You are on page 1of 18

KEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM 

KEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM


N ALAT AL UKUR JUML SATU
O AT AN AH AN
A PEMERIKS
AAN UMUM
1 Meja instrumen 2 rak 1 buah
2 Bak instrument tertutup 1 buah
kecil
3 Bak instrument tertutup 1 buah
medium
4 Bak instrument besar 1 buah
( obsgin)
5 Tromol kasar Diamet 2 buah
er
sekitar
27 cm
6 Nierbekken/ Kidney Ukuran 2 buah
disk 23 cm
7 Nierbekken/ Kidney Ukuran 2 buah
disk 30 cm
8 Timbangan injak Sekitar 1 buah
dewasa 430
x320 x
70 mm
9 Standard infus Ketingg 1 buah
ian
dapat
diatur
sekitar
105-
185 cm
1 Lampu periksa halogen 1 Unit
0
1 Tensimeter/spyhgnoma Manset 1 buah
1 nometer dewasa dewasa
1 Stetoskop dupleks 1 buah
2 dewasa
1 Thermometer klinik 1 buah
3 ( alektrik)
1 Tabung oksigen + 1 m3 1 Unit
4 regulator
1 Masker oksigen+kanula dewasa 2 Unit
5 nasal
1 Tempat tidur periksa 2 Unit
6 ( examination bad)
1 Rak alat serbaguna 1 buah
7
1 Penutup baki rak alat 2 buah
8 serbaguna
B PENANGAN
AN
EMERGENS
I DEWASA
1 Kit resusitasi dewasa 1 Unit
2 Endhotracheal tube 2,5 1 buah
dewasa
3 Endhotracheal tube 3 1 buah
dewasa
4 Endhotrachal tube 4 1 buah
dewasa
5 Stilet untuk No 1 2 buah
pemasangan ETT
6 Nasogastric tube 5 1 buah
dewasa
Nasogastric tube 8 1 buah
dewasa
C BAHAN
HABIS
PAKAI
1 Benang chromic (jarum 2/0 1 kotak
tapper 0)
2 Benang chromic (jarum 3/0 1 kotak
tapper 0)
3 Spuit disposable (steril) 1 100 Buah
4 Spuit disposable (steril) 3 200 Buah
5 Spuit disposable (steril) 5 200 Buah
6 Spuit disposable (steril) 10 50 Buah
7 Spuit disposable(steril) 20 50 Buah
8 There-way 1 Buah
stopcock  (steril)
9 Infuse set dewasa 50 Buah
1 Kateter intravena 16G 50 Buah
0
1 Kateter intravena 18G 50 Buah
1
1 Kateter intravena 20 G 50 Buah
2
1 Kateter penghisap 8 1 Buah
3 lender dewasa
1 Kateter penghisap 10 1 Buah
4 lender dewasa
1 Sarung tangan steril 7 50 Pasang
5
1 Sarung tangan steril 7,5 50 Pasang
6
1 Sarung tangan steril 8 50 Pasang
7
1 Sarung tangan panjang 7,5 5 Pasang
8 (manual pasenta)
1 Sarung tangan panjang 8 5 Pasang
9 (manual plasenta)
2 Sarung tangan rumah 2 Pasang
0 tangga serbaguna
2 Sabun cair untuk cuci 1 buah
1 tangan
2 Plester non woven 5 x 5 1 buah
2 cm
D INSERSI
DANEKSTR
AKSI
1 Mangkok iodine 10 cm 1 Buah
2 Tanakulum Schroeder 1 Buah
3 Klem kasa lurus 1 Buah
(sponge foster straihgt)
4 Gunting mayo CVD 1 Buah
5 Alogator ekstrakto 1 Buah
AKRD
6 Sonde uterus sims 1 Buah
Status   Induk                           Salina
Dokumen n                        No.Distribusi

INSTITUSI SOP
ALUR KEGAWAT DARURATAN 
No Dokumen No Revisi Halaman

 UGD
PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

UGD

Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar


dari UGD
Tujuan Sebagai tatalaksana dalm penerimaan pasien baru
Kebijakan Seluruh perawat wajib mengetahui dan mengerti  alur ini
Prosedur
Terima pasien
 
Admin pasien
 
Admin pasien
 
Admin pasien
 
 

INSTANSI SOP
ALUR KEGAWAT DARURATAN 
No Dokumen No Revisi Halaman

 UGD
Prosedur 1. Perawat menerima pasien, kemudian catat
identitas lengkapa dan jelas dan informed concernt
2. perawat melakaukan anamnesa (auto dan hetero
anamnesa)
3. perawatmelakukan pemeriksaan GCS, TTV (T,
N, RR, S) dan pemeriksaan fisik awal
4. pengelompokan pasien dan diagnosa awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindaklan
segera dan mengancam jiwa
b. Gawat non darurat : memerlukan
tindakan segera tapi tidak mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent
tindakan segera dan tidak mengancam jiwa
5. untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi
simptomatis (berdasar gejala) dan disarankan jika sakit
berlanjut bisa berobat lagi besok ke UGD/ BP
6. untuk gawat darurat dan gawat non
darurat,  perawat menghubungi dokter jaga pada hari
tersebut dan melaporkan kondisi terakhir pasien dan
boleh melakukan tindakan awal pertolongan pertama/
baik live support (BLS) meliputi :
a.       Air way
-    bebaskan jalan nafas
-    jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
-    bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret,
benda asing)
b.      Breathing
-    nafas buatan
-    pasang oksigen jika perlu
c.       Circulation
-    tensi dan nadi turu, pasang infuse
-    monitor produksi urine, pasang kateter bila
perlu
7. bila diperlukan doketr jaga harus datang guna
pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut
8. pasein/ keluarga melengkapi administrasi
9. semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan
rujukan dengan lengkap pada status pasien
Unit terkait Rawat Inap
  

Status   Induk                              Sa
Dokumen linan                        No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTITUS OBSERVASI PASIEN GAWAT
I
No Dokumen No Revisi Halaman

........ …. 1/1

SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

UGD ………

Pengertian Memantau keadaan pasien gawat


Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat
agar selamat jiwanya
Kebijakan1.    Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa
seseorang.
2.    Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.

Prosedur Persiapan alat :

1.      Stetoskope
2.      Tensimeter
3.      Thermometer
4.      Stop watch/ jam
5.      Senter

Penatalaksanaan :

1.      Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.


2.      Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3.      Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai
dengan tingkat kegawatannya.
4.      Hal-hal yang perlu diobservasi :
a.    Keadaan umum penderita
b.    Kesadaran penderita
c.    Kelancaran jalan nafas (air Way).
d.   Kelancaran pemberian O2
e.    Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan
Suhu.
f.     Kelancaran tetesan infus
5.      Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita
semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor
kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja
pertelpon).
6.      Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter
UGD maka perlu dirujuk
7.      Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya
diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8.      Perkembangan penderita selama observasi dicatat
dilembar observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat
jalan / rawat inap / rujuk.

Unit Rawat Inap


terkait
Status   Induk                              Salina
Dokumen n                        No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTITUSI MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGD
No Dokumen No Revisi Halaman

........ …. 1/1

SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

UGD ………

Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada


kasus bedah maupun non bedah.

Tujuan Mencegah terjadinya syok


Kebijakan
Prosedur A.    Persiapan Alat :
Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan
dilaksanakan untuk kasus bedah :
1.      Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
2.      Balut tekan
3.      Kain kasa steril
4.      Sarung tangan
5.      Tourniquet
6.      Plester
7.      Set untuk menjahit luka
8.      Obat desinfektan
9.      Spuit 20-50 cc
10.  Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin
11.  Jelly

B.     Pelaksanaan tindakan
1.      Memakai  masker, sarung tangan, scort
2.      Perawat I
a)         Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat
dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.
b)        Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang
luka
3.      Perawat II
a)         Mengatur posisi pasien
b)        Memakai sarung tangan kecil
c)         Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan
dengan ujung-ujung jari
d)        Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang
pertama, kemudian tekan dengan ujung jari bila perdarah masih
berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang
sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada.
4.      Menekan balutan
a)         Meletakkan kain kasa steril di atas luka
b)        Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda
keras (verband atau kayu balut) di atas luka
c)         Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.
5.      Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan
trumatik amputasi
a)       Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan
menggunakan kain kasa steril
b)      Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal
luka, kemudian ikatlah dengan kuat.
c)       Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara
periodik
6.      Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :
a)       Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika
tindakan lainnya tidak berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan
amputasi atau sebagai “live saving”
b)      Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan
tanda-tanda vitalEkspresi wajahPerkembangan pasien
Unit terkait Unit Gawat Darurat
Status   Induk                             
Dokumen Salinan                        No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTANSI OBSERVASI PASIEN GAWAT RSGMP UNSOED

No Dokumen No Revisi Halaman

........ …. 1/1

SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

UGD ………

Pengertian Memantau keadaan pasien gawat


Tujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat
agar selamat jiwanya
Kebijakan 1.    Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan
jiwa seseorang.
2.    Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh
dokter.

Prosedur Persiapan alat :

1.      Stetoskope
2.      Tensimeter
3.      Thermometer
4.      Stop watch/ jam
5.      Senter

Penatalaksanaan :

1.      Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.


2.      Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3.      Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai
dengan tingkat kegawatannya.
4.      Hal-hal yang perlu diobservasi :
a.    Keadaan umum penderita
b.    Kesadaran penderita
c.    Kelancaran jalan nafas (air Way).
d.   Kelancaran pemberian O2
e.    Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan
dan Suhu.
f.     Kelancaran tetesan infus
5.      Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan
penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat
harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar
jam kerja pertelpon).
6.      Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter
UGD maka perlu dirujuk
7.      Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya
diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8.      Perkembangan penderita selama observasi dicatat
dilembar observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu :
rawat jalan / rawat inap / rujuk.

Unit terkait Rawat Inap


Status   Induk                             
Dokumen Salinan                        No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTANSI PENATALAKSANAAN HEACTING

No Dokumen No Revisi Halaman

........ …. 1/1

SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

UGD ………

Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka 


Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
oleh jahitan unutk menghindari infeksi lanjutanan
Kebijakan1.    Perawat yang sudah terlatih dalam melakukan heacting
2.    Semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka kurang dari 6
jam
Prosedur PERSIAPAN PERALATAN :
1. Hanscoen 11. Bak instrumen steril berisi
2. Duk bolong steril :
3. Kasa steril   Pinset chirugis
4. Lidokain steril   Pinset anatomi
5. Supratul   Mosquito (klem arteri kecil)
6. Spuit 3 cc   Naldvoulder
7. Betadine solution   Jarum kulit
8. Alcohol 70 %   Gunting
9. Benang silk untuk kulit 12.Cairan Na Cl
10. Benang catgut untuk 13. Cairan H2O2 hodrogen
pembuluh   darah peroksida
PENATALAKSANAAN :
1.      Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan
kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2.      Perawat memakaia handscoen
3.      Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4.      Olesi daerah luka dengan betadine
5.      Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2 cc
disekitar pingiran luka  tunggu  5 menit
6.      Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
7.      Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
8.      Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir
luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine.
Kemudian beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan
verband.
9.      Bersihkan daerah bekas luka
10.  duk bolong dibuka
11.  konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
Unit Rawat Inap
terkait
Status   Induk                             
Dokumen Salinan                        No.Distribusi
SOP / PROTAP
INSTANSI PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA KLL

No Dokumen No Revisi Halaman

........ …. 1/1

SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

UGD ………

Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan


cepat dan tepat
Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan
perawatan luka, tetapi tidak pada luka putus tendon
Prosedur PERSIAPAN ALAT :
Streril
1. Bak instrumen
a. Spuit irigasi 50 cc
b. Soft koteker
c. Pinset anatomis
d. Pinset chirrugis
e. Gunting jaringan
f. Arteri klem
g. Knop sonde
h. Container untuk cairan irigasi
i. Naal foulder
2. Kassa dan depres dalam tromol
3. Handschone / gloves steril
4. Neerbeken (bengkok)
5. Kom kecil/ sedang
6. Heacting set
7. Spuit 3 cc
8. Pembalut sesuai kebutuhan
a. Kasa
b. Kasa gulung
c. Sufratul
2. Topical terapi
a. Oxytetraciclin salep /
b. Gentamicin salep 0,3 %
c. Lidokain ampul
2. Cairan pencuci luka dan disinfektan
a. Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -
37 0 C
b. Betadine

Persiapan Alat :
Non Streril
1. Schort / Gown
2. Perlak + Alas Perlak / Underpad
3. Sketsel / Tirai
4. Gunting Verband
5. Neerbeken / Bengkok
6. Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
7. Tempat Sampah

Penatalaksaan Luka Kll.
1.      Informed Concern Dan Penjelasan
2.      Pemeriksaan Ttv
3.      A. Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras
1)        Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan
Cairan Ns Dan Betadine
2)        Pembersihan Dengan Ns
3)        Setelah Itu Diberi Betadine / Sufratul
4)        Bersihkan Peralatan
5)        Observasi
6)        Konseling

        B.  Penatalaksaan Perawatan Luka Robek


1)        Persiapan Pasien Dan Informed Concern
2)        Semua Alat Disiapkan
3)        Suntikan Dengan Lidokain Merata
4)        Dibersihkan Dengan Ns /Perhidrol
5)        Diberikan Disinfektan Dengan Betadine
6)        Heacting (Sesuai Sop Heacting)
7)        Diberikan Tulle Atau Salep Oxitetraciclin
8)        Ditutup Dengan Kasa Steril
9)        Diplester / Hipafix
10)    Bersihkan Kotoran/ Bekas Darah Disekitar Luka.
11)    Bereskan Peralatan
12)    Observasi
Konseling

Unit terkait IGD dan Rawat inap

You might also like