You are on page 1of 3
Seni Mencintai: Teori Cinta Oleh: Evans Garey Cinta adalah seni, Fromm (2005) menyatakan bahwa sama seperti hidup adalah sebuah seni maka cinta adalah sebuah seni. Sama seperti berbagai seni seperti menari, melukis, menyanyi, dan sebagainya maka untuk menguasai seni tersebut ‘ta juga harus belajar mencintai Seni mencintai dapat dibagi ke dalam dua bagian yakni teori cinta dan praktik cinta. Jika seseorang ingin menjadi penyanyi yang terkenal maka pertama-tama ia harus mempelajari lebih dulu apa yang dimaksud dengan melodi dan harmoni. Tanpa melodi dan harmoni maka nyanyian kita akan yang kedengarannya di telinga. Teori yang baik menjadi suara menyakitkan juga harus_ dilengkapi Untuk dapat seseorang harus dengan praktik yang terampil menyanyi terampil mengatur nafas dengan baik. Setelah itu mungkin barulah orang tersebut dapat menyanyi dengan baik. Fromm menyatakan bahwa teori tentang cinta harus dimulai dengan teori tentang manusia. Manusia bukanlah binatang, maka keinginan —_untuk mencintai pastilah bukan sekedar dorongan naluriah semata. Manusia memiliki emosi dan rasio dalam menentukan apa yang dirasakan dan bagaimana tersebut. mewujudkan — perasaan Sejak kecil kita dapat merasakan perasaan cinta dan perasaaan itu berkembang dalam kehidupan_ kita. Perasaan cinta tersebut berkembang dalam konteks yang berbeda misalnya cinta ibu, cinta diri sendiri, cinta sesama, dan cinta kepada Tuhan. Perasaan cinta tersebut juga berkembang dalam dimensi yang berbeda-beda. Kita dapat mengenali mana perasaan cinta yang lemah dan mana perasaan cinta yang kuat. Mengenali perasaan cinta saja belum dapat membuat kita mampu mencintai Karena kita seringkali salah dalam mengartikan perasaan cinta kita. Seorang anak bisa merasa orangtuanya tidak mencintainya ketika ~memaksa dirinya untuk pergi ke dokter gigi yang ia sangat benci. Padahal orangtuanya melakukan hal tersebut dengan penuh cinta. supaya anaknya dapat segera sembuh. Seorang remaja laki-laki dapat merasakan perasaan cinta yang kuat terhadap seorang remaja perempuan. Sementara remaja perempuan tersebut sama sekali tidak pernah merasakan perasaan yang sama terhadap remaja laki-laki tersebut Manusia membutuhkan _rasio untuk mencintai. Manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya Kesadaran . ini memberikan kita pemahaman akan siapa diri kita dan siapa orang yang kita cintai. Kesadaran ini juga memperjelas akan apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan saat kita mencintai. Kesadaran ini juga mendorong kita untuk mencapai apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya. Kita harus belajar apa artinya cinta dan apa artinya mencintal. Kitab Matius 22:39 mengatakan “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, jalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Apa artinya Matius 22:39? Perhatikan baik-baik ayat tersebut. Ada berapa perintah dalam ayat tersebut? Hanya ada satu perintah dalam ayat itu yakni— "Kasihilah sesamamu manusia." Tidak ada perintah untuk mencintai diri sendiri lebih dulu sebelum mencintai orang lain Yesus tidak memberikan dua perintah melainkan hanya ada satu perintah yakni to love your neighbour. Mencintai diri sendiri lebih dulu sebelum orang lain adalah self centered love. Sebenamya ini merupakan kecenderungan alamiah kita. Sifat alami manusia memang cenderung berfokus kepada diri sendiri daripada orang lain. Yesus tahu sekali akan hal ini maka ia memerintahkan kita. untuk mencintai orang lain seperti kita telah mencintai diri kita sendiri. Pemikiran untuk meneintai iri sendiri sebelum orang lain merupakan pemikiran yang lahir dari faham sofis yang merelatifkan kebenaran dengan argumen yang halus dan pintar yang dimaksudkan untuk = menipu atau menyesatkan. kehidupan Yesus sendir Bandingkan dengan Yesus tidak pernah mencintai dirinya terlebih dulu sebelum ia mencintai orang lain. Bahkan ketika Yesus menderita disiksa dan disalibkan, tidak sekalipun Yesus meminta waktu untuk mencintai diriNya lebih dulu sebelum menjalani semua penderitaan itu. Dengan kata lain cinta Yesus adalah self-less love. Cinta Tuhan adalah cinta yang tidak berpusat pada diriNya sendiri Kristus mencintai dengan mengorbankan diriNya sendiri. Bagi Yesus diriNya tidak penting tapi orang yang dicintaiNya yang penting. Yesus mencintai semua manusia. DR. Paul Gunadi dalam salah satu. ceramabnya pernah menjelaskan bahwa —mencintai_— itu —_—berarti ”melenyapkan iri’. Menurut saya ini adalah istilah yang sangat balk untuk menjelaskan arti cinta itu. Jika kita mau mengasihi maka kita harus belajar untuk "melenyapkan diri kita’. Hal ini berarti kita mampu untuk tidak — melulu memikirkan kepentingan sendiri, tidak berfokus kepada kepuasan diri sendiri, tidak egois. Melenyapkan dirt berarti_ menganggap diri seakan-akan tidak ada karena orang yang dicintai lebih penting dari iri sendiri. Ini berarti bahwa kita tidak penting tapi orang yang kita cintai yang penting. Bahkan ketika kita harus menderita bagi orang yang kita cintai, cinta kadang dapat terasa menyakitkan. Cinta yang tulus adalah cinta yang mengorbankan diri_ bagi orang yang Sudahkah Anda _—_belajar intainya. mencintai? Daftar Pustaka Fromm, E. (2005). The Art of Loving Memaknai Hakikat Cinta. PT Gramedia Pustaka Utama.

You might also like