You are on page 1of 9

PERILAKU INVESTOR INDIVIDU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

INVESTASI SAHAM
(Studi Kasus Pada Investor Saham Individu di Malang)

Muhammad Hilmy Al Ibrahim


Noval Adib
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: mhilmy.ibrahim@gmail.com

Abstract

Financial behavior is intended to understand the behavior of investors in making investment decisions.
Decision-making is a process to select the best alternative from available possible alternatives in a complex
situation. Decision-making in investments is influenced by knowledge of fundamental analysis, technical
analysis, and investor psychology in the capital market. This study aims to determine the behavior of
investors in decision-making in investments in the capital market. There were eight informants interviewed in
this study from various backgrounds, including brokers, university students, private employees, and
investment managers. The result of this study showed the behavior of investors in decision-making in
investments in Malang. In making a decision, investors paid less attention to intrinsic value of stocks when
stocks are in an uptrend condition and were overconfident in making decisions. Meanwhile, stock investor
decisions were quite influenced by fundamental conditions, macroeconomics, and technical stock price
fluctuation, so the behavior of individual stock investors in decision-making in Malang tends to be rational.
Keywords: investor behavior, investment decision-making

Abstrak

Perilaku keuangan bertujuan untuk memahami perilaku investor dalam melakukan pengambilan
keputusan investasi. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif yang tersedia
dalam berbagai pengaruh situasi. Pengambilan keputusan investasi akan sangat dipengaruhi pengetahuan
akan analisa fundamental, analisa teknikal dan psikologi investor dalam pasar modal. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh bukti empiris perilaku investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar
modal. Ada 8 informan yang diwawancara dalam penelitian ini dengan berbagai latar belakang yaitu
mahasiswa, broker, karyawan swasta dan manajer investasi. Hasil penelitian ini menggambarkan perilaku
investor dalam pengambilan keputusan investasi di Malang. Dalam pengambilan keputusan investor kurang
memperhatikan nilai intrinsik saham ketika terjadi kenaikan harga saham dan terlalu percaya diri dalam
melakukan keputusan. Pengambilan keputusan investor saham individu sangat memperhatikan kondisi
fundamental perusahaan, makro ekonomi dan pergerakan teknikal harga saham, hal ini menggambarkan
perilaku pengambilan keputusan investor saham individu di Malang cenderung rasional.
Kata Kunci: perilaku investor, pengambilan keputusan investasi

1. PENDAHULUAN modal, dan para pengusaha dapat memperoleh


Perkembangan ekonomi pada era digital tambahan modal untuk memperluas cakupan
seperti sekarang memberikan banyak manfaat usaha dan perbaikan kinerja perusahaan
dalam dunia bisnis. Perkembangan iklim bisnis (Yuliana, 2010:34).
yang pesat berdampak pada mengingkatnya Disisi lain investor juga telah dimudahkan
daya saing antar perusahaan sehingga untuk memilih metode investasi apa yang
perusahaan dituntut untuk beradaptasi dengan sesuai kebutuhan. Ketersediaan informasi
inovasi strategi bisnisnya. Salah satu cara mengenai jenis-jenis dan cara investasi bisa
perusahaan untuk menunjang kinerjanya adalah ditemukan melalui media internet maupun
bergabung di pasar modal. media telekomunikasi lain. Guna meningkatkan
Pasar modal mempunyai peran krusial kesejahteraan masyarakat, investasi merupakan
dalam pembangunan ekonomi suatu negara, salah satu instrumen pembangunan yang
dengan adanya pasar modal, investor ritel dibutuhkan negara (Hardianto dan Suherman,
maupun badan usaha dapat menyalurkan dana 2009:184). Dari berbagai macam jenis
yang dimiliki untuk diinvestasikan di pasar investasi, sektor pasar modal di Bursa Efek
Indonesia sekarang banyak diminati masyarakat pengambilan keputusan rasional tidak bisa
karena mudah diakses oleh masyarakat. sepenuhnya dilakukan karena keterbatasan
Investasi merupakan salah satu cara untuk kemampuan berpikir (bounded rationality),
mandiri secara finansial, namun tidak sedikit maka selain melakukan analisa teknikal dan
dari investor individu mengalami kegagalan. fundamental saham diperlukan juga ilmu
Clarysse et al (2014) menyatakan bahwa keuangan berbasis perilaku (Behavioral
penyebab utama kegagalan investasi adalah finance).
mereka belum memiliki tujuan spesifik Behavioral finance melihat keberhasilan
mengenai instrumen investasi yang digunakan dan kegagalan investasi dari segi analisa
dan kurang adanya motivasi dalam melakukan portofolio dan faktor psikologi individu dalam
investasi. Investor pemula pada umumnya melakukan kegiatan investasi. Behavioral
memiliki tujuan memperoleh keuntungan, finance menjelaskan fenomena psikologi
keamanan dana investasi dan pertumbuhan nilai mempengaruhi perilaku keuangan. Behavioral
akan suatu investasi. Maka dari itu penting bagi finance menjelaskan tentang pola-pola dari
investor untuk melakukan analisa tentang faktor investor termasuk faktor emosional dan derajat
yang dapat memengaruhi kondisi emiten. Hal dari aspek tersebut mempengaruhi proses
tersebut bertujuan supaya investor lebih pengambilan keputusan (Ricciardi dan Simon,
mengetahui kondisi perusahaan dari bermacam 2000).
sisi, apakah perusahaan mempunyai Beberapa studi terdahulu yang menjelaskan
kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. hubungan informasi akuntansi dan nilai pasar
Dalam melakukan analisis dan memilih dengan menggunakan analisis regresi linier
saham, ada dua (2) analisis atau pendekatan berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien
yang sering digunakan, yaitu analisis teknikal determinasi ( ) relatif kecil. Hal ini
dan analisis fundamental. (Lastari, 2004). menunjukkan bahwa kemampuan informasi
Analisis teknikal adalah suatu metode yang akuntansi dalam menjelaskan variasi nilai
digunakan untuk menilai saham, dimana relatif kecil. Tandelilin (1997) menunjukkan
dengan metode ini para analis melakukan sebesar 15,78%, Puspitaningtyas (2006)
penilaian saham berbasis pada data-data menunjukkan sebesar 12,6%, Ulusoy (2008)
statistik yang dihasilkan dari aktivitas menunjukan nilai sebesar 8,4%. Informasi
perdagangan saham, seperti harga saham dan akuntansi merupakan variabel yang terkandung
volume transaksi. Dengan berbagai-macam dalam laporan keuangan dan mencerminkan
grafik yang ada serta pola-pola grafik yang kualitas kinerja manajemen. Informasi tersebut
terbentuk, analisis teknikal mencoba meliputi current ratio, debt equity ratio, return
memprediksi arah pergerakan harga saham on investment dan sebagainya (Puspitaningtyas,
selama periode waktu tertentu (Darmadji dan 2006). Namun demikian, beberapa studi
Hendy, 2006). Analisis fundamental merupakan terdahulu yang bertujuan untuk menjelaskan
alat yang digunakan untuk membantu hubungan informasi akuntansi dan nilai-nilai
menganalisis laporan keuangan perusahaan pasar dengan menggunakan analisis regresi
sehingga dapat diketahui kekuatan dan linier berganda hasil yang tidak konsisten.
kelemahan suatu perusahaan. Analisis Studi empirik tentang pengaruh informasi
fundamental juga menyediakan indikator yang akuntansi terhadap risiko investasi saham yang
dapat mengukur tingkat profitabilitas, telah dilakukan menunjukkan hasil yang tidak
likuiditas, pendapatan, pemanfaatan aset dan konsisten atau terdapat perbedaan hasil
kewajiban perusahaan (Munawir, 2004). mengenai variabel-variabel akuntansi yang
Keputusan investasi merupakan pekerjaan berpengaruh terhadap risiko investasi saham
yang harus dilakukan dengan teliti bagi investor (sebagai nilai pasar). Jika studi empirik
saham karena ketidakpastian yang tinggi. membuktikan bahwa relevansi nilai informasi
Mengurangi tingkat kerugian dan milimalisasi dan nilai pasar adalah tidak konsisten. Lalu,
resiko merupakan tuntutan pengambil apakah informasi akuntansi tersebut dapat tetap
keputusan dalam menentukan pilihan dipertimbangkan investor dalam pengambilan
(Naiborhu, 2008). Nofsinger (2005) keputusan investasi? Hal ini terkait dengan
menyatakan pengambilan keputusan keuangan perilaku investor, yaitu bagaimana proses
konvensional menggunakan 2 asumsi yaitu pengambilan keputusan investasi oleh investor.
keputusan rasional dan tidak bias akan prediksi Dengan dipertimbangkannya aspek perilaku
masa depan. Namun dalam prakteknya, investor tersebut, maka aspek psikologis
investor menjadi sangat berpengaruh terhadap ketika melakukan analisa. Teori ini berlaku
pengambilan keputusan investasi. bagi investor yang membuat kesalahan
Fenomena diatas dapat dijelaskan melalui dalam penilaian dengan cara menghindari
penelitian Wijayanthi (2015) mengatakan menjual produk investasi tersebut.
bahwa pengambilan keputusan investor pasti
akan melibatkan emosinya. Keterlibatan aspek Theory of Mental Accounting
psikologis dalam pengambilan keputusan Menurut Benartzi dan Thaler (2001),
menyebabkan investor menjadi irasonal. mendefinisikan keraguan investor untuk
Investor yang irasional hanya melakukan
menjual hasil investasi dengan keuntungan
investasi berpedoman pada naluri, tidak terbiasa
melakukan analisa tentang situasi sektor bisnis kecil dengan menunggu adanya periode
(Natapura, 2009). kenaikan produk investasi.
Pengambilan keputusan yang hanya Over/Under Reacting Theory
berdasar pada pertimbangan irasional maka
akan menghasilkan hasil yang tidak rasional, Menurut Hong dan Stein (1999) asumsi
lalu apakan investor individu di Malang linier investor akan kenaikan dan penurunan
rasional dalam mengambil keputusan investasi, pasar dengan mengabaikan harga dan data
dengan mempertimbangan fundamental historis yang berakibat harga saham bergerak di
perusahaan (informasi akuntansi) dan luar nilai intrinsik.
pergerakan data historis nilai saham. Ataukah Theory of Overconfidence
investor di Malang cenderung irasional dalam
pengambilan keputusan dengan Theory of Overconfidence mendeskripsikan
mengedepankan aspek psikologi investor investor sering melebihkan pengetahuan diri
seperti regret theory, theory of mental sendiri tentang konsistensi dan keuntungan saat
accounting, over/under reacting theory dan perdagangan. Namun bukti penelitian justru
overconfidence. menunjukkan hasil sebaliknya (Tapia dan
Yermo,2007).
2. KAJIAN PUSTAKA Minat
Teori Perilaku Keuangan
Menurut Ricciardi dan Simon (2000), Minat merupakan salah satu dimensi dari
behavioral finance mencoba menjelaskan dan aspek afektif yang banyak berperan dalam
meningkatkan pemahaman tentang pola dari kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah
investor termasuk aspek emosional dalam aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi
mempengaruhi proses pengambilan keputusan. perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan
Secara lebih spesifik behavioral finance kehendak yang mempengaruhi pikiran dan
mencoba mencari jawaban atas what, why and tindakan orang itu sendiri (Stiggins, 2005:19).
how keuangan dan investasi dari sudut pandang Semiawan (1986: 120) menjelaskan bahwa
manusia. minat dapat dilihat dan diukur dari respon yang
Nofsinger (2001) mendefinisikan perilaku dihasilkan oleh responden. Minat adalah suatu
keuangan yaitu mempelajari bagaimana keadaan mental yang menghasilkan respons
manusia berperilaku dalam sebuah penentuan terarahkan kepada suatu situasi atau objek
keuangan. Khususnya, mempelajari bagaimana tertentu yang menyenangkan dan memberi
psikologi mempengaruhi keputusan keuangan, kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini
perusahaan dan pasar keuangan. Pada konsep menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai
yang diuraikan secara jelas menyatakan bahwa daya penggerak yang mengarahkan seseorang
perilaku keuangan merupakan sebuah melakukan kegiatan tertentu yang spesifik yang
pendekatan yang menjelaskan bagaimana dalam penelitian ini merupakan minat terhadap
manusia melakukan investasi atau berhubungan investasi.
dengan keuangan dipengaruhi oleh faktor Investasi
psikologi. Definisi investasi menurut Hachisien
Regret Theory (2003:17) Penukaran uang dengan bentuk lain
Menurut Das (2004), merupakan seperti saham,obligasi atau harta tidak bergerak
konsekuensi dari risiko pengambilan yang direncanakan untuk disimpan selama
keputusan yang jauh dari harapan individu periode waktu guna menghasilkan pendapatan.
Investasi umumnya dibagi menjadi dua yaitu
real investment dan financial investment. Penelitian Terdahulu
Investasi real asset melibatkan asset berwujud Penelitian yang dilakukan oleh Chirstianti
seperti tanah, mesin dan pendirian pabrik. dan Mahastanti (2011) ditemukan hasil bahwa
Investasi finansial dilakukan di pasar uang Neutral Information, Accounting Information
maupun pasar modal seperti saham dan obligasi dan Demografi mempengaruhi keputusan
(Salim dan Sutrisno, 2008). investasi. Hal ini menunjukkan bahwa investor
Dalam kegiatan investasi, investor di Indonesia melakukan investasi berdasarkan
dipengaruhi oleh informasi yang merupakan Economic Factor.
dasar penting untuk melakukan keputusan Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
akan sebuah investasi (Lubis,2013:5). Menurut Makori dan Jagongo (2013) didapatkan hasil
Tandelin (2010) dasar keputusan investasi Faktor yang mempengaruhi keputusan individu
dibagi 3 yaitu tingkat return yang diharapkan, untuk melakukan investasi adalah: masa lalu
tingkat risiko dan hubungan antara return dan perusahaan, kinerja harga per saham, dampak
risiko. perekonomian yang diharapkan bagi investor.
Analisa Teknikal Analisis dilakukan pada data yang dikumpulkan
Zhu dan Zhou (2009) menyatakan bahwa muncul untuk memberikan pandangan yang
analisa teknikal menggunakan harga masa cukup akurat dari rata-rata investor ekuitas di
lampau dan statistik untuk membuat keputusan Nairobi Stock Exchange. Investor
investasi, karena analis teknikal percaya bahwa berpengalaman dan berpengetahuan akan
data tersebut penting untuk prediksi pergerakan mengakui bahwa struktur dan relatif bobot dari
pasar di masa depan. Analisa teknikal kategori yang dipilih merefleksikan rata-rata,
merupakan jenis investasi yang berorientasi profil investor masih tidak canggih dan belum
pada harga pembukaan, penutupan, tertinggi dewasa. Hasil diungkapkan oleh 150 responden
dan terendah dari suatu instrument investasi mengkonfirmasi bahwa tampaknya ada tingkat
dengan jangka waktu tertentu. tertentu korelasi antara faktor-faktor yang teori
Kirkpatrick dan Dahlquist (2010) perilaku keuangan dan bukti empiris
menyatakan harga saham secara teknis sebelumnya mengidentifikasi sebagai faktor
ditentukan oleh pelaku pasar saham. Analisis yang mempengaruhi untuk rata-rata investor
teknikal mempelajari pola pasar yang ekuitas, dan perilaku individu investor aktif
digambarkan melalui grafik harga untuk dalam bursa.
memprediksi harga baru di masa depan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Perubahan harga bergerak pada arah tertentu Puspitaningtyas (2013) menyatakan bahwa
(trend), pola pada masa lalu biasanya akan proses pengambilan keputusan investasi
terulang kembali di masa depan. Analisis mempertimbangkan invormasi akuntansi. Akan
teknikal berfokus pada fluktuasi pasar daripada tetapi faktor psikologi investor lebih
laporan keuangan perusahaan. mendominasi.
Bayu et al (2014) menyatakan bahwa untuk
Analisa Fundamental melakukan investasi di pasar modal informasi
Analisis fundamental adalah studi tentang akuntansi sebagain nilai yang bermanfaat bagi
ekonomi, industri dan kondisi perusahaan untuk investor tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh
menghitung nilai suatu entitas. Analisis investor saham individu, khususnya investor
fundamental berfokus pada data laporan yang menggunakan analisis non fundamental.
keuangan untuk kemudian diperhitungan Agustin (2014) menyatakan bahwa faktor
apakah harga saham sudah mewakili kondisi psikologi (Regret Theory, Mental Accounting,
perusahaan. Tujuan analisis fundamental adalah Over/under Reacting, Overconfindence)
mencari nilai akurat dari saham apakan saham berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pada posisi overpriced atau underpriced. investor muslim. Analisis ini dilakukan di
Analisa fundamental menganalisa kondisi Universitas Airlangga Surabaya. Melibatkan 5
keuangan dan ekonomi perusahaan yang informan yang melakukan investasi dan
meliputi trend penjualan, keuntungan, kualitas beragama islam.
produk, posisi persaingan pasar, hubungan kerja Persamaan penelitian dengan penelitian
perusahaan dengan karyawan, sumber bahan, terdahulu yaitu sama-sama mengkaji perilaku
peraturan perusahaan dan faktor lain yang dapat investor dalam pengambilan keputusan
mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut investasi. Sedangan perbedaan penelitian ini
(Francis, 1998). dengan penelitian terdahulu yaitu populasi dan
sampel yang digunakan adalah investor yaitu berangkat dari fakta-fakta yang khusus,
individu di Malang, serta menggunakan peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian dari
tambahan penggunaan analisa teknikal oleh fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang khusus
investor individu. Penelitian ini bertujuan untuk konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang
mengetahui perilaku investor saham individu di mempunyai sifat umum.
Malang dalam pengambilan keputusan investasi Selanjutnya menggunakan analisa data
di pasar modal. dengan tiga jenis kegiatan, yaitu; reduksi data,
penyajian data, dan penarikan
3. METODE PENELITIAN kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang
Jenis dan Pendekatan Penelitian jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. sejajar. (Miles dan Huberman,2002)
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor Alur pertama adalah reduksi data,
(1975) sebagaimana dikutip Moleong (1989) merupakan kegiatan pemilihan, pemilahan,
adalah langkah-langkah penelitian yang penyederhanaan dan transformasi data primer
bertujuan untuk menggambarkan secara jelas yang berasal dari lapangan. Reduksi data
dan mendalam. Penggambaran atau deskripsi berlangsung selama proses penelitian sampai
tersebut berbentuk tulisan dari individu, tersusunnya laporan akhir penelitian.
maupun secara lisan. Diperoleh dari wawancara Alur kedua adalah penyajian data yang
yang bersifat menyeluruh. merupakan sekumpulan informasi yang
Sumber Data tersusun dalam teks naratif. Penyusunan
Sumber data yang dignakan adalah sumber informasi tersebut dilakukan secara sistematis
data primer. Menurut Sekaran (2011) sumber dalam bentuk tema-tema pembahasan.
data primer merupakan sumber data yang Alur ketiga adalah menarik kesimpulan atau
diperoleh dari sumber pertama. Pengumpulan verifikasi dari semua kumpulan makna setiap
data ini dilakukan dengan menggunakan kategori, peneliti berusaha mencari makna
metode wawancara kepada narasumber yang esensial dari setiap tema yang disajikan dalam
terpilih sesuai bidang penelitian. Data yang teks naratif yang berupa fokus penelitian.
diperoleh dari wawancara ini merupakan Selanjutnya ditarik kesimpulan untuk masing-
informasi secara langsung yang kemudian di masing fokus tersebut, tetapi dalam suatu
susun dan ditarik kesimpulan. Dalam hal ini kerangka yang sifatnya komprehensif.
sumber data primer penelitian ini adalah hasil Ilustrasi dari prosedur di atas adalah
wawanacara oleh informan yang sudah pertama, peneliti mengadakan pengumpulan
melakukan investasi di pasar modal dan berada data di lapangan dengan menggunakan
di kota Malang. pedoman yang sudah disiapkan sebelumnya.
Pada saat itulah dilakukan pencatatan dan tanya
Teknik Pengumpulan Data jawab dengan informan. Dari informasi yang
Metode pengumpulan informasi dan data diterima tersebut seringkali memunculkan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan baru, baik pada saat
dengan wawancara. Peneliti melakukan wawancara berlangsung maupun sudah berakhir
wawancara terhadap beberapa pihak untuk atau disebut proses wawancara mendata.
mendapatkan informasi yang mendalam Setelah data diperdalam dan diuji
mengenai topik yang akan dibahas. Wawancara kebenarannya, selanjutnya dicari maknanya
adalah metode yang sesuai untuk memahami berdasarkan kajian kritik yang digunakan,
pemahaman informan mengenai pendapat dengan cara pemilihan, pemilahan, dan
mereka atas sebuah isu atau situasi. Informan penganalisaan data. Langkah selanjutnya data
wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini ditransformasikan dan disusun secara tematik
adalah Investor Individu yang berada di kota dalam bentuk teks naratif sesuai dengan
Malang. Informan dipilih berdasarkan karakter masing-masing. Terakhir, dicari makna
pengalaman ketika menjadi investor di Bursa yang paling esensial dari masing-masing tema
Efek Indonesia berupa fokus penelitian yang dituangkan dalam
Teknik Analisis Data kesimpulan
Data yang telah terhimpun kemudian 4. HASIL PENELITIAN DAN
diklarifikasikan untuk dianalisa dengan PEMBAHASAN
menggunakan pendekatan analisa induktif, Hasil pernyataan diatas, peneliti
membentuk suatu sintesis dari hasil capital gain karena perdagangan dilakukan
penelitian pada inti sub-bab. pada waktu singkat dengan keuntungan
Sintesis Hasil Penelitian tinggi namun dengan risiko yang lebih tinggi
Investor saham individu di Kota Malang dibanding menggunakan analisa
menilai bahwa keputusan investasi akan fundamental.
dipengaruhi oleh berbagai faktor.Pertama Psikologi investor saham di Malang rata-
merupakan pengetahuan dasar mengenai rata sudah bisa objektif dalam melakukan
investasi yang menjadi langkah awal ketika analisa saham dan mengendalikan emosi.
berniat melakukan perdagangan saham di Informan rata-rata mempunyai standar
pasar modal. Selanjutnya pengalaman ketika pengambilan keputusan seperti memotong
melakukan transaksi saham, meliputi jadwal kerugian dan mengakui pendapatan sesuai
bursa efek, sistem pada masing-masing dengan timeframe investasi masing-masing
sekuritas yang bertujuan sebagai media individu. Namun ketika berhubungan dengan
pelatihan mental ketika pasar sedang aktif Over/Under Reacting Theory dan Theory of
bertransaksi. Terakhir merupakan motivasi Overconfidence sebagian besar informan
melakukan investasi, mayoritas informan melakukan penilaian secara subjektif bahwa
setuju bahwa mencari keuntungan dalam nilai pasar dinilai lebih penting dari nilai
bentuk capital gain maupun deviden dinilai intrinsik saham dan merupakan wajar jika
lebih menguntungkan daripada bunga yang investor hanya mengikuti tren harga pasar
diberikan oleh bank. karena pertimbangan keuntungan.
Investor individu di Malang rata-rata Selanjutnya rata-rata investor juga terlalu
menggunakan dinilai tidak membutuhkan percaya diri dengan kemampuan analisa
banyak waktu dibanding melakukan analisa ketika hasil analisa saham jumlah nominal
teknikal, risiko yang terkontrol karena telah keuntunganya melebihi ekspektasi,
melakukan valuasi terhadap nilai saham jadi dibuktikan dengan beberapa orang investor
tidak panik ketika terjadi fluktuasi harga. akan mengulang transaksi yang sama tanpa
Metode yang digunakan juga bervariasi dari perhitungan ulang dan memamerkan hasil
rasio laporan keuangan investasi kepada grup investor maupun
(PER,DER,NPM,EPS,ROA,ROE,ROI), kerabat.
berita-berita mengenai investasi hingga
memperhatikan kondisi ekonomi makro dan 5. PENUTUP
politik. Investor individu di Malang Kesimpulan
menggunakan analisa fundamental sebagai Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sarana mendapatkan passive income dari dilaksanakan dengan berdasar pada uraian teori
pembagian deviden dan pertumbuhan nilai dan analisis mengenai perilaku investor dalam
perusahaan. pengambilan keputusan investasi saham di
Analisa teknikal hanya digunakan oleh Malang, dapat disimpulkan bahwa investor
setengah informan ketika akan melakukan cenderung berperilaku rasional. Investor di
investasi saham. Analisia teknikal digunakan Kota Malang cenderung memperhatikan
informan untuk mendapatkan keuntungan informasi akuntansi yang tersedia seperti
dalam jangka waktu pendek, sebagai kondisi fundamental perusahaan, rasio-rasio
indikator beli dan jual ketika melakukan dalam laporan keuangan dan kondisi
investasi agar mendapatkan harga yang makroekonomi. Investor juga memperhatikan
sesuai, analisa teknikal juga digunakan grafik pergerakan harga dan pola perdagangan
sebagai sarana untuk mengamati perilaku saham serta memperhitungkan risiko yang akan
transaksi di pasar modal, dan indikator terjadi.
analisa teknikal lebih mudah dipahami Keterbatasan Penelitian
daripada melakukan perhitungan terhadap Dalam melakukan penelitian ini, penulis
rasio laporan keuangan. Indikator yang menghadapi beberapa keterbatasan penelitian.
digunakan informan juga fleksibel meliputi Dengan adanya beberapa keterbatasan tersebut
Moving Average, Accumulative Swing Index, memungkan timbulnya kelemahan dalam
Ichimoku Cloud yang disesuaikan tergantung penelitian ini. Keterbatasan tersebut adalah
jenis saham, pola pergerakan harga dan beberapa informan memiliki kesibukan masing-
preferensi trader. Menurut informan reward masing sehingga waktu wawancara terbatas dan
dalam analisa teknikal hanya fokus pada
harus dilakukan diluar kota. Jawab. Edisi Kelima, Salemba Empat,
Saran Jakarta.
Investor individu diharapkan bisa berprilaku Dessler, G. (2009). Fundamentals of human
rasional pada era kemajuan teknologi, informasi resource management: Content,
yang valid bisa diperoleh secara bebas dengan competencies, and applications.
mengesampingkan hal yang bersifat spekulasi Prentice hall.
dan dilakukan tanpa perhitungan yang valid. Djaali, H., & Muljono, P. (2008). Pengukuran
Bagi peneliti selanjutnya, pemilihan dalam bidang pendidikan. Jakarta,
informan yang lebih banyak dan mencakup Grasindo.
lebih banyak profesi, informan mampu Fahmi, I. (2012). Manajemen Investasi: Teori
mengalokasikan waktu, sehingga memiliki dan Soal Jawab. Salemba Empat.
kesempatan lebih banyak dalam menyampaikan Jakarta.
informasi. Serta dapat menambah faktor yang Francis, Jack C. 1998. Management of
berkaitan dengan psikologi, jumlah informan, Investment, Second Edition,
dan lokasi penelitian agar mendapatkan International Editions Financial Series,
informasi yang lebih detail dari penelitian McGraw Hill, Singapore
sebelumnya. Hachsien, I. (2003). Investasi syariah di pasar
modal: Menggagas konsep dan praktek
DAFTAR PUSTAKA manejemen portofolio syariah. Jakarta.
Agustin, P., & Mawardi, I. (2015). Perilaku Gramedia. Pustaka Utama.
Investor Muslim Dalam Bertransaksi Hadi, N. (2013). Acuan Teoritis dan Praktis
Saham di Pasar Modal. Jurnal Investasi di Instrumen Keuangan Pasar
Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
1(12). Hardianto, D., & Suherman, S. (2009).
Ardani, N., Murhadi, W. R., & Marciano, D. Pengujian Fama-french Three-factor
(2012). Investasi: Komparasi Strategi Model Di Indonesia. Jurnal keuangan
Buy and Hold dengan Pendekatan dan Perbankan, 13(2), 198-208.
Teknikal. Jurnal Akuntansi dan Hartono, J. (2014). Teori Portofolio dan
Keuangan, 14(1), 32-44. Analisis Investasi (9rd ed).
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian Yogyakarta:BPFE.
pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Hayes, S. K. (2010). Exploring investor
Cipta. decisions in a behavioral finance
Benartzi, S., & Thaler, R. H. (2001). Naive framework. Journal of Family and
diversification strategies in defined Consumer Sciences, 102(2), 56.
contribution saving plans. American Hong, H., & Stein, J. C. (1999). A unified
economic review, 91(1), 79-98. theory of underreaction, momentum
Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. (2008). trading, and overreaction in asset
Investments (ed.). markets. The Journal of finance, 54(6),
Chandra, R. (2011). Analisis Pemilihan Saham 2143-2184.
oleh Investor Asing di Bursa Efek Huberman, M., & Miles, M. B. (2002). The
Indonesia. Bisnis & Birokrasi Journal, qualitative researcher's companion.
17(2). Sage.
Clarysse, B., Wright, M., Bruneel, J., & Hurlock, E. B.(1999). Psikologi
Mahajan, A. (2014). Creating value in Perkembangan:“Suatu Pendekatan
ecosystems: Crossing the chasm Sepanjang Rentang
between knowledge and business Kehidupan”(Terjemahan Istiwidayanti
ecosystems. Research Policy, 43(7), & Soedjarno). Jakarta: Penerbit
1164-1176. Erlangga.
Das, N. (2004). Regret from consumer action Husnan, S. (2008). Manajemen Keuangan Buku
versus inaction: the effects of post- Satu Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE
decision information, decisional UGM.
responsibility and perceived source Indonesia, R. (1995). UU No. 8 Tahun 1995
expertise. tentang Pasar Modal. Sekretariat
Darmadji, T., & Hendy, M. F. (2006). Pasar Negara. Jakarta.
Modal Di Indonesia: Pendidikan Tanya Iramani, R., & Bagus, D. (2008). Faktor-faktor
penentu perilaku investor dalam Dalam Pendidikan Guru, Makalah
transaksi saham di Surabaya. Jurnal Dalam Pertemuan Konsorsium Ilmu
Aplikasi Manajemen, 6(3), 255-262. Pendidikan di Bandung.
Kirkpatrick II, C. D., & Dahlquist, J. A. (2010). Setiyanto, A. I., & Hadi, A. (2013). Analisis
Technical analysis: the complete Pengaruh Fundamental Terhadap Harga
resource for financial market Saham (Studi pada Perusahaan Sektor
technicians. FT press. Properti di Asia Tenggara Tahun 2008-
Lastari, J. I. (2004). Analisis Fundamental 2012). Jurnal Manajemen dan Bisnis.
sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Stiggins, R., & Chappuis, J. (2005). Using
Investasi terhadap Saham Emiten student-involved classroom assessment
Perdagangan Retail Periode 2001 to close achievement gaps. Theory into
sampai 2003. Jurnal Ekonomi dan practice, 44(1), 11-18.
Bisnis, 2. Sukardi. (2003). Bimbingan dan Penyuluhan
Lubis, A. N., Sadalia, I., Fachrudin, K. A., & Belajar di Sekolah. Bandung : Usaha
Meliza, J. (2013). Perilaku Investor Nasional.
Keuangan. Perilaku Investor Sudrajat, A. (2015). Pengaruh ROE, DER, EPS,
Keuangan. Reputasi Underwriter, dan Reputasi
Makori, D. M., & Jagongo, A. (2013). Working Auditor Terhadap Tingkat Underpricing
capital management and firm Perusahaan Sektor Properti dan Real
profitability: Empirical evidence from Estate yang Melakukan IPO DI BEI
manufacturing and construction firms Tahun 2007-2015 (Doctoral
listed on Nairobi securities exchange, dissertation, Universitas Widyatama).
Kenya. International Journal of Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Accounting and Taxation, 1(1), 1-14. Investasi : Teori dan Aplikasi.
Moleong, L. J. (2007). Qualitative research Yogyakarta: Kanisius. Halaman 102-
methodology. Bandung, PT Remaja 104.
Rosdakarya, Year. Tapia, W., & Yermo, J. (2007). Implications of
Munawir, S. (2004). Financial Statement behavioural economics for mandatory
Analysis. individual account pension systems.
Nasution, S. (2003). Metode Research Wafirotin, K. Z., & Marsiwi, D. (2016).
(penelitian ilmiah). Jakarta: Bumi Persepsi Keuntungan Menurut
Aksara. Pedagang Kakilima di Ponorogo.
Naiborhu, J. P. F. (2014). Pengaruh Keputusan Ekuilibrium: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu
Investasi, Keputusan Pendanaan, Ekonomi, 10(1), 24-36.
Kebijakan Deviden dan Modal Wartaekonomi.co . 2018. OJK: Minat Investasi
Intelektual terhadap Nilai Perusahaan. Masyarakat Meningkat. Tersedia
Skripsi. Universitas Pembangunan di:https://www.wartaekonomi.co.id/rea
Nasional “Veteran”. Yogyakarta. d149176/ojk-minat-investasi
Nofsinger, J. R. (2005). Social mood and masyarakat-meningkat.html. Diambil
financial economics. The Journal of pada tanggal 3 Juni 2018.
Behavioral Finance, 6(3), 144-160. Wibisono, O. P. (2013). Pengaruh Kompetensi
Puspitaningtyas, Z. (2012). Relevansi nilai dan Kepercayaan Diri Investor
informasi akuntansi dan manfaatnya Terhadap Perilaku Perdagangan
bagi investor. EKUITAS (Jurnal Saham. Journal of Business &
Ekonomi dan Keuangan), 16(2), 164- Banking, 3(1), 47-56.
183. Wijiyanti, I., Anastasia, N., & Gunawan, Y. W.
Ricciardi, V., & Simon, H. K. (2000). What is (2005). Analisis faktor fundamental
behavioral finance?. dan risiko sistematik terhadap harga
Salim, H. S., & Sutrisno, B. (2008). Hukum saham properti di BEJ. Jurnal
Investasi di Indonesia. Rajawali Pers, Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 123-
RajaGrafindo Persada. 132.
Sekaran, U. (2011). Research Methods for Yuliana, I. (2010). Investasi Produk Keuangan
business Edisi 1 and 2. Jakarta: Syariah. Malang: UIN-MALIKI PRESS
Salemba Empat. (Anggota IKAPI).
Semiawan, Conny R. 1986, Perspektif Baru Yunanto, M., & Medyawati, H. (2008). Studi
Empiris Terhadap Faktor
Fundamental dan Teknikal yang
Mempengaruhi Return Saham Pada
Bursa EFEK JAKARTA (BEJ).
Zhu, Y., Zhou, G, 2009, Technical Analysis: An
asset allocation perspective on the use
of moving averages, Journal of
Financial Economics, Vol. 92.

You might also like