Professional Documents
Culture Documents
Analisis Medan Magnet Elf Terhadap Nilai PH Ikan Dalam Proses Pengawetan Ikan Bandeng (Chanos Chanos)
Analisis Medan Magnet Elf Terhadap Nilai PH Ikan Dalam Proses Pengawetan Ikan Bandeng (Chanos Chanos)
Abstract
116
117 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 2, Juni 2018, hal 116-122
dimana metode pengawetan thermal dapat 700 - 900 µT selama 2 x 30 menit dan 2 x 45
menurunkan kualitas dari makanan. menit, melakukan pengukuran pH pada
Medan magnet ELF dapat menjadi kelompok kontrol dan eksperimen,
suatu alat yang berguna untuk menghambat melakukan analisa data, membahas hasil
suatu mikroorganisme. Dimana kelebihannya analisa data, menarik kesimpulan dari
dibandingkan metode pengawetan makanan penelitian yang telah dilakukan.
lainnya yakni efek yang ditimbulkan oleh Nilai pH diukur menggunakan pH
pengawetan metode ini sangat kecil dan meter Pengukuran nilai pH setelah
menghindari atau mengurangi perubahan pemaparan medan magnet ELF dilakukan
yang merugikan pada sifat sensorik dan fisik pada jam 11.00, 14.00, dan 17.00.
makanan. pengukuran dilakukan dengan 3 kali ulangan
Salah satu faktor pada pangan yang untuk setiap sampel. Metode analisis data
dapat menjadi acuan terkait dengan yang digunakan yakni analisis deksriptif.
pertumbuhan mikroba adalah pH (potensial
Hidrogen). pH merupakan suatu nilai yang HASIL DAN PEMBAHASAN
menunjukkan keasaman atau kebasaan suatu Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
material. Kebanyakan mikroba tumbuh baik pengaruh paparan Intensitas Medan Magnet
pada pH sekitar netral, dan pH 4,6 – 7,0 ELF dalam rentang 700 - 900 µT selama 2 x
merupakan kondisi optimum untuk 30 menit dan 2 x 45 menit terhadap nilai pH
pertumbuhan bakteri. Ikan merupakan salah ikan dalam Proses Pengawetan Ikan Bandeng.
satu pangan berasam rendah, dimana pangan Data hasil pengukuran nilai pH ditunjukkan
ini mempunyai nilai pH 4,6 atau lebih Pangan oleh Gambar 1.
semacam ini harus mendapatkan perlakuan
pengawetan secara hati-hati karena mudah Nilai pH kontrol
mengalami kerusakan oleh bakteri, termasuk 7,4 E730,56 30'
7,2 E730,56 45'
bakteri patogen yang berbahaya. 7,2 7,1 E877,37 30'
7
Oleh karena itu, dilakukan penelitian 7 6,9 E877,37 45'
dengan judul “Analisis Intensitas Medan 6,8
6,8
6,7
6,8
bernilai 6,5 setelah itu terus mengalami Berdasarkan hasil pengukuran tersebut
kenaikan hingga bernilai 7,2. dapat diketahui bahwa pH ikan bandeng
Pada kelas eksperimen secara mengalami kenaikan pada setiap waktu
umumnya memiliki selisih nilai pH yang pengukuran. Hal ini telah kita ketahui bahwa
cukup kecil jika dibandingkan antara satu semakin lama waktu penyimpanan maka
dengan lainnya. Pada jam 11.00 sampel bakteri yang berkembang akan semakin
eksperimen E730,56 µT dengan lama paparan banyak. Semakin lama penyimpanan maka
2 x 30 menit cenderung mengalami kenaikan akan semakin basa pH yang dihasilkan akibat
pH yang lebih kecil dibandingkan sampel semakin meningkatnya aktivitas
eksperimen yang lainnya hal ini dapat mikroorganisme dan pada akhirnya
ditunjukkan pada jam ke 11 sampel mengakibatkan terjadinya pembusukan.
eksperimen E730,56 µT 30' memiliki pH 6,5 Proses pembusukan akan diikuti dengan
sedangkan sampel eksperimen lainnya meningkatnya nilai pH dan keadaan ini
bernilai 6,7. berkorelasi dengan peningkatan pertumbuhan
Nilai pH kelompok kontrol cenderung bakteri (Jay, 1978).
lebih tinggi dibandingkan nilai pH ke empat Kadar ATP dan glikogen yang terdapat
kelompok eksperimen hal ini menunjukkan dalam tubuh ikan bandeng mengalami
adanya pengaruh medan magnet ELF penurunan. Penyebabnya yakni asam laktat
terhadap pH dari ikan bandeng. yang terbentuk dari proses hidrolisa ATP
Medan magnet berosilasi relatif sedikit, sehingga hidrolisis ATP yang
mempengaruhi strain bakteri yang berbeda tersisa tidak mampu untuk menurunkan pH
dalam fase lag pertumbuhannya (Fojt et al., dan pH ikan bandeng secara perlahan akan
2004). Fase lag merupakan fase dimana cenderung basa (Widyasari, 2006).
bakteri baru melakukan penyesuaian diri pH ekstrim mempengaruhi struktur
terhadap lingkungan baru yang ditempati. semua makromolekul. Ikatan hidrogen
Fase ini bergantung dengan komposisi media, bersama untai DNA putus pada pH tinggi.
pH, suhu, aerasi, jumlah sel pada inokulum Lipid dihidrolisis oleh pH sangat mendasar.
awal dan sifat fisiologis mikroorganisme. Kekuatan motif proton untuk produksi ATP
Setiap strains bakteri memiliki respons yang dalam respirasi seluler tergantung pada
beragam pada intensitas, frekuensi, dan lama gradien konsentrasi H+ yang melintasi
pemaparan yang berbeda dari medan magnet membran plasma. Jika ion H+ dinetralkan
ELF (Bayir et al., 2013). oleh ion hidroksida, gradien konsentrasi akan
Gobba dan Malagoli (2003) kolaps dan merusak produksi energi. Namun,
menyatakan medan magnet bertindak pada komponen paling sensitif terhadap pH dalam
membran plasma melalui media interaksi sel adalah protein. Perubahan dalam pH
yang mempengaruhi aktivitas enzim dan jalur memodifikasi fungsi gugus asam amino dan
sinyal tranduksi. Aliran ion yang melalui menggangu ikatan hidrogen, yang pada
saluran protein dipengaruhi oleh potensial gilirannya mendorong perubahan lipatan
listrik dan kimia pada membran sel yang molekul, mempromosikan denaturasi dan
mana akan terpengaruh apabila ditempatkan menghancurkan aktivitas di dalamnya
dalam lingkungan dengan daerah kelistrikan. (Isnawati dan Trimulyono, 2018).
Medan magnet ELF mengakibatkan Penghambatan transposisi terjadi.
perubahan biologis pada pertumbuhan sel Terdapat beberapa studi terkait efek medan
(Yan et al., 2010), sifat permukaan sel (Blank magnet ELF pada transposisi, diketahui
dan Soo, 2011) dan jumlah transkipsi RNA bahwa efek dari medan magnet ELF
serta protein (Stange dan Rowland, 2002). umumnya bergantung pada fisik dan biologi
Nurhasanah, Analisis Medan Magnet... 120
parameter, termasuk karakteristik sinyal Bayir, E., Bilgi E., Sendemir U.A., dan
lapangan (frekuensi, amplitudo, bentuk Hames K.E. 2013. The Effects Of
gelombang, dll), durasi paparan, keadaan Different Intensities, Frequencies And
metabolik sel, genotip, maupun lama sel Exposure Times of Extremely Low-
dibiarkan tumbuh sebelum, selama, dan Frequency Electromagnetic Fields on
setelah paparan (Re et al., 2003). Beberapa The Growth of Staphylococcus aureus
target yang berbeda seperti ion, kompleks and Escherichia coli. Electromagnetic
DNA protein diduga turut mempengaruhi atas Biology and Medicine. 34(1): 8-14.
interaksi sel dengan medan magnet ELF.
pH tiap sampel cenderung mengalami Blank, M. dan Soo, L. 2011. Optimal
kenaikan tiap waktunya namun, kenaikan Frequencies in Magnetic Field
yang terjadi cukup kecil. Nilai pH kelompok Acceleration of Cytochrome Oxidase
kontrol cenderung lebih tinggi dibandingkan and Na, K-ATPase Reactions.
nilai pH ke empat kelompok eksperimen hal Bioelectrochemistry. 53(3): 171-174.
ini menunjukkan adanya pengaruh medan
magnet ELF terhadap pH dari ikan bandeng. Fojt, L., Strasaka L., Veterll V., dan Smarda
Medan magnet ELF dapat menurunkan laju J. 2004. Comparison of The Low-
pertumbuhan bakteri, sehingga nilai pH pada Frequency Magnetic Field Effects on
sampel kontrol lebih tinggi dibandingkan Bacteria Escherichia Coli, Leclercia
sampel kelompok eksperimen. Berdasarkan Adecarboxylata, And Staphylococcus
hal tersebut, dapat diketahui bahwa paparan Aureus. Bioelectrochemistry. 63(1-2):
medan magnet ELF mampu mempertahankan 337– 341.
kenaikan nilai pH yang cukup kecil pada ikan
bandeng. Florensia, S., Dewi, P., dan Utami, N. R.
2012. Pengaruh Ekstrak Lengkuas pada
SIMPULAN DAN SARAN Perendaman Ikan Bandeng terhadap
Paparan medan magnet ELF Jumlah Bakteri. Unnes Journal of Life
berpengaruh terhadap nilai pH ikan bandeng. Science. 1(2).
Dosis efektif dalam menurunkan atau
menghambat kenaikan nilai pH ikan bandeng Gobba, F. dan Malagoli, D. 2003. Effects of
adalah paparan medan magnet ELF sebesar 50 Hz Magnetic Fields on
730,56 µT selama 2 x 30 menit. fMLPInduced Shape Changes in
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Invertebrate Immunocytes: The Role of
tentang efek paparan medan magnet ELF Calcium Ion Channels.
terhadap beberapa indikator lain pada Bioelectromagnetics. 24(1): 347-354.
makanan sehingga dapat menjadi referensi
untuk mengetahui efek medan magnet ELF Grubner, S. J. 2011. Peningkatan Proliferasi
dalam pengawetan makanan. Kultur Sel Punca Mesenkim Asal
Darah Tepi melalui Pemaparan Medan
DAFTAR PUSTAKA Magnet Disk Permanen 200 mT selama
Ahmed, I., Istivan T., dan Pirogova E. 2013. dua dan Empat Jam per Hari. Thesis.
The Effect of Extremely Low Jakarta: Universitas Indonesia.
Frequency (ELF) Pulsed
Electromagnetic Field (PEMF) on Inhan-Garip, A., Aksu B., Akan Z., Akakin
Bacteria Staphylococcus Aureus. EPJ D., Ozaydin A.N., dan San T. 2011.
Nonlinear Biomedical Physics. 1-17. Effect of Extremely Low Frequency
121 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 2, Juni 2018, hal 116-122
Electromagnetic Fields on Growth Rate Re, D.B., Garoia F., Mesirca P., Agostini C.,
and Morphology of Bacteria. Bersani F., Giorgi G. 2003. Extremely
International Journal of Radiation. low frequency magnetic fields affect
Biology. 87(12): 1155-1161. transposition activity in Escherichia
coli. Radiation Environment
Isnawati dan Trimulyono G. 2018. Biophysics. 42(2): 113-118.
Temperature range and degree of
acidity growth of isolate of indigenous Ridawati, S. 2017. Pengaruh Paparan Medan
bacteria on fermented feed "fermege". Magnet Extremely Low Frequency
The 2nd International Joint Conference (ELF) terhadap pH dan Daya Hantar
on Science and Technology (IJCST) Listrik Minuman Susu Fermentasi
2017. 012209. sebagai Indikator Kadaluarsa. Skripsi.
Jember: Universitas Jember.
Jay, J.M. 1978. Modern Food Microbiology
second Ed. Newyork: Wayne State Rofik, S., dan Rita, D.W. 2012. Ekstrak Daun
University, D. Van Nastrand Co. Api-Api (Avecennia marina) untuk
Pembuatan Bioformalin sebagai
Karaguler, T., Karahman, H., dan Tuter, M. Antibakteri Ikan Segar. Prosiding
2017. Analyzing Effects of ELF SNST ke-3 Tahun 2012. Fakultas
Electromagnetic Fields on Removing Teknik Universitas Wahid Hasyim
Bacterial Biofilm. Biocybernetics and Semarang.
biomedicalengineering. 37(2): 336-
340. Sari, E.K.N, Susilo B., dan Sumarlan, S.H.,
2012. Proses Pengawetan Sari Buah
Kristianto, Soetedjo, J.N.M., Arlene, A., dan Apel (Mallus Sylvestris Mill) Secara
Bisowarno, B. 2017. Kajian Awal Non-Termal Berbasis Teknologi
Pengawetan Ikan Pindang Bandeng Oscillating Magneting Field (OMF).
Dan Mojang Dengan Pengemasan Jurnal Teknologi Pertanian. 13(2): 78-
Vakum di Desa Cukanggenteng. Jurnal 87.
Pengabdian Kepada Masyarakat.
23(2). Stange, B. & Rowland, R. 2002. ELF
Magnetic Fields Increase Amino Acid
Ma’rufiyanti, P., Sudarti, Gani, A.A. 2014. Uptake Into Vicia fabaL.Roots and
Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF Alter Ion Movement Across the Plasma
(Extremely Low Frequency) 300 µT Membrane. Bioelectromagnetics. 23
dan 500 µT terhadap Perubahan Kadar (3): 277-28.
Vitamin C dan Derajat Keasaman (pH)
pada Buah Tomat. Jurnal Pendidikan Sudarti. 2016. Utilization of Extremely Low
Fisika. 3(3): 278-284. Frequency (ELF) Magnetic Field is as
Alternative Sterilization of Salmonella
Rasydta, H.P., Sunardto. 2015.Penggunaan typhimurium In Gado-Gado.
Asap Cair Tempurung Kelapa Dalam Agriculture and Agricultural Science
Pengawetan Ikan Bandeng. Unnes Procedia. (9): 317 – 322.
Journal of Life Science. 4(1).
Nurhasanah, Analisis Medan Magnet... 122
Yan, J., Dong, L., Zhang, B., dan Qi, N. 2010. Widyasari, R.A.H.E. 2006. Pengaruh
Effects of Extremely Low Frequency Pengawetan Menggunakan Biji Picung
Magnetic Field on Growth, Metabolism (Pangium edule Reinw) Terhadap
and Differentiation of Human Kesegaran dan Keamanan Ikan
Mesenchymal Stem Cells. Kembung Segar (Rastrelliger
Electromagnetics Biology and brachysoma). Thesis. Bogor:
Medicine. 29 (4): 165-176. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.