Kui Ciang kaget bukan kepalang. Tapi ialah seorang jago,
dapat ia menguasai dirinya. Ia tahu itulah hasil perbuatan
serangan gelap dengan senjata rahasia. Tanpa menanti sampai
ia menoleh lagi, untuk melihat siapa tukang bokong itu,
tubuhnya sudah mencelat berputar, untuk lompat
menghampirkan penyerang itu, sedang pedangnya telah
dihunus dan dipakai melindungi dirinya. Ia menjaga diri kalau-
kalau serangan gelap itu diulangi.
Berbareng dengan itu terdengar dampratan Leng Song, yang
juga sudah lantas mengejar.
Penyerang itu berlompat lari sambil membalik kepalanya,
terdengar suaranya yang aneh. Suara itu tertawa bukan,
menangis bukan. Toh nadanya sedih. Ia mengasih dengar
suara itu sambil mengawasi Nona Hee.
Toan Kui Ciang sudah lantas mengenali orang itu. Dia bukan
lain daripada Hong-hu Siong. Ia menjadi mendongkol dan gusar
sekali. Tengah orang berdiam mengawasi Leng Song, ia lompat
menerjang dengan satu tikaman hebat.
Hong-hu Siong masih sempat menangkis dengan
tongkatnya, tetapi terdengarnya satu suara nyaring, ujung
tongkat itu kena terhajar hingga "terluka".
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ini. Kenapa dulu dia berbuat sangat baik padaku, dia telah
menolong aku dua kali? Kenapa sekarang dia justeru hendak
membinasakan aku? Kenapa?"
"Engko, kau selalu mengambil pandangan dari sudut yang
menyenangkan," kata Sian Nio. "Apakah yang aneh disini?
Bukankah kau pernah membilangi bahwa ketika dia semula
menolongi kau, dia mengharap supaya kau nanti membalas
budi kepadanya, supaya kau dari imusuh memandangnya
sebagai sahabat? Sekarang dia ketahui permusuhan tak dapat
didamaikan pula, dia pula takut Kie Tie nanti membeber hal
yang sebenarnya hingga kau ketahui duduknya perkara, maka
itu dia pasti ingin menurunkan tangan jahat atas dirimu!"
Leng Song telah menjadi tidak sabaran. Begitu mendengar
perkataannya Sian nio, dia lantas menanyai Kui Ciang,
"Sebetulnya, apakah yang si pengemis tua bilang padamu?"
Kui Ciang ayal-ayalan ketika ia menjawab, "Dia... dia
membilang bahwa Hong-hu Siong bukanlah musuh kamu, akan
tetapi di saat yang paling penting, yaitu ketika dia hendak
menyebutkan- she dan namanya musuhmu itu, dia telah lantas
dibinasakan Hong-hu Siong..."
"Baik, biarkanlah urusan ini!" kata Nona Hee kemudian.
"Ibuku juga bermaksud untuk hanya menyingkirkan bahaya
bagi orang banyak, bukan buat permusuhan yang tak dapat tak
dibereskan di antara Hong-hu Siong dengan kami. Yang aku
hendak tanyakan ialah, apakah pengemis tua itu ada
menyebutkan sesuatu yang mengenai riwayat diriku?"
"Dia belum sampai menyebutkan," sahut Kui Ciang, yang
kembali ragu-ragu, nampaknya dia jengah. "Hanya... hanya aku
mau percaya bahwa apa yang dia telah bilangi kau kiranya
bukan hal ngaco belo saja.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Aku rasa kalau nanti kau sudah bertemu dengan ibumu baru
kau akan megerti duduknya hal yang benar."
"Aku belum pernah bertemu dengan ibumu," kata Sian Nio
pada si nona, "Akan tetapi sudah lama aku mendengar dan
mengagumi dia. Dapatkah aku pergi untuk menjenguk ibumu
itu?"
"Bibi suka mengunjungi kami, aku bersyukur bukan main,
pasti kami akan menyambut dengan girang sekali," menyahut
Leng Song, "Hanya di dalam hal ini, aku tak dapat mengambil
keputusan sendiri. Maka itu bagaimana kalau aku pulang dulu
untuk menanyakan ibu, habis mana baru aku memberi kabar
kepada bibi? Tabiat itu ada sedikit aneh, ia tak suka bertemu
dengan orang yang belum dikenal..."
Dengan perkataannya ini, masih ada sesuatu yang si nona
sembunyikan. Itulah pesan wanti-wanti dari ibunya supaya
alamatnya juga jangan diberitahukan kepada Toan Kui Ciang.
Sian Nio tidak dapat memaksa, sedang Kui Ciang berdiam
saja.
"Lam Tayhiap sudah pergi ke Hoay-yang," kata Leng Song
kemudian. "Turut apa yang aku tahu, dia hendak
menyampaikan kepada Thio Sunbu dan Kwe Cu Gie tentang
komplotan di antara Ong Pek Thong ayah dan anak dengan An
Lok San. Dari Hoay-yang, dia mau kembali ke Kiu-goan. Lam
Tayhiap minta aku menyampaikan dan menanya kau, peehu,
apakah kau suka pergi menemui dia di Kiu-goan atau tidak?"
Pertanyaan ini ada baiknya untuk Kui Ciang. Ada alasan
untuknya membuka mulut.
"Aku memang mau pergi ke Kiu-goan," sahurnya. "Kalau
nanti kau sudah bertemu dengan ibumu, andaikata ada sesuatu
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 13
Seorang serdadu wanita itu tertawa.
"Kau berani sekali!" katanya. "Nona kami mengundang kau
menjadi tetamu kami, kenapa kau tidak tahu salatan?"
Tak sudi Cin Siang melayani orang perempuan, ia menahan
sabar.
"Kita tidak kenal satu dengan lain, aku bersyukur yang kamu
begini baik hati," ia kata. "Tapi aku perlu melanjuti
perjalananku sebab aku mempunyai urusan penting! Tolong
kau memberi aku lewat!"
Si nona, yang sedari tadi mengawasi saja, mendadak
tertawa.
"Cin Tayjin," ia berkata, "Menurut perkataan kau ini, kau
jadinya seperti si orang yang diberi selamat dengan arak sudah
menampik tetapi sebaliknya kau meminta arak dendaan!
Apakah kau tahu aturan kami kaum Rimba Hijau?"
Cin Siang mementang sepasang matanya.
"Apakah katamu?" dia menegas.
"Kau sungkan menjadi tetamu kami," kata si nona, "Karena
itu terpaksa kami harus memandang kau sebagai kambing
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
juga sudah lewaf tujuh tahun, tidak heran kalau Sin Thian
Hiong tidak mengenali padanya dan sebaliknya dengan ia yang
ingatannya kuat. Maka sekarang dia lantas mengenali.
Baru Mo Lek berpikir untuk menyapa Thian Hiong atau
mendadak ia ingat dirinya dalam keadaan bagaimana. Pikirnya,
"Aku tengah memeluki K-ulisnya musuh, paman Sin seorang
jujur, bagaimana nanti aku dapat membersihkan diri?"
Ketikaatu Thian Hiong sudah lantas tiba, dengan segera dia
menyerang dengan kapaknya.
Ong Yan Ie tertawa dingin.
"Eh, orang sembrono, cara bagaimana kau berani menghina
aku secara begini?" tegurnya.
Nona Ong tidak menangkis hanya ia berkelit dengan
memiringkan tubuhnya, berbareng dengan itu, pedangnya
diluncurkan sama sebarnya guna membalas menyerang.
Kapaknya Thian Hiong mengenai tempat kosong. Ia
menyesal. Justeru itu, ia pun kaget. Pundaknya mengasih
dengar suara memberebet! Ujung pedangnya si nona telah
mengenakannya!
Yan Ie terintang karena ia dipeluki Tiat Mo Lek, kudanya
juga kuda yang pertama kali untuknya, maka itu walaupun ilmu
pedangnya liehay, meski seharusnya ia dapat merampas
jiwanya Sin Thian Hiong, sekarang ia melainkan dapat melukai
ringan sekali.
Sin Thian Hiong menjadi gusar sekali, ia memutar kudanya
untuk mengampak pula. Ia telah ketahui si nona liehay, ia tidak
mau gunai tenaganya secara keterlaluan. Ia mengandalkan
pada kapaknya yang gagangnya lebih panjang daripada
pedang, maka itu ia mengarah leher kuda.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tak lama setelah itu, Yan Ie ketahui siapa adanya nona itu.
Maka ia telah memikir mencarinya, buat menempur pula, guna
membalas sakit hati yang dia telah dipermainkan. Maka
kebetulan sekali sekarang mereka bertemu satu pada lain.
Cie Hun tertawa.
"Aku justeru datang kemari karena aku ingin belajar kenal
dengan ilmu pedangmu, encie!" kata ia yang lantas
mengajukan kudanya terlebih jauh, untuk menyerang dengan
tipu silat "Cit-chee Poan-goat," .llan "Bintang tujuh menemani si
puteri malam".
Kuda mereka berdua telah datang dekat satu dengan lain,
il.ui penyerangan itu yang berulang-ulang sampai tujuh kali,
semuanya mencari jalan darahnya Nona Ong!
Han Tam menjadi ahli totok nomor satu. Cie Hun lelah
mewariskan kepandaian ayahnya itu, yang kurang baginya ialah
latihan, hingga ia belum dapat memahirkannya, walaupun
demikian, untuk dunia Rimba Persilatan, hanya Khong Khong
Jie dan saudara seperguruannya yang dapat menandingi. Oleh
karena itu, melihat datangnya serangan sangat dahsyat itu, Yan
Ie menjadi kaget.
Segeralah terdengar suara nyaring dari beradunya kedua
senjata, hingga telinga menjadi ketulian. Didalam keadaan
seperti itu, Yan Ie masih dapat menangkis serangan, hingga
mereka jadi bertempur seru.
-ooo0dw0ooo-
Jilid 14
Tampaknya kedua nona itu sama tangguhnya, masing-
masing mempunyai keistimewaannya sendiri. Cuma Yan Ie
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
serangan gaetan barisan wanita nona itu, maka tak puas dia
ditunggangi si nona. Sekarang si nona lagi berperang dengan
pihak lawan, dia rupanya mau membuat pembalasan, maka dia
berjingkrak secara tiba-tiba itu!
Han Cie Hun girang sekali. Begitu lawan jatuh dari atas kuda,
ia lompat turun dari kudanya, untuk menyerang jalan darah
nona itu.
Ketika Tiat Mo Lek jatuh, tidak dapat ia terus memeluki Yan
Ie, dengan begitu mereka menjadi jatuh berpisahan. Setelah
tubuhnya mengenai tanah, ia terus menggulingkan diri,
menghampirkan Nona Ong. Ia melihat datangnya serangan dari
Cie Hun. Di dalam bingungnya entah dari mana datangnya,
dengan lantas ia menyampok pedang Nona Han.
Cie Hun tercengang. Ketika itu ia seperti mengenali si anak
muda.
Justeru begitu, sekonyong-konyong, "Encie Han!"
Itulah suara Mo Lek, yang menyapa.
Terkejut dan heran, Cie Hun menarik pulang pedangnya.
"He, Mo Lek!" ia berseru. "Kau?"
Selagi berlakunya semua itu, Yan Ie yang gesit, yang roboh
dengan tidak terluka, sudah lantas berlompat bangun bagaikan
ikan meletik. Ia sudah menggunai tipu "Lee-hie Ta-teng," atau
"Ikan gabus meletik". Ketika ia bangun berdiri, ia telah
memisahkan diri beberapa tombak jauhnya.
"Celaka! Berandal perempuan itu mau kabur!" teriak Han Cie
Hun.
Ia lantas mau mengejar, atau mendadak Mo Lek menjerit,
"Aduh!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Di antara Liong Bin Kok dan Kim Kee Nia ada jarak seratus
lima puluh lie lebih, maka itu di waktu magrib, pasukannya Sin
Thian Hiong telah kembali ke bentengnya. Semua tauwbak,
besar dan kecil, lantas menyambut.
Sat-sie Siang Eng, yaitu dua jago she Sat, bersama Liong
Chong Siangjin, yang menjadi tetamu, berdiam terus di dalam
benteng, maka itu, kedua belah pihak saling bertemu sesudah
Thian Hiong beramai masuk ke dalam.
Mo Lek menjadi kenalan lama sekalian tetamu itu, maka juga
di waktu bertemu, begitu habis saling memberi hormat, kedua
pihak lantas bicara banyak dan asyik, membicarakan peristiwa
di sarangnya Ong Pek Thong itu.
Melihat kuda uy-piauw-ma, semua orang memuji.
"Sebenarnya, bagaimana caranya kuda ini didapatkan
kamu?" tanya Liong Chong Siangjin.
"Itulah binatang tunggangannya Ong Pek Thong," Nona Han
memberi keterangan. "Paman Sin yang merampasnya!"
"Keliru!" kata Liong Chong Siangjin.
Cie Hun heran hingga ia melengak. Ketika ia hendak
menanya orang suci itu, Mo Lek sudah mendahului.
"Kuda ini sebenarnya kudanya seorang perwira," kata
pemuda ini. "Ketika itu si perwira kebetulan lagi terkurung. Aku
maju menolongi dia, maka dia dapat lolos dari kurungan dan
kabur."
Lebih jauh, Mo Lek menjelaskan jalannya pertempuran ketika
ia membantui si perwira.
"Apakah kau ketahui namanya perwira itu?" Liong Chong
tanya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ada di sini? Ah, pastilah mereka bukan datang untuk kuda itu...
Habis, untuk apakah? Pula Liap Hong ini, dialah orang An Lok
San, mengapa dia meninggalkan Hoan-yang yang jauhnya
beberapa ratus lie dan datang kemari, merondakan sebuah
dusun sekecil ini?"
Tak dapat Mo Lek menerka, maka terus ia menghadapi teka-
teki.
Dua wanita lainnya ada wanita-wanita tukang jual silat,
rambut mereka panjang.
Ceng Ceng Jie menyuruh serdadunya mengangkat obor
tinggi-tinggi, guna menyuluhi muka orang. Ia mengawasi
sekian lama. Mendadak ia mengulur tangannya, meraba rambut
wanita.
Wanita yang terlebih tua, yang romannya sangat menarik
hati, tertawa cekikikan.
"Tayjin, kau bikin apa?" dia menegur. "Aduh! Aduh! Ha, ha,
ha, ha! Geli! Geli!"
Mendadak Ceng Ceng Jie menolak tubuh orang. "Ngaco
belo!" bentaknya. "Siapa bergurau denganmu? Kau mundur,
di sini tidak ada urusanmu!"
Itu artinya kedua wanita itu bebas dari sangkaan jelek.
Ceng Ceng Jie lantas menoleh kepada Han Cie Cun. Dia
melirik, dia mengawasi, agaknya dia terkejut karena heran.
"Kau kerja apa?" akhirnya dia tanya.
"Aku bersama kakakku pergi menyingkir dari ancaman
peperangan," sahut si nona.
"Hm, nona yang cantik!" kata pembesar itu. "Kau mengerti
silat, bukan?"
Ia terus menunjuk pedang di pinggang orang.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Leng Song menunggang kuda, maka itu Cie Hun kata pada si
pemuda, "Mo Lek, mari kita berdua naik atas uy-piauw-ma!
Kuda lainnya tak dapat menyusul kuda putih encie Hee!"
Sembari berkata, Cie Hun lompat atas kuda uy-piauw-ma,
tangannya terus menggape, melihat demikian, terpaksa Mo Lek
berlompat naik di depan nona itu, maka juga bertiga, atas dua
kuda, mereka meninggalkan dusun Hu-hong itu, untuk kabur ke
barat.
Benar-benar kedua kuda jempolan, larinya sama pesatnya.
Selagi mengaburkan kudanya, Cie Hun memeluk erat pinggang
si anak muda, sembari tertawa, ia kata perlahan, "Bukankah
hari itu kau juga memeluk secara begini?"
Muka dan telinga Mo Lek merah digoda nona yang jail ini.
Mau atau tidak, sendirinya ia menjadi ingat Yan Ie. Ia berdiam
saja atas godaan itu.
Tak lama langit telah menjadi terang, Leng Song menahan
kudanya.
"Sekarang dapat sudah kita beristirahat," kata ia. "Sedikitnya
kita sudah melakukan perjalanan seratus lie, meski ilmu ringan
tubuh Ceng Ceng Jie sangat liehay, tidak nanti dia dapat
menyusul kita."
Mo Lek dan Cie Hun mengangguk.
Pemuda itu gembira sekali. Sudah banyak tahun ia tak
bertemu dengan Nona Hee. Dan pertemuan kali ini sungguh
diluar dugaan. Dengan lantas ia minta keterangan hal Kui
Ciang.
"Selama beberapa tahun ini mereka suami isteri telah terus
menerus pergi mengembara," sahut Nona Hee, "Mereka terus
mencari anak mereka, akan tetapi tetap mereka belum pernah
berhasil menemuinya."
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 15
Mo Lek mengawasi, ia nampak heran.
Leng Song lantas menceritakan kejadian dahulu hari itu
ketika ia melihat Hong-hu Siong membunuh Kie Tie untuk
mencegah Kie Tie menutur jelas kepada Toan Kui Ciang. Ia
tuturkan bagaimana mereka mengepung See-gak Sin Liong,
yang tak suka Kie Tie membeber rahasia, maka Kie Tie dibunuh
secara membokong.
Bukan main herannya Mo Lek.
Mereka berjalan terus dengan memperlahankan jalannya
kuda mereka. Selang sekian lama, mereka tiba di sebuah jalan
cagak tiga.
"Ya, aku belum sempat menanya kau," kata Nona Hee sambil
ia menahan kudanya. "Sebenarnya kamu mau pergi ke mana?"
"Kami mau pergi ke Kiu-goan untuk aku menjenguk kakak
seperguruanku," menjawab Mo Lek. "Katanya Kwe Cu Gie lagi
membutuhkan tenaga bantuan.
Si nona mengangguk.
"Jikalau nanti kamu bertemu Lam Ce In," katanya perlahan,
"Tolong kau sampaikan padanya bahwa aku lagi menantikan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gunung Giok Liong San luas dan panjang beberapa ratus lie,
selewatnya itu ialah batas kota Yu-ciu, kota wilayah
pengaruhnya An Lok San. Untuk dapat lekas tiba, Ceng Ceng
Jie tidak mengambil jalan umum hanya dia memotong. Dia
berani berbuat demikian karena dia merasa dirinya gagah dan
kudanya dapat lari keras.
Ketika itu sudah lewat Iohor dan jalanan makin lama makin
sukar. Lekas juga Ceng Ceng Jie sampai di sebuah lembah,
jalanannya sempit, kedua sisinya berlamping tembok gunung
yang tinggi. Didua buah puncak berdiri berendeng. Walaupun
jalanan sempit, sukar dan berliku, tapi uy-piauw-ma dapat
berlari-lari keras seperti biasa.
Tepat di saat hampir Ceng Ceng Jie melintasi mulut selat, ia
melihat tubuh seorang pengemis rebah melintang di tengah
jalan sekali. Rambutnya tukang minta-minta itu terletak pada
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ceng Ceng Jie tidak puas. Dialah bangsa besar kepala. Meski
dia jeri terhadap pengemis ini, tak sudi dia berlaku demikian
hina dina. Maka dia mengawasi pengemis itu.
Si pengemis berbalik mengawasi juga. Mendadak dia tertawa
berlenggak.
"Apakah kau tidak bersedia mengangguk?" tanyanya. "Baik!
Kau serahkan saja kudamu itu padaku!"
Ketika itu sang kuda telah berdiri diam jauh-jauh di
pinggiran, dia seperti ketahui si pengemis liehay sekali.
Ceng Ceng Jie terus berdiam. Dia sangat ragu-ragu.
"Bagaimana, eh?" si pengemis menegaskan. "Tak rela kau
menyerahkan kudamu itu! Kau harus ingat, kudamu juga kuda
boleh merampas! Kalau kau serahkan kuda itu padaku,
bukankah itu wajar?"
Ceng Ceng Jie terperanjat.
"Kiranya dia pun kenal asal usul kuda ini..' pikirnya. Maka ia
lantas berkata, "Lo-cianpwe, tidak apa andaikata aku
menghadiahkan kau-kuda ini, cuma dengan berbuat demikian
aku menjadi mendapat kesulitan. Sekarang ini aku lagi
menjabat pangkat, aku tengah bertugas mengantarkan pulang
seorang tawanan, tak dapat aku tak menggunai kuda. Begini
saja, lo-cianpwe, lewat lagi tiga hari, silahkan lo-cianpwe
datang mengambil sendiri di kantor Ciat-touw-su di Hoan-yang!
Bagaimana?"
Kedua mata si pengemis terbuka lebar dan bijinya memain.
"Ha, ha!" dia tertawa. "Tak kusangka bahwa kaulah
punggawanya An Lok San! Siapa itu yang kau tangkap dan
iringkan? Aku si pengemis tua paling suka usilan, maka itu hayo
kau kasih keterangan padaku!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 16
Dia membuat hancur sepotong batu besar hingga batu itu
pecah berhamburan hancurannya menyamber kalang kabutan
mirip senjata-senjata rahasia, menyamber ke arah Khong
Khong Jie.
Itulah hebat. Khong Khong Jie memperdengarkan seruan
nyaring. Dengan berlompat tinggi, ia menghindari diri dari
pelbagai batu itu, dengan pedangnya, ia melakukan pembelaan
diri. Maka berulang kali pedang bentrok dengan batu mengasih
dengar suara nyaring beruntun-runtun, terus jatuh ke tanah
bagaikan hujan.
Setelah itu, Khong Khong Jie bersiul lama, tubuhnya
berjumpalitan, hingga kepalanya menjadi di bawah dan kakinya
di atas. Dengan cara itu ia menyerang dengan pedangnya,
yang berkelebat dalam sinar perak.
We Wat juga dengar seruan bagaikan guntur, dengan
sebelah tangannya ia menyerang, menyambut terjangan lawan
itu. Dapat dimengerti jikalau ia telah mengerahkan tenaganya.
Akibatnya itu ialah rubuhnya Khong Khong Jie melesat lewat
di atasan kepala Hong-kay si Pengemis Edan, bagaikan
tubuhnya Ceng Ceng Jie tadi, tubuh itu melayang terus ke arah
lembah!
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Segera juga dari dalam lembah itu terdengar suara ini, "Tua
bangka yang telengas! Ingatlah, gunung hijau tak ubahnya, air
biru mengalir tak putusnya! Pukulanmu ini akan aku ingat baik-
baik! Lain kali akan aku minta belajar kenal pula dari kau!"
Suara itu rada parau, tetap toh terdengarnya tegas.
Mendengar itu, hati Lam Ce In menggetar. Barusan pun
hatinya benar-benar. Ketika ia menoleh kepada We Wat, ia
menjadi tercengang. Ia mendapatkan bajunya Hong-kay
berlepotan darah, mukanya pucat sekali dan jenggotnya yang
panjang bergemetar, romannya sangat kucel. Dengan lantas ia
lompat menghampirkan, guna mempepayang.
"Lo-cianpwe, kau kenapa...?" tanyanya bingung.
Jago tua itu menghela napas.
"Inilah yang pertama kali aku si pengemis tua roboh,"
sahutnya, berduka. "Lukaku tidak berarti hanya hatiku yang
terasa sakit sekali..."
We Wat menganggap Khong Khong Jie berlaku sangat
telengas, maka itu, ia menyambut dengan pukulannya itu,
walaupun demikian tidak ada niatnya merampas jiwa orang,
sambutannya dimiringkan sedikit. Ia merasa, sambutan itu
sudah cukup buat membuat Khong Khong Jie terpental
mundur.
Siapa tahu, Khong Khong Jie liehay diluar sangkaan, dari itu,
kesudahannya mereka rusak dua-duanya. Lukanya Khong
Khong Jie bukannya ringan, tetapi ia pun terlukakan panjang
tiga dim...
Khong Khong Jie tidak tahu We Wat berlaku murah
terhadapnya, karena itu, dia mengutarakan penasarannya
dengan mengatakan si jago tua telengas dan dia mengancam
untuk menuntut balas kelak dibelakang hari.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Asal dia setia kepada negara, aku tak ambil mumat, dia
orang Jalan Putih atau Jalan Hitamf" kata Thaysiu ini. "Siapakah
rakyat yang tidak ingin hidup aman dan berbahagia? Ada
banyak orang jahat tetapi mereka karena terpaksa. Ini
sebabnya, terhadap mereka yang dikatakan jahat itu, aku selalu
bersedia memberikan ketika. Kalau ada orang Rimba Hijau
sebagai dia dan dia rela digunai olehku, tentu sekali suka aku
menerimanya.'"
Mo Lek menjadi girang sekali.
"Jikalau begitu, Tayjin," katanya, "Tolong Tayjin memberikan
aku sepucuk surat untuk mengangkat dia, supaya dia dapat
mengubah pasukan dari Kim Kee Nia menjadi satu pasukan
sukarela. Aku percaya, meski belum tentu dia bakal berhasil
merampas kemenangan, sedikitnya dia dapat dipakai
mempengaruhi An Lok San."
Kwe Cu Gie lantas berpikir.
"Meski dia tentara sukarela, dia membutuhkan pimpinan,"
katanya kemudian. "Lam Hiantee, aku minta sukalah kau
bersama saudara Mo Lek pergi mewakilkan aku ke Kim Kee Nia
untuk mengangkat Sin Thian Hiong menjadi panglima yang
memimpin pasukan di garis belakang musuh. Kepadanya harus
diterangkan, kecuali rombongan dari Kim Kee Nia sendiri, dia
dapat menerima rombongan Rimba Hijau yang mana saja asal
yang benar-benar suka bekerja untuk negara. Apa yang aku
harap, saudara, supaya kau berhasil mengumpulkan pelbagai
kemenangan yang gilang gemilang."
Ce In setujui sekali pikiran Thaysiu itu.
"Siauw-ciang terima perintah!" sahutnya sambil berbangkit.
Kwe Cu Gie sudah lantas menulis surat keangkatannya untuk
Sin Thian Hiong. Ia pula menyerahkan sebatang leng-cian
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ah, inilah lebih aneh pula!" kata Leng Song, heran sekali.
"Apakah yang kau inginkan aku menyampaikan kepadanya?"
Mukanya Yan Ie menjadi merah. Biar bagaimana, dia jengah.
"Aku cuma mohon kau menjelaskan kepada Lam Tayhiap
tentang segala sesuatu urusan di sini," katanya terpaksa. "Aku
ingin biarlah Lam Tayhiap mendapat tahu bahwa aku bukanlah
si orang jahat yang tak dapat tertolong lagi. Cukup dia
mengetahui ini!"
Biarnya Leng Song cerdas, ia toh bingung. Aneh Nona Ong
ini!
"Kenapakah dia hendak mendapatkan kesan baik dari Engko
Lam?" tanyanya di dalam hati. "Kenapa dia nampak masgul
begini rupa?"
Coba Leng Song tidak sangat percaya Ce In dan ketahui baik
di antara Ce In dan Yan Ie tidak pernah ada hubungan sesuatu,
mungkinlah ia bercuriga dan bercemburu atau menduga
sesuatu.
Tengah Nona Hee ini berdiam dalam keragu-raguannya itu,
Yan Ie mengeluarkan dari sakunya sebuah botol kecil terbuat
dari perak, yang isinya ialah barang cair berwarna dadu. Sambil
mengangsurkan itu, dia kata, "Encie Hee, kau telah kena
makan obat bius Cui Bie Hio yang membuat orang lemas
selama seribu hari. Inilah obat untuk memunahkan itu. Obat ini
aku telah curi dari kakakku."
Leng Song mengawasi. Ia sangat bersangsi.
"Kau telah mencuri obat untukku?" katanya. "Apakah dengan
begitu kau tak takut nanti digusari ayah atau kakakmu itu?"
"Mengenai itu, tak usah encie memperdulikan aku," sahut
Yan Ie. "Sekarang ini lekas encie makan ini obat, lalu lekas-
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 17
Lantas si nona bertindak cepat. Tiba di depan, ia berhenti di
belakang pintu angin. Segera juga ia menjadi tercengang.
Tetamu yang datang terdiri dari dua orang. Merekalah
orang-orang yang si nona kenal. Hanya mereka orang-orang
yang kedatangannya tidak disangka-sangka. Merekalah Toan
Kui Ciang serta isteri!
Toan Kui Ciang menjadi menantu Keluarga Touw, ketika
pihak Ong menghancurkan benteng Hui Houw Ce di gunung
Hui Houw San, hingga lima saudara Touw itu menemui ajalnya
secara hebat, pihak Ong telah menerka bahwa nanti satu waktu
dia bakal datang mencari balas.
Hanya setelah berselang tujuh tahun, Ong Pek Thong dan
keluarganya mau percaya dia tak bakal datang. Siapa tahu,
sekarang dia muncul di waktu malam!
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
boleh tanya anak mustikamu ini, benar atau tidak dia kenal
Nona Hee itu?"
"Tidak salah!" Liong Kek berkata cepat. "Aku memang kenal
Nona Hee itu! Dia juga sahabatku! Kau mempunyai bukti apa
berani menuduh aku menculiknya?"
"Memang benar!" Pek Thong membenarkan anaknya itu. Ia
tidak menjadi gusar yang si anak mendahului ia menjawab.
"Memang merek.» berdua bersahabat satu dengan lain!
Seorang yang tidak dikenal barulah dapat diculik, tetapi
seorang sahabat, bagaimana dapat dia dibawa lari? Sahabat
seharusnya diundang!"
Kui Ciang tertawa dingin.
"Tanpa penjelasan kamu tentu masih hendak menyangkal!"
katanya. "Pada tanggal dua puluh tujuh bulan yang lalu kamu
menculik si nona dan ibunya dari dusun See Kong Cun di
gunung Giok Liong San! 1 alu pada tanggal empat bulan ini,
Nona Hee sendirian telah dibawa ke lembah Liong Bin Kok ini!
Ketika itu si nona sudah terkena obat bius yang membuatnya
tak berdaya sama sekali! Anakmu itu, dengan menggunai
sebuah joli kecil telah membawa nona itu. Jalan yang diambil
ialah pintu samping di ujung kanan kebun bunga kamu! Benar
atau tidak?"
Pek Thong dan puteranya kaget sekali. Kui Ciang bicara
aaperti dia menyaksikan dengan matanya sendiri kejadian itu.
Dalam sekelebatan saja timbul pertanyaan di dalam hatinya
masing-masing, "Apakah ada mata-mata musuh yang
mengeram di dalam Liong Bin Kok?"
Kui Ciang cuma berhenti sebentar, ia melanjuti pula, kala
kalanya tetap nyaring, "Ayahnya Nona Hee itu menajdi saudara
angkatku! Si nona juga menjadi tunangan sahabat karibku Lam
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Pek Thong bangsa licik, ia tahu hatinya An Lok San itu,
ia sengaja berlagak pilon, bahkan sebaliknya, ia perlakukan- si
guru besar dengan baik sekali, guna mengambil hati orang.
A Seng Lu melihat Pek Thong seperti jeri terhadap Kui Ciang,
dia menjadi tidak senang, karenanya dia lantas maju, guna
memberikan bantuannya. Dia juga tidak melihat mata pada
Sian Nio dan Kui Ciang, hingga dia percaya tongkatnya bakal
menghajar roboh suami isteri itu.
Siapa tahu, begitu dia melayani si orang she Toan, hatinya
menjadi bercekat. Nyatanya lawan ini tangguh sekali.
Toan Kui Ciang tidak mau pedang melawan tongkat, ia
berkelahi dengan menggunai tipu silat huruf "Gie" atau
"Terlepas". Maka pedangnya senantiasa berkelebatan gesit,
menyingkir dari setiap gempuran toya. Maka sia-sia saja segala
percobaan keras dari si pendeta, yang sendirinya menjadi
seperti terkurung pedang.
Kui Ciang melayani sampai sekian lama, lalu mendadak dia
berseru, "Lepas tangan!"
Dengan pedangnya ia memapas di sepanjang tongkat, yang
dipakai menyodok kepadanya, sedang rubuhnya berkelit ke
samping.
Bukan main kagetnya si orang Ouw. Tak sempat dia berkelit,
kalau dia tidak melepaskan cekatannya pada toyanya. Mesti
habis terpapa s janji jeriji tangannya yang di sebelah depan itu.
Tapi dia cerdik, di saat sangat terancam itu, dia melepaskan
senjatanya setelah dia menyodorkan itu ke depan, tubuhnya
sendiri dibuang ke samping, untuk bergulingan di lantai Maka
itu, bebaslah dia dari bahaya.
Sekarang ini Liong Kek telah memperoleh kemajuan,
dibanding dengan Kui Ciang atau Ce In, ia melainkan kalah
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia tidak tahu ketua itu berlaku kejam demikian untuk monu-
gali kekacauan, supaya orang-orangnya yang lagi bertempur itu
tidak menjadi kalut.
"Jangan takut"! Pek Thong berseru. "Berkelahilah sambil
mundur! Mari kita pergi keluar! Kita menggabung diri dengan
rombongan besar, guna nanti membasmi semua musuh ini!"
Pek Thong tidak cuma menyerukan, ia memberi bukti juga.
Ia pegang pimpinan buat mulai mundur. Maka itu, semua
orangnya lantas menurut, semua mundur sambil membela diri.
Kui Ciang dan Sian Nio mendesak Pek Thong, mereka terus
dirintangi barisan pengiring dari ketua ikatan itu. Leng Song
dilain pihak mendesak Yan Ie. Ia berbuat begitu guna
mencegah Sian Nio nanti datang membantu padanya.
Selagi pertarungan berjalan terus itu, mendadak dua orang
terlihat lari masuk. Satu diantaranya lantas saja berseru-seru,
"Leng Song, Leng Song! Kaukah di sana? Ce In di sini!"
Bukan main girangnya Nona Hee. Itulah suaranya Lam Ce In.
Sedang orang yang lainnya lagi ialah Tiat Mo Lek.
Han Tam kenal baik Liong Bin Kok, ia mengambil jalan kecil
yang terahasia untuk Ce In dan Mo Lek dapat nyelundup masuk
dan tibanya mereka ini di saat yang tepat itu.
Mulanya Han Tam mengatur serangan dari dua jurusan, dari
depan dan dari jalanan rahasia itu, setelah itu kedua
rombongan itu memisah diri lagi dalam beberapa rombongan
kecil, guna menyerang dari empat penjuru hingga musuh
menjadi kaget dan repot.
Rombongannya Ce In justeru terdiri dari orang-orang yang
bertubuh ringan, ialah tauwbak-tauwbak pilihan dari Kim Kee
Nia, Bukit Ayam Emas. Hanya tiba di dalam, Ce In mengajak
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 18
Orang bertopeng itu tidak menyahuti, dia mengajak lari
terus. Yan Ie mengikuti karena ia melihat orang lari ke arah
ayahnya.
Ong Pek Thong mesti berkelahi mati-matian melayani Sin
Thian Hiong, kalau tidak, ia bisa terluka atau terbekuk jago dari
Kim Kee Nia itu, sebab ia lagi terdesak sangat.
Justeru itu tibalah si orang bertopeng. Dia ini segera
menangkis serangan kapak dari Thian Hiong. Begitu keras ia
menggunai tenaganya hingga kapak kena tertahan.
Mendadak si orang bertopeng tertawa, dia mendesak Thian
Hiong dengan mengebut-ngebutkan tangannya. Dia liehay
sekali, orang she Sin itu sampai terhuyung, setelah mana dia
lantas mengajak Pek Thong dan gadisnya kabur.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ketika Thian Hiong dapat berdiri tetap, tiga orang itu sudah
lari menghilang.
Tatkala itu dari pelbagai penjuru, tentara Kim Kee Nia sudah
merangsak semua. Mereka mendapat perlawanan berat.
Tentaranya Ong Pek Thong itu, selain berjumlah lebih besar,
juga terlatih baik dan sudah berpengalaman dalam peperangan,
walau pun mereka dibokong, mereka dapat bertahan. Bahkan
di beberapa tempat, ada pasukan Kim Kee Nia yang kena
terkurung.
Tiat Mo Lek berhasil merampas seekor kuda, ia lantas
berlari-lari ke segala arah sambil mengangkat tinggi-tinggi
sebatang obor yang apinya menyala-nyala.
Ia pun berseru-seru, "Keluarga Ong sudah berkongkol
dengan bangsa Ouw! Mereka main melakukan kejahatan, dosa
mereka besar sekali! Mana dapat orang semacam Ong Pek
Thong menjadi ketua Ikatan Rimba Hijau? Bukankah kamu
semua bangsa laki-laki? Apakah benar kamu sudi menghamba
kepada segala berandal dan pemberontak? Relakah kamu
diperbudak hingga bisa kejadian kamu nanti hilang jiwa dengan
nama busuk?"
Terang suara itu terdengar oleh orang-orangnya Ong Pek
Thong. "Oh, Tiat Siauw-cecu sudah pulang?" demikian ada
yang berseru. Itulah bekas orangnya Keluarga Touw.
"Ya, Tiat Siauw-cecu benar!" berseru yang lain. "Buat apa
kita menjual jiwa untuk Keluarga Ong? Adakah itu perbuatan
orang- Rimba Hijau sejati? Kalau mesti mati, kita mesti mati
dengan nama harum!"
"Ya, ya!" seru yang lain-lain lagi. "Tiat Siauw-cecu di sana!
Mari kita berontak terhadap Keluarga Ong!"
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Di waktu gelap begini, tidak dapat aku melihat tegas," kala
nona itu. "Coba kau tanya Mo Lek saja."
"Bangsat wanita itu liehay," Kat Mo Lek dengan muka
bersemu dadu. "Dasar aku yang tidak punya guna, aku
membuatnya dapal lan menyingkir."
Thian Hiong percaya keterangan itu. la memang tahu Yan Ie
liehay "Tapi kau telah bekerja keras, saudara Tiat," ia kata.
"Aku lihai kegagalan kita ini disebabkan jumlah orang kita
kurang banyak. Bukankah kita berhasil menumpas kekuatan
Liong Bin Kok? Aku percaya, meski mereka dapat kabur, Ong
Pek Thong dan anak-anaknya pasti tak dapat berbuat apa-apa
lagi."
Karena musuh telah kabur semua, Sin Thian Hiong lantas
mengumpulkan barisannya, lalu ia mengajak semua orang
berkumpul di Yan Bu Thia, ruang latihan dari Liong Bin Kok,
yang baru saja habis dikuasai Ong Pek Thong.
Toan Kui Ciang lantas memberi selamat kepada Ce In dan
Leng Song. Habis itu Nona Hee menuturkan pengalamannya,
mulai ia dan ibunya diculik, sampai ia dibawa ke Liong Bin Kok,
hingga Yan Ie menolong memberikan obat.
Ce In semua masgul mendapat tahu ibu Leng Song masih di
dalam bahaya. Tapi segera ia ingat kisikannya Yan Ie tadi.
"Menurut kau, anak perempuan Ong Pek Thong itu tidak
jahat," kata ia. "Dia juga telah membilangi aku untuk aku
mencari orang di lembah Toan Hun Giam di kaki puncak Lian
Hoa Hong. Bukankah orang yang dia sebutkan itu dimaksudkan
ibumu?"
"Oh, benarkan dia membilangi demikian?" tanya Leng Song,
girang. "Tidak salah lagi, terang dia sengaja membuka rahasia
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
nona itu berbuat baik, tak usah kita main duga-duga lagi.
Sekarang yang penting ialah kita harus mengambil keputusan
kita mau percaya atau tidak pembilangannya itu. Nama puncak
Lian Hoa Hong itu terdapat di beberapa gunung. Dia
maksudkan Lian Hoa Hong yang manakah?"
"Aku si pengemis tua paling banyak bepergian," kata We
Wat, "Maka itu aku percaya Lian Hoa Hong itu ialah puncak
Lian Hoa Hong di gunung Hoa San. Di sana memang ada
jurang yang bernama Toan Hun Giam."
Mendengar itu, hati Kui Ciang tergerak.
"Hoa San ialah See Gak Hoa San!" katanya. "Bukankah itu
gunung tempat kediamannya See-gak Sin-liong Hong-hu
Siong?"
"Hoa San besai dan dari puncak-puncaknya yang banyak,
ada lima yang terkenal," kata pula We Wat. "Turut apa yang
aku ketahui, Hong-hu Siong tidak tinggal di puncak Lian Hoa
Hong."
Kui Ciang berpikir.
"Ketika ibu Nona Hee diculik, orang yang memegang
peranan utama ialah Hong-hu Siong," ia kata, "Maka itu aku
percaya, sembilan dalam sepuluh, di sini ada tersangkut Hong-
hu Siong itu.
"Sangkaan kau beralasan," berkata We Wat. "Baiklah, tak
perduli perbuatan itu perbuatan Hong-hu Siong atau bukan,
aku si pengemis tua hendak menyelidikinya sampai kita
memperoleh kepastian! Mari kita bereskan segala apa di sini,
nanti aku temani kamu berangkat ke Hoa San!"
Hal ini menyulitkan Lam Ce In. Ia tengah menjalankan tugas
yang dipercayakan kepadanya oleh Kwe Cu Gie. Ia mesti
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 18
Orang bertopeng itu tidak menyahuti, dia mengajak lari terus
Yan Ie mengikuti karena la melihat orang lari ke arah ayahnya.
Ong Pek Thong mesti berkelahi mati- matian melayani Sin
Thian Hiong kalau tidak ia bisa terluka atau terbekuk jago dari
Kim Kee Nia itu sebab ia lagi terdesak sangat Justeru itu tibalah
si orang bertopeng. Dia ini segera menangkis serangan kapak
dari Thian Hiong. Begitu keras ia menggunai tenaganya, hingga
kapak kena tertahan.
Mendadak si orang bertopeng tertawa, dia mendesak Thian
Hiong dengan mengebut ngebutkan tangannya. Dia liehay
sekali, orang she Sin itu sampai terhuyung setelah mana dia
lantas mengajak Pek Thang dan gadisnya kabur ! Ketika Thian
Hiong dapat berdiri tetap, tiga orang itu sudah lari menghilang !
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tatkala itu dari pelbagai penjuru tentara Kim Kee Nia sudah
merangsak semua. Mereka mendapat perlawan anberat.
Tentara- nya Ong Pek Thong itu, telain berjumlah lebih besar,
juga terlatih baik dan sudah berpengalaman da lam
peperangan, walaupun mereka dibokong, mereka dapat
bertahan. Bahkan di beberapa tempat, ada pasukan Kim Cee
Nia yang kena terkurung.
Tiat Mo Lek berhasil merampas seekor kuda ia lantas berlari-
lari ke segala arah sambil mengangkat tinggi-tinggi sebatang
obor yang apinya sedang menyala-nyala. Ia pun beraeru-seru :
„Keluarga Ong sudah bersekongkol dengan bangsa Ouw !
Mereka main melakukan kejahatan, dosa mereka langat besar !
Mana dapat orang semacam Ong Pek Thong menjadi ketua
Ikatan Rimba Hijau ? Bukankah kamu semua bangsa laki-laki ?
Apakah benar kamu sudi menghamba kepada segala berandal
dan pemberontak ? Relakah kamu diperbudak hingga bisa
kejadian kamu nanti kehilangan jiwa dengan nama busuk ?”
,,Oh, Tiat Siauwceecu sudah pulaig ?” demikian, ada yang
berseru. Itulah bekas orangnya keiuarga Touw.
,,Ya Tiat Siauwceecu benar !” berseru yang lain. , Buat apa
kita menjual jiwa untuk kepentingan Keiuarga Ong ? Adakah itu
perbuataa orang Rimba Hijau sejati ? Kalau mesti mati, kita
mesti mati dengan nama harum.
,,Ya, ya !” seru yang lain lain lagi.
Tiat Siauwceecu di saaa ! Mari kita berontak terhadap
Keluarga Ong !”
Maka ramailah suara tentara itu. Ada yang lantas meletakkan
senjatanya dan ada juga yang menghajar kawannya sendiri,
kawan yang terus mau melawan.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lian Hoa Hong di gunung Hoa San, Disana memang ada jurang
yang bernama (Toan Hun Giam).”
“Mendengar itu, hati Kui Ciang tergerak.
“Hoa San yalah See Gak Hoa San!” katanya. Bukankah itu
gunung tempat kediamannya See Gak Liong-hu Siong?”
Hoa San besar dan dari puncak-puncaknya yang banyak ada
lima yang terkenal, ‘ kata pula wee-wat. Turut apa yang aku
ketahui Hong-hu Siong tidak tinggal dipuncak Lian Hoa Hong.”
Kui Ciang berpikir.
Ketika ibu Nona Hee diculik, orang yang memegang bernama
utama yalah Hong-Hu Siong; ia kata. ‘Maka itu aku percaya
sembilan dalam sepuluh, di sini ada tersangkut Hong-hu Siong
itu,
Sangkaan kau beralasan, berkata Wee Wat, Baiklah, tak
perduli perbuatan itu perbuatan Hong-hu Siong atau bukan,
aku sipengemis tua hendak menyelidiknya sampai kita
memperoleh kepastian ! Mari kita bereskan segala apa disini,
nanti aku temani kamu berangkat ke Hoa San!”
Hal ini menyulitkan Lam Cu In. Ia tengah menjalankan tugas
yang dipercayakan kepadanya oleh Kee Cu Gie. Ia mesti
membangun pasukan sukarela guna dapat mengekang An Lok
San. Dapat- kah ia meninggalkan tugasnya itu ? Gunung Hoa
San berada di dalam wila- yah propinsi Siamsay, dibarat kota
Tong- ivwan atru di selatannya kecamatan Hoa- im, terpisahnya
dari kota Tiang-an beberapa ratus Lie Dapatkah ia membagi
temponya ?
Selagi orang berpikir itu, Sin Thian Hong kata: Kita sudah
berkelahi semalam an suntuk, kita semua letih dan mengantuk,
maka itu, baiklah kita semua beristirahat. Segala apa kita tunda
sampai besok, besok baru kita berpikir pula!”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sin Toako, Lui Jieko baru sampai, sebagai tuan rumah, aku
tidak boleh berlaku sembarangan ! Lui– Jieko, silahkan !”
Berkata begitu, Thian Hiong lantas mengajak tetamunya
masuk ke dalam, terus ke kamar rahasia.
Sutee, ” Cee In segera menanya, ‘ benarkah telah terjadi
sesuatu perebahan?
Ban Cun mengasi lihat roman sungguh-sungguh.
‘ Kota Tongkwan sudah jatuh,’ sahut- nya, “Ko See Han
sudah menakluk pada pemberontan. Sekarang ini teatera
pemberontak lagi menuju ke Tiang-an!”
Itulah hebat, sampai Cee In bangun berdiri.
Ko Sie Han menjadi jenderal yang dipercaya oleh pemerintah
agung, dia telah menerima budi negara. Cara bagaimana dia
dapat menyerah kepada musuh?’ tanyanya.
‘Didalam hal ini Yo Kok Tiong memegang peranan penting,
Ban Cun menerangkan. ‘ Dia memang tiiak aku dengan Ko Sie
Han. Kalau Ko Sie Han berdiam tetap di kota Tongkwan, tanpa
ia ber- pentang, An Lok San pasti tidak akan dapat berbuat
apa-apa, tak dapat dia menyerang pecah kota itu. Yo Kok Tiong
kuatir pengaruhnya Ko Sie Han menjadi besar, hingga itu dapat
membaha- yakan kedudukannya, lantas dia menggu- nai akal-
musJihat, yaitu dia mengajukan usul kepada Seri Baginda Raja
supaya Ko Sie Han diperintahkan maju menyerang guna
merampas pulang daerak-daerah di Siamsee dan Hoolok. Atas
itu Ko Sie Han memberi laporannya kepada Raja,
memberitahuan bahwa dalam ke- adaan seperti sekarang ini;
kita baik berdiam saja melakukan penjagaan. Ia berkata
pemberontak kejam, pemberontak tak dapat kesan baik dari
rakyat, tak lama lagi mesti terjadi perlawanan didalamnya,
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Katanya didalam hati: „Menurut budak ini, Tian Goan Siu ini
tuan muda dari rumah ini, maka itu orang didalam rumah itu
mesti ayahnya. Kenapa tadi dia menyebut-nyebut gurunya?
Mungkinkah gurunya ialah ayahnya?”
Sudah umum bahwa ayah mewariskan kepandaiannya kepala
sang anak, tetapi tak umum akan menyebut ayah sebagai guru.
Pula aneh: „Goan Siu mau mengundang tabib, karena ia justeru
diajak untuk mengobati kudanya?
-oo0dw0oo-
Jilid 19
Goan Siu seperti dapat menerka kecurigaan orang ia tertawa
dan kata : „Guruku tinggal beriama-sama aku Sekarang ini
dirumahku kebetulan ada orang yang lagi mendapat sakit,
karena mana guruku menyuruh aku pergi ke kota mengundang
tabib . . .
Keterangan itu menambah kecurigaan si tetamu.
,,Kalau begitu, saudara Tian, tidakkah karena urusanku kau
menjadi terlambat mengundang tabib ‘ katanya.
„Guruku sudah lama tinggal di dalam gunung, dia tidak tahu
urusan diluar, ‘ Goan Siu menerangkan pula. „Coba pikir disaat
kacau seperti ini, mana didalam kota dimana ada tabib?
Saudara Tiat, aku minta kau tak menjadi kecil hati. Mari masuk
aku juga kebetulan hendak bicara denganmu.”
„Aku sudah datang, baik aku turut pada nya, ‘ pikir Mo Lek.
,,Coba aku lihat dia mau memberikan pertunjukan macam
apa…’
Goan Siu memimpin tetamunya masuk, liba didalam, ia
lantas mengundang duduk.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membela mati matian mereka ayah dan anak, akan tetapi untuk
itu, tak pernah aku membunuh atau ‘melukai orang pihakmu !
Jikalau aku kawannya Ong Pek Thong apakah kau sangka Sio
Thian Hiong dapat hidup terus? Sekalipun Nona Han kamu
sedikitnya dia bakal terluka
Mo Lek dapat membayangi pertempuran hari itu. Memang itu
hari Goan Siu cuma bertindak menolongi orang. Ia pun melihat
liehaynya orang she Tian ini. Karena ini, ia tidak membenci
seperti semula.
„Baik, aku suka percaya kau.” ia menyahut. „Aku percaya
kau bukan kawannya Ong Pek Thong. Sekarang aku tanya kau,
bukankah Ong Pek Thong si bangsat tua itu berada disini ?”
„Tidak !” Goan Siu menjawab. „Ong Pek Thong terlalu
dipengaruhi harta besar dan kedudukan tinggi, untuk itu dia
sampai meminjam tenaga bangsa asing, dia ingin menjadi jago
dan raja, tak dapat aku mem-bujuki dia, karena itu, aku
membiarkan dia pergi. Disini aku cuma menahan anak
perempuannya, yang sekarang lagi beristirahat.”
Mo Lek berpikir lekas. „Taruhkata Tian Goan Siu ini
bukannya musuh, dia toh bangsa tolol! ‘ Dikirnya. „Dia
bertindak sangat sembrono. Kalau dia tidak dapat membujuk
Ong Pek Thong. kenapa dia tidak membunuhnya saja?”
Pemuda ini berpikir sepihak’ Tak ia mau ingat Yan Ie menjadi
su-moay orang karena mana sudah tentu Goan Siu sebagni
suheng, kakak seperguruan tidak dapat membinasakan ayah su
moay itu. Ia menghendaki orang polos sebagai ia sendiri yang
hanya mengutamakan kejujuran.
Goan Siu melihat orang ragu ragu ia mendesak: „Terang
padamu Kau telah melihat kematian lagi mendatangi, apakah
benar beaar kau tidak mau menolong mencegahnya?*
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Maka itu ketika ia maju pula. Mo Lek juga sudah siap sedia
lagi. Tapi sekarang ia menyerang secara hebat Ia nyata bisa
ber-gerak dengan sangat sebat dan ringan, tubuh nya bergerak
gesit, kesegala penjuru, dan serangannya pun beraneka rupa.
Inilah sebab mereka menggunai „Bin Ciang. dicampur dengan
Kim Na Ciu” yang terdiri dari tujuh puluh dua jurus! Ia seperti
juga bergerak ge rak di delapan penjuru.
Diantara kedua lawan ini ada perbedaannya Mo Lek
mengutamakan ilmu silat pedang. Didalam hal tangan kosong,
ia melain kan lumayan saja. Sekarang ia menghadap lawan
dengan tangan kosong, dengan ilmu silat yang lihay. ia menjadi
repot juga. Syukur dari Ci Hun ia pernah mendapat pelajaran
ilmu totok, maka untnk menutup kekurangannya itu, ia
menggunakan totokan Nona Han setiap datang bahaya ia
menyambut dengan totokannya, ke jalan darah. Goan Siu,
melihat itu ia tidak berani terlalu merdesak Lain perbedaan lagi,
Mo Lek seperti sudah nekad dan Goan Siu maaih ragu ragu.
Demikian kesudahannya, mereka menjadi berimbang.
Tengah dua orang itu bertempur seru, seorang terlihat
muncul dari pintu belakang, Dia mengawasi sektaa lama lantas
terdengar suaranya. „Anak muda iti sangat bandel dia mirip
dengan kudanya Siauwnya. kuda itu, sudah sembuh anteronya,
sekarang dia lagi mengadat. dia meronta-ronta mau menerobos
ke luar. karena mana aku menutup pintu kandang dengan
menghajar dengan batu besar. Siauwnya. kau mau atau tidak
aku minta minta …”
Mo Lek bara tahu munculnya orang sete lah ia mendengar
suara itu. ia menggunakan kesempatan untuk melirik. Untuk-
herannya. ia mengenali situkang perahu yang kemarin. Ia
lantas mengerti duduk nya hal.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
„Adik Yan menyukai dia, taruh kata aku tidak rela kalah, aku
toh tidak berdaya … ” sahutnya perlahan.
Hm !” orang tua itu mengasi dengar ejeknya. „Aku sendiri
pun dahulu tidak menyintai ayahmu, diakhirnya aku toh telah
menikah dengannya …” Ia berheati sejenak, kemudian ia tanya
pula : „Kabarnya ayah angkatnya bocah ini telah dibunuh anak
Yan, kau tahu atau tidak ?”
„Itulah justeru sebnbnya kenapa bocah ini menganggap adik
Yan sebagai musuh besarnya yang dia sangat benci, hingga dia
tak sudi mengobatinya !”
Nyonya itu tertawa dingin, ‘kenapakah dikolong langit ini ada
kamu dua orang bocah tolol’ katanya. Yang satu tergila-gila
kepada musuhnya ! Yang lain justeru mengundang datang
musuhnya nya itu untuk mengobati orang yang dia cintai ! Aku
beri ingat kepada kau supaya kau jangan berlaku tolol begini
macam ! Paling benar kau bikin habis jiwanya bocah ini supaya
kau dapat membikin putus harapannya orang yang kau cintai
itu ! Bukankah itu paliag beres?” berkata begitu, ia mengangkat
tangannya perlahan-lahan, terus ia tambahkan : „Bocah she
Tiat, kau terimalah nasibmu !” segera ia mengasi turun
tangannya itu, guna menepuk embun-embunan orang.
Goan Siu menjadi sangat kaget, dengan cepat ia menahan
lengan ibunya.
„Jangan !” katanya, suaranya mengetar.
Nyonya itu mengawasi pula tajam.
„Kecuali ini, kau ada punya jalan apakah lagi ?” tanyanya,
tawar.
Aku tak tahu,” sahutnya duka. ,,biar bagaimana telah dapat,
tidak dapat aku membuat hati adik Yaa terluka Nyonya itu kara
dengan lagu suaranya tak senang : „Kalau seorang laki-laki
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bertindak, dia tak usah takut ini dan takut itu ! kau seperti juga
bukan puteranya Tian Liong Hui ! dimasa hidupnya, ayahmu
membunuh orang seperti dia membabat rumput, bukan seperti
kau sekarang dengan cara seperti nenek-nenek mi !”
Mo Lek ditotok dan tidak berdaya, akan tetapi ia sadar, ia
mendapat dengar pembicaraan diantara itu ibu dan aaak, maka
ta hulah ia sekarang bahwa nyonya tua yang kosen ini isterinya
Tian Liong Hui si han tu besar.
Tian Liong Hui itu sudah lama menutup mata.. Dia telah
dikepung oleh pelbagai jago kaum lurus, karena luka-lukanya
yang parah, tak dapat dia hidup lebih lama pula dimasa
peristiwa itu. Mo Lek masih di dalam asuhan, akan tetapi
mendiang ayahnya yaitu Tiat Kun Lun, dan Mo Keng Lojin,
gurunya, menjadi dua di antara para pe-ngepung itu, karena itu
ia tahu bahwa juga isteri si hantu besar ini adalah hantu waniita
yang kejam. Hanya, setelah Liong Hui mati, nyonya ini hidup di
dalam tempat persembunyian, buat banyak tahun kaum Kang
Ouw tak pernah melihat atau mendengarnya, hingga orang
menyangka dia sudah menutup mata. Siapa tahu, dia justeru
mengeram diri di tempat ini !
Mengetahui siapa nyonya ini. Mo Lek berkuatir biakan main,
kata ia di dalam hati : „Aku telah terjatuh dalam tangannya
iblis’wanita ini, pastilah aku leb h banyak terancam bahaya mint
dari pada keselamatan …
Justeru Mo Lek berpikir begitu, justeru ia dengar si nyonya
kata keras pada putera nya : „Pergi kau jauh jauh ! Hendak aku
berundak buat membereskan urusan kau ini! Ah, kau masih
hendak mencegah afcu ! kau mengarti atau tidak, aku
membunuh bocah ini untuk kebaikanmu T’
Nyonya itu menolak tubuh anaknya, kembali ia mengangkat
tangannya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
“Jikalau kita merdekakan dia ini pun sulit,” kata Goan Siu, ‘
Bagaimana kalau adik Yan ingin melihat dia tetapi dia tidak
ada? Ada kemungkinan adik Yan nanti men curigai kita dan
telah membunuhnya.’
‘Jikalau begitu, baiklah, buat sementara kita kurung dulu
padanya!” kata Tian Toa-nio. “Kita tunggu sampai anak Yan
suka berjanji akan menikah denganmu, baru kita lepas
padanya!”
Mukanya sianak menjadi – merah. Dia likat.
“Ibu janganlah bertindak sedemikian rupa!” katanya. “Ibu
bakal membuat sulit padaku.”
Tian Toa-nio cuma tertawa dingin.
Segera ia menotok pada Mo Lek. Ia mengarah jalan darah
hun-hiat, karena mana, anak muda itu menjadi tak sadarkan
diri.
“Anak tolol!” katanya kemudim: “Apakah kau sangka ibumu
benar-benar mau me lepaskannya? Sekarang ini aku cuma
memikir supaya anak Yan menikah denganmu. Asal anak Yan
bersedia menjadi istrimu, tahu aku caranya untuk menghukum
dia!”
Tubuh Goan Siu bergidik sendirinya.
“Ibu hendak menghukum bagaimana kepadanya ?” Ia tanya.
“Didepannya anak Yan, akan aku merdekakan dia,” sahut ibu
itu. “Diam-diam akan aku menaruhkan racun Pay Hiat San
dalam barang makanannya, yaitu racun yang dapan merusak
darahnya. Dengan kena makan racun itu, dia bakal mendapat
sakit yang berat, belum lagi dia tiba di kota Tiang-an, dia bakal
mati ditengah jalan.”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Goan Siu lantas memondong tubuh Mo- Lek. Baru dia jalan
beberapa tindak ia sudah menoleh,
“Mama” pesannya kalau sebentar adik Yaa mendusin, jangan
kau omong dulu tentang rencana kita ini. biar aku yang nanti
bicara sendiri padanya. ‘
Sang ibu tertawa.
,Anak Yan cerdas sekali kalau dia mendapat tahu aku
mengurung bocah ini mustahil dia tak mengerti apa maksudku
? ‘ katanya „Sekalipun kau, tak usah sampai kau bicara
dengannya, jikalau kau bicara terlalu jelas itu mungkin kurang
baik untuk kita semua. , . .
Berat batinya Goan Siu mendengar kata ibuaya itu. pikirnya.
„Pantaslah kalau kaum Kang Ouw mendengar nama ayah dan
ibuku tidak ada yaag tidak mencacinya! Tak tahu aku apa yang
ayah dan ibu lakukan dahulu hari akan tetapi melihat dari
perbuatan dan sikapnya ibu hari ini, sungguh iiu tak dapat
dipikirkan – .
Disaat Goan Siu berusia dewasa, atas perintah ibunya ia
pergi merantau untuk men rantau untuk mencari pengalaman.
Ketika itu. ia menggunakan nama palsu. Ia mempunyai rasa
ingin tahu. maka juga setiap ada-ketikaaya ia suka mencari
keterangan perihal sepak terjang ayahnya. Apa yang ia peroleh
membuatnya malu sendirinya, Ia hanya mendengar celaan atau
cacian. Tentu sekali tidak berani ia menyampaikan semua
cacian itu kepada ibunya. Sebaliknya siibu yang sudah banyak
pengalamanaya, telah lantas merasa, habis merantau itu,
kelakuan puteranya itu bada dari pada biasanya cuma ia belum
tahu apa yang menyebabkan itu ia melainkan menduga duga.
Sementara ita, Mo Lek telah sadar. Ia mendapatkan dirinya
berada ditambat gelap, gulita hingga ia guna merabah rabah.
Diempat penjuru ia memegang tembok yang kuat dan dingin.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dari atas itu terdengar jawaban ini. “Aku dengan kau tidak
bermusuhan buat apa kita berkelahi mati-matian? Kau baik-lah
berdiam dengaa tenang buat beberapa hari lamanya!*
Itulah suaranya Tian Goan Siu.
Mo Lek masih ingin bicara atau ia mesti batalkan itu, sebab
ia terus mendengar tindakan kaki yaag berat yang berlalu
pergi. Rupanya orasg sengaja berjalan dengan bersuara guna
membikin ia ketahui kepergiannya itu.
Selagi ia sangat mendongkol itu hiduag-nya sianak muda
mendengar bau harum dari barang hidangan. Segera juga
seleranya terbangun. Maka ia lantas pikir: ,,Akn roboh kedalam
akal muslihat busuk dari kamu taruhkata kamu meracuni aku
tak usah aku ambil mumat! Sekarang -baiklah aku dahar
sepuasnya!”
Maka bersantaplah ia sampai kenyang hingga dilain saat,
pulihlah kesegarannya. Sekarang dapat ia menggunai otaknya-
ia mercoba berlaku sabar.
‘Orang! she Tian itu menjebak aku kemari dia pasti bukan
laki lak sejati demi kian piKiraya walaupun demikiaa
dibandingkan dengan ibunya dia maaih terlebih baik. Kenapa
dia berlaku baik padaku? bukankah ini disebabkan dia
menyintai Yan Ie? Akan tetapi Yan Ie sebaliknya tidak
menyintai dia ….
Mengingat ini kebencian Mo Lek kepada Goan Siu menjadi
berkurang sendirinya bahkan sebaliknya ada sedikit rasa
simpatinya
Biar bagaimana Mo Lek tak tenang hati: Ia mempunyai
tugas. Ia mesti pergi ke Tiangan tetapi sekarang ia terkurung
disini. Kalau umpama kata ia mati pasti tidak ada orang yang
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
saudara Tiat apabila dia me lihat saudara Tiat berada disini, aku
kuatir nanti terbit lain gara-gara !’
,Begini saja,” kata si nona singkat : „Lebih dulu aku antar dia
turun gunung, habis itu, akan aku kembali !”
Goan Siu nampak heran sekali, hingga ia menatap si nona.
Hanya sekarang ini parasnya terlihat sedikit tenang.
Begitu pun baik,” sahutnya. „Sebentar didepan itu, akan aku
kilungi kamu. Pergi kamu ambil jalan dari depan sana, asal
kamu berhati-hati sekali !”
Ketika itu, kembali terdengar suara tajam dari Tian Toa Nio :
„Anak Goan ! Anak Goan !”
Mendengar itu, Goan Siu lekas menya huti. Dia mengasi
dengar suara yang tinggi „Ya ibu ! Ya ! Aku akan lantas datang
!” Dia lantas berlari-lari pergi.
Yan Ie memegang pula tangannya Mo Lek, yang ia tarik,
buat diajak meninggalkan penjara batu itu. Dengan lekas
mereka melintast pekarangan depan.
Tepat di itu waktu, terdengar suaranya Tian Toa Nio :
„Sakitnya anak Yan sudah baik kan atau belum ? kenapa dia
tidak ke luar sendiri ? ‘
Nyonya tua itu bicara didalam rumah, diluar situ. Yan Ie dan
Mo Lek harus lewat Itulah sebabnya kenapa Goan Siu memesan
mereka itu berhati hati.
Yan Ie menarik tangan Mo Lek, buat diajak bersembunyi
dibelakang batu gunung gunungan. Dari situ mereka
mendengar suaranya Goan Siu : .,Tadi malam adik Yan banyak
baik, hanya hari ini keadaannya jadi berubah memburuk pula.
sampai dia tak dapat bangun dari pembaringannya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 20
Mo Lek mendengar semua pembicaraan itu, ia heran, hatinya
tegang.
„Menurut suaranya ini. Hong hu-siong ini sama demgan Ong
Pek Thong si bangsat tua ” demikian pikirnya. ,Mungkin mereka
telah bekerja sama. Bukan itu saja. Rupanya dia takut Lam
Suheng nanti mencari padanya. Mungkinkah ibunya Nona Hee
juga dipenjarakan disini ?’
Honghu Siong pernah menolong ia den ayah angkatnya,
Toan Kui Ciang, dari mara bahaya, karena itu ia tidak meoiper-
dulikan pembilangan orang luar terhadap pengenris itu; ia
berkesan baik, hanya sekarang mendengar perkataan si
pengemis kesan baiknya itu lantas berubah menjadi kesan
buruk. Kata ia di dalam hatinya : ,,Dahuluhari aku tidak percaya
dialah seorang busuk, siapa tahu sekarang aku telak
mendapatkan buktinya bahwa dialah si manusia baik yang
palsu !”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hilangi dia, jikalau dia mau mencari orang maka dia harus pergi
kejurang Toan IHun Giam dikaki puncak Lian Hoa Hong.
Siapakah tunangannya nona itu?” sangat mendesak
suaranya jago tua ini dia seperti sangat berharga akan
jawabannyaYan Ie heran hingga ia sedikit tercengang. Ia tidak
menyangka orang menyimpangi urusan yang dianggapnya
penting te tapi berbalik menanyakan hal ikwalnya tunangan dari
Leng Song.
Tunangan dari Nona Hee yaitu Lam Tav-hiap yang ternama
besar dalam dunia Kang Ouw,’ ia menjawab. Dialah Lam Lee
In! Kau telah bertemu dengan kakakku, kenapa kau tahu hal itu
?”
Hong-hu Siong berdiri menjublak. „Ah, kenapakah dia Lam
Cee In ?’* katanya seperti kepada dirinya sendiri. „Ah bukankah
Lam Cee In juga muridnya Mo Keng Loojin?”
„Kenapa kau heran?” Yan Ie menegur. ,-.Memangnya
perangkapan jodoh diantara Nona Hee dan Lam Tay-hiap itu
tidak sembabat?”
Walaupun dia heran, Hong-hu Siong lekas dapat
memenangkan diri.
„Nona Ong hendak aku bic.ra dari hal kau!” katanya
kemudian „Kenapa kau jus-teru membalik diri berpihak kesada
orang luar, hiagga kau jadi seperti membantu musuh ayah dan
kakakmu sendiri? Sikapmu ini kau tahu kurang tepat!”
Yan Ie berani. Ia menjadi tidak senang „Guruku ada disini,
tak usah sampai kaulah yang mendidik aku!’ katanya ketus.
Nona ini ketahui baik sifat guratiya. Taruh kata siguru bakal
menegur atau meng hajar dia tak nanti itu dilakukan dihadapan
orang luar,
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
“Baru saja tadi aku menempur tua bangka she Hong-hu itu.”
sahut Mo Lek.
“Sungguh kau bernyali besar !” tegur Toan Kui Ciang.
..Bagaimana bersendirian saja kau berani menyatroninya ?”
“Bukannya aku yang menyateroni dia hanya aku yang
kesasar masuk dalam perang-kapnya. Mo Lek menerangkan .
Coh hio Ubokab kaa tenting seorang wanita jahat yang disebut
Tian Toa Nio?” Wee Wat berjingkrak ..Apa? TianToa Nio? dia
menegaskan Bakankah dia puteranya si hantu tua Tian Liong
Hui? Cara bagaimana kau dapat bersama dengannya?”
Kui Ciang mengangguk ia kata pada Mo Lek: „Pada duapuluh
tahun dahulu tempo rombongan orang-orang dari kaum lurus
mengepung suami istri Tian Liong Hui itu usiaku masih muda
sekali. aku jadi tidak dapat mengambil bagian tetapi Wee Loo
cianpwee serta gurumu turat bersama-Wee Wat menjadi
ketarik hati.
„Lekas kau bercerita!” desaknya pada sianak muda.
„Bagaimana pengalamanmu itu?”
Mo Lek menurut ia memberikan keterangannya, akan tetapi
terang Ia hanya menyembunyikan urusan asmaranya dengan
Ong Yan Ie.
“Heran kata Wee Wat. “Hantu wanita itu sangat jnmawa
mengapa dia hendak membekuk seorang muda? Oh, aku
mengarti sekarang! Itulah tentu disebabkan dia ketahui kaulah
muridnya Mo teng Loojin!”
Baru daiam hal itu Wee Wat dapat pemecahannya. Sekarang
tinggal urusannya Hong hu Siong. Ia berpikir keras lain ia kata
pula: “Melihat begini terang sudah Sae jak Sin Liong yang
menjadi biang kejahatan ini! Oh. sungggah aku tidak sangka
segala keburukan ini dialah yang mengerjakannya!
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Siimam bermata celi dan gesit, dia ber kelit, setelah mana,
dia balas menyerang, hingga tongposrt beradu dengan golok.
Lagi-lagi cecer itu memperdengarkan suaranya yang sangat
berisik, yang memkakkan kuping.
Leng Song tidak membantu suaminya. Ia tahu, walaupun
tidak menang, tidak nanti Cee In kalah. Ia perlu menolong
ibunya Maka ia menyalaka api, dengan membawa penerangan,
ia maju lebih jauh, ke-sebelah dalam guna itu.
Soat Bwee tahu anaknya sudah datang, ia tidak berdiam
saja. Kembali ia memanggil.
Seng Song larikearah suara ibunya itu, hingga ia
mendapatkan sebuah kamar digu-ha belakang. Disitu terdapat
cahaya guram dari sebuah pelita, mesti demikian, sinona bisa
melihat ibunya yang kucai luar biasa mirip dengan orang yang
lagi sakit berat Ia menjadi sangat terharu, dengat airmata
berlinang, ia lompat menubruk.
“Ibu!” ia berseru. Lalu ia mencoba mengangkat tubuh ibunya
tetapi tidak berhasil.
Itulah sebab Soat Bwee telah terkena asap hio “Cian Jit Cui”
atau “Mabuk seribu hari” dari Hong-hu Siong karena mana
tenaganya menjadi habis.
Mulanya Leng Song kaget, tetapi segera ia mengarti.
“Jangan kuarir, ibu! ‘ kata anak ini.
“Rebah dahulu. Aku membawa Obat untuk ibu!”
“Apakah sibangsat tua yang memberikan obatnya?” siibu
tanya.
“Bukan, hanya anak perempuannya Ong Pek Thong,” sahut
Leng Song. “Nona itu dapat dari mencuri dan dia memberikan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu kepadaku. Hal itu menarik hati nanti saja, sesudah ibu
sembuh, akan aku menuturkan nya.”
Leng Song heran juga. Sudah lama mereka berpisah,
mestinya mereka bicara banyak, siapa tahu, ibunya justru
menanya dulu tentang obat pemunah itu dan menyangka obat
diberikan oleh Hong-hu Siong. Maka ia kata didalam hatinya:
“Apa mungkin, sudah lama terpenjarakan, pikiran ibu menjadi
kacau ? Mustahil sibangsat tua Hong-hu sudi memberikan
obatnya padaku? Buat apakah ibu sampai menanyakannya?”
Obat itu mustajab sekali. Begitu lekas* Soat B we minum itu,
begitu lekas tenaganya mulai pulih. Dengan memegangi tangan
anaknya, dapat ia berangkat, buat berduduk.
“Anak Song, kau tidak kurang suatu apa, hatiku lega sekali,”
katanya. “Siapa itu yang datang bersamamu?”
“Itulah menantu ibu., ” sahut sianak. “Ibu maafkanlah
anakmu, tanpa menanti perkenan kau, aku sudah menikah
dengan Cee In……”
“Orang sebagai Cee In itu, sekalipun dengan tengloleng dan
obat, sukar untuk mencarinya,” kata sang ibu. “Aku
mendapatkan ia sebagai menantu apalagi yang aku minta ? Kau
telah mempunyai orang yang dapat dibuat andalan, anak Song,
hatiku lega sekali……”
Diantara sinar guram itu, Leng Song melihat ibunya
bersenyum sedih. Tapi suara puas itu pun sedih nadanya. Hal
itu membuat sianak muda heran, hingga ia tercengang.
Pikirnya: “Sedari kecil aku tidak mempunyai ayah, selalu aku
hidup berdua dengan ibu, tak heran kalau sekarang mendengar
pernikahanku, ibu menjadi girang berbareng berduka……”
“Masih ada siapa lagi diluar?” kemudian Soat Bwee tanya
pula,
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 21
Ia telah ingat sesuatu hingga hatinya menjadi kecil
sendirinya. Hingga ia lantas ingin mengangkat kaki Justeru itu
ia men dengar tindakan kaki berat lagi mendatangi ia menjadi
takut. Tidak ayal lagi ia menangkis satu serangan, terus ia
lompat mun dur, untuk lari keluar.
Suaranya Tian Toa Nio dapat didengar tosu ini, maka ingin ia
mendapat pertolongan nyonya itu. Ia telah merasa, tak nanti ia
dapat bertahan melayani terus pada Cee In yang mempunyai
kawan.
Cee In sebaliknya tidak mau mengasi hati.
„Tosu siluman, kau hendak lari kemana ? ‘ bentak Lam
Tayhiap seiaya lompat mengejar untuk menyerang.
Imam itu terkejut. Didepan memang ada pintu batu yang
berdaun dua, yang dapat dibuka, hanya untuk mementang itu.
ia memerlukan waktu. Maka ia kata didalam hatinya : Kenapa
aku tolol sekali ! Mana bisa aku lari dari depan’ Ia sadar
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bantuan, tak usah ia menotok. Tian Toa Nio sangat lihay, bukan
kah terlebih baik adanya dua orang pembantu ?
Dari berkuatir, akhirnya Leng Song menjadi takut sendirinya.
Diluar Tian Toa Nio dan Wee Wat ma sih bertarung dengan
sama hebatnya. Dilain pihak rombongannya Toan kui Ciang dan
isterinya dengan Hong-hu Siong nampak perbedaannya. Hong-
hu Siong sudah terdesak hingga dia menangkis tetapi tidak
sang gup balas menyerang.
Untungnya bagi Hong-hu Siong. Kui Ciang’ tidak tega
turunkan tangan kejam a-tas dirinya Jago ini mash ingat budi
orang yang telah memberikan obat kepadanya. Bahkan setelah
beberapa gebrakan lagi, Kui Ciang berseru: „Hong bu Siong
sampai disaat ini, apakah kau masih temaha akan hidup?
Jikalau kau mempunyai tulang tulang mu, kau pergilah sendiri’.
‘Itulah undangan untuk Hong-hu Siong membunuh diri, supaya
dia tak mati terbunuh suatu hal yang akan menodai
kehormatannya.
Luar biasa adalah kesudahannya sikapnya Toan Kui Ciang ini.
Justeru Hong hu Siong mendapat tempo senggang, justeru dia
melakukan penyerangannya yang sangat ber bahaya begitu dia
menangkis goloknya Sian Nio begitu dia menudingkan
tongkatnya, berbareng dengan mana sejumlah jarum ra hasia
melesat keluar dari ujung tongkat itu Karena dida’am tongkat,
yang kosong, dia menyembunyikan senjata rahasianya itu, yang
dikerjakannya dengan pesawat yang dapat di tekan. Memang
sejak tadi dia sudah memikir menggunakan senjata rahasianya
itu akan tetapi dia belum memperoleh ketikanya yang baik,
baru sekarang, saat yang dinanti-nantikan itu tiba. Tak
disangka ia telah diberikan ketikanya itu oleh musuh.
Syukur ialah Touw Sian Nio menjadi seorang ahli senjata
rahasia. Didalam hal kepandaian itu ia melebihkan suaminya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kali ini Tian Toa Nio tiaak berani menyambut keras dengan
keras ia membebaskan-diri dengan gerakan lunak tLiu lu Hui
Siu Tangan baju terbang diantar»mega melayang. Ia
membebasknn diri dengan sampokan kedua tangan bajunya
menggagalkan serangan ilmu tongkat Hang Mo Thung atau.
Menakluki hantu dari lawannya itu.
Kong-hu Sioag gusar dan mendongkol toh ia mengagumi
lawan yang kosen ini.
Sementara itu Wee Wat si Pengemis Edan telah
berjumpalitan hingga tiga kali baru ia menginjak tanah.
Bukannya ia gusar atau mendamprat musuh ia justeru berkata
jenaka: „Sungguh kau liehay! Syukur aku tidak kena dilukai
kau! Ia tidak lantas maju pula guna menyerang musuh ia hanya
jalan murdar mandir beberapa kali dari muluknya keuar kata
kata ini: „Jikalau kami kedua pengemis • mengepung kau satu
orang apabila kau kalah, kau tentu tidak puas! Sebaliknya aku
jikalau aku tidak dapat mengulahkan kau tak dapat aku
melampiaskan hatiku! bagaimana se karang? Baik biarlah,
biarlah, akan aku menonton saja!” Dan terus ia meniatuhkan
diri untuk duduk numprah ditanah, guna, mengawasi
pertemouran. Kalau ia bertepuk tangan, bersorak-rorai, memuji
dengan ke girangan meluap luap.
Si Pengemis Edan cerdik sekali. Ia duduk melumprah bukan
melulu untuk ber gurau saja. Ia sebenarnya lagi menggunai
temponya, untuk memelihara diri. Biar bagaimana barusan ia
tergempur hebat hingga ia merasai semua auggauta tubuhnya
lain seperti biasanya. Perlu ia mengumpul tenaga untuk
memperkokoh tubuhnya.
Sementara itu Tian Toa Nio tak peduli dia kosen luar biasa
dia repot juga dike pung Hong hu Siong dan Toan Kui Ciang
berdua sebab diantara mereka. Touw Sian Nio juga kadang
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mem bunuh Pee Seng To. Semua ceriteranya itu benar kecuali
hal dirinya Leng Song sendiri Sudah sejak beberapa tahun yang
belakangan ini Leng Song menyangkalnya ten-rlr w’*’ d,rinya
baru ^ seper
telah k/h imega d3n kabUt buya • Benar i telah kehilangan
ayah dan iounya. toh ia
tak merasakan gelao lagi, sebagai dahulu W nya menjadi
sedikit Tega
Juga Lam Cee In percaya dongenganya Wee Wat karena
jalanannya masuk diakal Sementara itu Hong-hu Siong berduka
bukan main’ air matanya terus meleleh turun.
Cee In dan Leng Song terharu mereka menyatakan
kemenyesalan mereka terhadap jago tua. itu. Mereka pun
mengucap terima kasih buat bantuan yang diberikan.
Selagi begitu tiba-tiba Wee Wat berkata nyaring, „Ah. lagi-
lagi aku sipengemis, tua hendak mengoceh! Lam Tayhiap, aku
hendak mengajukan suatu permintaan untuk sahabat tuaku!”
,Jangan berkata begitu locianpwe! ‘ kata Cee In lekas. „Telah
banyak aku si orang she Lam menerima budimu, jikalau ada
sesuatu perintah, aku selalu bersedia melakukannya. Aku
mohon janganlah locianpwe bicara tentang minta.”
Wee Wat tersenyum.
,,Hal itu, aku ketahui, bukan melainkan kau sendiri saja yang
dapat lakukan,” kata nya.
Cee In hendak meminta keterangan, tapi si pengemis sudah
mendahului ia me lanjutkan perkataannya. Katanya : ,,Sang
tempo tidak siang lagi, kamu harus pergi dulu mengurus
jenazah ibu dan mertua kamu. Eiigo Toan, tolong kau pimpin
Nona Hee, hendak aku bicara dengan keponakan Cee In.”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 22
Jikalau kau nanti memperoleh tiga anak.” kata Wee Wat,
„anakmu yang sulung akan menjadi penyambung kamu kaum
keluarga Lam. Mertuamu tidak mempunyai anak laki-laki, dari
itu sudah selayaknya apabila anakmu yang ke dua dikasihkan
padanya, buat menyambung turunan. Keluarga Hee. Benar
tidak ?
Cee In sedang berduka; tak seharusnya ia turut berkelakar,
akan tetapi keanehan si orang tua membuatnya melayani juga.
„Bagaimana dengan putera yang ke tiga itu ?”‘ ia tanya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mungkin nanti datang pada waktu nya dan aku akan pergi ke
Tongkoan untuk mencari kau …”
Sungguh aku sangat beruntung jikalau aku memperoleh
bantuan dari locianpwe berdua,” kata Cee In.
Toan Kui Ciang sangat berduka, ia menghela rapas dan
berkata: ,,Dengan ayah dan ibu Nona Hce dahulu hari aku
bersahabat erat sekali, hari ini saKit hati saudara Seng’To telah
dapat dibalaskan, hatiku lega sebagian. Sekarang tinggal sakit
hatinya saudara Su enah sampai kapan itu baru dapat
dilampiaskan …. Pula istrinya sahabatku itu berada disarang
jahanam, sampai sekarang sudah berselang tujuh a-tau
delapan tahun, kabar ceritanya pun tidak ada sama sekali, dia
sungguh harus di buat pikiran Ah, ketika Soat Bwee mau pergi
ia masih mengatakan, didalam kami bertiga «akulah yang
paling beruntung, tetapi sebenarnya,’ manakah
keberuntunganku? Dua sahabat karibku, dua-duanya mati
celaka sedang anakku telah diculik Khong-Khong Jie, sampai
sekarang ini dia belum ketahuan berapa dimana – . . .” Jangan
berduka Toan tayhiap, Hong-hu Siong mengghibur. “Wee toako
ber sama aku mempunyai hubungan dengan Khong- Khong Jie.
Kabarnya Khong- khong-jie pernah didustakan adik
seperguruannya yang durhaka itu, sampai dengan Wee Toa-ko
dia mempunyai suatu urusan maka itu pasti kami akan mencari
dia, buat membikin reda urusannya dengan Wee Toako, untuk
sekalian meminta pulang anak tay-hiap itu.”
“Hm !” Wee Wat mengasih dengar suara tawarnya. “Khong-
hong Jie paling mengeloni adik seperguruannya aku kuatir dia
nanti seperti orang yang mendekati bak lalu dia turut menjadi
hitam !”
„Aku tahu Khong- Khong Jie semenjak dia kecil.,’ kata Hong-
hu Siong pula, -Dia rada jumawa akan tetapi sifatnya baik, dari
itu aku percaya tidak nanti dia kecipratan menjadi hitam.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kok hampir ketua kami itu terlukakan bocah ini, maka sekarang
kami hendak membalaskan sakit hatinya kenin kami itu ! Atas
itu, ia membatalkan maksudnya, ia lantas berkelahi terus, la
memang ingin lekas merobohkan lawan supaya ia dapat bicara
dengan Goan Siu.
Dua kawannya Ceng Ceng Jie itu menjadi orang-orang
kepercayaannya Ong Pek Thong, namanya ialah Han Kheng
dan Teng Seng, senjatanya masing-masing berantai tiga Sam-
ciat-kun dan golok besar, semua nya senjata berat, maka itu
majunya mereka berarti suatu bantuan yang cukup berharga
sekali.
Mo Lek lantas menjadi repot. Buat merobohkan Ceng Ceng
Jie, ia tidak mampu, dari itu, mana dapat ia terkepung ber-tiga.
Demikian ia terdesak. Satu kali la menangkis golok, dan Ceng
Ceng Jie membarengi menusuknya. Selagi menangkis itu,
pembelaan dirinya kosong. Tak keburu ia menangkis, maka
dadanya kena tertikam Nyaring suaranya tusukan itu, keras
berkerontrang ; Itulah sebab ia memakai joan-ka, pelindung
tubuh, tetapi tameng itu toh rusak hingga darahnya mengucur
keluar, mem basahi bajunya.
Ceng Ceng Jie tertawa lebar, kembali dia menyerang. Dia
sekarang mengarah leher musuh, inilah penyerangan yang ter
lebih hebat, hanya baru dia menyerang atau dia mendengar
samberan anginnya golok dibelakangnya. Dia sangat terkejut
tetapi tidak menjadi gugup. Dia tahu itulah serangan
terhadapnya. Sempat ia berkelit dengan menggeser
tindakannya, hingga tubuh nya berkisar juga . Sebaliknya
serangannya kepada Ma Lek tidak dibatalkan, hanya diteruskan
cuma sekarang tenaga menjadi berkurang dan incarannya
meleset.
Mo Lek masih sempat menangkis, karena ia tidak
menghiraukan lukanya. Ia menggunakan tipusilat. „Mengangkat
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kepada Oe bun Thong untuk mela porkan diri hal itu membuat
aku rada kuatir……”
„Peristiwa telah lewat banyak tahun.” kata Oet-tie Pak „aku
sendiri tidak mengenali saudara Tiat maka itu belum tentu Oe
bun Thong juga mengenalinya ”
„Peduli apa dia mengenali aku?” kata Mo Lek. „Dia dengan
An Lok San saling menyebut saudara aku justeru hendak
membongkar rahasianya!”
Cin biang terkejut.
„Saudara Tiat, jangan kau sembrono cegahnya, ,,Kau harus
ketahui dimasa An Lok San belum berontak, dia paling
dipercaya, seri Baginda, maka juga ketika itu orang-orang yang
menyebutnya saudara.Sampai pun ‘yang mengaku sebagai
anak pungutnya, bukan sedikit jumlahnya mereka itu, asal
mereka tidak menghamba pada pemberontak she An itu,
jangan kita sentuh sentuh, supaya urusan tidak menjadi
merembet terlalu luas. Disaai kacau dan genting seperti ini, tak
dapat kita memaksa lebih banyak orang turut memberontak,
kita harus ingat juga, Yo Kui Hui menjadi orang yang nomor
satu yang melindungi An Lok San, jikalau kita sembarang bicara
atau bertindak, itulah suatu pantangan besar !
Mo Lek menggeleng-geleng kepala.
“Bagaimana, ini tak boleh, itu tak dapat!” katanya, masgul.
„Baiklah aku serah kan kepada nasib saja ! Akan aku lihat, ba
gaimana nanti Oe bun Thong perlakukan aku!”
„Jangan kau kuatir, saudara Tiat !” ber kata Oet-tie Pak.
„Akan aku temani kau pergi kepada orang she Oe-bun itu.
Jikalau dia kenali kau, tidak ada halangannya, kau boleh
mengaku saja. Andaikata dia hendak membikin susah padamu,
kau lihat, aku Lao Hek, akan aku hajar dia dengan ruyungku!”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 23
Oet-tie Pak berjalan terus, ia tidak memperdulikannya. Tidak
demikian dengan Mo Lek. Mereka berdua justeru saling
memandang hingga sinar mata mereka bentrok. Mo Lek heran.
Ia seperti mengenali dayang itu. Maka ia menatap.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tujuh siewie hingga dia datang dekat pula kepada raja yang dia
terus serang.
Tiang Lok Kongcu berkelahi mati matian membelai ayahnya
Syukur dia dibantu beberapa siewie yang setia, dengan begitu,
buat sementara dapat menghalang halangi musuh yang lihay ini
Biarnya begitu, bahaya maut terus mengancam raja.
Selagi suasana sangat genting itu, diantara mereka
terdengar tertawa yang nyaring dan empuk, yang disusul
dengan ini pertanyaan yang berada manis: ”Paman, apakah kau
sudah berhasil Yang mana siraja tua?
Itulah suaranya Ong Yang Ie, Ceng Ceng Jie sudah lantas
menjawab “Nona Ong, mari kau bereskan budak wanita ini!
Yang lain lainnya nanti aku sendiri yang membereskannya!”
“Baik, baik!” sahut Yan Ie tertawa.” Hanya, paman, kau
dahar sendiri yang lezat. itulah tak adil!”
Dengan kata-katanya ini, Yan Ie menyatakan bahwa ia juga
ingin membunuh raja tidak cuma si puteri.
Mo Lek kaget dan gusar.
„Yan Ie, apakah kau sudah sakit gila?” dia menegur. Nona
Ong tidak mengambil mumat, dia maju kepada raja.
Ceng Ceng Jie tertawa-tawa pula.
“Baiklah!’ katanya. ‘Baik, aku serahkan jasa ini padamu!’
Berkata begitu, sutenya Khong Khong Jie menghampirkan
Tiang Lok Kongcu. Dengan begitu dia jadi berada dekat dengan
Ong Yan Ie. Mimpipun Ceng Ceng Jie tidak menyangka sang
keponakan akan menikamnya, maka itu, ia kaget bukan main,
herannya tak terkira. Walaupun dia lihay ilmu ringan tubuhnya,
sukar untuk menolong diri. Maka ia lantas terhuyung dan darah
muncrat dari punggungnya itu. Dasar dia lihay, dia cepat
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Swie pandai Kim Na Ciu yang terdiri dari tujuh puluh dua jurus,
akan tetapi dipadu dengan panglima ini, ia kalah unggul.
Demikian ia tidak berdaya ketika ia diserang secara mendadak
itu. Toh sebagai jago, ia berbahan sebisa-bisa.
Keduanya lantas saling jambak. Oet-tie Pak dapat
memegang kedua tangannya lawan, itu artinya lawan telah
kena dibikin mati jalan, maka itu mereka kakinya bekerja, untuk
menyerang. Dengan menendang ia mendahului lawan. Tie Swie
menjadi bingung, Dia bertahan dengan memasang kuda-kuda,
tak tahunya, lawan tak menghiraukannya. Begitulah dia kena
terdupak, hingga dia roboh !
“Haha-haha!” tertawa Oet-tie Pak, yang-lompat menyusul,
guna mencekuk lawannya untuk menghabiskan jiwa orang.
Atau, mendadak tertengar suara nyaring.
„Oet-tie Ciangkuii, tolong ampuni dia!” demikian satu jeritan
nyaring dari seorang wanita, ialah Nona Ong Yan Ie, yang telah
menyaksikan jiwa pamannya terancam bahaya maut itu.
Oet-tie Pak sudah lantas menoleh ke arah orang yang
menteriakinya itu. Yan le lagi menempur Ceng Ceng Jie. Ia
lantas mengenali orang, yang mempunyai roman sebagai orang
hutan itu. Memang tentang Ceng Ceng Jie, ia pernah
mendengar orang membicarakannya. Ia hanya heran atas
teriakan si nona, yang ia tidak kenal,
„Eh, siapakah nona ini ?” ia tanya diri nya sendiri.
Sebenarnya ia sudah memutar tubuhnya Tie Swie, untuk
dilemparkan, tetapi sekarang ia menunda, Mo Lek dengar
suaranya kawan itu.
„Dialah sahabatku i” ia menjawab. Didalam keadaan seperti
itu, anak muda ini terpaksa mengakui Yan Ie sebagai
kawannya. Telah terbukti Yan le berada dipihak nya. sebab si
nona berani menentang bahaya melawan Ceng Ceng Jie.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
”Justru karena itu hamba mohon biansu kim pay.” sahut pula
Yan Ie.
Raja berdiam. Ia serba salah. Tapi ia tidak berpikir lama. la
Tanya, “Dapatkah kau membujuki ayahmu kembali buat meng
hamba kepada kami ? Dengan begitu, dia bukan saja bebas dan
hukuman mati, dia juga bakal kami angkat menjadi satu ciat-iu
ow -su.”
„Ayah hamba bertabiat keras mungkin Sukar untuk memberi
nasehat padanya,” kata Yan Ie, ”tetapi orang orang
sebawahannya sudah dilabrak berantakan oleh Lam Tayhiap,
maka sekarang dia terpaksa berlindung kepada orang lain,
sekarang dia sudah tak dapat menjadi ancaman bahaya lagi.”
„Siapa itu Lam Tayhiap ?”
“Dialah Lam Cee In yang menjadi Jiauw tie Ciang kun
dibawah perintahnya Kwee Cu Gie,’ Yan Ie menerangkan
‘Sekarang ini ayah hamba tidak lagi terlalu dihargakan An Lok
San cuma sulit untuk membujuki dia datang menakluk, sebab
biar bagaimana, dialah ketua ikatan Rimba Hijau, satu kali dia
menyerah kepada pemerintah, lantas dia melanggar aturan
atau pantangan besar kaumnya itu. Hamba berjanji akan
sebaiknya-baiknya nanti menasehati atau membujuki supaya
ayahku suka mencuci tangan uniuk dia menutup pintu
membungkus goloknya, agarnya dia tidak lagi hidup didalam
dunia Rimba Hijau.”
„Apakah itu artinya mencaci tangan di paso emas dan
menutup pinta membungkus golok?” raja tanya.
„Itulah kata kata rahasia didalam kalangan Rimba Hijau.”Mo
Lek mendahului si nona menjawab .’Arti singkatnya yaitu
selanjutnya dia tidak lagi bekerja sebagai orang jahat, dia akan
pergi kerempat sunyi gunung atau rimba, buat
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 24
Oe-bun Thong tertawa.
„Sekarang ini Tiat Touw-ut bekerja ber samaku, kita harus
menjadi seperti tangan dengan kaki, karenanya tak usah aku
dipesan lagi!” katanya.Kedua pihak lantas berpisahan. Mo Lek
berjalan bersama sepnya itu. Segera juga, sembari jalan itu,
Oe-bun Thong menanyakan ini dan itu. Dia ingin ketahui asal-
usul orang. Mo Lek berlaku waspada, ia menjawab dengan
ocehannya. Tapi karena ia tidak bisa mendusta, ada alasannya
yang tidak masuk diakal.Selagi berjalan terus tibalah mereka di
jalan dimana ada peneiangan lentera. Men dadak Oe-bun
Thcmg berkata : ,,Tiat Toawut, kalau aku memandang kau, aku
merasa seperti aku pernah mengenalmu. Dimanakah kita
pernah bertemu ?”
Mo Lek paksakan diri tertawa.
„Akulah orang Kangovw tidak ternama yang biasa luntang-
lantung, mana dapat aku bertemu dengan tayjin ?” sahutnya.
Oe-bun Thong juga tertawa.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Itulah sebabnya dia tak sanggup melawan Ceng Ceng Jie yang
liehay.
Mulanya Mo Lek bicara dengan berhati hati ia menjawab
seperlunya saja, akan tetapi, kapan puteri itu bicara dari hal
ilmu pedang perhatiannya jadi sangat keiarik. Ilmu pedang
ialah ilmu yang ia paling gemarkan. Maka selanjutnya suka ia
melayani puteri itu dapat ia bicara dergan asyik.
Tiang Lok Kongcu mengulur tangannya menyodorkan satu
buah per.
“Tiat Touw ut, makanlah buah ini. katanya. „Untuk
menghilangkan dahaga.
Terima kasih kongcu,*”sahut sianak muda- Puteri itu
menghela napas.
Satu buah per tidak ada artinya kata nya. „Tapi aku kuatir
sekali, seberlalunya dari kota Tiang-an ini. selewatnya sedikit
waktu untuk memakannya tak mudah lagi…. ‘ Mo Lek mengerti,
maka ia menjadi masgul, hingga air mukanya menjadi suram,
Tapi ia menghibur nona bangsawan itu.
„Legakan hatimu, kongcu,” katanya .„kita cuma buat
sementara waktu saja menyingkir dari keadaan yang
mengancam Mesti datang harinya yang kita akan kembali
pulang . . .
Disaat itu pemuda ini telah tak dapat merubah cara
bicaranya, ia melupai pesan Cin Siang, Ia bukan menyebut
tentang „kunjungan ke Barat’ hanya „menyingkir dari bahaya..”
Syukur Tiang Lok kongcu tidak memperhatikan nya.
Tengah mereka asyik bicara. itu,seko-nyong-konyong
terdengar suara berisiknya rombongan serdadu Mo Lek segera
menoleh kebelakang. Maka ia lantas irelihat berkobarnya api.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Eng ada ditempatnya Sin Thian Hiong di Kiam kee Nia. Selagi
mau berpisahan, ia ingai sesuatu, maka lantas ia berkata: „Loo
cianpwee, kalau nanti loocianpwee bertemu dengan Kwee
Leng-kong, tolong sampaikan halnya aku telah bertemu dengan
Ho Kun di Tiang-an. Harap locianpvee ingat nama Ho kun itu
yaitu Ho dari kiong-ho pemberian selamat dan Kun dari Kun
Lun San. Ho K.un itu mempunyai perhubungan erat sekali
dengan Oe kun Thong dari itu aku minta suka,ah Leng-kong
waspada terhadapi ya.”
Kwe Ciong Kin memberikan janjinya, lantai mereka
berpisahan.
Didalam perjalanan Kembali. Cin Siang minta penjelasan hal
sepak terjangnya Ho Kun itu Mo Lek menjelaskan segala apa.
Mendengar demikian, Cin Siang jadi mencurigai Oe-bun Thong.
„ Kalau begitu, baik kau jangan bicara kau awasi saja
padanya’ kemudian ia pesan sianak muda.
Selewatnya kota Ham-yang, rakyat nampak semakin
menderita. Tenterapun mengalami perubahan ialah setiap hari
ada saja prajurit yang minggat, maka dalam beberapa h iri,
didalam sepuluh bagian, sudah ada tiga bagian yang kabur!
Pada suatu hari tibalah orang diperhen-likan Me Gui Ek. Tiba
tiba mereka disambut hujan besar dan badai hingga bendera
pada terlepas dari cekalan, kuda dan orangada yang terguling,
sampai tenda-tenda kereta bocor dan rusak. Hingga pakaian
orang menjidi tidak keruan macam. Orangpun tidak berdaya
untuk melanjuti perjalanan. Terpaksa mereka melindungi diri
didalam rimba. Kebetulan disitu ada sebuah kuil rusak, kaisar
dan keluarganya berlindung di situ. tentera dan lainnya mesti
berdiam di bawah pepohonan.
Celakanya hujan turun berlarut-larut sampai beberapa hari,
hingga air jadi me-ngembeng, jalanan rusak, jembatan pada
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 25
Didalam hatinya Oe-tie Pak mencaci ,Dasar muka tebal !
Mengapa kau tidak mau menyebut bahwa kau menderita
bersama tentara?.’ Sebenarnya ia hendak mengatakan lainnya
yang lebih tajam akan tetapi Cin Siang mengedipi mata.
„Aku justeru hendak menanyakan Siang- ya,” kata orang she
Cin ini, yang sabar dan pandangannya jauh. „Siangya
mengundang Tiat Touw-ut, ada urusan penting apakah yang
hendak dibicarakan ?”
„Tidak, tidak apa-apa!’ sahut Kok Tiong cepat. ,.Dia berjasa
sudah melindungi Sri Baginda lohu belum pernah bertemu
dengannya, dari itu lohu mengundang dia untuk duduk dan
beromong-omong.
Berkata begitu perdana menteri ini melirik Tiat Mo Lek. la
kuatir orang nanti menceritakan segala apa hingga ia bakal
menjadi hilang muka. Syukur untuknya si anak muda bungkam.
Berkata Cin Siang pula : „Kalau tidak ada urusan yang
penting, kami justeru hendak bicara dengan Tiat Touw-ut. „Nah
ijinkan kami mengundurkan diri !’
Hatinya Kok Tiong berdebaran, dia justeru menyesal tak
dapat menyuruh orang pergi, maka perkataannya Cin Siang
sangat menggirangkan padanya, akan tetapi walaupun
demikian, dia masih berpura menahan, buat bicara lagi
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lihat ! Itulah dua oang utusan dari Ouigoar itu ! Mereka mau
molos dari dalam !”
Kebetulan saja Mo Lek melihat kedua utusan itu, yang kaget
dan takut tidak terkirakan. Mereka kabur ke istana dimana ada
beberapa ekor kuda raja, mereka dua orang busu, dengan
mudah mereka meroboh kan beberapa orang penjaga istal itu;
untuk merampas kuda yang hendak dipakai menyingkirkan diri,
dibelakang hengkiong itu tempat terlarang, terdapat rimba
yang men jadi tempat sempurna untuk melarikan diri.
Semua tentara lagi menghadapi Yo Kok Tiong seorang,,
sebelum suaranya Oet-tie Pak itu, tidak ada yang perhatikan
kedua utusan Ouigour itu, mereka itu berdua juga bergerak
dengan sangat cepat tak sempat orang mengejarnya.
Walaupun demikian, su aranya Mo Lek membuat mereka
menoleh dan melihat perutusan itu. Lantas ada yang berteriak-
teriak : Yo Kok Tiong berkong- kol dengan perutusan bangsa
asing ! Kenapa kita tidak mau bunuh pada si dorna pem
berontak pengkhianat ?”
Kok Tiong takut hingga semangatnya seperti terbang
meninggalkan tubuh raganya, ia lantas mementang mulutnya
lebar-lebar menteriakan : „Perutusan itu perutusan yang
diundang Seri Baginda sendiri ! Mereka tidak sangkut pautnya
dengan aku! Oet-tie Ciangkun ! Tiat Touw-ut ! Jangan kamu
sembarang menuduh ! ‘
Suara berisik luar biasa, sia-sia belaka teriakannya Yo Kok
Tiong itu, tidak ada yang menghiraukan, hingga ketika ia meng
ulangi, cuma terlihat mulutnya berkelemak, kelemik. Beberapa
tentara mendapat dengar akan tetapi tidak ada gunanya. Inilah
sebab kebencian umum terhadapnya sudah mendalam,
Sekongkol dengan pihak asing melainkan satu alasan saja.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mati! Ayah meng hendaki anaknya mati, tak dapat tidak, si-
anak mesti mati! Kau tidak memandang jun junganmu, kau
mesti mati! Buat apakah kau meranyakan lagi dosamu? Para
siewie tangkap dia, cincang padanya!
Oe-bun Thong tidak menanti perintahnya raja ia sudah
mencabut poankoanpit, ialah senjantanya yang mirip alat tulis,
gegaman peranti menotok jalan darah, sambil membawa itu, ia
lari keluar untuk memburu.
Sementara itu diiur pintu telah terdengar bentakan-bentakan
para siewie yang bersikap hendak memegat.
Mo Lek membentak juga „Siapa menentang aku, dia
mampus! Siapa menyingkir, dia salamat!” Dan ia putar
pedangnya hingga menderu deru Ia menerobos terus keluar
„istana.”
Para siewie yang bertugas menjaga di- situ menjadi orang
orang sebawanannya Oet-tie Pak. mereka beraksi untuk
memecat tetapi mereka tidak merintangi, begitu mereka maju
sambil berteriak-teriak, lantas meresa mundjr pula. Mereka
semua kenal Mo Lek. Pertama-tama mereka mereka. Kedua
mereka juga kenal baik sekali liehaynya sianak muda. Dan
ketiga inilah orang yang gagah yang mula pertama bertindak
membelai kepuasan mereka. Demikian mereka membawa
aksinya, mereka maju dan mundur tapi selekasnya si anak
muda lewat, mereka maju pula berikut teriakan-teriakan
mereka. Dengan begitu tanpa disengaja mereka justeru seperti
menghalang-halangi Oe bun Thong.
Dengan merdeka Mo Lek dapat keluar dari heng-so. Disitu ia
merampas seekor kuda istana, dengan duduk diatas punggung
binatang itu, sambil menggunakan cambuknya, ia kabur lebih
jauh, terus keluar kota.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 26
„Jikalau aku pemberontak, apakah kau si menteri setia ?”
tanyanya mengejek; „Hm ! Apakah kau kira aku tidak tahu
tentang dirimu ? Lupakah kau bahwa dahulu-hari kau bertindak
seperti membantui Kaisar Tiu membuat kejahatan ? Kaulah
seorang Liong Kie siewie akan tetapi kau menjadi kuku
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bukan cuma Mo Lek yang kaget tetapi juga Cin Siang Dia ini
menyerang bukan buat mencelakai, hanya guna melepaskan
senjata orang. Dia kaget sebab dia tidak keburu mencegah
serangan rekannya itu.
Tepat sekali orang she Cin ini kaget sekali, telinganya
mendengar suara berkon-trang nyaring, lantas poarnkoanpitnya
Oe-bun Thong tertolak kesamping tidak lagi kearah sasarannya.
Berbareng dengan suara beradunya logam itu, orang pun
mendengar jatuhnya suara yang seperti kebocah bocahan: ,,Hai
Cin Ciangkun! Mereka itu lagi bertempur secara sangat menarik
hati untuk ditonton, mengapa kau mengadu-biru menyelak
disama tengah menghalang-halangi mereka ? kau tahu, kau
telah membuat pertunjukan menjadi hilang sifat menarik
hatinya!”
Kata kata itu keluar dari seorang yang sudah lantas lompat
keluar dari dalam rimba. Melihat orang itu. Cin Siang terpe
ranjat. Orang bertubuh tinggi tak lebih daripada lima kaki,
romannya juga luar biasa. Dia memiliki kepala yang besar dan
muka kekanat-kanakan. Apa yang mengejutkan dia jastru
Biauw Ciu Sin Touw Khong Khong-Jie yang namanya kesohor
sekali !
Sambil menahan ruyungnya. Cin Siang menegur: ‘Khong
Khong Jie, k«u datang kemari, mau apakah kau ?
Khong Khong Jie tertawa. ‘Cin Ciangkun, tak usah kau
menjadi kuatir! ‘ sahutnya. “Walaupun sepasang senjatamu ini
terbuat dari emas dan juga harganya mahal, mataku masih
belum kehlipan melihatnya. Sekalipun telah bangkit nafsu
mencuriku sibangsat. Tidak nanti aku curi itu. Aku datang
kemari dengan maksud sengaja untuk menonton orang
berkelahi ! Ya, kau telah menanya aku, sekarang aku juga
hendak menanya kau ! kau datang kemari mau apakah kau ‘
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dan surat ini kau tahu, justau surat yang ditulis sendiri oleh ini
Oe-bun Ciangkun ! Surat ditulis dan dikirim untuk An Lok San!
Didalam surat terang jelas ditulis bahwa Oe bun Ciangkun ini
hendak menjadi tukang sambut dari dalam ! Nah, kau
bilanglah, so al itu aneh tidak? Sekarang surat ini hendak aku
haturkan kepada kau suka terima atau tidak?”
Mendengar perkataan Khong Khong Jie, parasnya Oe bun
Thong menjadi pucat sekali, sampai ia seperti kehilangan
darahnya. Mendadak ia berkelit, niatnya untuk mengangkat
kaki.
Tiat Mo Lek melihat orang berkelit, ia tidak mau mengasi
hati, ia berlompat menyusul begitu tubuh lawan mencelat pergi,
bahkan ia tirus menusuk kepungan lawan itu.
Oe-bun Thong tidak mau mati konyol, dia memutar tubuhnya
untuk menangkis.
Dengan begitu, kembali mereka berdua jadi bergebrak.
Cis Siang dari heran menjadi girang sekali. Ia mau percaya
perkataan Khong-Khong Jie bukak kelakar belaka Kalau tidak,
tidak nanti Oe-bun Thong mau lantas kabur. Maka ia kata
didalam hatinya: “Jikalau benar ada surat itu, pastilah Tian Hi-
antee mempunyai bukti yang kuat, jikalau dia kembali dan
berbalik mendabwa, bukan saja dia jadi tidak bersalah dan
bebas bahkan dia jadi berjasa besar!”
Tanpa merasa hati panglima ini menjadi lega, semangatnya
terbangun, hingga ia mau menggeraki ruyungnya guns me
nyerbu kedalam gelanggang pertempuran itu Temu saja, kali ini
ia hendak membantui Mo Lek guna membekuk perwira yang
tengah berselimut itu hingga tidak sembarang orang ketahui
bahwa dialah penghianat yang berkongkol dengan
pemberontak An lok San.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Akan tetapi Khong Khong Jie, yang melihat aksi itu, meluncur
tangannya untuk mencegah.
„Cin Ciangkun. apakah kau sudah lupa dengan janji kita
barusan?’ tanya siorang aneh “Kau berlaku tenang tenang saja!
Mari kita menonton terus perkelahian mereka.
Cin Siang berdiam. Ia mau menduga Khong Khong Jie
menyangka ia hendak membantu Oe bun Thong.
Ketika itu. Mo Lek tidak membutuhkan bantuan lagi. Oe-bun
Thong sudah kehilangan semangat, tidak dapat dia berkela hi
terlebih jauh. Perkataannya Khong Khong Jie membuatnya
sangat jeri Celaka kalau benar-benar siorang aneh membeber
rahasia nya itu. Iapun dapat menginsafi, dari surra nya itu,
terang Khong Khong Jie berpihak kepada Tiat Mo Lek.
Dapatkah ia berdiam lebih lama pula disitu ?
Selagi menyerang itu Mo Lek berseru keras, membentak
lawannya. Ia juga sudah lantas mengerahkan tenaganya luar
biasa sungguh-sungguh, maka pedangnya menyam bar-
nyambar dengan pesat dan’cahayanya berkilauan seperti
halilintar. Sinar pedangnya itu seperti juga mengurung
musuhnya,
Oe-bun Thong bingung, dia melawan se bisa-bisanya. Dia
terus berada di dalam ketakutan, ke inginan satu-satunya ialah
mengangkat kaki. Karena dia bingung, kacau ilmu silatnya.
Matanya pun seperti dikabur kan sinar pedang lawannya itu.
Tiba-tiba ujung pedangnya Mo Lek meluncur kepundak
lawan. Ia berhasil, hingga ia membuat sebuah lubang pada
sasarannya itu.
Oe-bun Thong kaget dan kesakitan, ke takutannya menjadi-
jadi. Di dalam keadaan seperti itu, bukannya dia kalap dan
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ada yang tidak pernah dibikin merasa menyesal ! Maka itu, aku
minta janganlah kau mengambul.”
Tapi Mo Lek berkata sungguh-sungguh: ,.Cin Toako, apa
yang aku bilang bukanlahsebab aku mengambil ! Aku telah
memberi janjiku kepada Kwee Leng-kong dan Lam Suheng
bahwa aku hendak bekerja setia me lindungi raja pergi ke Tian
Siok, maka syukur kehadapan Thian, yang telah memberi
berkahnya, di dalam perjalanan ini, walaupun ada gelombang,
Seri Baginda dapat tiba ditempat tujuan dengan selamat.
Sekarang ancaman bahaya sudah lewat kita sudah sampai di
Tanah Siok, sebab jalan kedepan ada jalan aman, habis sudah
tugas ku hendak aku melepaskannya. Aku percaya Cin Toako,
kau tidak bakal sesalkan aku sebagai sahabat yang tidak
memandang sahabatnya !
Aku toh telah menjalankan tugasku, bukan ?”
Cin Siang tunduk.
Aku mengarti,” katanya. „Bukan kau yang tidak berbuat
seharusnya, adalah Seri Baginda yang berlaku tidak semestinya
terhadapmu …”
,Di dalam peristiwa diperhentian Ma Gui Ek, Seri Baginda
telah kehilangan selirnya kata Mo Lek, „maka itu, walaupun
tidak ada hasutan dari Oe-bun Thong, dia tentu menyimpan
kebencia’n terhadap aku dari itu, kalau aku pulang, taruh kata
aku bebas, tetapi lain kali, apabila aku dianggap bersalah pula,
tidak nanti aku bakal da pat ampun. Cin Toako. apakah kau
mau ketahui ada yang telah terjadi, di dalam pe-sanggerahan
tadi ?”
Sekarang Mo Lek membeber rahasia raja, bagaimana ia telah
ditipu, dipanggil menghadap katanya untuk diberi kenaikan’
pangkat dan gelar kehormatan, ia juga di beri selamat dengan
secawan arak, tetapi bebenarnya itulah arak beracun, karena
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Karena itu lagi lagi Cin Siang menoleh dan mengawasi sekian
lama. Ia mengucurkan air mata begitu juga sianak muda….
Khong Khong Jie menunggu sampai Cin Siang sudah pergi
jauh, ia mengawasi Mo Lek dan berkata kepadanya: „Cin Siang
sudah pergi untuk berkumpul dengan kawan kawannya, itu
berarti banwa pasukan pengejar tidak bakal datang kemari.
Sekarang mari kita beristirahat dulu Mo Lek kau dapat
melupakan permusuhanmu dengan si raja tua-bangka, tetapi
bagaimana dengan kita? Apakah kau masih ingat bahwa dian-
tara kita masih ada permusuhan lama7′
Mo Lek berlaku bersungguh sungguh ketika ia memberikan
jawabannya. Ia kata: Ini kali kau telah membantu aku buat itu
aku- harus menghaturkan terima kasihku- Akan tetapi kau telah
merampas puteranya Toan Tayniap mengenai itu, biar
bagaimana juga tidak dapat aku mengampuni kau! ‘
Khong Khong Jie tertawa.
„Barusan Cin Siang ala disini, kata-kataku aku baru ucapkan
separuh. kata dia „Sekarang aku mari lanjuti kata-kataku itu
Aku tidak mau menyembunyikan apa-apa. Aku datang kemari,
kau tahu, kecuali untuk menyerahkan bingkisan tadi kepadamu,
masih ada maksudku yang lainnya. Itulah justeru buat
urusannya bocah yang kau sebutkan itu/’
„Apakah kau bersedia membayar pulang anak itu kepada
Toan Tayhiap ?” Mo Lek tanya.
„Anak itu tidak berada diianganku, tentang dia aku tidak
dapat mengambil keputusan sendiri,” sahut Khong Khong Jie.
Mo Lek menjadi lesu. Ia bagaikan putus asa.
„Habis apa lagi yang hendak dibicarakan ?’” tanyanya
berduka.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tidak suka membantu raja, baik kau tinggal tetap sama aku
disini.
Tapi Mo Lek panashati. kata ia dingin ,.Kau menolongi aku,
aku terima kasih kepadamu” Tetapi, jikalau begini nasehatmu,
hendak aku mendamprat kau !”
„Aku bermaksud baik. apakah karena itu aku lantas
didamprat ? tanya Liap Hong.
„Kau menyuruh aku berdiam disini! Kau pandang aku omng
macam apakah? tanya Mo Lek: „Akulah laki-laki sejati! Mana
dapat aku berdiam disaranj pemberontak? Sekarang begini
saja, kau bunun aku atau kau lepaskan aku i Jalan yang ketiga
tidak ada ”
Mukanya Liap Hong pucat, dia jengah sekali. Selang sejenak,
ia kata: „Raja Tong lari meninggalkan istananya dia kabur ke-
suatu tempat kecil ditanah Siok Barat, tidak nanti dia dapat
bertahan lama disana ! Kau tidak memangku pangkat, buat apa
kau menjadi menteri setia dari kerajaan Tong?”
Mo Lek tertawa dingin.
,,Apakah cuma orang yang memangku pangkat baru dapat
membela negara ? kata nya. ,.Liap ciangkun, penglihatanmu
keliru! Memang si raja tua telah melarikan diri, sampai dia
meninggalkan rakyatnya, tetapi si rakyat sendiri dia harus
melindungi rumah dan tanah miliknya Sekarang ini di selatan
dan utara sungai besar, tentara rakyat sudah bangkit diempat
penjuru ! Apakah kau tidak tahu itu ? Apa pula sekarang ini
Kwee Leng-kong sudah bergerak diThay goan dan
putramahkota juga memimpin tentara di Leng-ho ! sekarang ini
kamu masih dapat berbuat sesukamu, tetapi itulan buat
sementara waktu saja !’*
Liap Hong lekas-lekas menggoyangi tangannya.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 27
Memang dengan membawa yauwpay itu, Mo Lek tidak
mendapat rintangan dise-panjang jalan, bahkan ia mendapat
hak sebagai seorang pesuruh hingga ia bisa berhenti dan
singgah disetiap perhentian dapat makan dan penginapan
hingga tak usah ia menderita kelaparan atau kedinginan lagi.
Selang tiga hari, sampailah pemuda ini dikota Tiang-an. Di
jalan besar, setiap beberapa puluh tindak, ada tentara-tentara
jaga. Dikiri kanan toko-toko pada tutup. Di jalan besar sedikit
sekali orang mundar-mandir. Sedangkan ditepi jalan, di dalam
solokan kadang kadang terlihat tulang be-gedung bertetangga
satu dengan lain. Yang satu Sie-hu, pintu gedung keluarga Sie
yang lain Liap-hu, gedung keluarga Liap.
„Inilah tempat bagus untuk aku menyembunyikan diri,” pikir
Mo Lek girang. „Dengan begini selain aku akan mendapat
kesempatan menemui Louw-sie, akupun bisa menanti
datangnya Toan Tay-hiap …”
Ketika Toan Kui Ciang berpisah dari Mo Lek pernah dia
menyatakan dengan sumpah bahwa biar bagaimana, hendak
dia menolongi Louw-sie, isterinya Su It Jie. Maka juga Mo Lek
percaya paman itu pasti bakal datang ke koia Tiang-an ini.
Segera pemuda ini tiba di muka gedung dan terus ia
mengetuk pintu, ketika seorang pengawal muncul, ia
memberitahukan maksud kedatangannya sambil menyerahkan
suratnya Liap Hong. Ia tidak usah menanti lama munculnya
koan-kee kuasa rumah keluarga Liap itu, yang memimpinnya
masuk ke dalam. Di dalam suratnya, Liap Hong
memberitahukan bahwa Mo Lek yang memakai nama samaran
Ong Yauw Hek menjadi sanak asal sekampung, dari itu ia tidak
disambut secara sembarangan.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mendadak ada satu nona cilik lainnya yang datang kesitu, yang
terus menegur In Nio : „Encie In, apa hari ini kita berlatih
pedang pula ?”
„Hong Sian kebetulan kau datang!” kata In Nio. „Inilah
Paman Ong, tetamu kami yang baru sampai yang ilmu silatnya
mahir sekali. Sampai sebegitu jauh, kita belajar silat secara
seperti menutup diri, tidak ada orang luar yang melihatnya,
entah ilmu silat kita itu ada harganya atau tidak maka sekarang
baiklah kita minta pamaii ini yang menjadi wasitnya untuk
memberi keputusan !”
„Ah, anak In, kembali kau mau mengganggu Paman Ong!”
kata sang ibu. „Pergi lah kamu berlatih sendiri!”
„Tidak apa, ibu, tidak apa!” kata In Nio. „Bukankah hari ini
Paman Ong tidak bekerja apa-apa ? Bukankah ia sudah mi-num
teh ? Ibu sendiri yang membilang paman bukan orang lain,
selagi ayah tidak ada dirumah. bukankah dapat jikalau aku
minta paman yang memberi petunjuk padaku ?”‘
Nyonya Liap kewalahan melayani anak nya itu.
Nona kecil yang dipanggil Hong Sian itu manis sekali,
usianya lebih muda dari pada In Nio, usianya mungkin baru
sepuluh tahun. Ketika Mo Lek mengawasi, ia heran Ia seperti
pernah kenal potongan muka nona itu, yang mirip dengan
mukanya seseorang lain.
„Buat memberi petunjuk, itulah aku tidak berani.’^ kata ia
pada In Nio. „Ijinkan lah aku menyaksikan, buat membuka
mataku. ‘Nona kecil ini …”
„Ialah adik Sie,” In Nio memberitahukan. „Adik Hong Sian,
hayo kau menemui paman Of.g !”
Liap Hujin pun berkata : „Ialah mustikanya Sie Ciangkun
yang menjadi tetangga kami. Mereka ini berdua bersahabat
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kata : „Hari ini tak usahlah aku mengalah lebih dulu selama liga
jurus padamu !”
Mo Lek heran melihat gerak gerik nona cilik itu, ia mulanya
menyangka orang akan seperti main-main saja, tidak tahunya
sikap permulaan itu sebenarnyalah ilmu pe dang asli dan dari
tingkat atas. Itulah jurus „Pek-hong-koan-jit,” atau „Bianglala
putih menembusi matahari.” Benar si nona belum mahir tetapi
ia sudah dapat bergerak baik sekali, cepat dan lincah.
Gerak permulaan Liap In Nio lebih aneh lagi. Dia berdiri
dengan pedang dili.T tangi didada, kaki dan tubuhnya tidak
berkutik, baru setelah Hong Sian menyerang, ia menggeser
kakinya hingga terkepang, un tuk dapat mendak, hingga
pedang Nona Sie hampir mengikis kulit kepalanya, dengan
begitu juga, ujung pedang nona itu memain diatasan kepala
orang, itulah jurus „Sinar layung merah menutupi bumi.”
„Jika orang bertempur dengan sungguh-sungguh, serangan
ini sukar buat dikelit.’ kata Mo Lek didalam hati.
Sementara itu kedua nona sudah saling serang.
De igan ditempel dan dipiitar, satu kali pedang Hong Sian
kena terpental, tapi habis itu. dengan cepat mereka sudah
berkum pul pula.
Diam-diam Mo Lek memperhatikan kaki In Nio. Itulah
gerakan yang dinamakan ..menginjak garis tengah dan segi
delapan” Ia heran dan kagum tak peduli ialah ahli pedang.
Nona itu dapat bergerak seumpama kupu-kupu beterbangan
berseliweran di antara bunga bunga.
Herannya pemuda ini ialah kapan ia memikir, siapa gurunya
kedua nona ini. Kata ia didalam hati : „Dua-dua Sie Siong dan
Liap Hong pernah aku tempur. Ilmu silat Sie Siong biasa saja.
Ilmu silat Liap Hong | lebih sempurna dari pada ilmu silat Sie
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
jauh. Dan habis itu kedua ber diri sambil saling jabat tangan
dan tertawa.
,,Encie aku kalah!” Hong Sian berkata,
Sekarang barulah Mo Lek melihat bahwa tubuh Hong Sian
.,ada titik abu hitamnya tujuh biji dan tubuh Liap In Nio tiga
titik. Itu berarti bahwa barusan, selagi berlatih itu, mereka
sudah dapat saling melukai.”
, Tidak” kata Liap In Nio ,.Kau justru telah maju pesat. Baru-
baru ini aku menga lah dalam tiga jurus kesudahannya sama
seperti ini Kau lebih muda dua tahun dari pada aku selewatnya
dua tahun lagi, kau pasti bakal melebihkan aku.”
, Sudah jangan kita saling menarik ke-putusan sendiri. ‘ kata
Nona Sie. ,;Paling benar kita minta pertimbangannya Paman
Ong mungkin paman dapat menunjuki kekurangan kita.”
Mo Lek tertata.
,,Ilmu pedang kamu liehay sekali! ‘ katanya. „Kamu lebih
menang daripada aku, maka juga kamu seperti menanya
kepada sibuta !’
Dalam hal ini meski ia merendah Mo Lek bicara benar.
Memang dalam halnya pedang, belum tentu ia mendapat
mengalah kan nona-nona itu.
Kedua bocah itu tidak mau me igerti, usteru mereka lagi
mendesak tiwa tiba ada terdengar suara ini. ..Nona Sian sudah
wak tunya nona pulang ! Lalu tertampak seorang wanita,
dengan dandanan sebagai babu susu, datang menghampirkan.
Roman wanita ini luar biasa. Itulah sebab mukanya
tersilangkan cucad bekas dua bscokan selain itu ada tanda-
tanda bekas luka didahmya. Kulit matanya juga ter tekuk dan
pecah dan kulitnya pucat seperti tidak ada darahnya. Walaupun
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pakai bajuku buatan tahun yang lalu. Mari kita massuk kedalam
untukmu tukaran!”
Bagus!’ kata Hong Sian. ‘ Dasar encie lebih pintar. Nah, Lauw
Ma. kau tunggulah disini, habis menyaksikan pertunjukan
pedang Paman Ong, kita pulang bersama.’
Kau tolong aku mendustainya. Taman ini besar, kalau bukan
kita lagi berlatih silat, tak mudah kau segera dapat mencari aku
Kalau pengakuan kita bertiga sama, mustahil ibu
mengurusmu?”
„Ali, kau pandai bicara!” kata sibabu.
„Baiklah, lekas kau pergi sekarang!”
Hong Sin mengangguk bersama In Nio, dia berlalu,
Segera Louw sie meagawasi Mo Lek, matanya mendadakan
ia ragu-ragu.
„Maafkan aku siorang tua, siauwya,” katanya, „barusan
senandung siauwya, syair apakah itu?”
„Aku juga tidak tahu,” sianak muda menjawab. “Aku
mendengar seorang sering menyanyikannya – juga.”
„Siapakah orang itu ? Louw-sie tanya. ,,Apakah dia maiih
hidup?’
„Ya” sahut Mo Lek: „Dialah seorang yang sangat banyak
pengalamaanya, yang sering menderita, yang biasa terancam
bahaya, tetapi sebelum dia berhasil menuntut balas, Thian
berkasihan terhadapnya, saban saban ia lolos dari bencana.
Mungkin tidak lama lagi dia akan tiba dikota Tiang-an ini….
Mendengar demikian Louw sie tidak menyangsikan lagi
pemuda ini.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menyingkir ds.ri sini. Kau tahu kota ini sudah mejadi kotanya
sipemberontak inilah justeru bahaya.
„Aku datang baru satu hari, nyonya sahut Mo lek. „Kau
sendiri, kau berada diguha harimau dan gedung naga ini sudah
sepuluh tahun lebih, kenapa kau tidak memikir untuk berlalu
dari ini?”
Alis sinyonya rapat satu pada lain.
..Mo Lek, apakah kau memikir untuk menolongi aku?”
tanyanya perlahan.
,,Begitulah niatku,” sahut Mo Lek terus terang. ..Akan tetapi
aku telah berjanji dengan Liap Hong, tak mau aku merembet-
rembet dia. Maka aku memikir menantikan datangnya Toan
Tayhiap, supaya tayhiap sendiri yang menolong nyonya.”
Nyonya itu terkejut.
,.Jikalau begitu, lekas iau kasih kabar pada Toan Kui Ciang!”
katanya. „Kau bilangi dia supaya dia jangan lancang turun
tangan ! Sekarang ini masih belum waktunya aku meninggalkan
rumah keluarga Sie, kalau dia datang, dia akan mencelakai aku,
bukannya dia menolongi ! Aku juga pasti tidak bakal turut dia
kabur! ‘
Mo Lek sangat tidak mengerti.
„Kenapa begitu nyonya ? Ia tanya.
„Coba kau bilang,” sinyonva balik bertanya, „kalau
pemerintah hendak menumpas pemberontak she An itu,
mudahkah atau suka?’
Mo Lek melengak. Bukannya ia dijawab, ia justru ditanya Ia
menjadi terlebih heran lagi. Tapi ia menjawab: ,Negara telah
kena dirobohkan, kedudukannya pemberontak she An sudah
tetap, untuk menum pas dia, tak mudah ! Hanya syukur rakyat
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
baru ini encie telah menjanjikan aku, akan mengajari aku ilmu
totok, hayo sekarang kau ajari V’
„Hari ini aku datang untuk melihat kamu berlatih,” kata Yan
Ie. „Baru-baru ini juga aku cuma membilangi kau, untuk kau
belajar ilmu totok, pertama-tama jeriji tanganmu harus kuat;
dan kedua kau mesti mengerti ilmu mengerahkan tenaga-
dalam. Sebenarnya kamu mesti memahirkan dulu ilmu.
pedangmu, baru kamu dapat mempelajari ilmu totok. Bagus
sekarang ada pamanmu ini, kau boleh minta dia ajari cara-cara
untuk mencekal pedang dengan kokoh …”
„Sudah Hong Sian,” Louw-sie turut bicara pula, „jangan kau
gembrengi lebih jauh pada encie Yan mu ini ! Lihat, cuaca
sudah mulai guram, kalau sekarang kau tidak lekas pulang, tak
tahu aku bagai nana haius bicara dengan ibumu !”
„Benar ! ‘ berkata Yan Ie. „Kau harus dengar kata-katanya
Lauw Mama dan pulang dahulu. Akupun hari ini mempunyai
urusan tidak dapat aku berdiam lama-lama dengan kamu disini.
„Encie Ong, kapan kau akan kembali ?’* In Nio tanya.
„Jikalau aku mau datang, dapat aku datang sendiri
sembarang waktu,” sahut Nona Ong. „Asal orang yang aku
sukai pasti aku akan datang menemuinya! Mungkin besok aku
datang pula . . . ‘*
Berkata begitu sengaja atau tidak kem-kali ia melirik Mo Lek,
terus ia bertindak.
Si anak muda berdiri diam. Ia tahu kata-kata nona itu lebih
banyak ditujukan kepadanya. Karena ini, ia sampai lupa
mengantar pergi pada nona itu.
Yan Ie sudah jalan dua tindak, ketika ia menoleh. lapun
tertawa. Kata ‘a : „Di-dalam tahun ini, yang tampak cuma
orang-orang lari pergi dari Tiang-an sebaliknya jarang orang
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
„Aku lihat, kedua nona itu seperti juga saudara kandung satu
dengan lain.’ kata lagi Mo Lek.
„Memang Nona Sie sangat cerdas, loova dan nyonya kami
menyayanginya seperti anak sendiri, ‘ kata sikoan kee.
Mo Lek tertawa.
„Toh wajar bukan orang tua menyayangi anaknya ? katanya.
„Kenapa kau berkata begini ?”
Pengurus rumah itu mengawasi.
.Siangkong, kau bukannya orang luar, bolehlah aku bicara
padamu. kata dia, „Nona Sie sebetulnya bukan anak kandung
dari looya dan nyonya kami. Turut kabar ayah nona Sie ialah
seorang pembesar dari kerajaan Tong, yang telah dianisya raja
yang sekarang. Tatkala itu. raja masih menjadi Samtin “Ciat-
touwsu. dan sie Ciangkun bekerja dibawah perintahnya Ah,
inilah kata kata yang seharusnya aku tidak omongkan kepada”
orang luar. Siangkong sudah menda pat tahu, aku hirap
siangkong jangan o-mongkan lagi kepada oraag lain . . .
„Jangan kuatir loopee sahut Mo Lek cepat suaranya tetap.
,Aku akan menjaga mulutku rapat kuat seperti mulut botol
tefsumbat tidak nanti aku membocorkan rahasia !”
Tentu sekali kuasa rumah ini tidak tahu sianak muda sudah
ketahui duduknya hal. hebab teranglah Sie Hong Sian, atau
Nona Sie itu, sebenarnya ialah Su Jiok Bwee, anaknya Su lt Jie
atau Louw-sie, Dengan melihat gerak-gerik Louw-sie terha-
adap Hong Sian Mo Lek sudah lantas dapat menerka. Sekarang
ia memperoleh kepastian.
Didalam tempo yang pendek itu Mo Lek sudah ketahui cukup
banyak Tentang kedua keluarga Sie dan Liap ini. supaya tidak
mendatangkan kecurigaan ia tidak menanya lebih banyak pula.
Ia pula, tidak menanyakan urusan Louw-sie pribadi.
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 28
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dua dua In Nio dan Hong Sian heran. ,Apakah nenek itu
menyebut dirinya siapa?’ tanyanya selang sesaat.
”Tidak ia tidak menyebut apa-apa. In Nio berpikir terus ia
kata pada Mo Lek: ,,Ia garang sekali perlu aku menemui dia.
Paman Org kau turut kami, tetapi kau dibelakang saja. Kalau
kupanggil aku minta Paman suka membantu kami!’ Sianak
muda tertawa, “siapa, benar lihay kepandaiannya tidak nanti
dia menghina anak kecil ! katanya “Maka itu, pergilah kamu
berdua. Aku orang luar, tidak diapat aku sembarang per-lihatan
diri. Nan begini saja, nanti temui dia, aku mengintai dari pintu
angin, untuk mendengar dulu apa katanya.”
“Bagus!” Hong Siang setuju sampai dia menepuk tangan.
,Encie In, mari kita sama-sama menemuinya ! Aku tidak takut
dia galak! Kita sudah belajar ilmu pedang, sekarang waktunya
buat kita mencoba! ‘ Sambil berkata, ia memilih sebatang
pedang pendek. Kepada Mo Lek ia kata: ,,Paman Ong jangan
kesusu muncul ya ! Lihat kami dulu ! kalau kami ketetar, baru
Paman maju!’
Mo Lek menggeleng kepala melihat si-nona sangat napsu
bertempur itu tetapi tertata dan kata: „Hong Man, seorang
wanita tidak dapat gemar berkelahi maka i-:u, sebentar diwaktu
bertemu nenek itu, kamu harus lebin dahulu bersikap hormat
dan ramah ! Aku percaya, meiki dia galak, nenek itu tidak akan
menyerang lebih dahulu kepada anak kecil . ..”
Nona Sie membuat main bibirnya
.Kalau dia baik, aku baik! ‘ katanya. „.Buat apa aku
mengampak umpak dia f”
Meski begitu, nona ini dengar kata, maka ia berjanji buat
tidak turun tangan terlebih dahulu…..
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menanya mau apa aku mencari dia ?, lekas bilang, Biauw Hui
itu gurumu atau bukan?”
,,Tidak dapat aku memberitahu kepada mu,” kata Hong Sian.
,,Suhu juga melarang aku membicarakannya epada iai; orang.”
Tiat Toa Nio tertawa lebar
„Oh. kiranya Biauw Hu ada pesannya begini rupa ? Haha . . .
! Nona kecil, kau tidak mau bicara, apa kau kira aku tidak dapat
mencoba ?”
Belum berhenti tertawa si nyonya Hong Sian sudah
merasakan angin menghembus kesisiaya atau segera
pedangnya sudah kena dirampas nyonya tua itu !
Mendadak nyonya itu memutar tubuhnya Tanpa menghunus
pedang ia menyam-pok dengan pedang didalam sarung. Dia
menyampok sambil meneruskan menikam sam bil berseru juga
kearah In Nio : ..Budak kecil, kau berhati-hatilah menyambut
aku punya pukulan Ya Cee Tian Hay ini !”
Pukulan itu berarti ,,Siluman menjajaki lautan.”
In Nio dapat menangkis. Ia cerdik, ke tika pedangnya Hong
Sian kena dirampas, ia sudah lantas bersiap siaga, la
menggunai jurus „Bidadari menusuk torak.” Itulah jurus
istimewa “untuk melumpuhkan ..Ya Cee Tam Hay.”
sebagaimana ia diajari gurunya Ilmu itu ia sudah paham benar,
meski demikian, kalau bukan si nenek menyebutkan-nya lebih
dahulu, beljm tentu ia dapat be-gerak demikian lincah. Dalam
urusan bertempur, ia tidak mempunyai pengalaman^ Toh
akhirnya ia terkejut. Pedangnva kena dipapas kutung Tian Toa-
nio !
Atas itu si nyonya tua tertawa nyaring dan kata : ,,Nona-
nona cilik, apakah kau masih belum tahu aku siapa ?”
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ngebrahol kalau dia me lihat suhu begini galak, mana berani dia
muncul ? Mungkin sekarang dia lagi mering kuk bersembunyi
dikolong pembaringannya! Mana dia dapat keluar ?”
„Oh, begitu !” katanya. Lalu Tian Toa-nio pun tertawa, terus
dia membuka tindak an lebar.
In Nio dan Hong Sian saling mengawasi dengan mendelong.
Mereka heran bukan main.
„Heran encie Ong !” kata Nona Hiap. „Biasanya encie Ong
baik sekali terhadap kita, kenapa sekarang dia berpihak begini
rupa kepada gurunya ? Kenapa dia menyebut kita sebagai
setan-setan cilik ? Kenapa dia juga mendusta, mengoceh tidak
keruan? Paman Ong bukannya pegawai tua bukan setan arak,
kenapa d a mengatakannya demikian ‘
Hong Sian tidak menjaw.ab kawannya itu hanya ia berkata
keras „Paman Ong, kau dengar atau tidak ? Apakah benar
paman takut hingga paman bersembunyi meringkuk dikolong
pembaringan ?”
Mendengar itu, Mo Lek segera muncul, dan sambil tertawa
geli. Ia pun kata : „Encie Ong kamu bermaksud baik terhadap
kamu, kamu tidak tahu ! Nenek galak itu ialah su-siok kamu !
Kenapa kamu berani berlaku kurang ajar terhadapnya ? Encie
Ong kuatir dia nanti menegur kamu. maka dia mengajaknya
lekas-lekas pergi ! Sengaja encie Ong kamu mengatakan kamu
setan-setan kccil, itulah guna membikin reda hati gurunya
„Sungguh aku tidak sangka aku mempunyai paman guru
semacam dia !” kata In Nio. „Dengan begitu, bukankah encie
Ong kami itu sebenarnya su-cie kami ? Herannya belum pernah
dia membilangi kami tentang gurunya itu . . . ‘
„Suhu sangat menyayangi kami, sebaliknya ini paman guru.
sangat galak ! ‘ kata Hong Sian sengit. „Sudah roman dia tidak
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dicuci habis orang banak. Cuma sayangnya dia berhati kecil, dia
terus terbenam dalam keragu-raguan banyak yang dia takuti.
Dia tidak suka mendengar nasehat, habis bagaimana ? ‘
Louw-sie berdiam sejenak, lalu dia menanya: ,,Itulah surat
pengumuman, kau sudah baca atau belum ?” Ia menyerahkan
sehelai kertas.
Sie Hujin menyambuti, ia terus membaca perlahan: „Siapa
mau berbalik dan kembali, dan menantang pemberontak, dia
bakal diberi ganjaran menurut besai dan kejilnya jasanya,
sampaipun dianugerahkan gelaran dan dihadiahkan tanah …
Ah, adik dari manakah kau dapatkan pengumuman ini ?
Dapatkah bunyinya ini di percaya?” |
..Buac bicara terus terang,’ sahut Louw-sie. „aku dapatkan
ini dari putrinya Ong-Pek Thong. Dialah seorang nona gagah
yang biasa mengembara. Baru baru ini dia pergi ketanah Jiok
Barat sepulangnya, dia memba-wa pengumuman ini. Dia juga
tengah rnern-bujuki ayahnya, untuk mero.bah kelakuan-Pen-
umuman ini dm salin diberikan kepadaku, maksudnya aku
perlihatkan kepada kau. Nona itu kata inilah pengumuman dari
putera mahkota, Kerajaan Tong yang merangkap menjadi
kepala perang. Putera mahkota itu, pada bulan yang lalu, sudah
menobatkan diri menjadi raja. Dia ingin lekas-lekas
mendapatkan pulang kedua kotaraja. maka dia tidak
menyayangi ganjaran mengundang orang datang menyeiah
kepadanya.
Menurut sinona, sayang kalau orang semacam Sie Ciangkun
tersesat terus, bahwa kalau Sie Ciangkun suka kembali kesana,
sedikitnya dia dapat menjadi Ciat touw-su. Menurut aku, kata-
kata Nona Ong itu dapat di percaya.”
Mo Lek pernah membaca pengumuman itu maka ia kata
didalam hatinya : , Dasar Louw-sie cerdas dia dapat bicara, dia
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/