You are on page 1of 18
DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK Blok GEH — Patologi Klinik BAHAN BACAAN Bagian U1 TES DAN INTERPRETASI TES ENZIMATIK HATI (SGOT, SGPT, ALP, GGT dan CHE) OLEH dr. Ibrahim Abd. Samad Sp.PK (K) (Dosen Pengampu m.k GEH PK) TES ENZIMATIK HATI 1. PENDAHULUAN atimerupakan organ tubuh yang memiliki multi fungsi berkaitan Ib dengan metabolisme asam amino, asam lemak, karbohidrat dan vitamin. Hati juga berfungsi mensintesis protein plasma, faktor pembekuan, asam empedu, katabolisma hormon dan sebagai organ detoksifikasi. Gangguan fungsi hati dapat disebabkan oleh kelainan prehepatik, intrahepatik dan posthepatik.'? ~ Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia didalam tubuh. Enzim umumnya terdapat di dalam sel jaringan tubuh. Peningkatan kadar enzim dalam darait umumnya terjadi jika ada kerusakan sel yang mengzndung enzim tersebut serta adanya perubahan permeabilitas dinding tol Lit erusakan el hati adalah# 1 Alkali Fosfatase atau Alkaline Phosphatate (ALF). Enaim ini dijumpal dalam Konsentrasi yang tinggi di sel jaringan hepatobilier,tulang, usus ‘dan plasenta Sel Kanker tertentu juga memproduksl enim in Slain iit ALP dijunpaljugadi ginal, glandula mama yang aktasy dansel granalot. 2. Gamma Giutami! Transferase atau Gamma Glutemil Transpeptidase (CCT/ GGTP), Enzim ini banyak terdapat di jaringan hepatobilir, ginjal dan ppankreas. Sean itu dijumpai juga di prota, otak dan hat. 3. Aspartat Amino Transferase/Aspartat Transaminase (AST/ASAT) ata ‘Gtutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT), Enzim ini baryak terdapat diet hati dar miokard serta dalam jumlah keel dimuslolockeletal, gj, pancreas otak dan eritrost, 4. Alanine Amino Transferase/Alanin Transaminase (ALT/ALAT) atau fosfat + p-nitrofenol prnitrofenol yang dihasilkan sebanding dengan aktifitas ALP dan diukur secara fotometrik. 7 erp Has Tes" ¢ Alatdan Bahan. Alat + - ~ Untuk cara semi automatik dengan Fotometer 4020 dibutuhkan: tabung reaksi dan rakstya, pipet volunfetrik 20 jul dan 1000 jl, ~ Untuk cara automatik dengan Cobas Mira dibutuhkan: tabung mnikro, rak sampel dan pipet volumetrik 500 il. Bahan:'* + Sampel: seruin atau plasma heparin, : ~ Reagensia: R,botol1 Buffer: Diethanolamine 1,02 mol pH 98 te -_ -Magnesium klorida 0,51 mmol/) R,-botol 2 Buffer. botol 2a Substrat: p-nitrofenilfosfat 10 mmol/l 1.2 ANALITIK © CaraKeija. ~ Persiapan larutan kerja}? Larutian 4 tablet reagen R, dari botol 2a kedalam botol 2, Campur R, dan R, dengan perbandingan R, : R,=5: 1. Larutan ini stabil 14 hari - pada suhu 2"-8°C, ~ Untuk cara semi automatike Campur 1000 pil reagen dengan 20 jt! sampel Jalu inkubasi selama 30 detik. Masukkan campuran tersebut kedalam pipet fotometer (1405 nm), dengen program tes ALP Setelah selesai program akan keluar hasil tes ALP berupa lembar print out Linebritas: Jika hasilnya >.685 U/l, encerkan sampel lalu ulangi pengukuran. ‘Untuk cara automatik? ‘Masukkan 500 pl sampel kedalam tabung mikro, lalu letakkan pada rek sampel. Pilih program tes ALP, selanjutnya pengukuran dilakuzkax alat (@.450 nan) secara automatik berturut-turut berupa pengainbilan 250 ul, pengenceran dengan H,O 50 pil dan pengambilan sampel 7 pl. Setelah selesai program akan keluar hasil tes ALP berupa lembar print out Linearitas:?5-2000 U/L. Jikahasilnya melebihi batas ataslinearitas, ulangi pengukuran melalui program rerun atau encerkan 0,1 ml sampel dengan 04 ml NaCl 09 % atau aquabitles, lalu hasilnya dikali dengan 5. ‘Tes Ensimatik Hatt * Nilaj rujukan:*? [— Dewasa Fotometer 4020 (U7) Cobas Mia (UM | we 75-90 + aa | Te war ae 13 PASCA-ANALITIK | * Interpretasi oh Peningkatan tegas (§ kali atau lebih daci nila rujukan ): * | »_, > Kehamilan lanjut _- Osteitis deformans _ + Obstruksi traktus biliaris "- Sarkoma osteogenik ~~~ > Atresia biliaris ~ Hiperparatiroid (primer atau sekunder) + Sirosis ~ Paget's disease Peningkatan sedang (3~5 kali nilai rujukan): ~ Penyakit hati granulomatosa atau infiltratif - Mononukleosis infeksiésa i ~ Obstruksi duktus ekstrahepatik ~ Metastasis tumor ke | 2 tul: ~ Penyakit metaboliktulang: . - Hepatitis virus i sebelum | Rickets, Osteomalasia peningkatan bilirubin | Peningkatan ringan ( sampai dengan 3 kali nilai rujuken): | ~ Hepatitis virus ~ Awal kehaunilan (banyak isoenzim ! plasenta) ~ Hepatitis kronikaktif, Anak dalam masa pertumbuhi + Sirosis (alkoholik) ~ Konsumsi Vitamin D dosis tinggi. _ + Masa penyembuhan fraktur. - Penyakit jantung kongestif. Penurunan ALP dapat terjadi pada: ~ Kretinisme + Akondroplasia ~ Retardasi pertumbuhan sekunder - Hipofosfatasia ~ Scurvy ~ Defisiensi protein dan magnesium # 2. TES GGT * 2.1 PRA-ANALITIK © Persiapan Pasien. ** ~ Puasa minimal 8 jam untuk menyingkirkan peningkatan kadar GGT arena makanan. Interprets Has Tee ‘ 6 ~ Hindasi obat atau zat yang dapat mempengaruhi kadar GGT, misalnya barbiturat, alkohol yang meningkatkan dan kontrasepsi oral yang menurunkan kadar GGT, © Persiapan Sampel: Hindari hemolisis.? « Prinsip.©? ‘Tes kinetik kolorimetrik dengan persamaan reaksi sebagai Serikut: GGT, os Lt glutamil-3 carboxy ~Aritroanilide + glycylglyciné Ly glutamil—glycylglycine + 5~ amino~ 2 nitrobenzoat. 5 — amino ~ 2 nitrobenzoat yang dihasilkan sebanding dengan aRtifitas GGT dan diukur secara fotometrik. * Alatdan Bahan. Alat: ~ Untuk cara semi automatik dengan Fotometer 4020 dibutuhkan tabung, reaksidan raknya, pipet volumetrik 100 pl dan 1000 pl + Untuk cara automatik dengan Cobas Mira dibutuhkan tabung mikro, _ rak sampel dan pipet volumetrik 500pl. Bahan’? ~ Sampel: serum, plasma heparin atau plasma EDTA ~ Reagensia: R. Buffer: - Tris buffer pH8,25 100 mmol ~ Glyeylglycine 100 mmol R, Substrat: L-y-glutamil-3 carboxy ~ 4 nitroanilide 4mmol/i 22 ANALITIK Cara Kerja. + Persiapan lairutan kerja? Campur 1 mIR, ke dalam 1 botol yang berisi 4 ml R, Larutan ini stabil 6 minggu pada suhu 2-8 C. = Untuk cara semi automatik® ‘Campur dan inkubasi selama 1 menit 100pl sampel dan 1000 pil reagen. Maspkkan campuran tersebut kedalam pipet fotometer (A 405 nm) dengan program tes GGT. Setelah selesai program akan keluar hasil tes Tes Ensimatik ati i GGT ber lemioar print out Lineabifas:* ik pengukuran, > Untuk cara automatik? Masukkan 5001 sampel kedalam tabung mikro,lalu letakkan pada rak ‘sampel. Pilih program tes GGT, selanjutnya pengukuran difakukan alat 0.405 pm) mutomatik bertunsi-turut berupa pengambitan reagen 150 ul, pengenceran dengan H,0 20 ul dan pengambilan sampel”10 pl, Setelah’selesai program akan keluar hasil tes GGT berupa lesibar ‘print * out i Ha — Linearitas:°1200 UA. Jika hasilnya melebihi batas atas linearitas, ulangi Pengukuran melalui program rerunatau encerkan 50 ul samipel dengan 200 pl NaC10,9 % atau aquabides lal hasilnya dikali 5, hnasiinya > 230 U/], encerkan sampel lala ulanet © Nilai rajukan:’? arc UAy 3ec (um Teenpaan ey 75 Taake ce Taso 2.2PASCA-ANALITIK ‘* Interpretasi2* Peningkatan kadar GGT dapat terjadi pada: + Ganghuan traktus hepatobilier: metastasis di hati, obstruksi bilier + Karsinoma hepatoseluler ~ Degenerasi hepatoseluler misalnya sirosis - Hepatitis ~ Kerusakan atau keganasan pankreas dan ginjal - Matastasis prostat - Alkoholisme ~ Penyakit jantung kongestif "| + Infark Miokard Akut (4-10 hari) ~ Hiperlipoproteinemia tipe IV. | L - DM dengan hipertensi - Tamorptek * Seizuré disoders "terre ast Ts 3.TES AST atau GOT 3.APRA-ANALITIK *# Persiapan Pasion. ~ Hindari latihan fisik yang bérat sebelum pengambilan sampel? dari obat atau zat yang dapat mempengaruhi kadar AST misalnya salisilat dan alkohol +» Pessiapan Sampel; Hindari hemolisis . + Prinsip.*? ‘Tes Kinetik UV dengan persamaan reaksi sebagai berikut: ~ Sampel ditambah dengan R, berupa butfer/enzim /koenzim, selanjutnya + dengan penambahan R, (a~ ketoglutarat) dimulai reaksi ahtara: artes a ae cl r MDH Oksaloasetat + NADH + H*———> L~malat + NAD* Oksaloasetat yang, dihasilkan sebanding dengan oksidasi dari NADH menjadi NAD. Reaksi tersebut menggambarkan aktifitas AST dan diukur secara fotometrik. © Alat dan Bahan. Alat: ~ Untuk cara semi automatik dengan Fotometer 4020 dibutubkan: tabung ssaisi dan raknye, pipet volumetrk 100 dan 1000s ~ Untuk cara automatik dengan Cobas Mira dibutuhkan tabung mikro, rak sampel dan pipet volumetrik 500 pl. Bahan: * E > Sampel: serum, plasma heparin atau plasma EDTA ~ Reagensia: R,botol 1 Buffer fosfat pH 7,4 104 mmol/l L-aspartat 260 mmol/I botol 1a Enzim/Koenzim:NADH 0,23 mmol/|; MDH? 0,7 U/ml; LDH? 1,5 U/ml R,,botol 2 o.-ketoglutarat 75 mimol/ 32 ANALITIK * Cara Kerja, ~ Persiapan lanitan kerja:** Tes Ensinatik Hatt 9 kedalam botol 1. Campur 5:1, Larutan ini stabil 7 hari pada Larutkan 2 tablet reagen R, dati botol 1a dai R, dengan perbandingan R,:R, suhu2'-8°C. “ ~ Untuk cara semi automatil:! Campur dan inkubasiselama 1 menit 100 ju sampel dan 1000 wlreagen Masukkan campuran tersebut kedalam pipet fotometer ( 340 nm) dengan program tes AST. Setelah selesai program akan keluar hasl tes AST berupa lembar print out Linearitas:* Jika hasilnya > 280 U /l, encerkan sampel laly ulangi pengukuran, ~ Untuk cara automatik? ~~ ‘ - Masukkan 500ilsampel kedalam tabung mikro, lau letakkan pada tek: sampel. Pilih program tes AST, selanjutnya pengukuran dilakukan alat 0.340 nm) secaraautomatik berturut-turut berupa pengambilan zeagen 150 1, pengenceran dengan HO 20 pl dan pengambilan sampel 15 yl ‘Setelah selesi program akan keluar hail tes AST berupa lembar print out Linearfias? P 4-800U/ ka hasilnya melebihibaiasataslinearitas,ulangi pengukiran ‘melalui program rerun atau encerkan sampel dengan NaCl0,9 % atau. aquabides lalu hasilnya dikali dengan faktor pengenceran. + Nilai nyjukan:*? t we un 2c Un Fotometer 4020 |’ Cobas Mia | “Fotometer4020 | Cobas Mira Perempuan| _ sampai 21 7-265 sampai 31 10-35, Lak také ‘sampai 25 7-35 sampai 37 10-50) 3.3 PASCA-ANALITIK + Interpretasi* Peningkatan tegas (5 kali atau lebih dati nilai rujukan ): - Kerusakan sel hati akuthepatitis - Pankreatitis akut ~ Hepatitis karena obat + Infark miokard akut = Sirosis karena alkohol + Syok - Mononukleosis infeksiosa ~ Trauma otot Interpret Has Tes Peningkatan sedang (3~5 kal nilai rujukan ): + Obstruksi traktus biliaris. - Hepatitis kronik. + Aritmia jantung - Distrofi otot + Penyakisjantung kongestif « - Dermatomiositis + Tumorhati Peningkatan ringan (2-3 kali nilai rujukan ): + Perikarditis ~ Delirium tremens,* - Sirosis, perlemakan hati + Cerebrovascular accident + Infark para + Anemiahemolitik \ 4.TES ALTalau GPT 4APRA-ANALITIK « Persiapan Pasien: Hindari obat yang dapat mempengaruhi kadar ALT misalnya salisilat¢ + Persiapan Sampel: Hindari hemolisis."° « Prinsip? ‘Tes kinetik UV dengan persamaan reaksi sebagai berikut: ~ Sampel ditambah dengan R, berupa buffer/enzinvkoenzim, selanjutnya ~ dengan penambahan R, (a - ketoglutarat) dimulai reaksi antara: aur ¢-ketoglutarat+ L~alanin. ————o Lslutamat + piruwat ' LH Pinwvat,+ NADH +H ———B L.-laktat + NAD* Piruvat yang dihasilkan sebanding dengan oksidasi dari NADH menjadi NAD. Reaksi tersebut menggambarkan aktifitas ALT dan diukur secara fotometrik. * Ala dan Bahan, Alat: ~ Untuiccara semi automatik dengan Fotometer 4020 dibutuhkan: tabung, reaksi dan raknya, pipet volumetrik 100 pl dan 1000 ul. ~ Untuk cara automatik dengan Cobas Mira dibutuhkan tabung mikro, rak sampel dan pipet volumetrik 500 ul. Tes Enzima Hath Bahan: ~ Sampel: serum, plasma heparin atau plasma EDTA R R,botol 1 Budfer fosfat pl 74 104 mmol/i; Lealaninto10 mmol/l. botol la Enzim /Koenzim: NADH 0,23. mmol/l; LDH 91, 5 U/ml R,, boto! 2 or—ketoglutarat 113 mmol/l 4.2 ANALITIK © CaraKerja. is ~ Persiapanlarutan kerja:*® oS ea lees Lanutkan 2 tablet reagen K, dari botel 1a kedalam botol 1. Campur R, dan R, dengan perbandingan R, : R,= 5 : 1, Larutan ini stabil 7 hart pada suhu 2°- 8" C. a ~ Untuk cara semi automatik* = Campur dan inkubasi selama 1 menit 100 jl sampel dan 1000 jl reagen. Masukkan campuran tersebut kedalam pipet fotometer (3: 340 nm) dengan program tes ALT. Setelah selesai program akan keluar hasil tes ALT berupa lembar print out. LinearitasJika hasilnya> 280 U/L encerkan sampel lalu ulangi pengukuran. © Untuk cara automatik? Masukkan 500 jil'sampel kedalam tabung mikro, Ialu letakkan pada rak sampel. Pilih program tes ALT, selanjutnya pengukuran dilakukan alat Q. 340 nu) secara automatik berturut-turut berupa pengambilan reagen 150 pil, pengenceran dengan HO 20 jal dan pengambilan sampel 15 pl. Setelah selesai program akan keluar hasil tes ALT berupa lembar printout i Linearitas?* 4-400 U/. Jika hasilnya melebihi batas atas linearitas, ulangi pengukuran melalui program rerun atau encerkan sampel dengan NaCl 0,9 % atau aquabides lalu hasilnya dikali dengan faktor pengenceran. * Nilai rujukan:** 3c _ UA) 37°C) - Fotometer 4020 | Cobas Mira_| “Fotometer 4020 | Cobas Mira Perempuan sampai 2 | 7-245 sampai 31 10-35 TakHlaki sampal 29 | 7-38 sampai 40 10-50 Interpretast Hail Tes 43PASCA-ANALITIK # Intrepretasi?# Peningkatan 20 ~ 50 kali nai rujukare ~ Hepatitis virus atau karena obat Peningkatan 10~<20 kali nilai rujukan: \ - Hepatitis kronis + Kolestasis atau Kolesistitis, + Mononukleosisinfeksioss — — Penycunh Peningkatan < 10 kali nilai rujukan: + Sizosis hepatis - . ~ Hepatitis karena alkohol: oterGas | + Obstruksi traktusiliais Peningkatan sedang ALT (3 - 10 kali nilai rajukan) juga ditemui pada keadaan: = Gagal ginjal ~ Obat-obatan yang hepatotoksik: + Infark miokard akut allupurinol, aspirin, antibiotik ~ Pankreatitis akut (oksasilin, ampisilin), narkotik, + Penyakitjantung kongestit digitalis, kaptopril, heparin, ~ Recent cerebrovascular accident barbiturat dan flurazepam. - Trauma intestinal | ~ Trauma otot:injeks intramuskular infeksi_ Peningkatan 1-2 kali nilai rujukan: | ~ Kongesti hepaik Catatan: Rasio dari AST / ALT DeRitis Quotient? ~ AST/ALT > 1 pada penyakit hati karena alkohol ~AST/ALT <1 pada gangguan hepatoseluler akut, hepatitis virus akut dan kronik 5. TES CHE 5.1 PRA-ANALITIK \ * Persiapan PasienS Hindari obat atau zat yang dapat memy ipengaruhi kadar CHE misainya teofilin, kina, barbiturat, kodein, vitamin K dan kafein yang dapat ‘menurunkan kadar CHE minimum 12—24 jam sebelum tes, | ete | © Persiapan Sampel ‘Analisis sampel harvs dilakukan dalam wat: < jam, © Prinsip. Tes Kinetik kolotimetrik dengan persamaan reaksi sebagai berikut. cue butyrylthiocholises 0 ps ine + buiyrate thiocholine + dithiobis (nitrobenzoate) ———P 2 nitro —5. ‘metcaptobenzoate 7 2nitra—5 mercaptobenzoate yang dihasilkan seberiding dengan aktiftas ‘CHE dan diukur secara fotometrik. « Alat dan Bahan. Alat: ~ Untuk cara semi automatik dengan Fotometer 4020dibutuhkan: tabung reaksi dan raknya, pipet volumetrik 20 ul dan 1000 il. ~ Untuk cara automatik dengan Cobas Mira dibutuhkan tabung mikro, tak sampel dan pipet volumetrik 500 Bahan: ~ Sampel: serum, plasma heparin atau plasma EDTA ~ Reagensia: R,, Buffer/Chromogen: - Phosphate buffer pH 7,750 mmol/L - 55-dithiobis (nitrobenzoic) acid 0,25 mmol/L R,, Starter regent Substrat: Butyrylthiocholine iodide? mmol/L 52 ANALITIK © Cara Kerja. ~ Persiapan larutan kerja? ~ Lanutkan isi 1 botol R, dalam 50 ml akuabides. Larutan ini stabil selama & mings: pada suhu 10°C. Simpan larutan ini dalam botol yang gelap. ~ Larutkan isi 1 botol R, dalam 22 ml akuabides. Larutan ini si tabil selama 6 minggu pada suhu 10°C. Simpan larutan ini dalam botol yang gelap. = Untuk cara semi autothatik; * Bncerkan 1 bagian sampel dengan 10 bagian NaCl 0,9 %. Campur 20 pl sampel dan 1000 ul reagen. Masukkan campuran tersebut kedalam pipet fotometer (2 405 nm) dengan program tes CHE, Setelah selesai program akan keluar hasil tes CHE berupa lembar print out Interprets Hast Tes 14 Linearitas: Jika hasilnya > 9425 U/l, encerkan sampel lau ulangi pengukucan. ~ Untuk tara automatile’ Masukkan 500 pilsampel kedalara tabung mikro, lalu letakkan pada rak sampel. Pilih program tes CHE, selanjutnya pengukuran. dilakukan alat (1405 nm) secara automatik berturut-turut berupa pengambilan sampel 2 4, pengenceran dengan H,O 19 yl, pengambilan reagen +400 pl, penganibilan startreagen 14 dan pengambilan ulang H,02¢ ul Setelah selesai program akan keluar hasil tes CHE berupa lembar print out... Linearitas:? 15,000 UA, Jika hasilnya melebihi batas atas linearitas, encerkan 100 jl sampel dengan 200 pl NaCl 09 % lal asilnya dikali 3. © Nilai rujukan:? sec UA arc UA) : Fotometer 4720 | Cobss Mira | Fotometer 4020] _Cobas Mira Femmpuan >40tahan | 4300-10500 | 4300-10500 | 5400-13200 | 5300-12500 Perempuan (16-39 tahun) yang dak hamil dan Ja0-9200 | a500-9.100 | 4300-11500 | 4300-11200 tidak memakai . ontrasepsi hormonal Perempuan (16-41 tahun) yang hamid dan 3,000 - 7.400, 3.000-7.400 {| 3.700-9.300 3,600-9.100 rmemakai Kontrasepsi hormonal 1 5.3 PASCA-ANALITIK « Interpretasi Peningkatan kadar CHE: \ - Hiperlipidemia tipe IV Sindroma Nefrotik - Diabetes Melitus Penurunan kadar CHE: ~ Penyakit Kongenital turunan yang resesif:yaitu kondisi dimana pasien tidak dapat menghidrolisis ubat seperti muscle relaxants pada Tes Enzimatik Hatt Ce . Pembedahan sehingga akan apnoe jika ~ Keracunan insektisida organofostat ~ Penyakit hepatoseluler: hepatitis (virus /amuba), Karsinoma,sirosis dengan ikterik. ~ Kondisi yang menyebabkan penurunan albumin seperti malnutrisi, “infeksi, anemia, penyakit kulit dan infark miokard akut. > Penyakit jantung kongestif a a“ + Uremia - Syok diberi proparat suecinylcholine. abses, metastasis a a oer © Gta Yang oak tbl pada interpre bernubungan dengan balainan pada ht TUMOR MARKER CA 15-3 = Breast Cancer CEA = Colorectal Cancer AFP = Hepatocellular Carcinoma CEA = Kidney tumor CA 125 = Ovarium Cancer CA19-9 = Pancreatic Carcinoma i SCC (Antigen) = Uterine/ Cervix-uterine cancer PSA = Prostat Carcinoma si “eng angles oy Lp np HO SUE A HES NG vege mn) Sea. SES SE: Fars eae mle Pore [ro aoe re Reman. [seen oe [cee re) nee [as | oon el, apy ae r eo BW Pd TEN <_|=rn| A @ Goaienle Ore = pre [one [aes | ome Sl x fm | oe | oro [ro | mma ce One fea pees [oe [wee [ee | moins c | aR : em an, te wee [ae | [eee | ae | | ear Sabena oe ee eee rae [eer [ae [ee ee | eee wee | HO. 1 sme [co ny = _| caspase, cae [isa [eS Laee [ae [sane [oe] eee] ev | wo | we | so | ae | soo | a0 LYE JDAVANAd “TVISNa¥AIC SISONDVIC Inerpretasi Hest Tes \7 DAFTAR PUSTAKA 1: Burtis CA and Ashwoud ER, Tietz Fundamentals of Clinical Chemistcy, Fourth Ed, WB Saunders Co, Philadelphia, 1996,539,557. 2. Hardjoeno H, Interpretasi Hasil Tes laboratorium Diagnostik, Hasanuddin University Press, Makassar, 2001, 39 - 41. 3. Henry RCI Nine Ed WB Saunders Co, Philadelphia. 1996,8, 268, 282. 4, Widmann FK, Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 302, 326-331. °\ 5. Jaffe MS.and Mc Van.BF, Davis's Laboraratory and Diagnostic Test Handbook, FA. Davis Co, Philadelphia,2997, 20 -23, 32-35, 136 - 138, 582 -584, 6. Fischbach F-T, A Manual of Laboratory & Diagnostic Test, Fifth Ed, Lippincott, Philadelphia, 3, 380 - 384, 389 - 391, 403 - 404. 7. Speicher CE and Smith J.W, Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif, Editor Kresno $.B, Cetakan II, EGC, Jakarta, 1996, 233 - 252. 8. Boehringer Mannheim GmbH, Photometer 4020 System. 9. Roche Diagnostics, Cobas Mira. ical Diagnocic and Management by Labora! ds ef ‘Tes Enzimatik Hati

You might also like