Professional Documents
Culture Documents
Airport Me
Airport Me
Untuk penentuan panjang landas pacu (Runway), diambil panjang landas pacu pesawat
B-707-300 yaitu 3088 m (landas pacu terpanjang).
Persyaratan ICAO pesawat landas pacu rencana, diambil panjang landas pacu pesawat dengan
komponen CrossWind tidak melebihi:
1 . 20 knots dengan ARFL ≥ 1500 m
2 . 13 knots dengan ARFL 1200 m - 1499 m
3 . 10 knots dengan ARFL ≤ 1200 m
Karena landas pacu rencana 3088 m (≥ 1500 m), maka digunakan 20 Knots.
Diketahui:
Tailiwind Component = 60 Knots
Crosswind Component = 20 Knots (Pesawat dengan runway terpanjang =
B-707-300 dengan ARFL = 3088 m)
Hasil perhitungan Wind Coverage menggunakan program Airport GIS disajikan pada
Gambar 4.1 s/d Gambar 4.8
4.1.3 Arah Landas Pacu
Penentuan arah landas pacu dilakukan berdasarkan Wind Coverage > 95%.
Hasil Wind Coverage setiap arah angin disajikan pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel di atas, arah landasan landas pacu berada pada arah mata angin
ESE - WNW, sehingga jika azimutnya di bulatkan menjadi 110 dan 290
maka nomor landasannya adalah 11 & 29
W E
Menurut CIAO : Panjang landasan pacu harus dikoreksi terhadap suhu sebesar 1% untuk
setiap kenaikan 1oC atau 0.56% untuk setiap kenaikan 1 oF. Sedangkan untuk
kenaikan 1000 m dari muka air laut rata-rata temperatur turun 6.5 oC atau
setiap kenaikan 1000 ft faktor angin turun sebesar 3.566 oF, dengan dasar
ini diperoleh koreksi terhadap suhu.
Sehingga:
Ft = 1 + 0.01 29 - 15 - 0.0065 59
= 1.144
Fs = 1 + 0,1.S
Dimana :
S = Slope Landasan
= 2.00 %
Sehingga :
Fs = 1 + 0.010 2.00
= 1.020
Dari tabel di atas, dengan nilai kekuatan angin permukaan sebesar -5 diperoleh
persentase pengaruh panjang Runway sebesar +7 %
Fsw = 1 ± % angin
Sehingga,
Fsw = 1 + 0.07 s
= 1.07
Dengan data panjang runway dan lebar sayap pesawat rencana, maka dapat diketahui
pembagian kodenya berdasarkan tabel dibawah ini:
Bila perubahan kelandaian tidak dapat dihindari, maka perubahan kelandaian antara dua
kelandaian beruntun tidak boleh melebihi 1.50%
Bila perubahan kelandaian tidak dapat dihindari, maka R (jari-jari kurva vertikal) tidak
boleh melebihi Rmin 30,000 m
5. Jarak pandang
Tabel 4.13 Sight distance (ICAO,2013)
Bila perubahan kelandaian tidak dapat dihindari maka pandangan harus tidak terhalang dari titik
X meter di atas runway sampai titik lain setinggi X meter sepanjang jarak (sekurang-kurangnya)
setengan panjang runway.
Tinggi X untuk code letter D = 3 m
Lebar RESA yang dibutuhkan setidaknya dua kali lebar runway yang ada
Lebar RESA = 2 x Lebar runway
= 2 x 45 m
= 90 m
4.2.9 Clearways
Panjang Clearway = 0.1 x TORA
= 0.1 x 3909
= 390.9 m
Lebar Clearway = 75 m
4.2.9 Stopway
Lebar stopway harus sama dengan lebar runway yang ada, yaitu: 45 m
Panjang Stopway = 30 m
4.3 Perhitungan Geometrik Taxiway (Landas Hubung)
Taxiway harus dirancang dan harus disediakan untuk memungkinkan gerakan pesawat dipermukaan
dengan aman dan cepat.
D = S₁² - S₂²
2a
Dimana :
D = Jarak dari touch down ke titik perpotongan anatara runway dan taxiway
S₁ = Kecepatan touch down (m/s)
S₂ = Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan (m/s)
a = Perlambatan (m/s²)
Perlambatan diambil 1.5 m/s² dan jarak harus ditambah 3% per 300 m (1000 ft)
setiap kenaikan muka air laut dan 1% setiap kenaikan 5,6˚ C (10˚ F) dari temperature
15˚ C - 50˚ C
Diketahui:
- Jenis Pesawat = A-321, B-707 dan DC-9-50 (Termasuk dalam design
grup III)
- Kecepatan touch down = 224 km/jam = 62.22 m/dt
- Jarak touch down = 450 m
- Perlambatan = 1.5 m/dt²
- Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan :
Bersudut 90˚ = 32 km/jam = 8.89 m/dt
Bersudut 30˚ = 93 km/jam = 25.83 m/dt
- Temperature = 29 ˚
- Elevasi = 59 m
Dengan data-data diatas, kemudian dapat dihitung masing-masing jarak exit taxiway ke threshold
D = S₁² - S₂²
2a
= 62.22 ² - 8.89 ²
2 1.5
= 1264.20 m
= 1265.00 m
D = S₁² - S₂²
2a
= 62.22 ² - 25.83 ²
2 1.5
= 1068.08 m
= 1069.00 m
5150000 x 0.20
• A-321-20 = = 4682 Pesawat/tahun
220
5150000 x 0.35
• B-707-30 = = 5165 Pesawat/tahun
349
5150000 x 0.45
• DC-9-50 = = 16673 Pesawat/tahun
139
• Volume A-321-20 =
4682 x
=
16
= 0.802 ≈ 1 Pesawat/jam
• Volume B-707-30 =
5165 x
=
16
= 0.884 ≈ 1 Pesawat/jam
• Volume DC-9-50 =
16673 x
=
16
= 2.855 ≈ 3 Pesawat/jam
Total volume penerbangan pesawat adalah = 5 Pesawat/jam
c.T
G=
μ
Dimana :
G = Jumlah gate yang dibutuhkan
c = Jumlah volume pesawat perjam dengan type gate yang sama
T = Waktu gate accupancy, diasumsikan penerbangan domestik (Turn Around Flight) =
60 menit = 1 jam
μ = Faktor keamanan 0.65 - 0,85 (digunakan 0,85 T)
• Gate Tipe D
V = ∑ Volume perjam katagori gate type A
= 1 1 3
= 5 pesawat/jam
c.T 5 x 1
G = = = 5.882 = 6 gate
μ 0.85
Karena ketiga pesawat memiliki Tipe Gate yang sama, maka jumlah total Gate yang direncanakan
adalah 6 Gate.
4.4.5 Menghitung Luas Gate
• Gate Tipe D
Untuk luas gate position digunakan pesawat yang memiliki ukuran wing span yang paling besar
Jenis Pesawat Rencana : B-707-300
Data :
Wing Span = 34.09 m
Wheel Track = 11 m
Clearence = 7.5 m
Forward Roll = 3.048 m (10 ft, dalam keadaan standar)
Berdasarkan Sketsa Perletakan gate pada apron, maka luas apron adalah :
Panjang Apron = 2 × Panjang gate + 50 (jarak aprontaxiway ke gate awal)
+ lebar bangunan
= 2 x 81.85 + 50 + 50
= 263.700 m
145.6693 ft
93.3399 ft
4.5
TIPE DAN KARAKTERISTIK PESAW
Panjang badan
No. Tipe Pesawat Terbang dan Produksi
pesawat terbang/fuselage (m)
1 AIRBUS A-300-600 (AIRBUS INDUSTRIES) 54.08
2 AIRBUS A-300-B2 (AIRBUS INDUSTRIES) 53.62
3 AIRBUS A-310 (AIRBUS INDUSTRIES) 46.66
4 AIRBUS A-318 (AIRBUS INDUSTRIES) 31.44
5 AIRBUS A-319 (AIRBUS INDUSTRIES) 33.84
6 AIRBUS A-320-200 (AIRBUS INDUSTRIES) 37.57
7 AIRBUS A-321-200 (AIRBUS INDUSTRIES) 44.51
8 AIRBUS A-330-200 (AIRBUS INDUSTRIES) 59
9 AIRBUS A-330-300 (AIRBUS INDUSTRIES) 63.69
10 AIRBUS A-340-300 (AIRBUS INDUSTRIES) 63.7
11 AIRBUS A-340-600 (AIRBUS INDUSTRIES) 67.8
12 AIRBUS A-380 (AIRBUS INDUSTRIES) 72.75
13 B-707-120 B (BOEING) 44.22
14 B-707-320 C (BOEING) 46.61
15 B-720 B (BOEING) 41.68
16 B-727-100 (BOEING) 40.59
17 B-727-200 (BOEING) 46.69
18 B-737-200 (BOEING) 30.48
19 B-737-300 (BOEING) 33.4
20 B-737-400 (BOEING) 36.45
21 B-737-500 (BOEING) 31.01
22 B-737-600 (BOEING) 31.24
23 B-737-700 (BOEING) 33.63
24 B-747-100 (BOEING) 70.66
25 B-747-300 (BOEING) 53.82
26 B-747-400 (BOEING) 69.85
27 B-777-200 (BOEING) 63.7286
28 B-747-SP (BOEING) 56.31
29 DC-8-61 (McDONNELL DOUGLAS) 57.12
30 DC-8-62 (McDONNELL DOUGLAS) 46.16
31 DC-8-63 (McDONNELL DOUGLAS) 57.12
32 DC-9-32 (McDONNELL DOUGLAS) 36.37
33 DC-9-50 (McDONNELL DOUGLAS) 40.23
34 DC-10-10 (McDONNELL DOUGLAS) 55.55
35 DC-10-30 (McDONNELL DOUGLAS) 55.34
Tabel Airbus
ARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG RENCANA
Wing Wheel Wheel Empty Weight Maximum Take-Off Structural
span (m) Base (m) Tread (m) (kg) Weight/ MTOW (kg)
44.84 18.62 9.6 90,115.00 165,900
44.84 18.62 9.6 85,910.00 142,000
43.89 18.62 9.6 80,142.00 142,000
34.09 14.62 7.6 38,375.00 59,000
33.91 14.62 7.6 39,884.00 64,000
34.09 14.62 7.6 42,250.00 73,500
34.09 16.62 8.6 48,024.00 89,000
60.3 18.62 9.6 120,150.00 230,000
60.3 18.62 9.6 121,870.00 212,000
60.3 18.62 9.6 129,800.00 260,000
63.7 19.62 9.6 177,000.00 365,000
79.8 20.62 10.6 277,000.00 560,000
39.88 15.93 6.73 57,834.00 116,729
43.41 17.98 6.73 67,495.70 151,320.96
39.88 15.44 6.43 52,164 106,278.48
32.92 19.28 5.72 36,560.00 72,570
32.92 19.28 5.72 44,180.60 76,658
28.35 11.38 5.23 22,196.90 45,587
28.88 11.38 5.23 32,881.00 56,740
28.88 11.38 5.23 34,564.00 62,820
28.88 11.38 5.23 31,983.00 52,390
34.31 11.38 5.23 37,104.00 56,245
34.31 11.38 5.23 38,147.00 60,330
59.64 20.52 10.75 162,386.00 340,195
59.66 20.52 10.75 139,890.30 294,840
59.66 25.6 11 165,926.90 351,540
60.935 25.883 11 165,926.90 242,672
59.64 25.6 11 147,420.00 317,515
45.24 23.62 6.35 68,993 147,420
45.24 18.54 6.35 64,980.47 158,760
45.24 23.62 6.35 72,000 161,028
28.45 16.22 5 25,789.40 48,988.80
28.45 18.57 5 28,725.58 54,432
47.35 22.07 10.67 106,443.60 195,048
49.17 22.07 10.67 118,432.20 251,748
Panjang Rencana
Landasan Pacu dasar(m)
2,743.00
2,621.30
2,621.30
2,286
2,286
2,286
2,621.30
2,743.00
2,743.00
2,743.00
3,506.50
3,506.50
2,621.30
2,743.00
2,621.30
2,621.30
2,621.30
2,286
2,286
2,286
2,286
2,286
2,286
3,506.50
3,506.50
3,507
1,686
3,506.50
2,621.30
2,621.30
2,621.30
2,286
2,286.00
2,743
3,353
4.5 Kebutuhan Ruang Terminal
Diperhitungkan berdasarkan jumlah penumpang pesawat pada saat jam sibuk. Kepadatan
penumpang pesawat rencana adalah 5150000 orang / tahun.
W2 1/2
Log R1 = Log R2
W1
Dimana:
R1 = Equivalent Annual Departure pesawat rencana.
R2 = Annual Departure pesawat-pesawat campuran (dinyatakan dalam roda pendaratan).
W1 = Beban roda pesawat rencana.
W2 = Beban roda dari pesawat yang dinyatakan.
a. R1 B-747-400
Log R1 20872.69 1/2
= Log 4682
19700.63
R1 = 5998.432 Pesawat/tahun
b. R1 B-777-200
Log R1 14408.63 1/2
= Log 5165
19700.63
R1 = 1497.769 Pesawat/tahun
c. R1 A-300-600
Log R1 19700.63 1/2
= Log 16673
19700.63
R1 = 16673.000 Pesawat/tahun
15,1 30
Gambar 4.18 Kurva Rencana Perkerasan Flexible Double Dual Tandem Gear
d. Tebal Base course digunakan adalah angka pada daerah kritis, sehingga tebal Base
Course rencana = 15 in - 4 in = 11.10 in = 28.194 cm
≈ 29 cm
Cek terhadap tebal minimum Base Course dari grafik tebal minimum Base Course yang
diperlukan
Base Course
Base Course 15 in ≈ 38.10 cm
76.2 cm
sawat/tahun
sawat/tahun
14,2 31
25.4
4.7 Perencanaan Tebal Perekerasan Apron
Langkah - Langkah Perhitungan
a. Tipe Pesawat Rencana = DC-9-50
MSTOW = 165900 kg = 365747 lb
Tipe Roda = Dual Tandem Gear
MR 90 = 110% x MR 28
= 110% x 602.158
= 662.374 Psi
K = [ 1500 x
26
CBR 0.7788
] 1500
= [
x 10% 0.7788
26
]
= 141.370 Psi ≈ 145 Psi
Working Stress MR 90
=
FK => FK (faktor keamanan) = 1,7 – 2,0
662.374 => diambil FK = 2,0
=
2
= 331.187 Psi
Dengan memplot Grafik “Kurva Evaluasi – Perkerasan Rigid Boeing 747 ” dengan data-
data diatas, maka didapatkan tebal slab beto = 19.2 inchi
Gambar 4.22 Grafik kurva evaluasi penentuan tebal perkerasan kaku pada apron
19.2 in ≈ 49 cm
Slab Beton
79 cm
Subbase Course 12 in ≈ 30 cm
Berdasarkan tabel slab beton, dengan melihat tabel berikut ini dapat ditentukan
ukuran dan jarak dowel :
Tabel 4.33 Dimensi Dowel
Tebal Slab Beton Diameter Panjang Jarak
6 - 7 inchi (15 - 18 cm) ¾ inchi (20 mm) 18 inchi (46 cm) 12 inchi (31 cm)
8 - 12 inchi (21 - 31 cm) 1 inchi (25 mm) 19 inchi (48 cm) 12 inchi (31 cm)
13 - 16 inchi (33 - 41 cm) 1¼ inchi (30 mm) 20 inchi (51 cm) 15 inchi (38 cm)
17 - 20 inchi (43 - 51 cm) 1 1/2 inchi (40 mm) 20 inchi (51 cm) 18 inchi (46 cm)
21 - 24 inchi (54 - 61 cm) 2 inchi (50 mm) 24 inchi (61 cm) 18 inchi (46 cm)
Maka : Diameter Dowel = 1 1/2 inchi (40 mm)
Panjang Dowel = 20 inchi (51 cm)
Jarak Dowel = 18 inchi (46 cm)
4.8 ACN dan PCN
Tabel 4.34 Tekanan Roda Pesawat
MSTOW Tekanan Roda Berat Kosong
Jenis Pesawat ACN
(kg) (MPa) Pesawat (kg)
A-321-200 351540 1.27 38 33140
B-707-300 242671.72 1.07 40 38953
DC-9-50 165900 1.15 50 45887
Diperoleh :
ACN maksimum 50
ACN minimum 28
Pesawat rencana yang digunaka = DC-9-50
MSTOW = 165900 kg
Tekanan Ban = 1.15 Mpa
Berat kosong = 45887 kg
Po (beban ijin) = 0.95 x MSTOW = 157605 kg
P₀ − Wmin
PCN = ACNmax + (ACNmax – ACNmin) ( )
Wmax − Wmin
157605 − 33140
= 50 + ( 50 − #REF!) ( )
#REF! − 33140
= #REF!
Maka digunakan nilai PCN 100 F/A/X/T
PCN =
t²
#REF! = 878
− 12.49
7
t = #REF! cm (Tebal Total Perkerasan terhadap Batu Pecah / CSB)
AC 0.0170
= = 3.09
BATU PECAH 0.0055
SIRTU 0.0028
= = 0.51
BATU PECAH 0.0055
Sehingga :
Dipilih Tebal Lapisan AC = 8 cm
= 8 x 3.09
= 25 cm
Dipilih Tebal Lapisan Batu pecah= 13 cm
= 13 x 0.51
= 6.6 cm
75 cm
Gambar 4.19 Tipikal Lapisan Perkerasan Untuk Metode ACN - PCN
4.9 MARKING (Tanda – Tanda Visual )
4.9.1 Nomor Landasan Runway
Nomor landasan terdiri dari dua angka, dimana dua angka tersebut merupakan
angka dari per Sepuluh terdekat dari utara magnetis dipandang dari arah
Aproach, Ketika pesawat mendarat (Heru Basuki, 1986. Hal.230)
Dik : Angin Dominan = ESE & WNW
Azimut = 112.5 o - 292.5 o
Maka
112.5
= 11.3 = 12
10
dan
292.5
= 29.3 = 30
10
Untuk ukuran dan bentuk angka pada marking nomor landasan, digunakan sesuai
ketentuan dalam ICAO dalam Annex 14 pada buku "Merancang dan merencana
Lapangan Terbang" halaman 231 dan 232
W2 1/2
Log R1 = Log R2
W1
Dimana:
R1 = Equivalent Annual Departure pesawat rencana.
R2 = Annual Departure pesawat-pesawat campuran (dinyatakan dalam roda pendaratan).
W1 = Beban roda pesawat rencana.
W2 = Beban roda dari pesawat yang dinyatakan.
a. R1 A-321-200
Log R1 14920.46 1/2
= Log 4682
17931.25
R1 = 2229.128 Pesawat/tahun
b. R1 B-707-300
Log R1 17931.25 1/2
= Log 5165
17931.25
R1 = 5165.000 Pesawat/tahun
c. R1 DC-9-50
Log R1 19908.20 1/2
= Log 16673
17931.25
R1 = 28097.761 Pesawat/tahun
d. R1 -
Log R1 8233.33 1/2
= Log Err:509
17931.25
R1 = Err:509 Pesawat/tahun
Karena total Equivalent Annual Departure (R1) diperole Err:509 > 25000 maka,
perlu dikoreksi
7 17
18 33
Cek terhadap tebal minimum Base Course dari grafik tebal minimum Base Course yang
diperlukan
Dari grafik di peroleh base course minim = 11 in
Syarat : Tebal Base Course Rencana > Tebal Base Course Minimum
14.00 in > 11.00 in
Maka dipakai tebal base course rencana = 14.00 in
4.0 in ≈ 10 cm
Surface Course
3.0 in ≈ 7.6 cm
Surface Course