You are on page 1of 39
41 Undang ‘Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Pasal r a Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.03/2008 te: biaya jabatan atau biaya pensiun yang dapat di i bruto pegaviaitetap lau pensiunan we" di penghasilon Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 tent 5 pelaksanaan pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan ae pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2008 tentang penetapan bagian penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dari pegawai harian dan mingguan serta pegawai tidak tetap lainnya yang tidak dikenakan pemotongan pajak penghasilan Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 sebagaimana telah diubah dengan nomor PER-57/PJ/2009 tentang pedoman teknis tata cara pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21/26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.03/2010 tentang tata cara pemotongan PPh Psl.21 atas penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua dan jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus . PP Nomor 68 Tahun 2009 |. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : 32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 2] dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan Orang Pribadi 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 101/PMK.010/2016 Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak . Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 102/PMK.010/2016 tentang penetapan penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dari pegawai harian dan mingguan serta pegawai tidak tetap lainnya yang tidak dikenakan pemotongan pajak penghasilan. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : 16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 schubungan dengan pekerjaan, ntang besamya tentang, jasa, dan kegiatan Orang Pribadi yun 2016 tentang Nomor 41 Tet pegawai dari i i 12. Peraturan Pemerintah Republik Indeno auss. Penebas Perlakuan Pajak Penghasilan Le Pemberi kerja dengan kriteria tertel 2 deng nomor 7 ab PENGERTIAN sg Ueperape Kali diubah, lL indans: ral Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah ela beberaP 1983 tentang pajak penghasilan sea Tahun 2008- dan kegiatan yang serakhir dengan Undang-Undang nomor ekerjaan. JF, dalam negeri, 2. Pajak Penghasilan sehubungan dengan fadi Subjek PAF Tas pengnasian dilakukan oleh Wajib Pajak orani riba adalah Pay i dengan nama yang selanjumya disebut PPh Pasal 21; pembayaran Jo jabatan, jasa, berupa gaji, upah, honorarium, ranjangan, pekerjaan ala tam negeri, dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan Pe ubjek pajak ghasilan. dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribac ‘Undang Pajak Pen: ang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 onda r jasa, dan eeaiae Pajak Penghasilan sehubungan dengan re iek Pajak luar negeri, Yons dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi Sul tas penghasilan eau Sclanjutnya disebut PPh Pasal 26, adalah se in dengan nama dan dalam upeh, honorarium, tunjangan, dan pembayaran jabatan, jasa, dan kegiatan bentuk apapun schubungan dengan pekerjaan Sais Liar negeri, sebagaimana Yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Paj hhasilan. dimaksud dalam Pasal 26 Undang-Undang Pajak Li jah Wajib Pajak orang ‘- Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 wey Usaha Telap, yang Pribadi atau Wajib Pajak badan, termasuk Ber jal atas penphasilan mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan eae sebagaimana Schubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pI ‘ai penghasilan: dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 26 Undang-Undang pajak peng a Undang- Badan adalah badan sebagaimana dimaksud dalam Pasel | oe oa eae Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009. oe haath, Pass. 6. Penyelengoara Kegiatan adalah Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak badan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu yang melakukan pembayaran mbalan dengan nama dan dalam bentuk apapun kepada orang pribadi schubungan dengan pelaksanaan kegiatan tersemun Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pacal 21 adalah orang pribadi dengan status sebagai Sub Pajak dalam negenyang menerima atau Tidak. stare Dengbasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun, tidak dikecualikan dalam dengan pekerjaan, jasa atau hubungannya sebagai pegawai maupun b pensiun, yang menerima atau ama dan dalam bentuk apa i . pun, sepanjan; furan Direktur Jenderal Paice a ak ini, dari , a ‘asal 26 sebagai imb: dengan pekerjaan, jasa atau kegiatse yang dilakkan eottungen hubungennys sebagai pepawsi meupun bak Pegawai, te aa pensiun, : *masuk penerima 9. Pegawai adalah orang pribadi yang beker; i vai Kerja, baik sebagai Pegawai letap atau pegawai tidak tetap/tena, : , Sebagai perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tern! Pas berdasarkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau keg eat rtentu 2 10. MW 12. 13, 14. 15. 16. 17. 18 19. 20. 21. 22. dengan memperoleh imbalan yang diba penyelesaian pekerjaan, atau i termasuk orang pribadi yang m badan usaha milik negara atau Pegawai tetap adalah pegawai Pegawa yang menerim: i dalam juah tertenu secre traf, termasuk anggoa donor hone cgiatan Perusahaan secara langsung, serta pegawai Pena ; ig bekerja berdasarkan kontrak untuk suate j yang bersangkutan bekerja penuh Giana tertentu sepanjang pegawai Pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas adalah popavat ene root penghasilan apabila pegawai yang bersan, ines baer a hanya menerima hari bekerj jumlah unit hasil pekerjaan yang dihesicay nce oma cua nis pekerjaan yang dimintoleh pomber ker Rniecineneaee Penerima Penghasilan Bukan Pegawai, i selai ; tetap dan pogawal tidak tar? roe Aaa Bribadi selain pegawai penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapan dai Seman poh Pasal 21 dawatau PPh Pasal 26 sebagai imbalan atas pekerfans ia ann kegiatan tertenta yang dilakukan berdasarkan perintah atau permitvann dat pemberi penghasilan. a mi pemmintaan dart Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar, lokak pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegi th Hokakarya (workshop), memperoleh imbalan sehubungan dengan kell! eee ae eed gan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. . Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima ‘atau memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima tunjangan hari tua atau jaminan hari tua. Penghasilan Pegawai Tetap yang Bersifat Teratur adalah penghasilan bagi pegawai tetap berupa gaji alav upah, segala macam tunjangan, dan imbalan dengan nama apapun yang diberikan secara periodik berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi kerja, termasuk uang lembur. Penghasilan Pegawai Tetap yang Bersifat Tidak Teratur adalah penghasilan bagi pegawai tetap selain penghasilan yang bersifat teratur, yang diterima sekali dalam satu tahun.atau periode lainnya, antara lain berupa bonus, Tunjangan Hari Raya (THR), jasa produksi, tantiem, gratifikasi, atau imbalan sejenis lainnya dengan nama apapun. Upah harian adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara harian. Upah mingguan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang teritang atau dibayarkan secara mingguan. Upah satuan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai Jang teratang atau dibayarkan berdasarkan jumlah unit basil pekerjaan yang dihasilkan. Upah borongan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan penyelesaian suatu jenis pekerjaan tertentu. Imbalan kepada bukan pegawai adalah penghasilan dengan nama dan dalam dentuk apapun yang terutang atau diberikan kepada bukan pegawai sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau Kegiatan yang dilakukan, antara Jain berupa honorarium, komisi, fee, dan penghasilan sejenis lainnya. Imbalan kepada bukan pegawai_yang bersifat_berkesinambungan_adalah imbalan kepada bukan pegawai yang dibayar atau terutang lebih dari sar arkan berdasarkan periode tertentu, om Ley yang ditetapkan pemberi kerja, ‘an pekerjaan dalam jab: i badan usaha milk daerah eT 3 4. 1 - Imbalan ke . Orang pribadi yang melakukan ke; | joan, jasa, atau Kali dalam x an pekel ; ‘At tahun kalender sehubungan dens kepiatan, 7 yan nami I Pada peserta kegiatan dalah penghasilan 2C”6'™ stan tertentu, onan pPaPUN yang terutang atau diberikan kepads PEST onorarium, hain in berupa uong salcy, uang representasi, Vane hadiah atau Penghargaan, dan penghasilan sejenis Le ‘ak tertentu di mana Masa Pajak terakhir adalah masa Desemiber atau masa Pal , Perawai teta jake orang. pribadi kerja dengan P * pemberi Euya™ Regeri yang memperoleh penghasilan dari pembe ‘criteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3)- 21/26 PIMAK YANG DITUNJUK SEBAGAI PEMOTONG PPh PASAL i Keri; shadi baik merupakan Pemberi Kerja, yang terdiri dari orang pribadi dan bade ayar gail, upab, Pusat maupun cabang, perwakilan atau unit yang mer bentuk honorarium, tunjangan, den pembayaran lain dengan nama sen yang, @Papun, sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai. Tidak termasuk sebagai Pemberi Kerja yang mempunyai Kewajiban Hon melakukan Pemotongan PPh Psl. 21 + Kantor perwakilan negara asin 2 Organisasi-organisasi intermasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf ¢ UU PPh, yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan. | 3. Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau Pekerjaan bebas yang semata-mata memperkerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Bendahara atau pemegang kas pemerintah, termasuk bendahara atau pemegang kas pada Pemerintah Pusat termasuk institusi. TN/POLRI, Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga-lembaga negara lainnya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri, yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan, Dana pensiua, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar ang pensiun dan tunjangan hari tun atau jaminan hari tua, giatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar : a). honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa dan/atau Kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak dalam negeri, termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama persekutuannya, 7 b), honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan s : eh kegiatan dan jasa yang dilakukan oleh lubungan dengan orang pri Subjek Pajak luar negeri. 8 Pribadi dengan status ¢), honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendiai magang. lidikan, pelatihan, dan ferrtennare hegietan termaguk badan pemerintah, organisasi yang. irae al dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta i myn yang menyelengparakan kegiatan, yang membayar morarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib paiak orang pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu kegiatan. Dalam pengertion penyelenggara kegiatan termasuk antara lain badan, badan pemerintah, organisasi termasuk organisasi internasional, perkumpulan, forme pribadi, serta lembaga Ininnya yang menyelenggarakan kegistan. payee yang diselenggarakan, misalnya kegiatan olahraga, keagamaan, 44 SURVEK PPh PASAL 21 dan/atau PPh Pasal 26 Pepawai b Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tun, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya Bukan pepawai yang menerima atau memperoleh penghasilan schubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan, antara lain meliputi : | Tenaga ahli yang melakukan’ pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris. 2. Pemain musik, pembawa acara, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, seniman lainnya. Olahragawan Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator Pengarang, peneliti, dan penerjemah Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, forografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan 7. Agen iklan 8. Pengawas atau pengelola proyek 9. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara 10. Petugas penjaja barang dagangan 1), Petugas dinas luar asuransi 12. Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan Kegiatan sejenis lainnya. Yang dimaksud dengan bukan pegawai adalah orang pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan dari pemberi kerja sehubungan dengan ikatan kerja tidak tetap, misalnya aris yang menerima atau memperoleh honorarium dari pemberi kerja. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain meliputi : 1. Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olahraga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya. 2. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja 3. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kKegiatan tertentu 4. Peserta pendidikan, pelatihan, dan magang 5. Peserta kegiatan lainnya Pegawai yang menerima penghasilan dari pemberi kerja dengan kriteria tertentu dengan jumlah Penghasilan Kena Pajak dalam | (satu) tahun paling 5 penyanyi, pelawak, bintang film, foto model, pelukis, dan ban 000,00 (lima puluh juta a Yak sebesar Rp50.000.000,00 (li uh i fa oat fi 7 if 2,5% (dua koma lim: Persen) dan bersifat final. idee termasuk dalam pengertian Penerima Penghasilan yang dipotong ’h Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 1. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik 2. Pejabat perwakilan organisasi intemasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia. 4.5. OBYEK DAN BUKAN OBYEK PPh PASAL 21/26 A. Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur. 2. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau a. yang dibayarkan secara bulanan b. yang tidak dibayarkan secara bulanan 3. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya 4, Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis. 5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, (fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun ‘sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan. 6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun. 7. Anggota Dewan Pengawas atau Dewan Komisaris yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap, Mantan Pegawai yang Menerima Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi, Bonus atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur, dan Peserta Program Pensiun yang masih berstatus sebagai Pegawai yang menarik Dana Pensiun. Pengbasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/ atau PPh Pasal 26 tersebut termasuk pula penerimaan dalam bentuk natura dan/ atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh: 1. Bukan wajib pajak , 2. Wait palak yang dikenakan PPh yang best final, atau jib pajak yang dikenakan PPh berd: i Khusus (deemed profit) Serkan norma penghitungan penerim: a ean dalam benny atateu PPh Pasal 26 ates penghasilan berPe pada harga pasar atas bar kenikmatan yang diberik an Dalam hal penghasi Penghasilan diteri penghitungan we mat dieima atau dipeoleh dalam mata van asing, tukar (4urs) yang ditetapkay daivatau PPh Pasal 26 didasarkan pada nilat pembayaran pers aabkan ol Menteri Keuangan yang berlaku pada saat B lan tersebut atau pada saat dibebankan sebagai biaya- . Tidak Termasuk Pasal 21/26 dalam Pengertian Penghasilan yang Dipotoug PPD 1. Pembay: seubungan a santunan asuransi dari perusahaan asuransi ee eerae Kesehatan, asuransi Kecelakaan, asurans! Ieee eat Celgane neon siswa. apapundib faa bentuk natura dan/atau kenikmatan ee egatmanal dim oleh Wajid Pajak atau Pemerintah, penghasilan sebagalmana dimaksud (Kecuali natura dan/atau kenikmatan lainny® eoeelar dan dalam bentuk apapun yang’ diberikan oleh bukan jib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final, atau Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profi) ) 3. Turan pensiun yang dibayarken kepada dana pensiun yang pendiriannys telah disahkan oleh Menteri Keuangan, juran tunjangan hari tua atau ara tunjangan hari ta juran jaminan hari tua kepada badan penyclengg vtau badan penyelenggara jaminan sosial tenaga Kerja yan dibayar oleh pemberi kerja 4, Zakat yang dit Jembaga amil 2: sumbangan keagam diakui di Indonesia yan{ jaan yang dibent dalam bentuk v erima oleh orang pribadi yang berhak dari badan alal kat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, ot cen yang sifatnye wajib bagi pemeluk agama yang # diterima oleh orang pribadi yang berhak. dari uk atau disabkan oleh Pemerintah usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan. 5, Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf | Undang- Undang Pajak Penghasilan. Coratan: . i i negung oleh pemberi kerja termasuk yang dltan teh i ahasilan yang ditenagune eh Pere 1 dhanggung oleh Patra, as paken penerimaan dalam Denk enikmatan. beri Kerja dengan Kriteria Tertentu Pajak Penghasilan Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada jpakan pemotongan pajak alas penghasilan sebubungan Tygan, jase, tau Kegan dengan nama dan dalam bentuk fang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam i gebagaimana distur dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 7 3 Pajak Penghasilan sebagnimana telah beberapa kali entane an Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang C. Peml }, Pemotongan 46 Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1993 tentan Pajak Penghasilan. KEWAJIBAN ‘A, Pemotong PPh Pasal 21/26 1 B. Penerima Penghasilan ib endaftarkan diri untuk memperoleh NPWP ke Kant aan ‘dengan ketentuan yang berlaku. for Pelayanan Pajak Siovabuat eatatan atau Kertas kerja perhitungan PPh Pasal 21 dan/ wer Pasal 26 untuk masing-masing penerima penghasilan, yang menjed dasar pelaporan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 yang terutang Se setiap masa pajak dan menyimpan catatan atau kertas kerja perhitun; fersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku, igen Memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilan yan diterima atau diperoleh pegawai tetap atau pensiun berkala paling ie 1 (atu) bulan setelah tahun Kalender berakhir. Dalam hal pegawai tet ‘eelum bulan Desember, bukti pemotongan PPh Pasal berhenti bekerja sel 21 hamus diberikan paling lame 1 (satu) bulan setelah yang bersangkutan berhenti bekerja. Memberikan bukti pemotongan PPh Pasal 21 atas pemotongan PPh Pasal 21 selain pegawai tetap dan penerima pensiun berkala serta bukti pemotongan PPh Pasal 26 setiap kali melakukan pemotongan PPh Pasal 21 danvatau PPh Pasal 26. PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 yang dipotong oleh pemotong PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 untuk setiap masa pajak wajib disetor ke Rantor pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, paling lame 10 (sepuluh) hari setelah masa pajak berakhir. Melaporkan pemotongen dan penyetoran PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 untuk setiap masa pajak yang dilakukan melalui penyampaian Surat pemberitahuan masa PPh pasal 21 dan/atau PPh pasal 26 ke Kantor pelayanan pajak tempat pemotong PPh pasal 21 dar/atau PPh pasal 26 terdaftar, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah masa pajak berakhir. bukan pegawai sebagaimana Pegawai, penerima pensiun berkala, serta ‘a angka 4 UU PPh wajib dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf membuat surat pemnyataan yang berisi jumlah tanggungan keluarga pada awal tahun kalender atau pada saat mulai menjadi subjek pajak dalam negeri sebagai dasar penentuan PTKP dan wajib menyerahkannya kepada Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 pada saat raulai bekerja atau mulai pensiun. Dalam hal terjadi perubahan tanggungan keluarga bagi pegawai, ae pensiun berkala dan bukan pegawai sebagaimana dimaksud falam Pasal 9 ayat (1) huruf a angka 4 UU PPh wajib membuat surat emyataan baru dan menyerahkannya kepada Pemotong PPh Pasal 21 é atau PPh Pasal 26 paling lama sebelum mulai tahun kalender erikutnya, 4.7 PROGRAM Jann, SOSLAL (yy No. 40 Th. 2004 & UU No.24 Th.2011) 1 a Jaminan Kee Turan dikelomesa km” Ki », lompok} er) Kelompak P88 herd ee Kelompok It Kelompok tit A. BPYS Ketenagakerjn mor 44 Th, 2015 pasal 16) ‘ko kecelakaan Kerja, yaitu: Ye x upah sebulan 4 x upah sebulan “ox upah sebulan Kelompeh IV lompok V. ae wepesar 1.74% x upah sebulan 2. Jaminan Kemat Turan ditetap kan sat (PP Nomor 44 Th. 2015 pasal 18) pkan sebesar 0,309 x upah sebulan 3 Jami: . Tan JT he Tua (PP Nomor 46 Th. 2015 pasal 16) luran THT sebesar 5,79 dari upah sebulan, dengan Ketentuan® 2% x upah sebulan (ditanggung oleh pekerja); dan X upah sebulan (ditanggung pemberi kerja) 4. i i Jaminan Pensiun (PP Nomor 48 Th. 2015 pasa! 28) aminan Pensiun ditetapkan sebesar 3% dari upah sebulan. dengan ketentuan: . y % x upah sebulan (ditanggung oleh pekerja); dan + 2% x upah sebulan (ditanggung pemberi Kerja) B. BPJS Kesehatan (Perpres No. 111 Th. 2013 pasal 16C) Turan Jaminan Kesehatan bagi peserta sebagaimant dimaksud pada ayat 1 yang dibayarkan mulai tanggel 1 Juli 2015 sebesar 5% dari Gaji/Upah per bulan dengan ketentuan : ‘© 4% x upah sebulan dibayar oleh pemberi kerja; dan «1% x upah sebulan dibayar oleh peserta Catatan: + Atas turan IKK, JKM, dan JPK karyawan (menambah penghasilan brut), | . «Tae jaminan hari tua CHT) dan jaminan pensiun (IP) yang Gast pemberi kerja tidak Tura Jegcan sebegai penghasiln kayawan (dak menambah penghas/so karyawan), Karena ciany pj akan dakuker ped at yang bersengin mens jaminan hari tua dari BPJS (Final). . «ae Blaminan hari cua (HT) dan jaminan, pensivn (0) Yong dibayar oleh karyawan fupakan pengurang penghasilan bruto bagi karyawan dalam perbitungen PPh karyawan tersebut. 4.8 PENGHITUNGAN PPI 4.8.1 Pegawai Tetap Penghitungan PPh pasal 2 ates penghasilan pegawai tetap (dan penerima pensiun berkala) dilakuken melaui 2 tahap, yaitu: 7s enghitungan masa atau bulanan yang ‘menjadi dasar pemotongan PPh Fasal 21 yang eruane untuk setiap masa pajak, yang dilaporkan Bam SPT Masa PPh Pasal 21, selain masa pajak Desember atau masa gajak di mana pegewal tetap berhenti bekerja, >, Penghitungan kembali sebagai dasar pengisian Form 1721 Al atau Pengma? dan pemotongan PPh Pasal 21 yang terutang untuk masa pajak Desember atau masa pajak dimana pegawai tetap berhenti bekerja dilakukan pada: Jang Gayar pernberi Kerja dimasukkan sebagai penghasilan h PASAL 21 5). Bulan dimana pepawai tetap berhenti beketin a b) Bulan Desember bog pegawal tetap yang’ pif Pensiun tnhun Kalender (dan bagi penerima Pengi,,, Kea sampai ayy: pensiun sampai akhir tahun Kalender) Yang menerima rH yang diterima Pegawai Tet, . Penghasitan : i‘ pun yang bersifat tidak feraty, P baik yang bersitat teratur mau Peaghasilan Bruto yang bersifat teraMr melipuy gai; pembayaran teratur lainnya, termasuk wang Tembay”uniengan dan pemmbayaran sejenisnya . time) dan Penghasilan Bruto yang bersifat tidak *eratur metiput jas, u unjangan hari ray® &lau tahun ban vey oes nghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap ra Premi, umumnya diberikan sekali dalam setahun lan pada Cara menghitung PPh 21 masa alau bulanan bagi pegawai tetap aus penghasilan yang bersifat teratur maUpun yang bersifat tidak teratr adalah sebagai berikut: 1. Dihitung seluruh penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh selama sebulan. Bagi yang mengikuti program BPJS, premi Jaminan Kecelakaan Kerja (IKK), premi Jaminan Kematian (JK) dan premi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang ditangeung oleh pemberi kerja merupakan penghasilan bagi Pegawai, Ketentuan yang sama diberlakukan juga bagi premi asuransi Kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa yang dibayarkan oleh pemberi kerja untuk pegawai kepada perusahaan asuransi, luran pensiun yang dibayar oleh pemberi Kerja kepada perusahaan dana pensiun (atas nama pegawai), bukan merupakan penghasilan bruto bagi pegawai yang bersangkutan, 2. Dihitung jumlah penghasilan neto sebulan dengan cara mengurangi penghasilan bruto sebulan dengan biaya jabatan, serta iuran pensiun, iuran Jaminan Hari Tua, dan/atau Tunjangan Hari Tua yang dibayar sendiri oleh pegawai melalui pemberi kerja kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan atau kepada Badan Penyelenggara Program BPJS. Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihare penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyatjabatan ataupun tidak. Biaya jabatan ditetapkan sebesar dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp. 6.000.000 Setahun atau Rp. $00,000 sebulan. Dihitung penghasilan neto setahun/ disetahunkan Dikurangi dengan Penghasilan Ti . ; idak Kena Pajak (PTKP) petaban PTE? ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak. | donee ake Untuk Pegawai yang baru datang dan menetap di sia dalam bagian tahun kalender ditentukan berdasarkan 10 keadaan r bersangkutan,, “™*l hylan dari bagian tahun kalender yang, besamya prKP adalah sebagai berikut(berdasarkan K.019/2016) PIKP Tahunan Bulanan (dibagi 12 bulan) Rp 54.000.000 Rp 4.500.000 75.000 Maksimum 3 Rp 4.500.000 Rp 3 tanggungan rang sedarah dan teliorga eae Baris. joarttda lurus keatas dan” kebawah tay We Rp 58.500.000 Rp 4.875.000 KA Rp 63.000.000 Rp 5.250.000 Le Rp 67.500.000 Rp 5.625.000 K3 Rp 72.000.000 Rp 6.000.000 Tambahan untuk seorang Rp 54.000.000 Rp 4.500.000 istri yang penghasilannya digabung dengan peng- hasilan suami Catatan: © Keluarga sedarah dalam garis keturunan, Doras + Ayah, ibu, anak, kakek, neneke © Keluarga semenda dalam garis keturunan, Lurus + Mertua anak tr © Anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenunya ‘Adalah angola keluarga yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh biaya hidupnya ditanggung oleh wajib pajak. co Anak yang belum dewasa: ‘adalah anak yang belum berumur 18 tahun dan belum pernah menial Dalam hal Karyewati kawin, PTKP yang dikurangkun adalah hanya untuk Girinya sendir. Dalam hl tidak kawin, Pengurangan PTKP selain untuk dirinya ary Sfitambah dengan PTKP ‘keluarge yang menjadi tanggungon serenuinya, Bagi karyawati kawin yang menunjukkan Keterangan tertlls Siac pemdasetompst serendah-rendahnya keeamatan), babwa suaminys tidak ease diberkan tanbaban PTKP untuk suami ditambah dengan PTKP eluarga yang menjadi anggungan sepenuhnya, sahui Penghasilan Kena Pajak 5, Setelah dike Seto ihitung PPh pasal 21 terhutang dengan menerapkan tarif sebagaimana pasal 17 ayat (1) huruf a: Tapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Cd <0 Rp 50.000.000 3% 0.000.000 s.d Rp 250.000.000 15% Diatas Rp 250.000.000 s.d Rp 500,000,000 25% 0.000.000 30% i B. Penghitungan Masa atau Bulanan Selnin yy, atau Masa Pajak di moana pegawal t€fP berhenti peberje eer 1. Atas Penghasilan Teratur re Bekeris © Dihitung seluruh penghasilan brut f diperoleh selaana sebula metiputt gai’ gamers, wa pamnbayaenn teratur fanny PSU ung fembue (over teal dan pembayaran s jenisnya- ra over © Dihitung jumlah penghasilan neo sebutan Dihitung penghasilan neto setahty disetahunkan alam hal seorang pegawai tp dengan i ; subjektitnya sebagai Wajib Palak dalam esi aiaante sejak awal tahun, tetapi mula bekerja sotelat bbulan Januari SEA Ph neto setahutt dilitune dengan mengalikan Ph neto Sebulan dengan banyakny® bulan sejnk pegawai yang bersangkutan musi bekerja samPai dengan bulan Desember, " Dalam hal pegawai tetap Kewajiban pajak subjektifnya sebagai Subjek Pajak dalam negeti dimulai setelah permmutaan tahun pajak dan mulai beke® pada tahun berjalan, Ph neto Setahun wiihitung berdasarkan banyaknya bulan sejak pegawai yang bersangkutan mulai bekerja sampai dengan bulan Desember disetahunkan. « Dihitung PhKP © Dihitung PPh Ps. 21 setahun * Dihitung PPh Ps. 21 terutang dan disetor ke Kas Negara sebulan yang harus dipotong mping dibayar gaji bulanan juga dibayar Inku surut (rapel), misalnya untuk 5 ttungan PPh Pasal 21 atas rapel tersebut 2. Jika kepada pegawai di sai Kenaikan gaji yang ber! (lima) bulan, maka penghil adalah sebagai berikut ‘© PPh Ps.21 atas rapel a dalah selisih antara PPh Ps.21 yang charusaya dipotong (dengan dasar gaji_setelah adanya Kenaikan dikurangi dengan PPh Ps.21 atas gaji yang telah dilakukan pemotongan (sebelum kenaikan) 3. Atas Penghasilan Tidak Teratur ses ihitung PPh Ps.21 alas penghasilan eratur yang Gigetahunkan ditambah dengan penghasilan tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dan sebagainya Dihitung PPh Pasal 21 alas penghasilan teratur yang disetahunkan elisihnya merupakan PPh Ps. teratur 21 atas penghasilan tidak sa pajak tertentu C, Pengbitungan pada bulan Desember atau ma a sebelum bulan untuk Pegawai Tetap yang berhenti bekerj Desember . Dihitung PPh Ps. 21 terutang atas seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun kalender yang bersangkutan, baik penghasilan yang teratur maupun yang tidak teratur. © Untuk pegawai tetap yang kewajiban pajak subjektifnya sudah ae tahun, namun mulai bekerja setelah bulan fama ia rhenti bekerja sebelum bulan Desember, PPh fe terutang dihitung berdasarkan jumlah seluruh 12 penghasilan yang diterima atau diperojey, teratur Maupun tidak teratur, selama pe. yang bersangkutan bekerja pada pemotong pajay 7 oo Untuk pegawai tetap yang Kewajiban fail Yang imulai setelah bulan Januar atau berajn iM Desember, PPh Pe, 21 terutang dihitung (ey seluruh penghasilan yang diterima atau qjeesst**en bersifat teratur maupun tidak teratur, yang qeclet, 4s pPh Ps. 21 terutang yang harus dipotong untuk poet atau bulan tertentu untuk pegawai tetap yang Dulan Desemire Sebelum bulan Desember adalah sebesar selisih sete" Boke terutang ates seluruh penghasilan teratur dan gj aan PPh Ps.3} giterima dari pemotong paiak dalam tahun ca yang bersangkutan, dengan PPh Ps. 21 yang telah dipotong watt, SE alender yang bersangkutan sampai dengan bulan ee hun mnya D. Contob Perhitungan pT Ananda bertempat kedudukan di Malang, bulan Janu; esember 2016 melakukan pembayaran geji setiap bulan Rp & So0.0o4, dan kepada setiap Karyawan tetap. P 6.500.000 PT Ananda mengikuti program BPJS, premi Jaminan Kecela Kerja dan Premi Jaminan Kematian dibayer oleh pemberi kere dengan jumlah masing-masing 0,54% dan 0,30% dari gaji, 7 PT Ananda menanggung juren Jaminan Hari Tus setiap bulan 3,70% dari gaji, sedangkan masing~ asing karyawan membay: Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji setiap bulan. - Di samping itu, PT Ananda juge mengikuti program pensiun untuk karyawan, PT Ananda membayar iuran pensiun untuk setiap Karyawan ke dana pensiun (pendiriannya telah disahkan olch Menteri Keuangan) setiap bulan sebesar Rp 200.000, sedangkan masing-masing Karyawan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000 karyawarkaryawati PT Ananda : |. Anang (telah menikah, belum mempunyai tanggungan keluarga) Pada bulan Juni 2016 Anang menerima_gaji_baru sebesar Rp.7.500.000 yang berlaku surut sejak bulan Januari 2016, oleh yarena itu PT Ananda membayarkan rapel gaji pada bulan Agustus 2016, PT Ananda membayarkan bonus sebesar Rp.10,000.000 kepada Anang 2. Aryanto belum menikah Karyawan baru, mulai bekerja pada PT.Ananda bulan Februari 2016 Amold (telah berkeluarga, tanpa tanggungan) Seorang Expatriate (Subyek Pajak Luar Negeri kemudian menjadi Wajib Pajak Dalam Negeri), mulai_bekerja_pada PT Ananda Maret 2016 4, “Anita, Karyawati (telah menikah dengan 3 orang anak). Suami Anita, Adrian sebagai Kepala Divisi Finance pada PT. Arthaloka. 5. Anyi, karyawati belum/tidak menikah dengan |_WnRKnit keluarga (ibu) 6, Andini telah menikah dengan 3 anak sebagai tanggungan keluarga. Atas kebijaksanaan perusahaan sejak | Januari 2016 e8t Andini menjadi Rp. 7.000.000. Suami Andini (Andika) beberapa tahun tidak memperoleh enghasilan dikarenakan sakie. Surat Keterungan dari pihak Kecamatan setempat (yang menjelaskan kondisi suaminys), teh B a Penghitungan PPh Ps2t 2 Fi dan penghacilan tera Isinnya bulanan ine Anang Premi KM ( Jumish Ph. Brute Pengurany - wan JHT2 S Jumish Pengurangan PTKP (KX) Penghasilan Kena Pajak Pembulatan 21 Terurang Le eee dam e - berdaserkan Keputusan Meateri Ks 21 seluruh atau pemberi dalam pengerti pegawai yang bersangkuten dan tidak dapst dikurangken dari Penghasilan Brato pemberi kerja Jiks kepada Anang diberikan Tunjangan Pajak. Tunjan; Pajak merupekan penghasilan bagi pegawai yang ber gan Penghitungan PPh Ps. 21 atas rapel gaji Anang Setelah kenaikan gaji Penghasilen brato Gaji sebulan Rp 7.500.000 ~ Premi JKK (0.34% x Gaji sebulan) Rp 40.500 ~ Premi JKM (0,30% x Gaji sebulan) 22.500 Jumlah Ph. Bruto 563.000 Pengurangan > Biaya Jabatan 5% x Rp 7.563.900 378.150 ~ Turan pensiun a = 100.000 - a ie 28% x Rp 7.500.000 Rp 000 jumlah Pengurangan Rp 628.150 Penghasilan Neto sebulan 934,850 Paes Rp 6.934.85 asilan Neto setahun (x12) PTKP (K/0) x12) Penghasilan Kena Pajak Rp 24.718.200 4 Pembulatan PPh Ps. 21 Terutang 5% x Rp 24,718,009 PPh P's. 21 Terutang » ’ RP 1.235.999 sae Rp 1.235. 300 buen Rp 24.18.0099 PPh 21 Januari S/D Me} 2016 seharusnya Rp 102.997 5 x Rp 102.992 a PPh Ps. 21 Januari s.4 Mei 2016 P 514.958 Yang ens 5 x Rp(S6.092 PPh Ps. TARAS rapel pai ee 458 ¥ Alas penghasilan yang persifat tidak teratur 1. Anang PPh Ps. 21 atay gaji dan penghasiian teratur tainnya setabun Penghasilan bruto - Gaji setahun 12 x Rp 7.500.000 Rp 90.000.000 = Premi JKK (0,54% x Gajisetahun) Rp 486-000 = Premi JKM (0,30% x Gaji setahun) Rp 270-000 Jum Ph, Bruto Rp 90.756.000 Pengurangan ~ Biaya Jabatan 5% x Rp 90.756.000 Rp. 4.537.800 + Turan pensjun 12 x Rp 100.000 Rp 1.200.000 ~ Turan JHT 2% x Rp 90.000.000 Rp_ 1.800.000 Jumlab Pengurangan Rp 7.537.800 Penghasilan Neto setabun Rp 83.218.200 PTKP (K/0) (Rp 58.500.000) Penghasilan Kena Pajak Rp 24.718.200 Pembulatan Rp 24.718.000 PPb Ps. 21 atas gaji dan penghasilan teratur lainnya setahun 5% x Rp 24.718.000 RpC235.900) > PPh Ps. 21 atas gaji dan penghasilan teratur lainnya setahun serta bonus Penghasilan brute - Gaji setahunDx Rp 7.500.000 Rp 90.000.000 - Premi JKK (0,54% x Gaji setahun) Rp 486.000 - Premi JKM (0,30% x Gaji setahun) Rp 270.000 Jumlab Pb. Bruto Rp 90.756.000 - Conus Rp 10.000.000 qos penghasilan bruto Rp 100.756.000 Pengurangan ' - - Biaya Jabatan 5% x Rp 100.756.000 Rp _ 5.036.000 = Turan pensiun 12x Rp 100.000 Rp 1.200.000 - Turan JHT 2% x Rp 90,000,000 Rp 1:800 Jumlab Pengurangan Rp 8.037.800 Penghasilan Neto setahun Rp 92.718.200 PTKP (K/0) Rp _$8.500.000) Penghasilan Kena Pajak Rp _34.218.200 Pembulatan Rp 34.218.000 PPh Ps, 21 atas gaji dan penghasilan teratur Jainnya setahun serta bonus 5% x Rp 34,218,000 Rp 1.710.900 15 PPh P21 atns bonny —— oa) = Rp.1.710,900 ~ RAL2: Reura7si000 VY Penghitungan PPh Ps.2T mas* Desember 1, Anang Penghasilan bruto pent Retahun 12 x RP 7.500.000 Rp 90.000.000 P Gajisetahun) Rp 486-000 Premi JKK (0,54% * G4), Premi JKM (0,30% X Gaji s¢tahun) R 270000 Rp 90.756.000 Jumiah Ph, Brute Bonus Rp_ 10.000.000 Total penghasilan brute Rp100.756.000 Pengurangan Brava Jabatan 5% x RP:100.756.000 — Rp 5.037.800 Rp 100.000 Rp 1.200.000 ~ Turan pensiun 12 * = luran JHIT 2% x Rp 90.000-000 Rp 1.800.000 Jumlah Penguranga? Rp 8.037.800 Penghasilan Neto setahua Rp 92.718.200 PTKP (K/0) (Rp 58.500.000) Penghasilan Kena Pajak Rp 34.218.200 Pembulatan Rp 34.218.000 PPh Ps. 21 terutang Januari s/d Desember 2016 5% x Rp 34.218.000 Rp 1.710.900 PPh Ps. 21 yang telah dipotong Masa Januari s/d November 2016 (11 x Rp 102.992) + Rp 475.000 Rp 1.607.908 PPh Ps.21 ata. masa Deseraber 2016 Rp 102.992 2. Aryanto Penghasilan Bruto = Gaji sebulan Rp 6.500.000 = Premi JKK (0354% x Gaji sebulan) Rp 35.100 = Premi JKM (0,30% x Gaji sebulan) Rp___19.500 Jumlah Ph. Bruto Rp 6.554.600 Pengurangan ~ Biaya Jabatan 5% x Rp 6.554.600 Rp 327.730 - Turan pensiun Rp 100.000 - Turan JHT 2% x Rp 6.500.000 ~ Rp 130.000 Jucalab Pengurangan Rp _ 557.730 Rp 5.996.870 Penghasilan Neto sebulan Pengbasilan Neto setahun (x11) Rp 65.965.570 PTKP (TK/0) 54,000,000 Penghasilan Kena Pajak Rp 11.965.570 Pembulatan Rp 1.965.000 PPh Ps. 21 Terutang 5% x Rp 11,965.00 = R p 598.250. PPh Ps. 21 Terutang sebulan (:11) Rp (4.386) v Aryanto Penghasilan bruto setah Penghasilan Bruto un (11 bulan) Mulai Feo = Gaji sebulan 11 x R P 6.500.000 Rp 71:500,000 = Premi JKK ‘ P ‘emi IKK (0,54% x Gaji 1] bulan) Rp 386.100 + Premi JKM (0,30% x Gaji Jumlah Ph. Brug bule®) a 000 16 Pengurangan - Biaya Jabatan 2% x Rp 72.100.600 oa Pensiun({| Rp 100.000 ~ Turan JHT (295% Gaji 11 bulan ) P tei Pengurangan enghasilan Ni , PTKP (TK/0) leto setahun (11 bulan) Penghasilan Kena paj Pajak Pembulatan PPh Pasal 21 Terutang Rp 3.605.030 Rp 1.100.000 Rp 1.430.000 Rp 6.135.030 Rp 65.965.570 (Rp 54.000.000) Rp 11.965.570 Rp 11.965.000 5% x Rp 11,965,000 = Rp 598.250 PPh Ps. 21 yang aa jpotong Masa Pebruari sa-Noyember 2016 10 x Boasts) = Rp 543.860 PPh Ps.21 atas Yresaesember 2016 Rp 54.390 Arnold . Penghitungan PPh Ps, 21 atas gaji dan penghasilan teratur lainnya bulanan Penghasilan Bruto = Gaji sebulan Rp 6.500.000 ~ Premi JKK (0,54% x Gaji sebulan) Rp 35.100 - Premi JKM (0,30% x Gaji sebulan) Rp___19.500 Jumlab Ph. Bruto Rp 6.554.600 Pengurangan 7 = Biaya Jabatan 5% x Rp 6.554.600 Rp 327.730 ~ Turan pensiun Rp 100.000 Turan JHT 2% x Rp 6.500.000 Rp 130.000 Jumlab Pengurangan Rp 557.730 Penghasilan Neto sebulan Rp 5.996.870 ai ware Penghasilan neto 10 bulan , Rp 59.968.700 10 x Rp 5.996.870 Penghasilan neto 10 bulan disetahunkan 12/10 x Rp 59.968.700 PTKP (K/0) Penghasilan Kena Pajak Pembulatan PPh Ps. 21 Terutang 12 bulan 5% xRp 13. 462.000 PPh Ps. 21 terutang 10 bulan_ 10/12 x Rp 673.100 PPh Ps. 21 terutang 1 bulan. 1/10 x Rp 560.917 Pembulatan v Arpold Penghasilan Bruto setabun (10 bulan) ~ "Gaji setahun 10x Rp 6.500.000 ~ Premi JKK (0,54% X Gaji 10 bulan) Premi JKM (0,30% X Gaji 10 bulan) Jumlab Pb. Bruto Penj gurangan Biaya Jabatan 5% x Rp 65.546.000 Turan pensiun 10x Rp 100.000 Turan JHT (2% x Rp 65.000.000) Rp 13.462.000 Rp 673.100 Rp 560.917 Rp 36.092 Rp 56.000 Rp 65.000.000 Rp 351.000 Rp ___195.000 Rp 65,546,000 Rp 3.277.300 Rp 1.000.000 Rp 1.300.000 17 Jumlab Pengurange? Rp $7700 i p$9.968.700 Penghaslan Nelo gistahunkan Penghasilan neto 1 Rp 71.962.440 12/10 x Rp 9.968.700 PTK? (K/0) (Rp 58.500.000) sil 1a Pajak Rp 13.462.440 Penghasilan Ken‘ peat ti Pembulatap Maret s/4 Desember 2016 PPh Ps. 21 Terutang, 5% x Rp 13. 462.000 [ Rp 673.100 PPh Ps. 21 terutang 10 bu! 10/12 X Rp 673.100 Rp 560.917 PPh Ps. 21 yang tela ayes masa Maret s/d November meen (9 x Rp 56.000) nis Rp ___504.000 PPh Ps.21 masa Desember 2 Rp 56.917 Paginas PPh Ps.2I atas gaji dan penghasilan teratur lainnya bulanan Penghasilan Bruto Gaji sebulan Rp 6.500.000 ~ Premi JKK (0,54% x Gaji sebulan) Rp 35.100 + Premi JKM (0,30% x Gaji sebulan) Rp ___19.500 Jumlab Ph. Bruto Rp 6.554.600 Pengurangan Biaya Jabatan 5% x Rp 6.554.600 Rp 327.730 = Turan pensiun Rp 100.000 = Iuran JHT 2% x Rp 6.500.000 Rp 130.000 Jumlah Pengurangan Rp _ $57.730 Pengbasilan Neto sebulan Rp 5.996.870 Penghasilan Neto setabun (x12) Rp 71,962.40 PTKP (TK/0) (Rp_54.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 17,962.40 Pembulatan Rp 17.962.000 PPh Ps. 21 Terutang 5% x Rp 17.962.000 Rp PPh Ps, 21 Terutang sebulan 1/12 x Rp 898.100 Rp 4842)" v Anita Penghasilan Broto setahun ~ Gaji setahun 12 x Rp 6.500.000 Rp 78.000.000 - Premi JKK (0,54% X Gajj : i 54% X Gajisetahun) Rp 421.200 Premi JKM (0,30% X Gaji setahun) © Rp __234.000 Jumlab Ph. Bi Pengurangan ruts Rp 78.655.200 : ture pen Axx Rp 78,655,200 Rp 3.932.760 2 Turan HTO ee, 100.000 Rp 1.200.000 rene Pee 78,000.00 Rp 1.560.000 if tee No oe Peaghucian Kena Pajak (Rp. 54,000,000) a m ies p 17.962. 18 5. PPh Ps. 21 Terutang Januari s/d Desember 2016 5% x Rp 17,962.99 Rp PPh Ps. 21 yang telgh dipotong masa Ja aR a) November 2 PPh Ps. 2uasa pesember 2016 Aryati Penghitungan PPh P, i bulanan 's. 2] atas ga)! Penghasilan Bruto ~ Gaji sebulan - Premi JKK (0,54% x Gaji sebulan) = Premi JKM (0,30% x Gaji sebulan) Jumlah Ph. Bruto Pengurangan - Biaya Jabatan 5% x Rp 6.554. 600 ~ Turan pensiun = Turan JHT 2% x Rp 6,500,000 ‘Jumlah Pengurangan Penghasilan Neto sebulan Penghasilan Neto setahun (x12) PTKP (TK/1) Penghasilan Kena Pajak Pembulatan PPh Ps. 21 Terutang 5% x Rp 13.462.000 = PPh Ps. 21 Terutang sebulan W/12 x Rp 673.100 = v Aryati Penghi ainnya setabun Penghasilan Bruto setahun tungan PPh Ps.21 atas gaji dan penghasi 016 Ry 23.258 Rp 74.842 dan penghasilan teratur lainnya Rp 6.500.000 Rp 35.100 Rp 19.500 Rp 6.554.600 Rp 327.730 Rp 100.000 Rp 130.000 Rp _ 557.730 Rp 5.996.870 Rp 71.962.440 Rp $8.500.000) Rp 13.462.440 . Rp 13.462.000 lan teratur Rp 78.000.000 = Gaji setahun 12 x Rp 6.500.000 * premi IKK (0,54% x Gai setahun) Rp 421.200 ~ premi JKM (0,30% x Gaji setahun) Rp 234.000 Jumlab Ph. Brato Rp 78.655.200 Pengurangan Petpiaya Jabatan 5% x Rp 78.695.200 Rp 3.932.760 furan pensiun 12 x Rp 100.000 Rp 1.200.000 ~ Juran JT 2% x Rp 78,000,000 Rp 1.560.000 Jumlah Penguranean Rp 6.692.760 Rp 71.962.440 Pengbasilan Neto setabun (Rp_58.500.000) PTKP (TK/!) . Penghasilap Kena Pajak Rp 13.462.440 Pembulatan Rp 13.462.000 PPh Ps. 2 Terutang Januari s/d Desember 2016 $e x Rp 13.462.000 Rp @100) Pi yang ah dipotoug Gv) id November 2016 ( on) 7 Rp 617.008 _ pPh Ps.20 ‘a Desember 2016 Rp 56.092 Andini nn ; Penghitungan PPh Ps. 21 atas g4!" ‘4 penghasilan teratur lainnya tulanan Penghasilan Bruto = Gaji sebulan - cebuln) Rp 7.000.000 sini IKK (0,549 x Gail Se Rp. 37.800 «Prem ea on30%ex Gai sean) Ri 000 . Jumlah Ph, Bruto Rp 7.058.800 Pengurantpatan $96 Rp 7.058800 Rp Bea a i p . : ran rT 2 x Rp 7.000.000 Rp__140.000 Jumlah Pengurangao Rp 592.940 Penghasilan Neto sebulan Rp 6.465.860 Penghasilan Neto setahun (12) Rp oe ea PTKP (K/3) (Rp 72.000.000) Penghasilan Kena Pajak Rp 5.590.320 Pembulatan Rp 5.590.000 PPh Ps. 21 Terutang 5% x Rp 5.590.000 PPh Ps. 21 Terutang sebulan 1/12 x Rp 279.500 Y Andini Penghasilan brute vail setahun (x Rp 7.000.000 Rp $4.000.000 1 premi IKK (0,54% X Gajisetahun) Rp 453.600 Premi JKM (0,30% X Gai setahun) Rp__252.000 Jumlab Ph. Brato Rp 84.703.600 Pengurangan = Biaya Jabatan 59% x Rp 84.705.600 Rp 4.235.280 = Turan pensiun 12 x Rp 100.000 Rp 1.200.000 Turan JHT 2% x Rp 84,000,000 Rp_1.680.000 Jumlah Pengurangea Rp 7.115.280 Penghasilan Neto setabun Rp 77590.320 PTKP (K/3) 2we.k, bs. (Rp 72.000.000) Penghasilan Kena Pajak Rp 5.590.320 Pembulatan Rp 5.590.000 PPh Ps. 21 Teruta: i Saety sasogaee Januari sid Desember aig ent PPb Ps. 21 yang telah dipotong ° - sri eth PPh Ps A92) Rp__256.208 Pesember 2016 Rp 23.292 20 . Penghi C. Penghitungan pp, p,.21 masa selain Desember 1, Penghit a itungan Pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan ng dipingabtugaskan dalam tabun berjalan Contoh perhitungan ; aeel separa Yang perstatus belum menikah adalah pegawai pada P Nosanara Mandiri di Jakarta. Sejak 1 Juni 2016 dipindah ean © Kantor eabang di Bandung dan pada 1 Oktober 2016 ipindah tugaskan lagi ke Kantor cabang di Garut, Gaji Agus Saparudin sebesar Rp 6,500.00 dan pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendinisebutan sejuniiah Rp 100.000, Selama bekerja di PT Nusantara Mandir’ Agus Saparudin hanya menerima penghasilan berupa gajj saja. ene dus eter oF ty oS Penghitungan PPh Pasal 21 : Kantor Pusat Jakarta lama di cabang Jakarta Rp 32.500.000 6.500.000) Son- Mel Bengurang 1, Biaya Jabatan 5% x Rp 32.500.000 = Rp 1.625.000 2. Turan Pensiun : (x Rp 100.000 = Rp 500.000 Rp 2.125.000 Penghasilan neto lima bulan adalah Rp 30.375.000 Penghasilan neto setahun 12/5 x Rp 30.375.000 Rp 72,900.00 PTKP (TK/0) Rp_54.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 18.900.000 PPh Pasal 21 terutang setahun 5% x Rp 18.900.000 = Rp 945,000 PPh Pasal 21 terutang Januari s/d Mei 2016 5/12x Rp 945.000 = Rp 393.750 PPh Pasal 21 yang sudah dipotong Masa Januari s/d Mei 2016 adalah 5.x Rp 78.750 [94999 = p 393.750 PPh Pasal 21 kurang (lebih) dipotong NIHIL Pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Form 1721 Al) di Kantor Jakarta Gaji (Januari s/d Mei 2016) 5 x Rp 6.500.000 Pengurang, 1. Biaya Jabatan 394 x Rp 32.500.000 = Rp 1.625.000 2. Turan Pensiun 5x Rp 100.000 =Rp 500.000 Rp 32.500.000 125.001 Penghasilan neto 5 bulan adalah Rp 3.375.000 Penghasilan neto disetahunkan : 12/5 x Rp 30.875.000 Rp 72.900.000 PTKP (TK/0) 4.000.000) Penghasilan Kena Pajak disetahunkan_ Rp 18.900.000 21 PPh pasal 21 disetahunkan $9 x Rp 18.900.000~ Rp 945.000 PPh Pasal 21 terutang 5/12 x Rp 945.000 Rp 393.750 pPh pasal 21 yang telah diporons Gen ditunasi (Januari sd Mei 2016) adalah : ee soa7 3 78.750 ee Rp _ 393.750 Ppa Besa 21 Kurang (lebih) dipotens NIHIL Kantor Cabang Bandung 2, Penghasilan neto di Bandung, ji Juni s/d September 2016 ) ep 6.500.000 = (jun-Stt Rp 26.000.000 Pengurang 1. Biaya Jabatan 5% x Rp26.000.000 = RP 1.300.000 2. Turan Pensiun 4.x Rp 100.000 =Rp_ 400.000 Rp 1.700.000 Penghasilan neto di Bandung Rp 24.300.000 Penghasilan neto di Jakarta Rp 30.375.000 Jumlah penghasilan neto 9 bulan Rp 54,675,000 hasilan neto disetahunkan : xRp 54.675.000 Rp 72.900.000 PTKP (TK/0) Rp _54.000.000 Penghasilan Kena Pajak disetahunkan Rp 18.900.000 PPh pasal 21 disetahunkan 5% x Rp 18.900.000 = Rp 945.000 PPh Pasal 21 selama 9 bulan : 9/12 x Rp 945.000 = Rp 708.750 PPh pasal 21 yang dipotong di Jakarta Rp 393.750 PPh pasal 21 terutang di Bandung Rp 315.000 PPh pasal 21 yang dipotong di Bandung 4x Rp 78.750 Rp 315.000 PPh pasal 21 kurang (lebih) dipotong NIHIL Catatan : PPh Pasal 21 yang telah diporong pada bulan Juni sampai dengan, September 2016 untuk setiap bulannya adalah Pengisian Bukti Pemoto i fe Al) di Kantor Bandung ngan PPh Pasal 21 (Formulir 1721. Penghasilan neto di Gai Juni sid Sepiember 200, ee = Rp 26.000.000 1. Biaya Jabatan 5 1ac52Sx RP 26.0000 2. Turan Pensiun 4x Rp 100.000 100 = Rp 1.300.000 Rp 400.000 Rp_1.700.000 22 1 neto Penghastlen oot? oi Bandung aay Jumiah Pea i Jakarta. Re m3 don a! SAStlan 0 9 bulan R 0 aoe Gisetahunkan Rp 54.675.000 DY NRE ITSTS PTKP (TKN) eed & 72-900.000 Pengho 7 Rp $4,000,000) nghasilan Keng Pajak dsetahuunkan Tp 18.900,000 DP Pal 2 dsctghankan So N Rp 18.900 009 hy G PPh pasal 21 tentang p 945.000 9/12 x Rp 045.000 Sein Rp 708.750 21 telah dipotong dan dilun si Di Askar sesual dengan Form. 1721-Al Rp 393.750 PPh dung (4x Rp 78.750) Rp_315.000 h pasal 21 Kurang (lebih) dipotong NIHIL Kantor Cabang Garut Penghasilan neto di Garut Oktober sid Desember 2016 = Rp 19.500.000 Pengu 1 x Rp 19,500,000 = Rp 975.000, 2. Iuran Pensiun 3x Rp 100.000 = Rp 300.000 Rp_1.275.000 TBenghasilan neto di Garut Rp 18.225.000 Penghasilan neto di Jakarta Rp 30.375.000 Penghasilan neto di Bandung Rp 24,300.000 Jumish penghasilan neto setahun | Rp 72.900.000 PTKP (TK/0) Rp 54.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 18.900.000 PPh pasal 21 terutang setahun Rp 945.000 59 x Rp 18.900.000 = PPh pasal 21 terutang di Jakarta Rp__708.750 Dan Bandung sesuai Form 1721- Al PPh pasal 21 terutang di Garut Rp 236.250 bulan yang harus dipotong PPh pasal 21 sel Di Garut Rp 236.250 : 3 = Rp 78.750 Pengisian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Formulir 1721 aM) di Kantor Garut : Penghasilan neto di Garut Gane Okiober 5/4 Desember 2016 3 x Rp 6.500.000 = Rp 19.500.000 Pengurang 1. Biaya Jabatan Bier ap 19.500.000 = Rp 975.000 2, Juran Pensivn 3 x Rp 100.000 = Rp 300. 000 PERT jan neto di Garut Rp 18.225.000 Penghasila® [eto di Jakarta Rp 30.375.000 Penghasilan 23 Penghasilan neto di Bandung nda penghasilan neto setahun & 24.300.000 PTKP (TKO) Rp 72.800.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 18.900.000 PPh pasal 21 terutang setahun 58% x Rp 18,900.00 = Rp 945.000 asal 21 terutang di Jakarta Den Bandung sesuai Form 1721- A PPh pasal 21 terutang di Garut PPh pasal 21 telah dipotong @ x Rp 78.750) 3 PPh pasal 21 Kurang (lebih) dipotong 4.8.2 Pegawai Tidak Tetap A. Penghasilan pegawai tidak tetap #94 tenaga kerja lepas, berupa upab barian, upah mingguan, ups satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan a, Penghasilan yang dibayarkan secara bulanan atau jumlah kumulatif penghasilan yang diterima selama 1 bulan kelender telah melebihi jumlah PTKP sebulan untuk wajib pajak senditt (Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas. Pegawai dan Calon Pegawai) DPP = jumlah upah bruto sebulan yang disetahunkan setelah dikurangi PTKP PPh Ps. 21 yang harus dipotong adalah hasil perhitungan (tarif x DPP) dibagi 12 b. Upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan 1) Dihitung jumlah upah/uang saku harian, atau rata-rata upab/uang saku yang diterima atau diperoleh dalam sehari 1. Upah/uang saku mingguan dibagi banyaknya hari bekerja dalam seminggu 2. Upah satuan dikalikan dengan jumlah rata-rata satuan yang dihasilkan dalam sehari 3. Upah borongan dibagi dengan jumlah hari yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan borongan 2) Dalam hal upab/uang saku harian atau rata-rata upalVuang saku harian belum melebihi Rp. 450,000 dan jumlah kumulatif yang diterima atau diperoleh dalam bulan kalender yang bersangkutan belum melebihi Rp. 4.500.000 maka tidak ada PPh Ps.2] yang hanus dipotong DPP=0 3) Jika upalvuang saku harian atau rata-rata upah/uang harian telah melebihi Rp 450,000 dan sepanjang jumlah kumulatif Yang diterima atau diperoleh dalam bulan Kalender yang bersangkutan belum melebihi Rp 4 500.000, maka PPh Ps. 21 yang harus dipotong adalah sebesar upah/uang saku harian atau Gielen eo tans Saku harian setelah dikurangi Rp 450.000, DPP = sebesar u al 8 i tau rata-rata Upab/ uang saku hone, ang suku arian a arian setelah dikurangi Rp. 450.000 4) Dalam hal jurlah upah , dalam bulan kalender Se atau diperoleh 4.500.000 dan Kerang dari Rp 8.200.000, mre egeRP- yang har dipotong adalah sebesa upabocng sau rei at rata-rat ; /uang sal " Tatas up Yuang saku harian setelah dikurangi PTKP schari, DPP = sebesar upah/ uang saku haria opabiuong saku haran setelsh dlkurangl PYRE rehet ns Jikea jumlah upah kumulatif yang diterima atau diperolch dalam satu bulan kalender telah melebihi Rp 8.200.000, maka PPh Ps, 21 dihitung dengan menerapkan Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh alas jurmlah upah bruto upah dalam satu bulan yang disetahunkan setelah dikurangi PTKP, dan PPh Ps. 21 yang harus dipotong adalah sebesar PPh Ps, 21 hasil perhitungan tersebut dibagi 12 DPP = atas jumlah upah bruto dalam satu bulan yang disetabunkan setelah dikurangi PTKP 5 Contoh : PT Ananda dalam tahun 2016 juga mempekerjakan warga sekitar perusahaan secara bergantian sebagai karyawan tidak tetap dengan upab bulanan (dibayarkan secara bulanan) dan karyawan tidak tetap dengan upah yang dibayarkan tidak secara bulanan (upab barian, upah mingguan, upah satuan, upab borongan) 1. Ade (TK/0) bekerja sebulan selama 20 hari, upah Rp 250.000,- ‘hari, Upah dibayarkan akbir buldn (29 qx 20 ~S.000.000 > 4St0 Ovo) 2. Aji (TK/0) dalam seminggu bekerja selama 5 hari, upah Rp 300.000,00/hari. Upah dibayar secara harian, bekerja selama 2 minggu (10 hari).Tidot tema pala (300.070 xtohon = 8.000.000 © 400.000 ) 3. Atik (TK/O) menerima upah secara mingguan, upah Rp 1,500.000,00/minggu. Dalam 1 minggu, Atik bekerja selama 6 hari, (1.900.000 + Ya « ac.av0 6 489.000) 4, Asti (TK/O) bekerja dengan dasar upah satuan, dibayar secara mingguan. Seharinya dapat dihasilkan 9 unit produk dengan upah Rp 50.000,00/Unit. Asti bekerja selama 6 hari dalam seminggu 5. Aditya (TK/0) mengerjakan pengecatan ruangan kantor/pabrik dengan upah borongan Rp 1.000.000,00 diselesaikan selama 2 hari 1) Ade Penghasilan bruto 1 bulan upah sebulan 20 X Rp 250.000 Rp 5.000.000 Penghasilan neto | tahun 12.X Rp 5.000.000 Rp 60.000.000 Pengurangan PTKP (TK/0) Rp 54.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 6.000.000 PPh Ps, 21 setahun 5% X Rp 6.000.000 Rp 300.000 PPh Ps. 21 sebulan 1/12 X Rp 300.000 Rp 25.000 Jumlah yang diterimakan kepada Ade 25 Rp $.000.000 ~ Rp 25.000 Rp Aji Upah sehari a Rp © Dikurangi batas upah harian tidak dilakukan pemotongan PPh Ps. 21 Rp Penghasilan Kena Pajak schari PPh Ps. 21 dipotong atas Upah sehari 4.975.000 450.000 ~ 450.000 0 0 Sampai dengan hari Kerja Ke-5, jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi Rp 4.500.000, maka tidak ada’ PPh Pasal 21 yang dipotong Pada hari kerja ke-16, jumlah kumulatif upah telah melebihi Rp 4.500.000, Upah hari kerja ke-1 s/d ke-16 yang diterima 16 X Rp 300.000 Rp 4.800.000 PTKP sebenarnya 16 X (Rp 54,000.00 / 360) Rp 2.400.000 Penghasilan Kena Pajak s/d hari kerja ke-16 Rp 2.400.000 PPh Ps, 21 terutang s/d hari kerja ke-16 5% X Rp 2.400.000 Rp 120.000 PPh Ps. 21 dipotong atas Upah s/d upah hari kerja ke-15 0 PPh Ps.21 yang harus dipotong atas upah pada hari kerja ke-16 Rp 120.000 Upah bersih yang diterima pada hari kerja ke-16 Rp 300.000 ~ Rp 120.000 Rp 180.000 Atik Upah sehari ~ 7 1/6 X Rp 1.500.000 Rp 250.000 © Dikurangi batas upah harian tidak dilakukan pemotongan PPh Ps.21 Rp 450.000 Penghasilan Kena Pajak sehari NIHIL Asti Upah sehari 9X Rp 50.000 Rp 450.000~ Upah seminggu 6 X Rp 450.000 Rp 2.700.000 © PTKP sebenamya > 6 X (Rp 54,000.00 oS 900.000 enghasilan Kena Pajak sein 7.800.000 PPh Ps, 21 atas Upah nge aes 5% X Rp 1.800.000 Rp 90.000 26 nines nee be. mingen bea mh 8/4 ring ke4 (Penghasilan brite sebul melebihi Rp 8.290.000 Rp 10.800 000 Penghnsilan brute sebulan disetahunkan 12. X Rp 10.899.000 Rp 129.600.000 PIKE (TK/O) Rp _54.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 75.600.000 PPh Ps.2] teruteng setahun 5% X Rp $0.000.000 Rp 15% X Rp 25.600.000 Rp 3.840.000 Jumlah Rp 6.340.000 PPh Ps.21 terutang sebulan 1/12 X Rp 6.340.000 Rp 528.333 PPh Ps.21 yang telah dipotong 3X Rp 90.000 Rp 270.000 PPh Ps.21 yang harus dipotong Atas upah minggu ke-4 Rp 258.333 Upah bersih minggu ke-4 yang diterimakan Rp 2.700.000 - Rp 258.333 Rp 2.441.667 3) Aditya Upah sehari 1/2 X Rp 1.000.000 Rp 500.000 © Dikurangi bates upah harian tidak dilakukan pemotongan PPh Ps. 21 Rp 450.000 Penghasilan Kena Pajak sehari Rp 50,000 Penghasilan Kena Pajak 2 hari 2X Rp 50.000 Rp 100.000 PPh Ps. 21 atas Upah seminggu 590 X Rp 100.000 Rp 5.000 Upah mingguan bersih yang dibayarkan Rp 1.000.000 - Rp 5.000 Rp 995.000 4.8.3 Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima_peasiun secara Teratur berupa wang pensiun atau penghasilan sejenisnva DPP adalah Penghasilan Kena Pajak (PhKP) * Penghitungan PPh Ps. 21 di Tempat Pemberi Kerja Sebelum Pensiun Apabila waktu pensiun sudah dapat diketahui dengan pasti pada awal tahun, misalnya berdasarkan ketentuan yang berlaku di tempat pemberi kerja yang dikaitkan dengan usia pegawai yang bersangkutan, maka penghitungan PPh Ps. 21 terutang sebulan dihitung berdasarkan PhKP yang akan diperoleh dalam periode dimana pegawai yang bersangkutan akan bekerja dalam tahun berjalan sebelum memasuki masa pensiun 27 + Penghitungan PPh Pasal 21 di Perusahaan Dana Pensiun a Dana Pensiun menghitung pemotongan PPh Ps, 21 ata, Pensiun pada tahun pertama pegawal menerima uang pensine dengan berdasarkan pada jumlah Ph neto dari pember; kerja sampai dengan pensiun dan perkiraan wang pensiun yang akan diterima dalam tahun Kalender yang bersangkutan, Agar Dana Pensiun dapat melakukan pemotongan PPh Ps, 21 sebagaimang tersebut, maka penerima pensiun harus segera menyerahkan bukti pemotongan PPh Pasal 21 (Formulir 1721 A-1/1721 4.2) pemberi kerja sebelumnya : + Terlebih dahulu dihitung Ph neto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi Ph bruto dengan biaya pensiun, kemudian dikalikan banyaknya bulan sejak pegawai yang bersangkutan menerima pensiun sampai dengan bulan Desember (Biaya Pensiun sebesar 5% dari penghasilan brute setinggi-tingginya Rp 200.000 sebulan atau Rp 2.400.000 setahun) > Ph neto pensiun ditambah dengan Ph neto dalam tahun yang bersangkutan yang diterima atau diperoleh dari pemberi kerja sebelum pegawaj pensiun sesuai dengan yang tercantum dalam bukti pemotongan PPh Ps. 21 sebelum pensiun - untuk menghitung PhKP, jumlah penghasilan tersebut dikurangi dengan PTKP, dan selanjutnya dihitung PPh Ps. 21 atas PhKP PPh Ps. 21 atas uang pensiun dalam tahun yang bersangkutan dihitung dengan cara mengurangi PPh Ps. 21 tersebut dengan PPh Pasal 21 yang terutang dari pemberi kerja sebelum Pegawai yang bersangkutan pensiun sesuai dengan yang tereantum dalam bukti Pemotongan PPh Ps. 2! scbelum pensiun - PPh Ps, 21 atas uang pensiun bulanan adalah sebesar PPh Ps. 21 tersebut dibagi dengan banyaknya bulan penerima pensiun mendapatkan uang pensiunan pada tahun pertama b. Penghitungan PPh Ps. 21 atas wang pensiun bulanan untuk tahun edua dan selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Terlebih dahulu dihitung penghasilan neto sebulan yang i peroled dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan jaya pensiun 2. Selanjutnya PPh Ps. 21 dihi seperti pegawai tetap dari Contoh ; Adi Santoso berstitus kawin dengan 2 anak yang masih menjadi {anegoneannye, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Nusa Indah Gemilang dengan gaji sebulan Rp 12.500.000. Adi juga membayar - Rp 250.000. Berdasarkan ketentuan ee terhitung 1 Juli 2016, Adi Santoso Memasuki masa Rp 12,500.000 28 Pengurangan © Bi Jabetan 3% X Rp.12.500.000 (maksimal) Rp 500.000 ° Turan Pensiun Rp 250,000 Jumlah Pengurangan Ry 750.01 Penghasilan neto sebulan Rp 11.750. 000 Penghasilan neto 6 bulan i cake R 0.000 Rp 500.000 (K2 Rp_67.500.000 Penghasilan Kena Paiak Rp 3.000.000 PPh Ps. 21 terutang Rp 150.000 1/6 X Rp 150,000 Rp 25.000 Pada saat Adi Santoso berhenti bekerja dan memasuki masa pensiun, maka pemberi kerja memberikan bukti pemotongan PPh pasal 21 (Form 1721 A1) dengan data sebagai berikut : Penghasilan bruto 6 bulan + Gajisebulan 6 X Rp 12.500.000 Rp 75.00.00 Pengurangan ¢ Biaya Jabatan 5% N Rp 75,000.00 (ms + Turan Pensiun imal) = Rp 3.000.000 6 X Rp 250.000 Rp_1.500.000 Jumlah Pengurangen Rp 4.500.000 Penghasilan neto 6 bulan Rp 70.00.00 PTKP (K/2) Rp 67.500.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 3.000.000 PPh Ps. 21 terutang 5% X Rp 3.000.000 Rp 150.000 PPh Ps. 21 yang telah dipotong (6 X Rp 25.000) Rp__150.000 PPh Ps. 21 masa kurang (lebib) NIHIL b. Penghitungan PPh Ps. 21 atas pensiun bulanan, pensiun tabun pertama (oleh Perusahaan Dana Pensiun) Melanjutkan contoh sebelumnya: Selanjutnya, mulai bulan Juli 2016 Adi Santoso memperoleh tang pensiun dari dana pensiun sebesar Rp. 6.500.000. Penghitungan PPh pasal 21 terutang utas wang pensiun adalah sebagai berikut: 3 Gang pensiun sebulan Rp 6.500.000 Pengurangan + Biaya Pensiun sae Rp 6.500.000,00 (maksimal) Rp 200.000 Penghasilan neto sebulan Rp 6.300.000 Penghasilan neto 6 bulan 6x fs 6.300.000 . Rp 37.800.000 6s BP inn dari PT Nusa Indah Gemilang Kp 70,500,000 7 lan neto 12 bulan Rp108.300.000 Jumlah Penghasi = PTKP (K/2) Penghasilan Kena Pajak Re 7.500.099 P_ 40.800. 099 PPh Ps. 21 terutang 12 bulan 5% X Rp 40.800.000 i PPh Ps. 21 terutang di PT NIG Baise PPh Ps. 21 terutang di Perusahaan 0.04 Dana Pensiun 6 bulan Re 1890000 PPh pasal 21 atas uang pensiun yang harus dipotong tiap bu, an adalah : Rp 1.890.000 : 6 bulan = Rp 315.000 ¢. Penghitungan PPh Ps. 21 atas pensiun bulanan, pensi tahun kedua, dan seterusnya ( oleh Perusahaan Dang Pensiun ) Uang pensiun bulanan Rp 6.500.000 Penghasilan bruto © Uang pensiun sebulan Rp 6.500.000 Pengurangan « Biaya Pensiun 5% X Rp 6.500.000 (maksimal)= Rp 200.000 Penghasilan neto sebulan Rp 6.300.000 Penghasilan neto setahun 12 x Rp 6.300.000 Rp 75.600.000 PTKP (K/2) Rp _67.500.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 8.100.000 PPh Ps. 21 terutang setahun 5% X Rp 8.100.000 Rp 405.000 PPh Ps. 21 terutang sebulan Rp 33.750 1/12 X Rp 405.000 gan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara Sekaligus berupa uang pesangon, uang manfuat pensiua, tunjangan bari tua atau jaminan bari tua, dan pembayaran lain sejenis 4.8.4 Penghasilan sehubungan den; ‘Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus, dikenai pemotongan PPh Ps. 21 yang bersifat final dianggap dibayarkan sekaligus dalam hal scbagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 tahun kalender DPP = kumulatif Ph bruto dalum jangka waktu paling lama 2 tahun kalender Tarif Uang Pesangon 1. sampai dengan Rp 50.000.000 0% 2. di atas Rp 50.000.000 s/d_Rp100.000.000 3% 3. di atas Rp 100.000.000 s/d Rp $00.000.000 15% 4, di atas Rp 500.000.000 25% Tarif Uang Manfaat Pensiun, Tun) , Tunjangan Hari Tua, z 1. sampai dengan Rp $0.000.000 “se eenan i 2. diatas Rp $0,000.000 3% % 30 Contoh la. P Hubungan Kerja CHa bulan Januari 2015, Andini terk P 600.000.000 dati P .) Menerima pembayaran Uang Pesan Pensiun sebesar Rp aa Ananda, Selain itu, Andini berhak atas meminta pembayaran sel manfaat pensiun dan gi secara bulanan, " mi 000.000 dari Dana Pensiun PT Ananda. Andi Kaligus atas manfaat pensiun sebesar 20% dari sanya (80% dari manfaat pensiun) dibayarkan Uan, 8 Pesangon Rp 600.000.000 PPh Ps.21 terutang oe x Rp 50.000.000 Rp sx Rp 50,000,000 Rp 2.500.000 % x Rp 400.000.000 Rp 60.000.000 25% x Rp 100.000. .000 ‘Rp 25.000.000 Jumlah 817,500.000 Manfaat pensiun dibayarkan sekaligus 20% x Rp 300.000.000 PPh Ps.21 terutang Rp 60.000.000 0% x Rp-50.000.000,00 Rp - 5% x Rp 10.000.000,00 Rp___500,000 Jumlah Rp 500.000 ‘Apabila kepada Andini dilekukan pembayaran Uang Pesangon secara -bagai berikut : pertabap dengan jadwal pembayaran sel Rp 240.000.000 © Januari 2015 © Januari 2016 Rp 120.000.000 © Juli 2016 Rp 120.000.000 © Januari 2017 Rp_120,000.000 Rp 600,000,000 Jumlah ‘Tabun ke-1 dan ke- 2: Januari 2015 PPh Ps. 21 terutang 0% x Rp 50.000.000 Rp 0 = 5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000 5 {5% x Rp 140.000.000 Rp. 21,900,000 Jumlah PPh 21 terutang Januari 2015 Rp 23,500,000 Januari 2016 yh Ps. 21 terutang PP soe x Rp 120.000.000 RP 18,000.00 . Juli 2016 21 terutang, a Rp 18.000.000 159% x Rp 120.000.000 3 485 Tabun ke-3: Januari 2017 PPh Ps. 21 terutang + $% x Rp $0.000.000 Rp 2.500.000 «15% x Rp 70,000.00 Rp_10.500.000 Jumlah Rp 13.000.009 Catatan: 1 Uang Pesangon Giaiah penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk Penge Tana Pecengon Tenaga Kerja kepada pegawai, dengan nama dan See? Senmk apapun, schubungan dengan berakhirnya masa kerja atau tarjoat pemnrusan hubumgan kerja, fermasuk uang penghargaan masa eee ang penggantian hak 2 Vang Manfaat Pensiun adalah penghasilan dari manfaat pensiun yang dibayarkan kepada orang ‘adi peserta dana pensiun secara sekaligus sesuai ketentuan peraturan vrundang-amdangan di bidang dana pensivm oleh Dana Pensiun Pemberi Kevia atau Dana Pensimm Lembaga Keuangan yang pendiriannya telah disakkan oleh Menteri Keuangan mjangan Hari Tua adalah penghasilan yang dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara tunjangan hari tua kepada orang pribadi yang telah mencapai usia pensiun Jaminan Hari Tua ‘adalah penghasilan yang dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara “jaminan sosial tenaga kerja kepada orang pribadi yang berhak dalam jangka wakru yang telah ditentukan atau keadaan lain yang ditentukan. Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja ‘adalah badan yang djtunjuk oleh pemberi kerja untuk mengelola Vang Pesangon yang selanjumya membayarkan Uang Pesangon tersebut kepada Pegawai dari pemberi kerja pada saat berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja 6. Pemotong Pajak ‘adalah pemberi kerja, Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja, Dana Pensium Pemberi Kerja, atau Dana Pensivm Lembaga Keuangan, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan lain yang membayar Uang Pesangon, Vang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, dan Jaminan Hari Tua. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, Komisi, fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sebubungan dengan pekerjaan, jasa, dan Kegiatan yang dilakukan a tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengecara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris b. Pema musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, intang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, Peragawan/ peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya c. olahragawan 32 penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, pe pengarang, peneliti' dan penegemah ee Gan moderator pemberi jasa dalam segala bidang term " Uistmm aplikesiny, teleKomunikast eleKtonika: tetepe dan sosial seria pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan agen iklan pengawas atau pengelola proyek pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara petugas penjaja barang dagangan petugas dinas Ivar asuransi Gistributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya Bukan pegawai, atas imbalan yang bersifat berkesinambungan a. Telah memiliki NPWP dan hanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 (tidak memperoleh penghasilan lainnya) DPP = jumlah kumulatif PhKP dalam tahun Kalender yang bersangkutan PhKP = 50% dari jumlah Ph bruto dikurangi PTKP per bulan b. Tidak memiliki NPWP atau memperoleh penghasilan lainnya selain dari hubungan kerja dengan Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 serta memperoleh pengbasilan lainnya DPP = jumlah kumulatif PhKP dalam tahun Kalender yang bersangkutan PhKP = 50% dari jumlah Ph bruto Dalam hal jumlah penghasilan bruto dibayarkan kepada dokter yang melakukan praktik di rumah sakit dan/atau Klinik, maka besarnya jumlah penghasilan brato adalah sebesar jasa dokter yang dibayar leh pasien melalui rumah sakit dan/atau Klinik sebelum dipotong biaya-biaya atau bagi hasil oleh rumah sakit dar/atau klinike _ Mempekerjakan orang lain sebagai pegawainya, maka besamya jumlah penghasilan brato adalah sebesar jumlah pembayaran setelah Yikurangi dengan bagian gaji atau upah dari pegawai yang dipekerjakan tersebut (kecuali apabila dalam Kontrak/perjanjian tidak Gapat dipisabkan bagian gaji atau upaly dari pegawai yang dipekerjaken tersebut, maka besarnya penghasilan bruto tersebut ‘adalah sebesar jumlab yang dibayarkan) _ Melakukan penyerahan material atau barang, maka besarnya jumlah pengbasilan bruto hanya atas pemberian jasanya saja (kecuali apabila Batam kontrak/perjanjian tidak dapat dipisahkan antara pemberian jasa dengan material atau barang, maka besamya penghasilan bruto sersebut termasuk pemberian jasa dan material atau barang) Contoh = 1) Bulan pegawai, atas imbalan yang bersifat berkesinambungan, dokter Yayasan Amanah adalah grup dari PT Ananda yung bergerak di bidang pelayanan Kesehatan masyarakat. dr. Agus (dokter spesialis jantung) mengikat perjanjian dengan Yayasan Amanah, bahwa atas ‘etiap jasa dokter yang dibayarkan oleh pasien akan dipotong 20% 33 .» penghasilan yayasan dan sebesar cle pihak yay oan sche tai Teel repaint Apes wir se der ee vaya Arana Am juga setiap akhir bu Mr cendii di Klinik pribadinya, dr. Agus telah bara aa Aseria di KPP Patama Surabay Krembangan terdaftar sebagai wal 1S tahun yang lalv. 2016, jasa dokter yang dibayarkan pasien ri Januan sid Desem! . ta raktik de Agus di Yayasan Amanah I, | ~~] Jasa Dokter yang Keterengan jNe| Bulan Dibayar Pasien Januar’ | _Rp_45.000.000 Dibayarkan setiap akhir st Februar Rp 49.000.000 bulan CL Maret Rp _47.000.000 ‘a April Rp_40.000.000 5 Mei Rp 44,000.00 [luni Rp_52.000.000 Sl Rp 40.000.000 S| Agustus | Rp 35. 000.000, [To] September _[ Rp 45.000.000 (ao | Oktober Rp_44.000.000 11 | November Rp_43.000.000 12 |_Desember_| Rp 40,000,000 [_Jumlah | Rp524.000.000 (Dalam satuan rupiah) Dasar PPh | gasadokter | Dasar a . Bulan | yg. Dibayar | Pemotongan eee er | Tait Pasal 21 | pasien PPh Ps. 21 Kumulatif erutang ot & B=50%KD) @ )_| ©)=@)x() Januari | 45.000,000] _22.500.000 | 22.500.000] 5% | 1.125.000 Februari | 49,000,000} _24.500.000| 47.00.00] 5% [| 1.225.000 | Maret 47.000.000| 3.000.000 | 50,000,000 | 5% 150.000 | | 20.500.000 | 70.500.000 | 15% | 3.075.000 ‘April 40,000,000 | 20.000.000 | 90.500.000 | 15% | 3.000.000 Mei 4.000.000 | 22.000.000 | 112.500.000 | 15% [3.300.000 Juni [2.000.000 | 26.000.000 | 138.500.000 [15% | 3.900.000 [uti 40.000.000 | 20.00.00 | 158.500.000| 15% | 3.000.000 [Agustus [35,000,000 |” 17.500.000 | 176.000.000| 15% | 2.625.000 [September |” 45.000.000 | 22.500.000 | 198.500.000 | 15% | 3.375.000 Oktober__| 4.000.000 |" 22.000.000 | 220,500,000 | 15% | 3.300.000 November | 43.000.000[ 21,500.00 | 242.000.000 | 15% | 3.225.000 | Desember | 40.000.000 | 8.000.000 | 250.000.000 | 15% | 1.200.000 i 12.000.000 | 262.000.000 | 259 Jumlab | '524.000.000 [262.000.000 | 262.000.0900 = Fe sennod 34 2) Rakan pegawai, atac imbatan yang hersifat } nelain Odiciat vkesinambungen Contoh : PT Ananda mengikat kontrak dengan Agun i AINE —sehayar pembawa pesanan’ yang menemukan langganan/yang. mequh yang menjady oduk, Agung (helium menikah, ak lama telah memiliki NPWP" Agung rayataan yang menerangkan bah Jari ikatan kontrak dengan PT ntara penjualan tanggungan keluarga) telah menyampaikan surat p hanya memperoleh penghasilan Ananda ini Pada tahun 2016, penghasilan yang diterima oleh Agung dari PT Ananda adalah sebagai berikut - L ha 7 Jasa Dokter yang | = [Ne lan __Diava Pain Keterangan i ~Janvari | Rp Dibayarkan setiap akhir _bulan oleh PT Ananda} Rp 38.000.000 Februari | Rp 45,000.00 D Juni 7] tuli___[ Rp 45.000. 000 & [Agustus | Rp 48.000.000_| 9 September Rp 50,000.000 To | Oktober | Rp 52.000.000 ML November Rp 55.000.000 12] Desember_| Rp 56.000.000 Jumlah Rp 554,000.000 a} %o i Pl PPh Ps.21 Bolan | Phoruco | SO’ 0nt | prKe | (POey kaattvar | Ti] Terutang a BD Osea] A ) © Dm] & Januari £90500 | _19.000.000 | 4.500.000 | 14,500:000 | 14,500.00, 3% | 725.000 Februari 38.000.000 79.000.000 | 4.500. 000 | 14.500.000 29.500.000 | 5% 725.000 Maret se apne] 20.500:000/ 4.500.000 16000000 | 45000000] "S% | s00.000 April a Sanvan | 31-000-000 | +500.000| 5.000.000 so.c0o.000 | 3% 250.000 71-500.000 [| ~61.500.000 | 13% | 1.725.000 Mei ap00000 | 2.000.000 | 4.500.000 | 7.500.000 79,000.000] 15% Juni 45.000.000 2.500.000 4.500.000 | 18.000.000 97.000.000 | 15% 2.700.000 Tah Fe aTGo | ~22500.000 | 300.000 | 18:000.000 | 115,000,000 115% | 2.700.000 ease [8 0n0.000,| 74:000.000 [4.500.000 F 9.550 FS 134,500,000 | 15% | 2.925.000 Gusts [30,000,000 | 25,000,000 [4.500.000 | 0.500.054 155.000.000 | 15% | 3.075.000 Sepsember {30.000 9° | e-a00.000] 400.000 21,500,000 { 176.300.000 15% [3.225.008 November | _55.000.000 27.500.000 | 4. 500.000 | 23.000.000 199,500,000 | 15% 3.450.000 Desember 56.000.000 28.000.000 4.500.000 | 23.500.000 | 223.000.000 | 15% 3.525.000 Jumlab 554.000.000 227.000.000 28.450.000 35 + Atas Imbalan yang Tidak Bersifat Berkesinambungan DPP = 50% dari jumlah CO ae fam hal jumlah pens asilan bruto dibayarkan kepad; Dale an praktik di rumah sakit dan/atau wdinike eal re yang jumlah penghasilan pruto adalah sebesar jasa dokter yang ee igh pasien melalui rumah sakit dan/atau Klinik sebelum ince biaya-biaya atau bagi hasil oleh rumah sakit dasvatau Klinik ‘ong Mempekerjakan orang lain sebagai pegawainya, maka besarn: jumlah penghasilan brute adalah sebesar jumlah pembayaran Setelah Furangi dengan bagian gal ae upah dari pegawai yon dipekerjakan tersebut (kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak dapat dipisahkan bagian 82) atau upah dari pogawai yang dipekerjakan tersebut, maka besaya penghasilan bruto tersebut ‘adalah sebesar jumlah yang dibayarkan) Melakukan penyerahan material atau barang, maka besamya jumlah penghasilan bruto hanya a(as pemberian jasanya saja (Kecuali apabila Balam Kontrak/perjanjian tidak dapat dipisahkan antara_pemberian jasa dengan material atsu barany, maka besarnya penghasilan brato ‘ercebut termasuk pemberian jasa dan material atau barang) awatan komputer dan ik PT Ananda, Untuk kepentingan ini, PT rial yang diperlukan sebesar Rp 3.000.000 membayar fee untuk Amio Contoh 1) Amin percetakan mil harus membeli_ mati Gelain itu PT Ananda berkewajiban memberikan jasa pe! sebesat Rp 6.000.000 oP pasar Pemotongan PPh Ps. 21 50% X Rp 6.000.000 Rp 3.000.000 = PPh Ps.21 tenutang Rp 150.000 4 X Rp 3.000.000 dalam hal Amin belum ber-NPWP, PT Ananda mémotong PPh Ps.21 5% X 120% X Rp 3.000.000 Rp 180.000 2) Arif melakukan jasa perbaikan mesin pabnik dan kendaraan bermotor kepada PT Ananda dengan imbslan Rp 15,000,000. Untuk pekerjaan ini, Arif membayarkan upah untuk tense’ mekanik Pebesar Rp 4.500.000 dan harus membeli spare part sebesar Rp 8.500.000. Dasar Pemotongan PPh Ps. 2) 30% x [Rp 15.U00.0UU ~ (Itp 4.500.000 + Rp 8.500,000)] = 50% x (Rp 15.000.000 ~ Rp 13.000.000) 50% x Rp 2.000.000 Rp 1.090.000 PPh Ps. 21 terutang 5% X Rp 1.000.000 Rp 50.000 Dalam hal Arif belum ber-NPWP, PT Ananda memotong PPh Ps. 21 60.000 5% X 120% X Rp 1.000,000 = Rp a hal dalam kontrak/dokumen perjanjian tidak diketahui ie ya upah/fee untuk tenaga mekanik & pembelian sparepast- asar Pemotongan PPh Ps. 21 = 50% X Rp 15.000.000 30 4,8.6 Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lai representasi, uang rapat, honorarium, Raat eta weak wang dengan pama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan scoot er pare sjenis dengan DPP aaa untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh dan Contoh : Pada bulan Agustus 2016 PT Ananda mengadakan Tumamen Tenis Meja yang diikuti oleh peserta dari umum, Untuk membentuk panitia tumamen, diselenggarakan rapat beberapa kali. . PT Ananda sebagai penyclenggara memberikan kepada peserta rapat, ‘Andreas diantaranya,uang saku sebesar Rp 500.000. Kepada anggota panitia tumamen, Adnan diantaranya, diberikan honorarium sebesar p.750.000. Anbar sebagai pemenang tumamen memperoleh hadiab penghargaan berupa uang sebesar Rp 50.000,000. Jumlah bruto uang saku untuk Andreas Rp 500.000 PPh Ps, 21 terutang 5% X Rp 500.000 Rp 25.000 Jumlah yang diterimakan Rp 500.000 - Rp 25.000 Rp 475.000 Jumlah bruto honorarium untuk Adnan Rp 750.000 PPh Ps, 21 terutang 5% X Rp 750.000 Rp 37.500 Jumlah yang diterimakan Rp 750.000 ~ Rp37.500 Rp 712.500 Jumlah bruto hadiah penghargaan untuk Anhar Rp 50.000.000 PPh Ps. 21 terutang 5% X Rp 50.000.000 Jumlah yang diterimakan Rp 50,000.00 - Rp 2.500.000 fas atau Dewan Komisaris yang tiduk merangksp Mantan Pegawai yang Menerima Jasa Produksi, Bonus atau imbalay lain yang bersifat tidulc Peusiun yang masih berstatus sebagai Rp 2.500.000 Rp 47.500.000 4.8.7 Anggota Dewan Pengaw: sebagai Pegawai Tetap, Tantiem, Gratifikasi, teratur, dan Peserta Program P Pegawai yang menarik Dana Pensiue ibayarkan kepada Anggots Dewan Pengan ss tidak merangkap sebagai Pegawai Tetup diterima atau diperolch sclama | a. Honorarium yang di atau Dewan Komisaris yang DPP = kumulatif jumlah Ph bruto yang tahun kalender ‘Amar adalah anguota Dewan Penpavas PT Ananda, Pada bulan Desember 2015. perusahaan_membayarkan honoraqum untuk Amar sebesar Rp 60.000.000 ates honor: PPh Ps, 22 terutang + 5% X Rp 50.000.000 Rp 2.500.000 1 150% X Rp 10.000.000 Rp 1.500.000 Rp 4.000.000 Jumlah b. Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi, Bonus atau imbalan lain dibayarkan kepada Mantan Pegawai DPP = kumulatif jumlah Ph bruto yang diterima atau diperoleh selamy tahun kalender Yang da (per 1 Oktober 2016 pensiun Armanto, mantan karyawan PT Anan¢ ee produksi sebesar Rp 40,000,099." bulan Desember 2016 memperoleh jas PPh Ps. 21 terutang jasa produksi 53% X Rp 40.000.000 = Rp 2.000.000 c. Penarikan Dana Pensiun oleb Peserta Program Pensiun yang masin berstatus sebagai Pegawai DPP = kumulatif jumlah Pb brito yang diba kalender yarkan sclama 1 tahun a gaji Rp 6.500.000 sebulan, Anang adalah pegawai PT Ananda menerim: tuk para karyawannya, PT PT Ananda mengikuti program pensiun unl ‘Ananda membayar iuran dana pensiun untuk Anang sebesar Rp 200.000 sebulan ke Dana Pensiun Antar Sejahtera, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Anang membayar iuran serupa ke dana pensiun yang sama sebesar Rp 100.000 sebulan. Bulan Juni 2016 Anang memerlukan biaya untuk perbaikan rumah dan mobilnya, untuk ini mengambil iuran dana pensiun yang telah dibayar sendiri sebesar Rp 20.000.000, Kemudian pada bulan Agustus 2016 ia menarik lagi dana sebesar Rp 20,000,000, Untuk kepertuan [ainnya, pada bulan Oktober 2016 kembali melakukan penarikan dana sebesar Rp 25.000.000. sar Rp 20,000.00 (Junt 2016) Atas penarikan dane PPh Ps. 21 terutang 5% X Rp 20.000.000 = Rp 1.000.000 ‘tas penarikan dana sebesar Rp 20.000.000 (Agustus 2016) PPh Ps. 21 terutang, 5% X Rp 20.000.000 = Rp 1.000.000 ‘tes penarikan dana sebesar Rp 25.000.000 (Oktober 2016) PPh Ps. 21 terutang 5% X Rp 10.000.000 = Rp 300,000 15% X Rp 15,000.000 = Rp 2.250.000 Jumlah Rp 2.750.000 4.8.8 Pengbasilun vebubungan deagan Pekerjaan, Jasa, dan Kegintan yang diterima atau diperoleb orang pribadi Subjek Pajak luar negeri merupakan penghasilan yang dipotong PPh Pasal 26 DPP adalah Ph bruto : ae alau larif sebagaimana Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Conteh Pada bulan Januari 2016 PT Ananda dal: menggunakan Jasa Manajemen oleh Subyek Pajale Lane eat wsahanya jak LLuar Negeri, Alexander 38 Kontrak jasa manajemen disepakati sebesar Rp 200.000.000 (dilakuken pembayaran pada akhir bulan) Penghasilan bruto Rp 200.000.000 PPh Ps. 26 Rp 40.000.000 20% X Rp 200.000.000 Jika sesuai dengan P3B antara Indonesia dengan negare dimana Alexander berdomisili, untuk jasa tersebut ditentukan_ tarif misalnya 15% PPh Ps. 26 30. 15% X Rp 200.000.000 Rp_30.000.000

You might also like