MODUL 5 BP Spesimen Feses

You might also like

You are on page 1of 3
MODUL BAHAN PEMERIKSAAN TOPIK 5: Spesimen Fese: ‘Tujuan pembelajaran : Mahasiswa dapat menjelaskan : © Definisi dan unsur yang terdapat di dalam feses © Tipe wadah specimen © Jenis dan pengambilan spesimen feses untuk pemeriksaan feses rutin dan kultur feses. © Penyimpanan dan pembuangan spesimen feses Sub topik A. Definisi dan unsur yang terdapat di dalam feses B. Pengambilan spesimen feses C. Penyimpanan dan pembuangan spesimen feses Pendahuluan Pemeriksaan dengan spesimen feses seringkali dilakukan untuk deteksi penyebab penyakit pada saluran pencemaan yang mencakup kemungkinan adanya infeksi mikroorganisme seperti bakteri, parasit, dan virus. Selain itu analisis pada feses juga dapat mendeteksi adanya darah, Jemak, mucus yang dapat menjadi bukti adanya kelainan pada saluran cerna, Pada modul ini akan dibahas mengenai pengambilan spesimen feses, penyimpanan dan pembuangan spesimen feses. A. Definisi dan unsur yang terdapat di dalam feses Feses merupakan sisa hasil metabolisme makanan yang tidak diserap oleh usus halus, dan telah dihancurkan oleh bakteri di usus besar. Feses mengandung sejumlah produk sisa metabolisme termasuk bakteri, bilirubin dan sel epitel. Feses dikeluarkan melalui anus pada proses defekasi. B. Pengambilan spesimen feses Spesimen feses dikoleksi ke dalam suatu wadah bersih dan kering. Pastikan wadah spesimen tidak bocor dan hindari adanya kontaminasi urin, air ataupun tisu toilet, Volume feses yang ditempatkan ke dalam wadah sekitar 15 ~ 30 gram. Hindari mengambil spesimen Jangsung dari toilet. Berikut ini adalah ilustrasi wadah spesimen dan teknik pengambilan spesimen feses. 8P_2021_5-files Cap liquid to filing Collect on plastic wrapand = paernoverg pare padi ppoon from lid Replace cap on vil tightly and eee nae and discard. shake for a minute. Place vial in refigerator until ready to ship. ‘Teknik pengambilan spesimen Beberapa jenis makanan dapat mempengaruhi komposisi feses, diantaranya daging, sayur mentah dan buah, seperti brokoli, Kembang Kol, lobak, blewah, ubi, Konsumsi ini dapat mempengaruhi pemeriksaan darah samar. Spesimen feses yang sudah diterima di laboratorium harus segera dianalisis, terutama untuk pemeriksaan parasit. Jenis pemeriksaan yang harus segera dilakukan adalah deteksi parasit jenis trofozoit, yang harus diperiksa maksimal 30 menit setelah pasien defekasi (diperotehnya spesimen). Jika pemeriksaan harus ditunda, maka sebaiknya ditambahkan pengawet spesimen, walaupun pada trofozoit tetap akan terjadi disintegrasi. Spesimen feses yang ditambahkan pengawet dapat bertahan selama | hari dengan ditaruh dalam lemari pendingin. Spesimen feses dapat_menggunakan pengawet formalin 10% dan PVA (polyvinyl-alcohol). Pada saat menggunakan pengawet, pastikan spesimen dan pengawet tercampur merata. 8P_2021_5-files Spesimen feses dapat melalui prosesing spesimen ataupun langsung dilakukan pemeriksaan, Prosesing spesimen yang dilakukan dapat berupa proses sentrifugasi pada teknik flotasi untuk memisahkan parasit dari unsur feses lainnya, Selain itu ada jenis prosesing sedimentasi yang juga digunakan untuk memisahkan parasit dari unsur feses lainnya. Penyimpanan spesimen Pada saat spesimen hendak diantarkan/diserahkan ke laboratorium klinik, pastikan wadah tertutup rapat dan diberikan perekat untuk menghindari tumpahan, Wadah spesimen kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik bersegel. Jika spesimen akan dirujuk ke laboratorium dengan perjalanan yang cukup lama, maka pengemasan spesimen dilakukan dengan teknik 3 lapis, yaitu wadah primer berisi spesimen feses. Wadah primer ditempatkan di dalam wadah sekunder. Beberapa wadah primer dapat ditempatkan dalam satu wadah sekunder dengan catatan volume spesimen tidak melebihi 50 mL, Tempatkan ice pack secukupnya diantara wadah primer dan bahan absorben untuk mencegah kemungkinan adanya tumpahan spesimen, Wadah sekunder yang berisi wadah primer kemudian ditempatkan di dalam kotak yang dapat (erbuat dari Karton tebal, Kayu, fiber atau material kuat lainnya, Wadah terluar harus diberi tanda bahan biomedis. Jika spesimen yang akan dikirimkan mempunyai volume yang besar, maka pastikan absorben yang diletakkan di sekitar wadah sesuai dengan volume spesimen. Pengemasan spesimen DAFTAR PUSTAKA * Pedoman teknik dasar untuk laboratorium kesehatan / WHO ; ali bahasa, Chairlan, Estu Lestari ; edisi bahasa Indonesia, Albertus Agung Mahode. - Ed, 2. - Jakarta: EGC., 2011 * McCall, Tankersley CM. Phlebotomy essentials 5" ed. 2008. Lippincott Wiliams & Wilkins. Philadelphia. USA. © Laboratory quality management system: handbook. World Health Organization, 2011 Version 1.1. ISBN 978 92 4 154827 4 10. Gandasoebrata R. Penuntun laboratorium Klinik, 1999. Dian Rakyat. Jakarta, CDC- DPDx-- Diagnostic Procedures - Stool Specimens 8P_2021_5-files

You might also like